FAKULTAS TEKNIK
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA
TUGAS
PRAKTIKUM GEOMORFOLOGI
“ Struktur Geologi ”
Disusun Oleh :
Nim : 410018079
YOGYAKARTA
2019
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun haturkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Sehingga penyusun dapat
menyelesaikan tugas mata kuliah Praktikum Geomorfologi ini dengan baik dan tepat
waktu.
Akhir kata, penyusun berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca serta
dapat membantu kita dalam memahami Struktur Geologi. Terimakasih.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
Cover
Kata Pengantar . . . . . .. . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
Daftar Isi . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. .. . . .. . .. . .. . . . .. . . . . .. . . . . . 2
Daftar Gambar . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. .3
BAB I PENDAHULUAN . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . .4
3.1 Kesimpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 22
3.2 Saran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . 22
DAFTAR PUSTAKA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . 23
3
DAFTAR GAMBAR
4
BAB I
PENDAHULUAN
bentuk muka bumi terdiri dari berbagai struktur geologi yang ada. Struktur geologi
sendiri merupakan cerminan litologi yang ada. Struktur geologi di pelajari dalam
Geologi Struktur dengan melihat dan memahimi karakterstik arsitektur kerak bumi
dan gejala yang menyebabkan terjadinya perubahan bentuk pada batuan. Struktur
geologi dapat diamati kenampakannya pada peta yang berskala 1: 20.000. Struktur
geologi terekam melalui batuan, sehingga resistensi suatu batuan sangat
berpengaruh pada jenis struktur geologinya.
5
BAB II
PEMBAHASAN
Geologi struktur adalah bagian dari ilmu geologi yang mempelajari tentang
bentuk (arsitektur)batuan sebagai hasil dari proses deformasi. Adapun deformasi batuan
adalah perubahan bentuk danukuran pada batuan sebagai akibat dari gaya yang bekerja
di dalam bumi. Secara umum pengertiangeologi struktur adalah ilmu yang mempelajari
tentang bentuk arsitektur batuan sebagai bagian darikerak bumi serta menjelaskan
proses pembentukannya. Beberapa kalangan berpendapat bahwageologi struktur lebih
ditekankan pada studi mengenai unsur-unsur struktur geologi, sepertiperlipatan (fold),
rekahan (fracture), patahan (fault), dan sebagainya yang merupakan bagian darisatuan
tektonik (tectonic unit), sedangkan tektonik dan geotektonik dianggap sebagai suatu
studidengan skala yang lebih besar, yang mempelajari obyek-obyek geologi seperti
cekungansedimentasi, rangkaian pegunungan, lantai samudera, dan sebagainya.
6
Gambar 2.1 Teori Tektonik Lempeng
Dalam geologi dikenal 3 jenis struktur yang dijumpai pada batuan sebagai produk dari
gaya gayayang bekerja pada batuan, yaitu: (1). Kekar (fractures) dan Rekahan
(cracks); (2). Perlipatan(folding); dan (3). Patahan/Sesar (faulting). Ketiga jenis
struktur tersebut dapat dikelompokkanmenjadi beberapa jenis unsur struktur, yaitu
7
karakterretakan/rekahan serta arah gaya yang bekerja pada batuan tersebut. Kekar
yang umumnyadijumpai pada batuan adalah sebagai berikut:
Shear Joint
(Kekar Gerus) adalah retakan / rekahan yang membentuk pola
salingberpotongan membentuk sudut lancip dengan arah gaya utama. Kekar
jenis shear jointumumnya bersifat tertutup.
Tension Joint
adalah retakan/rekahan yang berpola sejajar dengan arah gaya
utama,Umumnya bentuk rekahan bersifat terbuka.
Extension Joint
(Release Joint) adalah retakan/rekahan yang berpola tegak lurus denganarah
gaya utama dan bentuk rekahan umumnya terbuka.
(a) (b)
Gambar 2.2 Jenis Kekar (a) kekar Gerus (Shear Joint); (b) Kekar Tensional (Tensional
Joint)
8
1). Lipatan Paralel adalah lipatan dengan ketebalan lapisan yang tetap.
2). Lipatan Similar adalah lipatan dengan jarak lapisan sejajar dengan sumbu
utama.
3). Lipatan harmonik atau disharmonik adalah lipatan berdasarkan menerus atau
tidaknyasumbu utama.
4). Lipatan Ptigmatik adalah lipatan terbalik terhadap sumbunya.
5). Lipatan chevron adalah lipatan bersudut dengan bidang planar
7). Lipatan Klin Bands adalah lipatan bersudut tajam yang dibatasi oleh permukaan
planar.
9
Lipatan Seretan (Drag folds) Lipatan Chevron (Chevron folds)
10
1. Sesar Mendatar
(Strike-slip Fault) adalah sesar yang pergerakannya sejajar, blok
bagiankiri relatif bergeser kearah yang berlawanan dengan blok bagian
kanannya. Berdasarkanarah pergerakan sesarnya, sesar mendatar dapat
dibagi menjadi 2 (dua) jenis sesar, yaitu:(a). Sesar Mendatar Dextral (sesar
mendatar menganan) Sesar Mendatar Dextral adalahsesar yang arah
pergerakannya searah dengan arah perputaran jarum jam.(b). Sesar
Mendatar Sinistral (sesar mendatar mengiri). Sesar Mendatar Sinistral
adalahsesar yang arah pergeserannya berlawanan arah dengan arah
perputaran jarum jam.Pergeseran pada sesar mendatar dapat sejajar
dengan permukaan sesar atau pergeseransesarnya dapat membentuk sudut
(dip-slip/oblique). Sedangkan bidang sesarnya sendiridapat tegak lurus
maupun menyudut dengan bidang horizontal.
2. Sesar Naik
(Thrust Fault) adalah sesar dimana salah satu blok batuan bergeser ke
arahatas dan blok bagian lainnya bergeser ke arah bawah disepanjang
bidang sesarnya. Padaumumnya bidang sesar naik mempunyai kemiringan
lebih kecil dari 45°
3. Sesar Turun
(Normal fault) adalah sesar yang terjadi karena pergeseran blok
batuanakibat pengaruh gaya gravitasi. Secara umum, sesar normal terjadi
sebagai akibat darihilangnya pengaruh gaya sehingga batuan menuju
ke posisi seimbang (isostasi). Sesarnormal dapat terjadi dari kekar tension,
release maupun kekar gerus.
11
2.3 Kenampakan Struktur Geologi Pada Peta
Dalam interpretasi struktur geologi dari peta topografi, hal terpenting adalah
pengamatanterhadap pola kontur yang menunjukkan adanya kelurusan atau pembelokan
secara tiba-tiba,baik pada pola bukit maupun arah aliran sungai, bentuk-bentuk
topografi yang khas, serta polaaliran sungai. Berikut ini adalah penafsiran struktur
perlapisan, struktur lipatan dan struktursesar berdasarkan pola kontur, pola aliran sungai
dan lineament (kelurusan) topografi. Beberapa contoh kenampakan Geologi yang dapat
diidentikasi dan dikenal pada peta topografi:
1. Patahan / Sesar,
umumnya ditunjukan oleh adanya pola kontur rapat yang meneruslurus,
kelurusan sungai dan perbukitan, ataupun pergeseran, dan
pembelokanperbukitan atau sungai, dan pola aliran sungai parallel dan
rectangular.
12
Gambar 2.6 Peta Topografi Patahan:
“Kelurusan bukit yang diwakili oleh pola kontur rapat yang menerus”
2. Perlipatan
umumnya ditunjukan oleh pola aliran sungai trellis atau parallel, danadanya
bentuk-bentuk dip-slope yaitu suatu kontur yang rapat dibagian depan
yangmerenggang makin kearah belakang. Jika setiap bentuk dip-slope ini
diinterpretasikanuntuk seluruh peta, muka sumbu-sumbu lipatan akan dapat
13
diinterpretasikan kemudian.Pola dip-slope seperti ini mempunyai beberapa
istilah yang mengacu pada kemiringanperlapisannya.
Gambar 2.8 Peta Topografi Lipatan : Pola Aliran Trellis dan Penjajaran Bukit
Gambar 2.8 Peta Topografi Lipatan : Pola Aliran Trellis, Pola Kontur
berbentuksepatu (shoe shape) dan Penjajaran Bukit
3. Kekar
14
Umumnya dicirikan oleh pola aliran sungai rektangular, dan kelurusan-
kelurusan sungai dan bukit.
Gambar 2.10 Peta topografi yang memperlihatkan kontrol Kekar dan lie
ament
4. Intrusi
Umumnya dicirikan oleh pola kontur yang melingkar dan rapat, sungai-
sungaimengalir dari arah puncak dalam pola radial atau annular.
15
Gambar 2.11 Peta Topografi Intrusi Batuan Beku dengan pola kontur yang
melingkar dan rapat.
16
Gambar 2.13 Peta Topografi dari Batuan Lapisan Mendatar yang
dicirikanoleh pola kontur yang jarang dibatasi oleh pola kontur yang rapat.
6. Ketidakselarasan bersudut
dicirikan oleh pola kontur rapat dan mempunyaikelurusan-kelurusan seperti
pada pola perlipatan yang dibatasi secara tiba-tiba olehpola kontur jarang yang
mempunyai elevasi sama atau lebih tinggi.
17
Gambar 2.14 Peta Topografi dari bentuk ketidak selarasan: Perbedaan
polakontur rapat dan renggang
7. Gunung api
Dicirikan umumnya oleh bentuk kerucut dan pola aliran radial, sertakawah pada
puncaknya untuk gunung api muda, sementara untuk gunung api tua dansudah
tidak aktif, dicirikan oleh pola aliran annular serta pola kontur melingkar
rapatatau memanjang yang menunjukan adanya jenjang volkanik atau korok-
korok.
18
Gambar 2.16 Peta Topografi Kaldera dengan anak Gunungapi : Pola
KonturMembulat.
8. Karst
dicirikan oleh pola kontur melingkar yang khas dalam penyebaran yang
luas,beberapa aliran sungai seakan-akan terputus, terdapat pola-pola kontur
yangmenyerupai bintang segi banyak, serta pola aliran sungai multibasinal.
Pola karst ini agak mirip dengan pola perbukitan seribu yang biasanya terjadi
pada kaki gunung api.Walaupun dengan pola kontur yang melingkar dengan
penyebaran cukup luas, tetapiumumnya letaknya berjauhan antara satu pola
melingkar dengan lainnya, dan tidakdidapat pola kontur seperti bintang segi
banyak.
19
Gambar 2.17 . Peta Topografi Karst :
“Pola kontur depresi” dan “sungai bawah tanah”
Gambar 2.18. Peta Topografi Karst : “Pola kontur depresi” dan “sungai bawah tanah”
Resistensi batuan merupakan tingkat ketahanan batuan terhadap aktivitas baik dari
tenagaendogen maupun tenaga eksogen. Resistensi batuan memiliki kaitan yang
erat dengan kontur.Dari peta topografi yang telah dideliniasi didapatkan 4 tingkat
resistensi batuan yaitu:
1.Resistensi batuan lemah
2.Resistensi batuan sedang
20
3.Resistensi batuan kuat
4.Resistensi batuan sangat kuat
Resistensi batuan lemah, disebabkan oleh topografi yang landai dengan
kemiringan lerengyang tidak besar, sehingga diperkirakan batuan yang ada di
wilayah tersebut memilikistruktur yang tidak begitu kuat.
Resistensi batuan sedang ditandai dengan kemiringan lereng yang sudah cukup
besar atausedang sehingga struktur batuannya sudah mulai mengalami peguatan,
tetapi belum jauhberbeda dari batuan beresistensi lemah.
Resistensi batuan kuat, ditandai dengan lereng yang sudah curam atau yang
memilikikemiringan yang besar. Pada lereng yang memiliki lereng yang sudah
cukup curam, strukturbatuannya dapat dikatakan sudah kuat, keras atau baik.
Sangat kuat, ditandai dengan lerengyang sangat curam dengan kemiringan yang
sangatbesar. Pada wilayah ini struktur batuannya benar-benar sangat kokoh.
Pada peta ditunjukandenagn kontur yang sangat rapat.
21
2.5 Warna dan Simbol Litologi
Peta geologi menggunakan tanda- tanda yang menunjukan jenis batuan kedudukan,
serta struktur geologi yang ad pada daerah tersebut. Warna litologi dipakai untuk
membedakan jenis satuan. Berikut beberapa warna dan symbol yang umum dipakai
pada peta geologi:
22
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bentuk muka bumi terdiri dari berbagai struktur geologi yang ada. Struktur
geologi sendiri merupakan cerminan litologi yang ada. Geologi struktur adalah bagian
dari ilmu geologi yang mempelajari tentang bentuk (arsitektur)batuan sebagai hasil dari
proses deformasi. Sebagaimana kitaketahui bahwa dalam teori “Tektonik Lempeng”
dinyatakan bahwa kulit bumi tersusun darilempeng-lempeng yang saling bergerak satu
dengan lainnya.
Dalam geologi dikenal 3 jenis struktur yang dijumpai pada batuan sebagai
produk dari gaya gayayang bekerja pada batuan, yaitu: (1). Kekar (fractures) dan
Rekahan (cracks); (2). Perlipatan(folding); dan (3). Patahan/Sesar (faulting). Dalam
interpretasi struktur geologi dari peta topografi, hal terpenting adalah
pengamatanterhadap pola kontur yang menunjukkan adanya kelurusan atau pembelokan
secara tiba-tiba,baik pada pola bukit maupun arah aliran sungai, bentuk-bentuk
topografi yang khas, serta polaaliran sungai.
3.2 Saran
Pratikan diharapkan untuk bisa mengetahui dan memahami apa itu struktur
geologi dan membedakan jenis struktur yang dijumpai baik di peta maupun di lapangan.
23
DAFTAR PUSTAKA
Noor, Djauhari. 2009. Pengantar Geologi Edisi Pertama. Graha Ilmu; Bogor
Noor, Djauhari. 2014. Pengantar Geologi. Deepublish: Yogyakarta
24