Anda di halaman 1dari 11

Teori Perkembangan Sistem Gerak Manusia

Konsep Perkembangan Sistem Gerak Pada Manusia


- Konsep secara umum merupakan penyusun utama dalam pembentukan pengetahuan
ilmiah dan filsafat pemikiran manusia. Konsep juga berarti abstraksi suatu ide atau
gambaran mental, yang dinyatakan dalam suatu kata atau simbol. Serta konsep
dinyatakan juga sebagai bagian dari pengetahuan yang dibangun dari berbagai macam
karakteristik.
- Sistem gerak yaitu suatu sistem yang dapat menghasilkan gerakan yang terdiri dari
tulang dan otot serta di bantu oleh persendian. Tulang sebagai alat gerak pasif
karena tidak dapat bergerak esndiri dan otot sbagai alat gerak aktif karena dapat
berkontraksi dan berelaksasi. Penghubung antar tulang yaitu persendian sehingga
memudahkan untuk melakukan pergerakan.
Sistem gerak pada manusia disusun oleh 3 (tiga) kompenen penting, yaitu rangka, sendi, dan
otot. Rangka merupakan alat gerak pasif, sebagai tempat melekatnya otot. Sistem gerak pada
manusia memungkinkan seseorang untuk melakukan aktifitas gerak sehari-hari, seperti berjalan,
berlari, menari, dan lain sebagainya. Melalui halaman ini, kita akan mempelajari materi tentang
sistem gerak dan fungsi dari masing-masing bagian sistem gerak. Pada bagian akhir juga
diberikan gangguan atau kelainan yang dapat terjadi di sistem gerak pada manusia.

Komponen-komponen sistem gerak pada manusia saling berperan sehingga segala maca aktifitas
sehari-hari dapat sobat idschool lakukan dengan baik. Otot yang menenpel pada rangka/tulang
berperan untuk menggerakkan rangka sehingga dapat bergerak. Persendian memngkinkan
gerakan menekuk lutut, siku, jari-jari dan lain sebagainya. Penjelasan lebih lengkapnya akan
diulas pada masing-masing ulasan yang diberikan di bawah.

Berikutnya, akan masuk pada pembahasan pertama, yaitu sistem gerak rangka/tulang.
Pembahasannya meliputi fungsi rangka, pengelompokan rangka, dan susunan rangka. Simak
ulasannya pada pembahasan lebih lengkapnya pada uraian materi di bawah.

Sistem Gerak (Rangka/Tulang)

Fungsi utama rangka/tulang adalah menegakkan tubuh. Tulang dapat menjadi alat gerak karena
adanya otot, yang berperan sebagai alat penggeraknya. Dalam tubuh manusia, jumlah tulang

yang dimiliki adalah ruas tulang. Terdiri atas variasi ukuran dan bentuk. Penyusun tulang
adalah kalsium, berbentuk garam yang melekat dengan bantuan kolagen.

Pembahasan materi di sini meliputi fungsi rangka, pengelompokan rangka, dan struktur rangka.

Fungsi rangka:
1. Alat gerak pasif
2. Pembentuk dan penegak tubuh
3. Tempat melekatnya otot
4. Pelindung bagian tubuh yang penting
5. Tempat pembentukkan sel darah merah

Pengelompokan rangka berdasarkan jenisnya:

1. Kartilago/Tulang Rawan
o Tulang Rawan Hialin
Sifat: lentur, semi transparan, dan matrik berwarna putih kebiruan.
Letak: antara tulang rusuk dan tulang dada.
o Tulang Rawan Elastis
Sifat: lentur, warna matrik keruh kekuningan.
Letak: daun telinga, laring, dan eusthacius.
o Tulang Rawan Fibrosa
Sifat: kaku, kuat, warna matrik gelap dan keruh.
Letak: di antara ruas tulang belakang.
2. Tulang Keras (Osteon)
o Tulang pipa
Sifat: panjang, tengahnya berongga
Contoh: paha, lengan atas, kering, betis, hasta, dan pengumpil.
o Tulang pipih
Sifat: pipih
Contoh: belikat, tulang dada, rusuk
o Tulang pendek
Sifat: pendek dan bulat
Contoh: pergelangan tangan dan kaki
o Tulang tak beraturan
Sifat: bentuknya tidak beraturan
Contoh: ruas-ruas tulang belakang

Baca Juga : Kelainan Pada Sistem Gerak

Sistem Gerak Manusia, Rangka (Tulang), Jenis dan Fungsi Tulang, Bentuk Tulang,
Persendian, Otot, Kelainan Tulang dan Otot

Susunan Rangka

Susunan rangka dikelompokkan menjadi rangka aksial (sumbu tubuh) dan rangka apendikular
(anggota tubuh). Rangka aksial meliputi tengkorak, tulang belakang, tulang dada, dan tulang
rusuk. Sedangkan rangka apendikular meliputi tulang bahu, tulang panggul, tulang anggota gerak
atas, dan tulang anggota gerak bawah. Masing-masing bagian akan ditunjukkan melalui gambar-
gambar di bawah.

1. Rangka aksial (sumbu tubuh)


Rangka aksial meliputi tengkorak, tulang belakang, tulang dada, dan tulang rusuk.

o Tengkorak

o Ruas Tulang Belakang


o Tulang Dada dan Tulang Rusuk

2. Rangka Apendikular (Anggota Tubuh)

Rangka apendikular meliputi tulang bahu, tulang panggul, tulang anggota gerak atas, dan tulang
anggota gerak bawah.

o Tulang Bahu

o Tulang Panggul

o Tulang Anggota Gerak Atas


o Tulang Anggota Gerak Bawah

Persendian

Persendian dibedakan menjadi 3 (tiga), yaitu sendi mati (inartrosis), sendi kaku (amfiatrosis),
dan sendi gerak (diartrosis). Semua jenis sendi melakukan fungsinya sebagai penghubung antar
tulang (rangka) dan tersebar di seluruh tubuh. Selain pembagian tiga persendian di atas, terdapat
5 (lima) sendi yang masuk dalam pengelompokan sendi gerak. Kelima persendian dalam sendi
gerak tersebut adalah sendi engsel, sendi pelana, sendi putar, sendi peluru, dan sendi geser.

Macam-macam sendi yang telah disinggung di atas akan dijelaskan lebih lengkap pada ulasan di
bawah.

Inartrosis/Sendi Mati
Hubungan antartulang yang tidak memungkinkan adanya gerakan. Contoh: antartulang
tengkorak.

Amfiatrosis/Sendi Kaku

Hubungan antartulang yang memungkinkan gerakan terbatas. Contoh: antara tulang rusuk
dengan tulang dada.

Diartrosis/Sendi Gerak

Hubungan antartulang yang memungkinkan terjadinya banyak gerakan. Sendi gerak dibedakan
menjadi 5, yaitu sendi engsel, sendi pelana, sendi putar, sendi peluru, dan sendi geser. Penjelasan
lebih lanjut dan letak bagian masing-masing sendi dapat dilihat pada daftar di bawah.

1. Sendi Engsel: memungkinkan gerakan satu arah.


Contoh: siku, lutut, ruas antar jari
2. Sendi Pelana: memungkinkan gerakan dua arah.
Contoh: persendian pada hubungan antara tulang ibu jari dan tulang telapak tangan.
3. Sendi Putar: memungkinkan gerakan memutar.
Contoh: tengkorak dengan tulang atlas, radius dengan ulna.
4. Sendi Peluru: memungkinkan gerak ke segala arah.
Contoh: tulang lengan atas dengan gelang bahu, tulang paha dengan gelang panggul.
5. Sendi Geser: memungkinkan gerakan melengkung ke depan, belakang, atau memutar.
Contoh: tulang pergelangan kaki, hubungan antar tulang belakang.

Sistem Gerak Otot

Otot menempel pada rangka (tulang) dan berperan untuk menggerakkan tulang. Cara kerja otot
dibedakan menjadi sadar dan tidak sadar, tergantung dari jenis otot. Jenis otot tersebut meliputi
otot polos, otot lurik, dan otot jantung. Gerak yang dilakukan otot dapat berupa gerak sinergis
dan gerak antagonis.

Ulasan yang akan dibahas di sini adalah janis-jenis otot dan gerak yang dilakukan otot. Uraian
materi akan diawali dengan jenis-jenis otot. Simak ketiga jenis otot dan ciri-ciri yang dimiliki
otot pada penjelasan di bawah.

Tiga Jenis Otot

1. Otot Polos

Jenis otot pertama yang akan dibahas adalah otot polos. Bentuk dari otot polos adalah gelondong,
menggelembung pada bagian tengah dan meruncing pada bagian ujung. Jumlah initi pada otot
polos adalah 1 (satu), terletak di bagian tengah. Sesuai dengan namanya, warna yang dimiliki
otot polos adalah polos. Otot polos bekerja secara tidak sadar.

Gambar dan kriteria otot polos dapat dilihat pada gambar di bawah.
2. Otot Lurik

Berikutnya adalah otot lurik. Bentuknya berupa silindris dan memanjang. Jumlah inti pada otot
lurik adalah banyak dan terletak di tepi. Otot lurik bekerja secara sadar dan cepat dalam
merespon rangsang. Otot lurik banyak dijumpai melekat pada tulang.

Gambar di bawah merupakan gambar dan ciri-ciri otot lurik.

3. Otot Jantung

Ulasan tentang jenis otot selanjutnya yang akan dibahas adalah otot jantung. Bentuk otot jantung
adalah silindris dan bercabang. Memiliki warna lurik dan membentuk anyamana. Otot jantung
bekerja secara tidak sadar dan lambat dalam merespon rangsang. Otot jantung hanya terdapat di
jantung.

Berikut ini adalah gambar dan kriteria otot jantung.

Setelah membahas tiga jenis otot dalam sistem gerak pada manusia, berikutnya akan diulas
temtang sifat kerja otot. Ada dua cara yang dilakukan otot dalam melakukan fungsi sistem kerja.
Kedua sifat kerja otot tersebut adalah antagonis dan sinergis. Masing-masing sifat kerja otot akan
dijelaskan lebih lengkap pada uraian di bawah.

Sifat Kerja Otot

1. Antagonis (berlawanan): merupakan sifat kerja otot yang saling berlawanan. Contoh otot dengan
sifat kerja antagonis terdapat pada otot bisep dan otot trisep, gerak otot untuk menengadah dan
menelungkup telapak tangan.
2. Sinergis (saling kerjasama): merupakan sifat kerja otot yang sama. Contoh sifat kerja otot
sinergis terdapat pada otot pronator teres dan pronator kuadratus pada telapak tangan.

yang dapat terjadi di Gangguan dan Kelainan pada Sistem Gerak Manusia

Gangguang dan kelainan sistem gerak pada manusia dapat terjadi di tulang, persendian, dan otot.
Berikut ini adalah gangguan dan kelainan yang dapat terjadi di sistem gerak pada manusia.

1. Gangguan dan Kelainan pada Tulang


o Lordosis: tulang belakang membengkok ke depan.

o Kifosis: tulang belakang membengkok ke belakang. Sehingga, penderita kifosis akan terlihat
lebih membungkuk.

o Skoliosis: tulang belakang membengkok ke samping.


o Fraktura: patah tulang.
o Osteoporosis: tulang keropos.
o Rakitis: kaki berbentuk X/O
2. Gangguan dan Kelainan pada Persendian
o Atritis eksudatif: sendi bernanah
o Atritis sika: sendi kering
o Ankilosis: sendi menyatu sehingga tidak dapat digerakan
3. Gangguan dan Kelainan pada Otot
o Tetanus: otot kontraksi terus menerus.
o Atrofi: otot mengecil akibat serangan virus polio.
o Kram: kejang otot karena aktivitas otot berlebihan

Periodisasi Perkembangan Sistem Gerak Manusia


Periodisasi adalah pembabakan waktu yang berurutan sesuai dengan waktu
kejadian. Periodisasi dalam sejarah adalah tingkat perkembangan masa dalam sejarah.
Untuk mempermudah pemahaman dan pembahasan sejarah kehidupan manusia, para
ahli menyusun suatu periodisasi sejarah atau pembabakan masa sejarah.
Periodisasi merupakan 1 kata yang berasal dari kata “periode atau periodi” yang
kemudian ditambah imbuhan “sasi” maka menjadi kata “periodisasi”. Kata
periodisasi memiliki arti membagi atau memperiodekan suatu kejadian atau
rentetan peristiwa. Jika kita mengaitkan periodisasi dengan konteks sejarah
maka bisa disimpulkan, periodisasi adalah membagi masa lampau.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sistem Gerak Manusia
1. Sendi
2. Tulang
3. Tendon
4. Ligamen
5. Otot
6. Sistem Syaraf

Anda mungkin juga menyukai