Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR NO DOK :

DINAS KESEHATAN Tanggal :

No Revisi:

PELAYANAN DI POLI UMUM Page 1-4

I. PENGERTIAN
Suatu kegiatan yang dilaksanakan untuk mendiagnose dan melakukan perawatan pasien dengan Askariasis.

II. TUJUAN
1. Membuat standar pelayanan pengobatan dasar Askariasis
2. Membuat langkah-langkah perawatan pasien dengan Askariasis

III. DASAR HUKUM / REFERENSI


1. Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas, Departemen Kesehatan RI 1997.
2. Kapita Selekta Kedokteran, Media Aesculapius FKUI 2002

IV. RUANG LINGKUP


1. BP
2. UGD
3. Unit Pelayanan Terkait
V. KUALIFIKASI PETUGAS
1. Dokter umum
2. Perawat

VI. ALAT DAN BAHAN


1. Alat alat tulis
2. Stetoskop
3. Tensimeter
4. Termometer

VII. LANGKAH KERJA


1. Memahami penyakit Askariasis
1) Definisi
Askariasis atau infeksi cacing gelang adalah penyakit ik yang disebabkan oleh Ascaris lumbricoides. Askariasis
adalah penyakit kedua terbanyak yang disebabkan oleh parasit.
2) Etiologi :
Ascaris lumbricoides.
3) Gambaran Klinis
Infeksi cacing gelang di usus besar gejalanya tidak jelas. Pada infeksi masif dapat terjadi gangguan saluran cerna
yang serius antara lain obstruksi total saluran cerna. Cacing gelang dapat bermigrasi ke organ tubuh lainnya misalnya
saluran empedu dan menyumbat lumen sehingga berakibat fatal.
Telur cacing menetas di usus menjadi larva yang kemudian menembus dinding usus, masuk ke aliran darah lalu ke
paru dan menimbulkan gejala seperti batuk,bersin, demam, eosinofilia, dan pneumonitis askaris. Larva menjadi cacing
dewasa di usus dalam waktu 2 bulan.
Cacing dewasa di usus akan menyebabkan gejala khas saluran cerna seperti tidak napsu makan, mual dan muntah
Bila cacing masuk ke salura n maka dapat menyebabkan obstruksi . Bila menembus dapat menyebabkan infeksi
berat, terutama pada anak dapat terjadi malabsorbsi sehingga memperberat keadaan malnutrisi. Sering kali infeksi ini
baru diketahui setelahcacing keluar spontan bersama tinja atau dimuntahkan.
Bila cacing dalam jumlah besar menggumpal dalam usus dapat terjadi obstruksi usus (ileus), yang merupakan
kedaruratan dan penderita perlu dirujuk ke rumah sakit.

2. Penatalaksanaan pengobatan
1) Pirantel pamoat 10 mg/kgBB dosis tunggal
2) Mebendazol 500 mg dosis tunggal (sekali saja) atau 100 mg 2 x sehari selama tiga hari berturut-turut
3) Albendazol 400 mg dosis tunggal (sekali saja), tetapi tidak boleh digunakan selama hamil.

3. Tindakan keperawatan
1) Pengobatan masal 6 bulan sekali di daerah endemik atau di daerah yang rawan askariasis.
2) Penyuluhan kesehatan tentang sanitasi yang baik, hygiene keluarga dan hygiene pribadi seperti:
a. Tidak menggunakan tinja sebagai pupuk tanaman.
b. Sebelum melakukan persiapan makanan dan hendak makan, tangan dicuci terlebih dahulu dengan menggunakan
sabun.
c. Sayuran segar (mentah) yang akan dimakan sebagai lalapan, harus dicuci bersih dan disiram lagi dengan air hangat
karena telur cacing Ascaris dapat hidup dalam tanah selama bertahun-tahun.
d. Buang air besar di jamban, tidak di kali atau di kebun.
e. Bila pasien menderita beberapa spesies cacing, askariasis harus diterapi lebih dahulu dengan pirantel pamoat.

4. Tindak Lanjut
Dirujuk bila perlu
VIII. DOKUMEN TERKAIT
1. Register
2. Rekam Medik Pasien
3. Blangko rujukan bila perlu

Anda mungkin juga menyukai