Anda di halaman 1dari 6

Definisi hipertensi

Hipertensi adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah diatas
normal

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2013 menunjukkan bahwa penderita hipertensi yang
berusia di atas 18 tahun mencapai 25,8 persen dari jumlah keseluruhan penduduk Indonesia. Dari angka
tersebut, penderita hipretensi perempuan lebih banyak 6 persen dibanding laki-laki.

Tekanan darah akan melambung tinggi apabila mencapai 140/90 mmHg. Hipertensi sulit disadari karena
tidak memiliki gejala khusus. Namun demikian, ada beberapa hal yang setidaknya dapat dijadikan
indikator, sebab berkaitan langsung dengan kondisi fisik. Gejala hipertensi meliputi :

pusing atau sakit kepala, sering gelisah, wajah merah, tengkuk terasa pegal, mudah marah, telinga
berdenggung, susah tidur, sesak napas, mudah lelah, mata berkunang-kunang dan mimisan.

Penyebab hipertensi

Berikut ini adalah faktor-faktor pemicu yang diduga dapat memengaruhi peningkatan risiko
hipertensi.

 Berusia di atas 65 tahun.


 Mengonsumsi banyak garam.
 Kelebihan berat badan.
 Memiliki keluarga dengan hipertensi.
 Kurang makan buah dan sayuran.
 Jarang berolahraga.
 Minum terlalu banyak kopi (atau minuman lain yang mengandung kafein).
 Terlalu banyak mengonsumsi minuman keras.
 Stress

Pencegahan dan Pengobatan Hipertensi

Jika tekanan darah Anda tinggi, pantaulah dengan ketat sampai angka tersebut turun dan bisa
dikendalikan dengan baik. Dokter biasanya menyarankan perubahan pada gaya hidup yang
termasuk dalam pengobatan untuk hipertensi sekaligus pencegahannya. Langkah tersebut bisa
diterapkan melalui:

 Mengonsumsi makanan sehat.


 Mengurangi konsumsi garam dan kafein.
 Berhenti merokok.
 Berolahraga secara teratur.
 Menurunkan berat badan, jika diperlukan.
 Mengurangi konsumsi minuman keras.
Mencegah hipertensi lebih mudah dan murah dibandingkan dengan pengobatan. Karena itu,
pencegahan sebaiknya dilakukan seawal mungkin. Jika didiamkan terlalu lama, hipertensi bisa memicu
terjadinya komplikasi yang bahkan bisa mengancam jiwa pengidapnya.

Hipertensi akan lebih membebani jantung dan pembuluh darah Anda jika tidak ditangani dengan
seksama. Jenis-jenis komplikasi yang berpotensi terjadi meliputi:

 Serangan jantung atau stroke. Hipertensi berpotensi menyebabkan penebalan dan


pengerasan dinding arteri sehingga dapat memicu serangan jantung serta stroke.
 Aneurisme atau pelebaran abnormal pada arteri. Peningkatan tekanan darah dapat
memicu pelebaran dinding pembuluh darah (seperti menggembung). Dinding yang
menggelembung akan menjadi lemah saat menahan tekanan aliran darah. Komplikasi ini
berpotensi mengancam jiwa, terutama jika pembuluh darah pecah.
 Pembuluh darah kecil pada ginjal yang rusak akibat hipertensi. Kondisi ini bisa
menghalangi ginjal untuk berfungsi dengan baik. Beberapa gejalanya adalah
pembengkakan kedua tungkai bawah, keinginan untuk buang air kecil di malam hari
meningkat tapi volume urine sedikit, dan hipertensi yang semakin parah.
 Sindrom metabolik, yaitu munculnya sejumlah masalah kesehatan yang dialami secara
bersamaan. Lingkar pinggang meningkat, tingginya kadar trigliserida, rendahnya kadar
kolesterol baik (HDL), kadar gula darah puasa yang tinggi, disertai hipertensi akan
meningkatkan risiko terjadinya sindrom metabolik. Sindrom ini juga dikenal sindom
resistensi insulin, dimana tubuh gagal menggunakan insulin dalam darah dengan efektif.
Pada akhirnya, risiko terjadinya penyakit kardiovaskular dan diabtes juga akan
meningkat.

Jenis Makanan Asli

1. Garam

Garam dan sodium merupakan musuh utama kesehatan manusia khususnya jika anda ingin
menjaga tekanan darah. Jika tekanan darah sudah mencapai 120 per 80 mmHg maka harus sudah
mewaspadai asupan garam yang dikonsumsi. Bagi sebagai menu sehari-hari dari sarapan, makan
siang maupun makan malam. Dan juga perlu secara ketat menjaga asupan garam dari makanan
camilan yang dikonsumsi.

Disarankan bagi anda baik yang sudah pra hipertensi atau yang memiliki tekanan darah normal
sekalipun, untuk menghindari konsumsi makanan kemasan dan makanan-makanan yang dijual
direstoran. Selain itu garam juga membuat kita mudah lapar sehingga konsumsi makanan yang
lainnya pun dapat meningkat.

2. Gula

Gula sudah dikenal sebagai penyebab obesitas dan sangat dilarang untuk menjadi makanan
penderita diabetes. Gula dalam jumlah tertentu memang dibutuhkan bagi tubuh. namun jika
dalam jumlah yang berlebihan, tentu tidak akan menyehatkan lagi bagi tubuh kita. Pada keadaan
seorang yang obesitas, biasanya juga ditemukan tekanan darah yang tinggi, sehingga dikatakan
gula sangat erat dengan hipertensi atau penyakit darah tinggi.

Disarankan untuk membatasi jumlah asupan gula yang dikonsumsi. Cukup maksimal enam
sendok teh saja setiap harinya untuk konsumsi gula ini.

3. Daging Merah

Sebagian besar orang menyukai olahan yang terbuat dari daging, bisa dari daging kambing atau
daging sapi. Daging merah ini bisa menjadi penyebab tingginya tekanan darah.
Mengurangi konsumsi daging merah akan membantu tubuh, untuk mengontrol tekanan darah.

Contoh daging merah :

 Sapi
 Kambing
 Domba

4. Kulit Ayam

Kulit ayam yang digoreng garing dengan bumbu atau kulit ayam yang digoreng yang biasa
disajikan di restoran menjadi favorit banyak orang. Namun, kulit ayam ternyata mengandung
banyak minyak jenuh. Minyak jenuh ini bisa menjadi salah satu penyebab hipertensi. Bahkan
seorang yang menderita hipertensi tidak diperbolehkan untuk mengkonsumsi olahan kulit ayam
dalam bentuk apa pun.

Lemak jenuh atau lemak trans yang terdapat di dalam kulit ayam juga kebalikan dari makanan
rendah kolesterol. Jumlah kolesterol jahat yang tinggi ini, akan membuat tekanan darah menjadi
tinggi pula. Keadaan seperti ini juga dapat mengarah pada penyakit jantung koroner.

Jenis Makanan Olahan


ads

1. Daging atau ayam beku

Membeli daging atau ayam yang sudah berbumbu dan dalam keadaan beku memang sangat
praktis. Namun dibalik itu semua ternyata ada banyak bahaya yang mengintai kesehatan anda
dan keluarga. Di dalam daging ayam beku olahan yang sudah dikemas contohnya, terdapat
sekitar 800 miligram sodium.

2. Sayur dan Buah-Buahan Kaleng

Sayur atau buah-buahan memang bisa menjadi sumber nutrisi yang sangat baik bagi kesehatan
sebagai makanan 4 sehat 5 sempurna. Hal ini tidak berlaku pada sayur atau buah yang sudah di
dalam kaleng. Bagi orang-orang yang memiliki tingkat kesibukan tinggi buah atau sayur kaleng
memang bisa menjadi alternatif yang sangat menguntungkan.
Namun, di dalam sayur dan buah kalengan terdapat banyak kandungan bahan pengawet, bumbu
dan juga pastinya sodium di dalam bumbu dan bahan pengawet tersebut.

3. Mie Instan

Mengkonsumsi mie instan terlalu sering akan berpengaruh buruk pada kesehatan. Penyakit ginjal
hingga hipertensi bisa dibentuk dari konsumsi mie instan yang berlebihan. Mie instan dan
kuahnya mengandung bahan pengawet yang tidak sedikit, bumbu dan sodium yang akan
membuat tekanan darah menjadi naik.

Untuk beberapa kali konsumsi, mungkin mie instan tidak akan memberi pengaruh yang terlalu
signifikan bagi kesehatan. Jadi, jangan terlalu sering mengkonsumsi mie instan walaupun bisa
membuat kenyang dengan cepat, anda juga akan merasa lapar lebih cepat. (Baca : bahaya mie
instan)

4. Makanan Chinese

Bagi penyuka makanan Chinese? Mulai sekarang sebaiknya harus mulai mengurangi memakan
makanan ini. Saus yang digunakan pada makanan-makanan Chinese disinyalir mengandung
banyak sodium. Dikatakan bahwa kecap dan saus teriyaki yang pasti kita jumpai dalam hidangan
Chinese, di dalamnya terdapat 1000 miligram sodium dan hanya dari satu sendok makan saja.

Jika memang ingin tetap mengkonsumsi makanan Chinese, dapat memesannya dengan saus
dipisahkan dari makanan utama. Sehingga bisa mengontrol konsumsi saus ini ke dalam tubuh.

5. Jus Kalengan

Kandungan gizi tomat memang sudah tidak perlu diragukan lagi untuk kesehatan. Namun jika
sudah dijadikan tomat kemasan dan jus tomat kalengan mengandung banyak sodium. Satu
cangkir saus tomat mengandung sodium 680 miligram. Satu porsi spageti dengan tambahan
daging dan saus tomat bahkan bisa mengandung sodium sekita 3000 miligram. Hal ini juga
berlaku pada produk kalengan lainnya, seperti saus cabai.

6. Pizza

Pizza adalah bentuk makanan junk food yang banyak digemari masyarakat dunia tak terkecuali
masyarakat Indonesia. Adonan pizza yang dikombinasikan dengan keju, saus tomat dan daging
olahan tentu merupakan suatu hidangan yang akan menggugah selera siapa pun. Namun perlu
diwaspadai, campuran dari topping seperti keju yang mengandung banyak lemak jahat, saus
tomat atau daging olahan akan berpengaruh pada kesehatan khususnya tekanan darah.

Agar anda bisa menikmati pizza yang sehat dan nikmat, anda bisa mencoba membuatnya sendiri
di rumah. gunakan topping keju yang rendah lemak, gunakan juga daging rendah lemak serta
perbanyak sayuran di dalamnya. Pizza sehat pun dapat anda nikmati tanpa rasa khawatir akan
naiknya tekanan darah anda.
7. Minuman Kemasan

Saat ini menjamur berbagai produk minuman kemasan dengan berbagai macam rasa yang
ditawarkan. Tidak jarang produk minuman-minuman kemasan ini menggunakan pemanis buatan
sebagai penambah rasa. Padahal gula sendiri merupakan bahan makanan yang menyebabkan
penyakit diabetes dan darah tinggi. Apalagi jika gula yang digunakan adalah gula buatan.

Hindari minuman kemasan seperti minuman ringan, es teh kemasan atau minuman lainnya yang
sudah dikemas. Anda bisa tetap meminum minuman tersebut dengan cara membuatnya sendiri
dengan mengurangi jumlah gula atau membeli minuman kemasan dengan label less sugar atau
sugar free.

8. Acar

Garam sering digunakan dalam pengawetan suatu bahan makanan. Garam akan mencegah
makanan dari kerusakan dan pembusukan sehingga makanan tersebut bisa tahan dalam waktu
yang lama. Bahkan timun yang memiliki manfaat untuk kesehatan bisa jadi menbahayakan jika
direndam di dalam garam yang nantinya akan dibuat acar. Semakin lama timun direndam,
semakin banyak kandungan sodium pada timun. Jadi timun yang sebelumnya termasuk bahan
makanan sehat menjadi tidak lagi sehat setelah menjadi acar.

Sponsors Link

8. Kopi dan Minuman Bersoda

Kopi memiliki banyak kandungan kafein yang tinggi. Zat kafein ini juga menjadi salah satu
penyebab darah tinggi selain sodium maupun gula. Selain kopi, minuman lainnya yang juga
mengandung banyak kafein adalah minuman bersoda. Jadi jika penyuka kopi atau minuman
bersoda, mulai kurangi kebiasaan ini karena dapat meningkatkan tekanan darah. (Bahaya
Minuman Bersoda)

9. Alkohol

Menurut Mayo Clinic, minuman beralkohol bak pedang bermata dua. Ini karena, di satu sisi
alkohol dalam jumlah yang rendah dapat menurunkan tekanan darah, namun meminum minuman
alkohol dengan jumlah yang banyak akan meningkatkan tekanan darah.

Konsumsi alkohol juga terbukti meningkatkan berat badan yang menyebabkan obesitas. Obesitas
ini menjadi salah satu penyebab utama tekanan darah tinggi. (Baca : Bahaya Alkohol)

10. Makanan Cepat Saji

Makanan cepat saji atau sering kita sebut dengan istilah populernya ‘fast food’ menjadi
penyebab utama banyak warga Amerika menderita kelebihan berat badan. Lemak trans yang
biasa digunakan menjadi sumber utama kelebihan berat badan ini. sedangkan seperti kita tahu
bahwa obesitas atau kelebihan berat badan akan juga memicu penyakit darah tinggi. (Baca :
Bahaya makanan cepat saji)

11. Daging Kemasan

Makanan atau daging kemasan yang sudah diolah atau sudah diberi bumbu, diberi penyedap dan
lain sebagainya akan mengandung banyak sodium. Sodium ini salah satu faktor penyebab
naiknya tekanan darah seseorang. Satu per dua ons daging olahan yang anda konsumsi saat
makan siang bisa berisi sekitar 600 mg sodium.

Bayangkan jika tubuh mengkonsumsi daging olahan dengan jumlah yang besar, berapa sodium
yang akan masuk ke dalam tubuh anda?

Contoh :

 Kornet
 Ikan dalam kaleng
 Sosis, dan masih banyak makanan atau daging olahan lainnya

Tips Menghindari Makanan Penyebab Darah Tinggi

Makanan penyebab darah tinggi ada di mana – mana, tidak terkecuali di sekitar anda. Bagi anda
yang ingin aman sebaiknya menjalani beberapa tips di bawah ini.

 Hindari Makan di Luar. Makanan cepat saji memiliki kandungan garam / sodium yang pasti
tinggi yang dapat membuat tensi anda lebih tinggi.
 Usahakan masak sendiri di rumah. Masak sendiri dirumah memiliki berbagai kelebihan bagi
kesehatan.
 Atur kadar garam di masakan anda. Sebaiknya anda mulai mengatur konsumsi garam jangan
terlalu banyak lagi.
 Mie Instan. Sudah pasti berbahaya dan jangan pernah sekali-kali konsumsi mie instan jika anda
darah tinggi.
 Semua makanan dan minuman kemasan harus di hindari. Wajib hukumnya, semua makanan
seperti biskuit, minuman kaleng, dan makanan dalam kemasan lainnya anda jaga.

Batas konsumsi gula, garam, dan lemak yang disarankan oleh Kementerian Kesehatan RI (Kemkes) per
orang per hari yaitu 50 gram (4 sendok makan) gula, 2000 miligram natrium/sodium atau 5 gram garam
(1 sendok teh), dan untuk lemak hanya 67 gram (5 sendok makan minyak). Untuk memudahkan,
rumusannya adalah G4 G1 L5.

Anda mungkin juga menyukai