Anda di halaman 1dari 3

1.

Cara pandang instrumental dalam ilmu managemen

Dalam cara pandang instrumental, obyek adalah organisasi (sekelompok


orang dalam kelembagaan), yang organisasi sudah ada lebih dulu sebelum tindakan
para anggotanya. Manajemen merupakan aktivitas yang rasional, berurutan,
prediktif, dan bebas dari kepentingan manajer. Degeling (1997) membagi teori cara
pandang instrumental kedalam empat sub-kelompok teori, yakni teori manajemen
klasik (rasional), manajemen kemanusiaan, manajemen kesisteman dan manajemen
kontijensi.

Karena berbasis organisasi maka dalam memulai diperlukan adanya manage


organisasi oleh manajer misalnya saja, penetapan tujuan organisasi (goals), struktur
organisasi (departemenisasi), tugas, wewenang, peran, fungsi, efektivitas, efisiensi,
perencanaan, penggerakan, motivasi, monitoring, evaluasi, dan sebagainya.

2. Cara pandang tindakan sosial dalam ilmu managemen

Tindakan sosial (social action) adalah tindakan seseorang dalam konteks


melakukan hubungan sosial, yang notabene tidak terlepas dari interpretasi terhadap
realitas, motif dan kepentingan individu (Worsley, 1991). Berangkat dari tindakan
sosial dimulai dari individu yang ada dalam organisasi. Organisasi merupakan
produk dari tindakan individual masing-masing aktor dalam memaknai realitas dan
mengejar kepentingannya. Konsekuensinya, ’organisasi’ merupakan entitas yang
bersifat dinamis, sesaat, dan berubah dari waktu ke waktu.

Direktur sebuah organisasi adalah orang yang secara kebetulan saja


mendapatkan otoritas formal untuk memimpin organisasi. Namun demikian, dalam
cara pandang tindakan sosial siapapun dapat menjadi “manajer’ atau ‘leader’ dalam
suatu organisasi, tergantung kemampuan seseorang untuk mempengaruhi aktor-
aktor lainnya, apakah ia bisa menjadi orang yang paling berpengaruh atau tidak
(Degeling, 1997; Giddens, 1981). Karena cara pandang ini menjelaskan apa yang
sebenarnya dikerjakan oleh para aktor termasuk manajer pada kehidupan nyata
organisasi, maka cara pandang ini sering disebut dengan pemikiran manajemen
deskriptif.
3. Perbedaan Cara pandang instrumental dan tindakan sosial dalam
asumsi ontology dan epistemology

No Domain Cara Pandang Cara Pandang Tindakan


Instrumental Sosial
1 Asumsi Terdapat metoda dan Terdapat metoda dan
prinsip-prinsip umum prinsip-prinsip umum
untuk. mengelola untuk mempengaruhi
organisasi (sekelompok orang (individu) untuk
orang) untuk mencapai mencapai tujuan tertentu
tujuan tertentu
2 Ontologi
Obyek material Manusia Manusia
Objek Formal Oerganisasi Individu (aktor)
3 Epistemology Melihat dan menganalisis Melihat dan
perilaku orang-orang di menganalisis perilaku
dalam ‘organisasi’ orang orang dalam
(kelembagaan) berinteraksi sehingga
membentuk komunitas
’organisasi’ (getting
organized)

4. Perbedaan konsekuensi dari ontology dan epistemology antara cara


padang instrumental dan cara pandang tindakan social dalam hal
definisi organisasi, manajemen dan diskursus, dan ilustrasinya
No Domain Cara Pandang Cara Pandang Tindakan
Instrumental Sosial
1 Definisi tentang Organisasi adalah alat Organisasi adalah produk
organisasi untuk mencapai tujuan dari tindakan sosial para
kelompok, yang anggota melalui
keberadaannya tidak negosiasi makna dan
tergantung dari persepsi, kepentingan, sehingga
pemahaman, dan organisasi bersifat
kepentingan dari aktor di dinamis dan sesaat
dalam maupun di luar
organisasi.
2 Definisi tentang Aktivitas manajemen Aktivitas manajemen
manajemen diasumsikan netral, adalah tidak netral,
rasional, dapat kadang irasional,
diprogramkan, dan bebas
dari persepsi dan tergantung persepsi dan
kepentingan manajer kepentingan manajer
3 Diskursus Diskursus mencakup Diskursus mencakup
tema: tujuan organisasi, tema: tata nilai, norma,
tugas, wewenang, peran, ritual, seremoni,
fungsi, perencanaan, pemaknaan realitas,
departemenisasi, kepentingan, kekuasaan
penggerakan, motivasi, (power), negosiasi,
monitoring, evaluasi, kompromi, tawar
efektivitas, efisiensi dan menawar, dan sejenisnya
sejenisnya

Definisi organisasi sendiri tampak berbeda pada dua cara pandang yang
pada instrumental organisasi sudah ada lebih dulu dalam mengatur individu
sedangkan pada tindakan sosial diawali dengan individu (aktor) yang membangun
interaksi dengan individu lainnya sehingga terbentuklah organisasi. Dari segi
managemen tampak aktivitas lebih tertruktur dan bebas kepentingan individu pada
cara pandang instrumental jika dibandingkan dengan cara pandang tindakan sosial.
Dari segi diskursus lebih tertata dan dapat berjalan lebih rapi dan lebih dapat
diterima dari oleh individu dalam kejelasan tujuan organisasi serta jenjang karier
dengan monitoring dan evaluasi yang jelas.

Anda mungkin juga menyukai