Anda di halaman 1dari 6

1

Matriks – Penjumlahan, Perkalian,


Determinan, Invers
Penjumlahan dan Pengurangan Matriks
Dua matriks atau lebih, dapat dijumlakan hanya jika memiliki ordo yang sama.
Penjumlahan dilakukan dengan menjumlahkan elemen-elemen yang berposisi sama.
Contoh:

Jika dan ,

maka:

Sama halnya dengan penjumlahan, pengurangan dapat dilakukan hanya jika dua
matriks atau lebih, memiliki ordo yang sama. Pengurangan dilakukan terhadap elemen-
elemen yang berposisi sama.

Contoh:

Jika dan ,

maka:

Sifat dari penjumlahan dan pengurangan matriks:

1
2

 A+B=B+A
 (A + B) + C = A + (B + C)
 A–B≠B–A

Perkalian Matriks
Matriks dapat dikalikan dengan sebuah bilangan bulat atau dengan matriks lain. Kedua
perkalian tersebut memiliki syarat-syarat masing-masing.

Perkalian Matriks dengan bilangan bulat


Suatu matriks dapat dikalikan dengan bilangan bulat, maka hasil perkalian tersebut
berupa matriks dengan elemen-elemennya yang merupakan hasil kali antara bilangan
dan elemen-elemen matriks tersebut. Jika matriks A dikali dengan bilangan r,
maka . Contoh:

Jika dan bilangan r = 2, maka:

Perkalian matriks dengan bilangan bulat dikombinasikan dengan penjumlahan atau


pengurangan matriks dapat dilakukan pada matriks dengan ordo sama. Berikut sifat-
sifat perkaliannya:

 r(A + B) = rA + rB
 r(A – B) = rA – rB
Perkalian dua matriks
Perkalian antara dua matriks yaitu matriks A dan B, dapat dilakukan jika jumlah kolom A
sama dengan jumlah baris B. Perkalian tersebut menghasilkan suatu matriks dengan
jumlah baris sama dengan matriks A dan jumlah saman dengan matriks B, sehingga:

Elemen-elemen matriks merupakan penjumlahan dari hasil kali elemen-elemen


baris ke-i matriks A dengan kolom ke-j matiks B. Berikut skemanya:

2
3

Misalkan matriks A memiliki ordo (3 x 4) dan matriks B memiliki ordo (4 x 2), maka
matriks C memiliki ordo (3 x 2). Elemen C pada baris ke-2 dan kolom ke-2 atau
a22 diperoleh dari jumlah hasil perkalian elemen-elemen baris ke-2 matriks A dan kolom
ke 2 matriks B. Contoh:

dan

maka:

Perlu diingat sifat dari perkalian dua matriks bahwa:

AxB≠BxA

Sebagai pembuktian, diketahui dan maka:

Terbukti bahwa A x B ≠ B x A. Ada sifat-sifat lain dari perkalian matriks dengan bilangan
atau dengan matriks lain, sebagai berikut:

 k(AB) = (kA)B
 ABC = (AB)C = A(BC)
 A(B + C) = AB + AC
 (A + B)C = AC + BC

Determinan Matriks
Determinan dari suatu matriks A diberi notasi tanda kurung, sehingga penulisannya
adalah |A|. Determinan hanya bisa dilakukan pada matriks persegi.

Determinan matriks ordo 2×2


3
4

Jika maka determinan A adalah:

Determinan matriks ordo 3×3 (aturan Sarrus)

Jika maka determinan A adalah:

= aei + bfg + cdg – ceg – afh – bdi

Determinan matriks memiliki sifat-sifat berikut:

1. Determinan A = Determinan AT
2. Tanda determinan berubah jika 2 baris/2 kolom yang berdekatan dalam matriks
ditukar

3. Jika suatu baris atau kolom sebuah determinan matriks memiliki faktor p, maka p
dapat dikeluarkan menjadi pengali.

4. Jika dua baris atau dua kolom merupakan saling berkelipatan, maka nilai
determinannya adalah 0.

5. Nilai determinan dari matriks segitiga atas atau bawah adalah hasil kali dari elemen-
elemen diagonal saja.

4
5

Invers Matriks
Suatu matriks A memiliki invers (kebalikan) jika ada matriks B yang dapat membentuk
persamaan AB = BA = I, dengan I adalah matriks identitas. Invers dari suatu matriks

berordo (2 x 2) seperti dapat dirumuskan sebagai:

Invers matriks memiliki sifat-sifat berikut:

 AA-1 = A-1A = I
 (A-1)-1 = A
 (AB)-1 = B-1A-1
 Jika AX = B, maka X = A-1B
 Jika XA = B, maka X = BA-1

Contoh Soal Matriks dan Pembahasan


Contoh Soal 1

Suatu perkalian matriks menghasilkan matriks nol. Tentukan


nilai x yang memenuhui persamaan tersebut!

Pembahasan:

Maka nilai x yang memenuhi adalah x1 = 2 dan x2 = 3.


Contoh Soal 2
5
6

Jika matriks dan saling invers, tentukan nilai x!

Pembahasan:

Diketahui bahwa kedua matriks tersebut saling invers, maka berlaku syarat AA-1 = A-1A
= I.

Sehingga:

Sehingga pada elemen baris ke-1 kolom ke-1 memiliki persamaan:

9(x – 1) – 7x = 1

9x – 9 – 7x = 1

2x = 10

x=5

Anda mungkin juga menyukai