puskesmas sawah besar bersama dengan bu cici. Paparan seminar tersebut membicarakan tentang.
1. Penyimpanan Vaksin
Satu kulkas hanya menggunakan satu stop kontak jangan digabungkan dengan stop kontak yang
lain.
Pemantau suhu ( menggunakan suhu ditempel diluar namun terdapat kabel didalamnya agar
saat mati lampu dapat mengecek suhu tidak dengan membuka kulkasnya )
Perekam Suhu
3. Pemeliharaan
Untuk membersihkan bungan es jangan menggunakan pisau tapi menggunakan kanebo basah
Saat dibersihkan pindahkan vaksin di cold box yang berisi cool pack yang setengah beku airnya
agar vaksin berada di suhu yang dibutuhkannya. Karna jika menggunakan cool pack yang isinya
beku semua maka ada vaksin yang tidak tahan dingin/ rusak jika terlalu beku.
Saat menyuntikan diliat kembali tgl kadaluarsa kalau exp 10/2019 maka artinya dapat digunakan
sampai tgl 31-10-2019. kalau exp by 10/2019 maka hanya dapat digunakan sampai tanggal
30/9/2019.
Perhatikan kembali pelarut vaksin karna setiap vaksin memiliki pelarut yang berbeda beda
Perhatikan juga tempat penyuntikan vaksin seperti BCG disuntikan kedalam intracutan
FORM KIPI dilaporkan via online ada atau tidak adanya KIPI
Pelaporan vaksin meliputi (Kohort , Register Bayi, PW Imunisasi, KIPI) laporan dikirim maximal tgl
2 di awal bulan kepada puskesmas.
5. Pengenalan Vaksin
Rekombinan : Hepatitis B
BCG : vaksin untuk tb , disuntikan secara intrakutan , masa vaksin 3 jam setelah dilarukan
DT : tidak perlu dilarukan kembali, penyuntikan secara IM , masa vaksin 4 minggu setelah
dibuka. Vaksin akan rusak pada suhu 0o C
Polio : tidak perlu dilarutkan . masa vaksin digunakan 2 minggu setelah dibuka , vaksin
menunjukan perubahan warna jika warna sudah mengalami pink fanta maka vaksin tidak
boleh digunakan.
MR : vaksin dilarutkan terlebih dahulu dengan pelarutnya, masa vaksin 6 jam setelah
dilarutkan , disuntikan secara subcutan di lengan bagian atas , saat ingin menyuntikan
perhatikan BB anak, vaksin dari india tapi MUI sudah menfatwakan bahwa boleh
digunakan.