23
24
3.2.2 Bahan
Bahan yang digunakan dari penelitian ini terdiri dari:
1. Data Citra ALOS AVNIR2 tahun 2007 di wilayah perairan Nusa
Lembongan diperoleh dari CReSOS Udayana University
2. Data Citra ALOS AVNIR2 tahun 2009 di wilayah perairan Nusa
Lembongan diperoleh dari CReSOS Udayana University
3. Data Citra ALOS AVNIR2 tahun 2010 di wilayah perairan Nusa
Lembongan diperoleh dari CReSOS Udayana University
4. Peta Rupa Bumi Indonesia dengan skala 1 : 50.000
a
C x 100 %
A
Keterangan:
C : persentase penutupan lamun
a : luas yang tertutupi lamun dalam plot transek
A : luas plot transek = 1 m2
Nj
Dj ind/m2
A
D Dj ind/m2
j
Keterangan:
D j : kerapatan jenis lamun j
Data hasil pengamatan akan dianalisis secara deskriptif. Pada peta sebaran
padang lamun akan dikaji perubahan luas dan klasifikasinya pada tahun 2007,
2009 dan 2010 di Perairan Nusa Lembongan, Provinsi Bali. Kemudian akan dikaji
kemampuan citra satelit dalam mengidentifikasi obyek dasar perairan dengan
bantuan software Arc GIS.
Penentuan status padang lamun didasarkan pada persentase tutupan lamun
dan kondisi kerapatannya dengan menggunakan metode transek kuadrat pada
setiap stasiun yang diamati untuk mengestimasi skala kondisi padang lamun yang
diklasifikasikan dalam lima kategori (Tabel 4 dan Tabel 5).
Untuk memperoleh gambaran mengenai kondisi padang lamun dari suatu
liputan citra maka perlu dilakukan suatu analisis hubungan antara nilai-nilai
digital rekaman citra dengan parameter kondisi padang lamun.