I. Pendahuluan
Indonesia adalah negara kepulauan yang sangat terkenal serta memiliki ribuan pulau
besar maupun kecil yang dipisahkan oleh lautan yang sangat luas. Indonesia diapit oleh dua
samudera yang sangat besar yaitu samudera hindia dan samudera pasifik. Karena memiliki
wilayah laut dan perairan yang sangat luas, membuat Indonesia menjadi negara yang sangat
kaya akan sumber daya lautnya. Bahkan, banyak sekali jenis-jenis ikan dan terumbu karang
yang hidup di perairan laut Indonesia. Perairan yang hangat serta arus yang tidak terlalu
besar menjadikan laut Indonesia banyak dihuni oleh beragam jenis ikan dan tumbuhan laut.
Tidak sedikit pula jeni-jenis ikan yang berasal dari luar wilayah perairan Indonesia yang
bermigrasi ke perairan laut Indonesia pada musim-musim tertentu. Karena hal ini maka
Indonesia memiliki jenis-jenis ikan yang sangat beragam. Di wilayah pesisir banyak warga
Indonesia yang berprofesi sebagai nelayan, pembuat jaring, pembuat garam, pengepul ikan,
dan masih banyak lagi profesi yang berhubungan dengan dunia perairan.
Banyak nelayan di beberapa wilayah di Indonesia yang belum mengerti cara yang
bijak dalam menangkap ikan. Mereka menggunakan cara yang dapat menyebabkan rusaknya
ekosistem yang ada di dasar laut. Mereka biasanya menggunakan bom ikan yang dapat
mendapatkan ikan dalam jumlah yang sangat banyak, akibat dari bom ikan tersebut adalah
pecahnya terumbu karang yang ada di dasar laut tersebut dan juga menyebabkan beberapa
jenis ikan mati dalam jumlah yang tidak sedikit. Karena banyaknya nelayan yang
menggunakan bom untuk menangkap ikan Indonesia mengalami kerusakan ekosistem laut
yang cukup parah bahkan tidak hanya disebabkan oleh bom ikan saja. Di Indonesia sendiri
sampah plastik juga menjadi permasalahan yang sangat serius. Di Indonesia sampah plastik
tidak hanya dijumpai di wilayah darat saja tetapi juga banyak sekali sampah plastik yang
menyebar luas ke wilayah lautan Indonesia bahkan luasnya sudah mencapai dua pertiga dari
total luas Indonesia. Semua pihak dihimbau untuk terus terlibat dalam penanganan sampah
plastik yang sudah terlanjur menyebar. Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (KIARA)
mencatat, setiap tahun sedikitnya sebanyak 1,29 juta ton sampah dibuang ke sungai dan
bermuara di lautan. Dari jumlah tersebut, sebanyak 13.000 plastik mengapung di setiap
kilometre persegi di setiap tahunnya. Fakta yang sangat mengejutkan adalah bahwa
Indonesia merupakan negara nomor dua di dunia dengan konsumsi sampah plastik terbanyak
di lautan. Ancaman kerusakan ekosistem laut juga disebabkan oleh banyaknya pencemaran
industri, reklamasi pantai, dan pengasaman laut sebagai dampak perubahan iklim. Banyak
orang yang berfikir bahwa dengan melihat luasnya lautan kita Indonesia, maka semua hasil
buangan sampah dan sisa-sisa industri dapat di tampung oleh lautan tanpa menimbulkan
suatu akibat yang membahayakan. Dengan makin cepatnya pertumbuhan penduduk di dunia
yang bersifat racun yang di buang ke lautan dalam jumlah banyak yang menyebabkan
sulitnya mengontrol limbah-limbah yang di buang ke dalam laut tersebut. Air laut
limbah dari daratan akan bermuara ke laut lepas. Selain itu, air laut juga sebagai tempat
penerimaan polutan (bahan cemar) yang jatuh dari atmosfir. Limbah yang mengandung
polutan tersebut kemudian masuk ke dalam ekosistem perairan pantai dan laut Indonesia.
Sebagian larut dalam air, sebagian lagi tenggelam ke dasar laut dan terkonsentrasi ke
sedimen, dan sebagian masuk ke dalam jaringan tubuh organisme laut ( fitoplankton, ikan,
cumi, udang, cumi-cumi, kerang, rumput laut dll). Polutan tersebut mengikuti rantai
makanan mulai dari fitoplankton sampai ikan predator dan pada akhirnya sampai ke
manusia. Bila polutan ini berada dalam jaringan tubuh organisme laut tersebut dalam
konsentrasi yang tinggi, kemudian dijadikan sebagai bahan makanan maka akan berbahaya
bagi kesehatan manusia. Karena kesehatan manusia sangat di pengaruhi oleh makanan yang
di makan, makanan yang berasal dari daerah yang tercemar kemungkinan besar juga
tercemar.
Demikian juga dengan makanan laut (seafood) yang berasal dari pantai dan laut yang
tercemar juga mengandung bahan polutan yang tinggi. Salah satu polutan yang paling
berbahaya bagi kesehatan adlaah logam berat. WHO (World Health Organization) atau
organisasi kesehatan dunia dan FAO (Food Agriculture Organization) atau organisasi
pangan dunia merekomendasikan untuk tidak mengonsumsi makanan laut yang sudah
tercemar logam berat tersebut. Logam berat sudah lama di kenal sebagai suatu elemen yang
mempunyai daya racun yang sangat potensil dan memiliki kemampuan terakumulasi dalam
organ tubuh manusia. Bahkan tidak sedikit manusia yang meninggal akibat terlalu banyak
kandungan logam berat ditubuhnya. Pencemaran laut merupakan suatu ancaman yang benar-
benar harus ditangani dengan sungguh-sungguh. Untuk itu, kita perlu mengetahui apa itu
pencemaran laut dan kerusakan ekosistem laut, bagaimana terjadinya pencemaran laut, serta
apa solusi yang tepat untuk mengangani dan menyelesaikan permasalahan laut yang sangat
mengancam tersebut.
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, dengan 17.504 pulau dan
95.181 kilometer persegi garis pantai. 80% penduduk Indonesia hidup di kawasan pesisir
dan bergantung pada ekosistem laut. Laut adalah hal yang tidak dapat terpisahkan dari
sangat bergantung pada sumber daya alam di laut yang menghasilkan beragam produk
kelautan dan perikanan. Terbukti dari banyaknya profesi yang mengandalkan sumber daya
laut sebagai objek utama untuk mendapatkan penghasilan. Kondisi itu, terjadi hampir di
semua provinsi diseluruh Indonesia. Akan tetapi, menurut Dirjen Perikanan Tangkapan
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Zulficar Mochtar, setiap tahunnya laut
Indonesia selalu diganggu oleh para pencuri ikan. Aksi yang dilakukan secara ilegal, tidak
dilaporkan, dan tidak diatur (illegal, unreported, unregulated fisheries/IUUF) itu, membuat
Indonesia harus menelan kerugian setiap tahunnya hingga mencapai USD20 miliar. Air.
Laut. Pantai. Ikan dan terumbu karang. Yaa.. tidak asing bagi kita mendengar kata kata itu,
Itu semua adalah komponen komponen di surga lautan Indonesia. Semua orang tahu. ibu,
bapak, kakek, nenek paman, bibi, dan bahkan anak kecil pun tahu, kalau negeri kita ini
memiliki sumber daya alam yang luar biasa indahnya. Dari Sabang sampai Merauke. Dari
Satal sampai Pulau Rote. Terdapat lautan yang begitu banyak, begitu besar dan begitu indah
yang terdiri dari komponen-komponen sumber daya hayati dan non hayati dengan
manfaatkan untuk kepentingan manusia, namun sepertinya kekayaan tersebut tidak ada
habisnya. Oleh karena itu, sumber daya laut dikategorikan menjadi sumber daya alam yang
dapat diperbaharui.
Indonesia merupakan Negara maritim dimana tiga per empatmya adalah lautan dan
perairan. Berbagai komponen terkait dalam sistem kelautanindonesia perlu dikelola dengan
kondisi politik, social budaya serta pertahannan dan keamanan bangsa. Tetapi, kebanyakan
potensi yang sangat menjanjikan yaitu hasil laut yang dimiliki bangsa Indonesia sangat
melimpah tapi seiring dengan banyaknya kekayaan yang dimiliki, kejahatan yang dilakukan
guna memperoleh hasil laut terus merajalela. Seperti pengeboman guna untuk memperoleh
ikan yang banyak tanpa harus menunggu berjam-jam. Kebanyakan cara ini dilakukan oleh
nelayan-nelayan tradisional yang kerap kali mebuat bom dengan menggunakan botol yang
diisi urea dan lain-lainnya. Hal ini dapat merusak terumbu karang yang notabenya
merupakan ekosistem bawah laut yang wajib dilindungi. Selain itu, menangkap ikan dengan
menggunakan bom juga dapat berdampak pada nelayan tersebut misalnya mampu melukai
jika teledor. Banyak nelayan yang sudah mengalami hal tersebut bahkan ada yang sampai
luka parah. Hal ini perlu ditanggapi dengan serius karena biasanya nelayan hanya
memikirkan untung saja tanpa memikirkan keselamatannya. Sudah saatnya pihak yang
berwenang menindak tegas nelayan yang mencari ikan menggunakan bom. Selain itu,
pemerintah juga harus memberikan tindakan preventif misalnya mengajak nelayan untuk
menangkap ikan dengan metode ramah lingkungan seperti menggunakan jaring atau
pancing. Selain itu, rehabilitasi terhadap terumbu karang juga perlu ditingkatkan. Apabila
ekosistemnya sudah rusak, hasil lautpun juga akan menurun. Sebaiknya nelayan juga tidak
menangkap ikan di daerah yang dilarang, misalnya saja daerah yang menjadi kawasan untuk
menjaga ekosistem laut dengan menangkap ikan menggunakan cara tradisional dan ramah
lingkungan. Hal tersebut setidaknya mampu untuk mencegah ataupun mengurangi kejahatan
laut yang berdampak pada ekosistem bawah laut yang sangat penting keberadaannya.
Pencemaran dan kerusakan ekosistem laut akibat ulah manusia itu sendiri sungguh sangat
merugikan banyak pihak. Banyak hal yang menyebabkan pencemaran itu terjadi contohnya
saja penggunaan bahan peledak dalam menangkap ikan, limbah hasil industri, pengeboran
minyak di lepas pantai, dan juga membuang sampah di sungai yang berikibat sampah
tersebut bermuara ke laut lepas. Pencemaran ini dapat diartikan sebagai adanya kotoran
ataupun limbah yang masuk kedaerah laut dan mencemari lingkungan ekosistem laut
tersebut. Pengaruh dengan tercemarnya ekosistem laut ini sangat berakibat fatal. Bahkan,
nyawa kita sebagai manusia bisa ikut terancam bila pencemaran ini dilakukan secara terus
menerus. Padahal, lingkungan hidup yang baik dan sehat merupakan hak bagi semua warga
negara Indonesia. Indonesia berada diposisi yang sangat rentan terhadap dampak dari
kerusakan ekosistem laut. Pencemaran dan kerusakan ekosistem laut perlu dikendalikanm
karena dengan adanya pencemaran air laut dapat mengurangi pemanfaatan air tersebut.
Jumlah limbah di Indonesia ini semakin lama kian bertambah dan membesar. Selain
dampak,estetikanya yang sudah jelas kita lihat didepan mata, dampak lain yang dapat
merugikan semua makhluk hidup juga kian mengancam kita bila pencemaran ini dilakukan
apabila kita terus melakukan pencemaran dan pengerusakan ekosistem laut kita. Oleh karena
itu, kita sebagai warga negara yang baik beserta pemerintah berkewajiban untuk melakukan
perlindungan dan pengelolan lingkungan hidup kita khususnya menjaga dan melindungi
ekosistem laut karena Indonesia sendiri merupakan negara maritim terbesar di dunia yang
memilki wilayah perairan laut yang sangat luas dibandingkan negara-negara lain yang
Laut memiliki peran strategis dalam bidang ekonomi dan ekologi bagi
pengembangan jasa-jasa lingkungan. Secara ekonomi laut memiliki potensi besar sebagai
penghasil komoditi, karena memiliki sumberdaya alam yang dapat diperbaharui (ikan,
rumput laut dan lain-lain) dan sumberdaya alam yang tidak dapat diperbaharui (bahan
tambang, minyak bumi, gas dan lain-lain). Secara ekologi, wilayah laut merupakan bentang
alam yang di tempati oleh berbagai macam ekosistem seperti mangrove, terumbu karang dan
padang lamun yang menjadi habitat bagi biota untuk hidup dan merupakan sumber nutrien
bagi organisme perairan, termasuk ikan. Pelestarian wilayah laut merupakan upaya yang
harus dilakukan, karena menyangkut kelestarian sumberdaya alam bagi generasi yang akan
datang. Tingkat kerusakan laut Indonesia sudah sangat mengkhawatirkan. Bila tidak ada
upaya serius pemerintah untuk mencegah kerusakan lebih lanjut, kerusakan ekosistem laut
a. Definisi Ekosistem
Secara umum, pengertian ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk
karena adanya hubungan timbal balik yang tak terpisahkan antara makhluk hidup
tiap unit biosistem yang di dalamnya mencakup hubungan timbal balik antar
anorganisme. Dalam hal ini, matahari merupakan sumber dari semua energy
Sudah kita ketahui pengertian dari laut adalah kumpulan air asin dalam jumlah
yang sangat banyak dan sangat luas yang menggenangi dan membagi daratan
atas benua dan pulau. Jadi laut adalah air yang menutupi permukaan tanah yang
sangat luas dan umumnya air laut mengandung kandungan garam dan rasanya
bermuara ke laut. Indonesia sendiri memiliki wilayah laut yang sangat luas dan
dengan negara tetangga. Untuk landas kontinen negara kita berhak atas segala
kekayaan alam yang terdapat di laut sampai dengan kedalaman 200 meter. Batas
laut territorial sejauh 12 mil dari garis dasar lurus dan perbatasan laut zona
ekonomi eksklusif (ZEE) sejauh 200 mil dari garis dasar laut/pantai.
c. Manfaat Laut
Laut memiliki banyak sekali fungsi ataupun manfaat yang sangat penting bagi
kehidupan manusia dan makhluk hidup. Karena di dalam dan diatas laut terdapat
Terumbu Karang
Banyak spesies laut yang hidup di dalam terumbu karang. Mulai dari hewan karang, alga,
anemone, plankton dan berbagai jenis hewan laut. Mereka hidup berdampingan dan
saling menguntungkan, terutama dalam hal makanan dan berbagi tempat tinggal. Jika
terumbu karang rusak, otomatis kehidupan laut akan mati. Ribuan spesies laut, termasuk
jenis yang langka, akan punah dan ekosistem jadi nggak seimbang.
Hutan Mangrove
Hutan mangrove sebenarnya termasuk dalam ekosistem pesisir pantai, namun mereka
tetap punya kontribusi untuk kehidupan sekitarnya. Manfaat utama hutan ini adalah
sebagai penghalang masuknya air laut ke darat dan juga penyerap gas karbondioksida di
Meski bukan penghuni alami seperti yang sebelumnya, keberadaan bangkai kapal yang
karam sejak puluhan tahun lalu, ternyata punya manfaat buat kehidupan laut. Yaitu
sebagai tempat tinggal spesies laut yang akhirnya membentuk sebuah ekosistem. Nggak
cuma ikan dan hewan karang saja, spesies laut yang langka pun betah tinggal di sini.
Seperti yang ditemukan di pesisir pantai Wayame, Ambon. Lima buah kapal yang karam
menjadi tempat tinggal solar power nudi alias kelinci laut. Mereka bahkan bersimbiosis
dengan alga untuk memproduksi makanan bagi para kelinci laut itu.
jenis mahluk laut. Selain itu terumbu karang juga dapat membantu mengurangi
Namun menurut data LIPI 2012, hanya 5,3% terumbu karang Indonesia yang
tergolong sangat baik. Sisanya 27,18% berada dalam kondisi baik, 37,25% dalam
Menurut laporan FAO pada tahun 2007, Indonesia memiliki ekosistem mangrove
terbesar di dunia. Dengan 48 spesies mangrove yang ada, Indonesia menjadi pusat
dari setengah hutan mangrove nya, dari 4,2 juta hektar menjadi hanya 2 juta
hektar.
- Peningkatan sedimentasi
- Krisis Ikan
Tiongkok dan Peru. Akan tetapi saat produksi perikanan Indonesia meningkat,
kelautan.
Gejala tersebut mulai dapat dirasakan untuk beberapa komoditas penting seperti
pelagis besar, pelagis kecil, udang, dan ikan demersal. Selain itu kelangkaan juga
dapat terlihat dari mengecilnya ukuran ikan dan turunnya jumlah tangkapan.
Kelangkaan ikan ini membawa dampak yang besar bagi nelayan kecil yang
Perairan Indonesia kerap kali menghadapi para nelayan ilegal yang menangkap
ikan dari laut Indonesia. Patroli rutin yang dilakukan Kementrian Kelautan dan
Perikanan masih belum memberikan dampak yang berarti. Dari 4.326 unit kapal
pencemaran pada ekosistem dan air laut. Seperti yang kita ketahui limbah industri
sangat berbahaya bagi kehidupan makhluk hidup karena mengandung berbagai macam
jenis logam dan zat kimia berbahaya. Zat kimia tersebut sulit atau tidak bisa diurai
dengan baik oleh mikroorganisme di laut. Sebagai dampaknya akan banyak ekosistem
laut ang mati, kalaupun bias bertahan pasti akan membawa bibit penyakit karena
ikan yang mengandung merkuri, hal ini tentu akan menyebabkan gangguan kesehatan
pada manusia yang mengkonsumsi ikan laut yang mengandung zat merkuri tersebut.
- Tumpukan Sampah
Sampah tidak hanya menciptakan pencemaran di area sungai Sampah yang terbawa arus
sungai tersebut biasanya akan berakhir di laut. Jika setiap hari volume sampah yang
mencemari laut meningkat, kehidupan biota laut akan menjadi terganggu. Penyebab
pencemaran laut juga berasal dari sampah yang ditinggalkan di pantai yang terbawa
ombak dan akan menyebabkan meningkatnya tingkat pemcemaran di laut. Namun,
banyak sampah yang terbawa kelaut merupakan sampah yang berjenis anorganik dan
sulit diura. Akibatnya, kondisi laut akan menjadi kotor dan berbau busuk.
Pencemaran laut juga bisa terjadi karena adanya aktifitas pertambangan yang dilakukan
di lepas pantai. Ketika pertambangan tersebut terjadi akan banyak limbah hasil bekas
tambang yang akan dihasilkan. Karena berada di tengah laut, satu- satunya tempat
laut akan berubah. Air dan minyak memiliki karakter yang berbeda serta tidak dapat
becampur ataupun bersatu. Limbah minyak juga mengandung zat berbahaya yang cukup
mudah untuk mematikan ekosistem ikan di laut. Tidak hanya ikan saja, ekosistem
terumbu karang juga bisa rusak dan musnah ketika limbah pertambangan yang berupa
- Eksploitasi Ikan
Eksploitasi ikan juga merupakan salah satu faktor yang dapat menyebabkan masalah
pencemaran laut. Para nelayan yang melakukan penangkapan ikan secara besar-besaran
biasanya menggunakan bahan peledak atau bahan berbahaya yang lainnya dan akan
menyeabkan regenerasi ikan laut terganggu. karena itu, sebaiknya hindari menangkap
ikan menggunakan bom ataupun zat kimia berbahaya karena dampak yang dihasilkan
dapat kita rasakan juga. Bahkan, jika tubuh kita terkontaminasi zat kimia berbahaya
tersebut akan menyebabkan penyakit yang parah bahkan dapat menyebabkan kematian.
4. Dampak Pencemaran dan Kerusakan Laut
Pencemaran laut merupakan peristiwa masuknya partikel kimia, limbah industri, bom
bahan kimia, pertanian dan perumahan yang masuk ke dalam area perairan laut yang
berpotensi memberi efek sangat berbahaya. Dalam sebuah kasus pencemaran, tidak
sedikit bahan kimia yang berbahaya berbentuk partikel kecil yang kemudian di ambil oleh
plankton dan binatang yang berada didasar laut. Dengan cara ini racun yang terkosentrasi
kedalam laut masuk ke dalam rantai makanan kita, semakin panjang rantai makanan yang
terkontaminasi, semakin besar pula kadar racun yang tersimpan. Pada banyak kasus
lainnya, banyak dari partikel kimiawi ini bereaksi dengan oksigen, menyebabkan perairan
menjadi anoxic. Sebagian besar sumber pencemaran laut berasal dari daratan yang
berakhir di lautan.
- Berkurangnya fungsi ari hutan mangrove atau bakau yang ada di pesisir pantai. Hutan
bakau atau mangrove sangat bermanfaat sekali dalam penanggulangan bahaya yang
- Laju abrasi yang terlihat meningkat tinggi. Dengan meningkatnya laju abrasi ini
daratan akan menyempit tersapu oleh pantai yang hampir menyentuh badan jalan.
- Kerusakan terhadap terumbu karang di laut. Perusakan terumbu karang ini dilakukan
dengan cara pengeboman dalam usaha untuk menangkap ikan sebanyak – banyaknya
oleh nelayan yang tidak bertanggung jawab dan juga penggunaan racun
potasium.Tidak hanya itu, tindakan yang merusak biota laut ini juga dilakukan dengan
cara mengeksploitasi terumbu karang untuk digunakan sebagai pondasi bangunan dan
juga mengeoploitasi hasil laut yang tidak teratur. Pengeksploitasian batu karang yang
banyak digunakan untuk bahan bangunan juga menjadi salah satu fakor yang
- Penambangan pasir pantai yang dilakukan manusia untuk di jadikan sebagai bahan
bangunan. Hal ini tentu memicu kerusakan ekosistem laut. Dengan penambangan pasir
pantai yang terus menerus, tentunya sangat merugikan manusia juga pada akhirnya.
- Pembuangan berbagai macam limbah yang dibuang ke laut. Berbagai macam limbah
domestik dan pembuangan sisa pengolahan ikan yang langsung di buang ke laut
tentunya akan mencemari dan menurunkan kualitas laut. Pencemaran ini tentunya akan
merusak ekosistem laut. Tidak hanya itu, dengan rusaknya terumbu karang, tentunya
juga akan merusak biota laut. Seperti yang sudah kita ketahui, terumbu karang
merupakan tempat dimana hidupnya ribuan jenis ikan yang menggantungkan hidupnya
dengan memakan fitoplankton yang juga hidup di daerah terumbu karang tersebut.
6. Alternatif Solusi untuk mengatasi Kerusakan Ekosistem Laut
Kerusakan ekosistem Laut ini sudah terjadi hampir di seluruh wilayah pesisir, karena
dan wajib melindungi keberadaan ekosistem laut sebagai penopang hidup mereka.Karena
cara mengatasi kerusakan di lingkungan laut, sebenarnya ada dalam diri manusia itu
sendiri tergantung dari kemauan mereka mau atau tidaknya seseorang melakukan hal
tersebut.Dari pelbagai permasalahan yang muncul, ada upaya perbaikan yang bisa
pendayagunan laut ini, seperti yang sudah diatur dalam Undang-Undang Repubik
Penangkapan ikan sebagai cara mencari nafkah para nelayan ataupun untuk
indutri perikanan dapat diperbolehkan. Asal cadangan ikan yang mereka tangkap
tidak dalam keadaan punah, sedangkan untuk ikan yang belum mencapai besar
tertentu, harus dilepaskan kembali ke dalam laut, yang telah diatur dalam Undang-
Lingkungan yaitu dalam BAB III Pasal 5 dan Pasal 6. Penataan dan perlindungan
pasir pantai.
keberadaan biota laut. Oleh karena itu, buangan limbah sebelum dialirkanke
sungai ataupun perairan perlu teknik pengolahan imbah sesuai dengan yang
ditentukan. Hasil sampah yang berasal dari kegiatan manusia harus di kurangi dan
didorong untuk mendaur ulang kotoran maupun limbah lain. Bahkan, kalau perlu
laut untuk dapat mempertahankan aset-aset yang terdapat dalam lingkungan laut
tersebut, menyadari akan kepentingan laut dan ekosistemnya yaitu sebagai sumber
hayati, meletarikan kemampuan alam untuk menjadikan sumber mata pencaharian
Namun solusi diatas dapat terjadi jika semua pihak yang terlibat baik itu dari
kerja sama yang baik antara pemerintah dan masyarakat, maka negeri maritim
yang sejahtera akan segera terwujud dan hal seperti itu juga diharapkan dapat
dan seterusnya.
.
III. PENUTUP
A. Kesimpulan
Kerusakan yang terjadi dilaut bukanlah semata-mata karena kerusakan alam saja, namun
karena ulah tangan-tangan yang tak bertanggungjawablah kerusakan itu terjadi. Manusia
yang tak pernah puas dengan apa yang telah ia peroleh, hanya mementingkan keegoisan
dirinya sendiri sehingga cara-cara apapun, khalal ataupun tidak ia lakukan demi
Sebagai Saran, Kita hidup bukan hanya untuk diri kita sendiri, tetapi generasi mendatang
pun akan memerlukan sumber-sumber kehidupan dari laut yang kita miliki sekarang ini.
Maka marilah kita menaga alam laut kita untuk masa depan bangsa dan generasi penerus
kita nanti. Menaga kelestarian lingkungan laut,terumbu karang dan biota-biota yang
Pencemaran dan kerusakan ekosistem laut terjadi akibat ulah manusia itu sendiri baik
secara langsung maupun tidak langsung, sesuatu benda, zat atau energy ke dalam
lingkungan laut tersebut. Sehingga, menimbulkan akibat dan dampak yang sedemikian
rupa dapat merusak laut. Bahkan, dengan kita terus menerus melakukan hal-hal yang
dapat mengancam ekosistem laut dapat mengakibatkan efek yang sangat buruk ke tubuh
kita. Zat-zat kimia yang berasal dari minyak, bom, sampah, limbah pabrik merupakan
Sebaiknya kita sebagai manusia ataupun sebagai sesama makhluk hidup harus bijak
dalam melakukan suatu hal sebelum bertindak. Kita sebagai masyarakat Indonesia
seharusnya kita meninggalkan semua hal-hal yang merugikan alam kita demi masa depan
WAWASAN KEMARITIMAN
NELNI
G2 D1 19 091
MANAJEMEN