Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun oleh :
No. Presensi : 33
i
HALAMAN PERSETUJUAN
Disusun oleh:
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Telah diseminarkan,
Di : Temanggung
Hari, tanggal : Rabu, 21 Agustus 2019
Mengetahui,
Coach Mentor
WARI HANDAYANI, ST
NIP. 19751004 200312 2 004
iii
PRAKATA
iv
5. Keluarga besar SD Negeri Kaliglagah Kecamatan Loano Kabupaten
Purwoejo atas dukungan dan kerjasamanya.
6. Erika Adaylamo, suami tercinta yang selalu memberikan motivasi dan
selalu mendoakan.
7. Muhammad Raid Alano, anak tercinta dan tersayang yang selalu
menjadi penyemangat.
8. Keluarga besar peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan
CLXXIII.
Penulis sadar bahwa laporan aktualisasi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Maka dari itu, penulis berharap masukan dari berbagai
pihak agar laporan ini menjadi lebih baik dan dapat dijadikan dasar dalam
pelaporan aktualisasi nilai dasar ASN, serta memberikan manfaat yang
sebesar-besarnya bagi semua pihak yang membutuhkan.
v
DAFTAR ISI
vi
B. Jadwal Rencana Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi ................... 49
C. Antisipasi Dan Strategi Menghadapi Kendala.............................. 50
vii
DAFTAR TABEL
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara (ASN), ASN adalah profesi bagi pegawai negeri
sipil (PNS) dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK)
yang bekerja pada instansi pemerintah. Sebagai PNS yang
berkarakter harus memiliki integritas, profesional, netral dan bebas
dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan
nepotisme, serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi
masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat
persatuan dan kesatuan bangsa sesuai dengan peran dan fungsi
PNS.
Untuk mewujudkan PNS yang berkarakter seorang CPNS
diwajibkan untuk mengembangkan kompetensi dengan mengikuti
Pelatihan Dasar CPNS yang berpedoman pada Peraturan Kepala
Lembaga Administrasi Negara Nomor 12 Tahun 2018 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil. Kegiatan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (Latsar
CPNS) Golongan III dibagi menjadi beberapa tahap. Latsar CPNS
dilaksanakan selama 51 Hari Kerja atau 511 Jam Pelajaran, dengan
perincian, 21 hari kerja untuk pembelajaran klasikal setara dengan
191 Jam Pelajaran. Dan 30 hari kerja pembelajaran non klasikal atau
aktualisasi nilai dasar ASN yang dilaksanakan di instansi masing-
masing. Selama Pelatihan Dasar tersebut seorang CPNS diharapkan
paham benar tentang nilai-nilai dasar PNS, yang tercantum dalam
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti
Korupsi, yang lebih dikenal ANEKA. Disamping itu harus mampu
menjadi agen perubahan sesuai fungsi ASN yaitu Sebagai Pelaksana
Kebijakan Publik, Pelayan Publik, dan Perekat dan Pemersatu
Bangsa.
1
Berdasarkan pengamatan penulis dan masukan kepala
sekolah, diketahui kondisi perpustakaan yang belum dimanfaatkan
dengan baik, terbukti dengan sangat jarangnya siswa mengunjungi
perpustakaan di SD Negeri Kaliglagah. Semua itu dikarenakan kurang
optimalnya peran guru dalam memotivasi siswa untuk mengunjungi
dan memanfaatkan perpustakaan. Ruang perpustakaan yang kotor
dan tidak rapi. Serta sedikitnya koleksi buku referensi yang tersedia di
perpustakaan sekolah.
Selain permasalahan tersebut, penulis juga mengidentifikasi
beberapa permasalahan lain yang berkembang di SD Negeri
Kaliglagah yaitu kurang optimalnya pemanfaatan KIT alat peraga yang
tersedia. Kurangnya peran guru terhadap keaktifan siswa dalam
pembelajaran di kelas. Kurangnya sarana prasarana sekolah yang
mendukung proses belajar mengajar berbasis teknologi (LCD).
Rendahnya nilai USBN pada siswa. Serta, lemahnya daya dukung
orang tua murid terhadap pendidikan anak.
Beberapa permasalahan yang ada di SD Negeri Kaliglagah
tersebut mengusik pikiran penulis selaku CPNS untuk melakukan
tindakan – tindakan aktualisasi. Kegiatan aktualisasi tersebut
diharapkan dapat mengubah keadaan ke arah lebih baik yang mampu
bermuara pada meningkatnya mutu pendidikan di SD Negeri
Kaliglagah Kecamatan Loano Kabupaten Purworejo.
Berdasarkan permasalahan - permasalahan yang ada, penulis
menyeleksi dengan dua metode, yaitu Metode APKL dan Metode
USG. Selanjutnya, penulis mendapatkan isu yang menjadi isu utama,
yakni kurang optimalnya pemanfaatan perpustakaan sekolah untuk
kegiatan pembelajaran di SD NEGERI Kaliglagah. Isu tersebut
memenuhi tingkat urgency, seriousness, dan growth yang paling
tinggi, sehingga penulis memutuskan untuk mengangkatnya sebagai
bahan aktualisasi dan habituasi di SD Negeri Kaliglagah Kecamatan
Loano Kabupaten Purworejo.
2
B. Identifikasi Isu
3
Dari uraian isu diatas, kemudian ditetapkan berdasarkan
pendekatan APKL, yaitu aktual, problematik, kekhalayakan, dan
layak/kelayakan. Dari APKL, dipilih isu yang menjadi prioritas utama
yang akan diidentifikasi.
KETERANGAN :
A : Aktual
P : Problematik
K : Kekhalayakan
L : Layak
4
Berdasarkan metode APKL pada tabel di atas diperoleh 3 (tiga)
isu utama yang terpilih, yaitu kurang optimalnya pemanfaatan
perpustakaan sekolah untuk kegiatan pembelajaran di SD Negeri
Kaliglagah, kurang optimalnya pemanfaatan KIT alat peraga yang
tersedia, dan kurangnya peran guru terhadap keaktifan siswa dalam
pembelajaran.
Beberapa isu tersebut kemudian dianalisis lagi dengan
menggunakan metode USG (Urgency, Seriousness, Growth) dengan
rentang penilaian 1-5. Tabel indikator analisis USG dapat dilihat pada
tabel 1.3 dan parameter analisis USG dapat dilihat pada tabel 1.4
berikut:
5
Tabel 1.4 Parameter Analisis USG
PARAMETER
Skor
Urgency Seriousness Growth
1 2 3 4
1 Isu tidak mendesak Isu tidak begitu serius Isu lamban
untuk segera untuk di bahas karena berkembang
diselesaikan tidak berdampak ke hal
yang lain
2 Isu kurang mendesak Isu kurang serius untuk Isu kurang cepat
untuk segera segera dibahas karena berkembang
diselesaikan tidak kurang berdampak
ke hal yang lain
3 Isu cukup mendesak Isu cukup serius untuk Isu cukup cepat
untuk segera segera dibahas karena berkembang,
diselesaikan akan berdampak ke hal segera dicegah
yang lain
6
Tabel 1.5 Indikator USG
Kriteria
No. Identifikasi Isu U S G ∑ Peringkat
1. Kurang optimalnya 5 5 5 15 1
pemanfaatan perpustakaan
sekolah untuk kegiatan
pembelajaran di SDN
Kaliglagah.
2. Kurang optimalnya 5 4 3 12 3
pemanfaatan KIT alat peraga
yang tersedia
Dari analisis USG yang telah dilakukan isu dengan skor 15 dan
mendapat prioritas pertama untuk diselesaikan adalah “Kurang
optimalnya pemanfaatan perpustakaan sekolah untuk kegiatan
pembelajaran di SDN Kaliglagah”.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah pada rancangan
aktualisasi ini adalah :
1. Bagaimana cara meningkatkan fungsi perpustakaan sekolah dalam
pembelajaran di SD Negeri Kaliglagah?
2. Bagaimana mengetahui keterkaitan antara kegiatan yang
diusulkan dengan substansi mata pelatihan Manajemen ASN,
Pelayanan Publik dan WoG dan nilai-nilai dasar PNS (Nilai
ANEKA) yang mendasari kegiatan baik secara langsung maupun
tidak langsung?
7
D. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai pada perancangan aktulisasi ini adalah :
1. Mampu mengetahui dan melaksanakan cara meningkatkan fungsi
perpustakaan sekolah dalam kegiatan pembelajaran SD Negeri
Kaliglagah.
2. Mampu mengetahui keterkaitan antara kegiatan yang diusulkan
dengan substansi mata pelatihan Manajemen ASN, Pelayanan
Publik dan WoG dan Nilai ANEKA yang mendasari kegiatan baik
secara langsung maupun tidak langsung.
E. Manfaat
Penulis berharap semoga rancangan aktualisasi ini bisa
bermanfaat dalam meningkatkan fungsi perpustakaan dalam kegiatan
pembelajaran di SD Negeri Kaliglagah, Kecamatan Loano, Kabupaten
Purworejo, diantaranya adalah:
1. Bagi Peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan III
a. Mampu memahami, menginternalisasi dan
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS yang meliputi
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan
Anti Korupsi ketika melaksanakan kegiatan peningkatan
fungsi perpustakaan dalam kegiatan pembelajaran di SD
Negeri Kaliglagah.
b. Menjadi tenaga pendidik yang mampu menjalankan fungsi
sebagai pelaksana kebijakan, pelayan publik dan perekat dan
pemersatu bangsa yang memiliki integritas dan profesional di
lingkungan SD Negeri Kaliglagah, Kecamatan Loano,
Kabupaten Purworejo.
2. Bagi SD Negeri Kaliglagah Kecamatan Loano Kabupaten
Purworejo :
a. Rancangan aktualisasi ini diharapkan dapat meningkatkan
efektifitas, efesiensi, inovasi, serta mutu pelayanan pendidikan
8
di SD Negeri Kaliglagah, Kecamatan Loano melaui kegiatan
peningkatan fungsi perpustakaan dalam kegiatan
pembelajaran di SD Negeri Kaliglagah Kecamatan Loano,
Kabupaten Purworejo.
b. Membantu meningkatkan kualitas pendidikan di SD Negeri
Kaliglagah Kecamatan Loano, Kabupaten Purworejo.
3. Bagi Peserta Didik di SD Negeri Kaliglagah Kecamatan Loano,
Kabupaten Purworejo.
a. Mendapatkan pelayanan pendidikan dan dukungan dari guru
melalui peningkatan fungsi perpustakaan dalam kegiatan
pembelalajaran di SD Negeri Kaliglagah, Kecamatan Loano,
Kabupaten Purworejo.
b. Meningkatnya prestasi belajar siswa di SD Negeri Kaliglagah
Kecamatan Loano, Kabupaten Purworejo.
4. Bagi orang tua/ wali murid dan masyarakat di lingkungan SD
Negeri Kaliglagah Kecamatan Loano, Kabupaten Purworejo.
Rancangan aktualisasi ini diharapkan mampu memberi
gambaran tentang pentingnya peningkatan fungsi perpustakaan
dalam kegiatan pembelajaran di SD Negeri Kaliglagah.
9
BAB II
LANDASAN TEORI
10
Upaya bela negara selain sebagai kewajiban dasar manusia, juga
merupakan kehormatan bagi setiap warga negara yang dilaksanakan
dengan penuh kesadaran, tanggung jawab, dan rela berkorban.
Pembelaan negara bukan semata-mata tugas TNI, tetapi juga
segenap warga negara termasuk tugas kita sebagai Pegawai ASN, untuk
menumbuhkan rasa cinta tanah air dan cinta terhadap bangsanya sendiri
yakni NKRI.
Dalam Undang-undang No. 3 tahun 2002 tentang Pertahanan
Negara, komponen pertahanan negara ada tiga yaitu : TNI, Komponen
cadangan, dan yang ketiga adalah komponen pendukung. Dimana
komponen pendukung itu terdiri dari sumber daya manusia (SDM),
sumber daya buatan dan sarana prasarana nasional.
Dalam pembelajaran wawasan kebangsaan dan nilai-nilai bela
negara terdapat beberapa nilai bela negara seperti : cinta tanah air,
kesadaran berbangsa dan bernegara, pancasila, rela berkorban, dan
memiliki kemampuan bela negara. Kita sebagai pegawai ASN harus bisa
menjadi agen perubahan untuk menuju Indonesia yang lebih makmur.
11
pihak yang memiliki hak atau berkewenangan untuk meminta
keterangan atau pertanggungjawaban.
Akuntabilitas adalah suatu kewajiban pertanggungjawaban yang
harus dicapai. Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu,
kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang
menjadi amanahnya. Dengan demikian kepercayaan masyarakat
(public trust) kepada birokrasi akan semakin menguat karena
aparaturnya mampu berperan sebagai kontrol demokrasi, mencegah
korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan serta meningkatkan efisiensi
dan efektivitas.
a. Indikator dari nilai-nilai dasar akuntabilitas yang harus
diperhatikan, yaitu :
1) Kepemimpinan : Lingkungan yang akuntabel tercipta dari
atas ke bawah dimana pimpinan memainkan peranan yang
penting dalam menciptakan lingkungannya.
2) Transparansi : Keterbukaan atas semua tindakan dan
kebijakan yang dilakukan oleh individu maupun
kelompok/instansi.
3) Integritas : konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan
dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan.
4) Tanggung Jawab : kesadaran manusia akan tingkah laku
atau perbuatannya yang di sengaja maupun yang tidak di
sengaja.tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai
perwujudan kesadaran akan kewajiban.
5) Keadilan : kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai
sesuatu hal, baik menyangkut benda atau orang.
6) Kepercayaan : Rasa keadilan akan membawa pada sebuah
kepercayaan. Kepercayaan ini yang akan melahirkan
akuntabilitas.
7) Keseimbangan : Untuk mencapai akuntabilitas dalam
lingkungan kerja, maka diperlukan keseimbangan antara
akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan kapasitas.
12
8) Kejelasan : Pelaksanaan wewenang dan tanggungjawab
harus memiliki gambaran yang jelas tentang apa yang
menjadi tujuan dan hasil yang diharapkan.
9) Konsistensi : adalah sebuah usaha untuk terus dan terus
melakukan sesuatu sampai pada tercapai tujuan akhir.
b. Jenis-jenis Akuntabilitas
Akuntabilitas publik terdiri atas dua macam, yaitu:
1) Akuntabilitas vertikal (vertical accountability), akuntabilitas
yang pertanggungjawaban atas pengelolaan dananya
kepada otoritas yang lebih tinggi.
2) Akuntabilitas horizontal (horizontal accountability),
akuntabilitas yang pertanggungjawabannya kepada
masyarakat luas.
c. Tingkatan Akuntabilitas
Tingkatan akuntabilitas terdiri dari lima (5) tingkatan yaitu :
1) Akuntabilitas Personal
2) Akuntabilitas Individu
3) Akuntabilitas Kelompok
4) Akuntabilitas Organisasi
5) Akuntabilitas Stakeholder
d. Aspek Akuntabilitas
Terdapat beberapa aspek dalam akuntabilitas, antara lain :
1) Akuntabilitas adalah sebuah hubungan (accountability is a
relationship)
2) Akuntabilitas berorientasi pada hasil (accountability is
results oriented)
3) Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan (accountability
requires reporting)
4) Akuntabilitas memerlukan konsekuensi (accountability is
meaningless without consequences)
5) Akuntabilitas memperbaiki kinerja (accountability improves
performance)
13
2. Nasionalisme
Nasionalisme adalah paham atau ajaran untuk mencintai bangsa
dan negara sendiri; sifat nasional; kesadaran keanggotaan dalam
suatu bangsa yang secara potensial atau aktual bersama-sama
mencapai, mempertahankan, dan mengabadikan identitas, integritas,
kemakmuran, dan kekuatan bangsa itu; semangat kebangsaan
(Kamus Besar Bahasa Indonesia).
Nasionalisme merupakan sikap yang meninggikan bangsanya
sendiri dan pandangan tentang rasa cinta terhadap bangsa dan
negara. Dengan nasionalisme yang kuat, maka setiap PNS memiliki
orientasi berpikir mementingkan kepentingan publik, bangsa, dan
negara. Nasionalisme merupakan pandangan atau paham kecintaan
manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang
didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. PNS dapat mempelajari
bagaimana aktualisasi sila demi sila dalam Pancasila agar memiliki
karakter yang kuat dengan nasionalisme dan wawasan
kebangsaannya.
14
5) Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia
dengan Tuhan Yang Maha Esa.
6) Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan
menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan
kepercayaannya masing-masing.
7) Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain
15
c. Sila Ketiga : Persatuan Indonesia
1) Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan
dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan
bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
2) Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan
bangsa apabila diperlukan.
3) Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
4) Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan
bertanah air Indonesia.
5) Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
6) Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka
Tunggal Ika.
7) Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
16
8) Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan
hati nurani yang luhur.
9) Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan
secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung
tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan
keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi
kepentingan bersama.
10) Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai
untuk melaksanakan pemusyawaratan.
e. Sila Kelima : Keadilan sosial bagi seluruh Indonesia
1) Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan
sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.
2) Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
3) Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
4) Menghormati hak orang lain.
5) Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat
berdiri sendiri.
6) Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat
pemerasan terhadap orang lain.
7) Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat
pemborosan dan gaya hidup mewah.
8) Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau
merugikan kepentingan umum.
9) Suka bekerja keras.
10) Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi
kemajuan dan kesejahteraan bersama.
11) Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan
kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.
3. Etika Publik
Etika dapat dipahami sebagai sistem penilaian perilaku serta
keyakinan untuk menentukan perbuatan yang pantas, guna menjamin
17
adanya perlindungan hak-hak individu, mencakup cara-cara
pengambilan keputusan untuk membantu membedakan hal-hal yang
baik dan buruk serta mengarahkan apa yang seharusnya dilakukan
sesuai nila-nilai yang dianut
a. Ada tiga fokus utama dalam pelayanan publik yakni:
1) Pelayanan publik yang berkualitas dan relevan.
2) Sisi dimensi reflektif, etika publik berfungsi sebagai bantuan
dalam menimbang pilihan sarana kebijakan publik dan alat
evaluasi.
3) Modalitas etika, menjembatani antara norma moral dan
tindakan faktual.
b. Pada prinsipnya ada 3 (tiga) dimensi etika publik yaitu :
1) Dimensi Kualitas Pelayanan Publik
2) Dimensi Modalitas
3) Dimensi Tindakan Integritas Publik
c. Indikator nilai-nilai dasar etika publik, yaitu :
1) Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.
2) Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara
Kesatuan Republik Indonesia 1945.
3) Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
4) Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
5) Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
6) Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
7) Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada
publik.
8) Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan
program pemerintah.
9) Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap,
cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun.
10) Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
11) Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
18
12) Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja
pegawai.
13) Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
14) Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang
demokratis sebagai perangkat sistem karir.
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada orang
lain yang tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja
pegawai. Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik
dengan berorientasi pada kualitas hasil, dipersepsikan oleh individu
terhadap produk/ jasa berupa ukran baik/ buruk. Bidang apapun yang
menjadi tanggungjawab pegawai negeri sipil semua mesti
dilaksanakan secara optimal agar dapat memberi kepuasan kepada
stakeholder.
a. Nilai-nilai Komitmen Mutu:
1) Efektivitas: dapat diartikan dengan berhasil guna, dapat
mencapai hasil sesuai dengan target. Sedangkan efektivitas
menunjukkan tingkat ketercapaian target yang telah
direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil
kerja. Efektivitas organisasi tidak hanya diukur dari
performans untuk mencapai target (rencana) mutu, kuantitas,
ketepatan waktu dan alokasi sumber daya, melainkan juga
diukur dari kepuasan dan terpenuhinya kebutuhan pelanggan.
2) Efisiensi: dapat dihitung sebagai jumlah sumberdaya yang
digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa. Tingkat
efisiensi diukur dari penghematan biaya, waktu, tenaga, dan
pikiran dalam melaksanakan kegiatan. Efisiensi organisasi
ditentukan oleh berapa banyak bahan baku, uang dan
manusia yang dibutuhkan untuk menghasilkan jumlah
keluaran tertentu.
19
3) Inovasi: dapat muncul karena ada dorongan dari dalam
(internal) untuk melakukan perubahan, atau bisa juga karena
ada desakan kebutuhan dari pihak eksternal misalnya
permintaan pasar. Inovasi dalam layanan publik harus
mencerminkan hasil pemikiran baru yang konstruktif, sehingga
akan memotivasi setiap individu untuk membangun karakter
dan mindset baru sebagai aparatur penyelenggara
pemerintahan, yang diwujudkan dalam bentuk profesionalisme
layanan publik yang berbeda dengan sebelumnya, bukan
sekedar menjalankan atau menggugurkan tugas rutin.
4) Orientasi mutu: mutu merupakan salah satu standar yang
menjadi dasar untuk mengukur capaian hasil kerja. Mutu
menjadi salah satu alat vital untuk mempertahankan
keberlanjutan organisasi dan menjaga kredibilitas institusi.
Orientasi mutu berkomitmen untuk senantiasa melakukan
pekerjaan dengan arah dan tujuan untuk kualitas pelayanan
sehingga pelanggan menjadi puas dalam pelayanan.
b. Ada lima dimensi karakteristik yang digunakan dalam
mengevaluasi kualitas pelayanan, yaitu:
1) Tangibles (bukti langsung), yaitu : meliputi fasilitas fisik,
perlengkapan, pegawai, dan sarana komunikasi;
2) Reliability (kehandalan), yaitu kemampuan dalam memberikan
pelayanan dengan segera dan memuaskan serta sesuai
dengan yang telah dijanjikan;
3) Responsiveness (daya tangkap), yaitu keinginan untuk
memberikan pelayanan dengan tanggap;
4) Assurance (jaminan), yaitu mencakup kemampuan,
kesopanan, dan sifat dapat dipercaya;
5) Empathy, yaitu kemudahan dalam melakukan hubungan,
komunikasi yang baik, dan perhatian dengan tulus terhadap
kebutuhan pelanggan.
20
Tanggung jawab mutu ada pada setiap level organisasi. Pada
level puncak (corporate level) bertanggung jawab atas mutu
layanan institusi secara keseluruhan untuk membangun citra
kelembagaan dan keunggulan bersaing. Pada level strategic
business unit level tanggung jawab mutu berkaitan dengan
penetapan diversifikasi mutu pada setiap unit kerja sesuai dengan
target masing-masing. Pada level fungsional bertanggung jawab
atas mutu hasil setiap layanan yang diberikan di unit-unit
pendukung. Sedangkan pada level unit dasar tanggung jawab
mutu berkaitan dengan aktivitas/ rencana aksi yang dilaksanakan
di masing-masing unit kerja.
5. Anti Korupsi
Korupsi berasal dari bahasa latin “corruption” (Fockema Andrea:
1951) atau “corruptus” (Webster Student Dictionary: 1960).
Selanjutnya dikatakan bahwa “corruption” berasal dari kata
“corrumpere”, suatu bahasa latin yang lebih tua. Dari bahasa latin
tersebut kemudian dikenal istilah “coruption, corrupt” (Inggris),
“corruption” (Perancis) dan “corruptive/korruptie” (Belanda). Korupsi
secara harafiah adalah kebusukan, keburukan, kebejatan,
ketidakjujuran, dapat disuap, tidak bermoral, penyimpangan dari
kesucian.
Korupsi sering disebut dengan kejahatan luar biasa karena
dampaknya dapat menyebabkan kerusakan yang luar biasa baik
dalam ruang lingkup pribadi, keluarga, masyarakat dan kehidupan
yang lebih luas. Kerusakan tersebut tidak hanya terjadi dalam kurun
waktu yang pendek, namun dapat berdampak secara jangka panjang.
Korupsi menurut UU No. 20 Tahun 2001 didefinisikan sebagai
tindakan melawan hukum dengan maksud memperkaya diri sendiri,
orang lain, atau korporasi yang berakibat merugikan keuangan negara
atau perekonomian negara. menurut UU No. 31/1999 jo No. UU
20/2001, terdapat 7 kelompok tindak pidana korupsi yang terdiri dari:
21
(1) kerugian keuangan negara, (2) suap-menyuap, (3) pemerasan, (4)
perbuatan curang, (5) penggelapan dalam jabatan, (6) benturan
kepentingan dalam pengadaan, dan (7) gratifikasi. Semua jenis
tersebut merupakan delik-delik yang diadopsi dari KUHP (pasal 1 ayat
1 sub c UU no.3/71)
a. Nilai-Nilai Anti Korupsi
Adapun Nilai-nilai dasar anti korupsi adalah meliputi:
1) Kejujuran
Jujur dapat didefinisikan sebagai lurus hati, tidak berbohong,
dan tidak curang. Jujur adalah salah satu sifat yang sangat
penting dalam kehidupan pegawai, tanpa sifat jujur pegawai
tidak akan dipercaya dalam kehidupan sosialnya.
2) Kepedulian
Peduli adalah mengindahkan, memperhatikan dan
menghiraukan. Nilai kepedulian sangat penting bagi seorang
pegawai dalam kehidupan di tempat kerja dan di masyarakat.
3) Kemandirian
Kondisi mandiri dapat diartikan sebagai proses
mendewasakan diri yaitu dengan tidak bergantung pada orang
lain untuk mengerjakan tugas dan tanggung jawabnya
4) Kedisiplinan
Disiplin adalah ketaatan (kepatuhan) kepada peraturan
5) Tanggung Jawab
Tanggung jawab adalah menerima segala sesuatu perbuatan
yang salah baik itu disengaja maupun tidak disengaja.
Tanggung jawab tersebut berupa perwujudan dan kesadaran
akan kewajiban menerima dan menyelesaikan semua
masalah yang telah dilakukan.
6) Kerja Keras
Bekerja keras didasari dengan adanya kemauan, dimana
kemauan menimbulkan asosiasi dengan ketekadan,
ketekunan, daya tahan, tujuan jelas, daya kerja, pendirian,
22
pengendalian diri, keberanian, ketabahan, keteguhan, tenaga,
kekuatan dan pantang mundur.
7) Sederhana
Gaya hidup sederhana dibiasakan untuk tidak hidup boros,
hidup sesuai dengan kemampuannya dan dapat memenuhi
semua kebutuhannya. Prinsip hidup sederhara merupakan
parameter penting dalam menjalin hubungan antara sesama
karena prinsip ini akan mengatasi permasalahan kesenjangan
sosial, iri, dengki, tamak, egosi dan juga menghindari dari
keinginan yang berlebihan.
8) Keberanian
Nilai keberanian dapat dikembangkan dan diwujudkan dalam
bentuk berani mengatakan dan membela kebenaran, berani
mengakui kesalahan, berani bertanggungjawab dan lain
sebagainya.
9) Keadilan
Adil berarti adalah sama berat, tidak berat sebelah, tidak
memihak.
23
dan penyelenggaraan pembangunan tugas umum nasional melalui
pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang profesional, bebas dari
intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Setiap kegiatan yang dilakukan PNS pasti terdapat konsekuensi baik
berupa penghargaan maupun sanksi,semestinya sebagai PNS kita tidak
boleh melalaikan kewajiban kita di kantor. Dengan adanya Peraturan
Pemerintah nomor 53 tahun 2010 tentang Disiplin PNS dalam pasal 3
dijelaskan tentang kewajiban selaku PNS sebagai berikut:
1. Setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik
Indonesia, dan Pemerintah;
2. Menaati segala ketentuan peraturan perundang-undangan;
3. Melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepada PNS
dengan penuh pengabdian, kesadaran, dan tanggung jawab;
4. Menjunjung tinggi kehormatan negara, Pemerintah, dan martabat
PNS;
5. Mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan sendiri,
seseorang, dan/atau golongan;
6. Memegang rahasia jabatan yang menurut sifatnya atau menurut
perintah harus dirahasiakan;
7. Bekerja dengan jujur, tertib, cermat, dan bersemangat untuk
kepentingan negara;
8. Melaporkan dengan segera kepada atasannya apabila mengetahui
ada hal yang dapat membahayakan atau merugikan negara atau
Pemerintah terutama di bidang keamanan, keuangan, dan materiil;
9. Masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja;
10. Mencapai sasaran kerja pegawai yang ditetapkan;
11. Menggunakan dan memelihara barang-barang milik negara dengan
sebaik-baiknya;
12. Memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat;
13. Membimbing bawahan dalam melaksanakan tugas;
24
14. Memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengembangkan
karier; dan
15. Menaati peraturan kedinasan yang ditetapkan oleh pejabat yang
berwenang.
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk melaksanakan
kebijakan yang dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan. Untuk itu ASN harus
mengutamakan kepentingan publik dan masyarakat luas dalam
menjalankan fungsi dan tugasnya tersebut. Harus mengutamakan
pelayanan yang berorientasi pada kepentingan publik.
1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan
pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi,
bebas dari intervensi politik, bersih dari praktek korupsi, kolusi dan
nepotisme. Manajemen ASN meliputi Manajemen PNS dan Manajemen
PPPK. PNS diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian untuk
menduduki suatu jabatan pemerintahan dan memilili nomor induk
pegawai nasional. Sementara itu, PPPK diangkat oleh pejabat pembina
kepegawaian berdasarkan perjanjian kerja sesuai dengan kebutuhan
instansi pemerintah untuk jangka waktu tertentu.
Manajemen ASN diselenggarakan berdasarkan Sistem Merit.
Manajemen ASN meliputi penyusunan dan penetapan kebutuhan;
pengadaan; pangkat dan jabatan; pengembangan karier; pola karier;
promosi; mutasi; penilaian kinerja; penggajian dan tunjangan;
penghargaan; disiplin; pemberhentian; jaminan pensiun dan jaminan
hari tua; dan perlindungan (LAN, Manajemen Aparatur Sipil Negara,
2014).
2. Whole of Goverment
Whole of Goverment (WoG) merupakan suatu pendekatan
penyelenggaraan pemerintah yang menyatukan upaya-upaya
kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup
25
koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan
kebijakan, manajemen program, dan pelayanan publik. Oleh karena itu
WoG dikenal sebagai pendekatan interagency, yaitu pendekatan
dengan menunjuk sejumlah kelembagaan yang terkait urusan-urusan
yang relevan (Suwarno & Sejati, 2016).
WoG dipandang sebagai metode suatu instansi pelayanan publik
bekerja lintas batas atau lintas sektor guna mencapai tujuan bersama
dan sebagai respon terpadu pemerintah terhadap isu-isu tertentu
(Shergold & lain-lain, 2004).
Alasan penerapan WoG dalam sistem aparatur sipil Indonesia
adalah:
3. Pelayanan Publik
LAN (1998), mengartikan pelayanan publik sebagai segala bentuk
kegiatan pelayanan umum yang dilaksanakan oleh Instansi
Pemerintahan di Pusat dan Daerah, dan di lingkungan BUMN/BUMD
dalam bentuk barang dan /atau jasa, baik dalam pemenuhan
kebutuhan masyarakat. Dalam UU No. 25 tahun 2009 tentang
Pelayanan Publik, Pelayanan Publik adalah kegiatan atau rangkaian
kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai
dengan Peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan
26
penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang
disediakan oleh penyelenggara Pelayanan Publik.
Barang/jasa publik adalah barang/jasa yang memiliki rivalry
(rivalitas) dan excludability (ekskludabilitas) yang rendah. Barang/jasa
publik yang murni yang memiliki ciri-ciri: tidak dapat diproduksi oleh
sektor swasta karena adanya free rider problem, non-rivalry, dan non-
excludable, serta cara mengkonsumsinya dapat dilakukan secara
kolektif. Perkembangan paradigma pelayanan: Old Public
Administration (OPA), New Public Management (NPM) dan seterusnya
menjadi New Public Service (NPS).
Sembilan prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan
pelayanan prima adalah: partisipatif, transparan, responsif, non
diskriminatif, mudah dan murah, efektif dan efisien, aksesibel,
akuntabel, dan berkeadilan. Fundamen Pelayanan Publik yaitu:
a. Pelayanan publik merupakan hak warga negara sebagai amanat
konstitusi.
b. Pelayanan publik diselenggarakan dengan pajak warga negara.
c. Pelayanan publik diselenggarakan dengan tujuan untuk mencapai
hal-hal strategis untuk memajukan bangsa di masa yang akan
datang.
d. Pelayanan publik tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan-
kebutuhan warga negara tetapi juga untuk proteksi.
D. Perpustakaan
27
Tetapi, dengan koleksi dan penemuan media baru selain buku
untuk menyimpan informasi, banyak perpustakaan kini juga merupakan
tempat penyimpanan dan/atau akses ke map, cetak atau hasil
seni lainnya, mikrofilm, mikrofiche, tape audio, CD, LP, tape
video dan DVD. Selain itu, perpustakaan juga menyediakan fasilitas
umum untuk mengakses gudang data CD-ROMdan internet.
28
BAB III
PROFIL UNIT KERJA DAN TUGAS PESERTA
29
b. Misi SD Negeri Kaliglagah
1. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif
sehingga setiap siswa berkembang secara optimal sesuai
dengan potensi yang dimiliki.
2. Menumbuhkan semangat keunggulan secara intensif kepada
seluruh warga sekolah
3. Mewujudkan anak didik kreatif, berwawasan kebangsaan,
sehat, disiplin, bertanggung jawab, terampil, peserta menguasai
ilmu pengetahuan dan teknologi.
4. Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama yang
dianut sehingga menjadi anak yang berakhlak mulia dan
menjadi sumber kearifan dalam bertindak.
5. Menerapkan manajemen partisipatif dengan seluruh warga
sekolahdan kelompok yang terkait dengan sekolah.
30
3. STRUKTUR ORGANISASI SD NEGERI KALIGLAGAH
SUTRISNO HADI PRABOWO MARIA ULFAH, S.Pd. SUPRAPTO, S.Pd.SD. HAKIM FAUZI, S.Pd.I
NIP. 19660520 200604 1 007 NIP. 19901021 201903 2 010 NIP. 19670101 200312 1 003 NIP. 19800409 201406 1 001
PENJAGA SEKOLAH
SAIFUDIN
NIP. -
SISWA
31
4. Deskripsi SDM, Sarpas dan Sumber Daya Organisasi
SD Negeri Kaliglagah Kecamatan Loano Kabupaten
Purworejo di Dukuh Sepakis Desa Kaliglagah Kecamatan Loano
Kabupaten Purworejo merupakan satu-satunya sekolah dasar
negeri yang terdapat di Desa Kaliglagah Kecamatan Loano
Kabupaten Purworejo Jawa Tengah. Seperti halnya sekolah dasar
lainnya, SD Negeri Kaliglagah memiliki tugas memberikan
pelayanan berupa pendidikan gratis untuk anak-anak yang sudah
berusia 7 tahun pada jenjang sekolah dasar bagi warga Desa
Kaliglagah Kecamatan Loano Kabupaten Purworejo.
SD Negeri Kaliglagah Kecamatan Loano Kabupaten
Purworejo di bawah kepemimpinan Kepala Sekolah Ibu Sri
Hidayati, S.Pd.SD., yang saat ini terus berbenah dalam rangka
memperbaiki pelayanan dan peningkatan mutu bagi siswa-siswi
SD Negeri Kaliglagah. Berbagai kegiatan inovatif dilakukan guna
tercapainya visi dan misi yang telah ditetapkan dan menjadikan
alumni SD Negeri Kaliglagah mempunyai karakter yang baik.
Untuk saat ini jumlah siswa SD Negeri Kaliglagah
Kecamatan Loano Kabupaten Purworejo sebanyak 67 siswa,
dengan siswa laki laki berjumlah 39 siswa sedangkan siswi
perempuan berjumlah 28 siswi dan Jumlah pegawai yang berada
di SD Negeri Kaliglagah Kecamatan Loano Kabupaten Purworejo
berjumlah 10 orang.
32
b. memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas;
dan
c. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
2. Jabatan Fungsional Guru
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi (Permenegpan RB) No. 16 tahun
2009 menjelaskan bahwa Jabatan fungsional guru adalah jabatan
fungsional yang mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggung
jawab, dan wewenang untuk melakukan kegiatan mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur
pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang diduduki oleh
Pegawai Negeri Sipil.
Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai,
dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini
jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan
menengah. Kegiatan pembelajaran adalah kegiatan Guru dalam
menyusun rencana pembelajaran, melaksanakan pembelajaran
yang bermutu, menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran,
menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan
terhadap peserta didik.
3. Tugas Pokok dan Fungsi Guru Kelas
Rincian kegiatan tugas jabatan guru kelas dimuat pada
Permenegpan RB pasal 13 ayat 1, yaitu:
1. Menyusun kurikulum pembelajaran pada satuan pendidikan;
2. Menyusun silabus pembelajaran;
3. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran;
4. Melaksanakan kegiatan pembelajaran;
5. Menyusun alat ukur/soal sesuai mata pelajaran;
33
6. Menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar pada mata
pelajaran di kelasnya;
7. Menganalisis hasil penilaian pembelajaran;
8. Melaksanakan pembelajaran/perbaikan dan pengayaan
dengan memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi;
9. Melaksanakan bimbingan dan konseling di kelas yang menjadi
tanggung jawabnya;
10. Menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses
dan hasil belajar tingkat sekolah dan nasional;
11. Membimbing guru pemula dalam program induksi;
12. Membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler proses
pembelajaran;
13. Melaksanakan pengembangan diri;
14. Melaksanakan publikasi ilmiah; dan
15. Membuat karya inovatif.
C. Role Model
34
suami yang bernama Bapak Slamet Budiyana, beliau mempunyai seorang
putri dan seorang putra yang keduanya telah berumah tangga.
Ibu Sri Hidayati bertugas sebagai Kepala Sekolah sejak dua tahun lalu.
Beliau adalah sosok yang kerja keras, pantang menyerah, mempunyai
semangat dan integritas yang tinggi terhadap pekerjaan. Terbukti dengan
beliau yang pernah bertugas selama kurang lebih 10 tahun di Papua. Beliau
juga sosok yang disiplin, dan sosok pemimpin yang sangat mengayomi
bawahannya. Beliau selalu mengajak kami untuk bertukar pikiran, bertukar
pengalaman, bahkan tidak sungkan untuk meminta masukan, saran, juga
kritik dari kami. Beliau mempunyai semangat yang tinggi untuk memajukan
kualitas pendidikan di sekolah.
35
BAB IV
36
Gagasan : 1. Melakukan sosialisasi kegiatan pemanfaatan
penyelesaian perpustakaan di sekolah
isu 2. Melakukan revitalisasi ruang perpustakaan .
3. Menambah koleksi buku perpustakaan
4. Merencanakan kegiatan pembelajaran yang
memfungsikan sumber belajar, alat peraga, dan
media yang tersedia di perpustakaan
5. Melaksanakan kegiatan pembelajaran di
perpustakaan
6. Membuat jadwal berkunjung dan membaca di
perpustakaan sekolah
7. Mengadakan lomba reading point
8. kelas 1 sampai dengan kelas 6 beserta guru
kelas masing-masing.
37
Tabel 4.1Kegiatan Rancangan Aktualisasi
38
No Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kegiatan Kontribusi Penguatan
Kegiatan dengan Nilai-Nilai terhadap Nilai-Nilai
Dasar ASN (ANEKA) Visi Misi Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
39
No Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kegiatan Kontribusi Penguatan
Kegiatan dengan Nilai-Nilai terhadap Nilai-Nilai
Dasar ASN (ANEKA) Visi Misi Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
40
No Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kegiatan Kontribusi Penguatan
Kegiatan dengan Nilai-Nilai terhadap Nilai-Nilai
Dasar ASN (ANEKA) Visi Misi Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
ruang mengenai revitalisasi sebagai hasil Guru melakukan revitalisasi ruang ruang
perpustakaan ruang perpustakaan konsultasi pada Konsultasi kepada perpustakaan perpustakaan
dengan nilai Kepala Sekolah Kepala Sekolah berkontribusi mencerminkan
(Inovasi) akuntabilitas mengenai sehingga dalam mewujudkan nilai organisasi
kepemimpinan revitalisasi mendapatkan misi sekolah Profesional,
perpustakaan yang rekomendasi dari menumbuhkan Akuntabel, dan
akan dilaksanakan kepala sekolah. semangat Inovatif.
secara profesional. keunggulan secara
intensif kepada
2. Melakukan koordinasi 2. Tercatatnya hasil 2. Nasionalisme seluruh warga
bekerja sama dengan koordinasi yang di (Sila ke-3 Bekerja sekolah
rekan guru untuk hasilkan dengan Sama)
merevitalisasi ruang cara musyawarah Guru melakukan
perpustakaan mencapai mufakat. koordinasi dengan
rekan guru dan
bekerja sama
merevitalisasi ruang
perpustakaan.
3. Terwujudnya
3. Membersihkan dan 3. Komitmen mutu
ruang
menata buku, rak dan (inovasi)
perpustakaan yang
ruang perpustakaan Guru menata ruang
bersih, tertata rapi
dengan berbagai perpustakaan
serta nyaman
inovasi menghasilkan ruang
digunakan sebagai
sarana baca yang nyaman
pembelajaran bagi siswa. Anti
41
No Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kegiatan Kontribusi Penguatan
Kegiatan dengan Nilai-Nilai terhadap Nilai-Nilai
Dasar ASN (ANEKA) Visi Misi Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Korupsi
(Kepedulian)
Guru membersihkan
perpustakaan,
kegiatan ini
diharapkan supaya
warga sekolah
selalu menjaga
kebersihan sekolah.
42
No Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kegiatan Kontribusi Penguatan
Kegiatan dengan Nilai-Nilai terhadap Nilai-Nilai
Dasar ASN (ANEKA) Visi Misi Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
tanggung jawab.
3. Mengajukan proposal 3. Terperolehnya 3. Etika Publik
pada perusahaan persetujuan (sopan santun,
percetakan dengan bantuan buku oleh Memelihara dan
sopan santun perusahaan menjunjung tinggi
percetakaan standar etika)
Guru mengajukan
proposal pada
perusahaan
percetakan dengan
sopan santun dan
menjunjung tinggi
standar etika
4. Memilih buku yang 4. Terpilihnya buku 4. Komitmen mutu
sesuai untuk referensi yang sesuai untuk (berorientasi mutu)
di perpustakaan referensi di Guru memilih buku-
sekolah dasar dengan perpustakaan buku yang sesuai
berorientasi mutu sekolah dasar sebagai referensi di
perpustakaan
sekolah
43
No Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kegiatan Kontribusi Penguatan
Kegiatan dengan Nilai-Nilai terhadap Nilai-Nilai
Dasar ASN (ANEKA) Visi Misi Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
4. Merencanakan 1. Membuat RPP dengan 1. Tersedianya RPP 1. Komitmen mutu Dengan kegiatan Kegiatan
kegiatan nilai komitmen mutu (berorientasi mutu) merencanakan merencanakan
pembelajaran berorientasi mutu tujuan pembuatan kegiatan kegiatan
yang RPP adalah agar pembelajaran pembelajaran
memfungsikan mutu pembelajaran mendukung mencerminkan
sumber tercapai. terwujudnya misi nilai organisasi
belajar, alat . sekolah untuk profesional,
peraga, dan 2. Mengatur ruangan dan 2. Tersedianya 2. Komitmen mutu melaksanakan orientasi mutu
media yang tempat duduk siswa di ruangan dan (efisien) Guru pembelajaran dan dan akuntabel.
tersedia di perpustakaan dengan tempat duduk mempersiapkan bimbingan secara
perpustakaan efisien yang dibutuhkan ruangan efektif sehingga
siswa dan guru perpustakaan untuk setiap siswa
(SKP) pada kegiatan kegiatan berkembang
3. Menyiapkan sumber pembelajaran pembelajaran. secara optimal
belajar yang akan 3. Tersedianya 3. Komitmen mutu sesuai dengan
digunakan dengan sumber belajar (orientasi mutu) potensi yang
berorientasi pada mutu yang akan Guru dimiliki.
digunakan mempersiapkan
sumber belajar dari
perpustakaan untuk
kegiatan
pembelajaran.
4. Menyiapkan media 4. media 4. Komitmen mutu
pembelajaran yang pembelajaran yang (efisien) Guru
akan digunakan akan digunakan mempersiapkan
44
No Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kegiatan Kontribusi Penguatan
Kegiatan dengan Nilai-Nilai terhadap Nilai-Nilai
Dasar ASN (ANEKA) Visi Misi Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
45
No Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kegiatan Kontribusi Penguatan
Kegiatan dengan Nilai-Nilai terhadap Nilai-Nilai
Dasar ASN (ANEKA) Visi Misi Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
secara optimal
sesuai dengan
3. Melaksanakan 3. Terlaksananya 3. Komitmen mutu potensi yang
pembelajaran di pembelajaran di (kreatif) guru dimiliki.
perpustakaan dengan perpustakaan menerapkan
menerapkan metode dengan berbagai metode
belajar yang bervariasi. menerapkan pembelajaran.
metode belajar
yang bervariasi.
6. Membuat 1. Melakukan konsultasi 1. Terperolehnya 1. Akuntabilitas Membuat jadwal Membuat jadwal
jadwal dengan Kepala masukan dan (Tanggung jawab), berkunjung dan berkunjung dan
berkunjung Sekolah mengenai arahan Kepala Guru mendapatkan membaca di ruang membaca di
dan membaca pembuatan jadwal Sekolah mengenai rekomendasi dari perpustakaan dari perpustakaan
di berkunjung ke pembuatan jadwal kepala sekolah Misi yang ke-3 mencerminkan
perpustakaan perpustakaan dengan kunjungan ke untuk membuat yaitu : nilai organisasi
sekolah penuh tanggung jawab. perpustakaan jadwal kunjungan ke Memfasilitasi, Berbudaya,
(Tugas perpustakaan membina dan Akuntabel, dan
Perintah sekolah mengembangkan profesional.
Atasan) 2. Anti korupsi minat dan bakat
2. Membuat jadwal 2. Terwujudnya jadwal (Kedisiplinan) untuk maraih
kunjungan kunjungan siswa belajar untuk prestasi dan
perpustakaan dari perpustakaan dari menaati jadwal akademik
siswa kelas 1 sampai siswa kelas 1 kunjungan secara
dengan kelas 6 dengan sampai dengan disiplin
nilai kedisiplinan kelas 6
46
No Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kegiatan Kontribusi Penguatan
Kegiatan dengan Nilai-Nilai terhadap Nilai-Nilai
Dasar ASN (ANEKA) Visi Misi Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
47
No Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kegiatan Kontribusi Penguatan
Kegiatan dengan Nilai-Nilai terhadap Nilai-Nilai
Dasar ASN (ANEKA) Visi Misi Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
48
B. Jadwal Rencana Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi
Tabel 4.2 Jadwal Rencana Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi
Bukti
Agustus 2019 September 2019
No Kegiatan Kegiatan
23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 Melakukan sosialisasi Dokumen
kegiatan pemanfaatan √ √ √ Kegiatan
perpustakaan di sekolah Foto
2 Melakukan revitalisasi
ruang perpustakaan √ √ √ √ Foto/ Video
49
C. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala
Kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN akan dilaksanakan
pada minggu keempat bulan Agustus 2019 tepatnya tanggal 23
Agustus 2019 sampai dengan minggu keempat bulan September
2019 pada tanggal 27 September 2019 pada institusi tempat kerja.
Dalam pelaksanaannya dimungkinkan terjadinya kendala-kendala
yang berisiko menghambat kegiatan yang telah direncanakan menjadi
kurang optimal. Oleh karena itu, diperlukan antisipasi untuk
menghadapi kendala-kendala tersebut sehingga dampak yang
menghambat kegiatan tersebut dapat diminimalisasi. Antisipasi dalam
menghadapi kendala-kendala selama aktualisasi dapat dijelaskan
lebih lanjut pada tabel dibawah ini:
50
Antisipasi Strategi
No. Kegiatan Kendala menghadapi menghadapi
kendala kendala
perpustakaan aeminggu
sebelum
dilaksanakan-nya
kegiatan edukasi
7. Mengadakan
lomba reading
point
51
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
1. Cara meningkatkan fungsi perpustakaan dalam pembelajaran di SD
Negeri Kaliglagah Kecamatan Loano Kabupaten Purworejo yaitu
dengan melakukan gagasan pemecah isu dengan cara:
a. Melakukan sosialisasi kegiatan pemanfaatan perpustakaan di
sekolah
b. Melakukan revitalisasi ruang perpustakaan .
c. Menambah koleksi buku perpustakaan
d. Merencanakan kegiatan pembelajaran di perpustakaan
e. Melaksanakan kegiatan pembelajaran di perpustakaan
f. Membuat jadwal berkunjung dan membaca di perpustakaan
sekolah
52
DAFTAR PUSTAKA
53
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
b. Riwayat Pendidikan
2014 S1-PGSD
Universitas Negeri Semarang
54