Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya
makalah yang berjudul “Hukum Pajak” ini dapat diselesaikan tepat pada
waktunya. Makalah ini disusun sebagai tugas untuk mata kuliah Hukum Pajak

Makalah ini ditulis dan disusun agar para pembaca dapat mengambil ilmu
dari pokok isi pembahasan. Makalah tersusun dari berbagai referensi,baik itu yang
datangnya dari buku-buku tentang hukum pajak dan dari internet dan beberapa
sumber lain.
Semoga makalah ini dapat bermafaat bagi para pembaca Saya menyadari
bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih
banyak kekurangan yang masih perlu diperbaiki, untuk itu saya mengharapkan
saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan makalah ini, sehingga dapat
bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.

1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... 1
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... 2

BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah.............................................................................................. 3
2. Rumusan Masalah ...................................................................................................... 3
3. Tujuan ...............................................................................................................4

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian ................................................................................................................. 5
B. Jenis-Jenis Pengangguran .......................................................................................... 6
C. Faktor-Faktor Penyebab Pengangguran .................................................................... 8
D. Dampak Pengangguran . ........................................................................................... 10
E. Solusi Mengatasi Pengangguran ......................................................................... 11

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan ...................................................................................................................... 13
Saran ................................................................................................................................ 13

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 14


CONTOH KASUS ...................................................................................................... 15

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kemajuan teknologi yang kini merambah keseluruh lapisan
masyarakat memang sangat membantu dalam segala bidang. Banyaknya
mesin-mesin impor yang digunakan untuk mempermudah pekerjaan
manusia dapat menghasilkan barang yang berkualitas yang tak kalah dengan
pembuatan manual oleh manusia.

Tetapi hal ini tidak saja membuat pemerintah dan masyarakat lega,
namun juga menimbulkan masalah baru yang hingga kini belum dapat
terselesaikan. Masalah yang tiap tahun bertambah rumit, dan makin banyak
saja masyarakat yang menjalani profesi ini, yaitu pengangguran.
Pengangguran yang tinggi berdampak langsung maupun tidak langsung
terhadap kemiskinan, kriminalitas dan masalah-masalah sosial politik yang
juga semakin meningkat. Dengan jumlah angkatan kerja yang cukup besar,
arus migrasi yang terus mengalir, serta dampak krisis ekonomi yang
berkepanjangan sampai saat ini, membuat permasalahan tenaga kerja
menjadi sangat besar dan kompleks.

Jika masalah pengangguran yang demikian pelik dibiarkan berlarut-larut


maka sangat besar kemungkinannya untuk mendorong suatu krisis sosial.
yang terjadi tidak saja menimpa para pencari kerja yang baru lulus sekolah,
melainkan juga menimpa orangtua yang kehilangan pekerjaan karena kantor
dan pabriknya tutup. Indikator masalah sosial bisa dilihat dari begitu
banyaknya anak-anak yang mulai turun ke jalan. Mereka menjadi
pengamen, pedagang asongan maupun pelaku tindak kriminalitas. Mereka
adalah generasi yang kehilangan kesempatan memperoleh pendidikan
maupun pembinaan yang baik.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang di maksud pengangguran dan faktor faktor apa saja yang
menimbulkan terjadinya pengangguran
2. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis pengangguran
3. Dampak apa saja yang ditimbulkan oleh adanya pengangguran dan
jelaskan
4. Jelaskan solusi dan kebijakan pemerintah dalam menangani
pengangguran
5. Bagaimana hubungan pengangguran dengan sosiologi hukum

3
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian pengangguran dan faktor faktor yang
menimbulkan terjadinya pengangguran
2. Mengetahui jenis jenis Pengangguran
3. Mengetahui dampak yang ditimbulkan oleh adanya pengangguran
4. Mengetahui solusi dan kebijakan pemerintah dalam menangani
pengangguran
5. Mengetahui hubungan pengangguran dengan sosiologi hukum

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PENGANGGURAN

Pengangguran pasti ada disetiap negara entah itu negara maju seperti
Amerika Serikat apalagi negara berkembang semacam Indonesia..

Jumlah pengangguran atau unemployment umumnya sejalah dengan tingkat


pertumbuhan ekonomi suatu negara. Semakin tinggi pertumbuhan ekonomi maka
semakin meningkat juga produksi barang dan jasa yang tentunya akan menyerap
tenaga kerja lebih banyak.

Pengangguran sangat erat kaitannya dengan ketersediaan lapangan kerja bagi


masyarakat. semakin banyak lapangan kerja semakin tinggi juga kesempatan
penduduk usia produktif untuk bekerja, pun sebaliknya. Pengangguran terjadi
ketika jumlah pencari kerja lebih banyak daripada kesempatan kerja yang tersedia.

Pengangguran adalah sebuah golongan angkatan kerja yang belum


melakukan suatu kegiatan yang menghasilkan uang. Pengguran tidak terbatas pada
orang yang belum bekerja. Orang yang sedang mencari pekerjaan dan orang yang
bekerja namun perkerjaannya tidak produktif pun dapat dikategorikan sebagai
pengangguran.

Pengertian Pengangguran Menurut Ahli

 Pengangguran adalah jumlah tenaga kerja dalam perekonomian yang


secara aktif mencari pekerjaan akan tetapi belum memperolehnya.
(Sukirno)
 Pengangguran merupakan suatu keadaan di mana seseorang yang
tergolong dalam kategori angkatan kerja tidak mempunyai pekerjaan dan
juga secara aktif tidak sedang mencari pekerjaan. (Nanga) (2005: 249)

Ada yang mengatakan “Semakin tinggi derajat gelar seseorang, semakin mudah
dia mendapatkan pekerjaan" membuat banyak orang Indonesia yang putus asa dan
menyerah dalam mencari pekerjaan.

https://salamadian.com/pengertian-jenis-jenis-pengangguran 5
B. JENIS JENIS PENGANGGURAN

Jenis pengangguran dibedakan menjadi 2 golongan, pertama adalah jenis


pengangguran berdasarkan sebab terjadinya dan kedua adalah jenis pengangguran
berdasarkan lamanya waktu bekerja.

a. Jenis Pengangguran Berdasarkan Sebab Terjadinya

Pengguran ini terbagi menjadi 4 jenis diantaranya adalah:

1. Pengangguran Siklikal (Cyclical Unemployment)

Pengangguran ini terjadi karena maju-mundurnya ekonomi suatu negara.


Ketika perekonomian mengalami kemunduran daya beli masyarakat pun
akan menurun. Akibatnya perusahaan akan mengurangi produksi dan
perusahaan banyak memberhentikan karyawannya.

2. Pengangguran Struktural

Pengangguran strutktural adalah jenis pengangguran yang disebabkan


perubahan struktur perekonomian. Contohnya peralihan perekonomian
dari sektor perkebunan ke sektor industri. Masyarakat yang ingin bekerja
di sektor industri sulit bekerja karena mereka terbiasa bekerja di sektor
perkebunan sehingga harus menyesuaikan diri bila ingin bekerja di sektor
industri.

3. Pengangguran Friksional

Pengangguran friksional adalah pengangguran yang disebabkan oleh


sistem yang tidak bisa mempertemukan antara pembuka lowongan kerja
dan pencari kerja. entah itu karena kendala informasi, waktu ataupun
geografi.

4. Pengangguran Teknologi

Pengangguran teknologi disebabkan oleh adanya peralihan dari tenaga


kerja manusia menjadi mesin. Perusahaan biasanya lebih memilih
menggunakan tenaga mesin dibandingkan tenaga manusia karena lebih
cepat, mudah dan hemat biaya.

https://salamadian.com/pengertian-jenis-jenis-pengangguran 6
b. Jenis Pengangguran Berdasarkan Lama Waktu Kerja

Jenis pengangguran ini juga terbagi 4, diantaranya:

1. Pengangguran Terbuka

Pengangguran terbuka adalah keadaan sesorang yang sama sekali


tidak bekerja dan sedang berusaha mencari pekerjaan.
Pengangguran terbuka disebabkan oleh lapangan kerja yang tidak
tersedia atau tidak adanya kecocokan antara lowongan kerja dan
latar belakang pendidikan.

2. Pengangguran Tidak Sepenuh Waktu/Setengah Pengangguran

Pengangguran jenis ini ditujukan pada seseorang yang mempunyai


pekerjaan namun jam kerja hanya sedikit atau tidak seusai standar
7-8 per hari sehingga penghasilan mereka pun kadang tidak
mencukupi.

3. Pengangguran Terselubung (Disguised Unemployment)

Pengangguran terselubung adalah pengangguran yang pada orang


yang mempunyai pekerjaan tapi produktivitasnya rendah. entah itu
karena ketidak sesuaian latar belakang pendidikan dengan
pekerajaan ataupun lainnya. Pengangguran jenis ini menyebabkan
produktivitas kerja yang rendah.

4. Pengagguran Musiman

Pengguran musiman adalah pengangguran yang tidak dapat bekerja


ketika pergantian musim, misalnya orang-orang yang bekerja
sebagai petani sawah mereka akan bekerja selama musim panen
setelah itu mereka menganggur menunggu musim berikutnya.
Begitupun misalnya dengan nelayan.

https://salamadian.com/pengertian-jenis-jenis-pengangguran 7
C. FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA PENGANGGURAN

Meskipun tingkat pengangguran yang terjadi di indonesia mengalami


penurunan, namun tetap saja hal positif ini tidak banyak memberikan semangat
pada banyak orang. Namun sebelum itu, ada beberapa hal yang menyebabkan
terjadinya pengangguran yaitu:

1. Jumlah Tenaga Kerja dan Jumlah Lapangan Pekerjaan Tidak Seimbang

Saat ini memang banyak sekali lulusan – lulusan sarjana bahkan magister yang
bisa dibilang berpengalaman, namun karena kurangnya lowongan pekerjaan yang
tersedia, inilah yang membuat banyaknya pengangguran di Indonesia. Apalagi
saat ini populasi di Indonesia sedang banyak – banyaknya.

2. Kemajuan Teknologi

Saat ini sudah banyak pabrik yang hanya membutuhkan sedikit pekerja karena
kebanyakan posisi nya sudah diambil oleh robot. Selain biaya lebih murah,
menggunakan robot juga membuat pekerjaan lebih cepat.

3. Keterampilan dan Pengalaman Pemohon Tidak Sesuai Kriteria

Setiap perusahaan sudah tentu memiliki kriteria dalam menerima karyawan,


namun tentu saja akan ada persaingan dalam hal ini. Semakin tinggi keterampilan
seseorang dalam suatu posisi maka akan semakin mudah pula dia diterima.

Beda hal nya dengan yang baru saja bekerja, biasanya mereka akan sulit untuk
diterima karena perusahaan membutuhkan kriteria yang sesuai dengan posisi yang
mereka butuhkan.

4. Kurangnya Pendidikan

Semakin tinggi gelar dan derajat seseorang, maka akan semakin mudah dia
mendapatkan pekerjaan, sehingga jika ada seseorang yang tingkat pendidikannya
rendah, biasanya dia akan menjadi buruh kasar saja, apalagi jika seseorang itu
tidak memiliki jiwa usaha.

5. Kemiskinan

Orang yang tumbuh di lingkungan dan keluarga miskin, biasanya juga akan
tumbuh menjadi orang yang kekurangan pula. Hal ini dikarenakan kebanyakan
rakyat bawah Indonesia tidak bisa mengenyam pendidikan yang baik, sehingga
banyak dari mereka yang menganggur

https://www.karyaone.co.id/blog/cara-mengatasi-pengangguran/ 8
6. PHK

Biasanya, perusahaan melakukan PHK untuk menstabilkan sistem kerja.


Pemutusan Hubungan Kerja bisa dibilang suatu hal yang paling ditakuti karyawan
swasta, karena jika kontrak kerja habis atau adanya pengurangan karyawan yaitu
PHK, karyawan swasta yang asalnya bekerja di perusahaan tersebut akan
kebingungan mencari pekerjaan di tempat lain.

7. Tempat Tinggal Jauh

Sebuah kota yang kurang atau tidak berkembang biasanya merupakan sarang bagi
pengangguran. Banyak alasan kenapa mereka menganggur, mulai dari tempat
tinggal yang jauh dari domisili, karena kurang mampu sehingga tidak bisa
mencoba peruntungan dan lain sebagainya.

8. Persaingan Pasar Global

Saat ini di Indonesia sudah ada banyak perusahaan asing yang didirikan, namun
mereka lebih memilih menggunakan tenaga kerja dari negara lain dibandingkan
tenaga kerja dari Indonesia. Alasannya karena keterampilan juga kemampuan
tenaga kerja lokal masih tidak sesuai dengan persyaratan mereka.

9. Kesulitan Mencari Lowongan Kerja

Ada banyak perusahaan yang tidak mengumumkan posisi yang dibutuhkan


dengan baik, sehingga banyak orang yang memiliki potensial besar ketinggalan
dan kehilangan informasi. Banyak perusahaan – perusahaan yang hanya
mengumumkannya dengan hanya menempelkan kertas di gedungnya. Selain itu
juga biasanya pencari kerja sering malas untuk mencari informasi lowongan
pekerjaan.

10. Harapan Untuk Calon Pekerja Terlalu Tinggi

Tentu saja setiap perusahaan menginginkan tenaga kerja yang terampil dan
berpengalaman. Namun biasanya jika ketika seleksi yang ketat tidak ada yang
sesuai, banyak dari mereka yang sama sekali tidak menerima tenaga kerja.

https://www.karyaone.co.id/blog/cara-mengatasi-pengangguran/ 9
D. DAMPAK PENGANGGURAN

Pengangguran mempunyai dampak yang berimbas pada perekonomian ataupun


kehidupan bermasyarakat. Berikut ini adalah dampak dari adanya pengangguran:

Dampak Bagi Perekonomian Negara

 Penurunan pendapatan rata-rata penduduk perkapita


 Penurunan penerimaan pemerintah dari sektor pajak
 Meningkatnya biaya sosial yang harus dikeluarkan pemerintah
 Menambah hutang negara

Dampak Bagi Masyarakat

 Menghilangkan keterampilan seseorang karena kemampuan yang tidak


digunakan
 Menimbulkan ketidakstabilan politik dan sosial
 Pengagguran adalah beban psikis dan psikologis bagi si pengaggur
ataupun keluarga
 Dapat memicu terjadinya aksi kriminalitas atau kejahatan
 Pengangguran mempunyai dampak yang berimbas pada perekonomian
ataupun kehidupan bermasyarakat. Berikut ini adalah dampak dari adanya
pengangguran:
 Penurunan pendapatan rata-rata penduduk perkapita
 Penurunan penerimaan pemerintah dari sektor pajak
 Meningkatnya biaya sosial yang harus dikeluarkan pemerintah
 Menambah hutang negara
 Menghilangkan keterampilan seseorang karena kemampuan yang tidak
digunakan
 Menimbulkan ketidakstabilan politik dan sosial
 Pengagguran adalah beban psikis dan psikologis bagi si pengaggur
ataupun keluarga
 Dapat memicu terjadinya aksi kriminalitas atau kejahatan

https://ngurahobelixs.blogspot.com/2016/06 10
E. SOLUSI UNTUK MENGATASI PENGANGGURAN

Badan Pusat Statistik (BPS) menjelaskan adanya kenaikan jumlah


pengangguran di tahun 2017, yakni sebesar 10ribu orang menjadi 7,04 juta orang
pada Agustus 2017 dari Agustus 2016 sebesar 7,03 juta orang.

Keadaan serupa juga terjadi di sejumlah negara lainnya. Untuk itu


masyarakat berharap agar pemerintah dan perusahaan swasta segera melakukan
berbagai cara mengatasi pengangguran yang efektif, seperti berikut ini:

1. Tidak Membeda-bedakan Pencari Kerja

Tidak sedikit perusahaan yang enggan menerima pekerja yang sudah


berkeluarga dan memiliki anak. Misalnya saja dengan alasan perusahaan harus
membayarkan asuransi istri dan anak karyawan mereka, ataupun memiliki resiko
karyawan akan sering izin karena keperluan anak atau keluarga dan sebagainya.

2. Menerapkan Konsep Tim Junior-Senior

Pekerja muda dan tua menghadapi masalah yang sama dalam pasar tenaga
kerja, yaitu tingkat pengangguran yang tinggi. Namun demikian kedua kelompok
ini memiliki alasan yang berbeda. Jika pekerja muda tidak memiliki pengalaman
kerja, pekerja tua mulai kehilangan produktivitas mereka.

Solusi untuk mengatasi hal ini sekaligus cara mengatasi pengangguran


yang berikutnya adalah dengan menerapkan konsep tim junior-senior di mana
kedua kelompok tergabung menjadi satu. Keterampilan pekerja muda dan tua bisa
saling melengkapi sehingga mendorong efektivitas kerja yang dilakukan.

Selain itu, pekerja muda bisa memberikan dukungan bagi senior seperti
halnya kekuatan fisik, kemampuan bahasa ataupun keterampilan dalam bidang
teknologi.

3. Membuka Lapangan Kerja Baru

Pemerintah dan perusahaan swasta diharapkan dapat membuka lapangan


pekerjaan baru untuk menarik minat para pengangguran ataupun lulusan baru
sehingga mengurangi angka pengangguran.

4. Memperbaiki Kondisi Ekonomi Makro

Pertumbuhan ekonomi akan merangsang penciptaan lapangan kerja dan


memberi dampak positif bagi kaum muda yang menganggur. Pemerintah harus
memberi perhatian khusus pada sektor industri yang ramah terhadap pencari kerja
muda untuk menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas.

https://ngurahobelixs.blogspot.com/2016/06 11
5. Subsidi dan Pengurangan Pajak Upah

Salah satu bentuk intensif dari pemerintah seperti subsidi dan pengurangan
pajak upah dapat membantu sektor perekonomian dan industri dalam merekrut
lebih banyak karyawan.

6. Program Pelatihan dan Pendidikan

Program pelatihan dan pendidikan dengan tujuan pembentukan


keterampilan dan pengembangan potensi dapat membantu mengurangi angka
pengangguran. Tenaga kerja yang terampil memiliki kesempatan lebih besar
untuk mendapatkan pekerjaan dibandingkan mereka yang tidak memiliki
keterampilan.

7. Standar Baru untuk Pengalaman Kerja

Perlu adanya peningkatan kesempatan pengalaman kerja bagi


siswa/lulusan baru di berbagai industri. Mereka harus terlibat dalam sejumlah
lingkungan tempat kerja yang berbeda untuk merasakan bagaimana dunia kerja
yang sebenarnya.

https://ngurahobelixs.blogspot.com/2016/06 12
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari pembahasan di atas dapat di simpulkan bahwa


pengangguran merepukan masalah sosial bangsa indonesia yg
hingga saat ini belum teratasi.Faktor utama yang menimbulkan
adanya pengangguran adalah karena kurangnya lapangan pekerjan
dan terlalu banyaknya kuantitas penduduk bangsa ini serta belum
meratanya pembangunan infastruktur di indonesia .dampak negative
pengangguran yang paling fatal adalah munculnya tindakan criminal
missal penjampbretan,perampokan dan pencurian yang dapat
menyebabkan keterlambatan bangsa ini untuk berkembang maju.

Angka pengangguran di indonesia termasuk tinggi namun dari tahun


ke tahun semakin berkurang hal ini di karenakan pengaruh
modernisasi dan globalisasi.hal itu juga tak luput dari peran
pemerintah yamng selalu berusaha mengurangi angka
pengangguran. kita sudah sepatutnya memberi apreisasi kepada
pemerintah karenan kebijakan kebijakannya yang lasung menyentuh
ke akar permasalahan pengangguran

B. SARAN

Pemerintah sebaiknya lebih giat lagi dalam membangun


infrastruktur public yang dimana pengelolaannya melibatkan
masyarakat secara keseluruhan. karena dengan melakukan hal
tersebut pemerintah secara otomatis pemerintah telah membuka
lapangan pekerjaan yang bisa mencakup masyarakat yang belum
mempunyai pekerjaan . serta pemerintah juga harus memperhatikan
perusahaan perusahaan agar dalam pemilihan karyawan tidak
sepenuhnya mengandalkan orang luar negeri untuk menjadi
karyawan (hal ini tentu saja harus diikuti dengan kualitas pendidikan
yang lebih baik lagi agar skill dari pelajar dapat di asah lebih baik
lagi).

13
DAFTAR PUSTAKA

https://salamadian.com/pengertian-jenis-jenis-pengangguran/

https://brainly.co.id/tugas/2268297

https://www.karyaone.co.id/blog/cara-mengatasi-pengangguran/

https://ngurahobelixs.blogspot.com/2016/06

http://astosetio.blogspot.com

14
CONTOH KASUS

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat pengangguran terbuka (TPT) di


Indonesia mengalami tren penurunan, sebesar 5,34%. Namun, Kasubdit
Penyelarasan Kejuruan dan Kerjasama Industri Direktorat Pembinaan SMK
Kemendikbud Saryadi menyebutkan, masih ada tujuh juta orang yang
menganggur di Indonesia.

"Pengangguran di Indonesia mencapai 131,01 juta orang angkatan kerja, yang


bekerja sebanyak 124,01 juta orang, sedangkan 7,001 juta orang merupakan
pengangguran. Besarnya angka pengangguran dikarenakan perubahan dunia kerja
dan kesempatan bekerja," ujar Saryadi di Acara MNC Trijaya, Sabtu
(10/11/2018).

Lebih lanjut, terang dia pengangguran yang banyak terjadi pada lulusan vokasi
seperti sekolah menengah kejuruan. Untuk itu, peningkatan vokasi pun harus
dilakukan segera dalam menghadapi tantangan ekonomi ke depan.

"Paling mengejutkan, dari angka 7,001 juta pengangguran itu, justru


didominasi oleh masyarakat yang berasal dari lulusan pendidikan vokasi seperti
Sekolah Menegah Kejuruan (SMK)," terang dia

Dia pun menyarankan pemerintah sudah semestinya perbaikan program vokasi


terus dilakukan serta lebih fokus, sebagai bentuk peningkatan kualitas Sumber
Daya Manusia. "Vokasional training, vokasional school masih menjadi fokus kita.
Konsentrasi kita untuk perbaiki kualitasnya," tegasnya.

15

Anda mungkin juga menyukai