Anda di halaman 1dari 5

pondasi di wilayah rawa-rawa.

Keberhasilan
pembangunan gardu listrik dengan pondasi
cakar ayam ini menjadi salah satu kunci sukses
pelaksanaan Asian Games.
Teknologi Cakar Ayam ini kemudian digunakan
dalam membangun lapangan parkir pesawat di
bandara Juanda Surabaya, dan di Bandara Polonia
Medan. Teknologi cakar ayam semakin terkenal
ketika pembangunan jalan tol menuju Bandara Sumber: saktidesain.com
Sukarno Hatta yang berada di atas rawa-rawa. Gambar 5.13 Teknologi
Cakar Ayam

3. Revolusi Hijau
Revolusi Hijau merupakan upaya pemerintah dalam meningkatkan hasil
pertanian melalui kebijakan modernisasi pertanian. Kebijakan ini secara
nasional dan intens baru dilakukan pada masa Orde Baru. Namun kalau kita
lihat apa yang dilakukan oleh Orde Baru, ide modernisasi pertanian pertama
kali dilakukan oleh mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Indonesia pada
1960 dalam kegiatan Demonstrasi Masal (DEMAS). Demas merupakan suatu
upaya untuk memaksimalkan hasil pertanian untuk memperoleh keuntungan
yang tinggi dengan menerapkan prinsip-prinsip bertani modern pada
sekelompok petani tradisional. Dalam pelaksanaan modernisasi pertanian ini,
program Demas ini menerapkan penggunaan varietas unggul, pupuk kimia,
pestisida, perbaikan tata cara bertanam dan penyediaan sarana irigasi yang
baik. Aktivitas tersebut dikenal sebagai Panca Usaha Tani. Pemerintah pada
tahun 1964 kemudian memformulasikan program tersebut menjadi program
pembangunan pertanian dengan nama Bimbingan Massal (Bimas).
Program Bimas yang merupakan pengembangan dari Demas aktivitasnya
meliputi penyuluhan pertanian dan pemberian kredit modal kepada petani.
Program penyuluhan pertanian Bimas tidak ditujukan kepada individu-
individu petani, namun lebih ditujukan kepada kelompok tani. Kelompok
tani inilah yang menjadi objek penyuluhan pertanian yang berisi informasi
bagaimana cara bertani modern dan pemberian subsidi. Program Bimas ini
menerapkan ekstensifikasi pertanian, yaitu usaha meningkatkan hasil pertanian
dengan cara memperluas lahan pertanian baru, misalnya membuka hutan dan
semak belukar, daerah sekitar rawa-rawa, dan daerah pertanian yang belum
dimanfaatkan. Selain itu, ekstensifikasi juga dilakukan dengan membuka
persawahan pasang surut.

Sejarah Indonesia 189

Di unduh dari : Bukupaket.com


Di unduh dari : Bukupaket.com
Untuk mempertahankan hasil pertanian yang ada, pemerintah juga
menerapkan program rehabilitasi pertanian, yaitu usaha memperbaiki lahan
pertanian yang semula tidak produktif atau sudah tidak berproduksi menjadi
lahan produktif atau mengganti tanaman yang sudah tidak produktif menjadi
tanaman yang lebih produktif.
Dalam rangka menjalankan kebijakan rehabilitasi pertanian, pemerintah
menjalankan langkah-langkah:
• Memperluas, memperbaiki, dan memelihara jaringan irigasi di seluruh
wilayah Indonesia.
• Menyempurnakan sistem produksi pertanian pangan melalui penerapan
berbagai paket program yang diawali dengan program Bimbingan Massal
(Bimas) pada tahun 1970, kemudian program intensifikasi massal
(Inmas), Intensifikasi Khusus (Insus) dan Supra Insus yang bertujuan
meningkatkan produksi pangan secara berkesinambungan.
• Membangun pabrik pupuk serta pabrik insektisida dan pestisida yang
dilaksanakan untuk menunjang proses produksi pertanian.
Langkah lain yang dilakukan pemerintah dalam rangka meningkatkan
hasil pertanian, antara lain:
• Membangun gudang-gudang, pabrik penggilingan padi, dan menetapkan
harga dasar gabah.
• Memberikan berbagai subsidi dan insentif modal kepada para petani agar
petani dapat meningkatkan produksi pertaniannya.
• Menyempurnakan sistem kelembagaan usaha tani melalui pembentukan
kelompok tani dan Koperasi Unit Desa (KUD) di seluruh pelosok daerah
yang bertujuan untuk memberikan motivasi produksi dan mengatasi
hambatan-hambatan yang dihadapi para petani.

4. Dampak Perkembangan Teknologi


Perkembangan teknologi yang mendukung dan menopang aktivitas
manusia, juga memberikan dampak kepada penggunanya, baik positif maupun
negatif. Dampak positif teknologi terhadap masyarakat pengguna aktif
teknologi, misalnya teknologi komunikasi, seperti media komunikasi sosial
dan situs-situs, mereka dapat menyampaikan dan juga mendapatkan informasi
secara lebih cepat dan lebih mudah. Seiring berkembangnya teknologi
komunikasi di Indonesia terasa komunikasi menjadi lebih mudah seiring
perkembangan teknologi.

Sejarah Indonesia 193

Di unduh dari : Bukupaket.com

Anda mungkin juga menyukai