Anda di halaman 1dari 9

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

MONITORING DAN EVALUASI PENERAPAN UU KIP


PPID PEMBANTU DAN SATKER PENDIDIKAN
DI WILAYAH KOTA BANDUNG TAHUN 2017

1
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
MONITORING DAN EVALUASI PENERAPAN UU KIP
PPID PEMBANTU DAN SATKER PENDIDIKAN
DI WILAYAH KOTA BANDUNG
TAHUN 2017

I. Latar Belakang

Dimulai tahun ini, Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Bandung


selaku PPID Utama Kota Bandung akan melakukan monitoring terhadap
penerapan keterbukaan informasi di Wilayah Kota Bandung. Rangkaian
kegiatan monitoring dan evaluasi penerapan Undang-undang
Keterbukaan Informasi Publik dilakukan Dinas Komunikasi dan
Informatika Kota Bandung selaku PPID Utama Kota Bandung untuk
mengawal penerapan Undang-Undang Keerbukaan Informasi Publik (UU
KIP) dan keterbukaan informasi pada umumnya.

Pada tahun ini, Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Bandung


selaku PPID Utama Kota Bandung melakukan monitoring terhadap 4
kewajiban yang diamanatkan peraturan perundangan terkait informasi
publik, yaitu kewajiban mengumumkan informasi publik, kewajiban
menyediakan informasi publik setiap saat, kewajiban membentuk dan
mendukung keberadaan Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi
(PPID), serta kewajiban menyusun dan menerapkan standar operasional
pelayanan informasi publik.

Penerapan UU KIP oleh PPID Pembantu dan Satker Pendidikan juga


memiliki nilai strategis. Transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan
pelayanan publik merupakan wujud dari demokratisasi pemerintahan
yang dapat melahirkan kepercayaan publik guna mendorong
pemenuhan hak terhadap akses informasi publik tanpa melalui proses
sengketa. Namun diharapkan hal itu akan memberikan kontribusi
terhadap peningkatan kualitas penyelenggaraan pemerintahan dan
pelayanan publik yang diharapkan berdampak langsung kepada warga
secara luas.

Keterbukaan informasi memerlukan komitmen dan keterlibatan seluas-


luasnya PPID Pembantu dan Satker Pendidikan sebagai penyelenggara

2
Negara, khususnya di Kota Bandung, yang pada akhirnya terlihat dalam
pelayanan informasi publik yang memudahkan warga mengakses dan
memanfaatkan informasi publik yang dikuasai di lingkup PPID
Pembantu dan Satker Pendidikan di Kota Bandung.

Sampai saat ini, telah terjadi perkembangan dalam penerapan


keterbukaan informasi publik oleh PPID Pembantu dan Satker
Pendidikan, namun belum dapat dikatakan telah sempurna. Pemenuhan
kewajiban yang dapat kami monitoring baru sebatas kelengkapan dalam
pembentukan kelembagaan maupun mekanisme pelayanan informasi
publik.

Pelayanan informasi publik yang belum berjalan optimal tersebut juga


terlihat dari alasan permohonan bantuan penyelesaian sengketa
informasi publik yang diterima Dinas Komunikasi dan Informatika Kota
Bandung selaku PPID Utama Kota Bandung. Sebagian besar
permohonan bantuan penyelesaian sengketa informasi tersebut diajukan
karena PPID Pembantu dan Satker Pendidikan tidak menanggapi
permintaan dan keberatan yang diajukan pemohon. Oleh karena itu,
Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Bandung selaku PPID Utama
Kota Bandung melakukan penilaian guna dapat mengakomodasi
penilaian untuk mengatur sejauh mana pelayanan informasi yang
dilakukan PPID Pembantu dan Satker Pendidikan dalam keaktifan dan
responsifitasnya melayani warga.

Langkah pengembangan itu selanjutnya, dirumuskan dalam ukuran


penilaian baru yakni ketersediaan laporan layanan Informasi Publik
yang merupakan implementasi dari kewajiban PPID Pembantu dan
Satker Pendidikan. Dimana PPID Pembantu dan Satker Pendidikan wajib
untuk menyusun sebuah laporan yang berisikan dinamika pelaksanaan
pelayanan informasi yang dilakukan PPID Pembantu dan Satker
Pendidikan terhadap warga setiap tahun. Melalui penilaian ini,
diharapkan dapat mengukur konsistensi dan tindakan PPID Pembantu
dan Satker Pendidikan dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan
informasinya dengan mengacu kepada refleksi dan evaluasi PPID
Pembantu dan Satker Pendidikan pada pelaksanaan layanan
informasinya.

Melalui monitoring dan evaluasi tahun 2017 ini kami berharap tidak
saja dapat mendapatkan gambaran penerapan UU KIP di Kota Bandung.

3
Lebih jauh lagi monitoring dan evaluasi ini dapat memberikan gambaran
mengenai potensi dan hambatan yang dihadapi PPID Pembantu dan
Satker Pendidikan dalam menerapkan keterbukaan informasi. Termasuk
dukungan yang dibutuhkan untuk mengoptimalkan pelayanan informasi
publik oleh PPID Pembantu dan Satker Pendidikan sebagai peserta
monev.

Hasil dari monitoring dan evaluasi ini merupakan bahan yang berharga
bagi Pemerintah maupun Dinas Komunikasi dan Informatika Kota
Bandung selaku PPID Utama Kota Bandung untuk mengembangkan
program dan kerjasama untuk mempercepat penerapan UU KIP dan
keterbukaan informasi di PPID Pembantu dan Satker Pendidikan
maupun Kota Bandung pada umumnya.

II. Maksud dan Tujuan

Maksud kegiatan monitoring dan evaluasi penerapan UU KIP PPID


Pembantu dan Satker Pendidikan di Wilayah Kota Bandung ini adalah
mendorong percepatan penerapan UU KIP PPID Pembantu dan Satker
Pendidikan di Wilayah Kota Bandung.
Tujuan kegiatan monitoring dan evaluasi penerapan UU KIP PPID
Pembantu dan Satker Pendidikan di Wilayah Kota Bandung ini adalah:
1. Memetakan penerapan Undang-undang Keterbukaan Informasi
Publik oleh PPID Pembantu dan Satker Pendidikan di Wilayah
Kota Bandung.
2. Menyusun pemeringkatan pemenuhan kewajiban PPID Pembantu
dan Satker Pendidikan di Wilayah Kota Bandung
3. Mendapatkan masukan terhadap pengembangan program
percepatan penerapan keterbukaan informasi publik di Kota
Bandung

III. Ruang Lingkup

Ruang lingkup kegiatan monitoring dan evaluasi penerapan UU KIP PPID


Pembantu dan Satker Pendidikan di Wilayah Kota Bandung ini adalah
1. PPID Pembantu dan Satker Pendidikan
PPID Pembantu dan Satker Pendidikan yang akan diikutsertakan
menjadi peserta dalam kegiatan ini adalah:

4
a. Organisasi Perangkat Daerah yang berada di Lingkungan
Pemerintah Kota Bandung baik dinas, badan, bagian,
kecamatan, BLUD dan BUMD.
b. Satker Pendidikan yang ada di tingkat SMP (Sekolah Menengah
Pertama) Negeri yang berada di Lingkungan Pemerintah Kota
Bandung.
2. Materi Monitoring dan Evaluasi
Monitoring dan evaluasi dilakukan terhadap penerapan 5 (lima)
kewajiban yang diamanatkan peraturan perundangan terkait
keterbukaan informasi publik yaitu:
a. Kewajiban mengumumkan informasi publik
b. Kewajiban menyediakan informasi publik setiap saat
c. Kewajiban membentuk dan mendukung keberadaan Pejabat
Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID)
d. Kewajiban menyusun dan menerapkan standar operasional
pelayanan informasi publik
e. Kewajiban menyusun Laporan Layanan Informasi Publik

IV. Tahapan Kegiatan

Secara garis besar kegiatan monitoring dan evaluasi penerapan UU KIP


PPID Pembantu dan Satker Pendidikan di Wilayah Kota Bandung akan
dilakukan melalui tahapan sebagai berikut:
No Tanggal Kegiatan Uraian Kegiatan
1. 9 - 10 Mei Penjelasan kegiatan monev Penjelasan monev
2017 penerapan UU KIP penerapan UU KIP
2. 29 Juni Pengisian Kuesioner penilaian Pengisian kuesioner
2017 sendiri (self assessment)
3. 29 Juni – 28 Batas waktu pengembalian Pengembalian
Juli 2017 kuesioner penilaian sendiri kuesioner
4. 1 – 24 Verifikasi Website dan Berkas dari Verifikasi website
Agustus PPID Pembantu dan Satker
2017 Pendidikan
5. 31 Agustus Sosialisasi Hasil Sementara Acara
2017 pengumuman
sosialisasi hasil
sementara
6. 31 Agustus – Tanggapan/sanggahan PPID Pengumpulan bukti
8 September Pembantu dan Satker Pendidikan tambahan
2017

5
7. 11 - 29 Pemeriksaan Lapangan Verifikasi dokumen
September self assessment
2017
8. 12 Oktober Pengumuman Pemeringkatan Acara
2017 Pengumuman
Pemeringkatan
9. 20 Oktober Seminar “Hasil monitoring dan Penjelasan Hasil
2017 evaluasi penerapan UU KIP terhadap monev 2017
PPID Pembantu dan Satker
Pendidikan se Kota Bandung tahun
2017”

V. Pelaksana kegiatan

Kegiatan monitoring dan evaluasi penerapan UU KIP PPID Pembantu


dan Satker Pendidikan dilaksanakan oleh Dinas Komunikasi dan
Informatika Kota Bandung selaku PPID Utama Kota Bandung dengan
susunan pelaksana sebagai berikut:
Penanggung Jawab : Sekretaris Daerah Kota Bandung
Komite Pengarah : 1. Unsur Pemerintah (Diskominfo)
2. Unsur Ombudsman
3. Unsur Komisi Informasi Provinsi Jawa Barat
4. Unsur Masyarakat/CSO
5. Unsur Masyarakat/Akademisi
Ketua Pelaksana : Kepala Bidang Diseminasi Diskominfo
Tim verifikasi : Kepala Seksi Penguatan Keterbukaan
Informasi Publik
Sekretariat : Tim Desk Layanan Informasi PPID Kota
Bandung
Dalam penilaian pemeringkatan, Dinas Komunikasi dan Informatika
Kota Bandung selaku PPID Utama Kota Bandung akan menunjuk dan
mengangkat Komite Pengarah dari berbagai kalangan yang berkompeten
dan berkepentingan dengan keterbukaan informasi di Kota Bandung.
Komite Pengarah selanjutnya memiliki tugas dan tanggung jawab
dengan sebagai berikut:
1. Mengawasi pelaksanaan program monev agar berjalan sesuai dengan
tujuan yang telah ditetapkan.
2. Memberikan pertimbangan berupa masukan dan saran dalam proses
monev.

6
3. Memberikan catatan dan rekomendasi atas proses program monev.

VI. Kriteria Pengukuran

Monitoring dan evaluasi penerapan UU KIP PPID Pembantu dan Satker


Pendidikan di Wilayah Kota Bandung ini didasarkan pada pemenuhan
kewajiban oleh PPID Pembantu dan Satker Pendidikan sebagaimana
diamanahkan dalam Undang-undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang
Keterbukaan Informasi Publik dan Peraturan Komisi Informasi Nomor 1
Tahun 2010 tentang Standar Layanan Informasi Publik yang meliputi 5
kriteria, yaitu:
1. Kelengkapan informasi yang wajib disediakan dan diumumkan
secara berkala.
2. Kelengkapan informasi yang wajib disediakan setiap saat.
3. Kelengkapan pembentukan dan dukungan Pejabat Pengelola
Informasi dan Dokumentasi.
4. Kelengkapan penyusunan Standar Prosedur Pelayanan Informasi
Publik.
5. Kelengkapan penyusunan Laporan Layanan Informasi Publik.

VII. Tahapan Pengukuran

Tahapan pengukuran dari monitoring dan evaluasi penerapan UU KIP


PPID Pembantu dan Satker Pendidikan di Wilayah Kota Bandung ini
telah disusun sebagai berikut:
1. Peserta kegiatan monitoring dan evaluasi melakukan penilaian
sendiri melalui pengisian kuesiner (self assessment).
2. Tim verifikasi Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Bandung
selaku PPID Utama Kota Bandung melakukan pengolahan data
terhadap hasil penilaian sendiri (self assessment) yang kemudian
menghasilkan hasil sementara berdasarkan dokumen dan bukti dari
peserta kegiatan monitoring dan evaluasi yang memenuhi penilaian
kelengkapan dokumen dan bukti dari masing-masing kriteria
penilaian.
3. Hasil sementara dibahas dalam rapat pleno antara
Penanggungjawab, Komite Pengarah dan Ketua Pelaksana untuk
penetapan hasil sementara.
4. Peserta kegiatan monitoring dan evaluasi diberikan peluang untuk
melakukan klarifikasi dengan diberi waktu masa sanggah untuk

7
menambahkan dokumen dan bukti tambahan sebelum tim verifikasi
melakukan pemeriksaan lapangan.
5. Berdasarkan bukti dokumen yang diberikan oleh peserta kegiatan
monitoring dan evaluasi, kemudian diberikan penilaian dari
kelengkapan dokumen dan bukti dari masing-masing kriteria
penilaian yang diserahkan peserta kegiatan monitoring dan evaluasi.
6. Hasil sanggahan dibahas dalam rapat pleno antara
Penanggungjawab, Komite Pengarah dan Ketua Pelaksana untuk
penetapan memilih 10 besar untuk Organisasi Perangkat Daerah dan
5 besar Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri yang memenuhi
kelengkapan dokumen dan bukti dari masing-masing kriteria
penilaian tersebut.
7. Tim verifikasi Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Bandung
selaku PPID Utama Kota Bandung melakukan verifikasi lapangan
untuk menguji dan mengklarifikasikan kesesuaian penilaian sendiri
dengan bukti dengan bukti dokumen dan website kepada 10 besar
Organisasi Perangkat Daerah dan 5 besar Sekolah Menengah
Pertama (SMP) Negeri di Wilayah Kota Bandung.
8. Tim verifikasi Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Bandung
selaku PPID Utama Kota Bandung melakukan verifikasi lapangan
terhadap unit kerja terpilih untuk menilai standar pelayanan di
tingkat unit kerja dan ketersediaan informasi yang tersedia setiap
saat kepada 10 besar Organisasi Perangkat Daerah dan 5 besar
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri di Wilayah Kota Bandung.
9. Hasil verifikasi lapangan dibahas dalam rapat pleno
Penanggungjawab, Komite Pengarah dan Ketua Pelaksana untuk
memilih 5 besar PPID Pembantu dan Satker Pendidikan yang
disepakati.

VIII. Tahapan Penilaian

Tahapan penilaian dari monitoring dan evaluasi penerapan UU KIP PPID


Pembantu dan Satker Pendidikan di Wilayah Kota Bandung ini disusun
dalam rapat Penanggungjawab, Komite Pengarah dan Ketua Pelaksana
untuk sebagai berikut:
1. Dipilih 4 kategori bidang dan 1 kategori umum untuk menentukan
terbaik 4 kategori dan 1 kategori umum dengan metode pembobotan.

8
2. Metode pembobotan yang digunakan untuk monitoring dan evaluasi
penerapan UU KIP PPID Pembantu dan Satker Pendidikan di Wilayah
Kota Bandung tahun 2017 ini dirumuskan sebagai berikut:
No Kriteria Penilaian Bobot
1 Kelengkapan informasi yang wajib disediakan setiap saat 28%
2 Kelengkapan penyusunan Standar Prosedur Operasional 24%
pelayanan informasi publik
3 Kelengkapan informasi yang wajib disediakan dan diumumkan 16%
secara berkala
4 Hasil Penilaian atas unit kerja PPID Pembantu dan Satker 12%
Pendidikan terpilih
5 Kelengkapan penyusunan Laporan Layanan Informasi Publik 11%
6 Kelengkapan pembentukan dan dukungan Pejabat Pengelola 9%
Informasi dan Dokumentasi

3. Dari pembobotan tersebut akan ditetapkan sebagai berikut:


a. Peringkat Umum yakni hasil keseluruhan penilaian dari
Peringkat 1 hingga Peringkat 5 untuk setiap PPID Pembantu dan
Satker Pendidikan.
b. Peringkat tertinggi berdasarkan kriteria penilaian untuk setiap
PPID Pembantu dan Satker Pendidikan.

IX. Narahubung

Ahmad Faisal (Tenaga Ahli PPID Kota Bandung): 081224496512


Indah Oktaviani (Tenaga Ahli PPID Kota Bandung): 085724792783

KEPALA SEKSI PENGUATAN


KETERBUKAAN INFORMASI
PUBLIK

TTD

Yusuf Cahyadi, SH
Pembina Tingkat I
NIP. 198007122011011001

Anda mungkin juga menyukai