Anda di halaman 1dari 6

Konfigurasi Elektron

A. Pengertian

Konfigurasi Elektron adalah susunan elektron-elektron pada sebuah atom.


Susunan elektron pada sebuah atom tidak sembarangan tetapi mengikuti pola atau
rumus atau kaidah tertentu yang telah di tetapkan oleh para ahli kimia yang
khusus mempelajari tentang konfigurasi elektron.

B. Kulit dan Sub Kulit

Di dalam atom terdapat partikel subatomik neutron dan proton yang terdapat
pada inti atom, dan elektron yang bergerak mengelilingi inti atom tersebut pada
kulit-kulit elektron (level-level energi) yang tertentu. Lintasan peredaran elektron
ini disebut juga kulit elektron. Kulit pertama yang terdekat dengan inti atom
disebut kulit K, kemudian kulit kedua disebut kulit L, kulit ketiga disebut kulit M,
dan seterusnya berurut berdasarkan alfabet sebagaimana kulit menjauhi inti atom.
Kulit elektron ini juga dapat dinyatakan dengan bilangan kuantum utama (n),
dimulai dari 1 untuk kulit K, 2 untuk kulit L, dan seterusnya.

Semakin besar nilai n, semakin jauh kulit elektron dari inti atom dan semakin
besar energi elektron yang beredar di kulit terkait. Elektron-elektron akan mengisi
kulit-kulit elektron pada atom dimulai dari kulit K yang merupakan level energi
terendah. Setiap kulit elektron hanya dapat terisi sejumlah tertentu elektron.
Jumlah maksimum elektron yang dapat terisi pada kulit elektron ke-n adalah 2n2.
Namun, jumlah maksimum elektron pada kulit terluar dari suatu atom adalah 8.

Untuk atom unsur golongan transisi, konfigurasi elektron nya tidak dapat
ditentukan dengan metode penentuan berdasarkan kulit elektron untuk atom unsur
golongan utama seperti di atas. Penentuan konfigurasi elektron atom unsur
golongan transisi didasarkan pada orbital atom. Setiap orbital dalam atom akan
ditandai dengan satu set nilai bilangan kuantum utama (n), bilangan kuantum
azimuth (l), dan bilangan kuantum magnetik (m) yang khusus. Lalu, setiap orbital
maksimum terisi 2 elektron, yang masing-masing memiliki bilangan kuantum spin
(s) tersendiri. Keempat bilangan kuantum tersebut digunakan untuk men-
‘deskripsi’-kan energi elektron, sebagaimana seperti ‘alamat’ elektron dalam
sebuah atom untuk menemukan keberadaan elektron dalam atom tersebut.

Bilangan kuantum utama (n) mendeskripsikan ukuran dan tingkat energi


orbital. Nilai n yang diperbolehkan adalah bilangan bulat positif.
Bilangan kuantum azimuth (l) mendeskripsikan bentuk orbital. Nilai l yang
diperbolehkan adalah bilangan bulat dari 0 hingga n−1.
Bilangan kuantum magnetik (m) mendeskripsikan orientasi orbital. Nilai m yang
diperbolehkan adalah bilangan bulat dari −l hingga +l.
Bilangan kuantum spin (s) mendeskripsikan arah spin elektron dalam orbital.
Nilai s yang diperbolehkan adalah +½ atau−½.

C. Macam Macam Metode Konfigurasi Elektron


 Konfigurasi Model Atom Bohr

Model atom Bohr merupakan model atom yang diajukan oleh ilmuwan Niels
Bohr pada tahun 1913. Niels Bohr mengajukan teorinya mengenai atom
berdasarkan analisis spektrum atom. Berikut model atom yang diajukan oleh Niels
Bohr :
1. Dalam atom terdapat lintasan-lintasan tertentu yang disebut kulit atom,
yaitu tempat bagi elektron-elektron untuk mengorbit inti tanpa disertai
pemancaran atau penyerapan energi. Menurut Niels Bohr, kulit atom
adalah orbit berbentuk lingkaran dengan jari-jari tertentu. Tiap kulit
dinyatakan dengan lambang K, L, M, N, dan seterusnya. Masing-masing
lintasan ditandai dengan satu bilangan kuantum utama (n) yang dimulai
dari 1,2,3,4, dan seterusnya.

Dengan kata lain :


Lintasan pertama ==> kulit K ==> n =1
Lintasan kedua ==> kulit L ==> n = 2
Lintasan ketiga ==> kulit M ==> n = 3 , dan seterusnya.

2. Elektron hanya berada pada lintasan-lintasan yang diperbolehkan seusuai


dengan tingkat energinya masing-masing. Pada keadaan ground state
(tingkat dasar), elektron menempati lintasan dengan tingkat energi
terendah. Elektron tidak boleh berada di antara dua lintasan.
3. Elektron dapat berpindah dari satu kulit ke kulit lain dengan disertai
pelepasan atau penyerapan energi. Pelepasan energi terjadi ketika elektron
berpindah dari satu kulit ke kulit yang lebih dalam misal dari L ke K.
Sebaliknya, penyerapan enrgi akan terjadi ketika elektron berpindah dari
satu kulit ke kulit yang lebih luar misalnya dari K ke L.

 Konfigurasi Model Atom Mekanika Kuantum


1. Prinsip Aufbau
Pengisian orbital dimulai dari tingkat energi yang rendah ke
tingkat energi yang tinggi. Elektron mempunyai kecenderungan akan
menempati dulu subkulit yang energinya rendah. Besarnya tingkat energi
dari suatu subkulit dapat diketahui dari bilangan kuantum utama (n) dan
bilangan kuantum azimuth ( l ) dari orbital tersebut. Orbital dengan harga
(n + l) lebih besar mempunyai tingkat energi yang lebih besar. Jika harga
(n + l) sama, maka orbital yang harga n-nya lebih besar mempunyai
tingkat energi yang lebih besar. Urutan energi dari yang paling rendah ke
yang paling tinggi sebagaimana digaram yang dibuat oleh Mnemonik
Moeler adalah sebagai berikut:

1s < 2s < 2p < 3s < 3p < 4s < 3d < 4p < 5s < 4d < 5p < 6s < 4f
< 5d ….

2. Kaidah Hund

Aturan ini dikemukakan oleh Friedrick Hund Tahun 1930. yang


menyatakan “elektron-elektron dalam orbital-orbital suatu subkulit
cenderung untuk tidak berpasangan”. Elektron-elektron baru berpasangan
apabila pada subkulit itu sudah tidak ada lagi orbital kosong. Untuk
menyatakan distribusi elektron-elektron pada orbital-orbital dalam suatu
subkulit, konfigurasi elektron dituliskan dalam bentuk diagram orbital. Suatu
orbital digambarkan dalam bentuk kotak, sedangkan elektron yang menghuni
orbital digambarkan dengan dua anak panah yang berlawanan arah. Jika
orn=bital hanya mengandung satu elektron, maka anak panah yang ditulis
mengarah ke atas. Dalam menerapkan aturan hund, maka kita harus
menuliskan arah panah ke atas terlebih dahulu pada semua kotak, baru
kemudian diikuti dengan arah panah ke bawah jika masihterdapat elektron
sisanya.

3. Larangan Pauli

Aturan ini dikemukakan oleh Wolfgang Pauli pada tahun 1926. Yang
menyatakan “Tidak boleh terdapat dua elektron dalam satu atom dengan empat
bilangan kuantum yang sama”. Orbital yang sama akan mempunyai bilangan
kuantum n, l, m, yang sama tetapi yang membedakan hanya bilangan kuantum
spin (s). Dengan demikian, setiap orbital hanya dapat berisi 2 elektron dengan
spin (arah putar) yang berlawanan. Jadi, satu orbital dapat ditempati maksimum
oleh dua elektron, karena jika elektron ketiga dimasukkan maka akan memiliki
spin yang sama dengan salah satu elektron sebelumnya.

Contoh :

Pada orbital 1s, akan ditempati oleh 2 elektron, yaitu :

Elektron Pertama à n=1, l=0, m=0, s= +½


Elektron Kedua à n=1, l=0, m=0, s= – ½

(Hal ini membuktikan bahwa walaupun kedua elektron mempunyai n,l dan m yang
sama tetapi mempunyai spin yang berbeda)

Anda mungkin juga menyukai