Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN TUGAS KELOMPOK

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN


“Metode Electre Pemilihan Kartu Seluler“

Di Susun Oleh:
AchmatFathorrozi (A1315001)
Nur Vinandari (A1315072)
Ressa Istianingsih (A1315077)
Widya Rosalina (A1315105)

DosenPengampu :
Very Julianto, S.Si.,M.Si

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA


POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT
PELAIHARI
2016
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kita banyak menemukan kasus-kasus atau
masalah-masalah yang berkaitan dengan pengambilan keputusan dari banyak
alternatif yang mempunyai kriteria-kriteria yang saling berlawanan. Metode MCDM
banyak dipakai untuk memecahkan masalah-masalah tersebut. MCDM Multiple-
criteria decision making atau multiple-criteria decision analysis (MCDA) adalah
sebuah studi tentang metode dan prosedur mengenai criteria-kriteria yang saling
bertentangan yang dapat dimasukkan ke dalam proses perencanaan manajemen
(International Society on Multiple Criteria Decision Making). Dalam penelitian ini,
terkait dengan MCDM peneliti akan melakukan peneletian dan analisa perangkingan
menggunakan metode ELECTREE (ELimination dan Choice Expressing Reality).
Pada awalnya ELECTREE digunakan dalam pemilihan tindakan terbaik terhadap
alternatif-alternatif tindakan yang diajukan, namun kemudian ELECTREE
dikembangkan dalam tiga hal masalah utama : pemilihan, perankingan, dan
penyortiran.

1.2.Rumusan Masalah
1. Apa Pengertin Metode Electre ?
2. Apa Kelebihan dan Kekuranagn Metode Electre ?
3. Bagaimana Langkah – Langkah Menggunakan Metode Electre?
4. Bagaimana Langkah – Langkah Penyelesaian Kasus Menggunakan Metode
Electre?

1.3.Tujuan Pembahasan
Untuk Mengetahui Pembahasan Tentang Metode Electre , apa kelebihan dan
kekurangan yang dimiliki oleh metode electre, dan untuk mengetahui bagaimana
langkah – langkah metode electre, dan bagaimana langkah – langkah metode electre
ketika diterapkan untuk menyelesaikan sebuah kasus.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1.Pengertian Metode Electre


Metode Electre dikembangkan dengan cara konsep perankingan, yaitu dengan
menggunakan perbandingan berpasangan antar alternatif pada kriteria yang sesuai.
Suatu alternatif dikatakan mendominasi alternatif yang lainnnya jika satu atau lebih
kriterianya melebihi dibandingkan dengan kriteria yang lain dan sama dengan kriteria
lain yang tersisa (Ray, 1973).
Menurut Janko dan Bernoider (2005:11), Metode Electre merupakan salah
satu metode pengambilan keputusan multikriteria berdasarkan pada konsep
outranking dengan menggunakan perbandingan berpasangan dari alternatif - alternatif
berdasarkan setiap kriteria yang sesuai.
Metode Electre digunkan pada kondisi dimana alternatif yang sesuai dapat
dihasilkan. Jadi, Electre digunkan untuk kasus -kasus dengan banyak alternatif namun
hanya sedikit kriteria yang dilibatkan.

2.2.Kelebihan Metode Electre


Kelebihan utama dari metode electre adalah metode ini dibutuhkan dalam
ketidakjelasan dan ketidakpastian dalam sebuah kasus. Selain itu dalam sistem
pendukung keputusan metode ini sering diimplementasikan sebagai solusi untuk
mengatasi masalah.

2.3.Kekurangan Metode Electre


Salah satu kekurangan metode electre adalah proses dari hasilnya sulit
dijelaskan dalam istilah umum.

2.4.Langkah - Langkah Metode Electre


Langkah - langkah yang dilakukan dalam penyelesaian masalah menggunakan
metode electre adalah sebagai berikut :
Langkah 1 " Normalisasi Matriks Keputusan".
Dalam langkah ini , setiap atribut diubah menjadi nilai yang comparable.
Setiap normalisasi dari nilai Xij dapat dilakukan dengan rumus.
Rumus 1.1
Sehingga didapat matriks R hasil normalisasi

R adalah matriks yang telah dinormalisasi dimana m menyatakan alternatif, n


menyatakan kriteria dan rij adalah normalisasi pengukuran pilihan dari alternatif ke -i
dalam hubungannya dengan kriteria ke -j.

Langkah 2 "Pembobotan Pada Matriks Yang Telah Dinormalisasi"


Setelah dinormalisasi , setiap kolom dari matriks R dikalikan dengan bobot - bobot (
Wj ) yang ditentukan oleh pembuat keputusan. Sehingga Weight normalized matrix
adalah V = R x W yang ditulis sebagai.

Rumus 2.1

Langkah 3 "Menentukan Himpunan Concordance dan Discordance pada Index"


Untuk setiap pasang dari alternatif k dan l ( k, l = 1, 2, 3, .... , m dan k tidak sama
dengan l ) kumpulan j kriteria dibagi menjadi 2 himpunan bagian yaitu Concordance
dan Discordance . Sebuah Krteria dalam suatu alternatif termasuk Concordance jika :

Rumus 3.1
Sebaliknya komplementer dari himpunan bagian concordance adalah himpunan
discordance yaitu bila :

Rumus 3.2

Langkah 4 "Menghitung Matriks Concordance dan Discordance"


Untuk menentukan nilai - nilai dari elemen - elemen pada matriks concordance adalah
dengan menjumlahkan bobot - bobot yang termasuk pada himpunan concordance
secara matematisnya adalah sebagai berikut :

Rumus 4.1
Sehingga matriks concordance yang dihasilkan adalah :

Untuk menentukan nilai dari elemen - elemen pada matriks discordance adalah
dengan membagi maksimum selisih kriteria yang termasuk kedalam himpunan bagian
discordance dengan maksimum selisih nilai seluruh kriteria yang ada secara
matematisnya adalah sebagai berikut :

Rumus 4.2
Sehingga diperoleh matriks discordance yang dihasilkan adalah :
Langkah 5 "Menghitung Matriks Dominan Concordance dan Discordance"
Menghitung matriks dominan concordance, Matriks F sebagai matriks dominan
concordance dapat dibangun dengan bantuan nilai threshold yaitu dengan
membandingkan setiap nilai elemen matriks concordance dengan nilai threshold.

Rumus 5.1

Dengan nilai threshold (c ) adalah :

Rumus 5.2
Sehingga elemen matriks F ditentukan sebagai berikut :

Rumus 5.3
Menghitung matriks dominan discordance matriks G sebagai matriks dominan
discordance dapat dibangun dengan bantuan nilai threshold ( d ) adalah :

Rumus 5.4
Sehingga elemen matriks G ditentukan sebagai berikut :

Rumus 5.5

Langkah 6 "Menetukan Agregate Dominance Matrix"


Matriks E sebagai agregate dominance matriks adalah matriks yang setiap elemenya
merupakan perkalian antara elemn matriks F dengan elemen matriks G yang
bersesuaian, secara matematis dapat dinyatakan sebagai berikut :
Rumus 6.1

Langkah 7 "Eliminasi Alternatif yang Less Favourable"


Matriks E memebrikan urutan pilihan dari setiap alternatif , yaitu bila Ekl =1 maka
alternatif Ak merupakan alternatif yang lebih baik daripada Al. Sehingga baris dalam
matriks E yang memiliki jumlah Ekl = 1 paling sedikit dapat dieleminasi Dengan
demikian, alternatif terbaik adalah alternatif yang mendominasi alternatif lainnya.
BAB III
PENYELESAIAN KASUS

3.1.Penyelesaian Kasus Dengan Metode Electre


Kasus yang diambil adalah tentang pemilihan untuk pembelian kartu SIM Card HP
atau Kartu Seluler yang khusus digunakan untuk area kampus, dengan melakukan
survei atau mengambil sampel data pada 7 mahasiswa di area kampus Politeknik
Negeri Tanah Laut. Dimana beberapa mahasiswa ingin membeli kartu HP atau Kartu
Seluler.
Dengan 4 alternatif yang ditawarkan oleh provider yaitu :
1. Telkomsel
2. Indosat
3. XL
4. 3 (Tri)

Dengan kriteria yang dimiliki dari setiap alternatif yaitu :


1. Jaringan = C1
2. Harga Kartu Seluler = C2
3. Paket Nelpon = C3
4. Paket SMS = C4
5. Paket Internet = C5

Dengan Bobot Yang kemi berikan untuk setiap masing - masing kriteria yaitu :
1. Bobot Kriteria 1 = 5
2. Bobot Kriteria 2 = 2
3. Bobot Kriteria 3 = 4
4. Bobot Kriteria 4 = 2
5. Bobot Kriteria 5 = 5

Tabel Yang Menjadi Acuan Untuk Memecahkan Masalah pada Sebuah Kasus
Alternatif Kriteria
C1 C2 C3 C4 C5
Telkomsel 5 3 3 3 2
Indosat 4 4 3 4 4
XL 4 4 3 3 4
3 (Tree) 2 4 3 3 4

Langkah 1 " Normalisasi Matriks Keputusan"

𝑋11 5 5
R11 = = = 7,81025 = 0,64018
𝑚 𝑋2 𝑖1 52 +4 2 +4 2 +22
𝑖=1

𝑋21 4 4
R21 = = = 7,81025 = 0,51215
𝑚 𝑋2 𝑖1 52 +4 2 +4 2 +22
𝑖=1

𝑋31 4 4
R31 = = = 7,81025 = 0,51215
𝑚 𝑋2 𝑖1 52 +4 2 +4 2 +22
𝑖=1

𝑋41 2 2
R41 = = = 7,81025 = 0,25607
𝑚 𝑋2 𝑖1 52 +4 2 +4 2 +22
𝑖=1

𝑋12 3 3
R12 = = = 7,54983 = 0,39736
𝑚 𝑋2 𝑖2 32 +4 2 +4 2 +4 2
𝑖=1

𝑋22 4 4
R22 = = = 7,54983 = 0,52981
𝑚 𝑋2 𝑖2 32 +4 2 +4 2 +4 2
𝑖=1

𝑋32 4 4
R32 = = = 7,54983 = 0, 52981
𝑚 𝑋2 𝑖2 32 +4 2 +4 2 +4 2
𝑖=1

𝑋42 4 4
R42 = = = 7,54983 = 0, 52981
𝑚 𝑋2 𝑖2 32 +4 2 +4 2 +4 2
𝑖=1

𝑋13 3 3
R13 = = = 6 = 0,5
𝑚 𝑋2 𝑖3 32 +32 +32 +32
𝑖=1

𝑋23 3 3
R23 = = = 6 = 0,5
𝑚 𝑋2 𝑖3 32 +32 +32 +32
𝑖=1

𝑋33 3 3
R33 = = = = 0,5
𝑚 𝑋2 𝑖3 32 +32 +32 +32 6
𝑖=1

𝑋43 3 3
R43 = = = 6 = 0,5
𝑚 𝑋2 𝑖3 32 +32 +32 +32
𝑖=1

𝑋14 3 3
R14 = = = 6,557 = 0,457
𝑚 𝑋2 𝑖4 32 +4 2 +32 +32
𝑖=1

𝑋24 4 4
R24 = = = 6,557 = 0,610
𝑚 𝑋2 𝑖4 32 +4 2 +32 +32
𝑖=1
𝑋34 3 3
R34 = = = 6,557 = 0,457
𝑚 𝑋2 𝑖4 32 +4 2 +32 +32
𝑖=1

𝑋44 3 3
R44 = = = = 0,457
𝑚 𝑋2 𝑖4 32 +4 2 +32 +32 6,557
𝑖=1

𝑋15 2 2
R15 = = = 7,211 = 0,277
𝑚 𝑋2 𝑖5 22 +4 2 +4 2 +4 2
𝑖=1

𝑋25 4 4
R25 = = = 7,211 = 0,555
𝑚 𝑋2 𝑖5 22 +4 2 +4 2 +4 2
𝑖=1

𝑋35 4 4
R35 = = = 7,211 = 0,555
𝑚 𝑋2 𝑖5 22 +4 2 +4 2 +4 2
𝑖=1

𝑋45 4 4
R45 = = = 7,211 = 0,555
𝑚 𝑋2 𝑖5 22 +4 2 +4 2 +4 2
𝑖=1

Dari perhitungan diatas diperoleh matriks sebagai berikut :

0,640 0,397 0,5 0,457 0,277


R= 0,512 0,530 0,5 0,610 0,555
0,512 0,530 0,5 0,457 0,555
0,256 0,530 0,5 0,457 0,555

Langkah 2 "Pembobotan Pada Matriks Yang Telah Dinormalisasi"


Diketahui Bobot yang dimiliki dari setiap masing - masing kriteria adalah :
W = ( 5, 2, 4, 2, 5 )
V11 = R × W = 0,640 × 5 = 3,201
V21 = R × W = 0,512 × 5 = 2,561
V31 = R × W = 0,512 × 5 = 2,561
V41 = R × W = 0,256 × 5 = 1,280
V12 = R × W = 0,397 × 2 = 0,795
V22 = R × W = 0,530 × 2 = 1,060
V32 = R × W = 0,530 × 2 = 1,060
V42 = R × W = 0,530 × 2 = 1,060
V13 = R × W = 0,5 × 4 = 2
V23 = R × W = 0,5 × 4 = 2
V33 = R × W = 0,5 × 4 = 2
V43 = R × W = 0,5 × 4 = 2
V14 = R × W = 0,457 × 2 = 0,915
V24 = R × W = 0,610 × 2 = 1,220
V34 = R × W = 0,457 × 2 = 0,915
V54 = R × W = 0,457 × 2 = 0,915
V15 = R × W = 0,277 × 5 = 1,387
V25 = R × W = 0,555 × 5 = 2,774
V25 = R × W = 0,555 × 5 = 2,774
V45 = R × W = 0,555 × 5 = 2,774

Dari perhitungan diatas diperoleh matriks sebagai berikut :

3,201 0,795 2 0,915 1,387


V= 2,561 1,060 2 1,220 2,774
2,561 1,060 2 0,915 2,774
1,280 1,060 2 0,915 2,774

Langkah 3 "Menentukan Himpunan Concordance dan Discordance pada


Index"
a. Concordance
Sebuah kriteria dalam suatu alternatif termasuk concordance jika :
Ckl = { j, v1 j>v2 j} untuk j = 1, 2, ....., n

C12 = { j, v1 j>v2 j} untuk j = 1, 2, ....., 5

= { 1, 3 }
C13 = { j, v1 j>v2 j} untuk j = 1, 2, ....., 5
= { 1, 3, 4 }
C14 = { j, v1 j>v2 j} untuk j = 1, 2, ....., 5
= { 1, 3, 4 }
C21 = { j, v1 j>v2 j} untuk j = 1, 2, ....., 5
= { 2, 3, 4, 5 }
C23 = { j, v1 j>v2 j} untuk j = 1, 2, ....., 5
= { 1, 2, 3, 4, 5 }
C24 = { j, v1 j>v2 j} untuk j = 1, 2, ....., 5
= { 1, 2, 3, 4, 5 }
C31 = { j, v1 j>v2 j} untuk j = 1, 2, ....., 5
= { 2, 3, 4, 5 }
C32 = { j, v1 j>v2 j} untuk j = 1, 2, ....., 5
= { 1, 2, 3, 5 }
C34 = { j, v1 j>v2 j} untuk j = 1, 2, ....., 5
= { 1, 2, 3, 4, 5 }
C41 = { j, v1 j>v2 j} untuk j = 1, 2, ....., 5
= { 2, 3, 4, 5 }
C42 = { j, v1 j>v2 j} untuk j = 1, 2, ....., 5
= { 2, 3, 5 }
C43 = { j, v1 j>v2 j} untuk j = 1, 2, ....., 5
= { 2, 3, 4, 5 }

b. Discordance
Sebuah kriteria dalam suatu alternatif termasuk Discordance jika :
Dkl = { j, vk j< vi j} untuk j = 1, 2, ....., n
D12 = { j, v1 j< v2 j} untuk j = 1, 2, ....., 5
= { 2, 4, 5 }
D13 = { j, v1 j< v2 j} untuk j = 1, 2, ....., 5
= { 2, 5 }
D14 = { j, v1 j< v2 j} untuk j = 1, 2, ....., 5
= { 2, 5 }
D21 = { j, v1 j< v2 j} untuk j = 1, 2, ....., 5
={1}
D23 = { j, v1 j< v2 j} untuk j = 1, 2, ....., 5
={0}
D24 = { j, v1 j< v2 j} untuk j = 1, 2, ....., 5
={0}
D31 = { j, v1 j< v2 j} untuk j = 1, 2, ....., 5
={1}
D32 = { j, v1 j< v2 j} untuk j = 1, 2, ....., 5
={4}
D34 = { j, v1 j< v2 j} untuk j = 1, 2, ....., 5
={0}
D41 = { j, v1 j< v2 j} untuk j = 1, 2, ....., 5
={1}
D42 = { j, v1 j< v2 j} untuk j = 1, 2, ....., 5
= { 1, 4 }
D43 = { j, v1 j< v2 j} untuk j = 1, 2, ....., 5
={1}

Langkah 4 "Menghitung Matriks Concordance dan Discordance"


a. Menghitung Matriks Concordance

C12 = w1 + w3
=5+4=9
C13 = w1 + w3 + w4
= 5 + 4 + 2 = 11
C14 = w1 + w3 + w4
= 5 + 4 + 2 = 11
C21 = w2 + w3 + w5
= 2 + 4 + 2 + 5 = 13
C23 = w1 + w2 + w3 + w4 + w5
= 5 + 2 + 4 + 2 + 5 = 18
C24 = w1 + w2 + w3 + w4 + w5
= 5 + 2 + 4 + 2 + 5 = 18
C31 = w2 + w3 + w4 + w5
= 2 + 4 + 2 + 5 = 13
C32 = w1 + w2 + w3 + w5
= 5 + 2 + 4 + 5 = 16
C34 = w1 + w2 + w3 + w4 + w5
= 5 + 2 + 4 + 2 + 5 = 18
C41 = w2 + w3 + w4 + w5
= 2 + 4 + 2 + 5 = 13
C42 = w2 + w3 + w5
= 2 + 4 + 5 = 11
C43 = w2 + w3 + w4 + w5
= 2 + 4 + 2 + 5 = 13
Dari perhitungan diatas diperoleh matriks sebagai berikut :

- 9 11 11
C= 13 - 18 18
13 16 - 18
13 11 13 -

b. Menghitung Matriks Discordance

max { 𝑣1𝑗 −𝑣2𝑗 }𝑗 𝜖𝐷12


D12 = max 𝑣1𝑗 −𝑣2𝑗 ∀𝑗
max ⁡{ 0,795 −1,060 ; 0,915 −1,220 ; 1,387 −2,774 }
= max { 3,201 −2,561 ; 0,795 −1,060 ; 2−2 ; 0,915−1,220 ; 1,387 −2,774 }

=1
max { 𝑣1𝑗 −𝑣3𝑗 }𝑗 𝜖𝐷13
D13 = max 𝑣1𝑗 −𝑣3𝑗 ∀𝑗

max ⁡{ 0,795 −1,060 ; 1,387 −2,774 }


= max { 3,201 −2,561 ; 0,795 −1,060 ; 2−2 ; 0,915−0,915 ; 1,387 −2,774 }

=1
max { 𝑣1𝑗 −𝑣4𝑗 }𝑗 𝜖𝐷14
D14 = max 𝑣1𝑗 −𝑣4𝑗 ∀𝑗

max ⁡{ 0,795 −1,060 ; 1,387 −2,774 }


= max { 3,201 −1,280 ; 0,795 −1,060 ; 2−2 ; 0,915−0,915 ; 1,387 −2,774 }

= 0,722

max { 𝑣2𝑗 −𝑣1𝑗 }𝑗 𝜖𝐷21


D21 = max 𝑣2𝑗 −𝑣1𝑗 ∀𝑗

max ⁡{ 2,561 −3,201 }


=
max { 2,561 −3,201 ; 1,060 −0,795 ; 2−2 ; 1,220 −0,915 ; 2,774 −1,387 }

= 0,462
max { 𝑣2𝑗 −𝑣3𝑗 }𝑗 𝜖𝐷23
D23 = max 𝑣2𝑗 −𝑣3𝑗 ∀𝑗
max ⁡{ 0 }
= max { 2,561 −2,561 ; 1,060 −1,060 ; 2−2 ; 1,220 −0,915 ; 2,774 −2,774 }

=0
max { 𝑣2𝑗 −𝑣4𝑗 }𝑗 𝜖𝐷24
D24 = max 𝑣2𝑗 −𝑣4𝑗 ∀𝑗

max ⁡{ 0 }
= max { 2,561 −1,280 ; 1,060 −1,060 ; 2−2 ; 1,220 −0,915 ; 2,774 −2,774 }

=0
max { 𝑣3𝑗 −𝑣1𝑗 }𝑗 𝜖𝐷31
D31 = max 𝑣3𝑗 −𝑣1𝑗 ∀𝑗
max ⁡{ |2,561 −3,201 |}
= max { 2,561 −3,201 ; 1,060 −0,795 ; 2−2 ; 0,915−0,915 ; 2,774 −1,387 }

= 0,462
max { 𝑣3𝑗 −𝑣2𝑗 }𝑗 𝜖𝐷32
D32 = max 𝑣3𝑗 −𝑣2𝑗 ∀𝑗

max ⁡{ 0,915 −1,220 }


= max { 2,561 −2,561 ; 1,060 −1,060 ; 2−2 ; 0,915−1,220 ; 2,774 −2,774 }

=1
max { 𝑣3𝑗 −𝑣4𝑗 }𝑗 𝜖𝐷34
D34 = max 𝑣3𝑗 −𝑣4𝑗 ∀𝑗
max ⁡{ 0 }
= max { 2,561 −1,280 ; 1,060 −1,060 ; 2−2 ; 0,915−0,915 ; 2,774 −2,774 }

=0
max { 𝑣4𝑗 −𝑣1𝑗 }𝑗 𝜖𝐷41
D41 = max 𝑣4𝑗 −𝑣1𝑗 ∀𝑗
max ⁡{ 1,280 −3,201 }
= max { 1,280 −3,201 ; 1,060 −0,795 ; 2−2 ; 0,915−0,915 ; 2,774 −1,387 }

=1
max { 𝑣4𝑗 −𝑣2𝑗 }𝑗 𝜖𝐷42
D42 =
max 𝑣4𝑗 −𝑣2𝑗 ∀𝑗
max ⁡{ 1,280 −2,561 ; 0,915 −1,220 }
= max { 1,280 −2,561 ; 1,060 −1,060 ; 2−2 ; 0,915−1,220 ; 2,774 −2,774 }

=1
max { 𝑣4𝑗 −𝑣3𝑗 }𝑗 𝜖𝐷43
D43 =
max 𝑣4𝑗 −𝑣3𝑗 ∀𝑗

max ⁡{ 1,280 −2,561 }


= max { 1,280 −2,561 ; 1,060 −1,060 ; 2−2 ; 0,915−0,915 ; 2,774 −2,774 }

=1

Dari perhitungan diatas diperoleh matriks sebagai berikut :


- 1 1 0,722
D= 0,462 - 0 0
0,462 1 - 0
1 1 1 -

Langkah 5 "Menghitung Matriks Dominan Concordance dan Discordance"


a. Menghitung Matriks Dominan Concordance
Cij >⊆
Rumus 5.1
Nilai Threshold ( c ) adalah :
⊆ = 9 + 11 + 11+ 13 + 18 + 18 + 13 + 16 + 18+ 13 + 11 + 13 = 117 = 13,7
4 (4-1) 12
Sehingga diperoleh matriks sebagai berikut :

- - 0 0 0
F= 0 - 1 1
0 1 - 1
0 0 0 -

b. Menghitung Matriks Dominan Discordance


Gij = 1 jika Gij>⊆
0 jika Gij<⊆
Sehingga diperoleh matriks sebagai berikut :
d= 1 + 1 + 1+ 0,722 + 0,462 + 0 + 0 + 0,462 + 1 + 0 + 1 + 1 + 1=7,645 =0.637
4 (4-1) 12

Langkah 6 "Menetukan Agregate Dominance Matrix"


Rumus Umum untuk anggota matriks agregate dominan adalah

E12 = fkl x gkl = 0 x 1 = 0


E13 = fkl x gkl = 0 x 1 = 0
E14 = fkl x gkl = 0 x 1 = 0
E21 = fkl x gkl = 0 x 0 = 0
E23 = fkl x gkl = 1 x 0 = 0
E24 = fkl x gkl = 1 x 0 = 0
E31 = fkl x gkl = 0 x 0 = 0
E32 = fkl x gkl = 1 x 1 = 1
E34 = fkl x gkl = 1 x 0 = 0
E41 = fkl x gkl = 0 x 1 = 0
E42 = fkl x gkl = 0 x 1 = 0
E43 = fkl x gkl = 0 x 1 = 0

Sehingga diperoleh matriks agregate dominan

- 0 0 0
E= 0 - 0 0
0 1 - 0
0 0 0 -

Langkah 7 "Eliminasi Alternatif yang Less Favourable"


Matriks E memberikan urutan pilihan dari setiap alternatif , yaitu bila Ekl = 1 maka
alternatif Ak merupakan alternatif yang lebih baik daripada Al. Sehingga , baris dalam
matriks E yang memiliki jumlah Ekl = 1 paling sedikit dapat di eleminasi. Dengan
demikian baris pertama, kedua, dan keempat dapat dieleminasi dan tersisa baris
ketiga. Nilai E32 = 1 menunjukkan bahwa alternatif ketiga lebih baik dari alternatif
kesatu, kedua, dan keempat. Sehingga pengambil keputusan akan mengambil
alternatif ketiga ( 3 ).

BAB IV
PENUTUP

4.1.Kesimpulan
Dengan Menggunakan Metode Electre yang merupakan salah satu MCDM ini
dapat membantu untuk menyelesaikan permasalah pada sebuah kasus agar dapat
terselesaikan secara cepat dan akurat untuk melakukan pengambilan keputusan
sehingga Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini antara lain:
1. Metode ELECTRE dapat diterapkan dalam Sistem Pendukung Keputusan
(SPK) dalam kasus pemilihan Kartu Seluler atau SIM Card yang akan
digunkan oleh mahasiswa untuk area kampus Politeknik Negeri Tanah Laut.
Kartu Seluler atau SIM Card dipilih dengan mempertimbangkan beberapa
kriteria, yaitu Jaringan, harga kartu, paket nelpon, paket sms, paket internet.
2. Aplikasi yang digunakanuntuk memudahkan menghitung metode ELECTRE
dibuat dengan menggunakan aplikasiMicrosoft Excel.
3. Hasil Perhitungan manual sama dengan hasil perhitungan dengan
menggunakan aplikasi Microsoft Excel yang telah dibuat adalah sama yaitu
hasil akhirnya dari pemilihan kartu seluler atau SIM Card yang terpilih adalah
kartu XL.

4.2.Saran
Masalah penentuan Kartu Seluler atau SIM Card yang akan Dipilih mahasiswa
untuk digunakan pada area kampus Politeknik Negeri Tanah Laut ini bisa juga
diselesaikan dengan menggunakan metode - metode lain seperti Simple Additive
Weighting atau Weighted Product, Topsis, dan AHP.





Anda mungkin juga menyukai