Anda di halaman 1dari 2

1.

 Menurut Reed, (1992) spiritual mencakup hubungan intra, inter dan transpersonal.
Spiritual juga diartikan sebagai inti dari manusia yang memasuki dan memperngaruhi
kehidupannya dan dimanifestasikan dalam pemikiran dan perilaku serta dalam
hubungannya dengan diri sendiri, orang lain, alam dan Tuhan (Dossey & Guazetta, 2000)
 Spritual islam adalah sikap dari setiap muslim yang merefleksikan Allah swt sebagai
sesuatu yang vital dan menentukan norma atau prinsip hidup. Al-qur'an dipandang
sebagai norma atau prinsip hidup oleh mereka yang ingin selamat. Spritualitas islam
mengajak kesadaran manusia untuk menjadikan Tuhan dengan segala representasinya
(keesan, sifat-sifat dan al-asma' al-husna, al-Qur'an) sebagai model pokok dari segala
bentuk ekspresi kemakhlukan manusia (Badruddin, 2011)

2.

 Salah satu fenomena spiritualitas yang berkembang di masyarakat ialah masyarakat


modern kini sangat mendewa-dewakan ilmu pengetahuan dan teknologi, sementara
pemahaman keagamaan yang didasarkan pada wahyu sering di tinggalkan dan hidup
dalam keadaan sekuler. Mereka cenderung mengejar kehidupan materi dan bergaya hidup
hedonis dari pada memikirkan agama yang dianggap tidak memberikan peran apapun.
Masyarakat demikian telah kehilangan visi ke-Ilahian yang tumpul penglihatannya
terhadap realitas hidup dan kehidupan. Kemajuan-kemajuan yang terjadi telah merambah
dalam berbagai aspek kehidupan, baik sosial, ekonomi budaya dan politik. Kondisi ini
mengharuskan individu untuk beradaptasi terhadap perubahan-perubahan yang terjadi
secara cepat dan pasti. Padahal dalam kenyataannya tidak semua individu mampu
melakukannya sehingga yang terjadi justru masyarakat perkotaan atau manusia
modernlah yang mempunyai banyak problem.
 Lantas bagaimana sikap saya terhadap fenomena tersebut? Menurut saya hal tersebut
tidak terlalu menjadi faktor besar mengingat telah banyak dari mereka yang mulai
berbondong-bondong untuk berusaha mencari sebuah pelepas dahaga jiwa yang kering.
Sehingga saat ini marak sekali terjadi gelombang spiritualitas masyarakat perkotaan.
Mulai diadakannya majelis dzikir, pengajian akbar, dan acara-acara yang berdimensi
spriritualitas lainya. Maka manusia modern saat ini bisa dikatakan berusaha kembali
kepada fitrahnya yakni visi ke-Ilahian yang mana akibat modernitas dengan topeng
manisnya yang selama ini berusaha menjauhkan manusia dari visi ke-Ilahian. Selain itu,
kehadiran tasawuf di dunia modern ini juga sangat diperlukan, guna membimbing
manusia agar tetap merindukan Tuhannya, dan bisa juga untuk orang-orang yang semula
hidupnya glamour dan suka hura-hura menjadi orang yang asketis (Zuhud pada dunia).
Disamping itu juga, tasawuf modern juga sebagai terapi penyembuhan bagi kegundahan
hati dalam merindukan Tuhannya.

3.

Anda mungkin juga menyukai