Anda di halaman 1dari 12

METODE PELAKSANAAN

LANJUTAN REHAB BERAT KIOS PASAR BHAKTI KISARAN

PEKERJAAN PENDAHULUAN

1. Pembersihan Lapangan.

Pekerjaan dimulai terlebih dahulu dilakukan pembersihan lokasi dari sampah,


rumput, dan berbagai hal lain yang dapat menggangu pelaksanaan pekerjaan.
Pembersihan dilakukan dengan menggunakan bantuan alat manual. Sampah-
sampah yang dihasilkan dari pekerjaan ini dikumpulkan di suatu tempat yang telah
disetujui oleh pengawas, kemudian baru diangkut dengan menggunakan truck untuk
dibuang ke tempat pembuangan sampah akhir.

2. Pemasangan Patok Profil

Setelah pekerjaan pembersihan lapangan selesai dilakukan, barulah


dilakukan pengukuran lokasi. Hal ini bertujuan untuk menentukan letak bangunan,
elevasi dan titik ikat (Bench Mark). Dalam pengukuran digunakan alat Theodolit dan
rambu ukur. Pengukuran ini dilakukan oleh seorang surveyor. Titik-titik yang
menjadi acuan ditandai dengan menggunakan patok. Patok terbuat dari kayu bulat
dengan panjang ± 1m yang ditancapkan kedalam tanah.

3. Dokumentasi

Photo Dokumentasi dilaksanakan untuk membuat Dokumentasi untuk setiap


Jenis Pekerjaan Pengambilan Foto harus sama dari mulai : sebelum, sedang dan
selesai dilaksanakan,

4. Pembuatan Plank Proyek

Seiring pembersihan lokasi dibuat papan nama proyek, papan nama proyek
ini dipasang pada tempat yang mudah dilihat dengan mencantumkan data-data
proyek antara lain nama proyek, pekerjaan, lokasi, nilai proyek, waktu pelaksanaan,
pengawas pelaksana proyek, dll.
5. Pengukuran Awal

Untuk menentukan Elevasi yang ada dilapangan, patok-patok sebagai


pedoman untuk pembuatan shop Drawing. Hasil dari Pengukuran tersebut harus
segera digambarkan pada buku gambar dijilid sebagai pedoman pelaksanaan
lapangan dan perhitungan, Setelah Pelaksanaan Pekerjaan selesai dilaksanakan,
maka hasil pelaksanaan tersebut segera digambarkan atau dibuat Asbuilt
Drawingnya .

Pekerjaan pengukuran dan bowplank ini dilakukan dengan mengunakan alat


ukur dan water pas sehingga luas lahan pekerjaan didapat dengan akurat dengan
demikian dapat mempermudah jalan nya pelaksanaan dilapangan dan tidak ada
perselisihan antara kontraktor pengawas dan pihak pengguna jasa dalam hal luas
lokasi pekerjaan. sedang pemasangan Bowplank dilaksanakan setelah diukur
kembali oleh pekerja atau yang berkompeten dan selanjutnya akan di pasang
bowplank yang terdiri dari bahan kayu sehingga dapat mempermudah dalam
pelaksanaan pekerjaan dan pengukuran atau pengecatan sehingga volume
pekerjaan dapat dicek oleh pengawas atau pihak yang berkompeten dan selanjutnya
akan di pasang bowplank yang terdiri dari bahan kayu sehingga dapat
mempermudah dalam pelaksanaan pekerjaan dan pengukuran atau pengecatan
sehingga volume pekerjaan dapat dicek oleh pengawas lapangan.

REHAB BERAT KIOS BLOK B

1. Pembongkaran Atap, Kuda2 dan Balok

Lingkup Pekerjaan Bongkaran ini meliputi :

• Pekejaan Bongkaran Atap

Sebelum peleksanaan pembongkaran atap dimulai , terlebih dahulu harus


dibersihkan dan dipindahkan dan tidak boleh ada benda pecah. Pekerjaan
pembongkaran dapat dimulai apabila sekitar pekerjaan harus dipersiapkan dan
dibersihkan/dibereskan dari segala hal yang akan mengganggu kelancaran pekerjaan
dan atau mempengaruhi kualitas pekerjaan, sesuai arahan/ petunjuk pengawas.
Tahapan dalam pembongkaran atap dan kontruksi kuda-kuda diantaranya:

− Pembongkaran penutup atap dan nok bubung dilaksanakan terlebihdahulu


− Pembongkaran kayu reng, kaso dan listplang
− Pembongkaran balok Gordeng dan balok kuda-kuda
− Benda-benda/ barang bekas bongkaran yang akan akan digunakan kembali
harus ada persetujuan dari pengawas di lapangan. Segala yang
mengakibatkan kerugian yang terjadi sebagai akibat pelaksanaan pekerjaan
adalah menjadi tangung jawab penuh pihak pelaksana.

• Pekejaan Bongkaran Plafond

Sebelum pelaksanaan pembongkaran plafond dimulai, dahulukan


pembongkaran instalasi kabel yang menempel pada rangka plafond.

Sebelum pembongkaran plfond dilaksanakan semua jaringan instalsi listrik harus


sudah terputus aliran listriknya.

• Pekejaan Bongkaran Dinding dan Lantai

Pekerjaan pembongkaran dinding dilaksanakan sesuai arahan/ petunjuk


pengawas lapangan dan menyesesuai gambar perubahan pada gambar rencana.

2. Tanah untuk Timbunan

Pekerjaan ini terdiri dari penggalian, penanganan, pembuangan atau


penumpukan tanah atau batu serta bahan - bahan lainnya atau mendatangkan
tanah timbun sesuai petunjuk pengawas lapangan. Skop pekerjaan pada
pembangunan ini adalah sub bidang bagian Pondasi.

3. Pekerjan Struktur Cor Beton Bertulang

Untuk pekerjaan Beton dipergunakan Semen Type I dan peraturan bahan


harus memenuhi Peraturan Semen Portland Indeonesia (NI.8.1982), Peraturan
Beton Indonesia (NI.2.1971), Mempunyai Sertifikat Uji (Test Certificate). Mempunyai
Pesetujuan Perencana/Pengawas. Penyimpanan bahan semen harus dihindari dari
kelembaban, serta harus ditempat yang kering/kedap air.
Aggregat yang dipergunakan tidak boleh mengandung bahan yang dapat
merusak beton dan ketahanan tulangan terhadap karatan. Tidak boleh
mempergunakan pasir laut, material harus ditempatkan pada tempat yang
permukaannya bersih, padat serta kering dan harus dicegah terhadap pengotoran,
maupun kontaminasi dengan tanah, sampah atau bahan organik lainnya. Pemakaian
Air untuk campuran dan untuk pemeliharaan beton harus dari air bersih dan tidak
berbau, tidak berminyak, dan tidak mengandung bahan - bahan organis dan zal-zat
yang dapat merusak mutu beton.

Campuran beton dibuat dengan mutu K. 225 untuk Tiang Kolom, Cor Pondasi serta
cor pondasi menberus menggunakan 1 ; 3 ; 5.

• Uraian Pelaksanaan .

Pelaksanaan penakaran Campuran Semen dan Aggregat harus dibuat terlebih


dahulu kotak takaran sesuai dengan Campuran dari Spesifikasi. Pengadukan,
Pengangkutan, pengecoran, pemadatan dan perawatan beton dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan di dalam PBI.2.1971 yaitu :

Pengadukan semua beton dilaksanakan dengan Mesin Pengaduk Beton ( Beton


Molen) dengan Kapasitas yang sesuai dan waktu pengadukan disesuikan dengan
mixing yang telah ditentukan, Pemadatan Konstruksi Beton dengan mempergunakan
dengan Mesin Penggetar atau Vibrator Concrete secara merata.

Pembongkaran acuan dapat dilaksanakan sesuai dengan ketentuan PBI-1971


minimum setelah 21 hari setelah pengecoran atau setelah mendapat persetujuan
Direksi Teknis. Pada proses pengeringan permukaan beton disiram air bersih 2 kali
setiap hariselama 14 hari

Untuk Pekerjaan Pembesian, harus mempergunakan besi tulangan beton


yang berbentuk batang dan mutu baja tulangan yang dipakai adalah baja lunak U-24
dengan bentuk Baja tulangan polos (permukaan licin ).

Besi Beton (Steel Reinforment) PUBI 1970/NI-3.

Mutu besi beton kecuali ditentukan lain pada gambar kerja, semua besi beton yang
digunakan harus memenuhi syarat-syarat :
− Peraturan Beton Indonesia (NI.2.1971)
− Bebas dari kotoran-kotoran, lapis lemak/minyak, karat dan tidak cacat
(retakretak, mengelupas, luka dan sebagainya).
− Disesuaikan dengan gambar-gambar
− Besi Ulir BJTD 40
− Besi Polos BJTP 24
− Besi yang digunakan untuk dia lebih kecil atau sama dgn 12 mm
menggunakan besi polos dgn U 24, untuk besi lebih besar dari diameter 12
mm menggunakan Besi Ulir dengan mutu U 32.
− Besi beton harus disupply dari satu sumber (manufacture)
− Toleransi besi tulagan :

Diameter < 10 mm Toleransi Diameter 0,4 mm Variasi berat 7 %

Dia. 10 < d < 16 mm toleransi dia 0,4 mm Variasi berat 5 %

Dia 16 – 28 mm, toleransi diameter 0, 5 mm, variasi berat 5 %

Dia. 29 – 32 mm, Toleransi 0 mm, variasi berat 4 %

Kawat pengikat terbuat dari baja lunak dengan Ø 1 mm, yang telah dipijarkan
terlebih dahulu dan tidak bersepuh seng.

Rancangan cetakan dan acuan untuk mendapat persetujuan konsultan


pengawas pekerjaan, sebelum pekerjaan tersebut dilaksanakan. Dalam gambar-
gambar tersebut harus secara jelas terlihat konstruksi cetakan/acuan, sambungan-
sambungan serta kedudukan system rangkanya.

Cetakan dan acuan untuk pekerjaan beton harus memenuhi persyaratan dalam P.B.I.
1971 NI-2.

Acuan harus direncanakan untuk dapat memikul beban-beban konstruksi


dan getaran-getaran yang ditimbulkan oleh peralatan penggetar. Defleksi
maksimum dari cetakan dan acuan antara tumpuannya harus lebih kecil dari ¼
bentang antara tumpuan tersebut. Pembongkaran cetakan dan acuan harus
dilaksanakan sedemikian rupa agar keamanan konstruksi tetap terjamin dan
disesuaikan dengan persyaratan P.B.I 1971 NI-2. Cetakan untuk pekerjaan kolom
dan lain-lain pekejaan beton harus menggunakan multiplek 18 mm, papan tebal
minimum 2,5 cm, balok 5/7, 6/10, 8/10. atau bahan-bahan lain yang disetujui oleh
konsultan pengawas pekerjaan.
4. Pekerjaan Dinding Dan Plesteran
a. Pasangan Bata untuk Dinding
− Pemakaian Bahan.

Batu bata merah (dari tanah liat) yang dipakai adalah produksi dalam negeri /
daerah setempat kualitas yang baik, dibakar dengan baik, warna merah merata,
keras dan tidak mudah patah, bersudut runcing dan rata, tanpa cacat atau
mengandung kotoran.

Adukan untuk pemasangan Batu bata terdiri dari Semen, Pasir dan air sama
dengan yang digunakan untuk pekerjaan beton dan dipakai untuk pemasangan
dinding batu bata.

Komposisi Campuran adalah 1 pc : 4 pasir, sedangkan untuk pasangan Batu bata


Trasram Komposisi Campuran adalah 1 pc: 2 Ps. Adukan tersebut mempergunakan
Concrite Mixer atau pada tempat pencampur diatas permukaan yang keras, dan
bukan langsung diatas tanah.

− Uraian Pelaksanaan.

Batu bata yang akan dipasang terlebih dahulu harus direndam dalam air atau
disiram sampai lenuh dengan air bersih dan sesuai dengan spesifikasi dan atas
persetujuan dari pengawas, Batu Bata dipasang tegak lurus dan berada pada garis-
garis yang seharusnya dengan patokan benang yang sipat datar.

Dinding yang menempel pada kolom beton harus diberi angker besi setiap
jarak 40 cm. Permukaan Beton harus dibuat kasar. Pemasangan bata diatas kusen
harus dibuat balok lantai 12/12 atau dilengkapi dengan pemasangan rollag.
Pemasangan dibuat rapi, baik dalam arah Vertikal maupun horizontal.

b. Pekerjaan Plesteran

Pekerjaan Plesteran mencakup pembuatan dan pemasangan plesteran pada


dinding dinding tembok bata dan bidang - bidang beton, meliputi penyediaan bahan,
tenaga kerja dan peralatannya.

− Pemakaian Bahan.

Untuk pekerjaan plasteran pada pekerjaan ini memakai komposisi adukan


sesuai Spesifikasi sebagai berikut:
Campuran 1 pc : 2 Pasir untuk permukaan beton atau daerah basah dan dinding luar
yang tidak tertutup atap.

Campuran 1 Pc : 4 Pasir Untuk Plesteran dinding Bata. Material Semen, pasir dan air
sama dengan yang dipergunakan pada pekerjaan beton lainnya.

− Uraian Pelaksanaan .

Untuk Plesteran Batu Bata :

• Sebelum diplester, permukaan dinding bata harus dibersihkan dan dibasahi


dengan air, siarnya dikorek sedalam 1 cm, Plesteran diselesaikan atau
dibantu dengan papan plesteran dan kayu perata atau sekop baja, untuk
mendapatkan permukaan yang rata.
• Tebal plesteran tidak boleh lebih dari 1,5 cm dan bagian-bagian yang
plesteran harus melebihi 1,5 cm maka plesteran dilakukan dengan cara
berlapis-lapis dimana berikutnya dapat dikerjakan setelah lapisan
sebelumnya cukup kering.
• Untuk sudut-sudut dibuat serapi-rapinya dan menyiku, untuk sambungan
dari Plesteran dibuat Mulus dan lurus.
• Selama Proses pengeringan, plesteran harus disiram dengan air selama 7 (
tujuh ) haris ecara rutin,
• Plesteran pada sudut-sudut pengakhiran dilakukan dengan campuran semen
air (beton getuk)
• Permukaan Plasteran agar diaci agar mulus dan licin.

Untuk Plesteran beton,

• Sebelum diplaster tedebih dahulu permukaan beton tersebut harus rata, bila
pekerjaan beton tidak dapat menghasilkan permukaan yang rata, maka
permukaan tersebut harus diplaster hingga menghasilkan permukaan seperti
yang ada pada gambar rancangan atas persetujuan Direksi Teknik.
• Permukaan yang akan diplaster dibuat kasar dengan pahat beton, dibasahi
air di sapu dengan air semen ( Pc ) atau bonding egent,
• Campuran Mortar untuk plesteran Beton sesuai dengan spesifikasi dengan
campuran 1 Pc : 2 Ps yang diaduk secara benar-benar homogen,
• Permukaan Plasteran agar diaci agar mulus dan licin,
5. Pekerjaan Pembesian ,
a. Pekerjaan Rangka Baja (Konstruksi Rangka Atap Baja Ringan)

Konstruksi rangka atap yang digunakan adalah baja ringan yang telah
disetujui pengawas. sebelum ranga baja dipotong terlebih dahulu diukur dan
dipotong. Gunakan ukuran rangka baja yang pertama sebagai contoh untuk
memotong yang berikutnya sehingga potongan untuk rangka atap tersebut memiliki
ukuran yang sama. Ukur dan potong rangka baja ringan untuk batang miring yang
akan dipasang pada kerangka atap.

Pasang bagian kerangka kuda-kuda atap tersebut di bawah sebelum ditaruh


pada bagian atas kolom untuk memastikan bagian kerangka kuda-kuda tersebut
telah mempunyai ukuran yang tepat dan dapat dipasang dengan baik, setelah itu
bongkar kembali dan simpan. Simpan bagian-bagian kerangka atap tersebut dan
disimpan dalam keadaan terlindung dan tertutup. disiapkan pula tiang penahan
sementara (scaffolding) untuk pembuatan atap.

Sebelum memasang rangka atap kuda-kuda, bersihkan bagian atas dari


kolom beton dan pastikan ketinggiannya telah sejajar antara satu kolom dengan
yang lain. Pastikan bagian atas antara kolom dipinggir dan tengah bangunan telah
sesuai dengan ukuran rangka atap yang akan dipasang. Dirikan rangka atap dengan
bantuan penahan sementara (scaffolding) yang bertumpu pada tanah. Pasang
terlebih dahulu kedua batang miring kayu pada bagian kiri-kanan bangunan dan
bentangkan benang (tali kecil) antara batang miring sebelah kanan dengan batang
miring sebelah kiri, benang ini akan menjadi acuan bagi pemasangan batang miring
lainnya yang berada di bagian tengah atap. Pada beberapa kasus pada bagian batang
miring di kiri-kanan bangunan inidapat dibuat dari beton bertulang dengan lebih
dulu memasang susunan bata pada bagian dinding kiri - kanan bangunan tersebut.

Kemudian pasang rangka baja ringan balok atap di bagian tengah bangunan
yang bertumpu pada kolom, pastikan balok tersebut telah horizontal (dengan
bantuan waterpass). Setelah balok ditaruh pada kolom, pasang bagian-bagian
kudakuda atap berikutnya, pastikan letak bagian-bagian tersebut telah dapat
dipasang dengan baik (batang vertikal, dsb). Sesuaikan letak dan ketinggian
(dinaikkan diturunkan, dsb) dari rangka atap bagian tengah (batang miring, dsb)
dengan meng gunakan benang yang telah dibentangkan sebelumnya sebagai acuan.
Sambung bagian-bagian rangka kayu rangka atap tersebut Ikat bagian kuda-kuda
atap tersebut pada kolom dengan cara membengkokkan besi tulangan yang muncul
dari ujung kolom beton (stek/starter bars)tersebut sehingga membentuk ikatan yang
mengikat balok kayu tersebut pada kolom. Jika telah terpasang baut angkur maka
bagian balok dan kaki kuda-kuda kayu dibor terlebih dahulu untuk sehingga angkur
dapat menembus bagian kayu rangka kuda-kuda tersebut kemudian dipasang mur.

Pada saat rangka kuda-kuda atap telah terpasang dengan baik, maka gording
rangka baja ringan yang akan menjadi tempat pemasangan lembaran atap dapat
dipasang. Jarak maksimum antar balok gording adalah 60cm. Gording tersebut harus
keluar melewati batang miring paling luar sejauh minimal 80cm, jarak yang
sesungguhnya tergantung pada panjang bangunan dan jumlah lembaran penutup
atap yang akan digunakan dan atas persetujuan pengawas.

• Penutup Atap Seng Genteng Metal

Pada saat pemasangan penutup atap perlu diperhatikan jarak tumpang


tindih (overlap) antar lembaran atap.Jarak ini harus cukup untuk menghindari
kebocoran. Pada bagian ata sbawah lembaran atap yang saling tumpang tindih
(overlap), jaraknya minimal 20cm. Sedangkan untuk bagian sisi kiri-kanannya yang
saling tumpang tindih (overlap) mempunyai jarak antara 1½ sampai 2 gelombang
lembaran atap, tergantung jenis dan ukuran lembar penutup atap yang digunakan.
Lubang-lubang untuk paku pemasangan harus dibor terlebih dahulu, dan ujung-
ujung lembaran atap yang bertumpang-tindih (overlap) dipotong 450 dapat
diletakkan dan dipasang dengan baik. pada saat memotong dan membor harus
sangat hati-hati, untuk menghindari keretakan serta gunakan selalu penutup hidung
untuk menghindari debu-debu bijih seng masuk ke dalam paru-paru.

Pasang gording bagian paling atas dan paling bawah terlebih dahulu dengan
menggunakan klos (spacers) kayu. Kemudian bentangkan benang pembantu secara
diagonal dari ujung kiri atas ke ujung kanan bawah, dan dari ujung kiri bawah ke
ujung kanan atas untuk memeriksa atap telah rata, lurus, dan sejajar. Benang ini
harus bersentuhan pada bagian tengahnya yang berarti pemasangan telah sejajar,
jika belum bersentuhan maka perlu diatur lagiletak gording paling atas dan bawah
tersebut dengan menggunakan kloskayu hingga letaknya benar. Gording berikutnya
kemudian dapat dipasang dengan mengikuti benang acuan tadi. Semua gording
dipasang dengan menggunakan klos reng U.50.
Setelah itu tentukan garis batas pinggir atap bagian miring dengan
menggunakan bantuan benang. Pertama tentukan jarak keluar atap pada bagian
miring rangka atap, setelah didapat jarak tersebut (minimum 5cm) bentangkan
benang dari bagian gording paling bawah ke bagian gording paling atas pada kedua
sisi kiri kanan bagian miring tersebut, benang ini akan menjadi acuan batas lembaran
penutup atap pada bagian miring atap tersebut.

b. Rabung Seng Genteng Metal

Setelah pekerjaan atap dilakukan, maka pekerjaan rabung seng genteng


metal dipasang. Pemasangan rabung seng genteng metal dimulai dari permukaan
yang paling ujung/bawah dengan melakukan gerakan mundur. Pemasangan rabung
seng genteng metal harus lurus, supaya rabung yang dipasang lurus harus diberi
batuan benang yang diikatkan kedua sisi yang hendak dipasang.

6. Pekerjaan Plafond

Pada pekerjaan pemasangan plafond menggunakan langit-langit (plafond)


yang rata horizontal, maka pasang balok penggantung tepat dibawah kuda-kuda
atap. Rangka untuk Plafond bahannya menggunakan rangka Metal Furing, susunan
pola disesuaikan dengan gambar dan rekomendasi teknis pemasangan rangka
plafond dan material

plafond yang dikeluarkan oleh pabrik/perusahaan supplier penempel langit-


langit (plafond) utama membentang dari ujung atas dinding ke ujung atas dinding
diseberangnya.. Setelah rangka penempel panel langit-langit (plafond) dipasang
maka lembaran panel langit-langit (plafond) dapat dipasang. Bahan yang umum
digunakan adalah lembaran playwood (ketebalan 4 mm). Kemudian setelah lembar
plafond siap terpasang, pada bagian pinggirnya diberikan list plafond.

7. Pekerjaan Pengecatan

Pekerjaan ini meliputi pekerjaan Pengecatan Tembok, Pengecatan Plafond,


pengecatan Kayu Pintu Panel dan lain sebagainya.
− Pemakaian Bahan.

Untuk cat kayu dan besi harus memenuhi PUBI-1982 pasal 53 dan Nl-4
(peraturan Cat lndonesia) dan untuk cat tembok harus memenuhi pUBr- 1gg2 pasal
54.

Plamor dan dempul untuk pekerjaan cat tembok, cat kayu daan cat besi digunakan
merk sama.

− Uraian Pelaksanaan .
1. Untuk Pengecatan tembok

Bidang yang akan dicat sebelumnya harus dibersihkan dengan cara


menggosok memakai kain yang dibasahi at, setelah kering didempul pada tempat
yang berlubang sehingga permukaannya rata, kemudian digosok dengan kertas pasir
hingga permukaan rata dan licin untuk kemudiaan dicat paling sedikit dua kali
dengan finishing untuk bagian dalam ( lnterior ) dan tiga kali untuk bagian ruar (
exterior ) sampai baik.

2. Untuk Pekerjaan cat Minyak

Sebelum pekerjaan pengecatan, kayu harus kering dan digosok dengan


kertas pasir sampai halus dan didempul padaa tempat yang berlubang, selanjutnya
diplamour, sehingga permukaannya menjadi drata dan licin, baru kemudian dicat
minimal dua kali dengan cat finishing untuk bagian ruangan dalam ( interior ) dan
tiga kali untuk bagian luar ( exterior ).

8. Pekerjaan Saluran Drainase

Saluran drainase terbuat dari beton berbentuk U. Pada awalnya tanah digali
dengan kedalam yang sesuai spesifikasi. Pekerjaan saluran batu bata ini
dilaksanakan dengan camp 1 : 4 dengan bentuk, kemiringan dan ukuran –ukuran
seperti tertera pada Gambar Rencana. Batu bata yang dipakai adalah batu bata yang
berbentuk siku dengan ukuran standar, keras, bersih dan memiliki pembakaran yang
sempurna. Batu bata harus cukup kuat pada saat dijatuhkan dari ketinggian 1m dan
apabila diketuk akan mengeluarkan suara nyaring.

Semen, pasir (agregat halus) dan air harus memenuhi ketentuan dalam
pekerjaan beton menurut SNI 03-1750-1990.
Pasir untuk pekerjaan ini dipakai pasir yang baik, pasir tidak boleh
mengandung bahan yang dapat merusak pondasi dan ketahanannya.

Kisaran, 10 Juni 2014

Penawar : Dibuat oleh :


CV. CHINTYA AGUNG TENAGA TEKNIK

WIDYA SASTRA DWI YARIANDI


Wakil Direktur

Anda mungkin juga menyukai