Anda di halaman 1dari 8

Sebenarnya apa itu aktuaria?

Apa yang kamu pikirkan saat pertama kali mendengar kata aktuaria? Kata ini mungkin sekilas
terdengar serupa dengan kata akuaria, tapi aktuaria tidak ada hubungannya sama sekali dengan
air atau bahkan akuarium, Sobat. Aktuaria adalah ilmu tentang pengelolaan risiko keuangan di
masa yang akan datang. Ilmu ini mengkombinasikan ilmu tentang peluang, matematika,
statistika, keuangan, dan pemrograman komputer.

Tahukah kamu? Ternyata baik di luar negeri maupun di Indonesia seorang ahli aktuaria termasuk
kelompok profesi elit dengan penghasilan yang cukup tinggi, lho.

Memangnya apa sih tugasnya?

Menurut Society of Actuaries dan Casuality Actuarial Society, seorang aktuaris memiliki 3 peran
penting dalam sebuah perusahaan, yaitu:

Melakukan evaluasi kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi pada event yang akan
diselenggarakan. Tentunya menggunakan angka, bukan bola ramalan, menyusun strategi kreatif
untuk mengurangi kemungkinan terjadinya sesuatu yang tidak diharapkan, menekan dampak
yang akan muncul dari kejadian tidak terduga.

Sedangkan menurut Wikipedia, aktuaris adalah ahli yang dapat mengaplikasikan ilmu keuangan
dan teori statistik untuk menyelesaikan persoalan-persoalan bisnis aktual dengan analisis
kejadian masa depan yang berdampak pada segi finansial, khususnya yang berhubungan dengan
besar pembayaran.

Siapa yang mencari si aktuaris?

Ada berbagai perusahaan yang membutuhkan seorang ahli aktuaria. Hampir semua perusahaan
yang memproduksi produk jangka panjang akan membutuhkan kamu, seperti perusahaan yang
bergerak dibidang berikut:

Asuransi Jiwa

Asuransi Umum/Kerugian

Kesehatan

Pensiun

Manfaat Karyawan

Kebijakan Sosial

Keuangan, Investasi dan Manajemen Risiko


Kenapa banyak dicari?

Selain karena kemampuannya memperkirakan masa depan keuangan perusahaan, alasan yang
menjadikan pekerjaan ini sebagai pekerjaan yang sangat dibutuhkan, terutama oleh perusahaan
asuransi adalah adanya keputusan pemerintah yang mewajibkan semua perusahaan asuransi
memiliki setidaknya satu orang aktuaris.

Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 426/KMK.06/2003 pada BAB III Pasal 16
berbunyi

“Perusahaan asuransi jiwa harus mengangkat seorang aktuaris sebagai aktuaris perusahaan yang
memiliki kualifikasi sebagai aktuaris dari Persatuan Aktuaris Indonesia (PAI) atau asosiasi
sejenis dari luar negeri yang terdaftar sebagai anggota penuh International Association of
Actuaries.”

Keputusan tersebut menyebabkan banyak perusahaan asuransi saling berkompetisi untuk


merekrut ahli aktuaria yang jumlahnya masih terbatas. Lulusan baru yang belum memiliki
pengalaman bekerja sebelumnya pun tidak akan kesulitan mendapat pekerjaan jika kamu sudah
memiliki kualifikasi seorang aktuaris dari PAI.

Tidak sembarangan orang bisa jadi aktuaris, lho.

Di Indonesia, seorang aktuaris dengan gelar resmi yang disebut Fellow Society of Actuaries of
Indonesia (FSAI) dan dikeluarkan oleh PAI akan lebih diminati karena dianggap lebih mampu
melakukan perencanaan. Tidak sembarangan orang bisa memperoleh gelar ini, karena baru bisa
kamu dapatkan setelah lulus 10 mata ujian ini:

Matematika Keuangan

Probabilita dan Statistika

Ekonomi

Akuntansi

Metoda Statistika

Matematika Aktuaria

Pemodelan dan Teori Risiko

Investasi dan Manajemen Aset

Manajemen Aktuaria

Aspek Aktuaria Dalam


Rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk menguasai 10 mata ujian tersebut adalah sekitar 7-8
tahun. Lama? Tentu, karena itulah tidak semua orang bisa menjadi aktuaris. Butuh ketekunan
untuk bisa mengantongi gelar ini.

Jangan sedih dulu, ini solusinya untuk bisa segera jadi aktuaris.

Kamu bisa mengurangi jumlah mata ujian yang perlu kamu kuasai dengan mengambil jurusan
aktuaria. Tidak perlu keluar negeri, di Indonesia sudah ada beberapa Perguruan Tinggi Negeri
(PTN) yang sudah membuka jurusan ini dan bekerja sama dengan PAI.

Jadi, saat kamu lulus dari PTN tersebut, kamu bisa menguasai sisa mata ujian yang belum kamu
dapatkan sambil bekerja dengan penghasilan yang cukup.

Gimana, Sobat? Tertarik menjadi seorang aktuaris?

Aktuaris banyak dibutuhkan khususnya di bidang asuransi. Namun demikian aktuaris juga bisa
dan banyak berkiprah dalam pengelolaan dana pensiun, keuangan, perbankan, instansi
pemerintah, dan pendidikan. Di zaman sekarang ini, aktuaris pun dibutuhkan oleh perusahaan
startup yang online-online itu.

Profesi aktuaris di Indonesia mengikuti peraturan yang diterbitkan oleh Kementerian Keuangan.
Pengawasan terkait pelaksanaan profesi aktuaris dalam menjalankan pekerjaannya dilakukan
oleh Otoritas Jasa Keuangan.

Peraturan pemerintah mengharuskan setiap perusahaan asuransi harus memiliki minimal satu
profesi aktuaris. Namun pada kenyataannya ada yang memiliki beberapa aktuaris, sementara
yang lainnya belum mendapatkan aktuaris yang dibutuhkan.

Gambar diambil dari youthmanual.com


Dengan demikian bisa dikatakan profesi aktuaris masih memberikan banyak peluang untuk
mendapatkan pekerjaan. Aktuaris bisa menjadi salah satu pilihan profesi generasi millenial
khususnya yang masih menempuh pendidikan dan masih mencari-cari pekerjaan atau profesi
idaman di masa depan.

Bagaimana dengan penghasilan profesi aktuaris? Penghasilan dari profesi aktuaris sangat
menarik karena secara umum relatif lebih besar dibanding profesi lainnya dalam industri
keuangan, meskipun baru pertama kali bekerja.
Untuk menjadi seorang aktuaris harus lulus ujian kompetensi. Saat ini ujian kompetensi aktuaris
dilakukan oleh Persatuan Aktuaris Indonesia (PAI) yang merupakan organisasi profesi aktuaris.
Sebelumnya harus memiliki basis pendidikan dari jurusan akuntansi, matematika, statistik
ataupun jurusan aktuaria. Beberapa perguruan tinggi baik negeri ataupun swasta juga telah
memiliki jurusan khusus aktuaria.

Aktuaria adalah ilmu yang mempelajari dan mengaplikasikan ilmu keuangan dan teori statistik untuk
menyelesaikan persoalan bisnis-bisnis aktual. Persoalan ini umumnya menyangkut analisis kejadian
masa depan yang berdampak pada segi finansial, khususnya yang berhubungan dengan besar
pembayaran di masa depan dan kapan pembayaran dilakukan pada waktu yang tidak pasti.

Sedangkan, seorang ahli yang menekuni ilmu aktuaria disebut sebagai aktuaris. Peran aktuaris
sangat vital pada bidang konsultasi, perusahaan asuransi jiwa, pensiun dan investasi. seorang
aktuaris memiliki tugas penting tersendiri di dalam perusahaan, antara lain sebagai berikut:

Membuat dan menetapkan


Membuat cadangan/estimasi Membuat proyeksi dan analisis teknis perkembangan
harga Produk asuransi
Risiko yang telah/akan dijamin perusahaan
menggunakan
a. Membuat analisis kecukupan Pemasukan dan
kewajiban.
a. Tingkat Mortalita; b. Meninjau ulang kecukupan dan kewajaran
a. Memastikan biaya-biaya.
Morbidita. kecukupan kewajiban
b. Tingkat Investasi. yang akan dibayarkan
c. Meninjau ulang risiko yang ada dengan
kewajarannya.
c. Skala Penjualan. perusahaan.
b. d. Meninjau ulang kecukupan tingkat mortalita;
d. Skala Biaya. Menjaga Kesehatan
morbidita.
e. Klasifikasi Risiko. keuangan perusahaan.
e. Meninjau ulang kecukupan tingkat Investasi.
f. Meninjau ulang harga atas penjualan dengan
volume penjualan.

Aktuaria banyak sekali dibutuhkan di perusahaan asuransi dan industri bidang keuangan lainnya
karena seperti yang telah disampaikan di paragraf sebelumnya mengenai tugas-tugas aktuaris,
sebuah perusahaan sangat membutuhkan ahli pada bidang risiko keuangan yang dapat
menghitung dan memprediksikan kesehatan keuangan perusahaan di masa mendatang.

Untuk mendapat gelar Aktuaris di Indonesia atau Fellow Society of Actuaries Of Indonesia
(FSAI), anda harus menempuh 11 mata ujian yang diberikan oleh Persatuan Aktuaria Indonesia
(PAI) antara lain Matematika Keuangan, Probabilita dan Statistika, Ekonomi, Akuntansi, Metoda
Statistika, Matematika Aktuaria, Permodelan dan Teori Risiko, Investasi dan Manajemen Aset,
Manajemen Aktuaria, Aspek Aktuaria Dalam.

Mata ujian di atas memang banyak dan cukup sulit, namun jangan khawatir karena ada banyak
perguruan tinggi negeri dan sekolah tinggi di Indonesia yang bekerjasama dengan PAI membuka
pendidikan aktuaria seperti, Universitas Gajah Mada (UGM), Universitas Indonesia (UI), Institut
Teknologi Bandung (ITB), Institus Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya, Institut
Pertanian Bogor (IPB), Sekolah Tinggi Manajemen Risiko dan Asuransi (STIMRA) dan Sekolah
Tinggi Manajemen Asuransi (STMA) Trisakti.

Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 426/KMK.06/2003 BAB


III Pasal 16, perusahaan asuransi jiwa harus mengangkat seorang aktuaris sebagai aktuaris
perusahaan yang memiliki kualifikasi sebagai aktuaris dari Persatuan Aktuaris Indonesia (PAI)
atau asosiasi sejenis dari luar negeri yang terdaftar sebagai anggota penuh International
Association of Actuaries.

Pada bulan Februari 2018, Ketua Umum Persatuan Aktuaris Indonesia (PAI) Fauzi Arfan
mengatakan saat ini ada 536 tenaga aktuaris di Indonesia, terdiri atas 265 FSAI dan 271
ASAI.[1] Sedangkan OJK (Otoritas Jasa Keuangan) mencanangkan Program 1000 Aktuaris pada
pertengahan 2013.
Pada tahun 2018 kebutuhan aktuaris lebih dari 115% dari jumlah aktuaris yang tersedia, dimana
jumlah tersebut digunakan oleh 386 LJKNB (Lembaga Jasa Keuangan Non-Bank) yang
bersinggungan langsung dengan aktuaris, antara lain perusahaan asuransi dan dana pensiun.[2]

Profesi aktuaris cukup menjanjikan bisa dilihat dari sudut pandang penghasilan yang akan anda
terima. Penghasilan seorang aktuaris yang dimulai sebagai Actuarial Analyst bisa mencapai
kisaran 4-7 juta rupiah perbulannya. Namun jika anda telah menyelesaikan 8 mata ujian
sertifikasi PAI dan telah memiliki level Associate / ASAI (Associate Societies Actuary
Indonesia), potensi pendapatan anda akan naik antara 10-25 juta perbulan dan akan terus
bertambah seiring dengan prestasi dan ilmu yang telah anda capai.

Bahkan tidak menutup kemungkinan anda tetap bisa naik menjadi posisi Chief Financial Officer
(CFO) atau Direktur Keuangan. Untuk di asuransi jiwa, seorang aktuaris menduduki posisi yang
dinamakan chief actuary.

PENDIDIKAN AKTUARIA DI INDONESIA

Jurusan Aktuaria

Sebenarnya, Aktuaria adalah jurusan atau program studi yang sudah lama eksis di luar negeri.
Tapi di Indonesia, bahkan dalam tiga tahun terakhir, gaungnya masih samar. Kemenristekdikti
sendiri bertujuan mengembangkan dunia Aktuaria dengan menugaskan pilot project Jurusan atau
Program Studi Aktuaria pada sembilan perguruan tinggi, lima diantaranya adalah perguruan
tinggi negeri ini.

1. Institut Pertanian Bogor

Aktuaria IPB berada di FMIPA, baru menerima mahasiswa baru pada 2017 kemarin. Mahasiswa
Aktuaria IPB dikenal kuat dalam bidang Matematika, terutama dalam menduga risiko,
memproyeksikan nilai akumulasi cash flow, menghitung present value, dan memahami teori
Aktuaria. Jika kamu ingin menjadi mahasiswa Aktuaria IPB, sebaiknya jangan hanya berharap
pada SBMPTN – pertimbangkan pula peluangmu melalui jalur SNMPTN.

2. Universitas Indonesia
FMIPA UI juga punya Jurusan Aktuaria. Selain jalur tes, Aktuaria UI menerima mahasiswa baru
melalui jalur prestasi pula. Misalnya kamu memenangi Olimpiade Sains, gunakan prestasimu itu
untuk mengikuti seleksi masuk di Aktuaria UI. Mahasiswa Aktuaria UI tak hanya dapat
menerapkan Ilmu Aktuaria pada industri keuangan dan asuransi, tapi juga cakap dalam matauji
profesi Ajun Aktuaris oleh PAI.

3. Institut Teknologi Bandung

Meskipun ITB telah memiliki program magister Aktuaria sejak 1998, program sarjananya baru
dibuka tahun ini. Untuk angkatan pertamanya, FMIPA ITB menerima 50 mahasiswa Aktuaria.
Jika selama tahun berjalan ini permintaan dan kebutuhan akan calon Aktuaris masih meningkat,
bisa jadi tahun depan akan ada peningkatan pula dalam penerimaan mahasiswa baru Aktuaria
ITB.

4. Universitas Gadjah Mada

Usia Aktuaria UGM sama dengan Aktuaria ITB, baru dibuka pada tahun akademik 2018/2019.
UGM sendiri punya kerjasama dengan Persatuan Aktuaris Indonesia (PAI) dan PT Asuransi Jasa
Indonesia (Jasindo) untuk menghasilkan 1000 Aktuaris. Kerjasama tersebut tak hanya berupa
penyelenggaraan program perkuliahan Aktuaria, tapi juga ujian profesi dan sertifikasi Aktuaris.

5. Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Bukan FMIPA, Aktuaris ITS berada di Fakultas Matematika, Komputasi, dan Sains Data
(FMKSD). Kerennya, ITS bekerjasama dengan University of Waterloo dalam dalam penyusunan
kurikulum Aktuarianya.Bukan itu saja keunggulan Aktuaria ITS, tapi juga bahwa sains bidang
ilmu ini diperuntukkan asuransi bencana, asuransi syariah, dan asuransi kelautan. Jika menjadi
mahasiswa Aktuaria ITS tahun depan, maka kamu akan menjadi angkatan kedua di alma mater
ini.

Anda mungkin juga menyukai