Istilah JAGA menurut kamus : melihat dengan cermat atau waspada atau satu masa waktu untuk
berjaga.
Istilah tugas jaga berarti penjagaan dengan :
CERMAT, menyatakan memberikan perhatian penuh
dan mengawasi dengan waspada atau
menjaga kapal dengan seksama.
AWAS, penjagaan dengan terus menerus dan sangat hati ²
karena suatu alasan atau tujuan yang pasti terutama
untuk melihat dan menghindari bahaya tubrukan.
WASPADA, menekankan pada suatu keadaan sangat siaga
dan siap untuk bertindak mengatasi apapun yang
akan terjadi.
Perwira Jaga / crew / pekerja sebuah kapal adalah : Wakil Nakhoda, dan tanggung jawabnya
setiap waktu adalah melaksanakan tugas jaga kapal dengan
seksama.
Perwira jaga harus mengenal sifat-sifat dari kapalnya dan harus mematuhi semua peraturan untuk
pencegahan tubrukan di laut. Sebagai tambahan, perwira jaga harus memastikan bahwa
pengawasan yang efisien selalu terpelihara
Tujuan Dari Tugas Jaga
Tujuan dari tugas jaga dan check list dari tugas jaga seorang perwira, dapat dibagi menjadi :
1. Masalah-masalah yang terjadi di lautan
terbuka/laut lepas (Open Seas).
2. Masalah-masalah yang dapat diterapkan
hanya diperairan-perairan terbatas
(RestrictedWaters).
Pemahaman Tugas Jaga
Pelaksanaan tugas jaga di atas kapal baik di dek maupun di kamar mesin diatur
berdasarkan STCW 1978 Amandemen STCW 1995 Bab VIII yang mengatur hal-hal yang
diperlukan oleh awak kapal selama melaksanakan tugasnya baik di pelabuhan maupun di laut.
Ketentuan ini harus dipahami dan diterapkan oleh setiap awak kapal selama melaksanakan
tugasnya. Selain kompetensi yang harus dimiliki sesuai tugas dan tanggung jawabnya diatas kapal
sebagaimana ketentuan Bab VIII STCW tersebut.
Ketentuan Bab VIII tersebut bersifat operasional dan berakibat langsung terhadap kelancaran
dan pengoperasian sebuah kapal yang lebih ditentukan oleh awak kapal dalam hal :
1.Pengetahuan dan Ketrampilan sesuai tanggung jawab
2.Kesiapan fisik dan mental.
Hal-hal tersebut secara langsung diterapkan selama tugas jaga di atas kapal karenanya
pemahaman dan tanggung jawab dalam melaksanakan tugas jaga harus ditegakkan dengan
baik sebelum berlayar sebagai awak kapal.
B. STANDAR TUGAS JAGA SESUAI BAB VIII SECTION A- STCW 1995
FITNES (KEBUGARAN) UNTUK MENJALANKAN TUGAS
1. Semua orang yang harus ditunjuk untuk menjalankan tugas sebagai perwira yang
melaksanakan suatu tugas jaga atau sebagai bawahan yang mengambil bagian dalam
suatu tugas jaga, harus diberi waktu istirahat paling sedikit 10 jam setiap periode 24
jam.
2. Jam jaga istirahat ini hanya boleh dibagi paling banyak menjadi 2 periode
istirahat, yang salah satunya paling tidak kurang dari 6 jam.
3. Persyaratan untuk periode istirahat yang diuraikan pada paragraph 1 dan
paragraph 2 diatas, tidak harus diikuti jika berada dalam situasi darurat atau situasi latihan
atau terjadi kondisi-kondisi operasional yang mendesak.
4. Meskipun adanya ketentuan didalam paragraph 1 dan paragraph 2 diatas, tetapi metode
minimum 10 jam tersebut dapat dikurangi menjadi paling sedikit 6 jam berturut-turut, asalkan
pengurangan semacam ini tidak lebih dari 2 hari, dan paling sedikit harus ada 70 jam istirahat
selama periode 7 hari.
5. Pemerintahan yang bersangkutan harus menetapkan agar jadwal jaga
ditempatkan pada tempat-tempat yang mudah dilihat.
C. PERSYARATAN MINIMUM WAJIB UNTUK MEMPEROLEH SERTIFIKAT
Peraturan III/I
Persyaratan minimum wajib untuk memperoleh sertifikat sebagai perwira yang bertanggung
jawab dalam tugas jaga dikamar mesin yang dijaga, atau untuk pemberian sertifikat sebagai
perwira mesin yang ditunjuk untuk tugas dikamar mesin yang dijaga secara berkala.
1. Setiap perwira yang bertanggung jawab dalam tugas dikamar mesin yang dijaga, atau setiap
perwira mesin yang ditunjuk untuk bertugas dikamar mesin yang dijaga secara berkala
disebuah kapal yang digerakkan oleh mesin pendorong utama berkapasitas 750 kw atau lebih,
harus memiliki sertifikat yang sesuai.
2. Setiap calon untuk memperoleh sertifikat harus
a. Berusia tidak kurang dari 18 tahun.
b. Dalam menyelesaikan tidak kurang dari 6 bulan pengalaman berlayar dibagian
mesin sesuai dengan section A-III/I Kode STCW.
c. Telah menyelesaikan pendidikan dan pelatihan yang telah disetujui paling sedikit
30 bulan, termasuk pelatihan diatas kapal yang dicatat kedalam buku catatan pelatihan
(Record Book) dan memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam section A-III/I
Kode STCW.
Peraturan III/2
Persyaratan minimum wajib untuk memperoleh sertifikat sebagai Kepala Kamar Mesin dan
Masinis Dua (Second Engineer Officer) dikapal-kapal yang digerakkan dengan mesin pendorong
utama kapasitas 3000 kw atau lebih
1. Setiap Kepala Kamar Mesin dan Masinis Dua disebuah kapal yang digerakkan oleh mesin
pendorong utama berkapasitas 3000 kw atau lebih harus memiliki sertifikat yang sesuai.
2. Setiap calon harus :
a.Memenuhi persyaratan-persyaratan untuk memperoleh sertifikat sebagai seorang perwira yang
bertanggung jawab atas tugas jaga mesin dan:
1.Untuk memperoleh sertifikat sebagai Masinis Dua harus memiliki pengalaman berlayar tidak
kurang dari 12 bulan sebagai asisten perwira mesin atau sebagai perwira mesin.
2 Untuk memperoleh sertifikat sebagai Kepala Kamar Mesin harus memiliki
pengalaman berlayar yang diakui selama tidak kurang dari 36 bulan, dimana tidak kurang dari 12
bulan pengalaman berlayar tersebut, sebagai sorang perwira mesin menduduki jabatan
dengan tanggung jawab sebagai Masins Dua.
b. Telah menyelesaikan pendidikan dan pelatihan yang telah disetujui, dan memenuhi standar
kompetensi yang ditetapkan dalam section A- III/2 Kode STCW.
Peraturan III/3
Persyaratan minimum wajib untuk memperoleh sertifikat sebagai Kepala Kamar Mesin dan
Masinis Dua (Second Engineer Officer) dikapal yang digerakkan dengan mesin pendorong utama
berkapasitas antara 750 kw sampai 3000 kw.
1. Setiap Kepala Kamar Mesin dan Masinis Dua disebuah kapal yang digerakkan oleh mesin
pendorong utama berkapasitas antara 750 kw sampai 3000 kw harus memiliki sertifikat
yang sesuai.
2. Setiap calon untuk memperoleh sertifikat ini harus :
a. Memenuhi persyaratan untuk memperoleh sertifikat sebagai seorang perwira yang bertanggung
jawab pada suatu tugas jaga mesin dan :
1) Untuk memperoleh sertifikat sebagai Masinis Dua harus memiliki pengalaman berlayar
tidak kurang dari 12 bulan sebagai asisten perwira mesin atau perwira mesin.
2) Untuk memperoleh sertifikat sebagai Kepala Kamar Mesin harus memiliki tidak kurang dari 24
bulan pengalaman berlayar dimana tidak kurang dari 12 bulan harus bertugas sebagai Masinis
Dua.
b. Telah menyelesaikan pendidikan dan pelatihan yang telah disetujui, dan memenuhi standar
kompetensi yang tercantum dalam section A-III/3 Kode STCW.
c. Setiap perwira mesin memenuhi syarat untuk bertugas sebagai Masinis Dua dikapal-kapal
yang mesin pendorong utamanya berkapasitas 3000 kw atau lebih, dapat bertugas sebagai
Kepala Kamar Mesin dikapal-kapal dengan mesin pendorong utama kurang dari 3000 kw, asalkan
tidak kurang dari 12 bulan pengalaman tugas berlayar telah dijalani sebagai seorang perwira
mesin yang mempunyai tanggung jawab dan sertifikatnya telah dikukuhkan.
Peraturan III/4
Persyaratan minimum wajib untuk memperoleh sertifikat sebagai bawahan yang diambil bagian
dalam tugas jaga dikamar mesin yang dijaga, atau yang ditunjuk untuk melaksanakan tugas-tugas
dikamar mesin yang dijaga secara berkala
1.Setiap bawahan yang ambil bagian dalam suatu tugas jaga kamar mesin, atau yang ditunjuk
untuk melaksanakan tugas-tugas dikamar mesin yang dijaga secara berkala, disebuah kapal
dengan mesin penggerak utama 750 kw atau lebih, tetapi bukan bawahan yang sedang menjalani
pelatihan atau bawahan yang tugas-tugasnya bersifat non ahli,harus mempunyai sertifikat untuk
melaksanakan tugas-tugas semacam tersebut ini.
2. Setiap calon untuk memperoleh sertifikat ini harus :
a. Berusia tidak kurang dari 16 tahun.
b. Telah menyelesaikan :
1 Tugas berlayar yang disetujui, termasuk pelatihan dan pengalaman enam bulan,
atau
2 Pelatihan khusus,menjelang berlayar atauketika diatas kapal, termasuk suatu
periode praktek berlayar yang tidak boleh kurang dari dua bulan.
c. Memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam section A-III/4 Kode STCW
3. Praktek berlayar, latihan dan pengalaman yang diharuskan oleh sub paragrap 2.2.1 dan 2.2.2
diatas harus berkaitan dengan fungsi-fungsi jaga kamar mesin. Dan harus termasuk
pelaksanaan tugas-tugas yang dilakukan dibawah pengawasan langsung seorang perwira mesin
yang memenuhi syarat atau seorang bawahan yang memenuhi syarat.
4. Oleh pihak yang bersangkutan, para pelaut dapat dipertimbangkan sebagai telah memenuhi
persyaratan-persyaratan peraturan ini jika pelaut yang bersangkutan telah bertugas dalam suatu
jabatan yang relevan dibagian mesin selama tidak kurang dari satu tahun dalam lima tahun
terakhir berlakunya konvensi pada pihak yang bersangkutan.
D.PERSONIL DINAS JAGA.
Perwira mesin kapal dinas jaga berkewajiban untuk memberikan instruksi dan penjelasan yang
tepat sehingga dapat menjamin pelaksanaan dinas jaga yang baik.
Keperluan kerja normal untuk keperluan kesiapsiagaan dari pelaksanaan mesin yang
dilaksanakan sebagai tugas tambahan dan bagian dari pelaksanaan tugas jaga
yang baik harus dimasukan sebagai rutinitas tetap dalam sistem dinas jaga
untuk perawatan yang meliputi perbaikan peralatan listrik, mekanis, hidrolik, pneumatik,
atau penetrapan elektronik untuk seluruh kapal harus dilaksanakan dengan kerja sama
antara perwira mesin kapal dinas jaga dan kepala kamar mesin, dan dari perbaikan
tersebut harus diberi catatan.
E.PENGATURAN DAN PROSEDUR
a.Pengaturan Tugas Jaga
1. Komposisi tugas jaga mesin harus selalu memadai untuk menjamin pengoperasian
secara aman seluruh permesinan yang mempengaruhi pengoperasian kapal pada kemudi
automatis atau kemudi tangan, dan harus sesuai yang ada.
2. Jika memutuskan komposisi tugas jaga mesin,termasuk bawahan-bawahan yang harus
memenuhi syarat, kriteria dibawah ini harus menjadi pertimbangan :
a. Jenis kapal dan kondisi permesinan
b. Pengawasan mesin-mesin, yang mempengaruhi
keamanan pengoperasian kapal secara
terus- menerus.
c. Setiap cara pengoperasian khusus yang dipengaruhi kondisi-kondisi seperti cuaca, air yang
tercemar, air dangkal, penanggulangan kerusakan atau pencegahan pencemaran.
d. Kualifikasi dan pengalaman petugas jaga mesin.
e. Keselamatan jiwa, kapal, muatan dan pelabuhan dan perlindungan lingkungan.
f. Kepatuhan terhadap peraturan-peraturan internasional, nasional dan setempat.
g. Menjaga pengoperasian kapal secara normal
2TL Aturan 1 - 3
ATURAN 1
PEMBERLAKUAN
A. Aturan-aturan ini berlaku bagi semua kapal dilaut lepas dan di semua
perairan yang berhubungan dengan laut yg dapat dilayari oleh kapal-
kapal laut.
C. Tidak ada suatu apapun dari aturan ini yang akan menghalangi
berlakunya aturan-aturan khusus yang dibuat oleh pemerintah negara
manapun berkenaan dengan tambahan kedudukan atau lampu-lampu
isyarat, sosok benda atu isyarat suling untuk kapal-kapal perang dan
kapal-kapal yang berlayar dalam beriring-iringan atau lampu-lampu
isyarat atau sosok-sosok benda untuk kapal-kapal ikan yang sedang
menangkap ikan dalam suatu armada.
Tambahan-tambahan kedudukan atau lampu-lampu isyarat sosok-sosok
benda atau isyarat –isyarat suling ini harus dibuat sejauh yang dapat
dilaksanakan, supaya tidak dapat disalah artikan dengan lampu menapun
sosok benda atau isyarat yang ditentukan dilain tempat dalam peraturan
ini.
ATURAN 2
TANGGUNG JAWAB
Aturan 3
Definisi-definisi umum
C. Istilah "kapal layar" berarti setiap kapal yang sedang berlayar dengan
menggunakan layar, dengan syarat behwa mesin penggeraknya bila ada
sedang tidak digunakan.
D. Istilah "kapal yang sedang manangkap ikan" berarti setiap kapal yang
menangkap ikan dengan jaring, tali, pukat atau jaring penangkap ikan
lainnya yang membatasi kemampuan olah geraknya, tetapi tidak meliputi
kapal yang menangkap ikan dengan tali pancing atau alat penangkap ikan
lainnya yang tidak membatasi kemmpuan mengolah geraknya di air.
E. Kata "pesawat terbang laut" mencakup setiap pesawat terbang yang
dibuat untuk mengolah gerak di air.
DINAS JAGA
Secara umum orang tidak mengetahui apa yang dimaksud dengan dinas
jaga/Watchkeeping, karena secara umum orang hanya mengetahui bahwa yang dimaksud
dinas jaga adalah sebuah jadwal rutin yang diberlakukan kantor ataupun instansi untuk
kepentingan keamanan lingkungan disekitarnya .
Hal yang sebenarnya terkandung dalam materi Watchkeeping adalah sebuah pengetahuan
yang diberikan kepada cadet sebagai calon perwira untuk mempersiapkan diri sebagai
Perwira di atas kapal agar kapal tersebut mencapai tujuannya selamat sampai disuatu
tempat tujuan yang telah direncanakan .
Dalam Dinas Jaga calon perwira diberikan pemahaman tentang pengetahuan prosedur yang
diperlukan untuk mempertahankan navigasi yang aman saat melakukan pengamatan di
anjungan sebuah kapal. Saat berdinas jaga memungkinkan bagi calon perwira untuk
melakukan teknik chartwork, yang diperlukan untuk memastikan bahwa mereka dapat
menentukan posisi kapal pada tabel. Ini juga akan memastikan bahwa calon perwira
memahami peratura pencegahan tubrukan laut ( P2TL) dan International Association of
Lighthouse Authorities (IALA) sistem dari buoyage.
Dalam Aturan internasional pencegahan tubrukan laut atau yang disebut dengan collision
regulation (COLREG) adalah sebuah tatanan yang mengatur tentang bagaimana yang harus
dilakukan sebuah kapal apabila mengalami kondisi - kondisi yang lazim terjadi , sehingga
kita akan memahami langkah-langkah yang harus di ambil dalam menghindari suatu
tubrukan antar kapal dengan kapal lainnya. sebagai seorang cadet anda harus memahami
betul maksud dari setiap peraturan-peraturan yang berada di P2TL dimana terdiri dari 38
peraturan dan 5 annex yaitu :
Bagian A - Umum
aturan 1 - penerapan (Internasional / Inland)
Aturan 2 - Tanggung Jawab
Aturan 3 - Definisi Umum
Aturan 4 - Aplikasi
Aturan 5 - Look-Out
Aturan 6 - Safe Speed
aturan 7 - Risiko Tabrakan
Aturan 8 - Tindakan untuk Hindari Tabrakan
aturan 9 - Persempit Saluran
Aturan 10 - Alur pemisah lalulintas
Peraturan 11 - peneraan
Peraturan 12 - kapal yang sedang berlayar
Peraturan 13 - Mendahului
Peraturan 14 - Situasi berhadapan
Peraturan 15 - Situasi menyilang
Peraturan 16 - Tindakan oleh kapal yang memberi jalan
Peraturan 17 - Tindakan oleh kapal yang bertahan
Peraturan 18 - Tanggung Jawab Antara kapal
Bagian / Subpart III - Tindakan kapal dalam pandangan terbatas
Peraturan 20 - Penerapan
Peraturan 21 - Definisi
Peraturan 22 - pandangan lampu
Peraturan 23 - kapal2 bertenaga
Peraturan 24 - Menarik dan Mendorong
Peraturan 25 - kapal layaryang sedang berlayar dan mendayung
Peraturan 26 - kapal ikan
Peraturan 27 - kapal yang tak terkendali dan terbatas olah gerak nya untuk Manuver
Peraturan 28 - Kapal Terbatas oleh mereka sarat nya
Peraturan 29 - kapal pandu
Peraturan 30 - Kapal-kapal berlabuh jangkar dan kapal kandas
Peraturan 31 - pesawat air
Bagian E - Pengecualian
Lampiran I - Posisi dan Rincian Teknis Cahaya dan Bentuk - (Internasional / Inland)
Lampiran II - Sinyal tambahan untuk kapal ikan memancing di Jarak Dekat - (Internasional
/ Inland)
Lampiran III - Rincian teknis peralatan bunyi - (Internasional / Inland)
Lampiran IV - Isyarat distress - (Internasional / Inland)
Lampiran V - Isyarat pandu - (Inland Only)
a. b.
HITAM
H
HITAM
Jawab :
a.bola2 htm dua=termasuk dlm aturan
27,kpl tenaga yg tdk dpt di olah gerak
dan kpl yg terbatas kemampuan olah
geraknya.
b.silinder = termasuk dlm aturan 28,kpl
tenaga yg terkekang oleh saratnya.
21. Jelaskan apa yang dimaksud dg :
a. Kapal
b. Kapal terbatas kemampuan olah
geraknya
c. Berlayar
d. Kapal yang terkekang oleh
saratnya
Jawab :
a.kpl=semua jenis pesawat air dan
pesawat terbang laut yg di pakai sbg
alat angkutan di air.
b.kpl terbts kemampuan olah gerak-
nya = kpl yg krn oleh sifat pekerjaan-
nya yg terbatas kemampuan olah ge-
raknya spt di isyaratkan oleh aturan
ini,shg tdk mampu menyimpangi kpl
lain.
c.berlayar=kpl yg tdk berlabuh,tdk di
ikat dg daratan dan tdk kandas
d.kpl yg terkungkung olehsaratnya=
kpl tenaga yg krn saratnyasehubung-
an dg kedalaman air yg ada menye-
babkan kemampuannya terbatas utk
menyimpang dr haluanya
a. b. c.
P M M
P M P
P M
Jawab :
a. 3 putih bersusun : kpl yg sedang
melakukan penundaan /towing dan
panjang tundaan lebih dr 200 meter.
b. 2 merah bersusun tegak : kpl yg
sedang mengalami rusak mesin atau
not under command.
c. merah putih merah bersusun tegak
kpl yang terbatas kemampuan olah
geraknya.
A P
D B C
a. Terangkan mengapa kapal D
ragu-ragu ?
b. Tindakan apa yang harus
dilakukan kapal D ? Jelaskan !
Jawab :
a.kpl D ragu-ragu karena haluan nya
akan menimbulkan ragu-ragu,apakah
situasi menyusul atau memotong.
b.tindakan yg hrs di lakukan oleh
kpl D adalah dg merubah haluan nya
shg kpl D akan menyusul kpl P dg
aman & bebas
Kapal yg di susul
Kapal yg menyusul
22.5°
kapal yg menyusul
kapal yg di susul
22.5°
kapal yg menyusul
b. prosedur penyusulan di alur pela-
yaran sempit adalah harus membu-
nyikan isyarat bunyi,jika menyusul
lambung kanan 2 panjang 1 pendek
( ̶ ̶ . ) sebelah kiri 2 panjang 2
pendek ( ̶ ̶ . . ).Jika kapal yg di-
susul setuju membunyikan 1 tiup
panjang ,1 tiup pendek,1 tiup panjang
dan 1 tiup pendek ( ̶ . ̶ . ) ,dan jika
ragu2 hrs membunyikan 5 tiup pendek
(.....)
Kapal yg di susul
Kapal yg menyusul
54.
a. Faktor2 apakah yg hrs anda
pertimbangkan saat memasuki
APS (alur pelayaran sempit)?
b. Jelaskan proses penyusulan pd
alur tsb!
c. Jelaskan tata cara berlayar di
APS sesuai aturan?
Jawab :
a.faktor2 yg hrs di pertimbangkan
saat memasuki APS yaitu:
- Kepadatan LALIN
- Kedalaman perairan tsb
- Keadaan cuaca
- Kecepatan aman dari kapal itu
sendiri
- Jarak pandang,dll
b. prosedur penyusulan di alur pela-
yaran sempit adalah harus membu-
nyikan isyarat bunyi,jika menyusul
lambung kanan 2 panjang 1 pendek
( ̶ ̶ . ) sebelah kiri 2 panjang 2
pendek ( ̶ ̶ . . ).Jika kapal yg di-
susul setuju membunyikan 1 tiup
panjang ,1 tiup pendek,1 tiup panjang
dan 1 tiup pendek ( ̶ . ̶ . ) ,dan jika
ragu2 hrs membunyikan 5 tiup pendek
(.....)
c.tata cara berlayar d APS sesuai
aturan P2TL adalah Berlayar sedekat
mungkin dg batas luar alur yg berada
pd sisi lambung kanan kapal selama
masih aman & dpt di laksanakan.
M
Lampu keliling=360°
P
P H L keliling=360°
L.tiang dpn 360°
H H
L.keliling=360° L.keliling=360°
M
Lampu lambung kiri =112.5°
P L.jangkar keliling=360°
P
M Lampu keliling=360°
Jawab :
a.gbr sebuah tata pemisah lalu lintas
beserta keterangan gbr nya yaitu :
Pantai
In shore traffic zone Bouy
_____________________
traffic line
separation
zone TSS
traffic line
separation line
____________________
Pantai
Definisi-definisi
Kata kapal :mencakup setiap jenis kendaraan air termasuk kapal tanpa benaman
(displacement)dan pesawat terbang laut,yang digunakan atau dapat digunakan
ebagai sarana angkutan laut