Dosen Pengampu:
Hadiansah, M.Pd.
Disusun oleh:
Kelompok 1
Kelas 4 C
Nurul Hidayah Safitri (1172060084)
Refa Maria Ulfa (1172060092)
Riska Nursalma Septiani (1172060097)
Rozna Fathin Nafisyah (1172060102)
Tandri Akbar Muzakir (1172060113)
Windy Siti Hopipah (1172060118)
A. Landasan Teori
Euphorbiaceae terdiri atas tumbuhan berkayu, tetapi termasuk pula di dalamnya
terna. Karena adaptasi terhadap lingkungannya kadang-kadang mempunyai habitus
seperti Catcaceae, adapula yang mempunyai filokladium. Daunnya tunggal atau
majemuk, duduknya berhadapan dengan daun penumpu yang seringkali menyerap
kelenjar-kelenjar. Bunga hampir selalu berkelamin tunggal dengan bentuk dan susunan
yang beraneka rupa, ada yang tanpa perhiasan bunga, dengan hiasan bunga rangkap atau
tunggal, biasanya bertangkai dalam bunga majemuk yang berganda. Dalam suku ini
terdapat suatu susunan bunga majemuk yang khas, yang memberikan kesan seakan-akan
merupakan bunga tunggal yang disebut siatium (Tjitrosoepomo, 2013: 153-154).
Manfaat Euphorbiaceae diantaranya sebagai obat tradisional, penghasil pangan,
tumbuhan hias, penghasil minyak atsiri, bahan pewarna dan tanin, penghasil kayu bakar,
penghasil tali anyaman dan kerajinan, ritual aat serta keagamaan dan bahan bangunan.
Bagian tumbuhan Euphorbiaceae yang biasa digunakan adalah daun, batang, buah, dan
akar (Dea, dk, 2016: 2).
Oxalidaceae merupakan tanaman semak atau pohon kecil. Batangnya merupakan
batang umbi. Daunnya pinnate. Perbungaannya adalah biseksual. Ginekium bersifat
sinkarposa dengan ovarium superior dan plasentasinya aksilar. Kepentingan ekonomisnya
mencakup pohon buah-buahan, misalnya belimbing (Averrhoa carambola), tanaman
umbi misalnya Oxalis tuberosa dan kultilar hias misalnya Oxalis sp (Simpson, 2010:
326).
Salah satu spesies Oxalidaceae adalah buah belimbing (Averrhoa carambola),
salah satunya adalah belimbing waluh (Averrhoa blimbi. Belimbing waluh atau lebih
akbar disebut belimbing sayur merupakan tanaman perdu, batangnya berkayu tingginya
dapat mencapai 10 m. Menyukai tempat kering dengan intesitas cahaya penuh. Tumbuh
tegak lurus, tidak banyak percabangan, daunnya bersirip genap. Bunganya berbentuk
bintang, warnanya merah kecoklatan. Buahnya beruang lima bergantung pada batang
atau dahan (Soenanto, 2009: 52).
Elaeocarpaceae memiliki batang tegak dan bulat berwarna coklat, tinggi dapat
mencpai 25-30 cm dan diameter 40-45 cm. Daun tunggal berbentuk lonjong sampai
lanset, tepi bergeriri, ujung meruncing, pangkal runcing, bertangkai pendek 12 mm,
tulang daun menyirip. Bunga majemuk, bentuk malai diketiak daun, tangkai bunga 1,5
cm, kelopak lonjong hijau pucat atau kemerahan, mahkota bentuk lonceng. Bakal buah
berbentuk telur. Buahnya termasuk buah buni diamternya sekitar 1,5-2 cm, kulit buah
masak berwarna hijau tua sampai ungu. Biji berbentuk bola, diameter 1-1,5 cm, warna
kulit biji coklat, berukir dan sangat keras (Rachan, 2012: 78).
Famli fabaceae (polong-polongan) terdiri dari 18.000 jenis dan 360 marga.
Anggota suku polong-polongan dari bentuk buahnya yang berbentuk polong. Polong
tersebut ada yang pecah saat masak ada juga yang tidak. Suku polong-polongan dibagi
menjadi 3 suku yaitu: Mimosaceae, Caesalpinaceae dan Papilionaceae. Maing-masing
dari suku tersebut mempunyai karakteristik yang berbeda. Papilionaceae bunga yang
bentuknya seperti kupu-kupu, sedangkan pada suku Mimosaceae karakter bunganya
berbentuk bongkol (Danarto, 2016: 1).
Famili fabaceae memiliki perawakan yang beragam mulai dari herba, perdu, liana
hingga pohon. Sebagian besar anggotanya yang memiliki perawakan pohon memiliki
bunga yang bentuk dan warnanya indah seperti Cassia sp., Erythrina sp., Mucuna
novoguineensis. Jenis-jenis tanaman tersebut banyak ditanam sebagai tanaman hias
(Irsyam dan Priyanti, 2016: 45).
Rosaceae merupakan tanaman yang memiliki perawakan pohon atau semak.
Daunnya spiral sederhana dan amjemuk. Bunganya biseksual, aktimorf. Corolla terdiri
dari 5 kelopak, ovariumnya ada yang superior ada juga yang inferior dengan plasentasi
aksilar. Calix terdiri dari 5-10 sepal. Buahnya adalah buah berbiji, pome, policetum
ataupun kapsul. Benih biasanya tanpa endosperm (Simpson, 2010: 335).
Salah satu famili dari sumber daya nabati yang cukup besar adalah Moraceae.
Berbagai jenis tumbuhan dari famili ini dimanfaatkan alam kehidupan sehari-hari salah
satunya adalah nangka (Artocarpus integra) sebagai bahan pangan. Selain sebagai bahan
pangan buah dari beberapa jenis ficus juga merupakan anggota famili Moraceae telah
digunakan sebagai obat tradisiona. Ekstrak buahnya menunjukknya adanya sifat
antitumor, selain itu juga dapat menurunkan kadar gula darah karen adanya B Sitosterol
(Harapini dan Praptiwi, 2015: 595).
Cannabaceae merupakan tumbuhan herba yang tegak atau memanjat. Daun
Cannabis disebelah bawah letaknya berhadapan, disebelah atas tersebar majemuk
palmatus. Pada epidermis terdapat rambut-rambut kelenjar yang mengandung substansi
aromatis. Bunganya uniseksual, kecil, bunga jantan dengan 5 sepal, apetal, 5 stamen di
depan sepal. Bunga betina dengan tbaung calix yang membungkus ovarium pada
Cannabis liar. Ovarium 1 ruang, 1 karpel dan 1 ovul. Buah akhene, biji dengan
endosperm yang berdaging dan berminyak (Cronquist, 1981: 350).
Famili Cucurbitaceae merupakan tanaman yang memiliki sistem perakaran yang
menyebar ke segala arah. Akar tersebut dapat membentuk umbi di bawah permukaan
tanah. Batangnya berbentuk bulat atau persegi berukuran kecil dan tumbuh mereambat
dengan mengandalkan sulur sebagai alat pemegang. Tanaman ini memiliki bunga
berumah satu (uniseksul). Buahnya berbentuk bulat. Struktur buah terdiri atas kulit,
daging, buah dan biji yang berfungsi sebagai bahan/materi perbanyakan tanaman
(Suprapati, 2005:17).
Famili Begoniaceae memiliki bentuk dan yang bervariasi ada yang seperti
jantung, bintang dan oval. Panjang daun 5-15 cm dan lebarnya 3-12 cm. Ujung daun
runcing, pangkal membulat, tepi daun ada yang rataada juga yang bergerigi. Pertulangan
daun ada yang menjari ada juga yang menyirip. Permukaan daun ada yang berbulu kasar
ada juga yang lembut. Batngnya mengandung air, memiliki buku-buku atau ruas dan
bercabang, akarnya serabut. Bunga tanaman ini umumnya adalah bunga majemuk.
Panjang tangkai bunga bervariasi dari 5-90 cm. Ada yang memiliki kelopak ada juga
yang tidak. Warna bunga sangat beragam seperti putih kemerahan, hijau dan kuning
(Lukito, dkk, 2007: 57).
Begoniaceae adalah salah satu marga besarv kelompok angiospermae dengan
kekhasan karakter daun asimetri. Begonia juga mudah dikenal dengan kombinasi karakter
perawakan herba, tenda bunga saling lepas, bakal buah lebih dari satu ruang dan memiliki
tiga bersayap. Daun dengan corak warna warni menjadikan bunga begonia sebagai
tanaman hias. Jenis-jenis begonia juga berpotensi dikembangkan sebagai bahan pangan
dan obat (Efendi, 2018: 85).
Fagaceae merupakan salah satu suku terbesar dengan jumlah jenisnya lebih dari
700 jenis di seluruh dunia. Pada umumnya fagaceae tumbuh di hutan primer dan huta
sekunder tua dengan berbagai tipe tanah termasuk lumpur, pasir dan bebatuan. Jenis
fagaceae umumnya berbentuk pohon , berumah satu, berakar banir atau akar gantung,
jenis kayunya tergolong kayu yang kadang-kadang sangat keras sehingga jenis kayunya
kurang cocok untuk bahan bangunan akan tetapi kayunya mmepunyai guratan yang indah
sehingga bagus untuk funicure. Umumnya fagaceae mempunyai karakteristik tandan
bunga yang terkulai yang disebut “caltkin” dan nut (polong) dibungkus dengan kulit yang
keras yang disebut “cupule” atau cangkir kecil (Purwaningsih dan Polosakan, 2016: 86-
87).
2. Bahan
No Bahan Jumlah
1. Euphorbia pulcherrima 1
2. Jatropha curcas 1
3. Codiaeum variegatum 1
4. Manihot esculenta 1
5. Sauropus androgynus 1
6. Passiflora quadringularis 1
7. Passiflora edulis 1
8. Avicennia sp. 1
9. Bruguiera sp. 1
10. Rhizophora sp. 1
11. Viola odorata 1
12. Averrhoa bilimbi/A. carambola 1
13. Oxalis corniculata 1
14. Elaeocarpus ganitrus 1
15. Centrosema pubescens 1
16. Sesbania grandiflora 1
17. Crotalaria incana 1
18. Abrus precatorius 1
19. Arachis hypogaea 1
20. Mimosa pudica/ M. invisa 1
21. Calliandra calothyrsus 1
22. Leucaena leucocephala 1
23.. Acacia mangium 1
24. Cassia sp. 1
25. Casalpinia pulcherrrima 1
26. Bauhinia sp. 1
27. Delonix regia 1
28. Polygala paniculata 1
29. Morus nigra 1
30. Artocarpus heterophyllus 1
31. Artocarpus altilis 1
32. Ficus elasticus 1
33. Rosa hybrida 1
34. Fragaria vesca 1
35. Pyrus malus 1
36. Pilea microphylla 1
37. Cannabis sativa 1
38. Cucumis sativus 1
39. Sechium edule 1
40. Momordica charantia 1
41. Begonia sp. 1
42. Alnus glutinosa 1
43. Betula sp. 1
44. Casuarinas equisetifolia 1
45. Gymnostoma sp. 1
46. Castanea sp. 1
47. Quercus sp. 1
48. Lithocarpus sp. 1
C. Langkah kerja
D. Tabel Deskripsi
.
11. Viola odorata Struktur Vegetatif :
Perawakan berupa semak, akar tunggang, batang tidak
berkayu, percabangan simpodial. Buah berbentuk kotak,
bijinya bulat. Umur tahunan dan dimanfaatkan sebagai obat
obatan.
Struktur Generatif :
Kelamin bunga biseksual. Bunga harum aromatik, calyx dan
corolla berjumlah 5 perigonium corrolinus, stamen 10,
keterkaitannya antipetalous, anther diteka. Berlekatan,
ovariumnya superior plasentasi aksillaris.
Https://id.m.wikipedia.org/wiki/bunga_violet.
Diakses pada 4 Mei 2019 pukul 23.40 WIB.
12. Averrhoa Struktur Vegetatif :
bilimbi/A. Habitus berupa pohon, perdu, akar tunggang batang berkayu,
carambola percabangan monopodial. Daun majemuk letaknya terminal
pertulangan menyirip dan menjala, berbentuk bulat. Buah buni
dengan biji coklat muda berbentuk pipih. Umur tahunan dan
dimanfaatkan sebagai konsumsi.
Struktur Generatif :
Kelamin bunga biseksual, letaknya diketiak daun, calyx dan
corolla 5, perigonium uniseriate, stamen 10, keterkaitan bebas,
panjang 1 sampai 2 mm, anther diteka, lokus 5, apicarpus,
Https://id.m.wikipedia.org/wiki/averrhoa
superior, plasentasi aksilar, panjang stylus 1 sampai 2 mm.
Diakses ada 4 Mei 2019 pukul 23.43 WIB.
13. Oxalis corniculata Struktur Vegetatif :
Habitus berupa semak, akar tunggang batang bulat
percabangam simpodial. Daun majemuk berhadapan,
pertulangan menjari berbentuk cuneatus. Buah dehiscent biji 5
sampai 15 per karpel, bulat kecil berwarna coklat. Umur
tahunan, dimanfaatkan sebagi obat obatan.
Struktur Generatif :
Kelamim bunga biseksual, simetri bunga aktinomorph, dan
posisi organ organ bunga pada thalamus hypogynous. Calyx
Https://id.m.wikipedia.org/wiki/oxalis_corniculata dan corolla 5 keterkaitan stamen dalam satu kelompok, dengan
Diakses pada 4 Mei 2019 pukul 23.48 WIB. organ lain epipetalus, dynamous monoteka, synocarpus,
inferior. Plasentasi marjinal.
Https://id.m.wikipedia.org/wiki/elaocarpus.
Diakses pada 4 Mei 2019 pukul 23.50 WIB.
15. Centrosema Struktur Vegetatif :
pubescens Habitus berupa herba, akar tunggang, batang tudak berkayu
dan percabangan monopodial. Daun majemuk berhadapan,
pertulangan menyirip menjala, berbentuk bulat telur lonjong.
Buah berbentuk ginjal umur tahunan dimanfaatkan sebagai
tanaman hias.
Struktur Generatif :
Kelamin bunga biseksual letak diketiak, memiliki daun
pekindung mahkota bunga seperti kupu kupu. Calyx 5 corolla
2 lepas 3 berlekatan. Stamen 10. Berlekatan filamen pendek.
Anther diteka.
Https://id.m.wikipedia.org/wiki/centosema.
Diakses pada 4 Mei 2019 pukul 23.54 WIB
16. Sesbania Struktur Vegetatif :
grandiflora Habitus berupa pohon berakar tunggang batang erectus
percabangan sympodial. Daun bipinnatus, tersebar dengan
pertulangan menyirip berbentuk lonjong. Buah polong dengan
biji bulat kecil berjumlah 15 sampai 50. Umur pendek
dimanfaatkan sebagai tanaman konsumsi.
Struktur Generatif :
Kelamin bunga biseksual zygomorph calyx dan corolla 5
stamen 10,9 bersatu dan 1 lepas keterkaitan kelompok dengan
organ lain berdekatan. Filamen 15 mm anther diteka.
Apocarpus, ovari superum, plasentasi aksillar, stillus panjang.
Https://id.m.wikipedia.org/wiki/sesbania
Diakses pada 4 Mei 2019 pukul 23.56 WIB.
Struktur Generatif :
Bunga kupu-kupu merupakan bunga majemuk biseksual.
Bunga berkelompok dalam paying tambahan yang bertangkai
dan menggarpu di ketiak. Calix dan Carollanya masing-masing
berjumlah 4. Krpel dan lokusnya berjumlah 2-4 yang
berlekatan. Letak ovarium superior dengan plasentasi aksilar.
Buahnya berbentuk agak kotak dengan biji yang kecil.
https://id.wikipedia.org/wiki/Alnus
Diakses pada 5 Mei 2019, pukul 14.20 WIB
https://en.wikipedia.org/
wiki/Birch
Diakses pada 5 Mei 2019, pukul 14.32 WIB
44. Casuarina Struktur Vegetatif :
equisetifolia Habitus pohon, akarnya tunggang, batangnya berkayu,
percabangan batangnya monopodial. Daunnya majemuk
berseling, berbentuk seperti jarum/lidi yang beruas-ruas.
Struktur Generatif :
Kelamin bunganya monoecious, bunganya berupa kulit
memanjang, letaknya di terminal, memiliki banyak calyx dan
corolla. Buahnya berbentuk bulat memanjang, bijinya
memiliki sayap.
https://en.
wikipedia.org/wiki/Casuarina_equisetifolia
Diakses pada 5 Mei 2019, pukul 14.41 WIB
https://en.wikipedia.org/wiki/Oak
Diakses pada 5 Mei 2019, pukul 15.15 WIB
48. Lithocarpus sp. Struktur Vegetatif :
Habitus pohon, akarnya tunggang, batangnya berkayu,
percabangan batangnya sympodial. Daunnya majemuk
berseling, pertulangan daunnya Campilodrom, bentuk daunnya
Ellipticus
Struktur Generatif : Bunganya majemuk, tidak memiliki
corolla dan calyx tetapi mempunyai tenda bunga berjumlah 6.
Buahnya kering berwarna coklat berbentuk piala. Berbiji 1
berwarna coklat.
https://en.
wikipedia.org/wiki/Lithocarpus
Diakses pada 5 Mei 2019, pukul 15.25 WIB
E. Tabel Perbandingan antar Spesies
Umur tumbuhan Satu tahun Tahunan Beberapa tahun Tahunan Tahunan Tahunan
Manfaat ekonomi Dapat dikonsumsi, Sebagai konservasi, Buahnya dapat Kayu bakau memiliki Obat-obatan Buahnya dapat
dan nilai ekonomis ekosistem dijadikan tepung kegunaan yang baik dijadikan sebagai
yang tinggi karena sebagai bahan bangunan, makanan
dapat dijual beli kayu bakar, dan terutama
sebagai bahan pembuat
arang
Perbandingan antar Spesies
Aspek yang
diamati Oxalis Elaeocarpus Sesbania Centrossema
Crotalaria incana Abrus precatorius
corniculata ganitrus grandiflora pubescens
Habitus Semak Pohon Pohon Herba Semak Perdu
Batang Bulat Berkayu, kasar, Erectus Tidak berkayu Jika sudah tua Bulat berkayu
berwarna coklat berkayu, berbulu
Percabangan batang Simpodial Simpodial Simpodial Monopodial Monopodial Simpodial
Daun :
Bentuk daun Cuneatus Elliptical, Ujung Lonjong Bulat telur jorong 5 (2 bebas, 2 sayap 4-5 petal
daun meruncing, bebas, 1 bendera)
tepi daun bergerigi
Perbungaan/ karangan Bunga
Kelamin bunga Biseksual Biseksual Biseksual Biseksual 10 9
Informasi umum Involucral bract, Bunga asimetri, Zygomorp Letak diketiak, Bebas Bebas
bunga bunga simerti bunga tumbuh pada ketiak memiliki daun
actinomorphic, dan daun, berbentuk pelindung, mahkota
posisi organ-organ malai, mahkota bunga seperti kupu-
bunga pada berbentuk lonceng, kupu
thalamus bercangap, kuning
Hypogynous.
Calyx 5 5 sepal, berwarna 5 5 Bebas Bebas
hijau, aposepalus
Corolla 5 Petal banyak, 5 2 lepas 3 berlekatan - 1cm
berwarna putih,
Apopetalus,
campanulate
Perigonium - - - - Monothecal Monothecal
Gynoecium / Putik
Jumlah karpel Jumlah lokusnya Karpel 5(3) lokus Karpel 1 1 Monocarpel, 1 Monocarpel, 1
dan lokus putik Pentalocular 5(3) lokus lokus
Perlekatan Syncarpus Syncarpus Apocarpus Berlekatan Syncarpous Syncarpous
karpel
Letak ovarium Inferior Superior Suferum Menumpang Superior Superior
Manfaat ekonomi Daun Oxalis Kayunya dapat Sayuran, oseng Tanaman hias Bunga, buah dan Daun, batang dan
corniculata bernilai ekonomi, bunga turi, sebagai bijinya biasanya akarnya banyak
berkhasiat sebagai sering digunakan pagar pembatas. dimanfaatkan kandungan kimia
obat demam, obat sebagai pohon Mengobati sebagai obat yang bisa
sariawan, obat peneduh di pinggir Sariawan Sakit tradisional untuk digunakan untuk
radang jalan raya Tenggorokan mengobati bahan obat-obatan
tenggorokan, obat Radang penyakit gonore, tradisional.
bisul, obat batuk tenggorokan desinfektan luka
dan penawar dll.
racun, untuk obat
demam
Perbandingan antar Spesies
Aspek yang
Arachis hypogaea Mimosa pudica Calliandra Leucaena Acacia mangium Cassia fistula
diamati
calothyrsus leucocephala
Habitus Semak Semak Perdu Perdu Pohon atau semak Pohon
(deciduous tree)
Sistem Perakaran Tunggang Serabut Tunggang Tunggang Tunggang Tunggang
Batang Pendek, berbuku- Berduri tajam Berkayu Berkayu Berkayu
Berkayu
buku
Percabangan batang Simpodial Simpodial Simpodial Simpodial Simpodial Simpodial
Daun :
Jenis daun Majemuk Majemuk Majemuk Majemuk (Bipinnate) Majemuk
(Bipinnate) berbentuk menyirip
rangkap. Terdiri dari
Majemuk
ibu tangkai dan anak
daun, siripnya 3-10
pasang.
Letak daun Berhadapan Berhadapan Berhadapan Berhadapan Berseling
Berhadapan
(Superposed) (Superposed)
Pertulangan daun Menyirip Menyirip ganda Menyirip Menyirip Parallelodromous Menyirip
Bentuk daun Bulat, oval Lonjong Eliptical Memanjang dengan Lanceolate
Bulat telur dengan
ujung runcing dan
ujung dan pangkal
pangkal miring
membulat
(eliptical).
Perbungaan/ karangan Bunga
Kelamin bunga Uniseksual Banci Biseksual Biseksual Biseksual Biseksual
Informasi umum Berbentuk Aktinomorf Bunga dengan bos Bunga majemuk Bunga Bunga
bunga bunga seperti kupu- Majemuk benang sari yang berupa bongkol lengkap/bunga berwarna
kupu Berwarna pink berwarna ungu bertangkai panjang sempurna kuning
Berwarna keunguan kemerahan yang terkumpul berisi Simetri radial Memiliki
kuning cerah, Aksilar 2-6 bongkol, masing- bunga tersusun daun
Aksilar masing bongkol dari banyak pelindung
Zigomorf tersusun atas 100-180bunga kecil kecil
kuntum bunga. berwarna putih Zygomorf
kekuning-
kuningan.
Calyx 5 sepal 4 5 sepal lepas 5 sepal, bersatu 5 sepal 5 sepal
Corolla 4 petal 4-5 petal 5 petal lepas 5 petal , lepas. 5 petal
Berbentuk lonceng 5 petal
bergigi
Perigonium - - - - - -
Androecium / benang sari
Jumlah stamen 10 10 - ∞ Banyak 10 , tersusun bebas Banyak 10
Keterkaitan antar Lepas Basal Lepas Lepas Bebas
Bebas
stamen
Keterkaitan antar Lepas Basal Lepas Gynandrus Bebas
setamen dengan Bebas
organ lain
Panjang filament - - Didynamus 10 mm - 1 cm
Anther Monothecal Monothecal Monothecal Monothecal Monothecal Dorsifixed
Gynoecium / Putik
Jumlah karpel Monocarpel, 1 1 lokus 1 karpel Monocarpel Monocarpel Monocarpel, uni- Monocarpel, uni-
dan lokus putik lokus loculus loculus
Perlekatan karpel Syncarpous - Apocarpus Apocarpus Apocarpus Apocarpous
Letak ovarium Superior Inferior Superum Superum Superior Superior
Plasentasi Marginalis Marginal Parietalis Parietalis Marginalis Marginalis
Jumlah dan - 6 stylus - 1, 10 mm -
0,5 cm
panjang stylus
Buah Polong, berwarna Buah polong Polong Polong, berbentuk
Tunggal, buah
putih kecoklatan, seperti pita lurus, polong (legume),
dan cangkang yang pipih, dan tipis. Buah
berwarna coklat Polong
keras. berwarna hijau. tua, berkerut, dan
melingkar.
Biji Berbentuk bulat Berbentuk bulat, Kecil Biji berbentuk bulat Banyak biji, hitam Bulat,
atau lonjong, pipih dan berukuran telur, sungsang, mengkilap dengan
terbungkus oleh sangat kecil, bundar telur terbalik bentuk bervariasi,
suatu lapisan tipis berwarna mirip petai seperti longitudinal,
berwarna putih dan kehitaman atau elips dan oval
menggembung,
juga merah. kecoklatan, sampai lonjong.
berwarna coklat
merupakan biji
tertutup, dan dapat
berkembangbiak
melalui biji.
Plasentasi Marginal Marginal Parietalis Parietalis Marginalis Marginalis
Umur tumbuhan Tahunan Tahunan Tahunan Tahunan Tahunan Tahunan
Manfaat ekonomi Untuk konsumsi, Untuk obat-obatan Dapat dikonsumsi, Tanaman ini kerap Sebagai bahan yang
menurunkan seperti diabetes, kayunya salah satu digunakan sebagai baik untuk finir
kolesterol, dan batuk, hepatitis, dan bahan pembuatan penghijauan lahan, serta perabot rumah
mencegah penyakit mempercepat rokok. pagar, seperti pagar tangga yang
jantung dan penyembuhan luka. kebun atau sawah. menarik, seperti
Dimanfaatkan
kencing manis. Selain itu tanaman ini lemari, kusen pintu,
sebagai tanaman
dapat digunakan dan jendela.
obat.
sebagai obat diabetes,
kencing manis, luka
dan lain-lain. Buah
dari tanaman ini
dapat dikonsumsi.
Perbandingan antar Spesies
Aspek yang
Caesalpinia Bauhinia sp Delonix regia Polygala Morus nigra Artocarpus
diamati
pulcherrima paniculata heterophyllus
Habitus Pohon Pohon Semak Pohon Pohon Pohon
Sistem Perakaran Tunggang Akar Tunggang Tunggang Tunggang Tunggang Tunggang
Batang Berkayu Berkayu Berkayu Berkayu Berkayu Berkayu
Percabangan batang Simpodial Simpodial Simpodial Simpodial Simpodial Monopodial
Daun :
Jenis daun Majemuk Majemuk Majemuk Majemuk Tunggal Tunggal
Letak daun Berselang-seling Berhadapan Berhadapan Berhadapan Tersebar Berkarang
Pertulangan daun Menyirip (genap) Menyirip Menyirip ganda Menyirip menjala Menyirip Menyirip
Bentuk daun Bulat dengan ujung Bulat, oval Lonjong Bulat jorong Bulat telur Bulat sungsang
runcing
Perbungaan/ karangan Bunga
Kelamin bunga Monesi-biseksual Biseksual Banci Biseksual Uniseksual Uniseksual
Informasi umum Bunga dengan Bunga Aktinomorf Letak di Terletak bagian Terletak di bagian
bunga bunga mahkota berkelompok dalam Majemuk ketiak, terminal, aksila, merupakan
berwarna paying tambahan Berwarna pink memiliki daun memiliki bunga majemuk
kuning yang bertangkai keunguan pelindung, periantum yang dengan berpola
Zigomorf dan menggarpu di Aksilar mahkota fleshy, bunga racemus
ketiak bunga seperti majemuk
kupu-kupu
Calyx 5 sepal berlekatan 4 4 5 - -
Corolla 5 (2 bebas, 2 sayap 4 4-5 petal 2 lepas 3 - -
bebas, 1 bendera) berlekatan
Perigonium - - - - 1-10 6
Androecium / benang sari
Jumlah stamen 10 9 10 6 16 6
Keterkaitan antar Bebas Bebas Dalam satu Bebas Bebas
Bebas bersilangan
stamen kelopak
Keterkaitan antar Bebas Bebas Epiperalus Bebas Berlekatan Lepas
setamen dengan dengan
organ lain perianthum
Panjang filament - 1cm Dynamous 1 cm 12-3mm 2-10 mm
Anther Monothecal Monothecal Monothecal Dorsifixed Ditheka Ditheka
Gynoecium / Putik
Jumlah karpel Monocarpel, 1 2-4 Monocarpel Monocarpel 3 karpel bersatu 3 karpel bersatu
dan lokus putik lokus dengan 2-3 lokus dengan 2-3 lokus
Perlekatan karpel Syncarpous Berlekatan Apocarpus Monocarpus Sinkarpus Sinkarpus
Letak ovarium Superior Suferum Superum Superior Inferior Inferior
Plasentasi Marginalis Axilaris Parietalis Axilaris Sub apikal Apikal
Jumlah dan 8 mm 5 mm 1, 10 mm Panjang 2 mm 2 mm
panjang stylus
Buah Polong Kotak Polong, berbentuk Polong (legumen) Achene (fleshy Buah buni
seperti pita lurus, perianth)
pipih, dan tipis.
Buah berwarna
hijau.
Biji Bulat, kecil dan Bulat Biji berbentuk Bulat, kecil. 2 tiap unit buah 2 tiap unit buah
berwarna hitam bulat telur, Jumlahnya 15 - dengan albumin
sungsang, bundar 50
telur terbalik mirip
petai
Plasentasi Marginalis Axilaris Parietalis Axilaris Sub axilar Apikal
Umur tumbuhan Tahunan Tahunan Tahunan Beberapa tahun Beberapa tahun Beberapa tahun
Manfaat ekonomi Bunga, buah dan Obat-obatan Tanaman ini kerap Sayuran, oseng Buah-buahan Buah-buahan untuk
bijinya biasanya digunakan sebagai bunga turi, untuk dikonsumsi dikonsumsi
dimanfaatkan penghijauan lahan, sebagai pagar
sebagai obat pagar, seperti pembatas.
tradisional untuk pagar kebun atau Mengobati
mengobati penyakit sawah. Selain itu Sariawan Sakit
gonore, desinfektan tanaman ini dapat Tenggorokan
luka dll. digunakan sebagai Radang
obat diabetes, tenggorokan
kencing manis,
luka dan lain-lain.
Buah dari tanaman
ini dapat
dikonsumsi .
Aspek yang Perbandingan antar Spesies
diamati Artocarpus altilis Ficus elasticus Rosa hybrida Fragaria vesca Pyrus malus Pilea microphylla
Habitus Pohon Perdu Semak Herba Pohon Herba
Sistem Perakaran Tunggang Tunggang Tunggang Serabut Tunggang Tunggang
Batang Berkayu Berkayu Berkayu Tidak berkayu Berkayu Tidak berkayu
Percabangan batang Monopodial Simpodial Monopodial Sympodial Monopodial Sympodial
Daun :
Jenis daun Tunggal Tunggal Majemuk Majemuk Tunggal Majemuk
Letak daun Bersilang Bersilang Berhadapan Berhadapan Opposite Opposite
Pertulangan daun Menjari Menyirip Craspedodrom Actinodrom Campilodrom Acrodromous
Bentuk daun Menyirip dengan Meruncing Ovate Ovate Ovate Obovate
toreh bercangap
Perbungaan/ karangan Bunga
Kelamin bunga Uniseksual Uniseksual Diesi Diesi Diesi Monesi
Informasi umum Terletak di bagian Terletak bagian Bunga tumbuh Bunga berwarna Bunga memiliki Bunga jantan
bunga bunga apikal, merupakan aksila, bunga diketiak; petal putih dengan warna putih berwarna merah dan
bunga majemuk majemuk, diecious berwarna merah; stamen dan juga dengan baur yang betina berwarna
dengan berpola kepala sari putik berwarna merah jambu putih, bunga
racemus berwarna kuning kuning berukuran kecil
Calyx - 5 Berjumlah 5 Berjumlah 10 Berjumlah 5 -
Corolla - 10 Berjumlah 5 Berjumlah 5 Berjumlah 5 -
Perigonium 5 - - - - Corolinus
Androecium / benang sari
Jumlah stamen 6 - Berjumlah 3 Berjumlah 20-35 Berjumlah 20-25 Berjumlah 4
Keterkaitan antar Bebas Bebas Saling lepas Saling lepas Saling lepas Saling lepas
stamen
Keterkaitan antar Lepas Lepas Saling lepas Saling lepas Saling lepas Saling lepas
setamen dengan
organ lain
Panjang filament 2-10 mm 1-2 mm Didynamus Didynamus Didynamus Didynamus
Anther Ditheka Ditheka Diteka Monoteka Diteka Diteka
Gynoecium / Putik
Jumlah karpel 3 karpel bersatu karpel bersatu 1 karpel 2 lokus 1 karpel ∞ lokus 5 karpel 3 lokus 1 karpel 5 lokus
dan lokus putik dengan 1 lokus dengan 2-3 lokus
Perlekatan karpel Sinkarpus Sinkarpus Apocarpus Apocarpus Apocarpus Apocarpus
Letak ovarium Inferior Inferior Inferior Superior Inferior Inferior
Plasentasi Apikal Apikal Free-central Free-central Basal Basal
Jumlah dan 2 mm 3 mm 0,5 cm Berjumlah 60-600 Berjumlah 4 dan -
panjang stylus panjang 0,80 cm
Buah Buah buni Buah buni Buah bunga Buah semu, Bulat, hitam, dan Buah buni, berwarna
mawar dinamakan berbentuk oval hanya memiliki 3 hitam, dan
rose hip,s lonjong, biji pada setiap panjangnya 1 cm.
Buah buni berwarna hijau buah. Keras.
ketika muda dan
merah ketika
matang
Biji 2 tiap unit buah 2 tiap unit buah Biji Achenes Berukuran kecil Bulat berwarna Berbiji 1 dan tidak
Bentuknya bulat Lonjong hitam memiliki lekukan.
Berwarna cokelat Terdapat 3 biji
Plasentasi Apikal Apikal Free-central Free-central Basal Basal
Umur tumbuhan Beberapa tahun Beberapa tahun Tahunan Tahunan Tahunan Tahunan
Manfaat ekonomi Buah-buahan untuk Sebagai tanaman Tanaman hias Buahnya dapat Buahnya dapat Digunakan sebagai
dikonsumsi hias Sering dijual dikonsumsi dikonsumsu obat diabetes non-
sebagai bucket Kebun strawberry Dapat dibuat insulin karena
bunga, karena biasanya menjadi berbagai olahan mengandung pinitol
nilai ekonomi objek wisata pangan Tanaman hias
yang tinggi Nilai ekonomis Bunganya bisa
Digunakan untuk yang tinggi digunakan sebagai
bahan parfume pewarna.
Klasifikasi
Kingdom Plantae
Divisi Magnoliophyta
Kelas Magnoliopsida
Ordo Malpighiales
Famili Euphorbiaceae
Genus Euphorbia
Spesies Euphorbia pulcherrima
Sumber: https://id.m.wikipedia.org/wiki/kastuba
Diakses pada tanggal 3 Mei 2019 pukul 21.52 WIB
2. Jatropha curcas
Klasifikasi
Kingdom Plantae
Divisi Embryophyta
Kelas Spermatopsida
Ordo Malpighiales
Famili Euphorbiaceae
Genus Jatropha
Spesies Jatropha curcas
Sumber: https://id.m.wikipedia.org/wiki/Jarak_pagar
Diakses pada tanggal 3 Mei 2019 pukul 21.57 WIB
Struktur vegetatif pada tumbuhan ini yaitu habitus berupa semak dengan
sistem perakaran tunggang, batang berkayu dan pola percabangan monopodial.
Jenis daun tunggal, letaknya tersebar, pertulangan daun menjari dengan bentuk
deltoid. Struktur generatifnya yaitu bunga dengan kelamin uniseksual, dua
kelamin dalam 1 tumbuhan. Letak perbungaan aksilar, bunga majemuk,
aktinomorf, calyx dan corolla berjumlah 5, diadelphous, panjang filament ada
yang panjang dan ada yang pendek. Gynoecium tricarpel, perlekatannya
syncarpus, letak ovarium superior, plasentasinya sentral.
3. Codiaeum variegatum
Klasifikasi
Kingdom Plantae
Divisi Magnoliophyta
Kelas Magnoliopsida
Ordo Malpighiales
Famili Euphorbiaceae
Genus Codieum
Spesies Codiaeum variegatum
Sumber: https://id.m.wikipedia.org/wiki/puring
Diakses pada tanggal 3 Mei 2019 pukul 22.05 WIB
4. Manihot esculenta
Klasifikasi
Kingdom Plantae
Divisi Magnoliophyta
Kelas Magnoliopsida
Ordo Malpighiales
Famili Euphorbiaceae
Genus Manihot
Spesies Manihot esculenta
Sumber: https://id.m.wikipedia.org/wiki/Ketela_pohon
Diakses pada tanggal 3 Mei 2019 pukul 22.00 WIB
Ubi kayu atau Kitela pohon merupakan tumbuhan dalam genus Manihot.
Spesies Manihot esculenta dapat ditemukan di berbagai daerah di Indonesia.
Umbi akar pada tumbuhan ini dapat dijadikan sebagai sumber pangan. Hal ini
sesuai dengan yang dikemukakan oleh Firdaus, dkk (2016: 104) bahwa di
Indonesia ubi kayu termasuk pangan yang digalakan untuk diversifikasi pangan
pengganti beras. Di beberapa daerah ubi kayu selain dimanfaatkan sebagai bahan
pangan pokok utama, juga diproduksi sebagai makanan cemilan seperti keripik,
godok ubi, delima, dan sebagainya.
5. Sauropus androgynus
Klasifikasi
Kingdom Plantae
Divisi Magnoliophyta
Kelas Magnoliopsida
Ordo Malpighiales
Famili Phyllanthaceae
Genus Sauropus
Spesies Sauropus androgynus
Sumber: https://id.m.wikipedia.org/wiki/katuk
Diakses pada tanggal 3 Mei 2019 pukul 22.10 WIB
Tumbuhan katuk merupakan tumbuhan sayuran yang banyak terdapat di
Asia Tenggara. Tumbuhan semak ini tingginya sampai 3 m. tumbuhan ini
termasuk dalam suku menir-meniran (Phyllanthaceae) dan berkerabat dengan
menteng, buni, dan ceremai. Daun katuk dipercaya memiliki manfaat bagi ibu
menyusui, seperti yang dikemukakan oleh Majid (2018: 127) bahwa kayuk
biasanya digunakan daunnya untuk memperbanyak produksi ASI oleh masyarakat
Indonesia. Katuk atau Sauropus androgynus memiliki banyak kandungan kimia
yang memiliki efek farmakologi yang dapat dihasilkan olek katuk. Efek
farmakologi daun katuk yang telah diteliti meliputi antibakteri, antianemia,
antiinflamasi dan dapat meningkatkan produksi ASI.
6. Passiflora quadringularis
Klasifikasi
Kingdom Plantae
Divisi Magnoliophyta
Kelas Magnoliopsida
Ordo Malpighiales
Famili Passifloraceae
Genus Passiflora
Spesies Passiflora quadringularis
Sumber: https://id.m.wikipedia.org/wiki/passiflora
Diakses pada tanggal 3 Mei 2019 pukul 22.20 WIB
7. Passiflora edulis
Klasifikasi
Kingdom Plantae
Divisi Magnoliophyta
Kelas Magnoliopsida
Ordo Malpighiales
Famili Passifloraceae
Genus Passiflora
Spesies Passiflora edulis
Sumber: https://id.m.wikipedia.org/wiki/passiflora
Diakses pada tanggal 3 Mei 2019 pukul 22.20 WIB
8. Avicennia sp.
Klasifikasi
Kingdom Plantae
Divisi Magnoliophyta
Kelas Magnoliopsida
Ordo Lamiales
Famili Acanthaceae
Genus Avicennia
Spesies Avicennia sp.
Sumber: https://id.m.wikipedia.org/wiki/Api-api
Diakses pada tanggal 3 Mei 2019 pukul 22.27 WIB
Api-api adalah nama sekelompok tumbuhan dari marga Avicennia, suku
Acanthaceae. Api-api biasa tumbuh di tepi atau dekat laut sebagai bagian dari
komunitas hutan bakau. Menurut Boland (1984: 124) tumbuhan ini memiliki ciri
yang merupakan adaptasi pada lingkungan berlumpur dan bergaram yaitu akar
napas dan daun-daun dengan kelenjar garam di permukaan bawahnya. Ini
merupakan kelebihan garam yang dibuang ileh tumbuhan tersebut. Bijinya
berkecambah tatkala buahnya belum gugur, masih melekat di rantingnya. Dengan
demikian biji dapat segera tumbuh begitu terjatuh atau tersangkut di lumpur.
Taksonomi Avicennia membingungkan dan belum mantap. Sebelumnya
marga ini diklasifikasikan ke dalam suku Verbenaceae, sesuku dengan pohon jati,
laban dan sungkai. Akan tetapi sebagian pakar kemudian memisahkannya ke
dalam suku bermarga tunggal Avicenniaceae (Duke,1991:299).
Struktur vegetatif dari Avicennia sp. yaitu habitus pohon, dengan sistem
perakaran akar napas, bantangnya berkayu, dan percabangan batangnya
monopodial. Jenis daun tunggal yang letaknya berhadapan, pertulangan daun
menyirip dan bentuk daunnya elips. Struktur generatif pada tumbuhan ini yaitu
kelamin bunga biseksual, letaknya lateral, panjang, duduk, dan membulat. Calyx
berjumlah 5 sepal dan corolla berjumlah 4 petal. Jumlah stamen 4 yang saling
bebas. Keterkaitan antar stamen bebas, anther diteka. Jumlah karpel tertracarpel,
perlekatannya apocarpus, letak ovarium superior dan dengan plasentasi terminal,
buahnya berupa kapsul dengan biji yang kecil.
9. Bruguiera sp.
Klasifikasi
Kingdom Plantae
Divisi Magnoliophyta
Kelas Dicotil
Ordo Malpighiales
Famili Rhizophoraceae
Genus Bruguiera
Spesies Bruguiera sp.
Https://id.m.wikipedia.org/wiki/bruguiera
Diakses pada 4 Mei 2019 pukul 23.26 WIB
Divisi Magnoliophyta
Kelas Dicotil
Ordo Myrtales
Famili Rhizophoraceae
Genus Rhizophora
Https://id.m.wikipedia.org/wiki/rhizophora
Diakses pada 4 Mei 2019 pukul 23.35 WIB
Rhizophora sp. Ini merupakan salah satu jenis tanaman mangrove, yaitu
kelompok tanaman tropis yang bersifat sukmesnlpha atau toleran terhadap garam
(Irwanto, 2006). Mangrove memiliki kemampuan khusus untuk beradaptasi
dengan kondisi lingkungan yang ekstrim, seperti kondisi tanah yang tergenang,
kadar garam yang tinggi serta kondisi tanah yang kurang stabil. Kondisi
lingkungan seperti itu menyebabkan beberapa jenis mangrove mengembangkan
mekanisme yang memungkinkan secara aktif mengeluarkan garam dari jaringan,
sementara yang lainnya mengembangkan sistem akar napas untuk membantu
memperoleh oksigen bagi sistem perakarannya (Setyawan, dkk. 2004).
11. Viola odorata
Klasifikasi
Kingdom Plantae
Divisi Magnoliophyta
Kelas Dicotil
Ordo Malpighiales
Famili Violaceae
Genus Viola
Https://id.m.wikipedia.org/wiki/bunga_violet
Diakses pada 4 Mei 2019 pukul 23.40 WIB.
Menurut (Bruce, 2001: 39) Viola odorata dapat dikenali melalui berbagai
karakteristik berikut: bunganya berbau harum (aromatik) bunganya pada
umumnya berwarna violet gelap atau putih daun dan bunganya secara
keseluruhan membentuk sebuah roset dari dasarnya karpelnya seperti kait (dan
tidak diakhiri dengan sebuah tambahan bundar) tangkai-tangkai daunnya
memiliki rambut-rambut yang mengarah ke bawah tanaman menyebar dengan
geragih (tunas-tunasnya di atas tanah) Tanaman yang berbunga menahun ini dapat
mencapai ketinggian 10 - 15 cm dan penyebaran sampai 20 - 61 cm.
12. Averrhoa blimbi
Klasifikasi
Kingdom Plantae
Divisi Magnoliophyta
Kelas Magnoliopsida
Ordo Oxalidales
Famili Oxalidaceae
Genus Averrhoa
Https://id.m.wikipedia.org/wiki/averrhoa
Diakses ada 4 mei 2019 pukul 23.43 WIB
Belimbing adalah pohon buah yang tingginya mencapai 5 m. Batangnya
tak begitu besar, bergaris tengah 30 cm. Ia kasar dan berbenjol-benjol,
percabangannya sedikit, dan condong ke atas. Cabang mudanya berambut halus,
seperti beledu dan berwarna cokelat muda. Daunnya tersusun dalam bentuk
ganda. Bentuknya kecil, berbentuk telur, dan jumlahnya 21–45 cm. Daunnya
termasuk majemuk, menyirip, dan ganjil. Anak daunnya bertangkai pendek,
berbentuk bulat telur sampai jorong, ujungnya runcing, pangkalnya membulat,
tepinya rata. Ukuran daunnya adalah: 2-10 cm × 1–3 cm. Ia berwarna hijau, dan
permukaan bawahnya berwarna hijau muda. Perbungaannya majemuk, dan
tersusun dalam malai (panjangnya 5–20 cm). Berkelompok, keluar dari
percabangan yang besar, kecil-kecil berbentuk bintang dan berwarna ungu
kemerahan/merah saja. Buahnya termasuk buah buni, berbentuk bulat lonjong
bersegi, panjangnya 4-6,5 cm, berwarna hijau kekuningan, berair banyak jika
sudah masak dan rasanya asam. Bentuk biji bulat telur, gepeng (Dalimartha,
1987).
13. Oxalis carymbosa
Klasifikasi
Kingdom Plantae
Divisi Magnoliophyta
Kelas Magnoliophyta
Ordo Oxalidales
Famili Oxalidaceae
Genus Oxalida
Https://id.m.wikipedia.org/wiki/oxalis_corniculata
Diakses pada 4 Mei 2019 pukul 23.48 WIB.
Divisi Magnoliophyta
Kelas Magnoliopsida
Ordo Oxalidales
Famili Elaocarpaceae
Genus Elaocarpus
Https://id.m.wikipedia.org/wiki/elaocarpus
Diakses pada 4 Mei 2019 pukul 23.50 WIB.
Elaeocarpus ganitrus, adalah pohon berdaun lebar besar yang selalu hijau,
yang benihnya secara tradisional digunakan untuk tasbih dalam agama Hindu dan
Budha. Benih dikenal sebagai rudraksha, atau rudraksh, bahasa Sansekerta:
rudrākṣa ("Rudra's Tear Drops"). Rudraksha dapat diproduksi oleh beberapa
spesies Elaeocarpus ; namun, E. ganitrus adalah spesies utama yang digunakan
dalam pembuatan perhiasan organik atau mala. Elaeocarpus ganitrus tumbuh di
daerah tersebut dari dataran Gangga di kaki pegunungan Himalaya hingga Asia
Tenggara, Nepal , Indonesia, Papua Nugini ke Australia, Guam, dan Hawaii. [3]
Biji Rudraksha ditutupi oleh kulit luar warna biru saat matang, dan karena alasan
ini juga dikenal sebagai manik-manik blueberry. Warna biru tidak berasal dari
pigmen tetapi struktural . Ini adalah pohon hijau yang tumbuh dengan cepat.
Pohon rudraksha mulai berbuah dalam tiga hingga empat tahun. Saat pohon
menjadi dewasa, akar-akar menopang naik tipis di dekat batang dan memancar
keluar di sepanjang permukaan tanah (Setiawan, dkk. 2004).
15. Centrosema purtecens
Klasifikasi
Kingdom Plantae
Divisi Magnoliophyta
Kelas Dicotil
Ordo Fabales
Famili Fabaceae
Genus Centrosema
Https://id.m.wikipedia.org/wiki/centosema
Diakses pada 4 Mei 2019 pukul 23.54 WIB
Centrosema pubescens, nama umum centro atau kupu - kupu kacang,
adalah legum dalam keluarga Fabaceae, subfamili Faboideae , dan suku
Phaseolae. Ini asli ke Amerika Tengah dan Selatan dan dibudidayakan di daerah
tropis lainnya sebagai makanan ternak. Centro adalah ramuan abadi yang dapat
mencapai ketinggian 45 cm (17,5 in). Sistem akar dapat mencapai kedalaman 30
cm, sering dikaitkan dengan Rhizobium , bakteri pengikat nitrogen. Batang
tumbuh dan bercabang dengan cepat, menghasilkan banyak cabang dan daun di
tanah. Batang tidak menjadi kayu sampai sekitar 18 bulan setelah tanam. Daun
adalah trifoliate , dengan selebaran elips sekitar 4 cm × 3,5 cm (1,6 in × 1,4 in),
berwarna hijau tua dan gundul di bagian atas tetapi berwarna keputihan dan
tomentosa padat di bawah. Bunga umumnya berwarna ungu pucat dengan urat
ungu gelap, lahir dalam bentuk aksila . Buahnya panjang, panjang, polong coklat
tua 7,5-15 cm (3,0-5,9 in) panjang, berisi hingga 20 biji. Biji berbentuk bulat,
berdiameter sekitar 4 mm (0,16 – inci), berwarna coklat tua saat matang.
Centrosema pubescens banyak digunakan sebagai hijauan dan sumber
protein untuk merumput ternak dari Meksiko selatan ke Kolombia. Pada abad
kesembilan belas, tanaman ini ditanam di Indonesia dan Semenanjung Malaya. Ini
disesuaikan dengan baik dengan kondisi tropis dan ketinggian di bawah 600 m
dari permukaan laut.
Centrosema pubescens ditanam sebagai tanaman penutup karena secara
alami menekan gulma dan sangat toleran terhadap kekeringan. Centro tidak dapat
mentolerir suhu dingin, tetapi memiliki persyaratan tanah dan curah hujan yang
sangat rendah. Tanaman ini tidak cocok untuk konsumsi manusia tetapi
memberikan manfaat melalui kesuburan tanah dan kesehatan hewan.
Tanaman ini dapat dibudidayakan di daerah dengan curah hujan mulai dari
1000 mm hingga 1750 mm per tahun. Namun, ia memiliki toleransi kekeringan
yang wajar berkat sistem akarnya yang dalam, sehingga dapat mengambil air dari
kedalaman yang signifikan. Tumbuh baik di tanah yang miskin nutrisi.
Centrosema pubescens dapat ditumpangsarikan dengan rumput, sehingga
meningkatkan protein dari makanan ternak. Daunnya juga dapat digunakan
sebagai sumber protein murah untuk ayam broiler . Ini adalah sumber kalsium dan
kalium yang baik untuk hewan. (Nworgu. 2013 : 508).
Divisi Magnoliophyta
Kelas Magnoliopsida
Ordo Fabales
Famili Fabaceae
Genus Sesbania
Https://id.m.wikipedia.org/wiki/sesbania
Diakses pada 4 Mei 2019 pukul 23.56 WIB.
Turi merupakan pohon yang berkayu lunak dan berumur pendek.
Tingginya dapat mencapai 5-12 m. Akarnya berbintil-bintil dan berguna untuk
menyuburkan tanah. Bunganya besar dan keluar dari rantingnya. Bunganya
apabila mekar, berbentuk seperti kupu-kupu. Warna bunganya ada yang merah
dan ada juga yang putih. Ada juga yang berwarna gabungan kedua-duanya.
Letaknya menggantung dengan 2-4 bunga dan bertangkai, kuncupnya berbentuk
sabit. Rantingnya menggantung, kulit luar berwarna kelabu hingga kecoklatan.
Kulit luarnya ini tidak rata dengan alur membujur dan melintang tidak beraturan
dengan lapisan gabus yang mudah terkelupas. Pada bagian dalam, batangnya
berlendir dan berair yang berwarna merah, dan rasanya pahit. Percabangan baru
keluar apabila panjangnya sudah mencapai 5 meter. Daunnya majemuk dan
tersebar. Memiliki daun penumpu sepanjang 1/2-1 cm. Anak daunnya bentuknya
jorong memanjang, rata, dan menyirip genap. Panjang tangkai daun 20–30 cm.
Tangkainya pendek, dan setiap tangkai berisi 20-40 pasang anak daun. Warna
bunganya ada yang merah dan ada juga yang putih.Buahnya berbentuk polong,
meggantung, bersekat, dengan panjang 20-55 cm, sewaktu muda berwarna hijau,
dan sudah tua berwarna kuning keputih-putihan. Sedangkan bijinya berbentuk
bulat panjang, dan berwarna coklat muda (Heyne, 1987).
Klasifikasi
Kingdom Plantae
Divisi Magnoliophyta
Kelas Magnoliopsida
Ordo Fabales
Famili Fabaceae
Genus Crotalaria
http://plantamor.com/species/info/crotalaria/incana
Diakses pada 05 Mei 2019 pukul 01.06 WIB
Kingdom Plantae
Divisi Magnoliophyta
Kelas Magnoliopsida
Ordo Fabales
Famili Fabaceae
Genus Abrus
http://plantamor.com/species/info/abrus/precatorius
Diakses pada 05 Mei 2019 pukul 01.16 WIB
Saga rambat, saga telik, atau saga areuy (Abrus precatorius) merupakan
tumbuhan obat anti seriawan yang populer. Tumbuhan merambat ini, yang berbiji
jingga kemerahan, juga biasa disebut sebagai saga sehingga kadang-kadang rancu
dengan saga pohon (Adenanthera pavonina).
Daun tumbuhan ini, bila dikombinasikan dengan daun sirih, menjadi obat
tradisional yang ampuh mengatasi seriawan.[1] Khasiat ini berasal dari beberapa
bahan aktif abrus lactone, asam abrusgenat, dan turunan metilnya. Daunnya juga
mengandung glycyrrhizin. Di beberapa kalangan daunnya dimanfaatkan untuk
meredakan batuk. Beberapa tangkai daun segar di rendam dalam air mendidih,
setelah dingin airnya disaring dan diminum. Untuk memberikan rasa bisa
ditambah gula aren secukupnya.
Biji tumbuhan ini berwarna merah dengan warna hitam pada bagian yang
runcing. Bijinya beracun, dan mirip dengan racun jarak pohon (ricin). Namun, di
Tiongkok biji ini kadang-kadang dijadikan perhiasan sebagai lambang kasih
saying.
Kingdom Plantae
Divisi Magnoliophyta
Kelas Magnoliopsida
Ordo Fabales
Famili Fabaceae
Genus Arachis
http://plantamor.com/species/info/arachis/hypogaea
Diakses pada 05 Mei 2019 pukul 01.26 WIB
Kingdom Plantae
Divisi Magnoliophyta
Kelas Magnoliopsida
Ordo Fabales
Famili Fabaceae
Genus Mimosa
http://plantamor.com/species/info/mimosa/pudica
Diakses pada 05 Mei 2019 pukul 01.36 WIB
Kingdom Plantae
Divisi Magnoliophyta
Kelas Magnoliopsida
Ordo Fabales
Famili Fabaceae
Genus Calliandra
http://plantamor.com/species/info/calliandra/calothirsus
Diakses pada 05 Mei 2019 pukul 01.46 WIB
Kingdom Plantae
Divisi Magnoliophyta
Kelas Magnoliopsida
Ordo Fabales
Famili Fabaceae
Genus Leucaena
http://plantamor.com/species/info/leucaena/leucocephala
Diakses pada 05 Mei 2019 pukul 01.56 WIB
Lamtoro, petai cina, atau petai selong adalah sejenis perdu dari suku
Fabaceae (Leguminosae, polong-polongan), yang kerap digunakan dalam
penghijauan lahan atau pencegahan erosi. Berasal dari Amerika tropis, tumbuhan
ini sudah ratusan tahun diperkenalkan ke Jawa untuk kepentingan pertanian dan
kehutanan, dan kemudian menyebar pula ke pulau-pulau yang lain di Indonesia.
Tanaman ini di Malaysia dinamai petai belalang.
Tumbuhan ini dikenal pula dengan aneka sebutan yang lain seperti
pĕlĕnding, peuteuy sélong (Sd.); kemlandingan, mètir, lamtoro dan lamtoro gung
(lamtoro besar; untuk varietas yang bertubuh lebih besar) (Jw.); serta
kalandhingan, lantoro (Md.). Nama-namanya dalam pelbagai bahasa asing, di
antaranya: petai belalang, petai jawa (Mly.); lamandro (PNG); ipil-ipil, elena,
kariskis krathin (Thai); leucaena, white leadtree (Ingg.); dan leucaene, faux
mimosa Nama spesiesnya, leucocephala (='berkepala putih') mengacu kepada
bongkol-bongkol bunganya yang berwarna keputihan.
Kingdom Plantae
Divisi Magnoliophyta
Kelas Magnoliopsida
Ordo Fabales
Famili Fabaceae
Genus Acacia
http://plantamor.com/species/info/acacia/mangium
Diakses pada 05 Mei 2019 pukul 02.06 WIB
Jenis ini tersebar secara alami dan tumbuh baik pada daerah kering
maupun lembab. Daerah sebaran alami jenis ini antara lain di daerah Queensland,
Australia pada lintang 18 o LS, Irian Jaya bagian Utara, Kepulauan Aru, Maluku
Selatan dan Seram bagian Barat juga di daerah Bentuas Kalimantan Timur
(Padley dalam Sindusuwarno, 1979). Di Irian Jaya bagian selatan seperti di
Merauke, Erambu dan Muting (Leksono, 1996). Mangium dapat tumbuh pada
daerah yang lembab pada tanah alluvial campuran (metamorfic dan granitic)
dengan pH 4,8 – 5,2 dan curah hujan yang tinggi mencapai 4.500 mm/tahun
dengan temperatur maksimum 31 – 34 o C serta minimum 16 – 12 o C. Jenis ini
dapat tumbuh pula pada tanah yang miskin unsur hara seperti areal bekas
perladangan, tanah bekas jalan traktor, daerah berbatu dan beberapa tempat yang
ditumbuhi alang-alang (Anonim, 1989).
Kingdom Plantae
Divisi Magnoliophyta
Kelas Magnoliopsida
Ordo Fabales
Famili Fabaceae
Genus Cassia
http://plantamor.com/species/info/cassia
Diakses pada 05 Mei 2019 pukul 02.16 WIB
Pohon kecil sampai medium ini umumnya gugur atau semi-gugur pada
musim panas, percabangan menyebar, dengan ranting yang gundul. Daunnya
majemuk dengan 3-7 pasang pinak daun, pinak daun membundar telur-lonjong,
agak menjangat, pangkal membaji lebar, ujung meruncing, permukaan atas
berkilau, gundul bila matang. Perbungaan tandan terletak renggang di ketiak,
menggantung, berbunga banyak. Bunga harum, daun mahkota membundar telur
lebar, kuning keemasan. Buah menggantung, menggalah, hitam, gundul. Biji
banyak, terpisah oleh sekat seperti kertas dan menyatu pada bubur kayu yang
lengket dan hitam.
Klasifikasi
Kingdom Plantae
Divisi Magnoliophyta
Kelas Magnoliopsida
Ordo Fabales
Famili Caesalpiniaceae
Genus Caesalpinia
http://plantamor.com/species/info/caesalpinia/pulcherrima
Diakses pada hari Kamis, 02 Mei 2019, pukul 19:57 WIB.
26. Bauhinia sp
Klasifikasi
Kingdom Plantae
Divisi Magnoliophyta
Kelas Magnoliopsida
Ordo Fabales
Famili Fabaceae
Genus Bauhinia
http://plantamor.com/species/info/bauhinia/
Diakses pada hari Kamis, 02 Mei 2019, pukul 20. 05 WIB.
Menurut Gilman dan Watson (2016) dalam Sari (2017: 25-26), bahwa
tumbuhan ini memiliki nama lokal diantaranya di Inggris (Purple bauhinia,
Orchid tree, camel’s foot tree, butterfly tree, dan geranium tree), di India disebut
sebagai (Kota, rak takanchan, khairwal, karar, kanchan). Masyarakat Malaysia
menyebut tumbuhan ini adalah tapak kuda, di Indonesia tumbuhan ini disebut
sebagai tumbuhan bunga kupu – kupu yang relatif tersebar merata. Tumbuhan
ini termasuk kedalam suku polong – polongan. Tumbuhan ini memiliki
perawakan pohon, batang yang berkayu simpodial. Daunnya termsuk daun
majemuk yang berhadapan. Bentuk daun seperti kupu – kupu yang sedang
merentangkan sayapnya dan memiliki bunga seperti rangkaian bunga anggrek,
kelopak bunga yang berwarna pink cerah keunguan merupakan hal yang menarik
dari tumbuhan ini. Tumbuhan berbunga ini tumbuh sebagai tumbuhan peneduh
pada pekarangan rumah. Tumbuhan ini tumbuh dengan cepat pada berbagai
kondisi tanah dan dapat mencapai ketinggian hingga 9 – 12 meter dari
permukaan tanah.
Kingdom Plantae
Divisi Magnoliophyta
Kelas Magnoliopsida
Ordo Fabales
Famili Fabaceae
Genus Delonix
http://plantamor.com/species/info/delonix/regia
Diakses pada hari Kamis, 02 Mei 2019, pukul 20. 10 WIB.
Klasifikasi
Kingdom Plantae
Divisi Magnoliophyta
Kelas Magnoliopsida
Ordo Poligales
Famili Polygaceae
Genus Polygala
http://plantamor.com/species/info/polygala/paniculata
Diakses pada hari Kamis, 02 Mei 2019, pukul 20. 14 WIB.
Kingdom Plantae
Divisi Magnoliophyta
Kelas Magnoliopsida
Ordo Urticales
Famili Moraceae
Genus Morus
http://plantamor.com/species/info/morus/nigra
Diakses pada hari Kamis, 02 Mei 2019, pukul 20. 23 WIB.
Lebih jauh, Arshad dkk., (2014) dalam Khaira dan Ramadhania (2018:
247-248) mengungkapkan bahwa, Murbei hitam (Morus nigra) memiliki ukuran
lingkar batang 1-2 m dengan kulit kasar dan pecah-pecah. Ranting yang berwarna
merah kecoklatan dan tidak kasar. Daun memiliki panjang 4,5-11,7 cm dan lebar
4,2-8,1 cm, berbentuk hati dan bulat memanjang, berwarna hijau dengan
permukaan yang berbulu. Daun terdiri dari tangkai daun, berbentuk bulat telur
dan berbunga (lamina), tulang daun daun berbentuk hati dan kadang-kadang
berbulu. Tepi daun adalah crenate, bergigi dan berbulu. Catkins jantan memiliki
panjang 25-35 mm. Bunga jantan tidak memiliki kelopak bunga (sepal),
umumnya bentuk oval memiliki panjang 2,5-3 mm dan lebar 23 mm dengan
bentuk sangat cekung, berbulu di luar, benang sari lonjong dan ada antera.
Catkins betina berbentuk oval, panjang 15-28 mm, termasuk seikat bunga
sepanjang 6 hingga 8 mm. Bunga betina memiliki kelopak bunga berbentuk elips
(sepal), ovarium putih dan berbulu banyak.
Klasifikasi
Kingdom Plantae
Divisi Magnoliophyta
Kelas Magnoliopsida
Ordo Urticales
Famili Moraceae
Genus Artocarpus
http://plantamor.com/species/info/artocarpus/heterophyllus
Diakses pada hari Kamis, 02 Mei 2019, pukul 20. 26 WIB).
Klasifikasi
Kingdom Plantae
Divisi Magnoliophyta
Kelas Magnoliopsida
Ordo Urticales
Famili Moraceae
Genus Artocarpus
http://plantamor.com/species/info/artocarpus/altilis
Diakses pada hari Kamis, 02 Mei 2019, pukul 20. 26 WIB.
Klasifikasi
Kingdom Plantae
Divisi Magnoliophyta
Kelas Magnoliopsida
Ordo Urticales
Famili Moraceae
Genus Ficus
Adi (2006: 60) memaparkan bahwa tanaman Karet kebo (Ficus elastica)
merupakan pohon dengan tinggi 20-35 m. batangnya berkayu, bulat, permukaan
berbintik-bintik, dan berwarna hijau. Daunnya manjemuk, menyirip berhadapan,
lonjong, tepi rata, ujung runcing, pangkal tumpul, panjang 12-14 cm, lebar 5-7
cm, petulangan daun menyirip, permukaan halus, dan warna hijau.Bunga
majemuk, bentuk tandan,terletak di ketiak daun, bertangkai silindris, dan
berwarna putih.
Menurut Hariana (2008: 11) Karet kebo memiliki rasa pedas dan bersifat
netral. Beberapa bahan kimia yang terkandung dalam karet kebo di antaranya
getah berupa senyawa karet (lateks). Efek farmakologis yang dimiliki oleh karet
kebo diantaranya melancarkan peredaran darah dan menghilangkan sakit
(analgetik).
Klasifikasi
Kingdom Plantae
Divisi Magnoliophyta
Kelas Magnoliopsida
Ordo Rosales
Family Rosaceae
Genus Rosa
http://plantamor.com/species/info/rosa/hybrida
Diakses pada minggu 5 Mei 2019, pukul 01:07 WIB
Mawar adalah suatu jenis tanaman semak dari genus rosa sekaligus nama
bunga yang dihasilkan dari tanaman ini. Mawar liar terdiri dari 100 spesies lebih,
kebanyakan tumbuh di belahan bumi utara yang ber-udara sejuk. Spesies ini
umumnya merupakan tanaman semak yang berduri atau tanaman memanjat yang
tingginya bisa mencapai 2 sampai 5 meter. Walaupun jarang ditemui, tinggi
tanaman mawar yang merambat di tanaman lain bisa mencapai 20 meter
(Simpson, 2010: 65).
Struktur generatif pada tumbuhan ini dengan kelamin bunga diesi, bunga
tumbuh diketiak, petalnya berwarna merah dan kepala sari berwarna kuning.
Jumlah calyx dan corolla 5. Jumlah stamen 3, anther diteka, dengan 1 karpel dan
2 lokus, perlekatan apocarpus, plasentasi free-central, letak ovarium inferior.
Buah nya dinamakan rose hips, buahnya buni. Biji achenes dan berbentuk bulat.
Klasifikasi
Kingdom Plantae
Divisi Magnoliophyta
Kelas Magnoliopsida
Ordo Rosales
Family Rosaceae
Genus Fragaria
http://plantamor.com/species/info/fragaria/vesca
Klasifikasi
Kingdom Plantae
Divisi Magnoliophyta
Kelas Magnoliopsida
Ordo Rosales
Family Rosaceae
Genus Pyrus
http://plantamor.com/species/info/pyrus/malus
Pohon apel besar jika ditanam dari biji. Secara umum, kultivar apel
diperbanyak dengan mencangkok ke batang bawah, yang mengontrol ukuran
pohon yang dihasilkan. Ada lebih dari 7.500 kultivar apel yang dikenal,
menghasilakn berbagai karakteristik yang diinginkan. Kultivar yang berbeda
dibiakkan untuk berbagai selera dan penggunaan, termasuk memasak, makan
mentah dan produksi sari. Pohon dan buah rentan terhadap sejumlah masalah
jamur, bakteri, dan hama, yang dapat dikendalikan dengan sejumlah organic dan
non-organik. Pada tahun 2010, genom buah diurutkan sebagai bagian dari
penelitian tentang pengendalian penyakit dan pembiakan selektif dalam produksi
apel (Simpson, 2010: 32).
Struktur generatif pada tumbuhan ini yaitu kelamin bunga diesi, bunga
memiliki warna putih dengan baur merah jambu. Calyx dan corolla berjumlah 5.
Jumlah stamen 20-25, anther diteka, jumlah 5 karpel dan 3 lokus, perlekatan
karpel apocarpus, letak ovarium inferior, plasentasi basal. Buah bulat hitam dan
hanya memiliki 3 biji pada setiap buah dan teksturnya keras. Biji bulat berwarna
hitam dan terdapat 3 biji.
Klasifikasi
Kingdom Plantae
Divisi Magnoliophyta
Kelas Magnoliopsida
Ordo Urticales
Family Urticaceae
Genus Pilea
http://plantamor.com/species/info/pilea/microphylla
Struktur vegetative pada tumbuhan ini yaitu kelamin bunga monesi, bunga
jantan berwarna merah sedangkan yang betina berwarna putih, bunga berukuran
kecil. Perigonium corolinus, jumlah stamen 4, anther diteka, jumlah 1 karpel dan
5 lokus, perlekatan karpel apocarpus, letak ovarium inferior, plasentasi basal.
Buah buni berwarna hitam dan panjang mencapai 1 cm. biji 1 dan tidak memiliki
lekukan.
37. Cannabis sativa
Klasifikasi
Kingdom Plantae
Divisi Magnoliophyta
Kelas Magnoliopsida
Ordo Urticales
Family Cannabaceae
Genus Cannabis
http://plantamor.com/species/info/cannabis/sativa
Tanaman ini adalah tanaman berbunga herba tahunan yang berasal dari
Asia Timur, tetapi sekarang memiliki distribusi cosmopolitan karena penanaman
yange meluas. Ini telah dibudidayakan sepanjang sejarah, digunakan sebagai
sumber serat, industri, minyak biji, makanan, rekreasi, susasana hati dan obat-obat
agama dan spiritual. Setiap bagian tanaman dipanen secara berbeda, tergantung
pada tujuan penggunaanya. Kata “sativa” berarti hal-hal yang dibudidayakan
(Hariana, 2008: 65).
Kingdom Plantae
Divisi Magnoliophyta
Kelas Magnoliopsida
Ordo Violales
Family Cucurbitaceae
Genus Cucumis
http://plantamor.com/species/info/cucumis/sativus
Kingdom Plantae
Divisi Magnoliophyta
Kelas Magnoliopsida
Ordo Violales
Family Cucurbitaceae
Genus Sechium
http://plantamor.com/species/info/sechium/edule
Labu siam adalah tumbuhan suku labu-labuan yang dapat dimakan buah
dan pucuk mudanya. Tumbuhan ini merambat di tanah atau agak memanjat dan
biasa dibudibayakan di pekarangan, biasanya di dekat kolam. Buah menggantung
dari tangkai. Daunnya berbentuk mirip segitiga dan permukaannya berbulu
(Hariana, 2008: 97).
Struktur generatif pada tumbuhan ini meliputi kelamin bunga diesi, bunga
berwarna putih kekuningan, dengan ukuran kecil, bunga axilaris. Calyx berjumlah
3 dan corolla berjumlah 5, jumlah stamen 5. Anther diteka, jumlah 1 karpel dan 1
lokus, perlekatan karpel apocarpus, letak ovarium inferior, dan plsaentasi basal.
Buah berwarna hijau dengan ukuran besar. Biji berwarna putih dengan bentuk
pipih.
Kingdom Plantae
Divisi Magnoliophyta
Kelas Magnoliopsida
Ordo Violales
Family Cucurbitaceae
Genus Momordica
http://plantamor.com/species/info/momordica/charantia
Diakses pada Minggu, 5 Mei 2019, pukul 02:56 WIB.
Pare adalah tumbuhan merambat yang berasal dari wilayah Asia Tropis,
terutama India bagaian barat. Anggota suku labu-labuan atau Cucurbitaceae ini
biasa dibudidayakan untuk dimanfaatkan sebagai sayuran maupun bahan
pengobatan. Nama Momordica yang melekat pada nama binomialnya berarti
“gigitan” yang menunjukkan pemerian tepi daunnya yang bergerigi menyerupai
bekas gigitan (Dalimartha, 2008: 71).
Kingdom Plantae
Divisi Magnoliophyta
Kelas Magnoliopsida
Ordo Violales
Family Begoniaceae
Genus Begonia
http://menarailmuku.blogspot.com/2012/12/klasifikasi-begonia-sp.html
Diakses pada 5 Mei 2019, pukul 14.10 WIB
Tanaman begonia adalah tanaman menahun berupa terna tegak yang
bersemak atau menjalar. Batang begonia mengandung air dengan letak daun yang
tersebar. Batang begonia berbentuk silindris, berambut, beruas- ruas, bercabang-
cabang dan melata di atas tanah, serta warnanya hijau kemerahan. Akar begonia
yaitu akar serabut dan berwarna putih kotor. Ciri khas dari begonia adalah bentuk
daunnya yang asimetris sehingga jika dilipat bentuk dan ukuran daun tidak sama.
Bentuk daun begonia bervariasi, ada yang berbentuk oval, menjari, seperti daun
palem, seperti terompet atau berumbai-umbai, tergantung dari spesiesnya. Daun
begonia juga beragam, ada yang tipis seperti kertas, agak tebal hingga tebal, serta
berair dan agak rapuh.
Klasifikasi
Kingdom Plantae
Divisi Magnoliophyta
Kelas Magnoliopsida
Ordo Fagales
Family Betulaceae
Genus Alnus
https://id.wikipedia.org/wiki/Alnus
Diakses pada 5 Mei 2019, pukul 14.20 WIB
Kulit tumbuhan ini halus dan berwarna coklat kehijauan saat masih muda.
Saat pohon menjadi dewasa, warnanya berubah menjadi cokelat keabu-abuan
dengan garis-garis horizontal pendek berkutil (disebut lentisel) dan retakan
dangkal. Ranting-ranting itu lengket ketika muda, dan menghasilkan tunas yang
diuntit berwarna keunguan. Akar sangat cepat tumbuh dan dapat memperpanjang
akar sedalam 5 m untuk mengakses air tanah (Anderson, 2014: 3).
Klasifikasi
Kingdom Plantae
Divisi Magnoliophyta
Kelas Magnoliopsida
Ordo Fagales
Family Betulaceae
Genus Betula
https://en.wikipedia.org/wiki/Birch
Diakses pada 5 Mei 2019, pukul 14.32 WIB
Spesies ini umumnya berupa pohon atau semak berukuran kecil sampai
sedang, sebagian besar beriklim sedang dan boreal. Daun sederhana bergantian,
bergerigi tunggal atau ganda, berurat bulu, petiolat dan ditetapkan. Mereka sering
muncul berpasangan, tetapi pasangan ini benar-benar ditanggung oleh ranting-
ranting lateral yang seperti memacu, berdaun dua, Buahnya adalah samara kecil,
meskipun sayapnya mungkin tidak jelas di beberapa spesies. Kulit semua pohon
ditandai secara khas dengan lentisel horisontal yang panjang, dan sering
dipisahkan menjadi pelat tipis, tipis, terutama di atas kertas birch. Warna khas
memberi nama umum abu-abu, putih, hitam, perak, dan birch kuning untuk
spesies yang berbeda.
Klasifikasi
Kingdom Plantae
Divisi Magnoliophyta
Kelas Magnoliopsida
Ordo Fagales
Family Casuarinaceae
Genus Casuarina
https://en.wikipedia.org/wiki/Casuarina_equisetifolia
Diakses pada 5 Mei 2019, pukul 14.41 WIB
Klasifikasi
Kingdom Plantae
Divisi Magnoliophyta
Kelas Magnoliopsida
Ordo Fagales
Family Casuarinaceae
Genus Gymnostoma
https://gd.eppo.int/taxon/GNOSS
Diakses pada 5 Mei 2019, pukul 14.45 WIB
Tanaman pohon dengan tinggi bisa mencapai 20 meter. Kulit batang abu-
abu coklat terang, ranting-ranting terkulai menyerupai jarum. Daun tunggal,
tersusun dalam 7-8 helai. Bunga berkelamin satu, bunga jantan dan betina bisa
terdapat dalam 1 pohon atau pohon berbeda. Bunga jantan terletak di ujung, bulir
memanjang, dan bunga betina berada di samping, bunga betina berbentuk kerucut
(Sumarno, 2018: 102).
Klasifikasi
Kingdom Plantae
Divisi Magnoliophyta
Kelas Magnoliopsida
Ordo Fagales
Family Fagaceae
Genus Castanea
https://en.wikipedia.org/wiki/Castanea_(genus)
Diakses pada 5 Mei 2019, pukul 15.05 WIB
Klasifikasi
Kingdom Plantae
Divisi Magnoliophyta
Kelas Magnoliopsida
Ordo Fagales
Family Fagaceae
Genus Quercus
https://en.wikipedia.org/wiki/Oak
Diakses pada 5 Mei 2019, pukul 15.15 WIB
Tumbuhan ini telah mengatur daunnya secara spiral, dengan batas lobat
pada banyak spesies; beberapa memiliki daun bergerigi atau seluruh daun dengan
margin halus. Banyak spesies gugur adalah marcecent, tidak menjatuhkan daun
mati sampai musim semi. Di musim semi, satu pohon ek menghasilkan bunga
jantan (dalam bentuk catkin) dan bunga betina kecil. Buahnya adalah kacang yang
disebut biji ek atau kacang ek yang ditanggung dalam struktur mirip cangkir yang
dikenal sebagai cupule; setiap biji mengandung satu biji (jarang dua atau tiga) dan
membutuhkan waktu 6–18 bulan untuk matang, tergantung pada spesiesnya. Biji
dan daunnya mengandung asam tanat, yang membantu melindungi dari jamur dan
serangga. Pohon ek hidup dibedakan sebagai pohon cemara, tetapi sebenarnya
bukan kelompok yang berbeda dan malah tersebar di seluruh genus.
48. Lithocarpus sp.
Klasifikasi
Kingdom Plantae
Divisi Magnoliophyta
Kelas Magnoliopsida
Ordo Fagales
Family Fagaceae
Genus Lithocarpus
https://en.wikipedia.org/wiki/Lithocarpus
Diakses pada 5 Mei 2019, pukul 15.25 WIB
Pohon Lithocarpus adalah pohon yang selalu hijau dengan daun-daun alternatif
yang kasar, yang bisa utuh atau bergigi. Benihnya adalah kacang yang sangat mirip
dengan biji ek, tetapi dengan kulit kacang yang sangat keras (oleh karena itu nama
genusnya, dari bahasa Yunani lithos= batu, + carpos= benih). Kernel kacang dapat
dimakan pada beberapa spesies (mis. Lithocarpus edulis), tetapi tidak dapat dimakan, dan
sangat pahit, pada spesies lain. Beberapa bagian dari genus telah mengembangkan jenis
buah baru di mana benih tertanam dalam bahan wadah buah yang menjadi sangat
lignifikasi dan keras, memberikan perlindungan mekanis yang lebih besar pada benih.
G. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan diatas maka dapat
disimpulkan bahwa setiap klad dalam fabids ini memiliki ciri khususnya sendiri
diantaranya ordo Malpighiales memiliki 3 karpel, yang terdiri dari famili
Euphorbiaceae biasanya memiliki getah atau milky latex pada batangnya sebagai
contoh pada spesies Euphorbia pulcherrima. Sedangkan pada famili Passifloraceae
memiliki ciri didapatinya androgynofor fan batangnya berbentuk persegi empat
sebagai contoh pada spesies Passiflora guadringularis. Pada umumnya ordo
malpighiales ini memiliki ciri ciri diantaranya habitus berupa pohon dan semak, akar
tunggang, batang berkayu, ada yang simpodial dan ada yang monopodial, daun
tunggal tersebar, kebanyakan uniseksual, ovariumnya superior, umurnya tahunan.
Pada ordo oxalidase ini memiliki ciri khusus yaitu stamen lapis. Sedangkan
pada umumnya ordo ini memiliki ciri diantaranya memiliki akar tunggang, batang
berkayu, daunnya majemuk kelamin bunga buseksual, jumlah calyx dan corolla sama
sama 5 dan jumlah stamen 10, umurnya bisa mencapai tahunan.
Ordo fabales memiliki ciri khusus yaitu memiliki buah polong seperti pada
spesies Sesbania grandiflora. Sedangkan ciri umumnya diantaranya akar tunggang,
batang tidak berkayu, daun majemuk dengan pertulangan menyirip, kelamin bunga
biseskual, calyx sama sama berjumlah 5. Anthernya diteka, styllusnya panjang,
plasentasi aksilar dan umurnya busa mencapai tahunan.
Ordo rosales memiliki ciri khusus yakni ada perhiasan bunga yang ikut
matang seperti pada spesies Rosa hybrida. Sedangkan ciri umum diantaranya
memiliki akar tunggang, batang ada yang berkayu ada yang tidak berkayu, daun
majemuk dengan pertulangan caspedodrom, bentuknya ovate. Kelamin bunga diseus,
calyx 5 chorolla 5, keterkaitan antar stamennya saling lepas, dengan organ lainnya
pun saling lepas, filamen didynomous, apocarpus, umurnya tahunan.
Pada ordo cucurbitales yang terdiri dari famili cucurbitaceae dan begoniaceae
memiliki ciri khusus yakni ovarium beruang tiga seperti pada spesies Cucumis
sativus. sedangkan pada ordo fagales yang terdiri dari famili bertulaceae,
cassuarinaceae, dan fagaceae memiliki ciri khusus yakni buahnya berduri seperti pada
spesies Betula sp.
DAFTAR PUSTAKA
Boland, D. J. dkk. 1984. Forest Trees of Australia (Fourth Edition Revised and
Enlarged). Collingwood: CSIRO Publishing.
Dalimartha, Setiawan. 2008. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 5. Jakarta: Pustaka
Bunda.
Elpawati. 2013. Analisis Produksi Jarak Pagar (Jatropha curcas Linn.) Bibit Unggul.
Jurnal Agribisnis. Vol. 7, No.2, hal:235-246.
Firdaus, Nova Reskhi, dkk. 2016. Karakterisasi Fenotipik Ubi Kayu (Manihot
esculenta Crantz) Lokal Sumatra Barat. Jurnal Agroteknologi. Vol. 10, No. 0,1
hal: 104-116.
Harapini dan Praptiwi. 2015. Penafsiran Fitokimia an Bilangan Peroksida (POV) Tiga
Jenis Tumbuhan Famili Moraceae (Artocarpus sp. A. Elastica, dan Ficus sp)
dari Taman Nasional Bogani Nani Wartabone (Sulut). Jurnal Berita Biologi. Vol
6. No 4. Halm: 595-599. (Diakses pada hari Minggu, 28 April 2019, pukul
10.20 WIB).
Hariana, H.A 2008. Tumbuhan Obat dan Khasiatnya Seri 2. Depok: Penebar Swadaya.
Hidayat, R.S dan Napitupulu. 2015. Kitab Tumbuhan Obat. Jakarta: Agriflo.
Irsyam, A.S dan Priyanti.2016. Suku Fabaceae di Kampus UIN Syarif Hidayatullah.
Jakarta, Bagian 1: Tumbuhan Polong-Polongan Berperawakan Pohon. Al-
Kauniyah Jurnal Biologi. Vol 9. No1.Halm: 44-56. (Diakses pada hari Minggu,
28 April 2019, pukul 10.39 WIB).
Khaira , N. Y Dan Zelika, M.R. 2018. Review: Kandungan Senyawa Kimia Murbei
Hitam (Morus Nigra L.) Dan Efek Farmakologinya. Farmaka Suplemen. Vol
16 No 2. Halm: 246-253. (Diakses pada hari Jumat, 03 Mei 2019, pukul 19.05
WIB).
Luo, S. 2006. Distribusi bunga morf, serbuk sari dan polipladi. Jurnal analisis botani.
98(2). 78-89.
Majid, Tiara Salsabila & Muchtaridi. 2018. Farmatologi Ekstrak Daun Katuk
(Sauropus androgynus (L.) Merr). Jurnal Farmasi. Vol. 16, No. 2, hal: 127-
137.
Nworgu, FC. Egbunike, (2013). "Potensi nutrisi daun Centrosema pubescens, Mimosa
invisa dan Pueraria phaseoloides pada respons kinerja pertumbuhan ayam
broiler". Jurnal Amerika Pertanian Eksperimental . 3 (3): 506–519.
Saparinto, Cahyo. 1965. Grow Your Own Fruit: Panduan Praktis Menanam 28
Tanaman Buah Populer di Pekarangan. Yogyakarta.Sari, F.C. 2017. Efektivitas
Ekstrak Daun Bunga Kupu – Kupu (Bauhinia Purpurea L.) Dan Taurin
Terhadap Antidiabetes Dan Jumlah Spermatozoa Mencit Jantan (Mus Musculus
L.) Yang Diinduksi Aloksan. Skripsi. Lampung: Jurusan Biologi Fakultas
Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung.
Setiawan dkk. 2004. Ekosistem Mangrove di Jawa. Jurnal Biodiversiti. Vol5. No2.
Hal105-118.
Simpson, M.G. 2010. Plant Systematics Second Edition. USA: Elsevier Academic
Press.
Soenarto, H. 2005. Resep Sembuhkan Hipertensi Asam Urat dan Obesitas. Jakarta:
Elex Media Komputindo.
Sunarjono, H.H. 2008. Berkebun 21 Jenis Tanaman Buah. Depok: Penebar Swadaya.
Wahyuni, Tina Hesti. 2011. Bauhinia purpurea. Linn. Jurnal Invormasi Singkat Benih
Diretorat Pembenihan Tanaman. Vol 3. No.13. Halm: 1-7. (Diakses pada hari
Senin, 29 April 2019, pukul 18. 35 WIB).
Widyastuti, Kiky. 2017. Pengaruh Kombinasi NAA (Naphtalene Acetic Acid) dan BAP
(Benzil Amino Purine) Terhadap Induksi Tunas Aksilar Tanaman Balsam
(Polygala Paniculata L) Secara In Vitro). Skripsi. Malang: Jurusan Biologi
Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Wirani, Rizky. 2017. Ajian Perbandingan Daun Dengan Ampas Buah Black Mulberry
(Morus Nigra) Terhadap Karakteristik The Celup. Skripsi. Bandung: Program
Studi Teknologi Pangan Fakultas Teknik Universitas Pasundan.
PEER ASSESMENT KELOMPOK 1
Aspek Penilaian
No Nama JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Nurul Hidayah
1 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83
Safitri
84 85 84 85 85 84 85 86 84 83
83 83 84 84 85 84 84 86 85 84
86 87 88 89 86 87 88 89 86 87
85 85 85 87 85 85 85 87 87 85
84.2 84.6 84.8 85.6 84.8 84.6 85 86.2 85 84.4 84.92
2 Refa Maria Ulfa 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83
87 87 87 87 87 87 87 87 87 87
85 84 85 83 85 84 85 86 85 84
86 87 88 89 86 87 88 89 86 87
85 85 87 85 85 85 87 87 85 85
85.2 85.2 86 85.4 85.2 85.2 86 86.4 85.2 85.2 85.5
Riska Nursalma
3 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87
Septiani
84 85 84 85 85 84 86 86 84 83
85 83 83 84 84 84 84 86 85 84
86 87 88 89 86 87 88 89 86 87
85 85 87 85 85 85 87 87 85 85
85.4 85.4 85.8 86 85.4 85.4 86.4 87 85.4 85.2 85.74
Rozna Fathin
4 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83
Nafisyah
87 87 87 87 87 87 87 87 87 87
83 86 84 85 85 84 86 86 84 85
85 84 85 84 84 84 84 85 85 84
86 87 88 89 86 87 88 89 86 87
84.8 85.4 85.4 85.6 85 85 85.6 86 85 85.2 85.3
Tandri Akbar
5 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83
Muzakir
87 87 87 87 87 87 87 87 87 87
83 85 84 85 85 84 85 84 84 84
84 83 83 84 84 84 84 83 85 83
85 85 87 85 85 85 80 85 85 85
84.4 84.6 84.8 84.8 84.8 84.6 83.8 84.4 84.8 84.4 84.54
6 Windy Siti Hopipah 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83
87 87 87 87 87 87 87 87 87 87
85 86 84 85 85 84 88 87 84 85
86 87 88 89 86 87 88 89 86 87
85 85 87 85 85 85 88 87 85 85
85.2 85.6 85.8 85.8 85.2 85.2 86.8 86.6 85 85.4 85.66