PANDUAN PELATIH
SPB. 3.2 MENATA KELEMBAGAAN BPD
RENCANA PEMBELAJARAN
(LESSON PLAN)
PERSIAPAN :
1. Persiapan ruang
2. Persiapan perlengkapan kelas
3. Persiapan peralatan dan bahan
PROSES PENYAJIAN
SUB-POKOK URAIAN KEGIATAN METODE ALAT ALOKASI
BAHASAN PERAGA WAKTU
Menata I. Pembukaan / Motivasi - Ceramah - LCD 5’
Kelembagaan 1. Fasilitator Menbukan Sesi - Tanya - Slide
BPD Dengan Salam jawab power
2. Fasilitator menyampaian point
judul dan tujuan sesi
pembelajaran
formulir (M.3.2.6)
d. Kelompok 4
Mendiskusikan
Penyelesaian Konflik
antar kelembagaan
desa menggunakan
formulir (M.3.2.7)
5. Hasil diskusi kelompok
ditulis pada kertas plano
sesuai dengan formulir
yang telah disiapkan
6. Hasil diskusi ditempel
pada dinding kelas
7. Setelah seluruh kelompok
menyelesaikan
diskusinya, Fasilitator
mengajak peserta untuk
berkeliling melihat hasil
kerja kelompok lainnya
(Round Robbin) dimulai
dengan mengunjungi
kelompok 1 dilanjutkan
dengan kelompok 2, dst.
8. Tiap-tiap kelompok
menunjuk 1 orang
sebagai juru bicara untuk
menjelaskan hasil diskusi
nya kepada kelompok
lainnya
9. Fasilitator memberikan
penegasan terhadap hasil
diskusi
VI. Menyusun Laporan 20’
Kinerja BPD
1. Fasilitator melakukan
presentasi menggunakan
bahan tayang, tentang
Laporan Kinerja BPD
Meliputi:
a. Ketentuan
b. Sistematikan
Modul Pelatihan BPD Tahun 2018
19
Kementerian Dalam Negeri
Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa
c. Format Laporan
2. Fasilitator memberi
kesempatan kepada
peserta untuk
memberikan tanggapan
atau bertanya bila ada
hal yang belum jelas
3. Fasilitator memberikan
jawaban atas pertanyaan
peserta dan penjelasan
tambahan jika diperlukan
VII. Evaluasi 5’
1. Pelatih memberikan
penegasan terhadap
materi yang dibahas
2. Memastikan tujuan
pembelajaran telah
tercapai
3. Membagikan lembar
evaluasi SPB
Bahan Bacaan -1
Sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 110 tahun 2016, Pasal 64
mengamanatkan bahwa BPD Harus menyusun Peraturan Tata tertib BPD yang
dibahas dan disepakati dalam musyawarah BPD. Peraturan tata tertib BPD paling
sedikit memuat:
a. keanggotaan dan kelembagaan BPD;
b. fungsi, tugas, hak, kewajiban dan kewenangan BPD;
c. waktu musyawarah BPD;
d. pengaturan mengenai pimpinan musyawarah BPD;
e. tata cara musyawarah BPD;
f. tata laksana dan hak menyatakan pendapat BPD dan anggota BPD;
g. pembuatan berita acara musyawarah BPD.
Bahan Bacaan -2
Sesuai dengan Peremndagri nomor 110 tahun 2016 tentang BPD, Pengisian
Anggota BPD mengikuti kententuan sebagai berikut:
1. Anggota BPD merupakan wakil dari penduduk Desa berdasarkan keterwakilan
wilayah dan keterwakilan perempuan yang pengisiannya dilakukan secara
demokratis melalui proses pemilihan secara langsung atau musyawarah
perwakilan.
2. Jumlah anggota BPD ditetapkan dengan jumlah gasal, paling sedikit 5 (lima)
orang dan paling banyak 9 (sembilan) orang.
3. Penetapan Jumlah anggota BPD memperhatikan jumlah penduduk dan
kemampuan Keuangan Desa.
4. Wilayah merupakan wilayah dalam desa seperti wilayah dusun, RW atau RT.
Pengisian keanggotaan BPD dilakukan melalui:
1. Pengisian anggota BPD berdasarkan keterwakilan wilayah.
Pengisian anggota BPD berdasarkan keterwakilan wilayah dilakukan untuk
memilih calon anggota BPD dari unsur wakil wilayah pemilihan dalam desa.
Unsur wakil wilayah adalah masyarakat desa dari wilayah pemilihan dalam
desa. Wilayah pemilihan dalam desa adalah lingkup wilayah tertentu dalam
desa yang telah ditetapkan memiliki wakil dengan jumlah tertentu dalam
keanggotaan BPD. Jumlah anggota BPD dari masing-masing wilayah
ditetapkan secara proporsional dengan memperhatikan jumlah penduduk.
2. Pengisian anggota BPD berdasarkan keterwakil perempuan.
Pengisian anggota BPD berdasarkan keterwakilan perempuan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 6 huruf b dilakukan untuk memilih 1 (satu) orang
perempuan sebagai anggota BPD. Wakil perempuan sebagaimana dimaksud
adalah perempuan warga desa yang memenuhi syarat calon anggota BPD
serta memiliki kemampuan dalam menyuarakan dan memperjuangan
kepentingan perempuan. Pemilihan unsur wakil perempuan sebagaimana
dilakukan oleh perempuan warga desa yang memiliki hak pilih.
Pengisian anggota BPD sebagaimana dimaksud dalam dilaksanakan oleh
panitia yang ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa.
Panitia paling banyak berjumlah 11 (sebelas) orang yang terdiri atas unsur
Perangkat Desa paling banyak 3 (tiga) orang dan unsur masyarakat peling
banyak 8 (delapan) orang unsur Masyarakat paling banyak 8 (delapan) orang.
Unsur masyarakat merupakan wakil dari wilayah pemilihan.
Panitia melakukan penjaringan dan penyaringan bakal calon anggota BPD dalam
jangka waktu 6 (enam) bulan sebelum masa keanggotaan BPD berakhir.
Bakal calon anggota BPD yang memenuhi syarat ditetapkan sebagai calon
anggota BPD.
Pemilihan calon anggota BPD paling lambat 3 (tiga) bulan sebelum masa
keanggotaan BPD berakhir.
Dalam hal mekanisme pengisian keanggotaan BPD ditetapkan melalui proses
pemilihan langsung, panitia pengisian menyelenggarakan pemilihan langsung
calon anggota BPD oleh unsur masyarakat yang mempunyai hak pilih.
Dalam hal mekanisme pengisian keanggotaan BPD ditetapkan melalui proses
musyawarah perwakilan sebagaimana calon anggota BPD dipilih dalam proses
musyawarah perwakilan oleh unsur wakil masyarakat yang mempunyai hak pilih.
Calon anggota BPD terpilih adalah calon anggota BPD dengan suara terbanyak.
Calon anggota BPD terpilih disampaikan oleh panitia kepada Kepala Desa paling
lama 7 (tujuh) hari sejak calon anggota BPD terpilih ditetapkan panitia.
Calon anggota BPD terpilih sebagaimana dimaksud pada disampaikan oleh
Kepala Desa kepada Bupati/Wali kota melalui Camat paling lama 7 (tujuh) hari
sejak diterimanya hasil pemilihan dari panitia pengisian untuk diresmikan oleh
Bupati/Wali kota.
Persyaratan calon anggota BPD adalah:
a. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
b. memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, serta
mempertahankan dan memelihara keutuhan Negara Republik Indonesia dan
Bhinneka Tunggal Ika;
c. berusia paling rendah 20 (dua puluh) tahun atau sudah/pernah menikah;
d. berpendidikan paling rendah tamat sekolah menengah pertama atau
sederajat;
e. bukan sebagai perangkat Pemerintah Desa;
f. bersedia dicalonkan menjadi anggota BPD;
g. wakil penduduk Desa yang dipilih secara demokratis; dan
h. bertempat tinggal di wilayah pemilihan.
Peresmian Anggota BPD
Modul Pelatihan BPD Tahun 2018
24
Kementerian Dalam Negeri
Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa
Anggota BPD yang telah melaksanakan sumpah dan janji, mengikuti pelatihan
awal masa tugas yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota.
Pemberhentian Anggota BPD
Anggota BPD berhenti karena:
a. meninggal dunia
b. mengundurkan diri; atau
c. diberhentikan.
Anggota BPD diberhentikan sebagaimana dimaksud pada apabila:
a. berakhir masa keanggotaan;
b. tidak dapat melaksanakan tugas secara berkelanjutan atau berhalangan
tetap secara berturut-turut selama 6 (enam) bulan tanpa keterangan apapun;
c. tidak lagi memenuhi syarat sebagai anggota BPD;
d. tidak melaksanakan kewajiban;
e. melanggar larangan sebagai anggota BPD;
f. melanggar sumpah/janji jabatan dan kode etik
g. dinyatakanbersalah berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana dengan ancaman
pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih;
h. tidak menghadiri rapat paripurna dan/atau rapat BPD lainnya yang menjadi
tugas dan kewajibannya sebanyak 6 (enam) kali berturut-turut tanpa alasan
yang sah;
i. Adanya perubahan status Desa menjadi kelurahan, penggabungan 2 (dua)
Desa atau lebih menjadi 1 (satu) Desa baru, pemekaran atau penghapusan
Desa;
j. Bertempat tinggal diluar wilayah asal pemilihan; dan/atau
k. Ditetapkan sebagai calon Kepala Desa.
Pemberhentian anggota BPD diusulkan oleh pimpinan BPD berdasarkan hasil
musyawarah BPD kepada Bupati/Walikota melalui Kepala Desa.
Kepala Desa menindaklanjuti usulan pemberhentian anggota BPD kepada
Bupati/Walikota melalui Camat paling lama 7 (tujuh) hari sejak diterimanya usul
pemberhentian.
Camat menindaklanjuti usulan pemberhentian anggota BPD kepada
Bupati/Walikota paling lama 7 (tujuh) hari sejak diterimanya usul
pemberhentian.
Modul Pelatihan BPD Tahun 2018
26
Kementerian Dalam Negeri
Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa
M.3.2.1
Tahun.....................
Kelompok-1
Indikator
No Fungsi Kegiatan Keterangan
Keberhasilan
I Membahas dan
menyepakati Rancangan 1
Peraturan Desa bersama
Kepala Desa
2
dst
M.3.2.2
FORMULIR DISKUSI KELOMPOK
MENYUSUN PROGRAM DAN KEGIATAN BPD
Tahun.....................
Kelompok-2
Indikator
No Fungsi Kegiatan Keterangan
Keberhasilan
II Menampung dan menyalurkan
aspirasi masyarakat Desa 1
dst
M.3.2.3
Kelompok-3
Indikator
No Fungsi Kegiatan Keterangan
Keberhasilan
III Melakukan pengawasan
kinerja Kepala Desa 1
dst
M.3.2.4
Formulir Diskusi
Kelompok-1
MENCIPTAKAN HUBUNGAN YANG HARMONIS
ANTARA BPD DENGAN PEMERINTAH DESA
1
2
3
Dst
M.3.2.5
Formulir Diskusi
Kelompok-2
MENCIPTAKAN HUBUNGAN YANG HARMONIS
ANTARA PEMERINTAH DESA DENGAN LKD
I LPM
1
Modul Pelatihan BPD Tahun 2018
32
Kementerian Dalam Negeri
Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa
2
3
II PKK
1
2
3
III Dst
M.3.2.6
Formulir Diskusi
Kelompok-3
MENCIPTAKAN HUBUNGAN YANG HARMONIS
ANTARA BPD DENGAN LKD
M.3.2.7
Formulir Diskusi
Kelompok-4
PENYELESAIAN KONFLIK ANTAR KELEMBAGAAN
1
2
3
Dst
Bahan Bacaan -3
Laporan kinerja BPD merupakan laporan atas pelaksanaan tugas BPD dalam 1
(satu) tahun anggaran. Laporan kinerja dibuat dengan sistematika:
a. dasar hukum;
b. pelaksanaan tugas; dan
c. penutup.