Penerapan Suatu Sistem Dalam Pengelolaan
Penerapan Suatu Sistem Dalam Pengelolaan
PENGELOLAAN KELAS
Makalah ini Dibuat untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Manajemen Kelas
Oleh:
Fahdiati Agustin
Pembimbing:
Dra. Hj. Nurhasnawati, M. Pd
Segala puji dan syukur bagi Allah SWT. Tuhan Semesta Alam, atas segala limpahan
Rahmat, Taufik dan Hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah
ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca. Salawat
pengalaman bagi para pembaca, sehingga penulis dapat memperbaiki bentuk maupun isi
Januari, 2015
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
C. Pengaturan Kelas..................................................................................................... 5
Kelas........................................................................................................................ 7
Kesimpulan ................................................................................................................................ 8
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejak lahirnya pekerjaan mengajar, saat itu pulalah muncul istilah guru, meskipun tidak
bersifat formal. Saat itupun telah dimulai upaya peningkatan hasil belajar peserta didik, baik
secara sederhana sampai upaya peningkatan secara metodis. Berbagai komponen pembelajaran
selalu memperoleh sorotan: guru, siswa, kurikulum, dan berbagai infra strukturnya.
guru dalam pengelolaan kelas sebagai upaya peningkatan mutu pendidikan (Satori, 2008: 78).
Peranan guru sebagai manajer dalam kegiatan belajar di kelas sudah lama diakui sebagai
salah satu faktor yang penting dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Guru sebagai tenaga
profesional, dituntut tidak hanya mampu mengelola pembelajaran saja tetapi juga harus mampu
mengelola kelas, yaitu menciptakan dan mempertahankan kondisi belajar yang optimal bagi
tercapainya tujuan pengajaran. Oleh karena itu sejalan dengan upaya pemerintah dalam
meningkatkan mutu di semua jenjang pendidikan, penerapan strategi pengelolaan kelas dalam
pembelajaran merupakan salah satu alternatif yang diyakini dapat digunakan untuk
Pertama, kualitas pembelajaran akan bervariasi sesuai variasi guru. Guru adalah manusia
dan manusia adalah unik. Setiap manusia memiliki spesifikasi sendiri-sendiri. Dengan adanya
keunikan tersebut lahirlah situasi pembelajaran sesuai ciptaan yang unik pula. Apabila
dibeberapa bagian terdapat kesamaan, hal ini mungkin terlibatnya unsure lain yang ikut serta
tercipta oleh seorang guru akan berbeda dari waktu ke waktu. Seorang guru A mengajar ceria
dipagi hari, akan tetapi berubah ketika mengajar di siang hari. Terkadang guru kaku dan keras,
tetapi dilain waktu cukup toleran dan demokratis. Latar belakang psikologis sesaat sangat
berpengarh terhadap aksi guru di dalam kelas. Latar belakang psikologis tersebut tergantung
Ketiga, kualitas pembelajaran bervariasi tergantung subjek didik. Seorang guru dari
rumah berangkat dengan suasana hati yang gembira, sampai di kantor bertemu kepala sekolah
dan rekan guru semakin menunjang rasa gembiranya, akan tetapi ketika sampai di kelas
bertemu dengan kelompok siswa yang saat itu kurang bergairah, ramai, dan bertingkah laku
masing-masing, keceriaan yang seharusnya menambah semangat guru dalam mengajar dapat
berubah total karena kelompok siswa yang akan diajar kurang mendukung.
Kemampuan guru berbeda dalam menterjemahkan kurikulum tingkat kelas. Ada guru yang
mengajar secara urut mengikuti kurikulum, ada yang mengikuti buku, ada yang membuat
perencanaan, dan tidak jarang yang mengajar sesuai dorongan saat itu. Kondisi demikian jelas
pemilihan metode mengajar. Pemilihan metode juga dipengaruhi oleh faktor-faktor non teknis.
B. Rumusan Masalah
Pembelajaran di Kelas ?
C. Tujuan Penulisan
PEMBAHASAN
Peningkatan mutu pendidikan akan tercapai apabila proses belajar mengajar yang
pengetahuan, sikap dan ketrampilan yang diharapkan. Karena pada dasarnya proses belajar
mengajar merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan, di antaranya guru
merupakan salah satu faktor yang penting dalam menentukan berhasilnya proses belajar
mengajar di dalam kelas. Oleh karena itu guru dituntut untuk meningkatkan peran dan
kompetensinya, guru yang kompeten akan lebih mampu menciptakan lingkungan belajar yang
efektif dan akan lebih mampu mengelola kelasnya sehingga hasil belajar siswa berada pada
tingkat yang optimal. Adam dan Decey (dalam Usman, 2003) mengemukakan peranan guru
Sebagai tenaga profesional, seorang guru dituntut mampu mengelola kelas yaitu
menciptakan dan mempertahankan kondisi belajar yang optimal bagi tercapainya tujuan
upaya yang dilakukan oleh guru dalam menciptakan dan mempertahankan serta mengembang
tumbuhkan motivasi belajar untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan”. Sedangkan
menurut Usman (2003:97) “Pengelolaan kelas yang efektif merupakan prasyarat mutlak bagi
terjadinya proses belajar mengajar yang efektif”. Pengelolaan dipandang sebagai salah satu
aspek penyelenggaraan sistem pembelajaran yang mendasar, di antara sekian macam tugas
guru di dalamkelas. Berdasarkan uraian di atas, maka fungsi pengelolaan kelas sangat
mendasar sekali karena kegiatan guru dalam mengelola kelas meliputi kegiatan mengelola
tingkah laku siswa dalam kelas, menciptakan iklim sosio emosional dan mengelola proses
Pada dasarnya proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan secara
keseluruhan, di antaranya guru merupakan salah satu faktor yang penting dalam menentukan
berhasilnya proses belajar mengajar di dalam kelas. Oleh karena itu guru dituntut untuk
meningkatkan peran dan kompetensinya, guru yang kompeten akan lebih mampu menciptakan
lingkungan belajar yang efektif dan akan lebih mampu mengelola kelasnya sehingga hasil
belajar siswa berada pada tingkat yang optimal. Adam dan Decey (dalam Usman, 2003)
mengemukakan peranan guru dalam proses belajar mengajar adalah sebagai berikut:
Guru menjadi sosok yang ideal bagi siswanya hal ini dibuktikan apabila ada orang tua
yang memberikan argumen yang berbeda dengan gurunya maka siswa tersebut akan
menyalahkan argumen si orangtua dan membenarkan seorang guru. Guru adalah acuan bagi
peserta didiknya oleh karena itu segala tingkah laku yang dilakukannya sebagian besar akan
ditiru oleh siswanya. Guru sebagai demonstrator dapat diasumsikan guru sebagai tauladan bagi
pembelajaran pada akhirnya adalah nilai yang dilihat baik kuantitatif maupun kualitatif.
Rangkaian evaluasi meliputi persiapan, pelaksanaan, evaluasi. Tingkat pemikiran ada beberapa
dalam berbagai sudut) - Evaluasi Manfaat evaluasi bisa digunakan sebagai umpan balik untuk
siswa sehingga hasil nilai ini bukan hanya suatu point saja melainkan menjadi solusi untuk
mencari kelemahan di pembelajaran yang sudah diajarkan. Hal -hal yang paling penting dalam
melaksanakan evaluasi. Harus dilakukan oleh semua aspek baik efektif, kognitif dan
psikomotorik. Evaluasi dilakukan secara terus menerus dengan pola hasil evaluasi dan proses
Manager memenage kelas, tanpa kemampuan ini maka performence dan karisma guru
akan menurun, bahkan kegiatan pembeajaran bisa kacau tanpa tujuan. Guru Sebagai Pengelola
Kelas, agar anak didik betah tinggal di kelas dengan motivasi yang tinggi untuk senantiasa
belajar di dalamnya. Beberapa fungsi guru sebagai pengelola kelas : Merancang tujuan
menstimulasi siswa. Ada 2 macam dalam memotivasi belajar bisa dilakukan dengan hukuman
atau dengan reaward. Mengawasi segala sesuatu apakah berjalan dengan lancar apa belum
Seorang guru harus dapat menguasai benar materi yag akan diajarkan juga media yang
akan digunakan bahkan lingkungan sendiri juga termasuk sebagai sember belajar yang harus
dipelajari oleh seorang guru. Seorang siswa mempunyai beberapa kemampuan menyerap
materi berbeda-beda oleh karena itu pendidik harus pandai dalam merancang media untuk
membantu siswa agar mudah memahami pelajaran. Keterampilan untuk merancang media
pembelajaran adalah hal yang pokok yang harus dikuasai, sehingga pelajaran yang akan
diajarkan bisa dapat diserap dengan mudah oleh peserta didik. Media pembelajaran didalam
kelas sangat banyak sekali macamnya misalkan torsu, chart maket, LCD, OHP/OHT, dll.
C. Pengaturan Kelas
Tugas utama guru adalah menciptakan suasana didalam kelas agar terjadi interaksi
belajar mengajar yang dapat memotivasi siswa untuk belajar dengan baik dan bersungguh-
sungguh. Dalam kegiatan belajar mengajar terdapat dua hal yang turut menentukan berhasil
kepada kemampuan mengatur kelas. Untuk menciptakan suasana yang dapat menumbuhkan
gairah belajar, meningkatkan prestasi belajar siswa, dan lebih memungkinkan guru
pengorganisasian kelas yang memadai. Pengorganisasian kelas adalah suatu rentetan kegiatan
guru untuk menumbuhkan dan mempertahankan organisasi kelas yang efektif, misalnya :
Pengaturan ruangan dan perabotan pelajaran dikelas agar tercipta suasana yang
Pengelompokan siswa dalam belajar disesuaikan dengan minat dan kebutuhan siswa
itu sendiri.
bukan keputusan-keputusan spontan yang diambil dalam keadaan darurat jika seorang guru,
dalam keadaan marah dan prustasi menyuruh terhadap siswa kepada kepala sekolah dan disitu
ditegur, mungkin si guru telah tenang kembali merasa bahwa hukuman tersebut terlalu berat
apabila telah terjadi lagi pelanggaran serupa oleh siswa lain haruskah guru berbuat seperti itu
lagi? Jika demikian, ia bertindak tidak adil tetapi tidak bertindak demikian , ia tidak konsisten
biasanya antisipasi terhadap timbulnya masalah-masalah dikelas akan menolong guru dari
dilema-lema seperti itu. Dasar dari pendekatan yaitu bahwa perilaku yang baik dikelas sebagian
1. Teknik mendekati. Bila seorang siswa mulai bertingkah, satu teknik yang biasanya
efektif yaitu teknik mendekatinya. Kehadiran guru bisa membuatnya takut, dan karena itu dapat
menghentikannya dari perbuatan yang disruptif , tanpa perlu menegur andai kata siswa mulai
2. Teknik memberikan isyarat. Apabila siswa berbuat penakalan kecil, guru dapat
memberikan isyarat bahwa ia sedang diawasi isyarat tersebut dapat berupa petikan jari,
3. Teknik mengadakan humor. Jika insiden itu kecil, setidaknya guru memandang efek
saja, dengan melihatnya secara humoristis, guru akan dapat mempertahankan suasana baik,
serta memberikan peringatan kepada si pelanggar bahwa ia tahu tentang apa yang akan terjadi.
4. Teknik tidak mengacuhkan. Untuk menerapkan cara ini guru harus lues dan tidak perlu
5. Teknik yang keras. Guru dapat menggunakan teknik-teknik yang keras apabila ia di
hadapkan pada perilaku disruptif yang jelas tidak terkendalikan. Contohnya mengeluarkannya
dalam kelas.
6. Teknik mengadakan diskusi secara terbuka. Bila kenakalan di kelas mulai bertambah,
sering guru menjadi heran. ia lalu menilai kembali tindakan dan pengajarannya. untuk
tugas yang diberikan kepadanya. Kesulitan ini terjadi apbila guru berasumsi bahwa siswa
memiliki keterampilan, padahal sebenarnya tidak. masalah yang hampir sama yaitu masalah-
masalah perilaku yang lazimnya berhubungan dengan peristiwa-peristiwa yang tidak biasa
dikelas.
guru dapat mengetahui masalah yang akan di hadapinya dan mengurangi keresahan siswanya.
tindakan yang harus segera di ambil yaitu mengubah apa yang sedang anda lakukan. Jika
biasanya diskusi, maka ubahlah dengan memberikan ringkasan-ringkasan untuk dibaca atau
fasilitas yang tersedia, kepribadian guru yang simpatik, pembelajaran yang penuh kesan,
wawasan pengetahuan guru yang luas tentang semua bidang, melainkan juga guru harus
menguasai kiat memanejemeni kelas. Pemahaman akan prinsip-prinsip manajemen kelas ini
manajemen kelas, hal ini akan menjadi filter-filter penyaring yang menghilangkan kekeliruan
umum dari manajemen kelas. Manajemen kelas dapat mempengaruhi tingkat kualitas
pembelajaran di kelas karena manajemen kelas benar-benar akan mengelola susasana kelas
menjadi sebaik mungkin agar siswa menjadi nyaman dan senang selama mengikuti proses
belajar mengajar. Oleh karena itu, kualitas belajar siswa seperti pencapaian hasil yang optimal
dan kompetensi dasar yang diharapkan dapat tercapai dengan baik dan memuaskan. Selain itu,
manajemen kelas juga akan menciptakan dan mempertahankan suasana kelas agar kegiatan
mengajar dapat berlangsung secara efektif dan efisien. Di samping itu juga, dengan manajemen
kelas tingkat daya serap materi yang telah diajarkan guru akan lebih membekas dalam ingatan
siswa karena adanya penguatan yang diberikan guru selama proses belajar mengajar
berlangsung.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Untuk tercapainya apa yang menjadi tujuan pembelajaran dalam proses pengelolaan
kelas kami mengambil kesimpulan bahwa: pertama strategi guru dalam membuat perencanaan
pembelajaran sebelum tahun ajaran baru, dan kepala sekolah mewajibkan semua guru membuat
perencanaan pembelajaran yang meliputi: silabus, analisa materi pelajaran (AMP), program
tahunan, program semester, dan Rencana program pengajaran. Kedua Membangun Kerjasama
dengan Siswa dalam Pembelajaran. Membangun kerjasama dengan siswa, artinya dalam
pembelajaran terjadi interaksi yang komunikatif antara guru dengan siswa. Upaya-upaya
tersebut:
kegiatan ekstrakurikuler,
Popham, W. James. 1992. Teknik mengajar secara sistematis. Jakarta: Rineka Cipta.