Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Petunjuk Teknis
Teknis Jumantik-PSN Anak Sekolah
Sekolah 1
KATA PENGANTAR
Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan masalah kesehatan utama di Indonesia, terutama
menyerang di wilayah perkotaan (urban), namun tidak menutup kemungkinan juga
menyerang di wilayah pedesaan (rural). Penyebaran DBD semakin lama semakin meluas,
hingga saat ini tahun 21! sebanyak "#$ %abupaten&%ota telah endemis DBD.
Peran serta masyarakat merupakan komponen utama dalam pengendalian DBD, mengingat
'ektor DBD nyamuk Aedes
nyamuk Aedes jentiknya
jentiknya ada di sekitar permukiman dan tempat istirahat nyamuk
n yamuk
dewasa sebagian besar ada di dalam rumah.
Peran serta masyarakat dalam hal ini adalah peran serta sebagai kader juru pemantau jentik
(umantik) yang melaksanakan pemantauan jentik dan pemberantasan sarang nyamuk (P*)
yang
yang dilaku
dilakukan
kan se+ara
se+ara rutin
rutin seming
seminggu
gu sekali
sekali,, meliput
meliputii kegiat
kegiatan
an mengur
menguras,
as, menutu
menutup
p dan
mengubur atau memanaatkan kembali barang-barang yang bernilai ekonomis (!). P* !
se+ara rutin dapat membantu menurunkan kepadatan 'ektor, berdampak pada menurunnya
kontak antara manusia dengan 'ektor, akhirnya terjadinya penurunan kasus DBD.
%elomp
%elompokok anak
anak sekola
sekolah
h merupak
merupakan
an bagian
bagian kelomp
kelompokok masya
masyaraka
rakatt yang dapat
dapat berper
berperan
an
strategis, mengingat jumlahnya sangat banyak sekitar 2/ dari jumlah penduduk Indonesia
adalah anak sekolah D, 0P dan 0. nak sekolah tersebar di semua wilayah
Indonesia, baik daerah perkotaan maupun pedesaan.
Peran serta anak sekolah sebagai umantik dapat digunakan untuk menanamkan perilaku
hidup bersih dan sehat (P3B) pada usia dini, yang akan digunakan sebagai dasar pemikiran
dan perilakunya dimasa yang akan datang. elain itu, menggerakan anak sekolah lebih mudah
dibandingkan dengan orang dewasa dalam pelaksanaan P*.
KATA PENGANTAR
Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan masalah kesehatan utama di Indonesia, terutama
menyerang di wilayah perkotaan (urban), namun tidak menutup kemungkinan juga
menyerang di wilayah pedesaan (rural). Penyebaran DBD semakin lama semakin meluas,
hingga saat ini tahun 21! sebanyak "#$ %abupaten&%ota telah endemis DBD.
Peran serta masyarakat merupakan komponen utama dalam pengendalian DBD, mengingat
'ektor DBD nyamuk Aedes
nyamuk Aedes jentiknya
jentiknya ada di sekitar permukiman dan tempat istirahat nyamuk
n yamuk
dewasa sebagian besar ada di dalam rumah.
Peran serta masyarakat dalam hal ini adalah peran serta sebagai kader juru pemantau jentik
(umantik) yang melaksanakan pemantauan jentik dan pemberantasan sarang nyamuk (P*)
yang
yang dilaku
dilakukan
kan se+ara
se+ara rutin
rutin seming
seminggu
gu sekali
sekali,, meliput
meliputii kegiat
kegiatan
an mengur
menguras,
as, menutu
menutup
p dan
mengubur atau memanaatkan kembali barang-barang yang bernilai ekonomis (!). P* !
se+ara rutin dapat membantu menurunkan kepadatan 'ektor, berdampak pada menurunnya
kontak antara manusia dengan 'ektor, akhirnya terjadinya penurunan kasus DBD.
%elomp
%elompokok anak
anak sekola
sekolah
h merupak
merupakan
an bagian
bagian kelomp
kelompokok masya
masyaraka
rakatt yang dapat
dapat berper
berperan
an
strategis, mengingat jumlahnya sangat banyak sekitar 2/ dari jumlah penduduk Indonesia
adalah anak sekolah D, 0P dan 0. nak sekolah tersebar di semua wilayah
Indonesia, baik daerah perkotaan maupun pedesaan.
Peran serta anak sekolah sebagai umantik dapat digunakan untuk menanamkan perilaku
hidup bersih dan sehat (P3B) pada usia dini, yang akan digunakan sebagai dasar pemikiran
dan perilakunya dimasa yang akan datang. elain itu, menggerakan anak sekolah lebih mudah
dibandingkan dengan orang dewasa dalam pelaksanaan P*.
SAMBUTAN DIREKTUR
ssalamualaikum, 4r.4b.
alam sejahtera bagi %ita semua
Puji syukur kehadiran lloh 4, uhan 5ang aha %uasa, karena atas perkenan -*ya
Buku Petunjuk eknis (uknis) umantik-P* nak
nak ekolah dapat diselesaikan dengan baik.
Demam Berdarah Dengue adalah masalah kita bersama, oleh karena itu penting kiranya peran
serta berbagai sektor dalam rangka pengendalian DBD di Indonesia, termaksuk peran serta
nak ekolah.
nak sekolah dapat berperan penting dalam pengendalian DBD di Indonesia, antara lain
sebagai juru pemantau jentik (umantik) dan sebagai pelaksana pemberantasan sarang
nyamuk (P*) di lingkungan sekolah dan rumahnya masing-masing. nak sekolah D,
0P, 0 jumlahnya sangat banyak hingga 2/ penduduk Indonesia, tersebar di seluruh
wilayah Indonesia. ehingga, apabila dapat berperan dalam pengendalian DBD maka akan
berdampak signiikan terhadap penurunan kasus dan kematian DBD.
aya u+apkan terima kasih kepada semua pihak yang terlah berperan dalam penyusunan
uknis ini, semoga semua yang diberikan dapat bernilai amal ibadah. emoga uknis ini akan
bermanaat bagi kita semua, terutama bagi para pengelola program kesehatan, tenaga
pendidik& guru, pembina pramuka dan lain sebagainya sebagai panduan dalam pembentukan,
pembinaan, pelaksanaan dan pengawasan serta e'aluasi kegiatan P* nak ekolah.
4assalamualaikum, 4r.4b.
alam sejahtera bagi %ita semua,
Direktur PPBB,
itra Bestari 7
1. D9. Drs. ri %rianto, .%es
2. D9. Dra. Dewi usanna, .%es
!. Drs. +ep ukirman
". 9udi ulaeman, 8
6. Dra. =itri 9iyanti, .i
BAB I
PENDAHULUAN
1. L!#!r B$%!&!n'
Penyakit demam berdarah dengue (DBD) hingga saat ini masih menjadi problem utama di
Indonesia. ekalipun angka kematian DBD dapat ditekan hingga di bawah 1 per 1 orang
penderita, namun jumlah dan sebaran kasusnya semakin meningkat. ahun 21! jumlah
penderita sebanyak 112.611 orang dengan area penyebaran hingga "#$ %abupaten&%ota.
%ementerian %esehatan melalui Direktorat Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang (Dit
PPBB) Direktorat enderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan 0ingkungan (Ditjen PP
dan P0) telah menetapkan tujuh kegiatan pokok dalam pengendalian DBD antara lain
pengobatan dan tatalaksana penderita, pengendalian 'ektor, peningkatan peran serta
masyarakat, jejaring kemitraan, pendidikan dan pelatihan, monitoring dan e'aluasi serta
penelitian dan pengembangan.
Dalam mewujudkan tujuh kegiatan pokok pengendalian DBD, ditentukan lima ren+ana
pengembangan program antara lain meningkatkan peran serta masyarakat, mengaktikan
kembali kelompok kerja operasional (Pokjanal) DBD diberbagai tingkat administrasi,
mendorong kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (P*) oleh anak sekolah dan Pramuka,
mendukung pengembangan 'aksin serta meningkatkan kemampuan sumber daya manusia
(D) pengendalian penyakit bersumber arbo'irosis.
Peran serta masyarakat merupakan komponen utama dalam pengendalian DBD, mengingat
'ektor DBD nyamuk Aedes aegypti jentiknya ada di sekitar permukiman dan tempat istirahat
nyamuk dewasa sebagian besar ada di dalam rumah. Peran serta masyarakat dalam hal ini
adalah peran serta dalam pelaksanaan P* se+ara rutin seminggu sekali. P* se+ara rutin
dapat membantu menurunkan kepadatan 'ektor, berdampak pada menurunnya kontak antara
manusia dengan 'ektor, akhirnya terjadinya penurunan kasus DBD.
3ingga saat ini peran serta masyarakat dalam pelaksanaan P* belum optimal, masih banyak
masyarakat yang belum melakukan P* se+ara rutin. Banyak aktor yang menjadi penyebab
rendahnya peran masyarakat dalam P*, di antaranya adalah terbatasnya biaya kampanye
P*. 0angkah awal dari kegiatan kampanye P* adalah penyusunan pentunjuk teknsis
(uknis) tentang pelaksanaan P*, salah satunya adalah uknis umantik-P* nak ekolah.
%elompok anak sekolah merupakan bagian kelompok masyarakat yang dapat berperan
strategis, mengingat jumlahnya sangat banyak sekitar 2/ dari jumlah penduduk Indonesia
adalah anak sekolah D, 0P dan 0. nak sekolah tersebar di semua wilayah
Indonesia, baik daerah perkotaan maupun pedesaan. Pemahaman P* bagi anak sekolah
berperan untuk menanamkan perilaku P* pada usia sedini mungkin, yang akan digunakan
sebagai dasar pemikiran dan perilakunya dimasa yang akan datang. elain itu, menggerakan
anak sekolah lebih mudah dibandingkan dengan orang dewasa dalam pelaksanaan P*.
2. Tu(u!n
a. eningkatkan peran serta anak sekolah sebagai umantik dalam pelaksanaan P*
b. ebagai salah satu upaya pembinaan perilaku hidup bersih dan sehat (P3B) sejak
usia dini.
+. ebagai panduan bagi pengelola program kesehatan& petugas kesehatan dan tenaga
pendidik (guru) dalam membentuk& menggerakan umantik-P* anak sekolah.
d. endukung upaya penurunan kasus DBD di Indonesia
). S!*!r!n
a. Pengelola program kesehatan& petugas kesehatan
b. %epala sekolah dan guru-guru
+. Para pembina gerakan pramuka
d. nak sekolah dari D&sederajat, 0P&sederajat, 0&sederajat
e. Pramuka
BAB II
PENGORGANISASIAN
1. S#ru&#ur
umantik nak ekolah adalah anak sekolah dari berbagai jenjang pendidikan dasar dan
menengah yang telah dibina dan dilatih sebagai juru pemantau jentik (umantik) di
sekolahnya. Pembentukan dan pelaksanaan umantik-P* nak ekolah dimaksudkan
untuk ikut serta mendukung program pemerintah dalam upaya pemberantasan sarang
nyamuk (P*) penular demam berdarah dengue dan +hikungunya serta sebagai salah satu
upaya pembinaan perilaku hidup bersih dan sehat (P3B) sejak usia dini. ekanisme
pembentukan, pembinaan, pelaksanaan dan pengawasan kegiatannya menjadi hak dan
tanggung jawab pemerintah kabupaten&kota dengan mempertimbangkan kebijakan,
peraturan dan ketentuan yang ditetapkan oleh pemerintah pusat dan pemerintah pro'insi.
dapun susunan organisasinya adalah sebagai berikut7
Bupati&4alikota
ekretaris Daer ah
% a b&%o ta
Dari bagan diatas menunjukan bahwa Bupati& 4alikota melalui sekretaris darah
merupakan koordinator utama yang membangun kerjasama di antara instansi terkait antara
lain dinas kesehatan, dinas pendidikan dan kantor kementerian agama kabupaten&kota.
%erjasama tersebut diwujudkan dalam wadah kelompok kerja (Pokja) P* nak ekolah.
Daerah yang telah memiliki wadah kelompok kerja operasional (Pokjanal) DBD maka
Pokja P* anak sekolah dapat dimasukan sebagai bagian dari Pokjanal DBD yang sudah
ada.
Bupati&4alikota berwenang dan bertanggungjawab dalam mengeluarkan ketetapan
pembentukan Pokja umantik-P* nak ekolah di wilayahnya melalui sebuah surat
keputusan.
Peran dan tanggungjawab Pokja umantik-P* nak ekolah antara lain yaitu7
a. embentuk kegiatan P*& umantik anak sekolah di tiap-tiap sekolah di wilayahnya.
b. emberikan dukungan operasional dalam rangka pelaksanaan P* anak sekolah.
+. enjalin koordinasi antara puskesmas, sekolah, madrasah dan pondok pesantren
dalam upaya pembentukan, pembinaan, pelaksanaan dan pengawasan kegiatan P*
anak sekolah di wilayahnya.
d. emastikan bahwa pembinaan, pelaksanaan dan pengawasan P*& umantik anak
sekolah di wilayahnya berjalan dengan baik dalam rangka men+apai usaha kesehatan
sekolah (>%) yang optimal dan mewujudkan S$&%! B$,!* J$n#i& .
e. elaksanakan monitoring dan e'aluasi terhadap pelaksanaan kegiatan P* anak
sekolah di wilayahnya.
. emberikan penghargaan terhadap sekolah, madrasah dan pondok pesantren yang
memiliki kinerja dan prestasi yang baik dalam pelaksanaan P* anak sekolah dan
berhasil mewujudkan S$&%! B$,!* J$n#i&.
g. emberikan laporan pelaksanaan P* anak sekolah kepada Pokjanal DBD tingkat
pro'insi (jika Pokjanal DBD tingkat pro'insi belum terbentuk, maka laporan ditujukan
kepada :ubernur dengan tembusan kepada kepala dinas kesehatan pro'insi).
4. P$r$&ru#!n
Perekrutan kader jumantik anak sekolah dan penunjukan guru penanggungjawab dilaksanakan
sesuai dengan tata +ara yang telah diatur oleh masing-masing sekolah. emakin banyak anak
sekolah yang dilibatkan akan semakin baik, bila perlu seluruh anak sekolah dilibatkan sebagai
umantik-P* nak ekolah.
Peran dan tanggung jawab pelaksanaan umantik-P* disesuaikan dengan ungsi masing-
masing, yaitu7
6.1. umantik nak ekolah
a. elakukan kegiatan pemantauan jentik dan P* di lingkungan sekolah se+ara rutin
seminggu sekali.
b. elakukan kegiatan pemantauan jentik dan P* di lingkungan tempat tinggalnya se+ara
rutin seminggu sekali.
+. embuat +atatan&laporan hasil pemantauan jentik dan P* di sekolah dan tempat
tinggalnya.
d. elaporkan hasil pemantauan jentik kepada :uru Penanggung awab umantik-P*
sekolah seminggu sekali menggunakan =ormulir 3asil Pemantauan entik ingguan di
9umah&empat inggal (lampiran 1) dan =ormulir 3asil Pemantauan entik ingguan di
ekolah (lampiran 2)
e. elakukan sosialisasi P* ! dan pengenalan DBD kepada rekan-rekan siswa-siswi
lainnya.
. Berperan sebagai penggerak dan moti'ator siswa-siswi lainnya agar mau melaksanakan
pemberantasan sarang nyamuk terutama di lingkungan sekolah dan tempat tinggalnya.
g. Berperan sebagai penggerak dan moti'ator bagi keluarga dan masyarakat agar mau
melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk terutama di lingkungan tempat tinggalnya.
a. embina dan memantau pelaksanaan kegiatan P* anak sekolah serta melaksanakan
koordinasi dengan pemerintah daerah setempat (Pokja P* nak ekolah).
b. emberikan pembinaan teknis kepada guru-guru dan umantik anak sekolah.
+. enganalisa laporan hasil pemantauan jentik oleh umantik anak sekolah.
d. elaporkan rekapitulasi hasil pemantauan jentik oleh umantik anak sekolah di wilayah
kerjanya kepada Pokja P* nak ekolah melalui kepala dinas kesehatan kabupaten&kota.
a. elalui instansi atau %PD terkait melakukan pembinaan dan e'aluasi pelaksanaan
kegiatan P* nak ekolah di masing-masing kabupaten&kota di wilayahnya.
b. enganalisa dan membuat laporan rekapitulasi hasil kegiatan P* anak sekolah dari
wilayah kabupaten&kota kepada Direktorat enderal Pengendalian Penyakit dan
Penyehatan 0ingkungan (Ditjen PP dan P0), %ementerian %esehatan 9I.
+. emberikan dukungan operasional kepada Pokja tingkat %abupaten&%ota.
. Du&un'!n O/$r!*in!%
gar umantik-P* nak ekolah dapat bertugas dan berungsi sebagaimana yang
diharapkan maka diperlukan dukungan biaya operasional. Dukungan dana tersebut dapat
berasal dari beberapa sumber misalnya PBD, Bantuan Aperasional %esehatan (BA%), dan
lain sebagainya. dapun komponen pembiayaan yang diperlukan antara lain adalah7
a. ransport&insenti bagi petugas pembina teknis di lapangan.
b. Penyediaan P* kit berupa topi, rompi, tas kerja, ormulir hasil pemeriksaan jentik, alat
tulis, senter, pipet dan plastik tempat jentik dan lar'asida.
+. Penyediaan alat lainnya misalnya media komunikasi, inormasi dan edukasi (%I8)
seperti lealet, stiker, lembar balik ( flipchart ), buku saku, juknis&juklak dll.
d. Biaya pelatihan&pembinaan guru-guru sekolah& guru penanggung jawab P* anak
sekolah oleh Pokja P* anak sekolah.
e. Biaya pelatihan bagi jumantik anak sekolah oleh puskesmas& dinas kesehatan& Pokja
P* anak sekolah.
. Biaya monitoring dan e'aluasi.
BAB III
PELAKSANAAN PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK 5PSN6 ANAK SEKOLAH
P* adalah tindakan pemberantasan sarang nyamuk melalui kegiatan menutup, menguras dan
memanaatkan barang bekas yang masih berniai (yang dikenal dengan istiah !). %egiatan
P* anak sekolah meliputi pengamatan jentik dan kegiatan ! (menutup, menguras,
memanaatkan barang-barang bekas yang masih bernilai ekonomis). P* ! merupakan
kegiatan teren+ana se+ara terus menerus dan berkesinambungan. :erakan ini merupakan
kegiatan yang paling eekti untuk men+egah terjadinya penyakit DBD serta mewujudkan
kebersihan lingkungan dan perilaku hidup sehat.
1. ekanisme Pelaksanaan
%egiatan pemantauan jentik merupakan bagian penting dalam P*, hal ini untuk mengetahui
keberadaan jentik.
Pengamatan jentik dapat dilakukan sebagai berikut 7
- en+ari semua tempat perkembangbiakan jentik nyamuk yang ada di dalam maupun di
lingkungan rumah.
- etelah didapatkan, maka dilakukan penyenteran untuk mengetahui ada tidaknya jentik
- en+atat ada tidaknya jentik dan jenis kontainer yang diperiksa pada =ormulir 3asil
Pemantauan entik ingguan di 9umah&empat inggal (lampiran 1) dan =ormulir 3asil
Pemantauan entik ingguan di ekolah (lampiran 2)
empat perkembangbiakan nyamuk di dalam rumah, misalnya tatakan pot bunga, tatakan
dispenser, tatakan kulkas, bak mandi&4, 'as bunga, tempat minum burung , dan lain-lain.
:ambar !.2. empat-tempat potensial perkembangbiakan nyamuk di dalam rumah
empat perkembangbiakan nyamuk di luar rumah, misalnya tempayan, drum, talang air,
tempat penampungan air hujan&air , kaleng bekas, botol plastik, ban bekas, pelepah tales,
pelepah pisang, potongan bambu, plastik, dan lain-lain.
:ambar !.!. empat-tempat potensial perkembangbiakan nyamuk di luar rumah
!. enguras
enguras tempat penampungan air se+ara rutin dan terus menerus. enguras harus dilakukan
setiap minggu dengan pertimbangan nyamuk harus dibunuh sebelum menjadi nyamuk
dewasa, karena periode pertumbuhan telur, jentik dan kepompong selama $-12 hari, sehingga
sebelum $ hari harus sudah dikuras supaya mati sebelum menjadi nyamuk dewasa.
:ambar !.". enguras empat Penyimpanan ir
". enutup
enutup adalah kegiatan menutup semua tempat penyimpanan air yang diperkirakan air akan
disimpan dalam waktu lama (lebih dari satu minggu). *amun apabila tetap ditemukan jentik,
maka air harus dikuras dan dapat diisi kembali kemudian ditutup rapat.
:ambar !.6. enutup empat Penampungan ir
Banyak barang-barang bekas yang dapat digunakan kembali dan benilai ekonomis, dengan
+ara mengolah kembali bahan-bahan media penampungan air menjadi produk atau barang-
barang yang telah diperbaharui menjadi bernilai ekonomis.
:ambar !.;. enaatkan kembali barang bekas yang bernilai ekonomis atau mendaur ulang
%egiatan pen+atatan dan pelaporan berungsi untuk menilai keberhasilan P* ! oleh anak
sekolah, serta sebagai inormasi penting dalam rangka mengh adapi terjadi serangan DBD.
Pen+atatan dan pelaporan P* anak sekolah dilakukan dengan tahapan sebagai berikut 7
Pen+atatan dilakukan sesuai dengan =ormulir 3asil Pemantauan entik ingguan di
9umah&empat inggal (lampiran 1) dan =ormulir 3asil Pemantauan entik ingguan di
ekolah (lampiran 2).
- eminggu sekali siswa melakukan pemantauan jentik dan P* di rumahnya masing-
masing melakukan pen+atatan hasil pemantauan jentik, jenis tempat perkembangbiakan
nyamuk& penampungan air (kontainer), ada tidaknya jentik dan kegiatan P* ! yang
dilakukan dengan menggunakan =ormulir 3asil Pemantauan entik ingguan di
9umah&empat inggal (lampiran 1)
- eminggu sekali siswa juga melakukan pemantauan jentik dan P* di lingkungan
sekolahnya, melakukan pen+atatan hasil pemantauan jentik, jenis ruangan yang dipantau,
jenis tempat perkembangbiakan nyamuk& penampungan air (kontainer), ada tidaknya
jentik dan kegiatan P* ! yang dilakukan =ormulir 3asil Pemantauan entik ingguan
di ekolah (lampiran 2).
- =ormulir 3asil Pemantauan entik ingguan nak ekolah dilaporkan setiap minggu ke
guru penanggung jawab dan dipara oleh guru penanggung jawab.
- :uru penanggungjawab memeriksa =ormulir 3asil Pemantauan entik dan P* ekolah
dan =ormulir 3asil Pemantauan entik dan P* 9umah, apabila laporan ditemukan jentik
maka guru wajib memberikan arahan kepada siwa untuk meningkatkan kegiatan P* !,
serta diharapkan dapat melaporkan ke Puskesmas setempat untuk mendapatkan
pengendalian lebih lanjut.
- :uru Penanggung jawab merekap hasil pemantauan siswa di rumah dan di sekolah ke
dalam orm 9ekapitulasi 0aporan ingguan umantik-P* nak ekolah (lampiran 3)
kepada kepala puskesmas setempat selaku pembina >% wilayahnya.
BAB 17
PENGENALAN DEMAM BERDARAH DENGUE 5DBD6
alah satu penyebab kematian penderita DBD adalah karena keterlambatan dibawa ke rumah
sakit. 3al ini disebabkan karena keluarga penderita kurang mengenali tanda dan gejala
penyakit DBD baik tanda&gejala awal maupun tanda&gejala lanjut maupun +ara-+ara
memberikan pertolongan pertama kepada penderita DBD.
2. :ejala&anda DBD
- %adang-kadang terjadi
pendarahan di hidung
(mimisan) dan atau di gusi
- njurkan segera
untuk periksa ke
dokter, poliklinik,
Puskesmas atau
rumah sakit untuk
memastikan
penyakitnya dan
mendapat
pertolongan yang
tepat
Penyakit DBD ditularkan oleh nyamuk Aedes, terdiri dari Aedes aegypti dan Aedes
albopictus. *yamuk jenis ini lebih banyak hidup di air bersih dan menghisap darah pada siang
hari.
2.1. elur
elur diletakkan satu persatu di atas permukaan air, biasanya pada dinding bagian dalam
kontainer di permukaan air. umlah telur nyamuk untuk sekali bertelur dapat men+apai !
butir dengan ukuran 6 mm. elurnya berbentuk elips berwarna hitam dan terpisah satu
dengan yang lain. Pada kondisi yang buruk (dalam kondisi musim kering yang lama), telur
dapat bertahan hingga lebih dari satu tahun. elur akan menetas menjadi jentik setelah 1-!
hari terendam air.
2.2. entik
etelah telur terendam 2-! hari, selanjutnya menetas menjadi jentik. entik mengalami "
tingkatan atau stadium yang disebut instar, yaitu instar I, II, III dan IC. 4aktu pertumbuhan
dari masing-masing stadium adalah jentik instar I selama 1 hari, jentik instar II selama 1-2
hari, jentik instar III selama 2 hari, jentik instar IC selama 2-! hari. entik Aedes di dalam air
dapat dikenali dengan +iriE+iri berukuran ,6E1 +m dan selalu bergerak akti dalam air. Pada
waktu istirahat posisinya hampir tegak lurus dengan permukaan air untuk bernapas
(mendapatkan oksigen). elanjutnya jentik berkembang menjadi kepompong.
:ambar 6.!. entik *yamuk Aedes
2.!. %epompong
%epompong adalah periode puasa, membutuhkan waktu 1-2 hari. %epompong berbentuk
seperti koma dan lebih pendek dibandingkan jentik, akti bergerak dalam air terutama bila
terganggu. Pada tingkat kepompong ini tidak memerlukan makan, tetapi perlu udara. Dalam
waktu 1-2 hari perkembangan kepompong sudah sempurna, maka kulit kepompong pe+ah dan
nyamuk dewasa muda segera keluar dan terbang. Pada umumnya nyamuk jantan menetas
lebih dahulu dari nyamuk betina.
!.1. Buatan
empat perkembangbiakan jentik buatan adalah segala sesuatu yang dibuat oleh manusia
dapat berungsi menampung air dan jernih, yang kemudian digunakan oleh nyamuk Aedes
untuk tempat berkembangbiak, seperti bak mandi, ember, dispenser, kulkas, ban bekas,
pot&'as bunga, kaleng, plastik, dan lain-lain. empat penampungan air tersebut berada di
sekitar pemukiman penduduk. empat nyamuk berkembangbiak yang dibuat&disediakan oleh
manusia, seperti tempat penampungan air bersih (bak mandi, ember, dispenser, kulkas, dan
lain-lain), maupun tempat-tempat penampungan air lainnya yang ada disekitar pemukiman
penduduk.
:ambar 6.;. empat perkembangbiakan buatan.
*yamuk Aedes setelah mengisap darah akan beristirahat untuk proses pematangan telur,
setelah bertelur nyamuk beristirahat untuk kemudian menghisap darah kembali. *yamuk
Aedes aegypti lebih menyukai beristirahat di tempat yang gelap, lembab, tempat tersembunyi
di dalam rumah atau bangunan, termasuk kolong tempat tidur, kloset, kamar mandi dan dapur.
elain itu juga bersembunyi pada benda-benda yang digantungkan seperti baju, tirai dan
dinding. 4alaupun jarang, bisa ditemukan di luar rumah, di tanaman atau tempat terlindung
lainnya.
edangkan nyamuk Aedes albopictus jarang ditemukan beristirahat di dalam rumah.
%ebiasaan istirahat nyamuk Aedes albopictus beristirahat di luar rumah, seperti di tanaman,
rerumputan, tanaman kering, dan lain-lain.
L!+/ir!n 1
N!+! Si*! 9
K$%!* 9
A%!+!# Ru+! 9
Bu%!n 9
Min''u &$ 9
M$n'$#!ui
Or!n' Tu! Si*!
5.........................................................6
L!+/ir!n 2
N!+! Si*! 9
K$%!* 9
A%!+!# S$&%! 9
Bu%!n 9
Min''u &$ 9
M$n'$#!ui
Guru P$n!n''un' J!!,
5.........................................................6