Modul 4 Kapasitas Produksi Lanj 1
Modul 4 Kapasitas Produksi Lanj 1
KB x f x 60 x FK
KB = ---------------------
Ct
28
V1 V2
V3
Top of Section V4
V1 V2
Section
Perhitungan Volume Motor Scraper
Dimana :
Loading Time, pada umumnya tergantung dari beberapa faktor yaitu :
- Tipe dan Kapasitas Motor Scraper
- Tipe dari Alat Pendorong
- Jenis Material yang akan dimuat
- Kondisi dari Borrow Pit
- Tingkat Keterampilan Operator
Dari data pengalaman, jika menggunakan Motor Scraper Komatsu tipe
WS16 dan WS23S dengan alat pendorong Bulldozer Komatsu tipe D155
dan D355, Loading Time akan tergantung atas kondisi kerja seperti pada
tabel di bawah ini :
29
Travel Perfomance (WS23-2)
30
F rata-rata = Traksi Travel Speed x Speed Factor
Spreading dan Turning Time, adalah periode pada saat Motor Scraper
memasuki Spreading Area dari Haul Road sampai dengan waktu
membelok sesudah Spreading selesai, ditambah waktu kembali di
sepanjang Spreading Area, dan dapat dihitung sesuai dengan tabel berikut
ini :
Spot dan Delay Time, adalah jumlah waktu pada saat mengatur posisi
(parkir) di Borrow Pit, waktu mengatur kecepatan pada posisi akan
Scraping, waktu memilih material di Borrow Pit, waktu menunggu alat
pendorong dan lain sebagainya, dan secara teoritis dapat dipilih sesuai
tabel berikut ini :
Maka dari itu, Cycle Time dari Motor Scraper dapat dihitung berdasarkan
prosedur di atas
Contoh :
Tentukan Kapasitas Produksi Motor Srcaper tipe WS23 dengan alat
pendorong Bulldozer D355A. Material yang dimuat adalah tanah liat
berpasir, yang agak susah dikerjakan
31
Kondisi Borrow Pit sangat teratur dan rata, sehingga Motor Scraper
dengan mudah dapat mengatur posisi pemuatan, tetapi Spreading Area
suasananya sempit, sehingga menyulitkan operasi Motor Scraper
Jarak Angkut sejauh 1.5 km yang berupa jalan tanah, diperkeras dengan
batu koral dan agak menanjak dengan Grade Resistance 5 % pada ½ km
terakhir
Jawab :
KB x f x 60 x FK
KB = ---------------------
Ct
Dimana : KB = Kapasitas Bowl : 24 m³
f = Faktor Muat : 0.80
FK = Faktor Koreksi : - Efisiensi Waktu : 0.83)
Efisiensi Kerja : 0.85) 0.50
Efisiensi Operator : 0.70)
Ct = Cycle Time : * Loading Time = 0.60 menit
* Hauling Time dan Returning Time :
- Berat WS23S = 35,700 kg
- Berat Muatan = KBxfxBD =24x0.8x1.5 =28,800 kg
- Berat Total = 35,700 + 28,800 = 64,500 kg
- Kondisi jalan :
0.5 km, 5 %
C
A 1 km, 1 % B
32
Jadi Cycle Time = 0.6 + 5.98 + 1.1 + 0.5 = 8.18 menit
KB x f x 60 x FK
KP =
Ct
WxVxE
FC = ---------------
10
Dimana :
Kecepatan Maju (V), merupakan rata-rata beroperasinya alat, yang
dinyatakan dalam meter per jam
33
KT x 60 x FK
KP = ---------------------------------
J/F + J/R + CH + DCH + Z
Keterangan :
KP = Kapasitas Produksi (m3/jam)
FK = Faktor Koreksi
J = Jarak Sarad (m)
F = Kecepatan Sarad (m/menit)
R = Kecepatan Kembali (m/menit)
CH = Waktu untuk Ikat Sling (menit)
DCH = Waktu untuk Melepas Sling (menit)
Z = Waktu Tetap (menit)
KT = Kapasitas Tarik
Kapasitas Tarik
Bulldozer (Skidder) yang dipakai untuk menyarad Kayu Log memiliki
sejumlah tenaga, yang bersumber dari tenaga Engine (HP-Engine), karena
alat digunakan untuk menyarad (menarik), maka tenaga tersebut disebut
tenaga tarik (Drawbar Pull disingkat DBP)
Sesungguhnya apabila alat tersebut menyarad Kayu Log di suatu tempat,
maka tenaga yang tersedia tidak dapat dimamfaatkan seluruhnya, karena
ada faktor-faktor yang membatasi yaitu :
Traksi kritis
Setiap alat memiliki kemampuan traksi, yang besarnya tergantung dari
Daya Cengkram bagian dari alat tersebut dengan landasan kerjanya.
Kemampuan traksi ini ada batas kritisnya, yang apabila dilampaui,
maka alat akan Slip. Besarnya Traksi Kritis dapat dihitung sebagai
berikut :
TK = G . µ . T
34
Ketinggian Daerah Kerja
Apabila alat beroperasi di tempat yang mempunyai ketinggian lebih
tinggi dari 750 m (dpl), maka tenaga alatnya harus dikoreksi, karena
tenaga mesin akan berkurang 1 % pada setiap kenaikan ketinggian 100
meter
Pada umumnya alat yang digunakan untuk logging, beroperasi di
bawah ketinggian 400 m (dpl.), karena hutan yang berada di atas
ketinggian ini umumnya sudah dijadikan hutan lindung
Tabel Konversi Sudut Kelandaian
35
Setelah tenaga yang tersedia kita koreksi, maka diperoleh tenaga tarik
yang bermamfaat (P), dimana nilai P inilah yang akan digunakan untuk
mengalahkan semua tahanan yang timbul waktu menyarad Kayu Log
Beberapa macam tahanan yang timbul pada pekerjaan penyaradan
adalah :
Gesekan Kayu Log (SR), besarnya tergantung metode
penyaradan dan jenis alat yang digunakan, yaitu :
o Metode Ground Skidding : SR = BK (0,9 k %)
o Metode Arch Skidding : SR = BK (0,3 k %)
GR = G . k %
Keterangan : GR = Tahanan, bantuan kelandaian (kg)
G = Berat Operasi Total Alat (kg)
k = Kelandaian Bukit (%)
Tahanan Gelinding (RR)
Diperhitungkan terhadap alat-alat yang menggunakan Roda Besi
atau Roda Ban. Tahanan ini timbul akibat pengaruh kondisi
36
landasan kerja alat terhadap roda, dan besarnya dapat dihitung
sebagai berikut :
RR = G . µ . R
Keterangan : RR = Tahanan Gelinding (kg)
G = Berat Operasi Total Alat (kg)
R = Koefisien Tahanan Gelinding (%)
Jadi dapat dikatakan bahwa syarat agar alat mampu menarik beban, adalah
T (jumlah tahanan atas tenaga yang dibutuhkan) harus lebih kecil dari P
(Traksi Kritis atau tenaga bermanfaat)
Dengan berpedoman pada persyaratan tersebut, maka Kapasitas Tarik
dapat ditaksir dengan perhitungan sebagai berikut :
G ( T - K)
> Kapasitas Tarik Bulldozer : KT (f K)
G ( T - fK R)
> Kapasitas Tarik Skidder : KT (f K)
Perhitungan :
37
G ( T - K)
KT
(f K)
38
Kesimpulan dari gambaran di atas adalah, bahwa Kecepatan Optimal Alat
adalah 1.92 km/jam bila menarik 2 batang kayu log sekaligus, dan 2.91
km/jam jika hanya menarik 1 (satu) batang kayu log saja
Apabila kurva semacam ini tidak ada, maka Kecepatan Kerja dapat
saja dengan mengambil taksiran posisi Transmissi F 1, F2, F3 dan
seterusnya, dengan tetap mempertimbangkan perkiraan kecepatan
yang wajar dan mungkin dicapai di suatu pekerjaan.
Waktu tetap
39
Waktu tetap disini adalah total waktu yang diperlukan untuk :
- Manuver dari jalan sarad ke blok tebangan pulang pergi
- Manuver dari jalan ke TPK pulang pergi
- Waktu mengulur dan menarik Winch di perjalanan
- Waktu Pindah Gigi dan lain-lain
Besarnya Waktu Tetap bervariasi tergantung kemudahan yang dijumpai di
lapangan, makin sulit atau makin berat situasi dan kondisi di lapangan,
makin tinggi waktu tersebut dibutuhkan. Waktu tetap berkisar antara 1.8
– 6.0 menit
Contoh :
Hitunglah Produktivitas Skidding Bulldozer Komatsu tipe D65E-7
(Jungle Spec. + Winch), jika Berat Kayu rata-rata = 5,125 kg,
dengan Metode Penyaradan Ground Skidding, Jarak Sarad 50
meter, Operating Weight, D65E-7 = 18,090 kg, Koefisien Traksi =
0.85 dan Kelandaian Bukit 20 %, BD Kayu = 0.85, dan Faktor
Koreksi = 0.56
Perhitungan :
Dari hasil perhitungan sebelumnya telah diperoleh Kapasitas Tarik dan
Kecepatan yaitu sebagai berikut :
- Menarik 2 batang kayu :
Kapasitas Tarik = 2 x 5,125 kg = 10,250 kg
Kecepatan = 1.92 km/jam atau 32 m/menit
- Menarik 1 batang kayu :
Kapasitas tarik = 5,125 kg
Kecepatan = 2.91 km/jam atau 48,5 m/menit
Dengan data di atas, maka Produktivitas Skidding dihitung dalam alternatif
sebagai berikut :
- Menarik 2 batang kayu :
KT x 60 x FK
KP = --------------------------------- ton per jam
J/F + J/R + CH + DCH + Z
= (10.25 x 60 x 0.56)/(500/32 + 500/92 + 4 +2 + 3.4)
= 344.4/30.45 = 11.31 ton per jam
atau
KP = 11.31/0.85 = 13.30 m³ per jam
40
KT x 60 x FK
KP = --------------------------------- ton per jam
J/F + J/R + CH + DCH + Z
= (5,125 x 60 x 0.56)/(500/48.5 + 500/92 + 2 +1 + 3.4)
= 172.2/22.14 = 7.77 ton per jam
atau
KP = 7.77/0.85 = 9.14 m³ per jam
41