Abstrak
Skripsi ini membahas tentang penilaian risiko pada tujuh proses kerja yang terdapat di Bagian
Trimming Chassis Final, PT Isuzu Astra Motor Indonesia, Assembling Plant Pondok Ungu.
Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif yang mengacu pada Australian
Standard/New Zealand Standard (AS/NZS) ISO 31000:2009. Metode yang digunakan dalam
penilaian risiko adalah metode semi-kuantitatif formula matematika W.T Fine. Tujuan
penelitian adalah mendapatkan tingkat risiko K3 pada proses kerja di Bagian TCF F-series,
PT IAMI, APPU. Hasil penelitian adalah lima risiko terbesar dari tujuh proses kerja yang
terdapat di bagian TCF F-series dan ditentukan berdasarkan nilai risiko yang dimiliki masing-
masing risiko yang terdapat pada tujuh proses kerja tersebut.
Abstract
This final paper discusses about the risk assessment of seven work process in Trimming
Chassis Final, PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI), Assembling Plant Pondok Ungu
(APPU). This research used design of descriptive reasearch that refer to Australian
Standard/New Zealand Standard (AS/NZS) ISO 31000:2009. The Method which is used in
this risk assessment is semi-quantitative method of W.T Fine mathematical formula. The
objective of research is getting the level of occupational health and safety risk of work
process in Trimming Chassis Final F-series, PT IAMI, APPU. The research result is the top
five of seven work processes of TCF F-series, then they are determined based on risk values
which are had by each risks of seven work processes.
1. Pendahuluan
Kecelakaan kerja tentu memiliki penyebab mengapa kecelakaan tersebut dapat terjadi.
Cara penggolongan sebab-sebab kecelakaan di berbagai negara tidak sama. Namun, terdapat
kesamaan umum penyebab terjadinya kecelakaan yang digolongkan menjadi dua, yaitu:
tindakan atau perbuatan manusia yang tidak memenuhi keselamatan (unsafe action) dan
keadaan-keadaan lingkungan yang tidak aman (unsafe condition). Berdasarkan hasil-hasil
penelitian, didapat bahwa 80-85% kecelakaan disebabkan oleh kelalaian atau kesalahan
manusia (Suma’mur, 1981).
2. Tinjauan Teoritis
Kata hazard berasal dari bahasa Arab yaitu ‘az zahr’ yang berarti kematian. Hazard
adalah segala sesuatu yang memiliki potensi untuk menimbulkan kerugian. Dalam praktiknya,
hazard seringkali dihubungkan dengan kondisi atau aktivitas yang jika tidak dikendalikan
maka dapat mengakibatkan cedera atau sakit (OSHA, 2002). Hazard dapat berupa hazard
fisik, hazard biologi, hazard ergonomi, hazard psikososial atau bahkan kombinasi dari
keseluruhan hazard tersebut (Australian Standard for Risk Management, 2004).
Jenis-jenis hazard berdasarkan buku Teori dan Aplikasi Kesehatan Kerja (Kurniawidjaja,
2010) adalah hazard lingkungan kerja, hazard ergonomi, hazard pengorganisasian dan budaya
kerja, hazard perilaku kesehatan, dan hazard somatik. Sedangkan menurut Ramli (2010),
$50.000 - $500.000.
Serious Terjadi dampak yang serius tetapi bukan cedera 15
dan penyakit parah yang permanen, sedikit
berakibat buruk pada lingkungan, dengan kerugian
$5.000 - $50.000.
Important Membutuhkan penanganan medis, terjadi emisi 5
buangan di luar lokasi, tetapi tidak mengakibatkan
kerusakan, dengan kerugian $500 - $5.000.
Noticeable Terjadi cedera atau penyakit ringan, memar di 1
bagian tubuh, kerusakan kecil < $500, kerusakan
ringan atau terhentinya proses kerja sementara
waktu, tetapi tidak mengakibatkan pencemaran di
Tabel 2.3
Ukuran Tingkat Probabilitas (Likelihood) pada Analisis Semi-kuantitatif
Kategori Deskripsi Rating
Almost certain Kejadian yang paling sering terjadi 10
Likely Kemungkinan terjadi kecelakaan 50%:50 % 6
Unusually but Tidak biasa namun memiliki kemungkinan 3
possible terjadi
Likelihood
Tabel 2.4
Ukuran Tingkat Pajanan (Exposure) pada Analisis Semi-kuantitatif
Kategori Deskripsi Rating
Continously Terus-menerus: terjadi > 1 kali sehari. 10
3. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dengan memakai Australian
Standard/New Zealand Standard (AS/NZS) ISO 31000:2009. Metode yang digunakan dalam
penilaian risiko adalah metode semi kuantitatif untuk menentukan tingkat risiko K3 di setiap
tahapan proses kerja pada Bagian Trimming Chassis Final (TCF) F-series, PT Isuzu Astra
Motor Indonesia (IAMI), Assembling Plant Pondok Ungu (APPU). Objek dari penelitian ini
adalah hazard dan risiko K3 yang terdapat pada proses kerja yang terlibat di Bagian Trimming
Chassis Final F-series. Namun tidak semua proses kerja yang terdapat di setiap Pos pada
Bagian TCF F-series dilakukan penilaian risiko, karena banyaknya proses kerja yang terdapat
di bagian ini. Oleh karena itu, peneliti mengambil proses kerja yang memiliki potensi bahaya
yang dapat mewakili seluruh proses kerja. Dalam melakukan identifikasi hazard dan risiko
K3, metode yang digunakan adalah Job Hazard Analysis. Selain itu, metode tersebut juga
digunakan dalam melakukan analisis risiko K3 pada suatu tahapan proses kerja untuk
menentukan tingkat risiko K3 dengan menghitung nilai konsekuensi, kemungkinan, dan
frekuensi pajanan dari setiap risiko. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa data
primer dan data sekunder. Data primer didapatkan melalui observasi, checklist, dan
wawancara pekerja agar mendapatkan gambaran identifikasi hazard dan risiko K3 serta
Gambar 6.1 Evaluasi Risiko pada Proses Scribbing dan Fitting Chassis
Pada proses kerja scribbing dan fitting chassis ditemukan sebanyak 76 risiko dari
seluruh tahapan kerja proses ini. Pada nilai basic risk, ditemukan sebanyak 49 risiko yang
termasuk ke dalam level risiko very high. Dengan adanya penurunan risiko secara
keseluruhan sebanyak 60,10%, maka pada nilai existing risk, jumlah risiko yang termasuk
dalam kategori very high berkurang menjadi 23 risiko. Jenis-jenis risiko tersebut adalah
potensi terjadi kebakaran, kesetrum/tersengat listrik, terhirup welding fume dan welding
smoke, terpajan vibrasi, potensi chassis terjatuh dan menimpa pekerja, terjepit gun rivet
serta terhirup uap cat.
Setelah dilakukan evaluasi risiko berdasarkan tabel analisis risiko, maka didapatkan 5
risiko terbesar, yaitu risiko kebakaran, risiko terhirup welding fume dan smoke, risiko
terhirup uap cat, risiko terpajan vibrasi, dan risiko terjepit gun rivet. Dengan nilai existing
risk tertinggi sebesar 1500 yang dimiliki oleh risiko terjadinya kebakaran. Risiko terbesar
ditentukan berdasarkan nilai existing risk yang dimiliki oleh masing-masing risiko.
Risiko potensi terjadinya kebakaran, kesetrum/tersengat listrik, terhirup welding fume
dan welding smoke ditemukan pada beberapa tahapan kerja. Risiko-risiko seperti risiko
terjadinya kebakaran dan potensi terjatuhnya chassis dan menimpa pekerja masih memiliki
nilai existing risk yang besar karena risiko-risiko tersebut memiliki dampak yang sangat
besar, sehingga yang nilai yang dapat dikurangi adalah nilai probabilitas. Selain itu, untuk
2000
900 900 900900
1000 450
Basic Risk
0
Existing Risk
Kebakaran Fume & Terhirup Vibrasi Kesetrum
smoke uap cat
5 Risiko Terbesar
Sub Trunnion
3000
3000 2500
1500
Jumlah
5 Risiko Terbesar
Drop Engine
3000 3000 3000
3000
2500
1500 1500 1500
Jumlah
2000
1500 900900
1000 450
150 Basic Risk
500
0 Existing Risk
Engine Radiator Vibrasi Kesetrum Bising
terjatuh terjatuh
5 Risiko Terbesar
Drop Cabin
3000 3000
2500
3000
1500 1500
Jumlah
2000 900900
450 450 150
1000
0 Basic Risk
Kabin Vibrasi Kesetrum Terhirup Bising Existing Risk
terjatuh uap
coolant
5 Risiko Terbesar
Sub Bumper
1500
1500
1000
Jumlah
450 500
500
60 100 60 60 30 60 30 Basic Risk
0
Existing Risk
Terhirup Tangan Postur Tangan Tangan
uap tersayat janggal terjepit tergores
pertadex
5 Risiko Terbesar
5. Kesimpulan
Kesimpulan yang didapatkan oleh peneliti adalah:
a. Bahaya yang teridentifikasi pada tujuh proses kerja di Bagian Trimming Chassis Final
F-series (TCF), PT IAMI, APPU tahun 2012 adalah bahaya mekanik, bahaya fisik,
bahaya ergonomi, bahaya elektrik, dan bahaya kimia.
b. Risiko yang teridentifikasi pada tujuh proses kerja di Bagian Trimming Chassis Final
F-series (TCF), PT IAMI, APPU tahun 2012 adalah tangan tersayat, anggota tubuh
menyentuh peralatan atau bagian chassis yang panas, percikan api dari mesin las,
6. Saran
Rekomendasi/saran yang diberikan peneliti untuk PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI),
Assembling Plant Pondok Ungu (APPU) adalah:
a. Perusahaan sebaiknya segera melakukan manajemen risiko yang termasuk bagian dari
SMK3 di seluruh proses kerja yang terdapat pada seluruh bagian yang terintegrasi
dengan keseluruhan sistem manajemen perusahaan. Manajemen risiko dapat mengacu
7. Kepustakaan
1) Australian Standard/New Zealand Standard.2009. Risk Management-Principles and
Guidelines. Sydney, Wellington: Australia/New Zealand Standards, ISBN 0-7337-
9289-8.
2) Australian Standard/New Zealand Standard.2004. Risk Management (4360). Sydney,
Wellington: Australia/New Zealand Standards, ISBN 0 7337 5904 1.
3) Bereau of Labor Statistic. 2012. April. “Issue in Labor Statistics Library. “BLS
Website. http://www.bls.gov/opub/ils/opbil/opbilshm.htm
4) Colling, David A. 1990. Industrial Safety Management & Technology. New Jersey:
Prentice-Hall, Inc.
5) Citra Indonesia. Kerugian Kecelakaan Kerja 4 Persen,
http://citraindonesia.com/kerugian-kecelakaan-kerja-4-persen/ (diunduh pada tanggal
1 Desember pukul 15.00)
6) Fine, William T. 1971. “Mathematical Evaluation For Controlling Hazards.”Journal
Safety Research (Central Queensland University) 3 December 1971: 157-166.
7) Government of South Australia. Risk Management Framework,
http://www.decd.sa.gov.au/docs/documents/1/DecdRiskManagementFramewo.pdf
(diunduh pada tanggal 20 November pukul 15.00)