Anda di halaman 1dari 6

Maret 06undefined

Program Surveilans Puskesmas


Diposkan oleh Cae

Pengertian
Istilah Surveillance sebenarnya berasal dari bahasa perancis yang
berarti mengamati tentang sesuatu, Istilah ini awalnya dipakai dalam
bidang penyelidikan/intelligent untuk memata-matai orang yang
dicurugai, yang dapat membahayakan. Menurut The Centers for
Disease Control (CDC) Surveilans kesehatan masyarakat adalah “The
on-going systematic Collection, analysis and interpretation of Health
data essential to the planning, implementation, and evaluation of
public health practice, closely integrated with the timely
dissemination of these data to those who need to know. The final
link of the surveillance chain is the application of these data to
prevention and control.

Surveilans merupakan salah satu kegiatan di bidang kesehatan yang


memberikan informasi awal mengenai kejadian suatu penyakit.
Surveilan bisa diibaratkan ujung tombak, mata-mata ataupun spion
untuk mengamati suatu fenomena. Dimana fenomena ini merupakan
titian garis merah yang akan membuka suatu misteri kejadian untuk
menentukan tindak lanjut yang akan diambil untuk memecahkan suatu
permasalahan. Berikut ini merupakan beberapa pengertian dari
suveilans :

Menurut WHO dalam www.surveilan.org, surveilans adalah proses


pengumpulan, pengolahan, analisis, dan interpretasi data secara
sistematik dan terus menerus serta penyebaran informasi kepada
unit yang membutuhkan untuk dapat mengambil tindakan. Oleh karena
itu perlu di kembangkan suatu definisi surveilans epidemiologi yang
lebih mengedepankan analisis atau kajian epidemiologi serta
pemanfaatan informasi epidemiologi, tanpa melupakan pentingnya
kegiatan pengumpulan dan pengolahan data.
Sedangkan menurut Last (2001), surveilan epemiologi adalah :
Pengumpulan, pengolahan, analisis data kesehatan secara sistematis
dan terus menerus, serta diseminasi informasi tepat waktu kepada
pihak-pihak yang perlu mengetahui sehingga dapat diambil tindakan
yang tepat.
Dalam sistem ini yang dimaksud dengan surveilans epidemiologi adalah
kegiatan analisis secara sistematis dan terus menerus terhadap
penyakit atau masalah-masalah kesehatan dan kondisi yang
mempengaruhi terjadinya peningkatan dan penularan penyakit atau
masalah-masalah kesehatan tersebut, agar dapat melakukan tindakan
penanggulangan secara efektif dan efisien melalui proses
pengumpulan data, pengolahan dan penyebaran informasi epidemiologi
kepada penyelenggara program kesehatan. (www.surveilan.org)

Sistem surveilans epidemiologi merupakan tatanan prosedur


penyelenggaraan surveilans epidemiologi yang terintegrasi antara
unit-unit penyelenggara surveilans dengan laboratorium, sumber-
sumber data, pusat penelitian, pusat kajian dan penyelenggara
program kesehatan, meliputi tata hubungan surveilans epidemiologi
antar wilayah kabupaten/kota, Propinsi dan Pusat.

Masalah kesehatan dapat disebabkan oleh berbagai sebab, oleh


karena itu secara operasional masalah-masalah kesehatan tidak dapat
diselesaikan oleh sektor kesehatan sendiri, diperlukan tatalaksana
terintegrasi dan komprehensif dengan kerjasama yang harmonis
antar sektor dan antar program, sehingga perlu dikembangkan
subsistem surveilans epidemiologi kesehatan yang terdiri dari
Surveilans Epidemiologi Penyakit Menular, Surveilans Epidemiologi
Penyakit Tidak Menular, Surveilans Epidemiologi Masalah Kesehatan,
dan Surveilans Epidemiologi Kesehatan Matra.

Surveilans Epidemiologi Penyakit Menular.


Merupakan analisis terus menerus dan sistematis terhadap penyakit
menular dan faktor resiko untuk mendukung upaya pemberantasan
penyakit menular. Sesuai Keputusan Menteri Kesehatan(Kepmenkes)
No. 1479 Tahun 2003 tentang Pedoman Penyelenggaraan Surveilans
Epidemiologi Penyakit Menular dan Penyakit Tidak Menular Terpadu,
Jenis penyakit yang termasuk didalam Surveilans Terpadu Penyakit di
Puskesmas meliputi kolera, diare, diare berdarah, tifus perut
klinis, TBC paru BTA (+), tersangka TBC paru, kusta PB, kusta
MB,campak, difteri, batuk rejan, tetanus,AFP, hepatitis
klinis, malaria klinis, malaria vivax, malaria falsifarum, malaria
mix, demam berdarah dengue, demam dengue, pneumonia, sifilis,
gonorrhoe, frambusia, filariasis, dan influenza.

Surveilans Epidemiologi Penyakit Tidak Menular.


Merupakan analisis terus menerus dan sistematis terhadap penyakit
tidak menular dan faktor resiko untuk mendukung upaya
pemberantasan penyakit tidak menular. Surveilans epidemiologi
penyakit tidak menular antara lain :
 Hipertensi, stroke dan penyakit jantung koroner
 Diabetes Melitus
 Neoplasma
 Penyakit paru obstruksi kronis
 Gangguan mental
 Masalah kesehatan akibat kecelakaan

Surveilans Epidemiologi Kesehatan Lingkungan dan Perilaku.


Merupakan analisis terus menerus dan sistematis terhadap penyakit
dan faktor resiko untuk mendukung program penyehatan lingkungan.
Surveilans epidemiologi kesehatan lingkungan dan perilaku, meliputi:
 Sarana air bersih
 Tempat-tempat umum (TTU)
 Pemukiman dan lingkungan perumahan
 Limbah industri, rumah sakit
 Vektor penyakit
 Kesehatan dan keselamatan kerja
 Rumah Sakit dan sarana pelayanan kesehatan lain, termasuk
infeksi nasokomial
 Perilaku merokok
 Pola makan diet
 Aktivitas fisik

Surveilans Epidemiologi Masalah Kesehatan.


Merupakan analisis terus menerus dan sistematis terhadap masalah
kesehatan dan faktor resiko untuk mendukung program-program
kesehatan tertentu. Surveilan epidemiologi masalah kesehatan,
meliputi:
 SKPG (sistem kewaspadaan pangan dan gizi)
 Kekurangan Gizi mikro (kekurangan yodium, anemia gizi besi,
kekurangan vitamin A)
 Kekurangan Gizi makro (Gizi kurang, Gizi buruk)
 Gizi lebih
 Kesehatan ibu dan anak (termasuk kesehatan reproduksi)
 Usia lanjut
 Penyalahgunaan napza
 Penggunaan sediaan farmasi, obat, obat tradisional, bahan
kosmetik dan alat kesehatan
 Kualitas makanan dan bahan makanan tambahan

Surveilans Epidemiologi Kesehatan Matra.


Merupakan analisis terus menerus dan sistematis terhadap masalah
kesehatan dan faktor resiko untuk upaya mendukung program
kesehatan matra. Survelans epidemiologi masalah matra, meliputi:
 Kesehatan haji
 Kesehatan pelabuhan dan lintas batas perbatasan
 Bencanan dan masalah sosial
 Kesehatan matra laut dan udara
 KLB penyakit dan keracunan

Manfaat Surveilans Puskesmas


Adapun manfaat Surveilans Epidemiologi adalah:
 Deteksi Perubahan akut dari penyakit yang terjadi dan
distribusinya
 Identifikasi dan perhitungan trend dan pola penyakit
 Identifikasi kelompok risiko tinggi menurut waktu, orang dan
tempat
 Identifikasi factor risiko dan penyebab lainnya
 Deteksi perubahan pelayanan kesehatan yang terjadi
 Dapat memonitoring kecenderungan penyakit endemis
 Mempelajari riwayat alamiah penyakit dan epidemiologinya
 Memberikan informasi dan data dasar untuk proyeksi kebutuhan
pelayanan kesehatan dimasa datang
 Membantu menetapkan masalah kesehatan prioritas dan prioritas
sasaran program pada tahap perencanaan

Kegiatan Pokok Surveilans Puskesmas


 Pengumpulan data
 Tabulasi dan analisis data
 Penyebarluasan hasil dan informasi

Sumber data Surveilans Puskesmas


1. Laporan (catatan/registrasi)

o Kematian

o Kesakitan

o Laboratorium

o Kejadian Luar Biasa/Wabah

o Kasus individu

o Laporan penelitian (eksperimen atau observasi)

2. Survei khusus terhadap penyakit tertentu atau screening

3. Laporan vector binatang (reservoir)

4. Data lingkungan (sanitasi, geografi termasuk curah hujan, ketinggian,


dll)

5. Data penduduk (termasuk social budaya, komposisi umur, dll)

Peran dan Mekanisme Kerja Surveilans Terpadu Penyakit (STP) di


Puskesmas
 Pengumpulan dan Pengolahan Data. Unit surveilans Puskesmas
mengumpulkan dan mengolah data STP Puskesmas harian
bersumber dari register rawat jalan & register rawat inap di
Puskesmas dan Puskesmas Pembantu, tidak termasuk data dari unit
pelayanan bukan puskesmas dan kader kesehatan. Pengumpulan dan
pengolahan data tersebut dimanfaatkan untuk bahan analisis dan
rekomendasi tindak lanjut serta distribusi data.
 Analisis serta Rekomendasi Tindak Lanjut. Unit surveilans
Puskesmas melaksanakan analisis bulanan terhadap penyakit
potensial KLB di daerahnya dalam bentuk tabel menurut
desa/kelurahan dan grafik kecenderungan penyakit mingguan,
kemudian menginformasikan hasilnya kepada Kepala Puskesmas,
sebagai pelaksanaan pemantauan wilayah setempat (PWS) atau
sistem kewaspadaan dini penyakit potensial KLB di Puskesmas.
Apabila ditemukan adanya kecenderungan peningkatan jumlah
penderita penyakit potensial KLB tertentu, maka Puskesmas
melakukan penyelidikan epidemiologi dan menginformasikan ke
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Unit surveilans Puskesmas
melaksanakan analisis tahunan perkembangan penyakit dan
menghubungkannya dengan faktor risiko, perubahan lingkungan,
serta perencanaan dan keberhasilan program. Puskesmas
memanfaatkan hasilnya sebagai bahan profil tahunan, bahan
perencanaan Puskesmas, informasi program dan sektor terkait
serta Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
 Umpan Balik. Unit surveilans Puskesmas mengirim umpan balik
bulanan absensi laporan dan permintaan perbaikan data ke
Puskesmas Pembantu di daerah kerjanya
 Laporan. Setiap minggu, Puskesmas mengirim data PWS penyakit
potensial KLB ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota sebagaimana
formulir PWS KLB. Setiap bulan, Puskesmas mengirim data STP
Puskesmas ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dengan jenis
penyakit dan variabelnya sebagaimana formulir STP.PUS. Pada
data PWS penyakit potensial KLB dan data STP Puskesmas ini
tidak termasuk data unit pelayanan kesehatan bukan puskesmas
dan data kader kesehatan. Setiap minggu, Unit Pelayanan bukan

Anda mungkin juga menyukai