Anda di halaman 1dari 8

Anatomi Prostat

 Prostat merupakan kelenjar pada sistem reproduksi pria yang diselubungi oleh capsula
prostatica (lapisan tebal berisi pleksus vena dan syaraf).Secara anatomi, prostat
berhubungan erat dengan vesica urinaria, urethra, ureter, vas deferens dan vesica
seminalis.
 Prostat terletak diatas diafragma panggul dan dapat diraba pada pemeriksaan colok
dubur.

• Prostat adalah organ genitalia pria yang memiliki batas-batas :


• Superior (base) : buli-buli
• Inferior (apex) : diafragma urogenital
• Dorsal : rectum
• Ventral : terpisah dari simpisis pubis oleh lemak retroperitoneal dalam
• membungkus uretra posterior
• Prostat terdiri atas kelenjar (50%) dan jaringan ikat fibromuscular (25% myofibril otot
polos dan 25% jaringan ikat). Jaringan fibromuscular ini tertanam mengelilingi
prostat dan berkontrasi selama proses ejakulasi untuk mengeluarkan sekresi prostat ke
dalam urethra.
• Berat prostat normal orang dewasa berkisar antara 18 – 20 gram. Pada anak-anak
beratnya sekitar 8 gram. Pada keadaan dimana terjadi pembesaran kelenjar prostat
beratnya bisa mencapai 40 – 150 gram
• Ukuran prostat normal adalah tinggi 3 cm yang merupakan diameter vertikal, lebar 4
cm pada dasar transversal dan lebar anteroposterior 2,5 cm, dan dilewati oleh urethra
pars prostatica.

• Prostat mempunyai bentuk seperti piramid terbalik dengan basis (basis prostatae)
menghadap ke arah collum vesicae. Basis prostat terletak dekat fundus vesica
urinaria. Urethra masuk bagian tengah dari basis prostat.
• Apex (apex prostatae) menghadap ke arah difragma urogenitale. apex bersentuhan
dengan sfingter uretra eksterna serta m. perinei profundus.
• Vaskularisasi
 pasokan darah arteri prostat berasal dari r. Prostaticus a. vesicalis inferior dan r.
Prostaticus a. rectalis media
 Aliran vena: darah dari prostat akan terdrainasi ke pleksus venosus prostaticus
yang terletak di capsula prostatica . Darah dari pleksus venosus prostaticus akan
mengalir ke v. iliaca interna. Pleksus venosus prostaticus berhubungan di superior
dengan pleksus venosus vesicalis
 Inervasi
- Impuls simpatis prostat bermula dari: nucleus intermediolateralis L1—L3 –> n.
sphlanicus lumbalis –> ganglion mesenterica inferior –> pleksus hipogastricus
superior –> n. hipogastrikus dekstra et sinistra –> plekus hipogastricus inferior
(atau pleksus pelvicus) –> pleksus prostaticus.
- Sementara itu, jalaran parasimpatis prostat bermula dari: nucleus intermedius
S2—S4 –> Nn. Errigentes (Nn. Sphlanchnici Pelvici) –> plekus hipogastricus
inferior (atau pleksus pelvicus ) –> pleksus prostaticus.

 Pembuluh Limfe
Pembuluh-pembuluh lymphe berjalan menuju ke lymphonodus iliacus internus.
Ada juga yang menuju ke lymphonodus iliacus externus dan lymphonodus
sacralis. Pembuluh lymphe prostat terutama berakhir pada lymphonodus iliacus
internus, lymphonodus sacralis dan lymphonodus obturator.
Secara klinis prostat membentuk tiga buah lobus, yaitu dua buah lobus lateralis dan
sebuah lobus medius. Kedua lobus lateralis dibagi oleh sulcus sentralis yang dapat
dipalpasi pada pemeriksaan colok dubur dan dihubungkan satu sama lain disebelah
ventral urethra oleh isthmus prostatae, yang tidak tampak dari luar.
• Lobus lateralis merupakan pembentuk massa prostat yang utama.
• Lobus medius, merupakan bagian yang berbentuk kerucut dari prostat dan terletak
antara kedua ductus ejaculatorius dan urethra. Hypertrophi lobus medius dapat
menghalangi pengeluaran urine.
secara anatomis, meskipun kurang begitu jelas terlihat, lobus-lobus prostat dibagi menjadi
beberapa bagian:
• Isthmus prostat: disebut juga lobus anterior dan sesuai namanya berada di anterior
urethra, berisi jaringan fibromuskuler lanjutan m. sfingter uretra eksterna dan sedikit
jaringan glandular
• Lobus dekstra dan sinistra prostat, yakni lobus selain bagian dari isthmus prostat,
yang dibagi lagi menjadi 4 lobulus berdasarkan hubungannya dengan urethra dan
ductus ejaculatorii:
• Lobulus inferoposterior: berada di posterior urethra dan inferior ductus ejaculatorii
• Lobulus inferolateral: berada langsung di lateral urethra dan merupakan bagian
terbesar dari lobus dekstra dan sinistra prostat
• Lobulus superomedial: berada di dalam dari lobulus infero posterior, mengelilingi
ductus ejaculatorii
• Lobulus anteromedial: berada di dalam lobulus inferolateral, dan secara langsung di
lateral dari uretra prostatica proksimal

Parenkim Prostat dibagi menjadi 4 zona :


• Zona sentral: disebut juga lobus medius, mengelilingi ductus ejakulatorius saat
memasuki glandula prostat. Zona ini menyusun 25% jaringan kelenjar
• Zona perifer: menyusun 70% kelenjar prostat dan mengelilingi zona sentral yakni
terletak pada bagian posterior dan lateral glandula prostat. Kebanyakan carcinoma
muncul dari zona perifer prostat dan akan terpalpasi saat tes colok dubur. Selain itu,
zona ini merupakan zona paling rentan terkena radang
• Zona transisional: menyusun 5% komponen kelenjar, terdiri dari glandula mucosal,
dan terletak di sekitar urethra prostatica. Pada lansia, sel parenkim pada zona ini
seringkali mengalami hiperplasia (penambahan jumlah sel) dan membentuk massa
nodular sel epitel yang dapat menekan urethra prostatica, menyebabkan gangguan
urinasi. Kondisi tersebut dinamakan benign prostatic hyperplasia (BPH).
• Zona periurethra: tersusun atas glandula mukosa dan submukosa. Zona ini dapat
mengalami pertumbuhan abnormal pada fase BPH lanjutan, terutama pertumbuhan
dari komponan stroma. Bersama dengan nodul glandular pada zona transisional,
keduanya akan meningkakan kompresi urethra dan retensi lebih parah dari urin di
vesica urinaria.
• Zona lain selain komponen glandular yakni stroma fibromuskular yang terletak pada
permukaan anterior glandula prostat, anterior dari urethra.

Anda mungkin juga menyukai