Anda di halaman 1dari 16

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pendidikan anak usia dini merupakan pondasi bagi dasar perkembangan
anak. Anak yang mendapat, bimbingan , pembinaan dan rangsangan sejak
dini akan meningkatkan kesehatan, perkembangan fisik dan mental yang
akan berdampak pada kesiapan belajar pada akhirnya anak akan lebih
mampu untuk mandiri dan mengoptimalkan potensi yang sudah dimilikinya.
Sebagaimana telah kita ketahui bahwa anak memiliki karakter yang khas
dan unik baik secara fisik maupun mental, oleh karena itu strategi dan metode
pengajaran yang diterapkan harus sesuai dengan kekhasan anak yaitu dengan
strategi bermain sambil belajar atau belajar seraya bermain. Bermain
merupakan sarana untuk menggali pengalaman belajar yang sangat berguna
untuk anak. Bermain juga dapat menjadi sarana untuk mengembangkan
kreativitas dan daya cipta , karena bermain adalah sumber pengalaman dan uji
coba.
Bermain dari segi pendidikan adalah kegiatan permainan menggunakan
alat permainan mendidik serta alat yang bisa merangsang perkembangan
aspek kognitif, emosi, sosial, dan fisik yang dimiliki anak. Dalam makalah ini
akan dibahas tentang permainan yang mendidik yaitu permainan edukatif.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan permainan edukatif?
2. Apa tujuan dan fungsi permainan edukatif bagi anak usia dini?
3. Apa saja alat permainan edukatif (APE)?

C. TUJUAN
1. Mengetahui definisi dari permainan edukatif
2

2. Mengetahui tujuan dan fungsi permainan edukatif bagi anak usia dini
3. Mengetahui alat permainan edukatif (APE)
3

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Permainan Edukatif

Permainan edukatif adalah semua bentuk permainan yang dirancang


untuk memberikan pengalaman pendidikan atau pengalaman belajar kepada
para pemainnya, termasuk Permainan tradisional dan “modern” yang diberi
muatan pendidikan dan pengajaran (Adams, 1975). Atas dasar pengertian itu,
permainan yang dirancang untuk memberi informasi atau menanamkan sikap
tertentu, misalnya untuk memupuk semangat kebersamaan dan
kegotongroyongan, termasuk dalam kategori permainan edukatif karena
permainan itu memberikan pengalaman belajar kognitif dan afektif. Dengan
demikian, tidak menjadi soal apakah permainan itu merupakan permainan
“asli” yang khusus dirancang (by design) untuk pendidikan ataukah
permainan “lama” yang diberi nuansa atau dimanfaatkan (by utilization)
untuk pendidikan.
Permainan edukatif merupakan suatu kegiatan yang sangat
menyenangkan dan dapat merupakan cara atau alat pendidikan yang bersifat
mendidik dan bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan berbahasa,
berpikir serta bergaul dengan lingkungan atau untuk menguatkan dan
menterampilkan anggota badan si anak, mengembangkan kepribadian,
mendekatkan hubungan antara pendidik dengan peserta didik, kemudian
menyalurkan kegiatan anak didik dan sebagainya.
Permainan edukatif juga dapat berarti sebuah bentuk kegiatan yang
dilakukan untuk memperoleh kesenangan dari cara atau media pendidikan
yang digunakan dalam kegiatan bermain, yang disadari atau tidak, memiliki
muatan pendidikan yang dapat bermanfaat dalam mengembangkan diri
peserta didik. Artinya, permainan edukatif merupakan sebuah bentuk kegiatan
mendidik yang dilakukan dengan menggunakan cara atau media permainan
4

yang bersifat mendidik. Ringkasnya, permainan edukatif adalah permainan


yang bersifat mendidik.
Dunia anak adalah dunia bermain, melalui bermain anak memperoleh
pelajaran yang mengandung aspek perkembangan kognitif, sosial, emosi dan
perkembangan fisik. Melalui kegiatan bermain dengan berbagai permainan
anak dirangsang untuk berkembang secara umum baik perkembangan
berpiikir, emosi maupun sosial.
Pendidikan anak usia dini (0-8tahun) merupakan tempat belajar sekaligus
bermain bagi anak-anak. Anak-anak diajarkan mengenal aturan, disiplin,
tanggung jawab dan kemandirian dengan cara bermain. Anak juga diajarkan
bagaimana mereka harus menyesuaikan diri dengan lingkungannya,
berempati dengan temannya, tentunya juga berlatih bekerja sama dengan anak
yang lain.
Melalui kegiatan bermain yang mengandung edukasi, daya pikir anak
terangsang untuk merangsang perkembangan emosi, perkembangan sosial
dan perkembangan fisik. Setiap anak memiliki kemampuan dan ketertarikan
bermain yang berbeda tergantung dari perkembangan anak. Dari permainan
juga biasanya akan menimbulkan fantasi-fantasi besar oleh anak, dan tentu
akan semakin menambah rasa ketertarikan anak pada mainan tersebut.
Permainan edukatif penting bagi anak-anak, disebabkan karena :
1. Permainan edukatif dapat membantu anak dalam mengembangkan dirinya.
2. Permainan edukatif mampu meningkatkan kemampuan berkomunikasi bagi
anak.
3. Permainan edukatif mampu membantu anak dalam menciptakan hal baru
atau memberi inovasi pada suatu permainan.
4. Permainan edukatif mampu meningkatkan cara berpikir pada anak.
5. Permainan edukatif mampu meningkatkan perasaan anak.
6. Permainan edukatif mampu meningkatkan rasa percaya diri pada anak.
7. Permainan edukatif mampu merangsang imajinasi pada anak.
8. Permainan edukatif dapat melatih kemampuan bahasa pada anak
5

9. Permainan edukatif dapat membentuk moralitas anak.


10. Permainan edukatif dapat mengembangkan rasa sosialisasi pada anak.
Dalam menentukan permainan edukatif, orang tua atau pendidik harus
pintar dalam memilih, karena tidak semua yang harganya mahal dan modern
itu bersifat mendidik, bisa jadi itu hanya menanamkan sifat konsumtif pada
anak. Selayaknya orang tua dirumah dan pendidik di sekolah dapat memilih
dan menyediakan media-media yang dapat mendukung perkembangan
kepribadian anak, yang menyangkut fisik, intelektual, sosial, moral dan
emosional anak.

B. Tujuan dan Fungsi Permainan Edukatif bagi Anak Usia Dini


Permainan secara garis besar dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu
permainan rekreatif dan permainan edukatif. Permainan rekreatif adalah
permainan yang bersifat menyenangkan dan menumbuhkan imajinasi yang
tinggi dan biasanya dibuat dengan teknologi yang tinggi pula, contohnya
mobil-mobilan, robot-robotan, dll. Sedangkan permainan edukatif adalah
permainan yang menyenangkan dirancang untuk tujuan latihan tertentu, atau
sebagai sarana untuk melatih kemampuan anak.
Tujuan permainan edukatif bagi anak usia dini:
1. Mengembangkan keterampilan motorik halus dan wawasan berpikir anak
Dengan bergerak, seperti berlari atau melompat, seorang anak akan
terlatih motorik kasarnya, sehingga memiliki sistem perototan yang
terbentuk secara baik dan sehat. Kemampuan motorik halusnya akan
terlatih dengan permainan puzzle, membedakan bentuk besar dan kecil,
dan sebagainya.
2. Mengembangkan Kemampuan Sosial-Emosional
Anak melakukan aktivitas bermain karena ia merasa senang untuk
melakukannya. Pada tahap-tahap awal anak melakukan aktivitas bermain
karena ia merasa senang untuk melakukannya. Pada tahap-tahap awal
kembangannya, orang tua merupakan kawan utama dalam bermain.
Pergeseran akan terjadi seiring dengan bertambahnya umur anak,
6

terutama setelah memasuki usia sekolah. Di sekolah, anak akan


mengalami proses sosialisasi bergaul dengan kawan sebaya dan dengan
gurunya.
3. Mengembangkan Kemampuan Kognisi (Kecerdasan)
Prinsip-prinsip pada permainan edukatif:
1. Prinsip Produktivitas
Permainan edukatif harus dapat mengembangkan sikap produktif pada
diri anak sebagai pengguna dan pemain dalam permainan itu sendiri.
Sehingga dari permainan itu akan mengena dan tersimpan di memori
anak sehingga suatu saat anak mampu menginovasi atau menciptakan
sesuatu yang baru.
2. Prinsip Aktivitas
Permainan edukatif harus mampu mengembangkan sikap aktif pada
anak. Sehingga permainan edukatif mampu mengembangkan motorik
kasar dan motorik halus pada anak.
3. Prinsip Efektivitas dan Efisiensi
Prinsip ini menjadi tolak ukur dari efek permainan edukatif yang
digunakan. Jadi dalam hal ini guru sebagai fasilitator dituntut cerdas
untuk memilih permainan edukatif yang memiliki muatan pendidikan dan
cocok untuk anak.
4. Prinsip Kreativitas
Melalui permainan, diharapkan anak mampu merancang sesuatu yang
baru dan berbeda dan menimbulkan kepuasan pada anak. Meskipun
permainan itu mudah dan murah, tapi anak akan tetap memiliki rasa
penasaran untuk membongkar atau merusaknya.
5. Prinsip Mendidik dengan Menyenangkan
Permainan eduukatif harus memperhatikan sisi kemampuan anak. Dari
permainan diharapkan anak merasa senang dengan permainan yang
dimainkan namun, tanpa disadari ternyata permainan yang
dikembangkan bermanfaat untuk mengembangkan IQ, EQ danSQ .
Pelaksanaan dalam permainan edukatif:
7

Yang perlu diperhatikan dalam permainan edukatif yaitu :


1. Penataan lingkungan, dalam penataan permainan edukatif berbeda
dengan alat rekreatif, untuk alat ini harus tertutup dan diberikan sesuai
dengan rencana pembelajaran yang akan diberikan.
2. Pengarahan sebelum bermain, dalam kesempatan ini guru harus
memperkenalkan alat yang akan dipakai, memberikan cara atau aturan
dalam menggunakan alat, kapan memulai dan mengakhiri, dan
merapikan kembali alat.
3. Pelaksanaan permainan, sebaiknya guru memberikan contoh dalam
melaksanakan permainan, memberikan motivasi, memberikan bantuan
anak yang membutuhkan, mencobakan dengan cara lain untuk
memperkaya pengalaman anak, dan mendokumentasikan hasil yang
dicapai anak.
4. Kegiatan setelah bermain, yaitu membereskan alat, jika anak belum
terbiasa, anak harus dilibatkan dalam membereskan.
Jika dilihat dari fungsi permainan terhadap perkembangan pribadi anak
akan terlihat berbagai fungsi permainan dalam mendukung perkembangan
anak tersebut, seperti kesimbangan mental, kestabilan emosi, kecepatan
berfikir, daya konsentrasi, sosialisasi, kepemimpinan dan lain-lain.
1. Fungsi permainan terhadap perkembangan mental.
Seseorang dikatakan memiliki perkembangan mental apabila terpenuhi
segala kebutuhan secara memuaskan. Yang menjadi masalah disini adalah,
tidak semua kebutuhan terpenuhi, karena datangnya silih berganti, baik
kebutuhan jasmani maupun rohani. Kadang-kadang untuk memenuhi
kebutuhan yang satu, bertentangan dengan kebutuhan yang lain. Usaha
yang dapat dilakukan dalam menyeimbangkan mental adalan menerima
dan memahami masalah-masalah tersebut. Permainan melatih anak untuk
belajar mengatasi masalah atau problem solving karena dalam permainan
terdapat masalah yang harus dipecahkan atau dipikirkan.
2. Fungsi permainan sebagai kestabilan emosi.
8

Seperti yang dikemukakan oleh Sukirno (1993:36) yang mengutip


pendapat C. Cowwel dan L. France adalah : ”keseimbangan mental dapat
dicapai atau diusahakan dengan mengadakan pendidikan emosi serta
mengembangkan daya penyesuaian mengadakan pendidikan secara
terarah”.
Permainan sebagai sarana yang dapat dipakai untuk melatih kestabilan
emosi dan sebagai sarana penyesuaian terhadap emosi.
3. Fungsi permainan terhadap kecepatan proses berpikir
Dalam bermain diperlukan berpikir yang cepat dan tepat, hal ini menuntun
anak untuk memiliki daya sensitifitas dan daya persepsi yang tinggi
terhadap situasi yang dihadapinya. Contoh dalam permainan Puzzle, lego,
scrabble dll. Mereka dalam menyelesaikan permainan diperlukan proses
berpikir dan imajinasi yang tinggi.
4. Fungsi permainan terhadap daya konsentrasi
Konsentrasi atau pemusatan perhatian terhadap pelaksanaan suatu usaha
adalah penting, permainan dapat dipakai sarana dalam melatih konsentrasi,
contohnya seperti meronce, puzzle, maze, dll. Anak dalam melakukan
kegiatan meronce harus memerlukan konsentrasi, kalau dilakukan
berulang-ulang akan membantu anak berkonsentrasi.
5. Fungsi permainan terhadap pendekatan jarak sosial.
Bermain tidak membedakan suku, ras, keturunan, kaya atau miskin, semua
mempunyai kepentingan yang sama, semua dapat bergembira, dan jenis
permainan tidak menjadi tolak ukur kegembiraan. Anak-anak dapat
bermain bersama. Permainan dapat digunakan sarana untuk menumbuhkan
kepercayaan diri dan menjalin pergaulan antar sesama.
6. Fungsi permainan terhadap kepemimpinan
Dalam kegiatan bermain terdapat masalah-masalah yang timbul dalam
permainan, sehingga anak dituntut untuk memiliki rasa tanggung jawab
yang besar, kebiasaan untuk memberi dan menerima saran-saran, selalu
melakukan tugas- tugas dengan penuh pengertian dan kerjasama dan
dalam bermain akan menanamkan dan memupuk rasa demokrasi.
9

C. Alat Permainan Edukatif (APE)


Alat Permainan Edukatif (APE) adalah segala sesuatu yang dapat
digunakan sebagai sarana atau alat permainan yang mengandung nilai
pendidikan dan dapat mengembangkan seluruh aspek kemampuan anak, baik
yang berasal dari lingkungan sekitar ( alam ) maupun yang sudah dibuat
(dibeli).

Prinsip APE
a. Mengaktifkan alat indra secara kombinasi, sehingga dapat meningkatkan
daya serap daya ingat anak didik.
b. Mengandung kesesuaian dengan kebutuhan aspek perkembangan,
kemampuan, dan usia anak didik, sehingga tercapai indikator kemampuan
yang harus dimiliki anak.
c. Memiliki kemudahan dalam penggunaanya bagi anak ,sehingga lebih
mudah terjadi interaksi dan memperkuat tingkat pemahamannya dan daya
ingat anak
d. Membangkitkan minat, sehingga mendorong anak untuk memainkannya
e. Memiliki nilai guna, sehingga besar manfaatnya bagi anak
f. Memiliki kesangkilan ( efisiensi ), sehingga mudah dan murah dalam
pengadaan dan penggunaannya
Sifat Isi APE
a. Instruktif, mengandung pesan perintah yang harus dikerjakan (penugasan).
b. Informatif, mengandung pesan hal-hal baru yang harus diketahui anak.
c. Motivasi, dapat menggugah minat dan perhatian anak.
d. Rekreatif, memberikan rasa senang, aman, nyaman, gembira dan bahagia
bagi anak.
Kriteria APE
Pada umumnya kriteria APE meliputi 3 bidang sebagai berikut :
a. Kesesuaian ( relevansi ), yaitu sesuai dengan karakteristik anak, rencana
kegiatan belajar, indikator kemampuan.
b. Kemudahan yaitu mudah dibuat, dipergunakan.
10

c. Kemenarikan yaitu bentuknya menarik, dan dapat menggugah anak untuk


memainkannya.
Kriteria umum diuraikan ke dalam tujuh unsur, yang disebut dengan 7 M:
a. Mudah yaitu mudah membuatnya, mudah memperoleh bahan dan alat,
mudah digunakan oleh anak didik.
b. Murah artinya biaya dengan sedikit mungkin.
c. Menarik yaitu merangsang perhatian baik bentuk, warna, bahan sehingga
anak tertarik untuk memainkannya.
d. Mempan yaitu sesuai dengan kebutuhan perkembangan , karakteristik,
usia,minat dan kemampuan anak .
e. Mendorong yaitu dapat menggugah minat anak untuk bersikap atau
berbuat yang positif baik untuk dirinya, orang lain maupun lingkungan.,
f. Mustari sesuai dengan kebutuhan dan minat anak dan sesuai dengan
kondisi setempat
g. Manfaat yaitu bernilai dan sesuai dengan kebutuhan perkembangan anak.
Manfaat APE
a. Melatih kemampuan motorik
Stimulasi untuk motorik halus diperoleh pada saat anak meraih dan
mengambil mainannya, meraba, memgang dengan kelima jarinya, dan
sebagainya. Sedangkan rangsangan motorik kasar didapat anak saat
menggerak-gerakan mainnya, melempar, mengangkat, dan sebagainya.
b. Melatih konsentrasi
APE dirancang untuk menggali kemampuan anak, termasuk
kemampuannya dalam berkonsentrasi dan fokus. Saat menyusun puzzel,
katakannlah, anak dituntut untuk fokus pada gambar atau bentuk yang ada
di depannya sehingga anak tidak berlari-larian atau melakukan aktifitas
fisik lain sehingga konsentrasinya bisa lebih tergali. Tanpa konsentrasi,
bisa jadi hasilnya tidak memuaskan.
c. Mengenalkan konsep logika sederhana
anak dilatih untuk berfikir logis dengan mengikuti urutan atau aturan
sederhana sesuai dengan permainan yang dimainkannya, dimana anak
11

dapat berfikir secara logis untuk menentukan suatu keputusan antara satu
konsep dengan konsep lain dari mainannya, misalnya dalam menyusun
balok anak akan berfikir bahwa balok yang besar lebih baik jika diletakan
di bagian bawah sebagai pondasi sehingg tidak menggangu keseimbangan
bangunan yang dibuatnya.
d. Mengenal konsep sebab akibat
Anak akan belajar konsep-konsep sederhana tentang sebab dan akibat
sesuatu. Contohnya, jika anak memasukan benda kecil ke dalam benda
yang besar akan berhasil, sehingga anak memahami bahwa benda yang
lebih kecil bisa dimuat dalam benda yang lebih besar. Sedangkan benda
yang lebih besar tidak bisa masuk ke dalam benda yang lebih kecil. ini
adalah pemahaman konsep sebab akibat yang sangat mendasar.
e. Melatih kemampuan verbal dan bahasa anak
Permainan edukatif sangat baik jika dibarengi dengan komunikasi yang
terarah, ini dapat dilakukan dengan dialog atau teknik bercerita dan
mendongeng untuk anak. Metode ini dapat memberikan manfaat tambahan
bagi anak, yakni meningkatkan kemampuan berbahasan juga, kemampuan
bersosialisasi dan komunikasi anak dengan orang lain.
f. Menambah pengetahuan dan wawasan
ermainan edukatif wawasan anak akan bertambah seiring dengan
kemapuan anak untuk menjelajah aspek-aspek permainan tersebut.
Eksplorasi anak terhadap kegiatan main memberikan hasil berupa proses
penambahan pengetahuan dan wawasan baik segi bentuk, ruang dan ragam
warna. yang pada intinya dapat menstimulasi panca indra anak, yang
meliputi indera penglihatan, penciuman, pengecapan, perabaan dan
pendengaran.
g. Mengenalkan warna, bentuk dan tekstur
Dari mainan edukatif ini, anak dapat mengenal raga/variasi bentuk dan
warna. Ada benda berbentuk kotak, segiempat, bulat dengan berbagai
warna; biru, merah, hijau, dan lain sebagainya.
12

Permainan edukatif harus mempunyai fungsi untuk mengembangkan


berbagai aspek perkembangan anak, seperti motorik, bahasa, kecerdasan, dan
sosialisasi. Selain itu alat permainan edukatif harus dapat dimainkan dengan
berbagai variasi, tetapi jangan terlalu sulit sehingga anak akan mudah frustasi,
atau terlalu mudah sehingga anak akan cepat bosan.Dalam memilih
permainan edukatif, guru dan orang tua harus memperhatikan kelayakan dan
kemanan mainan tersebut. Syarat-syarat yang perlu diperhatikan dalam
memilih permainan edukatif diantaranya:
1. Desain Mudah dan Sederhana
Sebaiknya desain permainan edukatif mempunyai desain yang sederhana.
Hal paling penting adalah tepat dan mengena pada sasaran edukasi, sehingga
anak tidak terbebani dengan kerumitannya.
2. Multifungsi
Permainan edukasi sesuai untuk anak lelaki atau perempuan, sehingga
dapat juga dibentuk sesuai kreativitas dan keinginan anak.
3. Menarik
Permainan edukatif sebaiknya mampu memotivasi anak dan tidak
memerlukan pengawasan yang intensif. Sehingga anak akan bebas
mengekspresikan kekreatifannya.
4. Berukuran besar
Permainan edukatif sebaiknya berukuran besar karena kan memudahkan
anak untuk memegangnya dan menghindari kemungkinan membahayakan
misalnya dimasukkan ke mulut, maka sebaiknya memilih peralatan yang
besar.
5. Awet dan sesuai kebutuhan
Hendaknya permainan edukasi tahan lama dan sesuai tujuan yang
diinginkan, sesuai kebutuhan dan tidak menghabiskan ruangan.
6. Mendorong Anak untuk bermain bersama
Sebaiknya memilih permainan yang memberi kesempatan anak untuk
bersosialisasi dengan temannya dengan segenap kreativitasnya.
7. Mengembangkan Daya Fantasi
13

Permainan edukasi diharapkan mampu mengembangkan daya fantasi dan


imajinasi anak.
Walaupun alat permainan edukatifnya sederhana harus tetap menarik
baik warna maupun bentuknya. Bila bersuara, suaranya harus jelas. Alat
permainan edukatif harus mudah diterima oleh semua kebudayaan karena
bentuknya sangat umum dan harus tidak mudah rusak. Kalau ada bagian-
bagian yang rusak harus mudah diganti. Selain itu pemeliharaannya mudah,
terbuat dari bahan yang mudah didapat, dan harganya terjangkau oleh
masyarakat luas.
Jenis-jenis Alat Permainan Edukatif
1. Puzzle
Alat ini mempunyai fungsi untuk melatih motorik halus, yaitu melatih
keterampilan tangan untuk persiapan menulis, persepsi visual yaitu untuk
melatih pemahaman visual, dan problem solving yaitu anak dilatih untuk
mencoba memecahkan masalah yang ada di puzzle itu, sehingga jumlah
kepingan puzzle dapat dibuat seseuai dengan kemampuan anak.
2. Meronce / menjahit
Alat ini mempunyai fungsi untuk melatih motorik halus, yaitu melatih
keterampilan tangan untuk persiapan menulis, koordinasi mata tangan,
yaitu koordinasi dari mata dan tangan dalam rangka latihan keterampilan
untuk dasar-dasar menulis konsep bentuk, dan konsep warna.
3. Balok membangun
Alat ini mempunyai fungsi untuk melatih motorik kasar, yaitu melakukan
gerakan untuk mendukung aktvitas gerak secara keseluruhan, motorik
halusnya yaitu melatih keterampilan tangan untuk persiapan menulis,
koordinasi mata tangan, yaitu koordinasi dari mata dan tangan dalam
rangka latihan keterampilan untuk dasar-dasar menulis, imajinasi dan daya
cipta, yaitu untuk melatih anak untuk bereksplorasi menemukan hal-hal
yang baru dan menciptakkan bentuk baru.
4. Puzzle kotak pos
14

Alat ini berfungsi untuk melatih konsep bentuk dan warna, perseps visual,
yaitu untuk melatih pemahaman visual, koordinasi mata tangan, yaitu
koordinasi dari mata dan tangan dalam rangka latihan keterampilan untuk
dasar-dasar menulis.
5. Maze
Alat ini berfungsi untuk melatih konsentrasi, motorik halus.
6. Menara kelereng
Alat ini berfungsi untuk melatih kontak mata dan konsentrasi
7. Hammer
Alat ini berfungsi untuk melatih koordinasi mata tangan, motorik kasar
dan motorik halus
8. Bentuk geometri dasar dan menengah
Alat ini berfungsi untuk melatih konsep bentuk dan konsep warna.
15

BAB III
PENUTUP

A. SIMPULAN
1. Permainan edukatif merupakan sebuah bentuk kegiatan mendidik yang
dilakukan dengan menggunakan cara atau media permainan yang bersifat
mendidik
2. Tujuan permainan edukatif untuk mengembangkan keterampilan motorik
halus dan wawasan berpikir, mengembangkan kemampuan sosial-
emosional, dan mengembangkan kemampuan kognisi (kecerdasan)
Fungsi permainan edukatif terdiri dari:
a. Fungsi perkembangan mental
b. Fungsi permainan sebagai kestabilan emosi
c. Fungsi permainan terhadap kecepatan proses berpikir
d. Fungsi permainan terhadap daya konsentrasi
e. Fungsi permainan terhadap pendekatan jarak sosial
f. Fungsi permainan terhadap kepemimpinan
3. Alat Permainan Edukatif (APE) adalah segala sesuatu yang dapat
digunakan sebagai sarana atau alat permainan yang mengandung nilai
pendidikan dan dapat mengembangkan seluruh aspek kemampuan anak,
baik yang berasal dari lingkungan sekitar ( alam ) maupun yang sudah
dibuat (dibeli).
B. IMPLIKASI
Dampak permainan edukatif bagi anak usia dini:
1. Mampu melatih konsentrasi pada anak
2. Mengajar dengan lebih cepat dengan waktu relatif singkat
3. Menambah daya pengertian dan ingatan
4. Membuat proses belajar menyenangkan
5. Mampu Mengatasi keterbatasan bahasa
6. Meningkatkan rasa sosialisasi pada anak
7. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi pada anak
16

Anda mungkin juga menyukai