Anda di halaman 1dari 7

“Studi Kasus Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dengan Hyperemesis

Gravidarum Tingkat II Di RSUD Kota Kendari Tahun 2018”


Rusnani Martahan*

Midwifery Study Program, ITK Avicenna University, Jl. Y. WayongLepo-Lepo, Kendari


93116-Southeast Sulawesi, Indonesia
*Corresponding Authors Email:rusnani.martahan.rahman18@gmail.com

ABSTRAK

World Health Organization (WHO) mengadakan tinjauan terhadap beberapa Negara dunia
dan mendapatkan hasil persentase dari angka kejadian ibu hamil yang menderita hyperemesis
gravidarum di dunia.Tujuan mampu melakukan asuhan Kebidanan pada Ibu hamil dengan
hyperemesis Gravidarum di RSUD Kota Kendari Tahun 2018. Jenis penelitian yang
digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan studi kasus menggunakan asuhan
kebidanan manajemen Varney yang terdiridari 7 langkah.Penelitian ini dilaksanakan pada
tanggal 06 Agustus tahun 2018 sampai dengan tanggal09Agustus tahun 2018 di ruang
kebidanan RSUD Kota Kendari. Jumlah populasi yang diambil 1 ibu hamil dengan
hyperemesis gravidarum tingkat II. Instrument yang digunakan adalah format asuhan
kebidanan 7 langkah Varney dan data perkembangan SOAP.Hasil yang diperoleh pada
pemeriksaan adalah kesadaran composmentis, keadaan umum ibu lemah, tanda – tanda vital
(TD : 90/70 mmHg, N : 78x/menit, P : 20x/menit, S : 38,0oC), TFU 1 jari atas simfisis.
GIIPIA0, umur kehamilan 10 minggu 6 hari, ballotement, keadaan ibu lemah, dengan
hyperemesis gravidarum tingkat II. Potensial terjadi hyperemesis gravidarum tingkat III.
Kolaborasi dengan dokter obgyn untuk pemberian therapy infus RL 20 tetes/menit, injeksi
ondansentron, dan pemberian obat Vit. B1 10 mg 3x1 tablet / hari. Dalam pelaksanaan
asuhan pada ibu hamil dengan hyperemesis gravidarum diberikan sesuai dengan rencana
yang sudah ditentukan, dimana keadaan ibu baik, hyperemesis gravidarum teratasi dan tidak
terjadi hyperemesis gravidarum tingkat III .Simpulan dalam penelitian ini tidak ada
kesenjangan antara teori dengan praktek di lapangan. Asuhan yang diberikan sudah sesuai
dengan manajemen asuhan kebidanan 7 langkah Varney.

Kata Kunci :Manajemen Asuhan Kebidanan, 7 Langkah Varney, Hyperemesis


Gravidarum Tingkat II, Ibu Hamil.

1
ABSTRACT

The World Health Organization (WHO) conducted a review of several countries in the world
and obtained a percentage of the incidence of pregnant women suffering from hyperemesis
gravidarum in the world. The goal is to be able to perform midwifery care in pregnant
women with hyperemesis gravidaruminKendari City Hospital in 2018. The type of research
used is descriptive research with a case study approach using Varney's midwifery
management consisting of 7 steps. This research was conducted on August 6, 2018 until
August 9, 2018 in the midwifery room of Kendari City Hospital. The population is 21
pregnant women with hyperemesis gravidarum while the sample taken is 1 pregnant woman
with level II hyperemesis gravidarum. The instrument used is the Varney 7 step midwifery
care format and SOAP development data.The results obtained at the examination were
composmentis awareness, weak general condition of the mother, vital signs (TD: 90/70
mmHg, N: 78x / minute, P: 20x / minute, S: 38,0oC), TFU 1 finger over symphysis .GIIPIA0,
10 weeks gestational age 6 days, ballotement, mother's condition is weak, with hyperemesis
gravidarum level II. Potential level III hyperemesis gravidarum occurs. Collaboration with
doctor Obgyn for giving IV infusion therapy 20 drops / minute, ondansentron injection, and
Vit drug administration. B1 10 mg 3x1 tablet / day. In the implementation of care for
pregnant women with hyperemesis gravidarum given in accordance with a predetermined
plan, where the mother's condition is good, hyperemesis gravidarumis resolved and there is
no level III hyperemesis gravidarum. Conclusion in this study there is no gap between theory
and practice in the field. The care provided is in accordance with Varney's 7-step midwifery
management.

Keywords : Midwifery Care Management, Varney’s 7 Steps, Hyperemesis


Gravidarum Level II, Pregnant Women.

2
PENDAHULUAN tahun 2016 dari 1.055 orang ibu hamil
terdapat 60 orang (5,68%), pada tahun
World Health Organization (WHO) 2017 dari 1.194 orang ibu hamil terdapat
mengadakan tinjauan terhadap beberapa 53 orang (4,43%) yang mengalami
negara dunia dan mendapatkan hasil Hiperemesis gravidarum dan pada tahun
presentase dari angka kejadian ibu hamil 2018 periode Januari-Juli dari 647 orang
yang menderita Hiperemesis gravidarum ibu hamil terdapat 47 orang (7,26%) yang
di dunia, diantaranya Inggris 22%, China mengalami Hiperemesis gravidarum
31%, Jepang 14,5%, Kanada 35%, dan (Rekam Medik & SIRS RSUD Kota
Prancis 29,5%. Di dunia, insiden Kendari, 2018).
Hiperemesis gravidarum sekitar 1,8-2,1 Berdasarkan latar belakang diatas
juta dari jumlah penduduk setiap tahun Penulis telah melakukan penelitian dengan
(WHO, 2012). judul Studi Kasus Asuhan Kebidanan Pada
Insiden terjadinya Hiperemesis Ibu Hamil Dengan Hiperemesis
gravidarum di Asia Tenggara sekitar gravidarum Di RSUD Kota Kendari
583.635 dari jumlah penduduk setiap Tahun 2018.
tahunnya. Prevalensi ibu hamil yang
menderita Hiperemesis gravidarum yang METODOLOGI PENELITIAN
dikonfirmasi melalui endoskopi pada Jenis penelitian yang digunakan
populasi di Shanghai sekitar 17,2% yang adalah penelitian deskriptif dengan
secara substantial lebih tinggi dari pada pendekatan studi kasus. Studi kasus yaitu
populasi di Barat yang berkisar 4,1% dan studi yang dilakukan dengan cara meneliti
bersifat asimptomatik (Rukiyah, A.Y. suatu permasalahan melalui suatu proses
2014). yang terdiri dari unit tunggal.Metode yang
Menurut Dinas Kesehatan Provinsi digunakan dalam studi kasus ini yaitu
Sulawesi Tenggara Tahun 2014 jumlah metode deskriptif yaitu suatu metode yang
ibu hamil dengan Hiperemesis dilakukan dengan tujuan utama untuk
gravidarumyaitu 45 (3,64%) kasus dari memaparkan atau membuat gambaran
1.235 ibu hamil, meningkat pada tahun tentang keadaan secara obyektif
2015 yaitu mencapai 78 (4,11%) kasus (Notoatmodjo, 2013).Penelitian ini
dari 1.897 ibu hamil, tahun 2016 yaitu 72 bertujuan untuk mengetahui asuhan
(4,28 %) kasus dari 1.679 ibu hamil. Bidan kebidanan pada ibu hamil dengan
mempunyai peran penting dalam Hiperemesis gravidarum,di RSUD Kota
memberikan asuhan dan tatalaksana Kendari Tahun 2018.
sehingga angka kesakitan dan hingga
kematian dapat minimalkan (Dinkes HASIL DAN PEMBAHASAN
Provinsi Sulawesi Tenggara, 2016). Pada bab ini Penulis akan membandingkan
Berdasarkan data awal yang diperoleh antara teori dan hasil studi kasus.
dari RSUD Kota Kendari dengan angka Manajemen asuhan kebidanan pada ibu
kejadian pada ibu hamil dengan penyulit hamil dengan hiperemesis gravidarum
dalam kehamilan dan persalinan, pada tingkat II di RSUD kota kendari tahun
tahun 2015 dari 813 orang ibu hamil 2018 pada tanggal 07 Agustus 2018.
terdapat 40 orang (4,92%) yang
mengalami Hiperemesis gravidarum, pada
3
A. Identifikasi data dasar Menurut tinjauan teori :
Pengkajian merupakan tahap awal
yang digunakan sebagai landasan Hiperemesis gravidarum adalah
dalamproses asuhan kebidanan, tahap mual atau muntah yang berlebihan
ini mencakup kegiatan pengumpulan, sehingga menimbulkan gangguan aktifitas
pengolahan dan analisa data atau fakta sehari hari dan bahkan dapat
yang dikumpulkan dari beberapa data membahayakan hidup ibu hamil
subjektif dan objektif. Data tersebut (Manuaba, 2013).
diperoleh dengan cara wawancara, Menurut tinjauan kasus :
observasi, pemeriksaan fisik, studi
dokumentasi, dan studi kepustakaan. Berdasarkan hasil pengkajian studi
Pengkajian ini di buat teliti dan kasus pada ny “M” dengan hiperemesis
sistematis, sehingga dapat di ketahui gravidarum tingkat II di RSUD kota
diagnosa kebidanan, masalah dan kendari. Ibu mual dan muntah lebih dari
kebutuhan yang ada dan akhirnya dapat 10 kali sehari, mata cekung, lidah dan bibir
diberikan asuhan kebidanan terhadap nampak kering, turgor kulit jelek dan pada
masalah tersebut (Riwidikda, 2012). ekstrimatas atas dan bawah nampak pucat.

1. Data subjektif Jadi antara teori dan kasus tidak


Menurut tinjauan teori: terdapat kesenjangan.
Menurut tinjauan kasus:
B. Diagnosa dan masalah aktual.
Hiperemesis gravidarumyang Menurut tinjauan teori :
merupakan komplikasi mual muntah pada Pada anamnesis didapatkan
hamil muda, bila terjadi terus menerus adanya keluhan mual muntah hebat
dapat menyebabkan dehidrasi dan tidak yang dapat mengganggu pekerjaan
imbangnya elektrolit dengan alkalosis sehari-hari. Pada pemeriksaan fisik
hipokloremiksehingga cairan ekstraseluler dijumpai tanda-tanda vital
dan plasma berkurang (Rahmawati, 2012). abnormal, yakni peningkatan
frekuensi nadi (>100 kali/menit),
Menurut tinjauan kasus : penurunan tekanan darah, dan
Berdasarkan kasus ny “M” ibu dengan semakin beratnya penyakit
mengatakan mual dan muntah lebih dari dapat dijumpai kondisi subfebris
10 kali sehari. Semua tanda-tanda yang dan penurunan kesadaran (Mochtar,
terjadi pada kasus yang penulis temukan R. 2013).
pada pengkajian.
Menurut tinjauan kasus :
2. Data objektif Berdasarkan data hasil pengkajian
2.1.Ibu merasa mual dan muntah lebih pada ny “M” dengan hiperemesis
dari 10 kali sehari gravidarum tingkat II di RSUD kota
2.2. Pada saat inspeksi nampak keadaan kendari yaitu ibu merasa mual dan muntah
umum ibu lemah, mata cekung. setiap kali makan dan minum. Pada
2.3. Nampak lidah dan bibir kering. pemeriksaan tanda-tanda vital ditemukan
2.4. Data penunjang : hasil pemeriksaan tekanan darah 90/70 mmHg, nadi
laboratorium Plano tes (+). 100x/menit, pernapasan 22x/menit dan

4
suhu 38,0ºc. Ibu nampak lemah, mata Menurut tinjauan kasus :
cekung, lidah, bibir nampak kering dan Berdasarkan data hasil pengkajian
turgor kulit jelek.Maka masalah aktual pada ny “M” dengan hiperemesis
yang dapat diidentifikasi adalah “GII PI gravidarum tingkat II di RSUD kota
A0 dengan hiperemesis gravidarum tingkat kendari yaitu Penanganan dilakukan secara
II. intensif dimana ibu telah mendapatkan
Jadi antara teori dan kasus tidak perawatan berupa pemasangan infus RL 20
ada kesenjangan. tetes /menit, injeksi ondansentron dan
pemberian obat vit, B1 10 mg 3x1 tablet/
C. Diagnosa dan masalah potensial. hari.
Menurut tinjauan teori : Jadi tidak terdapat kesenjangan antara teori
Menurut Tresnawati (2013), resiko dan kasus.
komplikasi yang mungkin terjadi jika
hiperemesis gravidarum tidak segera E. Rencana Asuhan kebidanan
diatasi yaitu : Menurut tinjauan teori :
1. Dehidrasi pada ibu Menurut Hidayat (2012) Semua
2. Dampak bagi berkurangnya asupan keputusan yang dibuat dalam
nutrisi dan oksigen yang merencanakan suatu asuhan yang
diterima janin. komprehensif harus merefleksikan alasan
Menurut tinjauan kasus : yang benar, berlandaskan pengetahuan,
Berdasarkan data hasil pengkajian teori yang berkaitan pada up to date serta
pada ny “M” dengan hiperemesis divalidasikan dengan asumsi mengenai apa
gravidarum tingkat II di RSUD kota yang dia tidak inginkan.
kendari yaitu menganjurkan pada ibu
untuk diet nutrisi dan makan dalam porsi Menurut tinjauan kasus :
kecil tapi seringagar dapat mengurangi 1. Memberitahukan pada ibu dan
dehidrasi dan menambah asupan nutrisi keluarga tentang tindakan yang
ibu, dan makan dalam porsi kecil tapi akan dilakukan.
sering dapat mengurangi rasa mual yang 2. Observasi akan dilakukan untuk
disebabkan oleh menurunnya peristaltic mengetahui keadaan umum dan
usus. tanda-tanda vital
3. Jelaskan pada ibu bahwa penyebab
Jadi antara teori dan kasus tidak terdapat terjadinya mual dan muntah yang
kesenjangan. dialaminya.
4. Observasi mual dan muntah
D. Antisipasi tindakan segera/ 5. Kolaborasi dengan dokter
kolaborasi menganjurkan pada ibu untuk bed
Menurut tinjauan teori : rest total dan mengurangi aktivitas.
Mengidentifikasi perlunya tindakan 6. Anjurkan pada ibu untuk diet
segera oleh bidan/dokter dan untuk nutrisi dan makan dalam porsi kecil
dikonsultasikan atau ditangani bersama tapi sering
dengan anggota tim kesehatan yang lain 7. Pasang cairan infuse RL 20
sesuai dengan kondisi pada ibu hamil tetes/menit ditangan kiri ibu
dengan Hiperemesis gravidarum.

5
8. Berikan Health Education (HE) dapat diterapkan melalui pendekatan
yang berhubungan dengan tanda manajemen kebidanan menurut 7 langkah
bahaya kehamilan.
Varney dan tidak terdapat kesenjangan
9. Anjurkan pada ibu untuk terapi
obat sesuai dengan resep dokter. antara teori dengan penelitian pada kasus
10. Anjurkan ibu untuk menjaga asuhan kebidanan antenatalcare dengan
personal hygiene yaitu kebersihan
hyperemesis gravidarium derajat II pada
pakaian dalam dan area genetalia.
11. Lakukan pemasangan Kateter Ny “M” di RSUD Kota Kendari Tahun
kolaborasi dengan dokter 2018.
12. Lakukan pendokumentasian .
Jadi antara teori dan kasus tidak
UCAPAN TERIMAKASIH
terdapat kesenjangan.
Kepada Direktur Rumah Sakit

F. Evaluasi. Umum Daerah Kota Kendari yang


memberikan kemudahan dalam melakukan
Menurut tinjauan teori :
penelitian.
Menurut Muslihatun (2012) setelah
dilakukan Observasi keadaan umum ibu
baik, tidak terjadi mual dan muntah yang DAFTAR PUSTAKA
berlebihan. 1. RSUD Kota Kendari, Data Rekam
Menurut tinjauan kasus : Medik RSUD Kota Kendari.
Kendari: RSUD Kota Kendari,
Pada kasus ny “M” keadaan umum ibu 2017.
baik, kesadaran : composmentis dan tanda- 2. Rukiyah, A.Y, Asuhan Kebidanan
tanda vital baik. Kehamilan Berdasarkan
Kurikulum berbasis kompetensi.
1. Keadaan umum ibu baik dan tanda- Jakarta: CV Trans Info Media,
tanda vital dalam batas normal. 2014.
2. Hiperemesis gravidarum tingkat II 3. Dines Kesehatan Provinsi Sulawesi
dapat teratasi dengsan pemberian obat Tenggara 2016, profil Kesehatan
vit B1, B6 10mg 3x1 tablet sehari. kendari
3. Ibu telah diperbolehkan pulang pada 4. Notoadmojo,S 2013. Metodelogi
hari ke-3 dan dianjurkan untuk Penelitian Kesehatan. Jakarta :
melakukan kunjungan ulang jika ada Rineka Cipta
keluhan yang timbul. 5. Hidayat, dkk. 2012 konsep
Jadi tidak terdapat kesenjangan antara Kebidanan : Yogyakarta : Mitra
teori dan kasus. Cendekia
6. Riwidikdo 2012 statistik
kesehatan: yogyakarta: nuha
medika
KESIMPULAN 7. Rahmawati, 2012. Dasar – dasar
Asuhan kebidanan antenatalcare dengan kebidanan. Jakarta : PT prestasi
dengan hyperemesis gravidarium derajat II pustakarya

6
8. Manuaba 2013, Ilmu Kebidanan,
Penyakit Kandungan Dan Keluarga
Berencana Untuk Pendidikan
Bidan. Jakarta : Egc
9. Trisnawati 2013, Faktor Resiko
Kejadian Diabetes Militus Tipe Ii
Di Puskesmas Kecematan
Cengkareng. Jakarta Barat. Jurnal
Ilmiah Kesehatan Vol. 5 No. 1

Anda mungkin juga menyukai