Anda di halaman 1dari 3

KONSELING DAN TEST HIV

No. Dokumen SOP/UKP/PAD/SHT/119


No. Revisi 02
SOP
Tanggal Terbit 04 Maret 2019
Halaman 1 dari 3
PUSKESMAS Dara Pahlarini MAP
KECAMATAN
NIP.196511101992022001
PADEMANGAN

1. Pengertian Konseling dan Test HIV (KTHIV) adalah proses interaksi antara konselor
dengan konseli (klien) yang dengan sukarela untuk mendapatkan layanan
yang berhubungan dengan HIV/AIDS melalui proses konseling pra testing,
konseling post test testing dan testing HIV secara sukarela yang bersifat
confidential dan secara lebih dini membantu orang untuk mengetahui
status HIV.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam penerapan langkah-langkah pelayanan konseling
dan testing HIV.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Kecamatan Pademangan Nomor
010 Tahun 2019 tentang Standar Layanan Klinis
4. Referensi Pedoman Nasional Tes dan Konseling HIV Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia Tahun 2013
5. Prosedur/Langkah- 1. Persiapan Alat dan Bahan:
langkah 1. Alat
a. ATK
2. Bahan
a. Formulir KTS
b. Formulir inform consent
c. Form pemeriksaan labortorium
d. Register kunjungan poli sehati
2. Petugas yang melaksanakan:
a. Dokter Umum
b. Perawat
3. Langkah-langkah:
Konseling pra ART
1. Petugas memanggil pasien
2. Petugas mempersilakan pasien duduk
3. Petugas mengidentifikasi pasien
4. Petugas memperkenalkan diri
5. Petugas menanyakan alasan kunjungan dan latar belakang klien dan
melakukan penilaian risiko tertular HIV
6. Petugas memberikan informasi yang benar tentang HIV AIDS
termasuk cek list untuk konseling pra test
7. Petugas mendiskusikan prosedur HIV AIDS yang akan dilakukan
waktu untuk mendapatkan hasil dan arti dari tes HIV
8. Petugas memberikan waktu klien untuk berpikir untuk melakukan tes
atau tidak
9. Jika klien menyetujui untuk tes, petugas memberikan formulir informed
consent kepada klien dan meminta tanda tangan setelah klien
membaca isi form HIV AIDS
10. Petugas mengisi dokumen klien dengan lengkap dengan mengisi
formulir rujukan laboratorium
11. Petugas merujuk klien ke laboratorium
12. Petugas membuat janji dengan klien untuk membaca hasil tes. Bila
klien tidak menyetujui untuk tes, konselor menawarkan kepada klien
untuk datang kembali sewaktu waktu bila masih memerlukan untuk
dilakukan tes
13. Mengucapkan salam dan mengakhiri proses
Konseling post test
1. Petugas memanggil klien dengan menyebutkan nama klien
2. Petugas memperlihatkan hasil tes yang masih tertutup kepada klien
3. Petugas menanyakan kesiapan klien untuk menerima hasil tes
apabila klien menyatakn sudah siap/sanggup menerima hasil tes
maka konselor mnawarkan kepada klien untuk membuka hasil
laboratorium bersama konselor, apabila klien menyatakan belum
siap, konselor memberi dukungan kepada klien untuk menerima
hasil dan memberi waktu sampai klien siap
4. Petugas membuka hasil laboratorium bersama klien
5. Petugas memberikan kesempatan klien untuk membaca hasil tes
6. Petugas menjelaskan kepada klien tentang hasil testing HIV yang
telah dibuka dan yang telah dibaca bersama
7. Bila hasil tes non reaktif
a.Mendiskusikan kemungkinan klien dalam keadaan masa jendela
b.Memastikan klien paham mengenai hasil tes yang diterima dan
pengertian masa jendela
c.Menjelaskan kebutuhan untuk melakukan tes ulang dan
pelayanan KTS bagi pasangan
d.Menjelaskan upaya penurunan risiko yang dapat dilakukan
e.Memberikan kesempatan kepada klien untuk bertanya mengenai
hal-hal yang belum diketahui. Apabila klien sudah jelas dan tidak
ada pertanyaan maka konseling ditutup
f.Petugas menganjurkan kembali 3 bulan kedepan
8. Bila hasil tes reaktif
a. Memberikan kesempatan dan ventilasi keadaan emosinya
b. Memfasilitasi coping problem
c. Setelah klien cukup tenang dan konseling dapat dilanjutkan
dengan menyelesaikan informasi sebagai berikut: pencegahan
penularan, pengobatan ARV, kesehatan reproduksi dan seksual,
PHBS, kondom 100%, menawarkan tes pasangan
d. Petugas melakukan skrining TB dengan mengkaji apakah ada
batuk, demam, keringat malam, penurunan BB, pembengkakan
kelenjar getah bening, jika ada dari salah satu diatas makan
pasien dirujuk untuk cek BTA
e. Memberikan kesempatan pada klien untuk bertanya mengenai
hal-hal yang belum diketahui
f. Petugas dan klien menyepakati waktu kunjungan ulang untuk
pemeriksaan berikutnya
g. Petugas memberi motivasi agar bersedia didampingi oleh
Manajer Kasus atau kader muda
h. Apabila klien sudah jelas dan tidak ada pertanyaan maka
konseling ditutup
9. Petugas mencatat formulir KTS dan register poli sehati
6. Bagan Alir -
7. Hal-hal yang perlu Orang yang melakukan konseling sudah mengikuti pelatihan sebagai
diperhatikan konselor HIV
8. Unit Terkait Poli Sehati, BPU, Layanan 24 jam, Laboratorium
9. Dokumen Terkait 1. Formulir KTS
2. Formulir pemeriksaan laboratorium
3. Formulir inform consent

Judul KONSELING DAN TEST HIV

SOP/UKP/PAD/SHT/119 2
10. Rekaman histori Tanggal mulai
No Yang diubah Isi Perubahan
perubahan diberlakukan
1. Kebijakan Kebijakan 6 Agustus 2018
Surat Keputusan Surat Keputusan Kepala
Kepala Puskesmas No Puskesmas Kecamatan
013 tahun 2016 Pademangan No 037
tentang Pembentukan Tahun 2018 tentang
TIM VCT/KTS Standar Layanan Klinis
2. Referensi Referensi 6 Agustus 2018
Pedoman Pelayanan Pedoman Nasional Tes
VCT, Kementrian dan Konseling HIV
Kesehatan tahun 2008 Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia
Tahun 2013
3. Nomor Nomor 6 Agustus 2018
SK/UKP/PAD/HIV/119 SK/UKP/PAD/SHT/119
4. Kebijakan Kebijakan 04 Maret 2019
Surat Keputusan Surat Keputusan Kepala
Kepala Puskesmas Puskesmas Kecamatan
Kecamatan Pademangan No 010
Pademangan No 037 Tahun 2019 tentang
Tahun 2018 tentang Standar Layanan Klinis
Standar Layanan Klinis

Judul KONSELING DAN TEST HIV

SOP/UKP/PAD/SHT/119 3

Anda mungkin juga menyukai