PANDUAN PELATIH
SPB.2.2 MEMAHAMI KEBIJAKAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN
DESA
RENCANA PEMBELAJARAN
(LESSON PLAN)
TUJUAN INSTRUKSIONAL:
Setelah selesai mengikuti pelatihan ini, peserta dapat:
1. Menjelaskan pokok kebijakan perencanaan pembangunan desa
2. Menyebutkan ketentuan penyusunan RPJM Desa
3. Menjelaskan tahapan penyusunan RPJM Desa
4. Menyebutkan ketentuan penyusunan RKP Desa
5. Menjelaskan tahapan penyusunan RKP Desa
PERSIAPAN :
1. Persiapan ruang
2. Persiapan perlengkapan kelas
3. Persiapan peralatan dan bahan
PROSES PENYAJIAN
SUB-POKOK URAIAN KEGIATAN METODE ALAT PERAGA ALOKASI
BAHASAN WAKTU
Memahami I. Pembukaan / Motivasi - Ceramah - LCD 5’
Kebijakan 1. Fasilitator Menbukan - Slide power
Perencanaan Sesi Dengan Salam point
Pembangunan 2. Fasilitator menyampaian
Desa judul dan tujuan sesi
pembelajaran
2. Selanjutnya, minta
perserta untuk
mengkritisi setiap
tahapan perencanaan
apakah sudah
mengakomodir
masyarakat
berkebutuhan khusus
(disabilitas, rentan dan
marginal), perspektif
gender dan inklusi sosial
3. Setelah selesai
melakuan permainan,
fasilitator memberikan
kesimpulan dan
penegasan.
V. Evaluasi 5’
1. Pelatih mengevaluasi
capaian pembelajaran
dengan memberikan
beberapa pertanyaan
kepada peserta untuk
memastikan
keterserapan materi
2. Membagikan lembar
evaluasi SPB
M.2.2.1
Persiapan:
1. Siapkan metaplan sebanyak 20 lembar (warna bebas)
2. Tuliskan 7 tahapan penyusunan RPJM Desa, 1 metaplan 1 tahapan.
3. Tuliskan 9 tahapan penyusunan RKP Desa, 1 metaplan 1 tahapan.
4. Buat matrik seperti contoh di bawah ini dalam kertas plano sebanyak 2 buah
dengan judul “Tahapan Penyusunan RPJM Desa” dan “Tahapan Penyusunan
RKP Desa”
Permainan:
1. Tempelkan matrik yang sudah disiapkan di dinding kelas (beri ruang yang
cukup agar permainan dapat dilakukan dengan leluasa)
2. Pilih 7 peserta dan 9 peserta secara acak
3. Minta peserta yang terpilih untuk maju kedepan kelas, kemudian berdiri
berbaris di depan matrik yang sudah ditempel. Untuk matrik tahapan
penyusunan RPJM Desa sebanyak 7 orang dan matrik penyusunan RKP
Desa sebanyak 9 orang.
4. Bagikan secara acak kepada masing-masing peserta, metaplan yang
bertuliskan tahapan kegiatan penyusunan RPJM Desa (untuk yang 7
orang) dan RKP Desa (untuk yang 9 orang)
5. Minta secara berurutan, satu per satu dimulai dari yang paling depan
untuk menempelkan kartu metaplan pada matrik sesuai nomor/urutan
tahapan. 1 orang menempelkan 1 tahapan sesuai yang sudah dibagikan.
6. Seterusnya sampai seluruh tahapan sudah terisi dengan benar.
7. Kalau sudah selesai dan benar, minta peserta untuk kembali duduk di
tempatnya.
8. Lakukan diskusi kelas yang dipimpin oleh faslitator untuk mengidentifikasi
peran BPD pada masing-masing tahapan.
9. Minta salah satu peserta untuk menuliskan hasil diskusi pada kolom peran
sesuai tahapan.
10.Setelah selesai semua, diakhiri dengan tepuk tangan yang sangat meriah.
Bahan Bacaan -1
Ditetapkan
Jenis Nama Forum Nama
oleh
Perencanaan yang Dokumen/Keputusan
Peraturan
Desa Membahasnya yang Dihasilkan
Hukum
Peraturan
Perencanaan Musyawarah Rencana Pembangunan Desa
enam tahunan Desa RPJM jangka Menengah Desa (Perdes)
desa Desa (RPJM Desa) tentang
RPJM Desa
Peraturan
Rencana Kerja
Perencanaan Musyawarah Desa
Pemerintah Desa (RKP
tahunan desa Desa tentang RKP
Desa)
Desa
Sumber: Murtiono dan Wulandari (2014)
KOTAK – 1
KOTAK – 2
Sesuai dengan UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa dan PP No.43 Tahun
2014 tentang Pelaksanaan UU No.6 Tahun 2014 tentang Desa siklus
perencanaan desa dilaksanakan mulai bulan Juni tahun sebelumnya.
Sebagaimana telah dijelaskan, siklus perencanaan dimulai dengan
penyusunan RPJM Desa dan RKP Desa. Kegiatan pembuatan RPJM Desa dan
RKP Desa tersebut harus selesai sebelum bulan Oktober. Kemudian bulan
Oktober hingga Desember adalah saatnya bagi pemerintah desa
mengembangkan kedua dokumen kebijakan tersebut menjadi dokumen APB
Desa. Untuk pelaksanaan APB Desa, dalam arti pembelanjaan anggaran
pembangunan dilakukan mulai bulan Januari hingga Desember yang sering
disebut sebagai tahun anggaran. Terakhir, sudah barang tentu pelaporan
atas pelaksanaan APB Desa dilakukan setiap semester yaitu pada bulan Juli
Modul Pelatihan BPD Tahun 2018
30
Kementerian Dalam Negeri
Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa
Perubahan RPJM Desa dan/atau RKP Desa tersebut dibahas dan disepakati
dalam musyawarah perencanaan pembangunan desa dan selanjutnya
ditetapkan dengan peraturan Desa.
Sesuai Permendagri 114 Tahun 2014, tahapan penyusunan RPJM Desa dan
RKP Desa secara singkat dilakukan dalam tiga tahapan besar yaitu;
1) Persiapan. Pada tahapan ini pemerintah desa menyelenggarakan
sosialisasi kepada masyarakat tentang perencanaan desa dan membentuk
tim atau pokja perencanaan desa. Sosialisasi adalah upaya pemerintah
desa menyampaikan informasi, pemahaman kepada masyarakat serta
menghimpun respon balik dari masyarakat atas rencana kegiatan yang
akan dilaksanakan atau terhadap peristiwa yang sedang, akan terjadi
terkait dengan rencana Penyusunan Rencana Pembangunan Desa.
3. Hasil Monitoring
Tanggal : …………………………………
Desa : ………………………………… Kabupaten/Kota : …………………………………
Kecamatan: ………………………………… Provinsi : …………………………………
Tidak Keterangan
Dilaksanakan/ dilaksanakan/ (penjelasan
No. Kegiatan/ Dokumen yang dipantau
Ada dokumen tidak ada bila tidak
dokumen dilaksanakan)
1 Data rencana program dan kegiatan pembangunan
yang akan masuk ke Desa
2 Pendataan potensi dan masalah di Desa
3 Dokumen rekapitulasi gagasan dusun
4 Laporan hasil pengkajian keadaan Desa
5 Musyawarah Desa penyusunan RPJM Desa
6 Rancangan RPJM Desa
7 Musyawarah perencanaan pembangunan desa
penyusunan RPJM Desa
8 Musyawarah Desa penyusunan RKP Desa
9 Dokumen pagu indikatif desa
10 Rancangan RKP Desa
11 Proposal Teknis dan kelengkapannya
12 Verifikasi dan pemeriksaan proposal teknis
13 Daftar usulan RKP Desa
14 Berita acara tentang hasil penyusunan rancangan RKP
Desa
15 Berita acara Rancangan RKP Desa melalui musyawarah
perencanaan pembangunan desa
........................................................
........................................................
Bahan Bacaan -2
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA
BERPERSPEKTIF GENDER DAN INKLUSI SOSIAL
DAFTAR PUSTAKA
Eko, Sutoro, dkk, Desa Membangun Indonesia, Forum Pengembangan
Pembaharuan Desa (FPPD), 2014
Aliansi untuk Pengurangan Risiko Bencana Inklusif, Memadukan Pengurangan
Risiko Bencana Inklusif dalam Perencanaan Pembangunan. Panduan Training,
2013
Perkumpulan Inisiatif, ABCD Perencanaan Desa, 2011.
Saraswati, Tumbu, Pengarusutamaan Gender Dalam Kebijakan Pembangunan
dalam Undang-undang No 6 Tahun 2014 Tentang Desa
http://www.komnasperempuan.go.id/pengarusutamaan-gender-dalam-
kebijakan-pembangunan/ diunduh pada: Senin, 23/05/2016: 12: 25
Bahan Bacaan -3
I. Latar Belakang
Namun disisi lain tidak bisa dipungkiri banyak desa yang dokumen rencana
tahunan desanya kurang berkualitas sehingga untuk dijadikan acuan
pelaksanaan pembangunan desa dalam jangka 1 (satu) tahun pun kurang
memadai. Hal ini disebabkan antara lain dalam praktek pembuatannya oleh
desa cenderung ad hoc (informal, hanya syarat administratif), umumnya
hanya usulan prasarana fisik, dan belum mencerminkan kebutuhan desa
secara menyeluruh. Praktek koordinasi perencanaan mulai desa ke
kecamatan selanjutnya ke kabupaten/kota, provinsi belum berjalan baik.
Usulan dari masyarakat, desa/kelurahan sangat kecil kemungkinan di respon
menjadi keputusan APBD, sehingga masyarakat dan pemerintah desa
dihadapkan pada ketidakpastian penganggaran.
II. Pengertian
Daftar Usulan RKP Desa adalah penjabaran RPJM Desa yang menjadi bagian
dari RKP Desa untuk jangka waktu 1 (satu) tahun yang akan diusulkan
Pemerintah Desa kepada Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota melalui
mekanisme perencanaan pembangunan daerah.
1. RPJM Desa
2. Hasil Musyawarah Desa dalam rangka Penyusunan Rencana
Pembangunan Desa
3. Data dan informasi dari Kabupaten/ Kota tentang:
4. Pagu indikatif desa yang meliputi:
- Rencana dana Desa yang bersumber dari APBN;
- Rencana alokasi dana Desa (ADD) yang merupakan bagian dari dana
perimbangan yang diterima kabupaten/kota;
- Rencana bagian dari hasil pajak daerah dan retribusi daerah
kabupaten/kota; dan
- Rencana bantuan keuangan dari anggaran pendapatan dan belanja
daerah provinsi dan anggaran pendapatan belanja daerah
kabupaten/kota.
- Rencana program/kegiatan pemerintah, pemerintah daerah provinsi,
dan pemerintah daerah kabupaten/kota yang masuk ke desa.
Kapan Waktunya?
BPD menyelenggarakan Musdes, paling lambat bulan Juni tahun
berjalan.
Kapan waktunya?
Pembentukan tim penyusun RKP Desa dilaksanakan paling lambat
bulan Juni tahun sebelumnya dan melibatkan perwakilan masyarakat.
Kapan dilakukan?
Data dan informasi tersebut diterima Kepala Desa dari
kabupaten/kota paling lambat bulan Juli setiap tahun sebelumnya.
Setelah Juli, Tim Penyusun RKP Desa mulai melakukan pencermatan.
Pada tahap ini, Tim Penyusun RKP Desa juga menyusun daftar usulan
pelaksana kegiatan desa sesuai jenis rencana kegiatan.Pelaksana
kegiatan dimaksud harus melibatkan perempuan dan minimal
meliputi; ketua; sekretaris; bendahara; dan anggota pelaksana.
Pemerintah Desa dapat merencanakan pengadaan tenaga ahli di
bidang pembangunan infrastruktur untuk dimasukkan ke dalam
Rancangan RKP Desa.Tenaga ahli di bidang pembangunan
infrastruktur tersebut dapat berasal dari warga masyarakat desa,
SKPD kabupaten/kota yang membidangi pembangunan infrastruktur;
dan/atau tenaga pendamping profesional.
Rancangan RKP Desa dituangkan dalam format rancangan RKP Desa
(Lihat Lampiran – 4) dan dilampiri rencana kegiatan dan Rencana
Anggaran Biaya. Proses ini selanjutnya dibahas dalam Pokok Bahasan
Pengelolaan Keuangan Desa.
Jika ada kerjasama antar desa, maka rencana kegiatan dan Rencana
Anggaran Biaya harus disusun dan disepakati bersama para kepala
desa yang melakukan kerja samaantar Desa tersebut. Rencana
kegiatan dan Rencana Anggaran Biaya diverifikasi oleh tim verifikasi.
Pemerintah Desa dapat mengusulkan prioritas program dan kegiatan
pembangunan desa dan pembangunan kawasan perdesaan kepada
Pemerintah, pemerintah daerah provinsi, dan/atau pemerintah
1. Musdes
Mencermati ulang dokumen RPJM Desa &
penyusunan
menyepakati hasil pencermatan,
perencanaan
Membentuk tim verifikasi sesuai dengan jenis
pembangunan
kegiatan dan keahlian yang dibutuhkan.
desa
Tim 7 – 11 orang (harus ada perempuan)
Kepala Desa selaku pembina;
2. Pembentukan
Sekretaris Desa selaku ketua;
tim Penyusun
Ketua LPM sebagai sekretaris; dan
RKP Desa
Anggota (perangkat desa, LPM, KPMD, dan unsur
masyarakat.
Pencermatan Pagu Indikatif desa:
1) Rencana dana desa yang bersumber dari APBN;
2) Rencana ADD
3. Pencermatan 3) Rencana bagian dari hasil pajak daerah dan
pagu indikatif retribusi daerah kab./kota;
desa & 4) Rencana bantuan keuangan dari APBD provinsi
dan Kab./Kota.
penyelarasan
program/kegiatan Penyelarasan rencana program/kegiatan masuk ke
masuk ke Desa desa (rencana kerja pemerintah kab./kota, rencana
program/kegiatan pemerintah, pemerintah daerah
prov.dan kab./kota,;hasil penjaringan aspirasi
masyarakat oleh DPRD kab./kota).
4. Pencermatan Skala prioritas usulan rencana kegiatan pembangunan
ulang dokumen desa untuk 1 (satu) tahun anggaran berikutnya yang
RPJM Desa tercantum dalam dokumen RPJM Desa.
5. Penyusunan Berpedoman kepada: Hasil kesepakatan Musdes,
rancangan RKP pagu indikatif desa, PADes, Rencana kegiatan
Desa dan Pemerintah, Pemda prov., & Pemda kab./kota, Jaring
rancangan aspirasi masyarakat oleh DPRD kab./kota, hasil
VI. Penutup
Desa dan RKP Desa serta Daftar Usulan RKP Desa. RPJM Desa sebagai hasil
Musyawarah Desa 6 tahunan, menghasilkan RKP Desa tahunan yang
mewadahi semua program/ kegiatan tahunan desa yang meliputi Bidang
Penyelenggaraan Pemerintahan Desa, Pelaksanaan Pembangunan Desa,
Pembinaan Kemasyarakatan dan Pemberdayaan Masyarakat.
Pada akhirnya output perencanaan ini akan menghasilkan dokumen RPJM
Desa, RKP Desa dan DU-RKP Desa yang menjadi acuan pelaksanaan bidang-
bidang tersebut di atas sehingga pada akhirnya mampu menciptakan desa
yang kuat, demokratis, maju dan mandiri dengan memaksimalkan prioritas
penggunaan anggaran pembangunan Desa dalam rangka mencapai tujuan
pembangunan Desa yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan
kualitas hidup manusia serta penanggulangan kemiskinan Desa melalui:
a. Pemenuhan kebutuhan dasar
b. Pembangunan sarana dan prasarana desa
c. Pengembangan potensi ekonomi lokal
d. Pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan secara berkelanjutan