Anda di halaman 1dari 3

Pemeriksaan fungsi hepar:

 Sintesis: total protein, albumin, globulin, alpha-1 antitripsin, AFP, ceruloplasmin,


cholinesterase, faktor koagulasi
 Integritas: AST (SGOT), ALT (SGPT), LDH
 Sekresi: ALP, GGT
 Eksresi: bilirubin
 Metabolisme: amonia, lemak

Sekresi
1. Bilirubin  hasil metabolisme heme
a. Direk: larut air, afinitas otak rendah, polar
b. Indirek: larut lemak, afinitas otak tinggi, non polar
Metode: bilirubinometer, bilirubin oksidase, diazo, HPLC
Pada urine dipstik: metode diazo.
Yang dipakai di RSSA: metode diazo. Kelemahan metode diazo: bilirubin delta terbaca
sebagai indirek.

Sintesis
1. Albumin  40-60% protein plasma, dihasilkan oleh hepar, sebagai protein pembawa,
dan pengatur tekanan onkotik.
Metode: bromcresol green, bromcresol purple, elektroforesis, presipitasi, immunoassay
(turbidimetri, nefelometri, RIA, EIA, imunodiffusion)
Yang dipakai di RSSA: bromcresol green.
Keuntungan bromcresol green dibanding purple: CV (Coefficient of Variation) lebih rendah
Kelemahan bromcresol green dibanding purple: albumin cross reaction dengan ⍺1 dan β1
globulin, sehingga menimbulkan false high albumin.

2. Total protein  diperiksa dengan metode:


a. Biuret
b. Dye binding
c. Fotometer
d. Immunoassay:
i. Turbidimetry
ii. Nephelometry
e. Refractometer
Pemeriksaan globulin di RSSA: total protein – albumin

3. ⍺1 antitripsin: protein yang dihasilkan liver, memiliki fungsi proteksi, mencegah


pelepasan proteolitik
Metode: immunoassay: turbidimetri, nephelometry, immunodiffusion

4. AFP: protein globulin. Dibentuk di yolk sac, dan liver fetus


Metode: ECLIA, RIA, immunodiffusion, immunoprecipitation

5. Ceruloplasmin: menilai jumlah cooper dalam darah


Metode: immunoturbid, imunonephelometry
6. Cholinesterase
Metode: imunocholorimetri

7. Imunoglobulin:
IgM  molekul terbesar, pentamer, jumlah terbanyak
IgG  struktur dimer, dapat menembus placenta
Metode: immunonefelometri, immunoturbidimetri, elektroforesis, immunodiffusion

8. Faktor koagulasi  untuk menilai faktor I – XII


Metode: clotting method: perubahan turbiditas diamati ketika fibrinogen diubah
menjadi fibrin, yang diamati secara optik.

Integritas:
1. ALT (Alanine Aminotrasferase) / SGPT (Serum Glutamyc Pyruvic Transaminase)
Ditemukan pada sitoplasma sel hepar
Metode:
 enzimatik kinetik dengan Piridoxal Phospatase (B6 meningkatka aktivitas
transaminase), *piridoksal phospatase mencegah false low pada pasien dengan def.
B6
 enzimatik kinetik non piridoxal phospatase
 kolorimetri

2. AST (Aspartate Aminotransferase) / SGOT (Serum Glutamyc Oxalate Transaminase)


Ditemukan di sel hati, jantung dan otot skelet
Dilepaskan setelah kerusakan sel (terdapat di sitoplasma, dan mitokondria)
Metode:
 enzimatik kinetik dengan Piridoxal Phospatase (B6 meningkatka aktivitas
transaminase), *piridoksal phospatase mencegah false low pada pasien dengan def.
B6
 enzimatik kinetik non piridoxal phospatase
 kolorimetri

3. LDH  terdapat pada sitoplasma sel


LDH 1-2 : di jantung, ginjal dan eritrosit
LDH 4-5 : di hati dan otak
Metode: enzimatik kinetik dengan LDH

Sekresi
1. GGT: Gamma Glutamyl Transferase: terutama pada liver dan tractus biliary, lebih
spesifik daripada ALP
Metode: enzimatik kolorimetrik

2. ALP: alkaline Phospatase: ada di hepar, tulang, usus, ginjal. Terutama sel sepanjang
traktus biliaris dan osteoblas
Bisa sebagai tumor marker osteogenic sarkoma. False high pada ibu hamil dan anak
Metode kolorimetrik dengan Mg dan Zn
Metabolisme
1. Amonia: produk akhir pemecahan nitrogen oleh bakteri usus (protease, urease dan
aminoksidase)
Metode: enzimatik dengan GLDH, kolorimetrik.
 jarang diperiksa karena tidak stabil

Anda mungkin juga menyukai