PPPP Training PDF
PPPP Training PDF
MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah perencanaan dan pengembangan sumber
daya manusia
KELOMPOK 1
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2016
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk mengetahui dan memahami apa itu
Pelatihan dan Pengembangan SDM yang ada pada sebuah organisasi terhadap
pengembangannya,pemanfaatan,serta efektivitas yang diterima oleh perusahaan serta
untuk penyerapan ilmu mata kuliah Pelatihan dan Pengembangan SDM khususnya
dalam hal peranan pelatihan dan pendidikan yang juga berperan pada pengembangan
SDM yang merupakan bagian dari Manajemen itu sendiri. Tujuan khusus dalam
pembuatan makalah ini adalah melengkapi tugas dalam mata kuliah Pelatihan Dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia, dan menambah wawasan kami dalam menyusun
makalah ini. Kegunaan praktis yang merupakan sebagai hasil dari kemampuan yang ada
dalam mempelajari teori – teori yang kami dapatkan serta hasil studi dari riset pustaka.
BAB II
PEMBAHASAN
Pelatihan adalah setiap usaha untuk memperbaiki performasi pekerjaan pada suatu
pekerjaan tertentu yang sedang menjadi jawabnya atau suatu pekerjaan yang ada
kaitannya dengan pekerjaan supaya efektif. Pelatihan biasanya harus mencakup
pengalaman belajar, aktifitas-aktifitas yang terencana dan desain sebagai jawaban atas
kebutuhan-kebutuhan yang berhasil diidentifikasikan. Pelatihan dimaksudkan untuk
memperbaiki penguasaan berbagai keterampilan dan teknik pelaksanaan pekerjaan
tertentu, terperinci dan rutin (Handoko, 2010:104).
Dengan demikian pelatihan adalah suatu proses peningkatan dan usaha untuk
menyempurnakan bakat, keterampilan, kecakapan, kemampuan dan keahlian karyawan
dalam menjalankan tugas pekerjaannya serta guna mewujudkan tujuan perusahaan.
Pelatihan merupakan salah satu usaha dalam meningkatkan mutu sumber daya manusia
dalam dunia kerja. Karyawan baik yang baru ataupun yang sudah bekerja perlu
mengikuti pelatihan karena adanya tuntutan pekerjaan yang dapat berubah akibat
perubahan lingkungan kerja, strategi, dan lain sebagainya.
B. Metode Pelatihan
Ada dua metode pelatihan yang dapat digunakan menurut Handoko (2010:110-
114) yaitu :
a. Metode On The Job Training
Pelatihan ini dilakukan di tempat kerja. Karyawan dilatih tentang pekerjaan baru
dengan pengawasan langsung seorang pelatih. Ada beberapa metode On The Job
Training, yaitu :
1) Rotasi Jabatan
Memberikan pengetahuan kepada karyawan tentang bagian organisasi yang
berbeda dan praktek berbagai macam keterampilan manajerial.
2) Memberikan instruksi pekerjaan
Petunjuk-petunjuk pekerjaan diberikan langsung pada pekerjaan dan digunakan
terutama untuk melatih karyawan tentang cara pelaksanaan pekerjaan mereka
sekarang.
3) Magang
Merupakan proses belajar dari seseorang atau beberapa orang yang lebih
berpengalaman. Pendekatan ini dapat dikombinasikan dengan latihan.
4) Coaching
Penyelia atau atasan memberikan pengarahan dan bimbingan kepada karyawan
dalam pelaksanaan kerja rutin mereka.
5) Penugasan sementara
Penempatan karyawan pada posisi manajerial atau sebagai anggota panitia
tertentu untuk jangka waktu yang ditetapkan. Karyawan terlibat dalam
pengambilan keputusan dan pemecahan masalah organisasi nyata.
sehingga kinerja karyawan meningkat. Kedua metode ini memiliki ciri-ciri yang
berbeda. Berikut penjelasan menegenai ciri-ciri metode on the job training dan off the
job training.
Selain ciri-ciri yang telah disebutkan, terdapat pula persamaan dari metode on
the job training dan off the job training, antara lain sebagai berikut :
Dari beberapa pengertian dari para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa
pengembangan adalah suatu usaha yang sistematis dan terorganisir yang dilakukan oleh
perusahaan untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual, dan moral
karyawan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan atau jabatan untuk dapat memperoleh
tujuan umum bersama.
Jadi Training Needs Assessment adalah suatu langkah yang dilakukan sebelum
melakukan pelatihan dan merupakan bagian terpadu dalam merancang pelatihan untuk
memperoleh gambaran komprehensif tentang materi, alokasi waktu tiap materi, dan
strategi pembelajaran yang sebaiknya diterapkan dalam penyelenggaraan pelatihan agar
pelatihan bermanfaat bagi peserta pelatihan. Dari analisis tersebut dapat ditentukan
kebutuhan dan tujuan organisasi apa yang ingin dicapai dan pelatihan yang relevan
dengan kebutuhan dan tujuan organisasi.
Adanya faktor internal dan eksternal dari suatu organisasi, menimbulkan adanya
suatu tuntutan yang harus segera dilaksanakan. Untuk melaksanakan tuntutan tersebut
tiga aspek, yaitu: (1) kognitif, (2) psikomotor, dan (3) afektif. Usaha-usaha
a. Memperbaiki kinerja.
melaksanakan tugas barunya. Dari pendidikan dan pelatihan yang diberikan oleh
dilakukan.
c. Meningkatkan kepekaan.
Ketika terjadi sesuatu yang mengancam suatu organisasi, SDM yang kompeten
akan mengetahui apa yang akan terjadi pada organisasinya. Sehingga dengan
d. Mempersiapkan promosi.
SDM yang telah mengikuti pendidikan, pelatihan, dan pengalaman kerja akan
memiliki kompetensi yang lebih besar daripada SDM yang tidak mengikuti
dan dapat menentukan kebutuhan apa yang sedang diharapkan oleh masyarakat
luar. Sehingga mereka dapat menentukan promosi apa yang sedang dibutuhkanlah
e. Mengembangkan individu.
atas, maka ada beberapa keuntungan yang akan didapat perusahaan dari SDM
- Reduction in turnover
pekerjaannya.
- Increase in production
kebutuhan masyarakat.
- Attitudes changes
yang memiliki perilaku baik dan sesuai dengan etika yang berkembang, baik di
- Ability to advance
dirinya dan mengetahui apa yang seharusnya dia lakukan dalam organisasi tanpa
menunggu perintah dari atasannya. Dengan kata lain SDM tersebut dituntut untuk
- New capabilities
Pelatihan dan pengembangan SDM memiliki arti penting bagi suatu perusahaan,
organisasi, atau instansi. Dengan adanya pelatihan dan pengembangan SDM tersebut,
diharapkan tujuan organisasi dapat tercapai secara efektif dan efisien.Hal ini juga akan
mempunyai nilai-nilai positif bagi SDM yang bekerja di suatu organisasi atau
perusahaan tersebut.Banyak faktor yang harus di laksanakan dan saling terkait demi
KESIMPULAN
Dessler, Garry. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi 9. Jilid 1. Jakarta :
Kelompok Gramedia
Handoko, T. Hani. 2010 . Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia.
Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
Hasibuan, Melayu, S., P. 2008. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia.
Edisi Revisi. Bandung: Tarsito.
Simamora, Henry. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi 3. Yogyakarta :
STIE YKPN Yogyakarta
Malik, Halim.2011.Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia.
http://m.kompasiana.com[diakses pada tanggal 4 Maret 2013 pukul 13:09]