Portofolio 5 Hipertensi Gestasional
Portofolio 5 Hipertensi Gestasional
HIPERTENSI GESTASIONAL
Oleh:
dr. Yosephine Setiawan
Pembimbing:
dr. Harijanto Winarko
dr. Titah Palupi
dr. Nurul Farida
RSUD BLAMBANGAN
KABUPATEN BANYUWANGI
PROVINSI JAWA TIMUR
TAHUN 2019
Portofolio Kasus-5
No. ID dan Nama Peserta :dr. Yosephine Setiawan
No. ID dan Nama Wahana:RSUD Blambangan Banyuwangi
Topik : G1P0000 usia kehamilan 40 minggu dengan Hipertensi Gestational (Kasus Obsgyn)
Tanggal (kasus): 4 Desember 2018
Nama Pasien: Ny. DA No RM:207284
Tanggal Presentasi: (-) Pendamping:
dr. HarijantoWinarko
Obyektif Presentasi:
Keilmuan Keterampilan Penyegaran Tinjauan Pustaka
Diagnostik Manajemen Masalah Istimewa
Neonatus Bayi Anak Remaja Dewasa Lansia Bumil
Deskripsi: Perempuan, 18 tahun, hamil anak ke-1, tekanan darah tinggi
Tujuan: menegakkan diagnosis dan penatalaksanaan abortus
Bahan
Tinjauan Pustaka Riset Kasus Audit
bahasan
Cara
Diskusi Presentasi dan diskusi E-mail Pos
membahas
Vital Sign
Tekanan Darah : 170/110 mmHg
Nadi : 90 x/menit, teratur, kuat angkat
Suhu : 36,8o C
Respiratory rate : 20 x/menit, teratur
Berat badan : 59 kg
Tinggi badan : 153 cm
Status Generalis
Kepala : anemia (-), ikterik (-), sianosis (-), dypsneu (-), pupil reguler isokor 3mm/3mm,
refleks cahaya pupil +/+
Leher : pembesaran KGB (-), JVP normal
Thorax : bentuk dada simetris (+), pergerakan pernapasan simetris (+)
Cor : S1S2 tunggal reguler, murmur (-), gallop (-)
Pulmo : vesikuler (+/+), rhonkii (-/-), wheezing (-/-)
Abdomen : bentukan dinding abdomen normal (+), bising usus normal (+), timpani, soepel,
hepar dan lien tidak teraba pembesaran
Pemeriksaan Dalam:
Vaginal Toucher: ϕ1 cm, eff 25%, selaput ketuban (+), presentasi kepala, Hodge I.
Pervaginam lendir darah
Status Neurologis
GCS :4–5–6
Kaku kuduk : tidak terdapat kaku kuduk
Nervus Cranialis : dalam batas normal
Sistem Motorik
Tonus Otot : dalam batas normal
Involuntary movement : tidak terdapat involuntary movement
Kekuatan Otot :5/5
Sistem Sensorik
Refleks Fisiologis : BPR +/+, KPR +/+, klonus -/-
Refleks Patologis : Babinski -/-, Chaddock -/-, Gordon -/-
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Darah Lengkap:
Hb : 12,4
Hct: 34,4
Leukosit: 12.400
Trombosit: 164.000
GDA : 126 mg/dl
HbsAg: Negatif
Golongan darah: O
BUN:9,10
Creatinine:0,65
SGOT:31,3
SGPT:19,8
Protein urine : Negatif
Riwayat kontrasepsi:
Tidak pernah menggunakan kontrasepsi.
2. Riwayat Keluarga
Tidak terdapat anggota keluarga yang menderita keluhan seperti yang diderita pasien saat ini.
3. Riwayat Sosial
• Pasien tinggal bersama suami.
• Riwayat menikah satu kali, selama 1 tahun
4. Lain-lain:
Riwayat Pengobatan:
Tidak didapatkan riwayat pengobatan sebelumnya untuk keluhan ini.
Daftar Pustaka:
1. Cunningham FG, Gant NF, Leveno KJ. Pregnancy Hypertension In: William’s Obstetrics. Ed
23. The Mc Graw-Hill Companies. New York, 2010
2. Cuningham FG,Gant NF,MacDonald PC. Hipertensi Dalam Kehamilan, Obstetri Williams,
edisi 23, Alih bahasa: Suyono J, Handoko A, EGC; Jakarta. 1995.
3. PB-POGI. Standar Pelayanan Medik Obstetri dan Ginekologi. Gestosis. bagian I, Balai Penerbit
FKUI. Jakarta.1991.
4. Baughman L. Kennet. The Heart and Pregnancy. In : Text Book of Cardiovascular medicine,
2nd edt. Lippincolt Williams & WIilkins. Cleveland. 2002.
5. Guyton & hall. Pregnancy and Lactation. In : Text Book of medical Physiology,11thedt.
Elsevier Inc.Philadelphia. 2006.
Hasil pembelajaran:
1. Mengetahui patofisiologi hipertensi gestasional
2. Mengetahui etiologi dan klasifikasi hipertensi gestasional
3. Mengetahui cara mendiagnosis hipertensi gestasional
4. Mengetahui tatalaksana hipertensi gestasional
Rangkuman Hasil Pembelajaran Portofolio Kasus-5
1. Subyektif
Pasien perempuan usia 18 tahun datang ke IGD RSUD Blambangan jam 19.45 dengan
keluhan perut terasa mulas sejak tanggal 4 Desember 2018 siang hari. Pasien merasa tidak
keluar lendir darah dan tidak keluar rembesan air ketuban. Pasien kemudian malam harinya
jam 19.00 periksa ke BPM A. Pemeriksaan di BPM A dengan VT pembukaan 1cm, ketuban
(+), TD 170/110 kemudian dirujuk ke IGD RSUD Blambangan. Pasien mengatakan tekanan
darah tinggi sejak 1 bulan yang lalu. Pasien juga mengatakan kaki juga bengkak sejak usia
kehamilan 8 bulan. Pasien mengatakan rutin ANC di BPM A.
Riwayat Haid:
HPHT: 27 Februari 2018
HPL : 4 Desember 2018
ANC: rutin di Bidan
Menarche: 13 tahun
Siklus: 30 hari, teratur
Lama haid: 7 hari, teratur
Nyeri haid: (+)
Riwayat persalinan:
1. Hamil ini.
Riwayat kontrasepsi:
Tidak pernah menggunakan kontrasepsi.
2. Obyektif
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran :
Kualitatif : Kompos mentis
Kuantitatif : GCS 4 – 5 – 6
Vital Sign
Tekanan Darah : 170/110 mmHg
Nadi : 90 x/menit, teratur, kuat angkat
Suhu : 36,8o C
Respiratory rate : 20 x/menit, teratur
Berat badan : 59 kg
Tinggi badan : 153 cm
Status obstetri: TFU 28cm, PUKA, Letak kepala
His 2x/10 menit, lama10-20 detik
DJJ 150x/menit
Pemeriksaan Dalam:
Vaginal Toucher: ϕ1 cm, eff 25%, selaput ketuban (+), presentasi kepala, Hodge I.
Pervaginam lendir darah
3. Assesment
Menurut NHBPEP—National High Blood Pressure Education Program (2000). Hipertensi
dalam kehamilan di klasifikasikan sebagai berikut:
1. Hipertensi Gestasional: adalah hipertensi pada kehamilan yang tidak di ikuti oleh
sindrom preeklampsi (proteinuria). Dan tekanan darah turun setelah 12 minggu post partum.
2. Preeklampsia adalah suatu keadaan hipertensi yang disertai proteinuria, edema, atau
keduanya (trias) yang terjadi akibat kehamilan di atas 20 minggu dan paling sering
mendekati aterm.
3. Eklampsia adalah keadaan terjadinya kejang-kejang pada wanita dengan kriteria klinis
preeklampsia yang bukan disebabkan penyakit neurologi seperti epilepsi.
4. Superimposed preeklampsia adalah suatu keadaan preeklampsia-eklampsia yang terjadi
pada wanita yang sebelumnya telah menderita hipertensi vaskuler kronis atau penyakit ginjal.
5. Hipertensi kronis adalah keadaan hipertensi yang menetap dengan penyebab apapun yang
sudah diderita sebelum konsepsi atau sebelum kehamilan 20 minggu atau menetap selama 12
minggu post partum.
6. Transient hipertensi yaitu timbulnya hipertensi dalam kehamilan sesudah trimester II atau
dalam 24 jam pertama post partum tanpa ada tanda-tanda hipertensi kronis atau
preeklampsia-eklampsia dan gejala ini akan hilang setelah 10 hari post partum.
Proteinuria didefenisikan adanya seksresi protein 300 mg atau lebih dalam urine 24 jam.
Kejadian hipertensi dalam kehamilan lebih mungkin terjadi pada wanita sbb :1
terpapar villi khorialis untuk pertama kalinya seperti nullipara
terpapar villi khorialis dengan jumlah berlimpah seperti gemelli dan molahidatidosa
mempunyai riwayat gangguan vaskuler dan ginjal
ada kecenderungan genetik
Hipertensi pada kehamilan muncul oleh pengaruh berbagai faktor yang melibatkan ibu,
plasenta, dan faktor fetus.
Perubahan utama yang terjadi pada hipertensi dalam kehamilan adalah vasospasme dan
aktivasi sel endothelium.
Pada hipertensi gestasional dapat ditegakkan sebagai berikut :
Sistolik BP ≥140 mmHg, atau Diastolik BP ≥ 90 mmHg untuk pertama kalinya selama
kehamilan
Tidak ada proteinuria
Tekanan darah kembali normal sebelum 12 minggu post partum
Diagnosis akhir hanya dapat dibuat pada post partum
Dapat ditemukan gejala dari preeklampsi, contohnya, rasa tidak nyaman pada ulu hati
atau trombositopenia
Dianjurkan untuk perawatan dirumah sakit jika pada kehamilan ditemukan tekanan darah
sistolik > 140 mmHg dan atau diastolik > 90 mmHg, dengan gejala klinis proteinuria,
trombosit < 100.000, USG menunjukkan aligohidramnion atau gerakan janin yang tidak
adekuat. Setelah masuk rumah sakit dibuat keputusan apakah dilakukan terapi konservatif
atau mengakhiri kehamilan.
Indikasi menggunakan obat anti hipertensi pada HDK antara lain :
Segera : Bila tekanan darah sistolik > 169 mmHg dan diastolik > 109 mmHg dengan gejala
klinis.
Setelah observasi 1-2 jam : Bila tekanan darah sistolik > 169 mmHg dan atau diastolik >
109 mmHg tanpa gejala klinis.
Setelah observasi 24-48 jam
- Bila tekanan darah sistolik > 139 mmHg dan atau diastolik > 89 mmHg sebelum
kehamilan 28 minggu tanpa proteinuria
- Bila tekanan darah sistolik > 139 mmHg dan atau diatolik > 89 mmHg pada wanita hamil
dengan gejala klinis, proteinuria, disertai penyakit lain (kardiovaskular, ginjal).
- Bila tekanan darah sistolik > 149 mmHg dan atau diastolik > 94 mmHg
Pada HDK dalam kondisi Non Severe Hypertention direkomendasikan :
a. Tujuan terapi adalah menurunkan tekanan diastolic sampai 80-90 mmHg
b. Pilihan pertama adalah Methyldopa, diberikan dalam dosis peroral 2-3 kali 250 mg,
hingga mencapai tekanan darah optimal)
c. Pilihan kedua adalah :
- Labetalol : Dosis awal peroral 2 x 100 mg 1 hari, dosis dapat dinaikkan setiap minggu
tergantung respon. Dosis pemulihan 200-400 mg 2 x sehari
- Nifedipine : Dosis awal 10 mg 2 x sehari, dosis pemeliharaan 10-20 mg dua kali
sehari.
Pengelolaan pada HDK dengan Acute Severe Hypertension
A. Antihipertensi
1. Kalsium Antagonis ( Nifedipine oral )
Dosis awal 5-10 mg tiga kali/ hari
Keadaan akut dimulai dengan dosis 10 mg dapat diulang 30-60 menit
Bila perlu dapat diberikan tiap 4 jam dengan dosis maksimal 120 mg/ hari
Efek akan tampak 10-15 menit dengan efek puncak 4-5 jam
Efek samping biasanya : takikardi, sakit kepala , flushing.
Dosis lebih rendah dipertimbangkan bila digunakan bersamaan dengan MgSO4
2. Hydralazine
Intravena, dosis diawali 5 mg. Intramuskuler 10 mg dengan dosis maksimal 20 mg IV
atau 30 mg IM
Dapat diulang 15-30 menit bila perlu
3. Labetolol
Intravena dimulai 10-20 mg
Dapat diulang 15-20 menit
Dosis maksimal 200-400 mg
Kontra indikasi : AV block, ashma bronchiale
4. Sodium Nitroprusside
Intravena, infus dosis dimulai dengan 0,25 ug / kg BB / menit
Dosis maksimal 5 ug / kg BB / menit
4. Plan
Diagnosis:
Didasarkan pada autoanamnesis dan didasarkan pada pemeriksaan fisik terhadap pasien.
Terapi:
Medikamentosa
Tanggal 4 Desember 2019.
IVFR RL 20tpm
Metildopa 3 x 250 mg PO
Amlodipin 1 x 10 mg PO
CTC 4 x ¼ tab pervag
Observasi tanda-tanda inpartu
Observasi tanda-tanda impending eklampsia, bila (+) SC cito
Monitoring:
Gambaran klinis
Vital sign
Efek samping obat.