W
DENGAN MASALAH KETIDAK EFEKTIFAN
BERSIHAN JALAN NAFASDI RUANG
INSTALASIGAWAT DARURAT
BRSU. TABANAN
KARYAILMIAHAKHIRNERS
LUH PUTUARIASI,S.Kep
ANALISISASUHANKEPERAWATANPADATN.W
DENGANMASALAH KETIDAK EFEKTIFAN
BERSIHAN JALAN NAFAS DIRUANG
INSTALASIGAWATDARURAT
BRSU. TABANAN
DiajukanSebagai SalahSatuSyaratUntukMemprolehGelarNers
PadaSekolahTinggiIlmuKesehatanBinaUsada Bali
Nim : C1218105
TandaTangan :
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
DiajukanOleh:
LUHPUTUARIASI,S.Kep
C1218105
Mangapura,(Selasa,13 Mei 2019)
Mengetahui Pembimbing
Program StudiProfesiNers
Ketua
iii
HALAMAN PENGESAHAN
DiajukanOleh:
LUHPUTUARIASI,S.Kep
C1218105
Penguji Pembimbing
Mengetahui
Program Studi S1 Keperawatan
Ketua
iv
SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN
BINA USADA BALI PROGRAM STUDI PROFESI NERS
ABSTRAK
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
efektifan bersihan jalan nafas tepat pada waktunya. Penulis dalam penyusunan
karya ilmiah akhir ners ini banyak mendapat bantuan serta support dari beberapa
pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan inii zinkan penulis menyampaikan
1. Dr. Ir. I Putu Santika, MM., selaku Ketua Stikes Bina Usada.
6. Kedua orang tua saya I Made Sudarma dan Ni Wayan Wartini yang telah
vi
9. Semuapihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu
jauh dari sempurna.Oleh karena itu, penulis dengan terbuka menerima segala
kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak.Semoga karya ilmiah
ini dapat bermanfaat dan menambah ilmu pengetahuan serta wawasan bagi
Penulis
vii
DAFTAR ISI
ABSTRAK .........................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN
C. TujuanPenelitian ........................................................................................3
viii
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA KONSEP
A. KonsepDasarPenyakit ................................................................................6
1. Definisi...................................................................................................6
3. Etiologi/Predisposisi .............................................................................7
4..Klasifikasi .............................................................................................8
6. Patofisiologi ...........................................................................................8
7.Pathway ...................................................................................................10
8. Komplikasi ............................................................................................11
10.Penatalaksanaan ...................................................................................12
1. Definisi..................................................................................................13
2 .Tujuan ...................................................................................................14
3. PrinsifPelaksanaan ................................................................................14
4. ProsedurPenggunaan .............................................................................15
1.Pengkajian ...............................................................................................17
3.DiagnosaKeperawatan..............................................................................19
4.RencanaAsuhanKeperawatan ...................................................................19
ix
5 Implementasi ...........................................................................................22
6.Evaluasi ...................................................................................................23
BAB VII
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
x
DAFTAR GAMBAR
xi
DAFTAR LAMPIRAN
1. Lembar Bimbingan
2. Askep
xii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
juta orang meninggal dunia pada tahun 2012 atau sebesar 6% dari total
kejadian dari beberapa sampel cukup tinggi yaitu di daerah DKI Jakarta
1
2
penting antara lain SO2, NO2dan CO yang di hasilkan dari memasak dan
nafas yang besar dan yang kecil disebabkan oleh perubahan konsisten
pada jalan nafas dan menjaga paru-paru agar tetap bersih. Penanganan
yang tepat merupakan hal yang penting untuk meningkatkan dan menjaga
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
masalah bersihan jalan nafas tidak efektif di Ruang IGD BRSU Tabanan
2. Tujuan Khusus
BRSU Tabanan
D. Manfaat Penelitian
a BagiPelayanan Keperawatan
efektif.
a. Bagi Pendidikan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Difinisi Penyakit
Society, (2015)
(GOLD, 2016).
2. Anatomi Fisiologi
1) Rongga hidung
2) Mulut
3) Faring
1) Laring
2) Trachea
3) Bronchus
4) Bronchiolus
5) Paru – paru
3. Etiologi/Predisposisi
gas kimiawi.
merokok
4. Klasifikasi
Jackson,(2014):
a. Asma
b. Bronkotis kronicc
c. Emfisema
b. Batuk kronis
6. Patofisiologi
peradangan.(Jackson, 2014).
maka udara akan terperangkap di dalam paru dan saluran udara kolaps.
(Grece&Borley, 2011)
10
7. Pathway
PATHWAY
Fktor Predisposisi (Merokok,
Polusi Udara,Debu,Bahan Kimia, PPOK Kelumpuhan/Didfungsi Sila
Genetika Dan Usia )
Sputum Meningkat
KETIDAK EFEKTIFAN
Batuk
BERSIHAN JALAN NAPAS
11
Keseluruh Tubuh
Intoleransi Aktifitas
8. Komplikasi
b. .Corpulmonal
c. Pneumothoraks
9. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan fisiologi
b. Hematologi
1) Leukosit
2) Eritrosit
3) Hb
4) BBS/LED
c. Radiologi
Photo torak :
13
1) Bayangan tobulus
(Murwani, 2009)
10. Penatalaksanaan
a. Penatalaksanaan Medis
1) Bronkodilator
2) Kortekosteroid
3) Antibiotika
4) Ekspektoransia
b. Penatalaksanaan Keperawatan
4) Perawatan demam
clapping
7) Pemberian obat
9) Pembinaan mental
(Muwarni, 2009).
1. Definisi
posisi, serta perkusi dan vibrasi dada yang merupakan metode untuk
Fisioterapi dada adalah salah satu dari pada fisioterapi yang sangat
dinding dada
2. Tujuan
3. Prinsif Pelaksanaan
tulang iga atau luka baru bekas operasi, tumor paru dengan
4. Prosedur Penggunaan
memperkenalkan diri.
keluarga
dilakukan
e. Cuci tangan
kontak langsung.
meningkatkan relaksasi
ginjal.
m. Cuci tangan
BAB III
A. Pengkajian
wita dari pengkajian identitas diperoleh data Pasien bernama Tn. W umur
yang lalu ,pasien mengatakan pernah dirawat inap dirumah sakit karena
18
19
dimana saat inpeksi ada retraksi dada,saat dilakukan palpasi tidak ada
nyeri tekan saat diperkusi hipersonor dan saat auskultasi terdengar suara
B. Analisa Data
mengeluh sesak nafas batuk berdahak tetapi dahak sulit keluar, pasien
C. Diagnosa Keperawatan
Dari hasil data pengkajian yang telah dilakukan pada Tn.W diruang
mengeluh sesak nafas batuk berdahak tetapi dahak sulit keluar, pasien
kesekala 5 (tidak ada deviasi dari kisaran normal), criteria hasil yang
kedua yaitu status pernafasan ventilasi dimana suara nafas tambahan dari
(tidak ada deviasi dari kisaran normal) frekuensi nadi skala 3 (deviasi
sedang dari kisaran normal) kesekala 5 (tidak ada deviasi dari kisaran
tanda-tanda vital)
23
E. Implementasi
kolaborasi nebulizer.
F. Evaluasi
sudah mulai berkurang , pasien mengatakan merasa lebih lega dan mampu
ANALISA SITUASI
Tabanan bersifat ”Swadana” dan pada bulan Juni 2006 menjadi BLU. Pada
tempat tidur.
25
26
mengeluh sesak nafas batuk berdahak tetapi dahak sulit keluar, pasien
suhu:36,5 °c nadi :96 x/menit pasien terpasang nasal canul 4 lpm Etilogi
posisi, serta perkusi dan vibrasi dada yang merupakan metode untuk
aliran secret
27
tulang iga atau luka baru bekas operasi, tumor paru dengan
memperkenalkan diri.
keluarga
dilakukan
5. Cuci tangan
28
kontak langsung.
meningkatkan relaksasi
11. Perkusi tidak boleh dilakukan pada daerah dengan struktur yang
ginjal.
PPOK.
1. Postural Drainase
beberapa posisi tidak boleh lebih dari 40-60 menit tiap posisi 3-10
menit.
2. Vibrasi
3. Perkusi
4. Batuk Efektif
PENUTUP
A. Simpulan
Dari analisis kasus pada TN.W umur 60 tahun di ruang IRD BRSU
32
33
B. Saran
2. Masyarakat
Diharapkan dapat menjadi tambahan ilmu pengetahuan serta
3. Instusi Pendidikan
menangani gejala yang sering timbul pada pasien PPOK dengan ganguan
EdwardRingel. (2012). “buku saku hitam kedokteran paru” Jakarta : Permata Puri
Grace A.Pierce, BorleyR.Nier. (2011).Ata Glace Ilmu Bedah Edisi 3.Pt
Gelora Aksara Pratama