Opi : Nama sayaa Opiii. Perawat : Umurnya berapa ? Opi : limaaa tauuunnn (sambil memainkan , menunjukkan jarinya yang lima) Perawat : Kalo sudah besar mau jadi apa ? Opi : Doktelll , hehe...
Pertama tama, perawat mengajarkan Opi menirukan gerakan tangan/kaki yang
Opi : (gamau, malah mengangkat tangannya keatas kepala) Perawat : (membantu, mengambil dan membentangkan tangan Opi dan menurunkannya) Perawat : Tirukan ... (sambil membentangkan tangan) Opi : (menirukan dan membentangkan tangannya) Perawat : yeee , pinter sekaliii.. (mencubit pipi Opi) Opi : hehehe, makasiiii.. Perawat : Baiklah, selanjutnya menirukan gerakan benda ya.
Perawat mengambil mangkok dan sendok lalu memberikannya kepada Opi
Perawat : (menggoyang goyangkan sendok di dalam mangkok, memutarnya) ayo
tirukann... Opi : (kelihatan tertarik, kemudian mengambil sendok tersebut dan menirukan memutarkan sendok tersebut) hehehe .. Perawat : iyappp, pinterrr..
Keesokan harinya, Opi melanjutkan terapinya.
Perawat : Opi, selanjutnya kita mempelajari menyamakan benda ya.
Opi : heeh ( menaik-turunkan kepalanya ) Perawat menyiapkan sendok, gelas dan piring di atas meja.
Opi : ( Opi melihat kebenda – benda yang ada di meja dan kemudian menyamakan sendok yang di tangannya dengan sendok yang ada di meja) Perawat : iyahhh bener, bagus yaa Opi.. Perawat : Baiklah Opi, selanjutnya kita belajar menggerakan motorik halus yaitu gerakan jari yahh... Perawat : ikuti yaaa.. (memperlihatkan jari telunjuk, angka satu) Opi : (tersenyum dan melihat jari telunjuk perawat) Perawat : (mengambil jari telunjuk Opi ) Perawat : iyaaah, pinter. Selanjutnya, berdiri. Opi : ( Opi tetap duduk) Pearwat : (membantu Opi berdiri) Perawat : (duduk kemudian berdiri) Berdiri... Opi : (Opi pun berdiri) hehehe... Perawat : heheh bagus , Opi pinterrr..
Terapi Opi untuk hari ini pun berakhir namun, masih tetap melanjutkan terapi nya di hari selanjutnya. Dari terapi-terapi yang telah dijalaninya, Opi sudah dapat berkomunikasi dengan orang sekitarnya walaupun tidak lancar seutuhnya.