Anda di halaman 1dari 27

Kementerian Dalam Negeri

Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa

PANDUAN PELATIH
SPB. 3.2 MENATA KELEMBAGAAN BPD

Modul Pelatihan BPD Tahun 2018


11
Kementerian Dalam Negeri
Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa

3. PELATIHAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA


SPB. 3.2 MENATA KELEMBAGAAN BPD
2
DESKRIPSI SINGKAT :
Bagian ini merupakan panduan bagi Pelatih yang
membahas tentang Menata Kelembagaan BPD
sesuai dengan regulasi yang ada

WAKTU : 5 JAM PELAJARAN @ 45 MENIT = 225 MENIT

RENCANA PEMBELAJARAN
(LESSON PLAN)

NAMA PELATIHAN: KODE PELATIHAN:


PELATIHAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA
PENYAJIAN : Ke 2
KODE UNIT KOMPETENSI: ----------------------
WAKTU : 5 JP
JUDUL
Menata Kelembagaan BPD
TUJUAN INSTRUKSIONAL:
Setelah selesai mengikuti pelatihan ini, peserta dapat:
1. Dapat menyebutkan cara menyusun peraturan Tata Tertib BPD
2. Dapat menyebutkan cara mengisi struktur kelembagaan BPD
3. Dapat menguraikkan tatacara penyusunan program dan
kegiatan BPD
4. Dapat Menguraikan syarat-syarat untuk menciptakan hubungan
yang harmonis antara BPD dan Lembaga Desa lainnya
5. Dapat menyebutkan Cara menyusun laporan BPD

PERSIAPAN :
1. Persiapan ruang
2. Persiapan perlengkapan kelas
3. Persiapan peralatan dan bahan

Modul Pelatihan BPD Tahun 2018


12
Kementerian Dalam Negeri
Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa

PROSES PENYAJIAN
SUB-POKOK URAIAN KEGIATAN METODE ALAT ALOKASI
BAHASAN PERAGA WAKTU
Menata I. Pembukaan / Motivasi - Ceramah - LCD 5’
Kelembagaan 1. Fasilitator Menbukan Sesi - Tanya - Slide
BPD Dengan Salam jawab power
2. Fasilitator menyampaian point
judul dan tujuan sesi
pembelajaran

Modul Pelatihan BPD Tahun 2018


13
Kementerian Dalam Negeri
Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa

II. Menyusun Tata Tertib - Ceramah - LCD 25’


BPD - Tanya - Slide
1. Fasilitator meminta 3 sd jawab power
4 orang peserta untuk - Permainan point
menceritakan - Format
pengalaman masing- Diskusi
masing dalam Kelomp
menjalankan tugas ok
sebagai anggota BPD
Meliputi:
a. Pedoman Kerja
b. Jadwal Kerja
c. Cara melaksanakan
tugasnya
d. dsb
2. Selanjutnya fasilitator
menjelaskan dengan
menggunakan bahan
tayang tentang
Penyusunan Tata Tertib
BPD meliputi:
a. Maksud dan Tujuan
b. Tata Cara
Penyusunan
Peraturan Tata Tertib
BPD
c. Hal-hal yang perlu
diatur dalam Tata
Tertib BPD
d. Penetapan Tata
Tertib BPD
e. Kode Etik Anggota
BPD
3. Fasilitator memberi
kesempatan kepada
peserta untuk
memberikan tanggapan
atau bertanya terhadap
hal-hal yang belum jelas
4. Fasilitator memberikan
penjelasan tambahan
terhadap pertanyaan
Modul
maupun Pelatihan BPD Tahun 2018
tanggapan
14
Kementerian Dalam Negeri
Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa

III. Mengisi Kelembagaan - Ceramah - LCD 40’


BPD - Tanya - Power
1. Fasilitator melanjutkan jawab Point
penjelasan tentang tata - White
cara pengisian anggota board
BPD dengan meminta 2 - Kertas
atau 3 orang peserta Plano
untuk menceritakan
pengalamannya terpilih
sebagai anggota BPD
2. Setelah peserta yang
ditunjuk selesai bercerita,
fasilitator meminta 2
atau 3 orang peserta lain
untuk memberikan
tanggapan
(menambahkan atau
memberikan komentar)
3. Fasilitator memberikan
apresiasi/pujian terhadap
peserta yang telah
bercerita dan/atau
memberikan tanggapan
4. Selanjutnya fasilitator
memberikan penjelasan
dengan bahan tayang
tentang tata cara
pengisian keanggotaan
BPD, sebagaimana yang
diatur oleh permendagri
nomor 110 tahun 2016
5. Fasilitator memberi
kesempatan kepada
peserta untuk
memberikan tanggapan
atau bertanya terhadap
hal-hal yang belum jelas
6. Fasilitator memberikan
penjelasan tambahan
terhadap pertanyaan
maupun tanggapan
Modul Pelatihan BPD Tahun 2018
15
Kementerian Dalam Negeri
Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa

IV. Menyusun Program Dan 90’


Kegiatan BPD
1. Fasilitator melanjutkan
penjelasannya dengan
menjelaskan bahwa
sesuai dengan pasal 63
point j, Permendagri No
110 Tahun 2016 bahwa
BPD berwenang
Menyusun dan
menyampaikan usulan
rencana biaya
operasional BPD secara
tertulis kepada Kepala
Desa untuk dialokasikan
dalam Rancangan
Anggaran dan
Pendapatan Belanja Desa
2. Sehubungan dengan hal
tersebut diatas, maka
BPD harus menyusun
Rencana Kerja atau biasa
disebut dengan
“PROGRAM DAN
KEGIATAN BPD”
3. Selanjutnya fasilitator
melanjutkan penjelasan
tentang penyusunan
Program dan kegiatan
BPD meliputi:
 Pengertian
 Ketentuan Program
dan kegiatan BPD
 Format Program dan
kegiatan BPD
 Dll yang dianggap
perlu
4. Fasilitator memberikan
kesempatan kepada
peserta untuk bertanya
atau memberikan
komentar
Modul terhadap
Pelatihan BPD Tahun 2018
16
Kementerian Dalam Negeri
Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa

V. Menciptakan Hubungan 40’


yang Harmonis
1. Fasilitator melanjutkan
penjelasannya terkait
dengan Tugas dan
Fungsi BPD yang
berkaitan dengan
menciptakan hubungan
yang harmonis dengan
lembaga desa lainnya
terutama dengan
pemerintah desa (Kepala
Desa dan Perangkat
Desa)
2. Fasilitator mengingatkan
bahawa sesuai dengan
amanat Permendagri
Nomor 110 Tahun 2016,
pasal 60 point “e” dan
point “f” bahwa BPD
perlu menjaga norma
dan etika dalam
hubungan kerja dengan
lembaga Pemerintah
Desa dan Lembaga Desa
lainnya serta mengawal
aspirasi masyarakat,
menjaga kewibawaan
dan kestabilan
penyelenggaraan
Pemerintahan Desa
serta mempelopori
penyelenggaraan
Pemerintahan Desa
berdasarkan tata kelola
pemerintahan yang baik
3. Selanjutnya fasilitator
mengajak peserta untuk
melakukan diskusi
kelompok.
Modul Pelatihan BPD Tahun 2018
17
Kementerian Dalam Negeri
Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa

4. Peserta dibagi dalam 4


kelompok. Masing-
masing kelompok
mendiskusikan tentang
cara menciptakan
hubungan kerja yang
harmonis dan
penyelesaian konflik
antar kelembagaan,
dengan pembagian
sebagai berikut:
a. Kelompok 1
Mendiskusikan
tentang cara
menciptakan
hubungan kerja yang
harmonis antara BPD
dengan Pemerintah
Desa menggunakan
formulir (M.3.2.4)
b. Kelompok 2
Mendiskusikan
tentang cara
menciptakan
hubungan kerja yang
harmonis antara
Pemerintah Desa
dengan Lembaga
Kemasyarakatan
Desa menggunakan
formulir (M.3.2.5)
c. Kelompok 3
Mendiskusikan
tentang cara
menciptakan
hubungan kerja yang
harmonis antara BPD
dan Lembaga
Kemasyarakatan
Desa lainnya
menggunakan
Modul Pelatihan BPD Tahun 2018
18
Kementerian Dalam Negeri
Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa

formulir (M.3.2.6)
d. Kelompok 4
Mendiskusikan
Penyelesaian Konflik
antar kelembagaan
desa menggunakan
formulir (M.3.2.7)
5. Hasil diskusi kelompok
ditulis pada kertas plano
sesuai dengan formulir
yang telah disiapkan
6. Hasil diskusi ditempel
pada dinding kelas
7. Setelah seluruh kelompok
menyelesaikan
diskusinya, Fasilitator
mengajak peserta untuk
berkeliling melihat hasil
kerja kelompok lainnya
(Round Robbin) dimulai
dengan mengunjungi
kelompok 1 dilanjutkan
dengan kelompok 2, dst.
8. Tiap-tiap kelompok
menunjuk 1 orang
sebagai juru bicara untuk
menjelaskan hasil diskusi
nya kepada kelompok
lainnya
9. Fasilitator memberikan
penegasan terhadap hasil
diskusi
VI. Menyusun Laporan 20’
Kinerja BPD
1. Fasilitator melakukan
presentasi menggunakan
bahan tayang, tentang
Laporan Kinerja BPD
Meliputi:
a. Ketentuan
b. Sistematikan
Modul Pelatihan BPD Tahun 2018
19
Kementerian Dalam Negeri
Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa

c. Format Laporan
2. Fasilitator memberi
kesempatan kepada
peserta untuk
memberikan tanggapan
atau bertanya bila ada
hal yang belum jelas
3. Fasilitator memberikan
jawaban atas pertanyaan
peserta dan penjelasan
tambahan jika diperlukan
VII. Evaluasi 5’
1. Pelatih memberikan
penegasan terhadap
materi yang dibahas
2. Memastikan tujuan
pembelajaran telah
tercapai
3. Membagikan lembar
evaluasi SPB

Modul Pelatihan BPD Tahun 2018


20
Kementerian Dalam Negeri
Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa

Bahan Bacaan -1

PENYUSUNAN PERATURAN TATA TERTIB BPD

Sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 110 tahun 2016, Pasal 64
mengamanatkan bahwa BPD Harus menyusun Peraturan Tata tertib BPD yang
dibahas dan disepakati dalam musyawarah BPD. Peraturan tata tertib BPD paling
sedikit memuat:
a. keanggotaan dan kelembagaan BPD;
b. fungsi, tugas, hak, kewajiban dan kewenangan BPD;
c. waktu musyawarah BPD;
d. pengaturan mengenai pimpinan musyawarah BPD;
e. tata cara musyawarah BPD;
f. tata laksana dan hak menyatakan pendapat BPD dan anggota BPD;
g. pembuatan berita acara musyawarah BPD.

Pengaturan mengenai waktu musyawarah sebagaimana meliputi:


a. pelaksanaan jam musyawarah;
b. tempat musyawarah;
c. jenis musyawarah;
d. daftar hadir anggota BPD.

Adapun pengaturan mengenai pimpinan musyawarah BPD meliputi:


a. penetapan pimpinan musyawarah apabila pimpinan dan anggota hadir
lengkap;
b. penetapan pimpinan musyawarah, apabila ketua BPD berhalangan hadir;
c. penetapan pimpinan musyawarah apabila ketua dan wakil ketua berhalangan
hadir; dan
d. penetapan secara fungsional pimpinan musyawarah sesuai dengan bidang
yang ditentukan dan penetapan penggantian anggota BPD antarwaktu.

Pengaturan mengenai tata cara musyawarah BPD meliputi:


a. tata cara pembahasan rancangan Peraturan Desa;
b. konsultasi mengenai rencana dan program Pemerintah Desa;
c. tata cara mengenai pengawasan kinerja Kepala Desa; dan
d. tata cara penampungan atau penyaluran aspirasi masyarakat.
Modul Pelatihan BPD Tahun 2018
21
Kementerian Dalam Negeri
Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa

Pengaturan mengenai tata laksana dan hak menyatakan pendapat BPD


meliputi:
a. pemberian pandangan terhadap pelaksanaan Pemerintahan Desa;
b. penyampaian jawaban atau pendapat Kepala Desa atas pandangan BPD;
c. pemberian pandangan akhir atas jawaban atau pendapat Kepala Desa; dan
d. tindak lanjut dan penyampaian pandangan akhir BPD kepada Bupati/Wali
kota.

Pengaturan mengenai penyusunan berita acara musyawarah BPD meliputi:


a. penyusunan notulen rapat;
b. penyusunan berita acara;
c. format berita acara;
d. penandatanganan berita acara; dan
e. penyampaian berita acara.

Modul Pelatihan BPD Tahun 2018


22
Kementerian Dalam Negeri
Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa

Bahan Bacaan -2

PENGISIAN ANGGOTA BPD

Sesuai dengan Peremndagri nomor 110 tahun 2016 tentang BPD, Pengisian
Anggota BPD mengikuti kententuan sebagai berikut:
1. Anggota BPD merupakan wakil dari penduduk Desa berdasarkan keterwakilan
wilayah dan keterwakilan perempuan yang pengisiannya dilakukan secara
demokratis melalui proses pemilihan secara langsung atau musyawarah
perwakilan.
2. Jumlah anggota BPD ditetapkan dengan jumlah gasal, paling sedikit 5 (lima)
orang dan paling banyak 9 (sembilan) orang.
3. Penetapan Jumlah anggota BPD memperhatikan jumlah penduduk dan
kemampuan Keuangan Desa.
4. Wilayah merupakan wilayah dalam desa seperti wilayah dusun, RW atau RT.
Pengisian keanggotaan BPD dilakukan melalui:
1. Pengisian anggota BPD berdasarkan keterwakilan wilayah.
Pengisian anggota BPD berdasarkan keterwakilan wilayah dilakukan untuk
memilih calon anggota BPD dari unsur wakil wilayah pemilihan dalam desa.
Unsur wakil wilayah adalah masyarakat desa dari wilayah pemilihan dalam
desa. Wilayah pemilihan dalam desa adalah lingkup wilayah tertentu dalam
desa yang telah ditetapkan memiliki wakil dengan jumlah tertentu dalam
keanggotaan BPD. Jumlah anggota BPD dari masing-masing wilayah
ditetapkan secara proporsional dengan memperhatikan jumlah penduduk.
2. Pengisian anggota BPD berdasarkan keterwakil perempuan.
Pengisian anggota BPD berdasarkan keterwakilan perempuan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 6 huruf b dilakukan untuk memilih 1 (satu) orang
perempuan sebagai anggota BPD. Wakil perempuan sebagaimana dimaksud
adalah perempuan warga desa yang memenuhi syarat calon anggota BPD
serta memiliki kemampuan dalam menyuarakan dan memperjuangan
kepentingan perempuan. Pemilihan unsur wakil perempuan sebagaimana
dilakukan oleh perempuan warga desa yang memiliki hak pilih.
Pengisian anggota BPD sebagaimana dimaksud dalam dilaksanakan oleh
panitia yang ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa.

Modul Pelatihan BPD Tahun 2018


23
Kementerian Dalam Negeri
Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa

Panitia paling banyak berjumlah 11 (sebelas) orang yang terdiri atas unsur
Perangkat Desa paling banyak 3 (tiga) orang dan unsur masyarakat peling
banyak 8 (delapan) orang unsur Masyarakat paling banyak 8 (delapan) orang.
Unsur masyarakat merupakan wakil dari wilayah pemilihan.
Panitia melakukan penjaringan dan penyaringan bakal calon anggota BPD dalam
jangka waktu 6 (enam) bulan sebelum masa keanggotaan BPD berakhir.
Bakal calon anggota BPD yang memenuhi syarat ditetapkan sebagai calon
anggota BPD.
Pemilihan calon anggota BPD paling lambat 3 (tiga) bulan sebelum masa
keanggotaan BPD berakhir.
Dalam hal mekanisme pengisian keanggotaan BPD ditetapkan melalui proses
pemilihan langsung, panitia pengisian menyelenggarakan pemilihan langsung
calon anggota BPD oleh unsur masyarakat yang mempunyai hak pilih.
Dalam hal mekanisme pengisian keanggotaan BPD ditetapkan melalui proses
musyawarah perwakilan sebagaimana calon anggota BPD dipilih dalam proses
musyawarah perwakilan oleh unsur wakil masyarakat yang mempunyai hak pilih.
Calon anggota BPD terpilih adalah calon anggota BPD dengan suara terbanyak.
Calon anggota BPD terpilih disampaikan oleh panitia kepada Kepala Desa paling
lama 7 (tujuh) hari sejak calon anggota BPD terpilih ditetapkan panitia.
Calon anggota BPD terpilih sebagaimana dimaksud pada disampaikan oleh
Kepala Desa kepada Bupati/Wali kota melalui Camat paling lama 7 (tujuh) hari
sejak diterimanya hasil pemilihan dari panitia pengisian untuk diresmikan oleh
Bupati/Wali kota.
Persyaratan calon anggota BPD adalah:
a. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
b. memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, serta
mempertahankan dan memelihara keutuhan Negara Republik Indonesia dan
Bhinneka Tunggal Ika;
c. berusia paling rendah 20 (dua puluh) tahun atau sudah/pernah menikah;
d. berpendidikan paling rendah tamat sekolah menengah pertama atau
sederajat;
e. bukan sebagai perangkat Pemerintah Desa;
f. bersedia dicalonkan menjadi anggota BPD;
g. wakil penduduk Desa yang dipilih secara demokratis; dan
h. bertempat tinggal di wilayah pemilihan.
Peresmian Anggota BPD
Modul Pelatihan BPD Tahun 2018
24
Kementerian Dalam Negeri
Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa

Peresmian anggota BPD ditetapkan dengan keputusan Bupati/Wali kota paling


lama 30 (tiga puluh) hari sejak diterimanya laporan hasil pemilihan anggota BPD
dari Kepala Desa.
Keputusan Bupati/Wali kota sebagaimana dimaksud mulai berlaku sejak tanggal
pengucapan sumpah dan janji anggota BPD.
Pengucapan sumpah janji anggota BPD dipandu oleh Bupati/Wali kota atau
pejabat yang ditunjuk paling lama 30 (tiga puluh) hari sejak diterbitkannya
keputusan Bupati/Wali kota mengenai peresmian anggota BPD.
Masa Keanggotaan BPD
Masa keanggotaan BPD selama 6 (enam) tahun terhitung sejak tanggal
pengucapan sumpah/janji.
Anggota BPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dipilih untuk masa
keanggotaan paling banyak 3 (tiga) kali secara berturut-turut atau tidak secara
berturut-turut.
Anggota BPD sebelum memangku jabatannya bersumpah/berjanji secara
bersama-sama dihadapan masyarakat dan dipandu oleh Bupati/Walikota atau
pejabat yang ditunjuk.

Susunan kata sumpah/janji anggota BPD sebagai


”Demi Allah/Tuhan, saya bersumpah/berjanji bahwa saya akan memenuhi
kewajiban saya selaku anggota Badan Permusyawaratan Desa dengan sebaik-
baiknya, sejujur-jujurnya, dan seadil-adilnya; bahwa saya akan selalu taat dalam
mengamalkan dan mempertahankan Pancasila sebagai dasar negara, dan bahwa
saya akan menegakkan kehidupan demokrasi dan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta melaksanakan segala peraturan
perundang-undangan dengan selurus-lurusnya yang berlaku bagi Desa, Daerah,
dan Negara Kesatuan Republik Indonesia”.

Pengucapan sumpah/janji jabatan anggota BPD didampingi oleh rohaniawan


sesuai dengan agamanya masing-masing
Dalam pengucapan sumpah/janji anggota BPD yang beragama:
a. Islam, diawali dengan frasa “Demi Allah saya bersumpah”;
b. Kristen Protestan dan Kristen Katolik, diawali dengan fras “Demi Tuhan saya
berjanji” dan diakhiri dengan frasa “Semoga Tuhan menolong saya”
c. Budha, diawali dengan frasa “Demi Hyang Adi Budha”; dan
d. Hindu, diawali dengan frasa “Om Atah Paramawisesa”.

Modul Pelatihan BPD Tahun 2018


25
Kementerian Dalam Negeri
Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa

Setelah pengucapan sumpah/janji dilanjutkan penandatanganan berita acara


pengucapan sumpah/janji.

Anggota BPD yang telah melaksanakan sumpah dan janji, mengikuti pelatihan
awal masa tugas yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota.
Pemberhentian Anggota BPD
Anggota BPD berhenti karena:
a. meninggal dunia
b. mengundurkan diri; atau
c. diberhentikan.
Anggota BPD diberhentikan sebagaimana dimaksud pada apabila:
a. berakhir masa keanggotaan;
b. tidak dapat melaksanakan tugas secara berkelanjutan atau berhalangan
tetap secara berturut-turut selama 6 (enam) bulan tanpa keterangan apapun;
c. tidak lagi memenuhi syarat sebagai anggota BPD;
d. tidak melaksanakan kewajiban;
e. melanggar larangan sebagai anggota BPD;
f. melanggar sumpah/janji jabatan dan kode etik
g. dinyatakanbersalah berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana dengan ancaman
pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih;
h. tidak menghadiri rapat paripurna dan/atau rapat BPD lainnya yang menjadi
tugas dan kewajibannya sebanyak 6 (enam) kali berturut-turut tanpa alasan
yang sah;
i. Adanya perubahan status Desa menjadi kelurahan, penggabungan 2 (dua)
Desa atau lebih menjadi 1 (satu) Desa baru, pemekaran atau penghapusan
Desa;
j. Bertempat tinggal diluar wilayah asal pemilihan; dan/atau
k. Ditetapkan sebagai calon Kepala Desa.
Pemberhentian anggota BPD diusulkan oleh pimpinan BPD berdasarkan hasil
musyawarah BPD kepada Bupati/Walikota melalui Kepala Desa.
Kepala Desa menindaklanjuti usulan pemberhentian anggota BPD kepada
Bupati/Walikota melalui Camat paling lama 7 (tujuh) hari sejak diterimanya usul
pemberhentian.
Camat menindaklanjuti usulan pemberhentian anggota BPD kepada
Bupati/Walikota paling lama 7 (tujuh) hari sejak diterimanya usul
pemberhentian.
Modul Pelatihan BPD Tahun 2018
26
Kementerian Dalam Negeri
Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa

Bupati/Walikota meresmikan pemberhentian anggota BPD paling lama 30 (tiga


puluh) hari sejak diterimanya usul pemberhentian anggota BPD.
Peresmian pemberhentian anggota BPD sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
ditetapkan dengan keputusan Bupati/Walikota.
Pemberhentian Sementara
Anggota BPD diberhentikan sementara oleh Bupati/Walikota setelah ditetapkan
sebagai tersangka dalam tindak pidana korupsi, terorisme, makar, dan/atau
tindak pidana terhadap keamanan negara.
Dalam hal anggota BPD yang diberhentikan sementara sebagai pimpinan BPD,
diikuti dengan pemberhentian sebagai pimpinan BPD.
Dalam hal pimpinan BPD diberhentikan, pimpinan BPD lainnya memimpin rapat
pemilihan pimpinan BPD pengganti antarwaktu.
Pengisian Anggota BPD Antarwaktu
Anggota BPD yang berhenti antarwaktu digantikan oleh calon anggota BPD
nomor urut berikutnya berdasarkan hasil pemilihan anggota BPD. Dalam hal
calon anggota BPD nomor urut berikutnya meninggal dunia, mengundurkan diri
atau tidak lagi memenuhi syarat sebagai calon anggota BPD, digantikan oleh
calon anggota BPD nomor urut berikutnya.
Paling lama 7 (tujuh) hari sejak anggota BPD yang diberhentikan antarwaktu
ditetapkan, Kepala Desa menyampaikan usulan nama calon pengganti anggota
BPD yang diberhentikan kepada Bupati/Walikota melalui Camat.
Paling lama 7 (tujuh) hari sejak diterimanya usulan anggota BPD yang
diberhentikan antarwaktu Camat menyampaikan usulan nama calon pengganti
anggota BPD yang diberhentikan kepada Bupati/Walikota.
Bupati/Walikota meresmikan calon pengganti anggota BPD menjadi anggota
BPD dengan keputusan Bupati/Walikota paling lama 30 (tiga puluh) hari sejak
disampaikannya usul penggantian anggota BPD dari Kepala Desa.
Peresmian anggota BPD mulai berlaku sejak pengambilan sumpah/janji dan
dipandu oleh Bupati/Walikota atau pejabat yang ditunjuk.
Setelah pengucapan sumpah/janji dilanjutkan penandatanganan berita acara
pengucapan sumpah/janji.
Masa jabatan anggota BPD antarwaktu melanjutkan sisa masa jabatan anggota
BPD yang digantikannya. Masa jabatan tersebut dihitung 1 (satu) periode.
Penggantian antarwaktu anggota BPD tidak dilaksanakan apabila sisa masa
jabatan anggota BPD yang digantikan kurang dari 6 (enam) bulan. Keanggotaan
BPD kosong sampai berakhirnya masa jabatan anggota BPD.
Modul Pelatihan BPD Tahun 2018
27
Kementerian Dalam Negeri
Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa

M.3.2.1

FORMULIR DISKUSI KELOMPOK


MENYUSUN PROGRAM DAN KEGIATAN BPD
Modul Pelatihan BPD Tahun 2018
28
Kementerian Dalam Negeri
Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa

Tahun.....................

Kelompok-1

Indikator
No Fungsi Kegiatan Keterangan
Keberhasilan
I Membahas dan
menyepakati Rancangan 1
Peraturan Desa bersama
Kepala Desa
2

dst

M.3.2.2
FORMULIR DISKUSI KELOMPOK
MENYUSUN PROGRAM DAN KEGIATAN BPD
Tahun.....................

Modul Pelatihan BPD Tahun 2018


29
Kementerian Dalam Negeri
Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa

Kelompok-2

Indikator
No Fungsi Kegiatan Keterangan
Keberhasilan
II Menampung dan menyalurkan
aspirasi masyarakat Desa 1

dst

M.3.2.3

FORMULIR DISKUSI KELOMPOK


MENYUSUN PROGRAM DAN KEGIATAN BPD
Tahun.....................

Modul Pelatihan BPD Tahun 2018


30
Kementerian Dalam Negeri
Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa

Kelompok-3

Indikator
No Fungsi Kegiatan Keterangan
Keberhasilan
III Melakukan pengawasan
kinerja Kepala Desa 1

dst

M.3.2.4

Formulir Diskusi
Kelompok-1
MENCIPTAKAN HUBUNGAN YANG HARMONIS
ANTARA BPD DENGAN PEMERINTAH DESA

Modul Pelatihan BPD Tahun 2018


31
Kementerian Dalam Negeri
Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa

Hal Yang harus Dilakukan Oleh


No Hal Yang harus Dilakukan Oleh BPD
Pemerintah Desa

1
2
3
Dst

M.3.2.5

Formulir Diskusi
Kelompok-2
MENCIPTAKAN HUBUNGAN YANG HARMONIS
ANTARA PEMERINTAH DESA DENGAN LKD

Jenis Hal Yang harus Dilakukan Oleh Hal Yang harus


No
LKD Pemerintah Desa Dilakukan Oleh LKD

I LPM
1
Modul Pelatihan BPD Tahun 2018
32
Kementerian Dalam Negeri
Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa

2
3
II PKK
1
2
3
III Dst

M.3.2.6
Formulir Diskusi
Kelompok-3
MENCIPTAKAN HUBUNGAN YANG HARMONIS
ANTARA BPD DENGAN LKD

Jenis Hal Yang harus


No Hal Yang harus Dilakukan Oleh BPD
LKD Dilakukan Oleh LKD
I LPM
1
2
3
II PKK
1
2
3
III Dst

Modul Pelatihan BPD Tahun 2018


33
Kementerian Dalam Negeri
Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa

Modul Pelatihan BPD Tahun 2018


34
Kementerian Dalam Negeri
Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa

M.3.2.7

Formulir Diskusi
Kelompok-4
PENYELESAIAN KONFLIK ANTAR KELEMBAGAAN

Jenis Konflik yang Terjadi Antar


Cara Penanganan Konflik
No Kelembagaan di Desa

1
2
3
Dst

Modul Pelatihan BPD Tahun 2018


35
Kementerian Dalam Negeri
Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa

Bahan Bacaan -3

MENYUSUN LAPORAN KINERJA BPD

Laporan kinerja BPD merupakan laporan atas pelaksanaan tugas BPD dalam 1
(satu) tahun anggaran. Laporan kinerja dibuat dengan sistematika:
a. dasar hukum;
b. pelaksanaan tugas; dan
c. penutup.

Laporan kinerja BPD dilaporkan secara tertulis kepada Bupati/Walikota melalui


Camat serta disampaikan kepada Kepala Desa dan forum musyawarah Desa
secara tertulis dan atau lisan.

Laporan kinerja BPD sebagaimana disampaikan paling lama 4 (empat) bulan


setelah selesai tahun anggaran.

Laporan kinerja BPD yang disampaikan kepadaBupati/Walikota digunakan


Bupati/Walikota untuk evaluasi kinerja BPD serta pelaksanaan pembinaan dan
pengawasan penyelenggaraan Pemerintahan Desa.

Laporan kinerja BPD yang disampaikan pada forum musyawarah Desa


merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan tugas BPD kepada
masyarakat Desa.

Modul Pelatihan BPD Tahun 2018


36
Kementerian Dalam Negeri
Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa

Modul Pelatihan BPD Tahun 2018


37

Anda mungkin juga menyukai