Anda di halaman 1dari 25

PANDUAN TEKNIS

PEMELIHARAAN SUMUR BOR DALAM

2017

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM


DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
KATA PENGANTAR

Salah satu kegiatan PAMSIMAS adalah penyediaan sumber air dari sumur
bor, sumur bor yang telah selesai dibuat membutuhkan pemeliharaan
untuk mempertahankan kapasitas dan kualitas air yang dihasilkan.

Pedoman pemeliharaan sumur bor dalam (SBD) bertujuan untuk


memberikan panduan dasar kepada petugas tentang cara-cara yang tepat
dalam pekerjaan pemeliharan sumur bor dalam dilapangan.

Penyempurnaan pedoman pemeliharaan sumur ini akan lebih lengkap


apabila petugas atau pelaksana menambah pengetahuanya melalui
literature serta memperhatikan metode ini secara seksama, ditambah
dengan pengalaman praktis dilapangan.

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... 2


DAFTAR ISI ................................................................................................................... 3
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................... 4
DAFTAR TABEL ......................................................................................................... 4
1 Pendahuluan ................................................................................................................ 5
1.1 Latar Belakang ..................................................................................................... 5
1.2 Tujuan Pemeliharan ............................................................................................ 5
1.3 Identifikasi Teknis Penyebab Kerusakan ......................................................... 6
2 Persyaratan .................................................................................................................. 8
2.1 Kondisi Sumur ...................................................................................................... 8
2.2 Pelaksana ............................................................................................................. 8
2.3 Metode pemeliharaan ......................................................................................... 9
3 Metode Pengocokan dengan Udara ........................................................................ 9
4 Metode Penyemburan Air Berkecepatan Tinggi .................................................. 17
5 Metode Pemompaan Berlebih (Over Pumping) ................................................... 22
6 Metode Pencucian Balik .......................................................................................... 24

3
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 : Susunan perangkat pemeliharaan dengan tekanan udara ......... 13

Gambar 2 : Konfigurasi perangkat pencucuian sumur ......................................... 14

Gambar 3 : Double Packer peralatan opsional untuk menambah efektivitas


pemeliharaan dengan pencucian udara tekanan tinggi,
disarankan hanya digunakan bagi sumur dengan casing yang
cukup kuat (pipa PVC Tebal minimal S-10, atau pipa logam) ............ 16

Gambar 4 : Alat Sembur (jetting tools) dengan nozel .......................................... 19

Gambar 5 : Peralatan sembur (jetting tool) untuk pemeliharaan sumur


dengan pencucian metode penyemburan air kecepatan tinggi .......... 22

Gambar 6 : Bridging particles, Butiran partikel berukuran kecil membentuk


“jembatan” diantara partikel yang lebih besar, sehingga
menghambat aliran air dalam formasi batuan,m kondisi demikian
sulit di atasi dalam pencucian ............................................................ 23

DAFTAR TABEL
Tabel 1 Ukuran Pipa Untuk Pemeliharaan Pencucian Sumur (Air Lift) .......... 13

4
1 Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Sumur Bor Dalam (SBD) setelah selesai dibangun dan kemudian dioperasikan,
maka di dalam sumur bor tersebut akan terjadi proses aliran air tanah dari dalam
aquifer atau lapisan pembawa air selama operasi pemompaan.

Dalam jangka waktu tertentu, produktivitas dan kualitas sumur dapat mengalami
penurunan disebabkan adanya perubahan konfigurasi material atau pori lapisan
pembawa air (aquifer) karena adanya sumbatan dalam saringan sumur bor,
kerusakan pompa, atau dapat juga karena terjadinya gejala alami seperti
perubahan musim. Dampaknya jumlah cadangan air tanah dalam lapisan
pembawa air menjadi menyusut atau mengalami perubahan kapasitas.

Dalam kegiatan pemeliharaan, perubahan secara alami tidak dapat ditanggulangi


secara teknis dari pemeliharaan sumur sehingga tidak akan dibahas dalam
pedoman ini.

1.2 Tujuan Pemeliharan

Tujuan dari pemeliharaan sumur bor dalam (SBD) adalah:

a) untuk mempertahankan atau memulihkan kemampuan produksi dan


kualitas air yang diambil selama penggunaan SBD oleh masyarakat;
b) meningkatkan pemahaman kepada masyarakat dan Tim Pendampin
Teknis hal-hal teknis yang terkait dengan pemeliharaan sumur bor dalam;
c) memberikan panduan teknis yang mudah dan sederhana dalam kegiatan
pemeliharaan oleh masyarakat.

Beberapa keuntungan pemeliharaan sumur bor dalam adalah sebagai berikut:


a) Meningkatkan porositas dan permeabilitas aquifer atau lapisan pembawa
air.
b) Menstabilkan aquifer atau formasi lapisan pembawa air disekitar saringan
yang bertujuan: (a) material aquifer atau lapisan pembawa air tidak

5
terbawa aliran air kedalam sumur: (b) air yang dipompa bebas pasir; (c)
umur pompa lebih lama: (d) air yang didistribusikan ke pengguna cukup
estetis dan sehat tidak mengandung endapan.
c) Mencegah kerusakan atau penurunan produktivitas sumur karena korosi,
abrasi, dan inkrustasi

1.3 Identifikasi Teknis Penyebab Kerusakan

Konstruksi sumur bor dalam (SBD) yang dibangun mengikuti standar teknis atau
spesifikasi teknik telah dilengkapi dengan gravel pack atau kerikil pembalut,
namun dalam keadaan normal aliran air dalam aquifer disekitar sumur masih
mungkin membawa material yang berasal dari formasi batuan sekeliling sumur
yang ikut terbawa aliran air ke arah sumur.

Material yang terbawa mempunyai sifat yang bervariasi tergantung formasi


batuan setempat, seperti variasi ukuran butiran material. Variasi butiran ada yang
berbutir halus dan lunak, ada yang berbutir halus tetapi keras, atau bahkan
terdapat butiran material yang kasar dan tajam baik lunak maupun keras.

Pompa sumur bor pada saat dioperasikan terjadi proses hisapan yang
menimbulkan turbulensi air di dalam sumur. Turbulensi yang cukup kuat
mengakibatkan material halus dari formasi batuan tetap masuk kedalam sumur,
lolos dari gravel pack dan saringan sumur. Material yang belum mengendap akan
terhisap atau ikut terpompa, dimana ada sebagian material yang hancur karena
terpukul oleh putaran kipas (impeler) pompa dan ada juga yang tidak hancur
karena cukup keras yang mengikis (mengerosi atau mengabrasi) kipas pompa.
Sebagiaan material ada juga yang tersangkut pada saringan (strainer) pompa,
sehingga pompa akan tersumbat yang menyebabkan pompa bekerja lebih keras.
Hal ini menyebabkan pompa mudah rusak, akhirnya mengurangi atau bahkan
menghentikan produksi sumur.

Jumlah pasir dari formasi yang terpompa mungkin banyak, ada kalanya pompa
tetap bekerja optimal (tergantung kualitas) atau karena sifat pasir yang lunak
yang tidak menggangu kinerja pompa. Tetapi berkurangnya material sekeliling
sumur karena terus menerus terpompa akan menimbulkan rongga. Rongga yang
6
semakin membesar dapat runtuh dengan tiba tiba, sehingga menimbulkan
kerusakan konstruksi sumur secara keseluruhan, misalnya terjadi patahnya
instalasi sumur dan sumur tidak dapat dipakai lagi.

Material yang berasal dari formasi batuan apabila jumlahnya sedikit dan ukuranya
kecil, maka dapat diabaikan. Dalam jangka waktu yang lama sumur atau pompa
tidak mengalami kerusakan, tetapi jika kandungan material cukup banyak maka
akan memperpendek usia pompa atau usia sumur.

Material yang terpompa secara terus-menerus dapat terbawa sampai jaringan


perpipaa distribusi hingga sampai ke rumah-rumah pengguna air. Jumlah material
serta ukuran material yang harus sesuai dengan kecepatan aliran. Jika jumlah
material banyak namun kecepatan alirannya lambat, maka akan menimbulkan
endapan dalam saluran. Endapan ini lama-kelamaan akan mengeras dan jika
semakin banyak sehingga dapat menyumbat saluran distribusi.

Material yang terpompa dan tidak terendapkan dalam bentuk suspensi atau
terlarut, secara kimiawi atau fisik dapat pula tertinggal atau menempel pada
saringan sumur dan membentuk endapan saringan sumur. Proses ini dinamakan
inkrustasi. Sumbatan yang cukup banyak akan mengurangi produktivitas dan
efisiensi sumur, selanjutnya akan menyumbat saringan sama sekali.

Selain menimbulkan endapan yang bersifat kimia, material juga bersifat abrasif
yang mampu membuat lubang atau celah (slot opening) pada saringan sumur
yang dapat membesar dan korosif. Sifat korosif ini terjadi umumnya pada
saringan logam, sedangkan abrasi terjadi pada saringan non-logam.

Kegiatan pemeliharaan sumur adalah kegiatan dalam upaya melepaskan material


yang menempel dan menyumbat saringan sumur dan menstabilkan susunan butir
material lapisan pembawa air atau aquifer. Jika kegiatan ini berhasil, maka pori
antar butir atau void dalam lapisan pembawa air menjadi besar dan terbuka,
dengan demikian meningkatkan produktivitas sumur kembali.

7
2 Persyaratan
2.1 Kondisi Sumur

Pemeliharaan sumur bor dalam (SBD) hanya dilakukan pada sumur yang
kondisinya masih atau sedang aktif operasional atau tidak dalam keadaan rusak
atau telah lama tidak beroperasi dan tidak ada aktivitas pemompaan.

Operasional sumur yang terhenti lama, memungkinan terjadinya penyumbatan


oleh material yang mengeras atau tersementasi karena proses kimiawi atau
hidrogeologis. Jika demikian maka langkah yang diambil adalah melakukan
perbaikan (repair) atau harus mengganti dengan sumur baru.

Panduan utama dalam melaksanakan pemeliharaan sumur bor dalam (SBD) agar
efektif dan tidak menimbulan kerusakan dalam pelaksanaannya adalah perlunya
referensi gambar teknis konstruksi sumur tersebut. Hal ini diperlukan agar
diketahui susunan konstruksi seperti posisi saringan dan panjang saringan yang
dipasang. Hal ini diperlukan agar pada saat melakukan salah satu kegiatan
pemeliharaan seperti peniupan atau pengocokan dapat dilakukan secara tepat
pada posisi yang seharusnya. Dengan demikian juga mengurangi resiko
kerusakan pada bagian lainnya.

2.2 Pelaksana

Kegiatan pemeliharan sumur dilakukan oleh orang atau pelaksana yang


memahame persoalan teknis sumur bor dalam (SBD), sehingga memerlukan
Tenaga Supervisor yang ahli dan paham terhadap teknologi sumur bor dalam
(SBD) dan geohidrologi.

Pelaksana pekerjaan yang menangani kegiatan pemeliharaan setidaknya


mempunyai pengalaman dibidang pelaksanaan pemboran dan konstruksi sumur.

Bila pekerjaan ini dikontrakkan disyaratkan kepada penyedia jasa/kontraktor


dengan kualifikasi yang sesuai dengan pekerjaan ini yaitu pemboran. Dan jika
pekerjaan ini dilakukan oleh masyarakat sendiri, maka persyaratan pengetahuan

8
teknis dan pengalaman harus dimiliki yang setara dengan mereka yang sudah
pengalaman sesuai dengan ketentuan tersebut.

2.3 Metode pemeliharaan

Pemeliharaan sumur bor dalam di Pamsimas pada hakekatnya sama dengan


proses development dalam pemboran sumur bor pada umumnya, namun
pemeliharaan ini sifatnya lebih sederhana, baik peralatan maupun prosesnya. Hal
ini dikarenakan dalam pemeliharaan ini tidak lagi terdapat mudcake, atau bentonit
yang menempel di dinding sumur maupun gravelpack.

Sumur bor dalam (SBD) PAMSIMAS diameternya relatif kecil walaupun cukup
dalam. Pemeliharaan SBD banyak metodenya namun tidak semuanya
direkomendasikan. Metode yang direkomendasikan adalah:

1. Metode pengocokan dengan udara


2. Metode water jeting
3. Metode Penyemburan Air Berkecepatan Tinggi
4. Metode Pemompaan Berlebihan (Over Pumping)
5. Metode Pencucian Balik

Metode lainnya tidak direkomendasikan karena lebih berpotensi menimbulnya


kerusakan bila tenaga pelaksananya kurang berpengalaman.

3 Metode Pengocokan dengan Udara

Metode ini oleh beberapa praktisi di Indonesia sering juga disebut atau termasuk
dalam metode Air Jetting atau tekanan udara.

Pemeliharan dengan menggunakan tekanan udara sering dan sangat umum


digunakan karena sangat efektif dan mudah dilaksanakan.

Peralatan yang diperlukan untuk metoda ini terdiri dari:


9
1. Kompressor udara, lengkap dengan tangki udara, katup pengaman, meter
tekanan udara,
2. Selang/pipa fleksibel tekanan tinggi,
3. Pipa penghantar udara atau disebut saluran udara,
4. Pipa penghantar air atau eductor pipe, dalam hal ini sering disebut pipa
penghantar,
5. Tripot kaki tiga, tacle block dan rantai pengerek
6. Peralatan bantu lainya seperti klem, keni, kunci kunci pipa, dll.

Pada prinsipnya pemeliharaan dengan metode ini adalah meniupkan udara


bertekanan tinggi dengan menggunakan kompresor yang dilengkapi tangki udara
bertekanan tinggi. Untuk alasan keamanan, kompresor udara mutlak harus
dilengkapi dengan katup pengaman (safety valve) serta meter tekanan udara.

Cara kerjanya adalah udara tekanan tinggi disemburkan melalui saluran udara.
Ujung saluran udara terletak di bawah ujung pipa penghantar. Udara tersebut
diharapkan dapat mendorong keluar semua kotoran, sehingga keluar bersama air
sumur. Kotoran dari dalam sumur biasanya berupa endapan lumpur, pasir atau
bahkan kerikil, lumut atau jelly atau slime yang berasal dari pertumbuhan bakteri,
dan benda benda asing, yang sengaja atau tidak sengaja masuk kedalam sumur.

Susunan peralatan terdiri dari rangkaian pipa penghantar yang di dalamnya


dirangkaikan pula pipa dengan diameter lebih kecil sebagai saluran udara
tekanan tinggi.

Saluran udara dan pipa penghantar dimasukan ke dalam sumur dengan


system pengaturan sedemikian rupa, sehingga masing-masing peralatan ini dapat
dinaikan dan diturunkan. Saluran udara dan pipa penghantar harus cukup mampu
menahan tekanan tinggi sehingga tidak rusak jika rangkaian pipa tersebut di naik-
turunkan.

Kompresor harus dilengkapi dengan pengukur tekanan udara dan katup


pengaman terhadap kelebihan tekanan (safety valve), katup harus dapat dibuka
dengan cepat (atau dapat diatur otomatis terbuka pada tekanan berlebihan) dan
dipasang pada pipa keluar tangki udara.

10
Pemeliharaan sumur dengan udara tekanan tinggi, jika dilaksanakan oleh
operator yang berpengalaman akan efektif. Metoda tersebut memiliki beberapa
kelebihan, antara lain mampu menyedot material halus dan pasir yang terkumpul
di formasi batuan dekat saringan atau gravel pack. Kelebihan lainnya dalam
operasional menaik-turunkan rangkaian pipa penghantar dan saluran udara
tekanan tinggi tidak memerlukan unit mesin bor (drilling rig) tetapi cukup dengan
unit tripod yang dilengkapi dengan tackle block.

Untuk keperluan pemeliharaan sumur dengan tebal kolom air sampai sepanjang
110 m, diperlukan tekanan udara sekitar 11 kg/cm2, sehingga kompressor harus
mampu menyediakan tekanan udara tidak kurang dari 11 kg/cm2. Gambar 1
memperlihatkan metoda menempatkan pipa penghantar dan saluran udara dalam
sumur. Tabel 1 menunjukan ukuran pipa penghantar dan saluran udara yang
dianjurkan untuk digunakan pada bermacam-macam diameter casing sumur.
Dalam pelaksanaan dapat dilakukan penggunaan berbagai variasi ukuran
penghantar air dan saluran udara, tetapi kombinasi seperti pada Tabel 1 telah
menunjukan hasil yang baik.

Pemakaian Tabel 1 sebagai contohnya untuk sumur dengan ukuran 150 mm (6


inchi) diperlukan pipa penghantar 100 mm (4 inch) panjangnya hingga mencapai
kedalamami ±0,5 meter di atas saringan paling bawah.

Pipa saluran udara dengan ukuran 38 mm (1,5 inch) dimasukan ke dalamnya


sampai ± 0,5 meter di atas ujung bawah pipa penghantar. Ujung atas (pangkal)
pipa penghantar dihubungkan dengan penutup 100x75x100 mm dengan reduser
dan lubang di mana pipa udara dimasukan.

Pipa penghubung (discharge pipe) berukuran 75 mm (3 inch) dipasang pada


penutup untuk membuang air sebagai debit keluar dari daerah kerja. Seluruh
peralatan dipasang pada ujung atas casing sumur dengan menggunakan penjepit
(klem) pipa yang kuat.

Peralatan lainnya adalah kompresor bertekanan setidaknya 11 kg/cm2 (156 Psi)


dengan kapasitas ±290 lt/det (600 ft3/menit), unit peralatan untuk menggantung
dan mengangkat berupa tripot kaki tiga dan tacle block, rantai berkapasitas

11
kekuatan angkat tidak kurang dari 5 ton yang berguna untuk menaik-turunkan
serta menahan pipa penghantar dan saluran udara, kemudian pipa bertekanan
tinggi dan lentur (Hose) yang berukuran diameter 50 mm dengan panjang 10
meter atau lebih digunakan untuk menghubungkan pangkal saluran udara ke
tangki udara (kompresor), pengukur tekanan dan katup pelepas tekanan.

Susunan rangkaian peralatan ini dapat dimodifikasi menjadi lebih efektif dan baik
jika pada bagian bawah saluran udara dilengkapi dengan double packer seperti
pada gambar 2.

Pemeliharaan sumur dengan pencucian memakai tekanan udara akan


memberikan hasil yang sangat baik jika perbandingan saluran udara yang
terbenam (submergence) ±60%, artinya saluran udara yang terbenam dalam air
dibagi dengan total panjang pipa keseluruhan adalah 60%. Sebagai contoh,
panjang saluran udara 60 meter dan muka air statis 20 meter di bawah
permukaan tanah, panjang bagian yang terbenam 40 meter atau 66%.

Jika pencucian sumur dengan tekanan udara dimulai, kemudian muka air turun
sampai 24 meter, maka panjang bagian yang terbenam akan berkurang hanya
tinggal 36 meter, jadi perbandingan bagian yang terbenam selama peniupan
adalah 60% (36/60 x 100%).

Petugas pencucian sumur yang terampil dapat memperoleh hasil yang baik
dengan perbandingan bagian yang terbenam sampai 30% selama peniupan.

12
Gambar 1: Susunan perangkat pemeliharaan dengan tekanan udara

Tabel 1 Ukuran Pipa Untuk Pemeliharaan Pencucian Sumur (Air Lift)

Ukuran casing Pipa Pipa Penghantar


Debit-pemompaan
sumur Penghantar Air Udara
(liter/detik)
(mm) (mm) (mm)
1,0 – 3,8 100 50 12,5
3,5 – 5,0 127 75 25,4
5,0 – 6,3 152 89 25,4
6,3 – 9,5 203 100 38,1
9,5 – 15,8 203 127 38,1
15,8 – 25,2 203 152 50,8
25,2 – 44,2 254 203 63,5

I
13
Sebelum pencucian sumur dimulai, gambar konstruksi sumur dan data spesifikasi
sumur harus tersedia dan dipelajari.

Gambar 2: Konfigurasi perangkat pencucuian sumur

Pencucian dimulai dengan tahap pertama, yaitu menurunkan pipa penghantar air
sampai kira- kira 50 cm diatas ujung bawah segmen saringan. Pipa saluran udara
ditempatkan sampai ujung bawahnya berada 30 cm diatas ujung pipa penghantar
air. Udara tekanan tinggi dari tangki kompresor ditiupkan masuk melalui pipa
udara dengan membuka katup/keran Air akan terdorong keluar melalui pipa
penghantar selama peniupan berlangsung, dan sumur seperti dipompa peniupan
dilakukan sampai air terlihat bebas dari lumpur dan pasir atau kotoran lainnya.

Tahap pertama dilanjutkan menerus ke tahap kedua yaitu katup outlet tangki
kompresor ditutup, sehingga tekanan di dalam tangki kompresor mencapai 100-
150 psi atau 10–11 kg/cm2. Pada saat yang bersamaan saluran udara diturunkan
sampai ujung bawahnya berada 30-50 cm dibawah ujung pipa penghantar, katup
segera dibuka secara tiba-tiba da udara dapat masuk kedalam sumur.

Hal ini cenderung mengocok sumur dan mengeluarkan air dari akuifer masuk
melewati gravelpack dan celah saringan (screen slot) mengalir kedalam sumur.
14
Biasanya tekanan yang singkat namun kuat dari udara akan mengakibatkan air
menyemprot atau menyembur dari casing sumur dan pipa penghantar air di
permukaan tanah. Proses kemudian pipa udara ditarik ke atas hingga ujungnya
pipa udara pada posisi diatas ujung pipa penghantar air lalu udara dilepaskan ke
sumur, maka akan terjadi seolah air sumur dipompa dengan tekanan udara,
(sering disebut sebagai air lift). Sampai disini berarti telah tercapai satu silklus
pencucian sumur dengan pengocokan.

Siklus pengocokan diulangi terus sampai air bebas dari material halus dan pasir.
Selanjutnya peralatan diangkat pada posisi baru 50 sampai 80 cm dari posisi
sebelumnya dan prosedur siklus pengocokan diulangi lagi hal ini dilakukan terus
disemua segmen saringan sumur sampai seluruh saringan mengalami
pengocokan dan air menjadi bersih.

Setelah seluruh saringan mengalami pencucian, peralatan diturunkan semua


didekat dasar sumur dengan posisi ujung pipa saluran udara berada diatas ujung
pipa penghantar air. Posisi ini disebut sebagai posisi pemompaan dengan air lift.
Proses terakhir dimaksudkan untuk membersihkan sisa-sisa material kotoran
yang terkumpul didasar sumur. Setelah pencucian dengan udara selesai, sumur
diukur kedalamannya, jika masih ada pasir yang tertinggal maka sumur harus
dipompa kembali.

Metoda ini sangat cocok untuk semua tipe saringan, khususnya saringan PVC.
Namun perlu hati hati karena beberapa sumur kadang kadang dibuat dengan
menggunakan pipa yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang dipersyaratkan
atau tidak ada data spesifikasi pipa dan saringan yang digunakan, sehingga tidak
mampu menahan tekanan air balik (water hammer), atau tekanan tinggi udara
dari kompresor.

Konfigurasi kedua jenis pipa dapat saja terangkat naik atau melonjak-lonjak
sehingga merusak konstruksi sumur. Lonjakan dan goyangan itu disebabkan
tekanan udara yang terlalu kuat atau berat pipa yang tidak cukup. Kemungkinan
terjadi pipa bagian bawah terayun ayun dan memukul casing atau saringan.

15
Penataan penjepit (klem) yang baik, ketrampilan dan pengalaman sangat
mempengaruhi kesuksesan prosedur pemeliharaan ini.

Gambar 3: Double Packer peralatan opsional untuk menambah efektivitas pemeliharaan dengan
pencucian udara tekanan tinggi, disarankan hanya digunakan bagi sumur dengan casing yang
cukup kuat (pipa PVC Tebal minimal S-10, atau pipa logam)

16
4 Metode Penyemburan Air Berkecepatan Tinggi

Metode ini cukup efektif digunakan dalam pemeliharaan sumur dengan


pencucian, terutama pada sumur yang menggunakan jenis celah (slot) saringan
menerus (continuous slot) atau wire wund screen atau pada instalasi saringan
sumur yang menerus tanpa adanya sisipan blank casing atau pipa buta.

Keuntungan metoda ini adalah:


1. Energi pencucian terpusat pada daerah sempit yang akan menghasilkan
efektifitas tinggi.
2. Setiap bagian saringan dapat terpilih untuk dilakukan pencucian, jika
lubang saringan cukup baik, dimungkinkan semburan dapat masuk
kedalam formasi lapisan pembawa air disekitar saringan, selanjutnva
akan terjadi prose pencucian sumur yang sempurna.
3. Metoda ini relative mudah dilaksanakan dan tidak menimbulkan
kerusakan pada waktu pelaksanaan pekerjaan yang berlebihan.

Peralatan utama yang dibutuhkan adalah :


1. Alat penyemburan (jetting toolls) yang relatif sederhana.
2. Pompa air bertekanan tinggi.
3. Swivel dan sumber air atau bak penampung air.
4. Tripot, dilengkapi tacle block dan rantai pebgerek

Semburan air berkecepatan tinggi yang bekerja pada lubang saringan akan
menggoyah dan mengatur kembali partikel-partikel kerikil dan pasir pada formasi
batuan atau akuifer yang berada disekitar saringan menjadi lebih stabil.

Gumpalan lumpur yang terendapkan atau menempel pada dinding sumur dari
sisa- sisa proses pemboran yang masih tertinggal atau lumpur dari formasi yang
terbawa aliran air tanah dan tertahan di gravel pack akan hancur dan tergerus
aliran tekanan tinggi, sehingga dapat dikeluarkan dengan mudah. Gerakan
penyemburan juga akan memperbaiki kerusakan formasi yang mungkin terjadi
setelah proses pemboran atau selama sumur beroperasi.

17
Metoda penyemburan dengan kecepatan tinggi untuk pemeliharaan dengan
pencucian sumur merupakan metoda yang baru, tetapi metoda ini telah
dibuktikan paling efektif untuk saringan lilitan (wire wund) dan saringan kisi.
Metoda ini adalah proses penyemburan air secara horizontal didalam sumur
dengan membangkitkan aliran berkecepatan tinggi yang dipancarkan melalui
lubang saringan.

Dengan memutar alat sembur (jetting tool) secara perlahan dan menaik turunkan
secara bertahap dengan teratur, seluruh permukaan saringan akan mendapatkan
hantaman yang kuat dari semburan atau aliran air berkecepatan tinggi.

Diperlukan beberapa peralatan khusus yaitu sambungan putar (swifel) antara


selang dan pipa agar memudahkan pekerjaan, penjepit atau klem dengan
pegangan untuk memutar pipa.

Sebagai contoh metoda penyemburan untuk sumur dengan diameter 4 inchi,


menggunakan pipa sembur berukuran 1 ½ inchi.

Jika di lokasi tidak terdapat sumber air jernih untuk menyembur, maka air yang
menyembur keluar dari sumur dalam pekerjaan ini harus ditampung lebih dahulu
dan diusahakan sempat mengendapkan material yang terbawa, atau jika perlu
digunakan saringan atau bak tandon air atau bak pengendap.

Dalam operasi pekerjaan ini, pada dasarnya prosedur semburan akan menambah
air kedalam sumur dengan tekanan tinggi, tetapi jumlahnya tergantung ukuran
nozel dan tekanan pompa. Jika lebih banyak air yang keluar dari sumur dari pada
volume air yang ditambahkan dengan tekanan, permukaan air sumur akan tetap
bertahan di bawah muka air statis (static water level / swl) sehingga akan terjadi
gerakan air dari formasi melalui screen. Gerakan air ke dalam sumur membantu
menghilangkan

Hal ini akan menyebabkan material halus terlepas dari dinding sumur akibat
penyemburan dan keluar bersama air yang terpompa, sehingga terjadi proses
pencucian sumur secara efisien.

18
Peralatan yang dibutuhkan untuk pekerjaan ini adalah alat sembur (jetting tool)
dengan dua lubang nozel atau lebih, pompa tekanan tinggi, selang tekanan tinggi
dan koneksi, serangkaian pipa, dan tangki air atau wadah pasokan air lainnya.

Bila memungkinkan ditambahkan pompa atau pengangkat air dengan peniup


udara (air lift) guna menaikkan atau memompa air selama proses ini berjalan.

Peralatan sembur yang dipakai untuk pencucian sumur dengan diameter kecil
seperti pada Gambar 4.

Gambar 4 : Alat Sembur (jetting tools) dengan nozel

Alat penyemburan untuk pencucian sumur dengan diameter yang besar adalah
alat penyemburan dengan 4 lubang sembur (nozel). Jika menggunakan 2 lubang
sembur masing-masing lubang berjarak 180 derajat, untuk 3 lubang sembur
berjarak 120 derajat, sedang untuk 4 lubang sembur berjarak 90 derajat. Posisi
nozel itu dimaksudkan untuk menjaga keseimbangan tekanan hidrolik. Bila
tekanan semburan tidak merata karena perbedaan besar lubang atau karena

19
posisinya tidak tepat, kemungkinan alat sembur (jetting tool) akan selalu memukul
pipa ataau saringan sumur ke satu sisi saja dan dapat mengakibatkan pecahnya
saringan.

Untuk sumur berdiameter kecil atau spesifikasi saringan yang lemah, atau tidak
diketahui, maka untuk keamanannya disarankan lubang sembur (nozel)
ditempatkan pada tutup bawah pipa sembur, hanya satu lubang sembur, tetapi
sudah cukup efektif.

Prosedur pekerjaan ialah dengan menurunkan peralatan pipa sembur pada titik
didekat dasar segmen saringan, ujung pipa bagian atas dihubungkan dengan
sambungan putar (swivel) dan pompa bertekanan tinggi (pompa piston atau
seperti pompa lumpur pada pemboran putar).

Ukuran pipa harus cukup besar untuk menjaga kerugian gesekan ke tingkat yang
wajar. Ukuran yang paling umum digunakan adalah pipa standar dengan
ketentuan seperti table dibawah ini:

50 gpm 100 ft
11/2 inch
35 gpm 200 ft
100 gpm 100 ft
2 inch
75 gpm 200 ft
300 gpm 100 ft
3 inch
200 gpm 200 ft

Penggunaan ukuran ini akan menimbulkan kerugian gesekan dalam batas wajar.

Kecepatan terendah semburan yang dianggap efektif adalah sekitar 100 ft/detik,
hasil yang lebih baik dapat diharapkan saat tekanan ditingkatkan sehingga
menghasilkan kecepatan 150 ft/detik sampai 300 ft/detik. Kecepatan yang sangat
tinggi tidak menghasilkan manfaat tambahan yang seimbang dengan biaya
tambahan. Kecepatan yang diperoleh dengan menggunakan tekanan tinggi
sekitar 500 psi dapat menyebabkan beberapa abrasi, terutama saringan yang
terbuat kuningan.

20
Pompa harus bisa dioperasikan dengan tekanan ±10,5 kg/cm2 (150 psi) dengan
debit ± 0,7 lt/det untuk lubang sembur berdiameter 4,75 mm atau 1,0 lt/det untuk
lubang sembu 6,0 mm.

Selama air dipompakan melalui lubang sembur ke dalam formasi lapisan


pembawa air melewati saringan, alat sembur diputar perlahan-lahan sehingga
mampu mencuci dan menstabilkan formasi disekitar dasar saringan. Kemudian
alat sembur secara perlahan-lahan diangkat dengan selang beberapa cm. Proses
ini diulang terus sampai seluruh panjang saringan secara sempurna dilakukan
pencucian.

Selama pelaksanaan proses penyemburan, sumur dipompa dengan pompa


hisap, air lift atau metoda lain dengan debit lebih besar dari pada debit air yang
disemburkan. Air yang dipompa dari sumur ditampung dalam bak penampung air,
tampungan air tersebut digunakan kembali untuk air penyemburan.

Setelah selesai proses penyemburan sumur diukur kedalamannya, kumpulan


material halus dan pasir di dasar sumur dipompa dengan pompa pasir.

21
Gambar 5: Peralatan sembur (jetting tool) untuk pemeliharaan sumur dengan pencucian metode
penyemburan air kecepatan tinggi

5 Metode Pemompaan Berlebih (Over Pumping)

Metode pencucian yang paling sederhana untuk membersihkan material halus


dari lapisan pembawa air adalah dengan pemompaan yang berlebih (over
pumping).

22
Pemompaan berlebih adalah memompa sumur dengan debit yang lebih tinggi
dari debit operasi.

Pemompaan berlebih memberikan manfaat dan kepastian bahwa sumur yang


dapat dipompa dengan pemompaan berlebih berarti dapat dipompa dengan debit
operasi (yang lebih rendah) tanpa menimbulkan kerusakan.

Beberapa kekurangan metoda ini hingga sering tidak digunakan yaitu :


1. Pemompaan berlebih masih menyisakan gumpalan pasir, terutama yang
mengeras pada formasi, atau masih terdapatnya susunan butir material
formasi yang membentuk jembatan (bridge) sehingga formasi tidak
seluruhnya dapat stabil.
2. Memerlukan pompa dengan kapasitas debit yang tinggi, sehingga biaya
pengadaannya terlalu mahal.
3. Biasanya pompa dengan debit tinggi tidak bisa masuk pada Pump
chamber.

Gambar 6 : Bridging particles, Butiran partikel berukuran kecil membentuk “jembatan” diantara
partikel yang lebih besar, sehingga menghambat aliran air dalam formasi batuan, kondisi demikian
sulit di atasi dalam pencucian

Pompa yang biasa digunakan untuk pengoperasian sumur produksi juga bisa
digunakan untuk pemeliharaan dengan pemompaan berlebih, tergantung dari
jenis pompa. Jika dipompa dengan kecepatan yang lebih tinggi akan mengurangi
efisiensi pompa. Pada pemompaan berlebih, bila pompa mampu menyedot
material yang cukup besar atau kasar, tidak jarang pompa menjadi terkunci atau

23
putaran impeler terganjal material tersebut sehingga macet dan pompa harus
dibongkar untuk dibersihkan atau diperbaiki jika terjadi kerusakan.

6 Metode Pencucian Balik

Ada beberapa metoda pencucian balik dalam proses pencucian sumur, tetapi
metoda yang paling baik adalah pengangkatan air ke permukaan dan kemudian
membiarkan air kembali mengalir ke dalam sumur melalui pipa kolom pompa.

Metoda ini memerlukan peralatan "pompa dalam" (turbine pump) tanpa katup
bawah. Pompa dijalankan dan ketika air sudah terangkat ke permukaan tanah,
pompa dengan tiba-tiba dimatikan. Air dalam pipa kolom pompa kemudian turun
kembali dalam sumur.

Pompa dijalankan dan dimatikan secepat mungkin sesuai dengan kemampuan


mesin dan pompa. Akibat dari hal tersebut muka air akan naik dan turun secara
bergantian menghasilkan aliran turbulen ke dalam dan aliran keluar melalui
lubang (slot) saringan.

Prosedur ini dilakukan terus-menerus untuk menghilangkan material halus dan


pasir oleh gerakan pengocokan, juga biasa disebut "raw-hiding" sumur. Metoda
ini untuk beberapa sumur memberikan hasil yang memuaskan, tetapi secara
umum pengocokan tidak cukup memberikan hasil yang maksimal. Penggunaan
pompa turbin dalam proses ini diperlukan kehati-hatian serta perlu disadari bahwa
terdapat resiko pompa turbin mudah rusak karena sangat riskan terhadap
gerusan pasir keras, baik pada impeler maupun komponen lain seperti pada saft
dan bearing pompa turbin

Untuk sumur dengan muka air tanah yang dangkal tidak dianjurkan untuk dipakai,
demikian juga untuk sumur dengan diameter jambang pompa (pump chamber)
kecil dan tipis.

Jika muka air tanah statis (swl) kurang dari 4 meter dan debit jenis sumur (Qs)
cukup besar dapat digunakan pompa sentrifugal.

24
Pada penggunaan dengan pipa sentrifugal, konfigurasi pipa hisap harus dipasang
sepanjang sumur, atau dengan kata lain, ujung pipa hisap bagian bawah harus
dibenamkan sampai dekat dasar sumur, kurang lebih 30-50 cm dari dasar sumur,
dimaksudkan agar mampu menghisap endapan-endapan yang terakumulasi di
dasar sumur.

Pencucian ini hanya sebatas pada material lepas pengotor sumur, misalnya
kerikil, pasir dan lumpur yang belum mengeras dan mengganggu aliran. Untuk
material seperti lumut dan slime dari bakteri besi atau bakteri lain yang tumbuh
dan tertambat dalam sumur tidak akan selalu dapat terlepas dan tersedot pompa.

25

Anda mungkin juga menyukai