Anda di halaman 1dari 5

Nama : Muhammad Multazam Saleh

Nim : 60800113059

Sumber Daya Pertanian Dan Lingkungan Hidup

Desa merupakan suatu subsistem dari keseluruhan yang lebih luas yang dinamakan negara.
Desa sebagai suatu sistem memiliki komponen baik fisik, manusia dan kelembagaan sosial.
Muhammad (1995) menguraikan secara rinci menguraikan komponen desa salah satunya ialah
sumber daya pertanian dan lingkungan hidup.

Perdesaan memiliki sumber daya pertanian dan lingkungan hidup sebagai penyangga kehidupan
dan perekonomian masyarakat. Desa memiliki peran ganda sebagai penopang interaksi sosial dan
peningkatan kesejahteraan, juga sebagai penyeimbang ekosistem lingkungan yang berpengaruh
terhadap kelangsungan hidup manusia. Peran sumber daya dan lingkungan hidup kerapkali menjadi
hambatan dalam pengembangan pertanian, melalui kearifan dan pendekatan lingkungan yang
berkelanjutan pembangunan desa dewasa ini sangat penting untuk kelestarian alam.

A. Potensi dan Pemanfaatan Sumber Daya Pertanian


Hamparan lahan Indonesia laksana zamrud khatulistiwa. Betapa tidak, kekayaan alam tanah
air baik yang ada di muka bumi maupun di dalam tanah semuanya bernilai komersial tinggi
apabila dipasarkan tidak dalam bentuk bahan mentah tetapi bahan baku ataupun bahan jadi.
Sebut saja padi yang menempati peringkat ketiga setelah China dan India. Kemudian produksi
jagung lokal yang merajai produksi se-Asia, dan kedelai yang menempati peringkat keenam
dunia. Kecuali palawija, CPO, karet, kakao, lada dan kopi juga bertengger di posisi pertama
hingga ketiga dunia. Semua itu menunjukkan keunggulan komparatif komoditas pertanian
Indonesia.

Sebagai negara yang dilintasi garis ekuator, sumberdaya pertanian Indonesia sangat
beragam. Contohnya energi surya memancar sepanjang tahun, adanya agroekologi dan
sumberdaya genetik, permintaan produk-produk pertanian sangat tinggi, serta didukung
dengan jejaring kerja lokal, interlokal, dan internasional yang memadai.

Namun, dewasa ini lahan pertanian semakin sempit akibat adanya alih fungsi lahan menjadi
industri maupun pembangunan perumahan. Hal ini semakin diperparah dengan kurang
memadainya infrastruktur produksi seperti kapasitas pelabuhan untuk ekspor-impor yang
overload, ketersediaan prasarana jalan yang kualitasnya tidak selaras dengan jumlah kendaraan
yang melintasi. Di sisi lain, benih unggul juga belum dioptimalkan penggunaannya dalam usaha
pertanian. Ketiganya adalah poin-poin yang menghambat pengembangan produksi pertanian.

Pembangunan pertanian tidak lepas dari isu-isu strategis yang berkembang secara dinamis.
Ada perubahan iklim, tuntutan mutu dan kemanan pangan, persaingan pasar global, persaingan
sumberdaya lahan dan air serta permasalahan dalam ketahanan pangan. Apabila isu-isu
tersebut tidak segera tertangani, maka potensi komoditas pertanian Indonesia yang luar biasa
prospektif hanya akan sekadar menjadi ‘hiasan’ di atas kertas.
Tidak hanya pengembangan teknologi, inovasi dan sumber daya manusia yang harus
dilakukan. Keberpihakan kebijakan pemerintah juga diperlukan di sini, seperti kebijakan fiskal,
PPn, bea masuk, bea keluar dan tidak selarasnya peraturan di pusat dan di daerah yang
menyebabkan iklim investasi tidak kondusif. Sudah saatnya hasil produk pertanian dalam negeri
yang unggul dan kompetitif menjadi tuan rumah di negeri sendiri, bukan dengan
membanggakan derasnya arus impor produk pertanian.

B. Sumber Daya Pertanian, Antara Peran Kendala dan Solusi


Macam-macam sumberdaya pertanian berikut berdasarkan literatur yang berbeda
1. Ada 4 macam sumberdaya pertanian yang utama yaitu:
 Sumber daya lahan
 Sumber daya air dan perairan umum
 Sumber daya kelautan
 Sumber daya hayati
2. Ada 5 macam sumber daya pertanian, antara lain:
 Sumber daya alam dan lingkungan
 Tenaga kerja
 Modal
 Manajemen
 Teknologi
3. Ada 5 macam sumber daya pertanian,yaitu:
 Lahan dan air
 Sumber daya genetik
 Tenaga Kerja
 Modal
 Teknologi
4. Ada 5 macam sumber daya pertanian,yaitu:
 Lahan
 Modal
 Pasar
 Teknologi
 Informasi

Peran Smber Daya Pertanian


 Tanah, sebagai lahan pertanian untuk pangan
 Tenaga Kerja, merupakan faktor produksi dimana sumber daya manusia yang dapat
ditinjau dari feminim (tenaga kerja wanita dan pria),kualitas (terdidik,
terampil,ahli,kasar), lapangan kerja (pertanian, perikanan, lain-lain)
 Modal, merupakan sarana yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan barang lain.
 Teknologi, membantu dalam aktivitas pertanian seperti pengolahan, penyiangan dan
lain-lain untuk meninggkatkan produktivitas dengan untuk menghemat waktu dan
tenaga.
 Manajemen, mengatur jalanya produksi pertanian secara baik untuk kesejahteran
petani

Kendala Smber Daya Pertanian


 Tanah, persediaan tanah dalam masyarakat jumlahnya terbatas akibat pertumbuhan
penduduk tidak seimbang dengan ketersediaan tanah sehingga penngunaan lahan
pertanian berkurang akibat pembangunan atau harganya sangat mahal walaupun
harganya kadang-kadang naik-turun persediaan tanah tidak dapat
ditambah,transformasi lahan pertanian produktif menjadi lahan kritis,lahan marginal,
lahan tidur, fragmentasi lahan.
 Tenaga Kerja,banyakanya petani yang masih bukan pekerja tetap akibat lahan yang
minim serta pengetahuan yang rendah serta jumlah petani yang sedikit aibat upah yang
kecil.
 Modal, petani kecil relatif lebih memiliki akses terhadap lembaga perkreditan informal
yang menawarkan modal riil karena mudah dijangkau.
 Teknologi, minimnya teknologi dan belum tersosialisai secara sempurna dalam hal
pengetahuan dan penggunaan teknologi tersebut.
 Manajemen, kurangnya pengetahuan petani dalam memanajemen.

Solusi Smber Daya Pertanian


 Tanah, memfungsikan kembali lahan tidur dan mengendalikan alih fungsi lahan
pertanian dan serta status kepemilikan lahan yang jelas.
 Tenaga Kerja, petani harus memiliki ilmu pengetahuan yang cukup agar dapat
diperkerjakan secara tetap dan imbasnya gaji juga cukup karena kualitas yang dimiliki.
 Modal, menyediakan akses terhadap perkreditan formal karena memberi patokan
harga yang ditentukan lembaga formal pada pasar persaingan sempurna.
 Teknologi, mensosilisasikan canggihnya teknologi dalam membantu meningkatkan
produksi.
 Manajemen, memberi pengarahan betapa pentingnya petani sebagai pelaku
manajemen untuk meningkatkan keejahteraan.

C. Pelestarian Lingkungan Hidup Dalam Pembangunan Berkelanjutan


Secara khusus, kita sering menggunakan istilah lingkungan hidup untuk menyebutkan segala
sesuatu yang berpengaruh terhadap kelangsungan hidup segenap makhluk hidup di bumi.
Adapun berdasarkan UU No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang
dengan semua benda dan kesatuan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan
perilakunya yang melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk
hidup lainnya.
Unsur-unsur lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1. Unsur Hayati (Biotik)
Unsur hayati (biotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari makhluk hidup,
seperti manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, dan jasad renik. Jika kalian berada di kebun
sekolah, maka lingkungan hayatinya didominasi oleh tumbuhan. Tetapi jika berada di
dalam kelas, maka lingkungan hayati yang dominan adalah teman-teman atau sesama
manusia.

2. Unsur Sosial Budaya


Unsur sosial budaya, yaitu lingkungan sosial dan budaya yang dibuat manusia yang
merupakan sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam perilaku sebagai makhluk sosial.
Kehidupan masyarakat dapat mencapai keteraturan berkat adanya sistem nilai dan
norma yang diakui dan ditaati oleh segenap anggota masyarakat.

3. Unsur Fisik (Abiotik)


Unsur fisik (abiotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari benda-benda tidak
hidup, seperti tanah, air, udara, iklim, dan lain-lain. Keberadaan lingkungan fisik sangat
besar peranannya bagi kelangsungan hidup segenap kehidupan di bumi. Bayangkan, apa
yang terjadi jika air tak ada lagi di muka bumi atau udara yang dipenuhi asap? Tentu saja
kehidupan di muka bumi tidak akan berlangsung secara wajar. Akan terjadi bencana
kekeringan, banyak hewan dan tumbuhan mati, perubahan musim yang tidak teratur,
munculnya berbagai penyakit, dan lain-lain.Pelestarian lingkungan hidup Dalam
Pembangunan Berkelanjutan - Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua
benda, daya, keadaan dan mahluk hidup, termasuk didalamnya manusia dan perilakunya
yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta
mahluk hidup lainnya (UU RI No. 4 Tahun 1982).

Pembangunan berkelanjutan didefinisikan oleh Komisi Sedunia untuk Lingkungan dan


Pembangunan sebagai pembangunan yang memenuhi kebutuhan kita sekarang tanpa
mengurangi kemampuan generasi yang akan datang untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Pembangunan dilaksanakan dengan memanfaatkan sumber daya yang terdapat di
lingkungan. Pemanfaatan lingkungan bagi pembangunan dipengaruhi oleh perkembangan
teknologi dan pemikiran manusia. Pola pembangunan lama tentu berbeda dengan pola
pembangunan baru seiring dengan perkembangan teknologi dan permukiman. Jenis
pembangunan yang memanfaatkan lingkungan juga beragam.

Pelestarian lingkungan hidup diartikan sebagai usaha yang dilakukan manusia agar sumber
daya alam yang dibutuhkan mampu melayani kebutuhan manusia, tidak mengalami kerusakan
atau cepat habis. Etika lingkungan diartikan sebagai suatu system nilai yang menjadi pedoman
perilaku manusia dalam hubungannya dengan lingkungan hidup.

Bumi mempunyai keterbatasan dalam menyediakan sumber-sumber kehidupan. Eksploitasi


yang berlebihan menyebabkan sumber daya alam yang ada akan cepat habis. Pengelolaan
sumber daya alam harus memperhatikan hal-hal :

Konservasi, yaitu pemeliharaan kelestarian lingkungan melalui penghematan, rehabilitasi,


perawatan, dan menghentikan pemakaian sumber daya alam yang berlebihan Penggunaan
kembali atau daur ulang, sehingga dapat meminimalkan limbah dan menghemat sumber daya
alam Lebih mengutamakan pemakaian sumber daya alam yang dapat diperbaharui daripada
yang tidak dapat diperbaharui Mengontrol pertumbuhan penduduk, karena pertumbuhan
penduduk yang tidak terkontrol akan menyebabkan tingginya kebutuhan sumber daya alam

Perilaku manusi terhadap alam. Manusia merupakan bagian dari komponen ekosistem yang
mempunyai kecenderungan merusak alam, sehingga mengakibatkan ketidakseimbangan
ekosistem. Usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup,
antara lain :
 Usaha pengawetan tanah
 Perencanaan yang cermat dalam penggunaan tanah
 Usaha pengawetan air dan pengawetan lingkungan hidup secara menyeluruh
 Usaha pelestarian hutan
 Usaha pencegahan pencemaran udara, tanah, air, sebagai dampak berdirinya pabrik-
pabrik serta penerapan teknologi baru dalam dunia perindustrian
 Pengolahan limbah

Usaha pemerintah dalam menjaga kelestarian lingkungan :

 Pengelolaan pantai dan lautan


 Pengembangan dan pengelolaan keanekaragaman hayati
 Program kali bersih (prokasih)
 Rehabilitasi dan reklamasi lahan kritis
 Resettlement dan pengendalian ladang berpindah

Faktor yang diperlukan dalam mendukung pembangunan yang berkelanjutan terdiri atas :

 Terpeliharanya proses ekologi yang esensial


 Tersedianya sumber daya yang cukup
 Pemerataan pembangunan

Anda mungkin juga menyukai