Anda di halaman 1dari 1

Saat ini, kopi tidak hanya untuk pelepas dahaga atau pemompa semangat.

Lebih dari itu, para


penikmat ingin lebih mengetahui soal kopi yang diminumnya. Sebagian kalangan menilai third
wave coffee di Indonesia ditandai dengan kehadiran film Filosofi Kopi. Merebaknya tren ngopi di
Indonesia seakan menjadi awal kebangkitan kembali kopi khas Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).

Sumatera Selatan memiliki area perkebunan kopi terluas di indonesia. Berdasarkan data dari
Direktorat Jendral Perkebunan-Kementerian Pertanian tahun 2017, perkebunan kopi di Sumatera
Selatan tercatat seluas 250.172 hektar dengan mayoritas hasil kopinya jenis robusta. Kebun seluas
itu menghasilkan produksi sebanyak 110.481 ton per tahun 2017, yang terbesar di Indonesia. Akan
tetapi, dengan produksi sebanyak itu, tingkat ekspor kopi dari Sumatera Selatan masih terbilang
minim.

Ekspor kopi pada 2018 yaitu sebesar 2.195 ton dari total produksi yang mencapai 184.166 ton. Hal
itu disebabkan eksportir yang lebih memilih mengirim melalui Lampung yang dipercaya lebih efisien
dan biayanya lebih murah. Pasalnya, di Lampung ada pelabuhan laut, sedangkan di sumatera selatan
hanya ada pelabuhan sungai. Akibatnya, kopi Sumsel belum begitu dikenal. Bahkan ada kopi Sumsel
yang diekspor melalui daerah tetangga sehingga diklaim sebagai kopi daerah tersebut.

Pemerintah terutama pemerintah daerah harus mempercepat agar kopi-kopi Sumsel dapat
dipasarkan melalui Palembang dan menembus jalur perdagangan ekspor, melalui pelabuhan.
Dengan keterbukaan akses transportasi, diharapkan kopi Sumsel berindentitas, dikenal pasar dunia,
sering hadir di pergelaran kopi nasional maupun internasional serta dinikmati oleh masyarakat
dunia.

Akan tetapi, masyarakat Sumatera Selatan sendiri masih belum mengenal kopi daerahnya sendiri.
Hal itu dilihat dari masih banyaknya masyarakat Sumatera Selatan yang mengkonsumsi kopi instan
yang diproduksi di pabrik-pabrik besar. Maka dari itu, tujuan dari diadakannya Pemilihan Duta Kopi
Sumatera Selatan ini guna memperkenalkan kepada masyarakat Sumatera Selatan mengenai kopi
daerahnya.

Dengan tagline “Beli, Bela, Minum Kopi Kita SUMSEL” pemerintah Sumatera Selatan semakin gencar
untuk mengembalikan pamor kopi Sumatera Selatan. Pada kegiatan Festival Kopi Rakyat Sumsel
2018, pemerintah telah mengajak 27 peserta dari 7 kabupaten/kota yang ada di Sumatera Selatan.
Dengan tingginya antusiasme generasi muda melakukan perjalanan ke daerah-daerah di Indonesia
juga bisa menjadi salah satu media untuk mempromosikan kopi di daerah-daerah tersebut. Caranya
tidak lain dengan memanfaatkan kemajuan teknologi yang sudah ada, dan mengunggah foto dari
kopi tersebut melalui media sosial dengan menyebutkan nama daerah asal kopi tersebut.

Dari permasalahan tersebut diatas menjadi alasan mengapa Duta Kopi Sumatera Selatan perlu
didirikan. Dengan harapan guna mengajak putra-putri daerah yang ada di Sumatera Selatan
mendukung program pemerintah dalam memperkenalkan dan mempromosikan kopi Sumatera
Selatan, kepada masyarakat Sumatera Selatan, nasional, maupun internasional.

Anda mungkin juga menyukai