Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Administrasi merupakan usaha menciptakan kerja sama antara guru dan
karyawan untuk mengefektifkan proses belajar-mengajar. Administrasi tidak
hanya berkenaan dalam bidang keuangan, melainkan juga tentang
keterampilan dalam hal pembukuan. Administrasi pendidikan memiliki tujuan
untuk mencapai apa yang menjadi tujuan dari pendidikan.
Administrasi sangat diperlukan bagi kelangsungan proses belajar mengajar
dalam dunia pendidikan. Semua itu tidak lepas dari keaktifan orang-orang
yang menguasai administrasi dalam sekolah. Apabila suatu sekolah tersebut
tidak memiliki administrasi pendidikan, maka tidak akan berjalan efektif
kegiatan belajar mengajar yang diadakan sekolah tersebut. Administrasi tidak
hanya dalam hal keuangan saja tetapi juga dalam kerapian/ keteraturan kita
dalam pembukuan. Administrasi tidak hanya dilakukan dalam waktu tertentu
saja tetapi setiap hari secara teratur.
Oleh sebab itu makalah ini akan membahas lebih jelas lagi tentang
pengertian administrasi pendidikan dan juga pendapat para ahli mengenai
pengertian administrasi pendidikan agar kita lebih mengetahuibahwa
administrasi tersebut sangat penting dalam suatu organisasi tertentu dari
pemaparan pengertian administrasi pendidikan berikut ini.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian administrasi pendidikan?
2. Apa saja teori-teori para ahli administrasi pendidikan?
3. Bagaimana analisis dari teori-teori para ahli administrasi pendidikan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian administrasi pendidikan
2. Untuk mengetahui teori-teori para ahli administrasi pendidikan
3. Untuk mengetahui analisis dari teori-teori para ahli administrasi
pendidikan

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Administrasi Pendidikan


Administrasi secara etimologi berasal dari bahasa Latin yang terdiri atas
kata ad dan ministrare. Kata ad berarti intensif dan ministrare berarti
melayani, membantu, atau mengerahkan. Dalam kamus Inggris-Indonesia kata
administer berarti mengurus, mengelola, menjalankan, melaksanakan dan
melakukan. Sedangkan administration berarti administrasi, tatausaha,
pemerintahan, pemberian, pengambilan (John M. Echols dan Hassan Shadily,
2003: 12).
Sagala (2005: 21) mengemukakan bahwa di Indonesia juga dikenal istilah
administratie yang berasal dari bahasa Belanda yang pengertiannya lebih
sempit, sebab hanya terbatas pada aktivitas ketatausahaan yaitu kegiatan
penyusunan keterangan secara sistematis dan pencatatan semua keterangan
yang diperoleh dan diperlukan mengenai hubungannya satu sama lain.
Namun, administrasi dalam arti yang luas menurut Albert Lepawsky
mencakup organisasi dan manajemen.
Menurut Moh. Rifa’i (1984: 24) jika administrasi ditelaah arti katanya
yaitu asal kata dari ad dan ministrare yang berarti bantuan. Artinya bahwa
administrasi merupakan suatu bantuan agar usaha kita dapat dilakukan dengan
lancar dan terarah dalam mencapai tujuan dengan tepat tanpa pemborosan
apapun.
Dalam banyak hal, ditinjau secara etimologi maka administrasi mencakup
pengertian yang luas yaitu: melayani, membantu, memenuhi, melaksanakan,
menerapkan, mengendalikan, menyelenggarakan, mengarahkan, menghasil
gunakan, mengelola, menjalankan, mengemudikan, mengatur, mengurus,
mengusahakan, dan mendayagunakan. Kemudian administrasi didefinisikan
sebagai keseluruhan proses kerjasama antara dua orang manusia tau lebih
yang didasarkan atas rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya.1

1
Syafaruddin dkk, Administrasi Pendidikan (Medan: Perdana Publishing, 2016), hlm. 2.

2
Menurut Soewarno Handayaningrat (1996: 2), dalam bukunya “Pengantar
Studi Ilmu Administrasidan Manajemen”, administrasi adalah suatu kegiatan
yang meliputi catat-mencatat, surat-menyurat, pembukuan ringan, ketik
mengetik, agendadan sebagainya yang bersifat teknis ketatausahaan.
Sedangkan manajemen diartikan sebagai pelaksanaan dan pengambilan
keputusan dari administrasi.
Pengertian pendidikan dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang sistem pendidikan Nasional yang menyebutkan bahwa pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat bangsa dan Negara.2
Pengertian tentang pendidikan dalam arti luasnya adalah segenap kegiatan
pembelajaran yang berlangsung sepanjang waktu dalam konteks berbagai
aspek kehidupan masyarakatnya, baik yang bersifat lokal maupun global.
Pendidikan berlangsung dalam segala jenis, bentuk, dan jenjangnya yang
mendorong perkembangan potensi setiap individu dalam sebuah masyarakat
untuk mewujudkan masyarakat yang maju dan beradab. Dengan kegiatan
pembelajaran seperti itu, individu mampu mengubah dan mengembangkan diri
menjadi manusia yang cerdas, kreatif, dan matang baik secara fisik, mental,
dan spiritual. Ringkasnya, pendidikan merupakansistem proses perubahan
menuju pencerdasan, pendewasaan, dan pematangan diri. Memperoleh
pendidikan yang layak adalah kewajiban sekaligus hak asasi setiap orang
untuk menjadi matang, terampil, dan cerdas sebagai bekal untuk menjalani
kehidupannya.3
Adapun pendidikan dalam arti sempit pada umumnya diketahui sebagai
segenap kegiatan belajar yang direncanakan, dengan materi yang telah
dipersiapkan, pelaksanaannya terjadwal sedemikian rupa, dan untuk mengukur
keberhasilannya dilakukan evaluasi sesuai tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan. Kegiatan belajar mengajar tersebut dilaksanakan di lembaga
2
Hilal Muhammad, Administrasi Pendidikan (Makasar: Aksara Timur, 2015), hlm. 5.
3
Yusuf Hadijaya, Administrasi Pendidikan (Medan: Perdana Publishing, 2012), hlm. 9.

3
pendidikan baik di sekolah/madrasah hingga perguruan tinggi. Tujuan
utamanya adalah pengembangan potensi intelektual dalam bentuk penguasaan
bidang ilmu tertentu dan teknologi.4
Secara istilah administrasi sudah tidak asing lagi terdengar dalam dunia
pendidikan. Administrasi pendidikan adalah proses pengembangan kegiatan
kerjasama sekelompok orang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
yaitu untuk mencapai tujuan pendidikan.5
Jadi menurut penjelasan diatas dapat kita tarik kesimpulan bahwa
pengertian administrasi pendidikan adalah proses kerjasama antara suatu
kelompok tertentu yang mengelolah, mengatur dan mengarahkan kegiatan
pendidikan, agar menghasilkan struktur perencanaan untuk mencapai tujuan
pendidikan yang telah ditetapkan sebelumnya dan menciptakan kegiatan
pendidikan berjalan lancar, tertib, efektif dan efisien.

B. Teori-teori Para Ahli Administrasi Pendidikan


Administrasi pendidikan sering diartikan sebagai proses pengembangan
kegiatan kerjasama sekelompok orang untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan, yaitu untuk mencapai tujuan pendidikan. Proses pengendalian
kegiatan kelompok berkenaan dengan kegiatan perencanaan (planning);
pengaturan (organizing); menggerakkan (actua-ting); pengawasan
(controlling) sebagai suatu proses untuk mencapai tujuan. Pengertian
administrasi pendidikan telah diungkapkan oleh beberapa ahli, dipandang dari
fokus yang berbeda sesuai konsep 3 teoretis yang melandasinya. 6
Berikut dibawah ini merupakan teori-teori para ahli administrasi
pendidikan yaitu:
1. Hendri Fayol (1841-1992)
Hendri Fayol adalah seseorang ilmuwan manajemen Perancis disebut juga
bapak teori menejemen operasional. Mengemukakan bahwa administrasi
adalah fungsi dalam organisasi niaga yang usur-unsurnya adalah perencanaan,
pengorganisasian, pemberian perintah, pengkoordinasian, dan pengawasan.

4
Yusuf Hadijaya, Administrasi Pendidikan, hlm. 9
5
Syafaruddin dkk, Administrasi Pendidikan, hlm. 5
6
Risnawati, Administrasi dan Super Visi Pendidikan (Yogyakarta: Aswaja Pressindo,
2014), hlm. 2.

4
Teori administrasi dapat diterapkan pada semua bentuk organisasi kerja sama
manusia yang menekankan rasionalisme dan konsistensi logis. Administrasi
adalah suatu proses yang menyeluruh dan terdiri dari berbagai kegiatan yang
berhubungan dan bersambungan. Dalam administrasi dan manajemen
manusia-manusia merupakam pertimbangan penting pada alat-alat teknik
modern karena bahasa dan sasaran ditetapkan dan dicapai melalui manusia.
Unsur Fayol terdiri dari (1) merencanakan, yaitu mempelajari keadaan
yang akan datang dan menyusun rencana operasional, (2) mengorganisasikan,
yaitu menentukan kebutuhan personel dan material dengan menyusun
hubungan fungsi dan kegunaanya, diantara komponen-komponen, (3)
memerintahkan atau mengarahkan yaitu membuat anggota staf mengetahui
atau menyadari dan melakasanakan tugasnya masing-masing (4)
mengkoordinasikan, yaitu mengkorelasikan dan menyatu arahkan kegiatan-
kegiatan (5) memeriksa atau mengontrol yaitu melihat dan mengatur agar
semua yang dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang telah digariskan.7
2. Dwight Waldo (1955)
Dwight Waldo adalah seorang ahli administrasi mengemukakan bahwa
administrasi adalah suatu bentuk daya upaya manusia yang kooperatif, yang
mempunyai tingkat rasionalitas yang tinggi.8
3. Ordway Tead (1953)
Ordway Tead menjelaskan bahwa administrasi adalah usaha yang luas
mencakup segala bidang untuk memimpin, mengusahakan, mengatur kegiatan
kerja sama manusia yang ditujukan pada tujuan-tujuan dan maksud-maksud
tertentu dan menitikberatkan pada segi rasa kepuasan, dan kebahagiaan hati
para pengikut (bawahan) terhadap pemimpin atau manager. Kepemimpinan
sebagai segala macam kegiatan untuk mempengaruhi orang-orang supaya
mereka bersatu dan mau bekerjasama dalam mencapai tujuan yang dicita-
citakan.
Ada 10 sifat ideal yang perlu dimiliki pemimpin dalam administrasi yaitu :
(1) memiliki nasehat jasmani dan rohani, (2) kesadaran akan haluan yang akan

7
Syaiful Sagala, Administrasi Pendidikan Kontemporer, Cet ke-6 (Bandung: Alfabeta,
2012), hlm. 21.
8
Syafaruddin dkk, Administrasi Pendidikan, hlm. 4.

5
ditempuh (3) kegairahan (4) rama tama dan kasih sayang (5) kejujuran, (6)
ahli dalam bidangnya (7) selalu bersikap tegas, (8) cerdas, (9) mampu
mengajar (10) mempunyai keyakinan yang teguh (faith).9
4. John M Pfiffner (1960)
“Administration may be defined as the organization on deraction of human
and material resources to achievedesired ends” administrasi dapat
didefenisikan sebagai pengorganisasian dan pengarahan sumber-sumber yang
berupa manusia/tenaga kerja material untuk mencapai tujuan akhir yang
diinginkan.10
5. Slamet Wijadi Admosudarmo (1961)
Administrai sebagai proses menurut slamet (1961) terkandung pengertian-
pengertian :
1. Kegiatan-kegiatan terencana dari orang-orang atau kelompok orang-
orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.
2. Penyusunan dan penggunaan tenaga manusia dan benda-benda secara
sistematis untuk mencapai tujuan tersebut dengan biaya berupa uang,
tenaga dan waktu yang sedikit-dikitnya (efesien dan efektif).
3. Penetapan kebijaksanaan, susunan organisasi dan pemakaian alat yang
terdiri dari manusia, uang dan material (man, money, and material )
dilaksanakan berdasarkan kebijaksaan memenuhi kebutuhan organisasi
mencapai tujuan.11
6. Ensiklopedia Managemen (1979)
Administrasi adalah pekerjaan-pekerjaan dalam rangka kebijaksanaan
yang diletakkan oleh manager-manager yang lebih tinggi, atau ditetapkan oleh
orang yang lebih dahulu, administrasi meliputi semua fungsi yang
berhubungan dengan pekerjaan pelaksanaan atau pencapaian tujuan
sebenarnya.12

9
Syaiful Sagala, Administrasi Pendidikan Kontemporer, hlm. 23.
10
Syafaruddin dkk, Administrasi Pendidikan, hlm. 4.
11
Syaiful Sagala, Administrasi Pendidikan Kontemporer, hlm. 23.
12
Syaiful Sagala, Administrasi Pendidikan Kontemporer, hlm. 25.

6
7. Leonard D. White (1995)
Adsministrasi adalah suatu proses yang umum dalam semua usaha-usaha
kelompok baik usaha umum atau pribadi. Sipil maupun militer dengan cara
besar-besaran maupun kecil-kecilan admistrsi selalu terdapat di setiap
organisasi baik organisai dalam skala besar maupun kecil, swasta pemerintah
maupun organisasi militer. Administrasi senantiasa selalu dipelajari orang
dengan kesungguhan, kesadaran, alat-alat berbeda.13
8. Luther Gulick (1937)
“Administaration has to do with gething done, eith the acco amplisment of
definets objektives” admistrasi berkaitan dengan pelaksanan suatu pekerjaan
untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan.14
9. Sondang P. Siagian (1995)
Administrasi adalah keseluruhan proses kerjasama antara dua orang
manusia atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas tertentu untuk mencapai
tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Ada beberapa hal yang terkandung
dalam defenisi ini :
1. Adnistrasi sebagai seni adalah suatu proses yang diketahui hanya
permulaannya sedang akhiirnya tidak ada, administrasi sebagai seni
merupakan social fhenomenon.
2. Administrasi mempunyai unsur-unsur yaitu adanya dua manusia atau
lebih, adanya tugas atau tugas-tugas yang harus dilaksanakan, adanya
peralatan dan perlengkapan untuk melaksanakan tugas-tugas itu.
3. Administrasi sebagai proses kerjasama bukan merupakan hal yang
baru, karena ia telah timbul bersama-sama dengan timbulnya
peradaban manusia.15
10. The Liang Gie (1983)
The Liang Gie menyimpulkan bahwa administrasi adalah segenap
rangkaian kegiatan penataaan terhadap pekerjaan-pekerjaan induk dan
sumber-sumber kegiatan lainnya yang bermaksud mencapai tujuan ataupun

13
Syaiful Sagala, Administrasi Pendidikan Kontemporer, hlm. 26.
14
Syafaruddin dkk, Administrasi Pendidikan, hlm. 4.
15
Syaiful Sagala, Administrasi Pendidikan Kontemporer, hlm. 26.

7
dalam usaha bersama dari sekelompok orang yang bermaksud mencapai
tujuan.
Kegiatan penataan tersebut berwujud mengatur, memimpin, mengurus,
mengendalikan, menyusun dan perbuatan-perbuatan sejenis itu terhadap
pekerjaan-pekerjaan induk dan sumber-sumber usaha lainnya yang bermaksud
melancarkan tercapainya tujuan.16
11. William H. Newman
“Administration is guideancean leadership and control of the effort of a
group of individuals to word some common goals.”Adminstrasi adalah
pemberian pedoman, kepemimpinan dan pengendalian kegiatan-kegiatan
sekolompok orang untuk mencapai tujuan bersama.17
12. Hadari Nawawi
Administrasi pendidikan adalah keseluruhan proses pengendalian usaha
kerjasama sejumlah orang untuk, mencapai tujuan pendidikan sesuai dengan
rencana yang telah dirancangkan dan diselenggarkan secara sistematis,
rasional, efektif, efisien pada suatu lembaga pendidikan baik swasta/negeri,
formal/nonformal.18
13. Drs. M. Ngalim Parwanto.
Administrasi pendidikan ialah segenap proses pengarahan dan
pengintegrasian segala sesuatu baik personel, spritual dan material yang
bersangkut paut dengan pencapaian tujuan pendidikan.19
14. Kementrian pendidikan dan nasional RI dalam kurikulum usaha-
usaha perbaikan dalam bidang pendidikan dan administrasi
pendidikan.
Administrasi pendidikan adalah suatu proses keseluruhan kegiatan
bersama dalam bidang pendidikan yang meliputi perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, pengawasan, pembiayaan,
dan pelaporan degan menggunakan atau memanfaatkan fasilitas yang tersedia

16
Syaiful Sagala, Administrasi Pendidikan Kontemporer, hlm. 26.
17
Syafaruddin dkk, Administrasi Pendidikan, hlm. 4.
18
Syafaruddin dkk, Administrasi Pendidikan, hlm. 7.
19
Syafaruddin dkk, Administrasi Pendidikan, hlm. 9.

8
baik personel, material maupun spritual untuk mencapai tujuan pendidikan
secara efektif dan efisien.20
C. Analisis Teori-teori Para Ahli Administrasi Pendidikan
Dari berbagai teori-teori para ahli mengenai administrasi, dalam
pengertian yang dipaparkan para ahli kalimat pengertiannya kebanyakan
mengandung kata-kata: proses, kegiatan, usaha, kerjasama, pengatur atau
pengendali, pencapaian tujuan. Dalam pengertian-pengertian tersebut kalimat-
kalimat ini sering dipaparkan meskipun dengan pemaparan yang berbeda-
beda.
Administrasi pendidikan merupakan rangkaian proses kegiatan
merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan dan mengontrol
pelaksanaan kegiatan dengan memanfaatkan sumber daya dan fasilitas yang
tersedia untuk mencapai tujuan pendidikan. Dimana agar tercapai tujuan dari
pendidikan tersebut sangat membutuhkan administrasi yang efektif dan
efisien, karena jika dalam suatu organisasi tidak ada administrasi yang akan
mengarahkan dan mengontrol serta mengendalikan maka tujuan tersebut tidak
akan tercapai.
Menurut saya pendapat para ahli yang lebih tepat mengenai pengertian
administrasi pendidikan adalah pendapat dari Kementrian pendidikan dan
nasional RI dalam kurikulum usaha-usaha perbaikan dalam bidang pendidikan
dan administrasi pendidikan. Dimana tatanan bahasa yang digunakan sangat
mudah dimengerti pembaca. Yang mana isi pendapatnya adalah:
”Administrasi pendidikan adalah suatu proses keseluruhan kegiatan
bersama dalam bidang pendidikan yang meliputi perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, pengawasan, pembiayaan,
dan pelaporan degan menggunakan atau memanfaatkan fasilitas yang tersedia
baik personel, material maupun spritual untuk mencapai tujuan pendidikan
secara efektif dan efisien”.
Administrasi pendidikan fokus kepada proses menjadikan sekolah supaya
efektif dan efisien dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya untuk itu,
kepala sekolah sebagai administrator bersama personel sekolah lainnya

20
Daryanto, Administrasi dan Manajemen Sekolah (Jakarta: Rinekacipta, 2013), hlm. 9.

9
mengerjakan tugas pokok masing-masing yang sudah ditetapkan. Tentu saja
keberadaan para wakil kepala sekolah, kepala tatausaha, wali kelas, guru mata
pelajaran, koordinator BK, kepala perpustakaan, guru BK, dan tenaga
administrasi bertanggung jawab dan bertugas membawa sekolah kepada
pencapaian tujuan pelayanan maksimal atas pembelajaran anak didik. Semua
sumberdaya yang digerakkan bermuara kepada pencapaian efektifitas
pembelajaran yang terlihat dari kinerja pembelajaran yang meningkat terus
dilihat dari prestasi akademik dan non akademik.21

21
Syafaruddin dkk, Administrasi Pendidikan, hlm. 10.

10
D. Skema

PENGERTIAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN

TEORI-TEORI PARA AHLI

HENRI FAYOL SLAMET WIJADI

DWIGT WALDO SONDANG P. SIAGIAN

ORDWAY TEAD HADARI NAWAWI

JOHN M. PFIFNER ENKSIKLOPEDIA MANAJEMEN

THE LIANG GIE WILLIAM H. NEWMAN

LEONARD D. WHITE Drs M. NGALIM PURWANTO

LUTHER GULICK KEMENTRIAN PENDIDIKAN

Administrasi pendidikan adalah proses kerjasama antara suatu


kelompok tertentu yang mengelolah, mengatur dan mengarahkan
kegiatan pendidikan, agar menghasilkan struktur perencanaan untuk
mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan sebelumnya dan
menciptakan kegiatan pendidikan berjalan lancar, tertib, efektif dan
efisien.

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Administrasi secara etimologi berasal dari bahasa Latin yang terdiri atas
kata ad dan ministrare. Kata ad berarti intensif dan ministrare berarti
melayani, membantu, atau mengerahkan. Administrasi pendidikan adalah
proses kerjasama antara suatu kelompok tertentu yang mengelolah, mengatur
dan mengarahkan kegiatan pendidikan, agar menghasilkan struktur
perencanaan untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan
sebelumnya dan menciptakan kegiatan pendidikan berjalan lancar, tertib,
efektif dan efisien.
Ada beberapa nama pakar mengenai teori-teori administrasi pendidikan
yaitu: Henri Fayol (1841-1929), Dwight Waldo (1955), Ordway Tead (1953),
John M. Pfifner (1960), Slamet Wijadi Atmosudarmo (1961), Ensiklopedi
Manajemen (1979), Leonard D. White (1955), Luther Gulick (1937), Sondang
P. Siagian (1985), The Liang Gie (1983), William H. Newman, Hadari
Nawawi, Drs M. Ngalim Parwanto, Kementrian Pendidikan dan Nasional RI
dalam Kurikulum Usaha-usaha Perbaikan dalam Bidang Pendidikan dan
Administrasi Pendidikan.
B. Saran
Makalah ini terdapat banyak kesalahan didalam penulisannya, makalah
ini masih jauh dari kata sempurna. Maka penulis mengharapkan kritik dan
saran dari Bapak Dosen demi perbaikan makalah yang selanjutnya, serta
menuju ke arah yang lebih baik lagi kedepannya.

12
SOAL LATIHAN

1. Sebutkan administrasi pendidikan menurut Sondang P. Siagian?


2. Apakah pengertian administrasi secara sempit dan luas?
3. Jelaskan pengertian administrasi secara teoritik dan etimologis?
4. Slamet Wijadi Atmosudarmo menegemukakan bahwa pengertian
administrasi dapat ditinjau dari tiga sudut, sebutkan dan jelaskan?
5. Sebutkan tokoh ahli administrasi maupun administrasi pendidikan?
(minimal 7 tokoh)

13
DAFTAR PUSTAKA

Hadijaya, Yusuf. 2012. Administrasi Pendidikan, Medan: Perdana Publishing.


Muhammad, Hilal. 2015. Administrasi Pendidikan, Makasar: Aksara Timur.
Risnawati. 2014. Administrasi dan Super Visi Pendidikan, Yogyakarta: Aswaja
Pressindo.
Sagala, Syaiful. 2012. Administrasi Pendidikan Kontemporer Cet ke-6, Bandung:
Alfabeta. Daryanto. 2013. Administrasi dan Manajemen Sekolah , Jakarta:
Rinekacipta.
Syafaruddin, dkk. 2016. Administrasi Pendidikan, Medan: Perdana Publishing.

14

Anda mungkin juga menyukai