Anda di halaman 1dari 3

SURAT KEPUTUSAN

NOMOR : 04/SK-DIR/RSIA-A/I/2017
TENTANG

KEBIJAKAN TEPAT LOKASI, TEPAT PROSEDUR, DAN


TEPAT PASIEN OPERASI
DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK ASSALAM

Menimbang : a. Bahwa salah lokasi, salah prosedur, dan salah pasien operasi adalah
kejadian yang mengkhawatirkan dan biasa terjadi di rumah sakit
yang dapat disebabkan oleh :
1. Akibat dari komunikasi yang tidak efektif dan tidak adekuat
antara anggota tim bedah, kurang/tidak melibatkan pasien
dalam penandaan lokasi (site marking)
2. Tidak adanya prosedur untuk mencari lokasi operasi
3. Assesment pasien yang tidak adekuat
4. Penelaahan ulang catatan medis tidak adekuat
5. Budaya yang tidak mendukung komunikasi terbuka antar
anggota tim bedah
6. Illegable hand writing / tulisan resep tidak terbaca
7. Pemakaian singkatan yang tidak seragam
b. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam
huruf a, maka perlu menetapkan Keputusan Direktur Rumah Sakit
Ibu dan Anak Assalam tentang Pemberlakuan Kebijakan Tepat
Lokasi, Tepat Prosedur, dan Tepat Pasien Operasi.

Mengingat : 1. Undang-Undang RI No. 29 tahun 2004 tentang Praktik


Kedokteran.
2. Undang-Undang RI No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.

ii
3. Peraturan Menteri Kesehatan No. 519/MENKES/PER/III/2011
tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Anestesiologi
dan Terapi Intensif di Rumah Sakit.
4. Peraturan Menteri Kesehatan No.
1691/MENKES/PER/VIII/2011 tentang Keselamatan Pasien.
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 11 tahun 2017
“Keselematan Pasien”
6. Peraturan Menteri Kesehatan No. 269/MENKES/PER/II/2008
tentang Rekam Medis.
7. Peraturan Menteri Kesehatan No. 290/MENKES/PER/III/2008
tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran

MEMUTUSKAN

Menetapkan :
PERTAMA : Keputusan Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak Assalam tentang
kebijakan tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat pasien operasi di
Rumah Sakit Ibu dan Anak Assalam.
KEDUA : Rumah sakit menggunakan suatu tanda yang segera dikenali untuk
identifikasi lokasi operasi dengan tanda berupa tanda ( O ) dengan
menggunakan spidol hitam permanen/skin marker.
KETIGA : Penandaan lokasi operasi harus dibuat oleh dokter yang akan
melakukan tindakan (operator) dan dilaksanakan sebelum
pelaksanaan operasi, saat pasien sadar dan disaksikan oleh perawat
kamar bedah serta melibatkan pasien dalam proses penandaan /
pemberian tanda.
KEEMPAT : Penandaan lokasi operasi dilakukan pada semua kasus termasuk sisi
(laterality), struktur multipel (jari tangan, jari kaki, lesi) atau
multipel level (tulang belakang). Penandaan lokasi operasi dilakukan
pada tubuh pasien di tempat atau dekat lokasi operasi dan harus
dilakukan sebelum pasien masuk kamar operasi/ ruang tindakan.
KELIMA : Penandaan lokasi operasi tidak dilakukan pada kasus :
a. Sectio Caesaria
b. Sircumsisi

iii
c. Pada kasus dimana lokasi operasi tidak dapat ditandai, misalnya
operasi gigi
d. Kasus luka bakar
e. Operasi THT seperti tonsilektomi
f. Curretage
g. Bayi prematur karena menyebabkan tanda yang permanen
h. Laparatomi
KEENAM : Rumah sakit menggunakan suatu checklist untuk melakukan
verifikasi pra operasi tepat – lokasi, tepat – prosedur, tepat – pasien,
dan semua dokumen serta peralatan yang diperlukan tersedia, tepat /
benar dan fungsional. Pelaksanaan checklist sesuai dengan prosedur.
KETUJUH : Pada operasi kecil yang biasanya dikerjakan dengan anestesi lokal
dan dikerjakan di luar kamar operasi seperti jahit luka, insisi abses,
eksisi tumor jinak yang dapat dilakukan di IGD , maupun tindakan
bedah dental yang dilakukan di poliklinik gigi, pemeriksaan
identitas pasien, pemastian prosedur dan lokasi operasi dilakukan
saat akan melakukan tindakan. Pemastian lokasi tempat tindakan
dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan kepada pasien
mengenai daerah yang akan dilakukan operasi (bila memungkinkan)
dengan mencocokkan pada berkas rekam medis dan data penunjang
seperti radiologi, dengan cara melingkari bagian yang akan dioperasi
pada foto rontgen (pada operasi gigi)
KEDELAPAN : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Cibinong
Pada tanggal : 18 Januari 2017
Rumah Sakit Ibu dan Anak Assalam

dr. Ibnu Mas’ud, SP.OG


Direktur Utama

iv

Anda mungkin juga menyukai