Anda di halaman 1dari 18

Perspektif Komunikasi

sebagai Ilmu Multi Disiplin

1. Konsepsi Perspektif dan Prespektif Ilmu Kmnks.


2. Prespektif Output & Input dlm Ilmu Komunikasi.
3. Komunikasi sebagai ilmu Multi Disiplin.
4. Konteks-Konteks Ilmu Komunikasi Sebagai Simbol
Ilmu Multi Disiplin.
1.Konsepsi Perspektif dan Prespektif
Komunikasi
A. Konsep Prespektif

1. Pengertian Secara Etimologis


 Perspektif berasal dari bahasa latin yakni:
Per= melalui
Spectare=memandang
 Perspektif (dlm Bhs Inggeris: Perspective) adalah adalah estimasi
dalam pilihan logis atas konteks atau referensi dalam memilih obyek
tertentu yang dianggap legitimasi berdasarkan dari kodifikasi
pengalaman dan evaluasi dalam pembentukan kepercayaan yang
koheren, pembandingan, paradigma, pandangan, komprehensif dan
kenyataan (realistis).
 Perspektif adalah cara kita memandang dan memaknai setiap
fenomena (realita) berdasarkan pengalaman yang kita miliki.
B. Terminologi Perspektif
 Menurut Katherine Miller (2005, dalam bukunya Communication
Theories: Perspectives, Processes, and Contexts), definisiperspektif
adalah cara atau metode untuk melihat atau mengamati berbagai
fenomena/keadaan/ situasi di sekeliling kita. Jadi yang perlu
digaris bawahi adalah bahwa yang dimaksud diatas bukanlah
perspektif secara singular tetapi perspektif secara plural atau
multi, karenanya sebuah fenomena tidak hanya dapat dilihat dari
satu kacamata saja.
 Pilihan perspektif yang diambil seseorang memiliki implikasi pada
teori dan metodologi yang digunakan dan dikuasai serta dipahami
seseorang dalam memahami suatu fenomena atau realitas (Miller,
K, 2005).
 Jadi, perspektif adalah bgmn kita menggunakan pisau analisa
berdasarkan kebutuhan, kesesuaian, pengetahuan dan penga-
laman kita utk melakukan pemahaman, memberikan konsep-
tualitas terhadap fenomena dan realitas disekeliling kita.
Asumsi Dasar Prespektif
 Setiap orang akan menggunakan perspektif yg berlainan terhadap
suatu objek, bergantung pd atribut2 pribadi dan latar belakang sosial
mereka.
 Sudut pandang (point of view) merupakan nama lain perspektif.
 Setiap kelompok orang mempunyai perspektif mereka masing-masing.
 Perspektif muncul berdasarkan komunikasi antar anggota klpk orang
tsb.
 Perspektif lah yg menuntun kita menafsirkan suatu peristiwa atau
prilaku.
 Lewat perspektif, kita memperhatikan, memahami suatu rangsangan
dari realitas yg kita temui dan mengabaikan rangsangan lainnya, lalu
bertindak berdasarkan pemahaman kita lewat perspektif tersebut.
 Meskipun demikian, perspektif kita dapat berubah, bergantung pada
kelompok yang kita masuki dan kita jadikan rujukan.
 Sepintas, perspektif itu sama dengan persepsi. Namun, mnrt Joel M.
Charon bahwa perspektif itu bukan persepsi, melainkan pemandu
persepsi kita; perspektif mempengaruhi apa yang kita lihat dan
bagaimana kita menafsirkan apa yang kita lihat. Perspektif adalah
―kacamata‖ yg kita pakai untuk melihat
2. Perspektif Komunikasi
(Dlm Mengamati Realitas)

 Perspektif Output
Adalah prespektif (sudut pandang) yg merupakan hasil
serapan ilmu-ilmu lain.
 Sedikitnya ada 4 ilmu yg terintegrasi dlm perkembangan
ilmu komunikasi (yakni: Psikologi, Sosiologi, Psikologi
Sosial, dan Antropologi) yg mendasari perspektif Kmnks.
 Perspektif Psikologi
Perspektif Psikoanalisi & Behaviorisme (Perilaku berdasar
struktur jiwa dan interaksi Mns berdasar interaksi lingk),
yakni sebab akibat mengapa mns melakukan interaksi dlm
proses komunikasi.
 Sigmund Freud (psikoanalisis) dan B.F. Skinner
(behaviorisme).
Sambungan..........

 Perspektif Sosiologi (Teori2 Masyarakat).


 Social Exchange Theory (Teori Pertukaran Sosial)
 Cultivation Theory (Teori Kultivasi).
 Perspektif Psikologi Sosial (Teori2 mengenai
proses kmnks berdasarkn pemikiran bahwa individu
mencari konsistensi di antara sikap, keyakinan, nilai
dan perilaku). Teori2nya spt: Teori Keseimbangan
dan Teori Penetrasi Sosial.
 Perspektif Antropologi (Teori2 kebudayaan atau
sistem nilai budaya). Teori2nya spt: Fungsionalisme-
Struktural, interaksionalisme simbolik, dan teori
budaya organisasi...
 Perspektif InPut

Sedikitnya 4 unsur internal (prespektif) dari


ilmu komunikasi yg bersifat mempengaruhi
ilmu2 lain, keempat perspektif tersebut adalah:
 1. Convering Laws (Perspektif Hukum)
 2. Rules (Perspektif Aturan)
 3. Systems (Perspektif Sistem)
 4. Symbolic Interactionism (Perspektif
Simbolik Interaksionisme).
a. Convering Laws (Perspektif Hukum)

 Menurut P. Dray (2006): Penjelasan-penjelasan covering laws


theories didasarkan pada dua asas:
 Pertama, bahwa teori berisikan penjelasan-penjelasan yang
berdasarkan pada keberlakuan umum/hukum umum.
 Kedua, bahwa penjelasan teori berdasarkan analisis keberaturan.
 Menurut Hempel (2004), ada 3 macam penjelasan yang dianut
dalam covering laws:
 D-N (Deductive – Nomological); D-S (Deductive – Statistical);
dan I-S (Inductive – Statistical)
Penjelasan: berprinsip D-N ini dibagi dalam 2 hal: objek
penjelasan dan subjek penjelasan. Objek penjelasan menunjuk
pada apa yang dijelaskan (explanandum), sementara subjek
penjelasan menunjuk pada apa yang menjelaskan (explanans).
Contohnya pernyataan yang memakai D-N: ―Semua X adalah Y‖.
 Pernyataan tsb mencakup kegiatan pada masa dulu, sekarang
dan juga masa yang akan datang. Dalam artian, semua X, pada
masa dulu, sekarang dan juga pada waktu yang akan datang
adalah Y. Dengan demikian, bahwa x adalah Y bersifat Universal.
b. Rules (Perspektif Aturan)

 Pemikiran rules theories berdasarkan prinsip praktis


bahwa manusia aktif memilih dan mengubah aturan-aturan
yang menyangkut kehidupannya. Dibandingkan dengan
perspektif hukum yang berprinsipkan hubungan sebab-
akibat, perpektif rules theories mempunyai 2 ciri penting,
yaitu:
1. Rules pada dasarnya merefleksikan fungsi-fungsi perilaku
dan kognitif yang kompleks dari kehidupan manusia
2. Aturan menunjukkan sifat-sifat keberaturan yang berbeda
dari beraturan sebab-akibat.
Sambungan

 Perspektif rules theories ini dapat dibagi menjadi tujuh


arah konsep komunikasi. Pertama, memfokuskan
perhatiannya pada pengamatan tingkah laku sebagai
rules. Kedua, mengamati tingkah laku yang menjadi
kebiasaan (regular behaviour). Ketiga, menitikberatkan
perhatian pada aturan-aturan yang menentukan tingkah
laku. Keempat, mengamati aturan-aturan yang
menyesuaikan diri dengan tingkah laku. Kelima,
memfocuskan pengamatannya pada aturan-aturan yang
mengikuti tingkah laku. Keenam, mengamati aturan-
aturan yang menerapkan tingkah laku. Ketujuh,
memfocuskan perhatiannya pada tingkah laku yang
merefleksikan aturan.
c. Pendekatan Sistem

 Secara umum pemikiran dasar pendekatan system


mempunyai empat ciri pokok:
1. System adalah suatu keseluruhan yang terdiri dari
bagian-bagian.
2. System berada secara tetap dalam lingkungan yang
berubah.
3. System hadir sebagai reaksi atas lingkungan.
4. System merupakan koordinasi dari hierarki.
 Kerangka kerja system pada dasarnya tidak bersifat
monolitis. Dalam hal ini ada tiga alternative model
dalam system, yaitu; General System Theory (Teori
system umum), yang terdiri atas system terbuka dan
system tertutup, Cybernetics, Structural Functionalism.
d. symbolic Interactionism

Menurut Jerome Manis dan Bernard Meltzer (2002) terdapat tujuh


proposisi umum yang mendasari pemikiran symbolic interactionism,
yaitu:
 Bahwa tingkah laku dan interaksi antar manusia dilakukan melalui
perantaraan lambang-lambang yang mengandung arti.
 Orang menjadi manusiawi setelah berinteraksi dengan orang-orang
lainnya
 Bahwa masyarakat merupakan himpunan dari orang-orang yang
berinteraksi
 Bahwa manusia secara sukarela aktif membentuk tingkah lakunya
sendiri
 Bahwa kesadaran atau proses berpikir seseorang melibatkan proses
interaksi dalam dirinya
 Bahwa manusia membangun tingkah lakunya dalam melakukan
tindakan-tindakanya
 Bahwa untuk memahami tingkah laku manusia diperlukan
penelaahan tentang tingkah laku yang tersembunyi.
3. Komunikasi Sebagai Multi Disiplin Ilmu

 Komunikasi dipandang ilmu yang multidimensional,


karena dipelajari dari berbagai disiplin ilmu—bersama-
sama maupun sendiri. Begitu luasnya khazanah dan
pembahasan ilmu komunikasi maka tidak ada yang bisa
menguasainya secara menyeluruh. Namun, yg biasanya
terjadi seorang manusia komunikasi hanya memusatkan
perhatian dan keahliannya pada satu bidang saja. OKI,
jarang ada yang bergerak, memahami maupun menjadi
ahli di dua bidang atau tiga bidang komunikasi. Hal ini
membuktikan begitu luasnya cakupan ilmu komunikasi,
hingga segala aspek kehidupan nyaris tidak bisa lepas
dari komunikasi.
 Bagi para peneliti yang bergerak di bidang seperti:
psikologi, sosiologi, antropologi, atau bisnis lebih
condong memandang komunikasi sebagai sebuah
proses sekunder. Hal ini karena, sesuatu yg penting
untuk menyampaikan informasi saat strukturnya
sudah terbentuk. Sebaliknya, para akademisi ilmu
komunikasi memandang komunikasi sebagai elemen
yg menyusun kehidupan mns. Saat ini, walaupun
ilmu komunikasi dianggap bukan ilmu yang berdiri
sendiri karena sifatnya yg interdisipliner, dan ciri
interdisipliner yg terus berlanjut, dlm perkembang-
annya, komunikasi menghasilkan teori-teorinya
sendiri serta tdk bergantung pd cabang ilmu sebagai
titik awal toretikal seperti pada awal bidang ini
dimulai.
 Di tingkat metodologi, semenjak awal pertumbuhan
ilmu2 sosial dan komunikasi sdh dikenali mahzab yg
menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif.
Pendekatan penelitian kuantitatif lahir dan berkem-
bang dari tradisi ilmu2 sosial Perancis dan Inggris
yang kental dipengaruhi oleh tradisi ilmu-ilmu alam.
kuantitatif diwarnai oleh aliran filsafat materialis-
me, realisme, naturalisme, empirisme, dan positivis-
me (Klaus Bruhn 1991).
 Dalam tradisi komunikasi seperti dipopulerkan oleh
Craig, ada dua tradisi yang masuk dalam mahzab
kuantitatif, yakni sosiopsikologi dan sibernetika.
Sedangkan, aliran kualitatif adalah fenomenologi,
semiotik, sosiokultural, kritis dan retorika.
 Untuk memahami komunikasi sebagai ilmu yang
multi disiplin, ada baiknya lebih dahulu dilihat
bagaimana kedudukan ilmu komunikasi dalam
konteks ilmu pengatahuan. Komunikasi memiliki
filsafat bahwa kehidupan manusia sesunguhnya
ditentukan oleh tiga unsur, yakni unsur biologis,
unsur fisik, dan unsur social.
 Dengan unsure biologis dimaksudkan bahwa
manusia untuk mempertahankan hidupnya diatas
bumi ini memerlukan makanan yang berasal dari
tumbuhan dan hewani (biologis). Selain unsur
biologis manusia juga memerlukan udara, air, dan
tanah (fisik), serta kerjasama dengan manusia utk
mencapai tujuan hidupnya (yakni unsur sosial).
4. KONTEKS-KONTEKS KOMUNIKASI

Secara umum Konteks2 komunikasi adalah sbb:


 Komunikasi Intrapribadi (intrapersonal
communication) yaitu komunikasi yang terjadi dalam
diri seseorang yang berupa proses pengolahan informasi
melalui panca indera dan sistem syaraf manusia.
 Komunikasi Antarpribadi (interpersonal communi-
cation) yaitu kegiatan komunikasi yang dilakukan
seseorang dengan orang lain dengan corak
komunikasinya lebih bersifat pribadi dan sampai pada
tataran prediksi hasil komunikasinya pada tingkatan
psikologis yang memandang pribadi sebagai unik. Dalam
komunikasi ini jumlah perilaku yang terlibat pada
dasarnya bisa lebih dari dua orang selama pesan atau
informasi yang disampaikan bersifat pribadi.
 Komunikasi Kelompok (group communication) yaitu
komunikasi yang berlangsung di antara anggota suatu
kelompok. Menurut Burgoon dan Michael Ruffner dalam
Sendjaja,(1994) memberi batasan komunikasi kelompok
sebagai interaksi tatap muka dari tiga atau lebih individu
guna memperoleh maksud atau tujuan yang dikehendaki
seperti berbagi informasi, pemeliharaan diri atau pemecahan
masalah sehingga semua anggota dapat menumbuhkan
karakteristik pribadi anggota lainnya dengan akurat.
 Komunikasi Organisasi (organization communication)
yaitu pengiriman dan penerimaan berbagai pesan organisasi
di dalam kelompok formal maupun informal dari suatu
organisasi (Wiryanto, 2005:52).
 Komunikasi Massa (mass communication). Komunikasi
massa dapat didefinisikan sebagai suatu jenis komunikasi
yang ditujukan kepada sejumlah audien yang tersebar,
heterogen, dan anonim melalui media massa cetak atau
elektrolik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara
serentak dan sesaat.

Anda mungkin juga menyukai