Anda di halaman 1dari 23

i

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA


JUDUL PROGRAM
“Smart Bracelet Tracker”
Gelang GPS untuk Mount Travellers

BIDANG KEGIATAN :
PKM – GAGASAN TERTULIS

Diusulkan Oleh :
Yogy Sutoro 3.39.18.0.24 (2018)
Tegar Almar Raihandi 3.39.18.0.21 (2018)
Latifah Rahmawati 3.39.18.0.10 (2018)

POLITEKNIK NEGERI SEMARANG


SEMARANG
2019
ii

LEMBAR PENGESAHAN USULAN PKM GAGASAN TERTULIS

1. Judul Kegiatan : Smart Bracelet Tracker Gelang GPS untuk Mount


Travellers
2. Bidang Kegiatan : PKM GAGASAN TERTULIS
3. Ketua Pelaksana
a. Nama Lengkap : Yogy Sutoro
b. NIM : 33918024
c. Program Studi : Teknik Listrik
d. Perguruan Tinggi : Polteknik Negeri Semarang
e. Alamat Rumah dan No Telp : Dusun Liangan RT. 002/002. Desa Purbosari, Keecamatan
Ngadirejo, Kab. Temanggung. Hp. 081225217636
f. Alamat Email : sutoroyogy@gmail.com
4. Anggota Pelaksana : 2 Orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar` : Drs. Ari Santoso, S.ST., M.Eng.
b. NIDN : 0010035904
c. Alamat Rumah dan No. Telp : Jl. Sekip II/8 Tembalang, Semarang. Tlp. 024741597, Hp.
085878135135

Semarang, 14 Januari 2019


Menyetujui,
Ketua Jurusan Teknik Elektro, Ketua Pelaksana Kegiatan,

(DR. AMIN SUHARJONO, S.T., M.T.) (YOGY SUTORO)


NIP/NIK. 197210271999031002 NIM. 33918024

Wakil Direktur III/Bidang Kemahasiswaan, Dosen Pendamping,

(ADHY PURNOMO, S.T., M.T.) (DRS. ARI SANTOSO, S.ST, M.Eng.)


NIP/NIK. 196210041988031003 NIDN. 0010035904
iii

DAFTAR ISI

JUDUL PROGRAM …............................................................................................................................... i


PENGESAHAN USULAN PKM-GAGASAN TERTULIS …................................................................. ii
DAFTAR ISI …......................................................................................................................................... iii

1. PENDAHULUAN …............................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang …........................................................................................................ 1
1.2 Tujuan yang Ingin Dicapai …...................................................................................... 2
1.3 Manfaat yang Ingin Dicapai ….....................................................................................2
2. GAGASAN …......................................................................................................................... 3
2.1 Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan …....................................................................... 3
2.2 Solusi yang Pernah ditawarkan …................................................................................4
2.3 Solusi Diajukan………..…...........................................................................................4
2.3.1 Cara Kerja GPS…………………………………………………………………5
2.3.2 Bagaimana Sinyal Menentukan Lokasi…………………………………...........6
2.4 Pihak-pihak yang Dapat Membantu ….......................................................................7
2.5 Langkah Strategis …...................................................................................................8
3. Kesimpulan …........................................................................................................................9
3.1 Gagasan yang Diajukan …..........................................................................................9
3.2 Teknik Implementasi …..............................................................................................9
3.3 Prediksi Hasil ….........................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA …...........................................................................................................................10
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing …............................................................ 11
Lampiran 2. Susunan Organisasi, Tim Kegiatan, dan Pembagian Tugas …............................................ 19
Lampiran 3. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana ….................................................................................. 20
1

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Awal mula kemunculan pendakian gunung sudah dimulai sejak masa penjajahan
Belanda. Seorang pencinta alam, penjelajah, dan ilmuwan Frans Junghuhn yang
berkebangsaan Rusia-Jerman sejak tahun 1830 telah mendaki seluruh gunung yang ada di
Pulau Jawa. Kemudian jejaknya diikuti oleh petualang-petulang Eropa (Belanda) lainnya
seperti Wormser dan juga Stehn, pendaki berkebangsaan Eropa yang menulis buku
Panduan Mendaki 30 Gunung di Pulau Jawa pada tahun 1928 (Sastha, 2007).

Menurut Lailissaum dkk (2013), mendaki gunung merupakan salah satu kegiatan favorit
di Indonesia. Jumlah pendaki gunung terus meningkat dari tahun ke tahun. Sebagai
contoh, sebagaimana Balai Taman Nasional Gunung Rinjani mencatat jumlah wisatawan
nusantara dan mancanegara yang berkunjung pada 2011 mencapai 15.030 orang,
meningkat dibandingkan 2010 sebanyak 13.956 orang (antara News, 5 Januari 2012).
Sedangkan di Gunung Gemeru, sebagaimana diberitakan oleh harian Kompas (9 Mei 2016)
pendakian pada Gunung Semeru mengalami peningkatan pada setiap tahunnya. Pada
minggu pertama pembukaan, yaitu tanggal 1-7 Mei saja Semeru didaki oleh 5.783 pendaki
lokal dan 64 orang turis mancanegara.

Bertambahnya minat jumlah pendakian juga diikuti dengan semakin banyaknya korban
yang meninggal maupun hilang diatas gunung. Sebagaimana dilaporkan oleh Kepala Resor
Ranu Pane berdasarkan data di pos Ranu Pane, jumlah korban pendakian di Gunung
Semeru semenjak meninggalnya Soe Hok Gie dan Idan Lubis karena menghirup gas
beracun dipuncak Semeru pada tahun 1969, tercatat ada 28 orang meninggal dunia, 3 orang
hilang, dan 25 orang mengalami luka-luka (harian sindonews, 10 Juni 2013). Situs yes-
outdoor.com sendiri melaporkan bahwa dari tanggal 1 januari 2013 sampai 12 agustus 2015
terdapat setidaknya 40 korban meninggal saat pendakian di gunung indonesia (diakses pada
22 april 2017).
Pendakian gunung sendiri didefinisikan sebagai olah raga, profesi, dan rekreasi wisata
alam bertujuan untuk menggapai tempat-tempat tertinggi untuk menikmati keindahan alam
(Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem, 2015). Sedangkan
menurut Sumitro dkk (1997) pendakian gunung adalah suatu kegiatan yang berorientasi
pada alam tebuka dan mendaki ketempat yang lebih tinggi merupakan tujuan utama
aktivitas olah raga tersebut.
Ada banyak hal yang menjadi alasan dan tujuan dari mendaki gunung bagi masing-
masing orang. Sebagian besar adalah untuk mencapai puncak dari gunung yang didaki.
Akan tetapi tidak jarang tujuan yang ingin dicapai tidak dapat diraih karena tidak memiliki
keyakinan lagi untuk bisa mencapainya. Faktor keyakinan diri inilah yang banyak
menunjang terhadap keberhasilan. Oleh sebab itulah, Sastha (2007) mengingatkan untuk
2

selalu waspada dan menyadari terhadap berbagai macam bahaya dan ancaman, termasuk
ancaman dari dalam diri pendaki, seperti motivasi, dan keyakinan diri.
Selain itu kedisiplinan dalam pendakian juga menjadi faktor utama yang mempengaruhi
keberhasilan dalam proses pendakian. Seperti melakukan simaksi dalam pendakian.
Sebagai contoh, apa yang terjadi pada pendaki asal Swiss, Lionel Deu Creaux yang hilang
di Gunung Semeru yang dilaporkan mendaki tanpa izin. Beruntung, Alice, teman
pendakiannya yang juga hilang ditemukan oleh pendaki lain, sehingga bisa langsung
melapor ke basecamp (Kompas, 2016).
Berdasarkan hal tersebut penulis memiliki gagasan yaitu penggunaan gelang
berbasis GPS tracker utnuk setiap pendaki gunung. Gagasan ini dinamakan Smart
Bracelet Tracker. Diharapkan gagasan ini dapat mempermudahkan petugas dalam
pengawasan para pendaki gunung sehingga apabila terjadi hal yang tidak diinginkan
seperti tersesat atau hilang para petugas evakuator dapat dengan mudah melacak
keberadaan korban sehingga mempercepat proses evakuasi. Selain itu, gagasan ini
dapat memberikan feedback positif terhadap para pendaki dengan memberikan rasa
aman saat pendakian karena posisinya acak mudah terdeteksi oleh GPS.

1.2 Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam gagasan ini adalah sebagai berikut :
1.2.1 Mempermudah petugas basecamp untuk melacak posisi setiap pendaki
1.2.2 Mengefisienkan waktu pencarian pendaki yang tersesat atau hilang

1.3 Manfaat
1.3.1 Memudahkan tim SAR melakukan pencarian korban
1.3.2 Menghemat biaya dalam pencarian korban karena dapat mempersingkat durasi
pencarian.

1.3.3 Mempercepat waktu operasi pencarian korban yang hilang atau tersesat

1.3.4 Meningkatkan proteksi dan pengawasan terhadap para pendaki


3

2. GAGASAN

2.1 Kondisi Kekinian


Perkembangan wisata pendakian gunung di Indonesia saat ini mengalami
peningkatan dan kemajuan, meskipun jumlah pendaki tidak selalu meningkat, namun
jumlahnya selalu banyak. Sebagai contoh Gunung Semeru yang merupakan puncak
tertinggi di Pulau Jawa ini tidak pernah sepi pendaki (Tabel 2.1). Hal ini tidak terlepas
dari semakin besarnya promosi yang dilakukan oleh pemerintah setempat dan
peningkatan fasilitas serta mudahnya akses untuk mendaki gunung. Para Pendaki pun
beragam mulai dari turis local maupun turis Mancanegara.

Tabel 2.1 Jumlah pendaki di Gunung Semeru

No Tahun Turis lokal Turis Macanegara Jumlah


1 2014 141.327 1.098 142.425
2 2015 185.245 1.466 186.711
3 2016 146.064 1.749 147.813
4 2017 179.528 3.723 183.251
Sumber : Balai Besar Taman Nasional Bromo, Tengger, Semeru. 2017

Disamping tingginya jumlah pendaki gunung setiap tahunnya, hal memilukan


masih saja terjadi dengan adanya laporan pendaki gunung yang hilang setiap tahunnya
(Tabel 2.3). Ini harus menjadi perhatian khusus bagi pihak pengelola dan petugas dari
Taman Nasional Gunung tersebut untuk meningkatkan kewaspadaan dan pengawasan bagi
pendaki yang hendak naik. Namun kewaspadaanpun wajib diperhatikan oleh seluruh
pendaki gunung agar tetap selamat dan sukses dalam misi pendakiannya.

Tabel 2.3 Data Investigasi Kecelakaan Pesawat KNKT

No Tahun Korban hilang kecelakaan


1 2013 16 94
2 2014 17 65
3 2015 11 48
Sumber : elib.unikom.ac.id

Meskipun dari data diatas menunjukan trend penurunan dalam kasus hilang atau
kecelakaan saat pendakian namun masih saja terdapat kasus setiap tahunnya. Biasanya
4

penyebab hilangnya para pendaki karena kurangnya pengetahuan tentang jalan yang akan
dilalui, terdapat jalan bercabang yang membingungkan, kurangnya informasi penunjuk
jalan.
Apabila seorang pendaki tersesat atau hilang dalam perjalanan pendakian, ini akan
menyulitkan proses evakuasi, biasanya tim SAR membutuhkan waktu berhari-hari bahkan
berbulan-bulan untuk menemukan korban. Hal ini di sebabkan karena luasnya area lokasi
pencarian serta sulitnya medan yang dilalui.
2.2 Solusi Yang Ditawarkan
1. Menggunakan jasa pemandu yang ahli
2. Memberikan informasi dan penunjuk arah perjalanan secara lengkap
3. Meningkatkan standar pengawasan dan kewaspadaan akan bahaya di jalur pendakian

2.3 Solusi Yang Diajukan


1. Penggunaan Smart Bracelet Tracker dengan GPS utnuk setiap pendaki gunung akan
meningkatkan keamanan pendaki dan memudahkan pengawasan yang dilakukan oleh
petugas basecamp. Saat pendaki tersesat atau dinyatakan hilang, petugas dan tim SAR
dapat dengan mudah menemukan titik lokasi dari pendaki yang hilang tersebut, dengan
itu durasi waktu pencarian akan lebih dipersingkat dan korban akan cepat mendapat
bantuan sehingga dapat meminimalisir kemungkinan korban tidak terselematkan
dengan baik.
Penggunanaan gelang berbasis GPS dapat menjadi Solusi Pencarian Cepat
Hilangnya pendaki saat melakukan pendakian. Gelang GPS ini wajib disewa oleh para
pendaki saat meninggalkan basecamp dan wajib dipakai oleh setiap pendaki selama
meluakukan proses pendakian hingga kembali ke basecamp. GPS tracker di dalam
gelang secara otomatis kemudian mengirimkan data lokasi ke perangkat penerima, juga
sinyal yang mampu menembus benda padat dan memiliki daya jangkau lebih
dibandingkan dengan sinyal lain.

Gambar 2.3 Gelang berbasis GPS

Keunggulan alat ini diantaranya cepat, hemat, akurat, dan otomatis karena lebih
hemat waktu, hemat biaya dan digunakan untuk identifikasi dini. (Awl)
5

GPS merupakan alat untuk mengetahui posisi benda dalam sistem koordinat
bumi, sehingga dengan alat tersebut kita dapat mengetahui keberadaan letak kita.

Global Positioning System (GPS) adalah ruang berbasis sistem navigasi satelit
yang menyediakan lokasi dan informasi waktu dalam segala cuaca, di mana saja pada
atau dekat Bumi, di mana ada garis terhalang dari pandangan ke empat atau lebih satelit
GPS. Hal ini dikelola oleh pemerintah Amerika Serikat dan dapat diakses secara bebas
kepada siapa saja dengan penerima GPS. Program GPS menyediakan kemampuan
penting untuk pengguna militer, sipil dan komersial di seluruh dunia. Selain itu,
GPS adalah tulang punggung untuk memodernisasi sistem lalu lintas udara global
(Wibowo, Ari., dkk. 2013).

Proyek GPS dikembangkan pada tahun 1973 untuk mengatasi keterbatasan


sistem navigasi sebelumnya, mengintegrasikan ide dari pendahulunya, termasuk
sejumlah studi desain teknik diklasifikasikan dari tahun 1960-an. GPS diciptakan dan
direalisasikan oleh Departemen Pertahanan AS (DoD) dan pada awalnya dijalankan
dengan 24 satelit. Ini mulai beroperasi secara penuh pada tahun 1994 (Wibowo, Ari.,
dkk. 2013).

Kemajuan teknologi dan tuntutan baru pada sistem yang ada sekarang telah
menyebabkan upaya untuk memodernisasi sistem GPS dan menerapkan generasi
berikutnya dari satelit GPS III dan Generasi Sistem Operasional selanjutnya Control
(OCX) . Pengumuman dari Wakil Presiden dan White House tahun 1998 dimulai
perubahan ini. Pada tahun 2000, Kongres AS berwenang upaya modernisasi, disebut
sebagai GPS III (Wibowo, Ari., dkk. 2013).

Berdasarkan mekanisme pengaplikasiannya, metode penentuan posisi dengan


GPS dapat dikelompokkan menjadi beberapa metode. Salah satu metode penentuan
sistem penentuan posisi adalah dengan metode DGPS, yaitu system yang digunakan
untuk penentuan posisi obyek-obyek yang bergerak dan secara real time. Untuk
merealisasikan tuntutan real time- nya, maka monitor stasiun harus mengirimkan
koreksi diferensial data tertentu, seperti yang diilustrasikan pada gambar 2.3.1

Gambar 2.3.1
6

2.3.1 Cara Kerja GPS


Setiap daerah di atas permukaan bumi ini minimal terjangkau oleh 3-4 satelit.
Pada prakteknya, setiap GPS terbaru bisa menerima sampai dengan 12 channel
satelit sekaligus. Kondisi langit yang cerah dan bebas dari halangan membuat
GPS dapat dengan mudah menangkap sinyal yang dikirimkan oleh satelit.
Semakin banyak satelit yang diterima oleh GPS, maka akurasi yang diberikan
juga akan semakin tinggi.

Cara kerja GPS secara logic ada 5 langkah:


1. Memakai perhitungan “triangulation” dari satelit.
2. Untuk perhitungan “triangulation”, GPS mengukur jarak menggunakan travel
time sinyal radio.
3. Untuk mengukur travel time, GPS memerlukan memerlukan akurasi waktu
yang tinggi.
4. Untuk perhitungan jarak, kita harus tahu dengan pasti posisi satelit dan
ketingian pada orbitnya.
5. Terakhir harus menggoreksi delay sinyal waktu perjalanan di atmosfer sampai
diterima reciever.

Satelit GPS berputar mengelilingi bumi selama 12 jam di dalam orbit yang
akurat dan mengirimkan sinyal informasi ke bumi. GPS reciever mengambil
informasi itu dan dengan menggunakan perhitungan “triangulation”
menghitung lokasi user dengan tepat.GPS reciever membandingkan waktu
sinyal dikirim dengan waktu sinyal tersebut diterima.Dari informasi itu didapat
diketahui berapa jarak satelit.GPS receiver dapat melakukan perhitungan dan
menentukan posisi user dan menampilkan dalam peta elektronik.

Sebuah GPS receiver harus mengunci sinyal minimal tiga satelit untuk
menghitung posisi 2D (latitude dan longitude) dan track pergerakan. Jika GPS
reciever dapat menerima empat atau lebih satelit, maka dapat menghitung posisi
3D (latitude,longitude dan altitude). Jika sudah dapat menentukan posisi user,
selanjutnya GPS dapat menghitung informasi lain, seperti kecepatan, arah yang
dituju, jalur, tujuan perjalanan, jarak tujuan, matahari terbit dan matahari
terbenam dan masih banyak lagi. Satelit GPS dalam mengirim informasi waktu
sangat presesi karena Satekit tersebut memakai jam atom. Jam atom yang ada
pada satelit jalam dengan partikel atom yang di isolasi, sehingga dapat
menghasilkan jam yang akurat dibandingkan dengan jam biasa. Perhitungan
waktu yang akurat sangat menentukan akurasi perhitungan untuk menentukan
informasi lokasi kita. Selain itu semakin banyak sinyal satelit yang dapat
diterima maka akan semakin presesi data yang diterima karena ketiga satelit
mengirim pseudo-random code dan waktu yang sama. Ketinggian itu
menimbulkan keuntungan dalam mendukung proses kerja GPS, bagi kita karena
semakin tinggi maka semakin bersih atmosfer, sehingga gangguan semakin
sedikit dan orbit yang cocok dan perhitungan matematika yang cocok. Satelit
harus teptap pada posisi yang tepat sehingga stasiun di bumi harus terus
7

memonitor setiap pergerakan satelit, dengan bantuan radar yang presesi salalu di
cek tentang altitude,position dan kecepatannya (Panji R. W. 2012).

2.3.2 Bagaimana Signal Menentukan Lokasi


Apa hubungan antara sinyal yang dikirimkan oleh satelit dengan cara GPS
menentukan lokasi? Sinyal yang dikirimkan oleh satelit ke GPS akan digunakan
untuk menghitung waktu perjalanan (travel time). Waktu perjalanan ini sering
juga disebut sebagai Time of Arrival (TOA). Sesuai dengan prinsip fisika, bahwa
untuk mengukur jarak dapat diperoleh dari waktu dikalikan dengan cepat rambat
sinyal. Maka, jarak antara satelit dengan GPS juga dapat diperoleh dari prinsip
fisika tersebut. Setiap sinyal yang dikirimkan oleh satelit akan juga berisi
informasi yang sangat detail, seperti orbit satelit, waktu, dan hambatan di
atmosfer. Satelit menggunakan jam atom yang merupakan satuan waktu paling
presisi.

Untuk dapat menentukan posisi dari sebuah GPS secara dua dimensi (jarak),
dibutuhkan minimal tiga buah satelit. Empat buah satelit akan dibutuhkan agar
didapatkan lokasi ketinggian (secara tiga dimensi). Setiap satelit akan
memancarkan sinyal yang akan diterima oleh GPS receiver. Sinyal ini akan
dibutuhkan untuk menghitung jarak dari masingmasing satelit ke GPS. Dari jarak
tersebut, akan diperoleh jari-jari lingkaran jangkauan setiap satelit. Lewat
perhitungan matematika yang cukup rumit, interseksi (perpotongan) setiap
lingkaran jangkauan satelit tadi akan dapat digunakan untuk menentukan lokasi
dari GPS di permukaan bumi (Panji R. W. 2012).

2.4 Pihak-pihak Yang dapat Membantu Merealisasikan Gagasan ini


1. Produsen Industri Teknologi
Menjadi fasilitator dari pihak pengembang dan pihak industry sebagai produsen
sistem keamanan sebagai pembuat alat secara massal.
2. Para Pendaki Gunung
Diharapkan bekerja sama dengan caramemasang sistem keamanan ini padasaat
mendaki gunung. Agar dapat terpantau oleh petugas basecamp.

3. Pengelola Taman Nasional Gunung


Sebagai pengelola dari kawasan Taman Nasional tersebut sudah seharusnya
petugas dari Taman Nasional ini memikirkan inovasi ini dan merealisasikannya
demi keamanan dan kenyamanan para pendaki yang hendak naik ke puncak
gunung. Ini pun dapat membantu tugas dari para petugas dalam menjaga dan
memastikan para pendaki aman saat melakukan pendakian.
8

2.5 Langkah-langkah strategis untuk mengimplementasikan gagasan


Langkah strategis perlu direncanakan dengan matang agar gagasan ini dapat
terealisasi dengan baik, yaitu:
Tahap 1: Memberitahukan ide gagasan kepada pengelola Taman Nasional yang
bersangkutan agar mau merealisasikan dan menggunakan inovasi ini sebagai solusi dan
mengantisipasi kejadian yang tidak di inginkan terulang kembali.

Tahap 2: Mengembangkan kerja sama dan agenda transisi, karena kompleksnya


masalah yang akan dihadapi dalam pengerjaan gagasan ini, maka diperlukan kerja
sama yang baik antara pihak-pihak yang berkemampuan menyelesaikannya. Kerja
sama yang dimaksud dapat berupa konsultasi, kerja sama pengerjaan proyek maupun
penyampaian informasi.

Tahap 3: Menggerakkan pihak-pihak yang terlibat dan melaksanakan gagasan ini.

Tahap 4: Evaluasi, monitoring dan pembelajaran. Kesulitan dan pengalaman


yang ada dalam menciptakan dan penggunaan ini agar menjadi pembelajaran dari
model atau sistemnya untuk kedepannya
9

3. KESIMPULAN

3.1 Gagasan yang diajukan


Berdasarkan perkembangan GPS dikembangkan suatu gagasan berupa”

“Smart Bracelet Tracker. Gelang GPS untuk para pendaki gunung”


Sistem dengan mengandalkan GPS ini dapat digunakan untuk mengetahui
posisi para pendaki gunung secara r e a l t i m e

Prinsip kerja dari system keamanan ini yaitu satelit menerima signal dari GPS
yang berkoordinat di bumi yang kemudian di transferkan ke stasiun referensi. Sehingga
posisi para pendaki dapat diketahui kapanpun dan dimanapun dengan mudah

3.2 Teknik Implementasi


Perancangan konsetual ini memerlukan kesinergisan antar pihak yang dapan
mewujudkan Smart Bracelet Tracker untuk para pendaki gunung yang hemat, cepat, akurat
dan otomatis utamanya bagi para pendaki gunung dan pengelola kawasan pendakian
gunung tersebut. Kementrian lingkungan hidup dan kehutanan ataupun Kementrian
Pariwisata berperan sebagai pihak yang berwenang dalam pelaksanaan kebijakan di bidang
pariwisata khususnya pariwisata alam dalam mengimplementasikan gagasan diatas.

3.3 Prediksi Hasil


Apabila gagasan ini dapat diimplementasikan maka diprediksi bahwa gagasan dapat :
1. Memudahkan para petugas dalam memantau posisi dari setiap pendaki
2. Mempercepat proses pencarian apabila pendaki gunung tersesat
10

DAFTAR PUSTAKA

Herdiansyah, Deden. (2017) Hubungan Antara Kedisiplinan Dalam Pendakian dan Efikasi
Diri Pada Pendaki Gunung. Skripsi. 2017
Lailissaum, A., dkk (2013) Pembuatan Jalur Pendakian Gunung Merbabu. Jurnal Geodesi
Undip, 2(4), 2013.
Panji, R. W. (2012) Prinsip Kerja GPS (Global Positioning System). Jurnal GPS. 2012

Sastha, H. B. (2007) Mountain Climbing for Every Body: Panduan Mendaki Gunung. Bogor:
PT. Mizan Publika.
Sumitro. (1997) Buku Pedoman Berolahraga Panjat Tebing. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
Wibowo, Ari., dkk (2013) Pemakaian GPS dan GIS Untuk Para Pendaki Gunung. PKM GT,
2013
11

Lampiran 1. Biodata Ketua, Angota dan Dosen Pembimbing


Ketua Pelaksana:
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Yogy Sutoro
2. Jenis Kelamin Laki-laki
3. Program Studi Teknik Listrik
4. NIM 33918024
5. Tempat dan Tanggal Lahir Temanggung, 23 Maret 1999
6. E-mail Sutoroyogy@gmail.com
7. Nomor Telepon/HP 081225217636

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMK
SMPN 2 Ngadirejo
SD N 1
Nama Institusi SMAN 2 Temanggunh
Purbosari

Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Lulus 2006-2012 2012-2015 2015-2018

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


No Nama Pertemuan Ilmiah / Judul Artikel Waktu dan Tempat
Seminar Ilmiah
1.

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi


lainnya)
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun

Juara 2 Lomba Cerdas Cermat


1. Dinas Pendidikan 2018
4 pilar kebangsaan

Juara 1 Lomba Foto Rumah


2. Balai Arkeologi Yogyakarta 2017
Peradaban

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyara dijumpai ketidak-sesuaian saya
siap menerima sanksi.
12

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam
pengajuan hibah PKM-GT

Semarang, 14 Januari 2019


Pengusul,

(Yogy Sutoro)
NIM. 33908024
13

Anggota 1

A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Tegar Almar Raihandi
2. Jenis Kelamin Laki-laki
3. Program Studi Teknik Listrik
4. NIM 33918021
5. Tempat dan Tanggal Lahir Jakarta, 7 September 1999
6. E-mail tegaralmar7@gmail.com
7. Nomor Telepon/HP 08882552831

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMK
SD Islam SMPN 11 SMAN 7
Nama Institusi Raudhah Tangerang Tangerang
BSD Selatan Selatan
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Lulus 2005-2011 2011-2014 2014-2017

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


No Nama Pertemuan Ilmiah / Judul Artikel Waktu dan Tempat
Seminar Ilmiah
1.

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi


lainnya)
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun
PASKIBRAKA KOTA
1. TANGERANG SELATAN Walikota Tangerang Selatan 2015
2015

Juara Umum PBB Tingkat


2. PPI Kota Tangerang Selatan 2014
Kota Tangerang Selatan

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyara dijumpai ketidak-sesuaian saya
siap menerima sanksi.
14

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam
pengajuan hibah PKM-GT

Semarang, 14 Januari 2019


Pengusul,

(Tegar Almar Raihandi)


NIM. 33908021
15

Anggota 2

A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Latifah Rahmawati
2. Jenis Kelamin Perempuan
3. Program Studi Teknik Listrik
4. NIM 33918010
5. Tempat dan Tanggal Lahir Temanggung, 4 Februari 2000
6. E-mail latifahrhmwt@gmail.com
7. Nomor Telepon/HP 081229071077

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMK
SMPN 2 Temanggung
SD N2
Nama Institusi SMAN 2 Temanggung
Jampiroso

Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Lulus 2006-2012 2012-2015 2015-2018

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


No Nama Pertemuan Ilmiah / Judul Artikel Waktu dan Tempat
Seminar Ilmiah
1. Studi Ilmiah Gedung Serba Guna Polines

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi


lainnya)
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun
Juara Umum Lomba LBP
1. Kwarcab Temanggung 2012
2015 Tingkat Kabupaten

2. Juara Umum PBB Tingkat Dinas Pendidikan Kabupaten


2012
Kabupaten Temanggung Temanggung

Juara 3 Kolone Tongkat


3. Kwarcab Temanggung 2013
Tingkat Kabupaten

Juara 2 Yel-Yel Pramuka


4. Kwarcab Temanggung 2013
Tingkat Kabupaten
16

Juara 1 Maket Pertendaan


5. Kwarcab Temanggung 2013
Tingkat Kabupaten

Juara Umum Lomba Pramuka


6. Kwarcab Temanggung 2013
CSC Tingkat Kabupaten

Juara 2 PBB Taruna Cup VIII


7. SMA Taruna Nusantara 2014
Jateng DIY

Juara Umum 2 Jambore


8. Nasionalisme Provinsi Jawa Kwarda Jawa Tengah 2014
Tengah
Juara 3 Lomba Paduan Suara
Dinas Pendidikan Kabupaten
9. Nasionalisme HUT RI 65 2015
Temanggung
Kabupaten Temanggung
Juara 1 Duta Keselamatan
Dinas Perhubungan Kabupaten
10. Lalulintas dan Jalan 2017
Temanggung
Kabupaten Temanggung

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyara dijumpai ketidak-sesuaian saya
siap menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam
pengajuan hibah PKM-GT

Semarang, 14 Januari 2019


Pengusul,

(Latifah Rahmawati)
NIM. 33918010
17

Biodata Dosen Pembimbing

A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Drs Ari Santoso, S.ST., M.Eng.
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Jabatan Fungsional Lektor Kepala
4 NIDN 0010035904
5 Tempat dan Tanggal Lahir Surakarta, 10 Maret 1959
6 E-mail ari.santoso@polines.ac.id
7 Nomor Telepon/HP 085878135135

B. Riwayat Pendidikan
S3/
Sarjana S2/Magister
Doktor
1. S1-FPTK, IKIP Negeri
S2-Cumlaude, FT
Nama Yogyakarta
Universitas Gadjah -
Institusi 2. D-IV Elektro, FTI, ITB
Mada, Yogyakarta
Bandung
1.Pend.Teknik Listrik
Jurusan Sistem Tenaga Listrik -
2.Teknik Kendali
Tahun
S1-1979 - 1982
Masuk- 2009 - 2012 -
DIV-1996 - 1999
Lulus

C. Pemakalah seminar Ilmiah


No Nama pertemuan Judul Artikel Ilmiah Waktu dan
Ilmiah / Seminar Tempat
1 Seminar Nasional Kombinasional Avr Dan Pss 10 Maret 2012-
Komputer dan Generator Dengan Kendali Auditorium Prof
Elektro 2012 Logika Fuzzy Dan Dr H. S. Brodjo
(SENAPUTRO Konvensional Pada Peredaman Sudjono, SH,MS.
2012) Osilasi Frekuensi Rendah Universitas
Surakarta
2 Pelatihan Keahlian Analisis Sistem Koordinasi Desember 2014,
Proteksi dan Instalasi Listrik Sheraton Hotel,
Menggunakan ETAP 12.6 Yogyakarta
3 Pelatihan Keahlian Dasar Instumentasi dan Kedali Juli 2015,
Proses Sheraton Hotel,
Yogyakarta

D. Penghargaan 10 Tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi, atau institusi lainnya)

No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun


1 Pengabdian Kerja PNS selama 20 tahun Presiden 2015
18

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian
dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya
untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM Gagasan Tertulis.

Semarang, 14 Januari 2019


Dosen Pembimbing,

(Drs Ari Santoso, S.ST., M.Eng)


NIDN. 001003590
19

Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas


No Nama / NIM Program Studi Bidang Ilmu Tugas
1 Yogy Sutoro Teknik Listrik Elektro Ketua Pelaksana
2 Tegar Almar Raihandi Teknik Listrik Elektrro Anggota
3 Latifah Rahmawati Teknik Listrik Elektro Anggota

Anda mungkin juga menyukai