Anda di halaman 1dari 91

PEMBAHASAN

1.1 Definisi Bahan Bangunan

Bahan bangunan adalah setiap bahan yang digunakan untuk tujuan konstruksi. Banyak bahan alami, seperti tanah liat, pasir, kayu dan batu,
bahkan ranting dan daun telah digunakan untuk membangun bangunan. Selain dari bahan alami, produk buatan banyak digunakan, dan
beberapa lagi kurang sintetik. Industri pembuatan bahan bangunan didirikan di banyak negara dan penggunaan bahan-bahan tersebut
biasanya dibagi ke dalam perdagangan khusus tertentu, seperti pertukangan, pipa, atap dan pekerjaan isolasi.

Menurut Nugraha, 1985 material atau bahan bangunan merupakan komponen yang paling penting dalam menentukan berdirinya dan
besarnya biaya dalam sebuah proyek, lebih dari separuh biaya proyek diserap oleh material yang digunakan. Adapun menurut Gavilan, 1994,
material atau bahan bangunan dapat dibedakan menjadi dau bagian besar antara lain :

a. Consumable material, merupakan material yang akan menjadi bagian dari struktur fisik dari bangunan yang dibuat
contoh : semen, batu bata, baja, pasir, krikil, dan lain lain.

b. Non-consumable material, merupakan material penunjang dalam bangunan yang tidak akan menajdi bagian dari struktur fisik dari sebuah
bangunan yang telah dikerjakan
contoh : dinding penahan sementara, perancah, bekisting, dan lain lain.
1.2 Jenis Jenis Bahan Bangunan

Pada dasarnya, bahan bangunan dibedakan menjadi dua klasifikasi besar, yaitu bahan bangunan alami dan buatan. Bahan bangunan alami
merupakan bahan bangunan yang ada di alam, dengan cara penggunaaan tanpa diolah terlebih lanjut oleh manusia untuk dasar
penggunaannya, sering terdapat pada rumah rumah adat dan rumah kuno yang masih bercorak kedaerahan.
Sedangkan bahan bangunan buatan merupakan bahan bangunan yang berasal dari alam atau produk hasil praktik sintesis manusia yang
diolah lebih lanjut untuk dapat digunakan sebagai bahan bangunan yang kokoh dan baik.

1.2.1 Jenis Jenis Bahan Bangunan Alami

 KAYU

Kayu merupakan hasil hutan yang mudah diproses untuk dijadikan barang sesuai dengan kemajuan teknologi. Kayu memiliki
beberapa sifat yang tidak dapat ditiru oleh bahan-bahan lain. Pemilihan dan penggunaan kayu untuk suatu tujuan pemakaian.
Mengetahui sifat-sifat dari kayu ini penting sekali dalam industri pengolahan kayu sebab dari pengetahuan sifat tersebut tidak saja
dapat dipilih jenis kayu yang tepat serta macam penggunaan yang memungkinkan, akan tetapi juga dapat dipilih kemungkinan
penggantian oleh jenis kayu lainnya apabila jenis yang bersangkutan sulit didapat secara kontinyu atau terlalu mahal.

Sebagai bahan konstruksi bangunan, kayu sudah dikenal dan banyak dipakai
sebelum orang mengenal beton dan baja. Dalam pemakaiannya kayu tersebut harus
memenuhi syarat : mampu menahan bermacam-macam beban yang bekerja dengan
aman dalam jangka waktu yang direncanakan; mempunyai ketahanan dan keawetan yang memadai melebihi umur pakainya; serta
mempunyai ukuran penampang dan panjang yang sesuai dengan pemakainnya dalam konstruksi.
 SIFAT SIFAT KAYU

Dalam konstruksi ataupun pembangunan yang memerluka kayu sebagai salah satu aspek yang digunakan, seorang arsitektur
maupun teknik sipil wajib mengetahui kelebihan, kekurangan, sifat kimiawi, sifat fisik, jenis erat, kualitas, dan lain lain yang
berhubungan dengan kayu yang akan dibuat sebagai bahan bangunan.

Adapun kayu memiliki kelebihan sebagai berikut:


1. Mudah didapatkan di toko-toko material.

2. Banyak dikuasai oleh tukang lokal.

3. Bahan kayu dapat dibentuk, dipotong, dan digunakan secara fleksibel.


Kelebihan-kelebihan dari kayu sebagai bahan konstruksi bangunan itu sendiri tentu memberikan keuntungan bagi kita sendiri, namun dibalik
kelebihan-kelebihannya itu kayu juga memiliki kekurangan-kekurangan. Berikut kekurangan dari kayu:
1. Mudah terbakar, dan dapat dimakan rayap.

2. Dapat mengembang dan menyusup.

3. Bentang atap dengan konstruksi kayu seringkali terbatas karena ukuran kayu di pasaran adalah 4 meter.

4. Harga kayu semakin lama semakin mahal karena semakin berkurangnya stok kayu dari alam.
Berikut sifat-sifat kayu secara kimiawi:
1. Kayu tersusun dari sel-sel yang memiliki tipe bermacam-macam dan susunan dinding selnya terdiri dari senyawa kimia berupa selulosa dan
hemi selulosa (karbohidrat) serta lignin (non karbohidrat).
2. Semua kayu bersifat anisotropik, yaitu memperlihatkan sifat-sifat yang berlainan jika diuji menurut tiga arah utamanya (longitudinal, radial
dan tangensial).
3. Kayu merupakan bahan yang bersifat higroskopis, yaitu dapat menyerap atau melepaskan kadar air (kelembaban) sebagai akibat perubahan
kelembaban dan suhu udara disekelilingnya.
4. Kayu dapat diserang oleh hama dan penyakit dan dapat terbakar terutama dalam keadaan kering.

Berikut sifat-sifat kayu secara fisik:


1. Berat suatu kayu tergantung dari jumlah zat kayu, rongga sel, kadar air dan zat ekstraktif didalamnya. Berat suatu jenis kayu berbanding lurus
dengan BJ-nya. Kayu mempunyai berat jenis yang berbeda-beda, berkisar antara BJ minimum 0,2 (kayu balsa) sampai BJ 1,28 (kayu nani).
Umumnya makin tinggi BJ kayu, kayu semakin berat dan semakin kuat pula.
2. Keawetan adalah ketahanan kayu terhadap serangan dari unsur-unsur perusak kayu dari luar seperti jamur, rayap, bubuk dll. Keawetan kayu
tersebut disebabkan adanya zat ekstraktif didalam kayu yang merupakan unsur racun bagi perusak kayu. Zat ekstraktif tersebut terbentuk pada
saat kayu gubal berubah menjadi kayu teras sehingga pada umumnya kayu teras lebih awet dari kayu gubal.
3. Kayu yang beraneka warna macamnya disebabkan oleh zat pengisi warna dalam kayu yang berbeda-beda.
4. Tekstur adalah ukuran relatif sel-sel kayu. Berdasarkan teksturnya, kayu digolongkan kedalam kayu bertekstur halus (contoh: giam, kulim dll),
kayu bertekstur sedang (contoh: jati, sonokeling dll) dan kayu bertekstur kasar (contoh: kempas, meranti dll).
5. Arah serat adalah arah umum sel-sel kayu terhadap sumbu batang pohon. Arah serat dapat dibedakan menjadi serat lurus, serat berpadu, serat
berombak, serta terpilin dan serat diagonal (serat miring).
6. Kesan raba adalah kesan yang diperoleh pada saat meraba permukaan kayu (kasar, halus, licin, dingin, berminyak dll). Kesan raba tiap jenis
kayu berbeda-beda tergantung dari tekstur kayu, kadar air, kadar zat ekstraktif dalam kayu.
7. Bau dan rasa kayu mudah hilang bila kayu lama tersimpan di udara terbuka. Beberapa jenis kayu mempunyai bau yang merangsang dan untuk
menyatakan bau kayu tersebut, sering digunakan bau sesuatu benda yang umum dikenal misalnya bau bawang (kulim), bau zat penyamak (jati),
bau kamper (kapur) dsb.
8. Gambar kayu tergantung dari pola penyebaran warna, arah serat, tekstur, dan pemunculan riap-riap tumbuh dalam pola-pola tertentu. Pola
gambar ini yang membuat sesuatu jenis kayu mempunyai nilai dekoratif.
9. Kayu mempunyai sifat dapat menyerap atau melepaskan air. Makin lembab udara disekitarnya makin tinggi pula kelembaban kayu sampai
tercapai keseimbangan dengan lingkungannya. Dalam kondisi kelembaban kayu sama dengan kelembaban udara disekelilingnya disebut
kandungan air keseimbangan (EMC = Equilibrium Moisture Content).
10. Kayu memiliki sifat sendiri terhadap suara:
a. Sifat akustik, yaitu kemampuan untuk meneruskan suara berkaitan erat dengan elastisitas kayu.
b. Sifat resonansi, yaitu turut bergetarnya kayu akibat adanya gelombang suara. Kualitas nada yang dikeluarkan kayu sangat baik, sehingga kayu
banyak dipakai untuk bahan pembuatan alat musik (kulintang, gitar, biola dll).
11. Sifat daya hantar kayu sangat jelek sehingga kayu banyak digunakan untuk membuat barang-barang yang berhubungan langsung dengan
sumber panas.
12. Pada umumnya kayu merupakan bahan hantar yang jelek untuk aliran listrik. Daya hantar listrik ini dipengaruhi oleh kadar air kayu. Pada kadar
air 0 %, kayu akan menjadi bahan sekat listrik yang baik sekali, sebaliknya apabila kayu mengandung air maksimum (kayu basah), maka daya
hantarnya boleh dikatakan sama dengan daya hantar air.
C. Sifat-sifat kayu secara mekanik :

1. Kekuatan tarik kayu :


a. Kekuatan tarik kayu sejajar dengan arah serat.
b. Kekuatan tarik terbesar pada kayu ialah keteguhan tarik sejajar arah serat. Kekuatan tarik tegak lurus arah serat lebih kecil daripada kekuatan
tarik sejajar arah serat.

2. Kekuatan tekan kayu :


a. Kekuatan tekan kayu sejajar dengan arah serat.
b. Pada semua kayu, kekuatan tegak lurus serat lebih kecil daripada kekuatan kompresi sejajar arah serat.

3. Kekuatan geser kayu :


a. Kekuatan geser kayu sejajar dengan arah serat kayu.
b. Kekuatan geser kayu tegak lurus arah serat.
c. Kekuatan geser miring.

4. Kekuatan lentur kayu :


a. Kekuatan lengkung statik, yaitu kekuatan kayu menahan gaya yang mengenainya secara perlahan-lahan.
b. Kekuatan lengkung pukul, yaitu kekuatan kayu menahan gaya yang mengenainya secara mendadak.
5. Kekakuan kayu:
Kekakuan adalah kemampuan kayu untuk menahan perubahan bentuk atau lengkungan. Kekakuan tersebut dinyatakan dalam modulus elastisitas
.
6. Keuletan kayu :
Keuletan adalah kemampuan kayu untuk menyerap sejumlah tenaga yang relatif besar atau tahan terhadap kejutan-kejutan atau tegangan-
tegangan yang berulang-ulang yang melampaui batas proporsional serta mengakibatkan perubahan bentuk yang permanen dan kerusakan
sebagian.

7. Kekerasan kayu :
Kekerasan adalah kemampuan kayu untuk menahan gaya yang membuat takik atau lekukan atau kikisan (abrasi). Bersama-sama dengan
keuletan, kekerasan merupakan suatu ukuran tentang ketahanan terhadap pengausan kayu.

8. Kekuatan belah kayu :


Keteguhan belah adalah kemampuan kayu untuk menahan gaya-gaya yang berusaha membelah kayu. Sifat keteguhan belah yang rendah sangat
baik dalam pembuatan sirap dan kayu bakar. Sebaliknya keteguhan belah yang tinggi sangat baik untuk pembuatan ukir-ukiran (patung). Pada
umumnya kayu mudah dibelah sepanjang jari-jari (arah radial) dari pada arah tangensial.
Ukuran yang dipakai untuk menjabarkan sifat-sifat keku-atan kayu atau sifat mekaniknya dinyatakan dalam kg/cm2.
a. Faktor luar (eksternal): pengawetan kayu, kelembaban lingkungan, pembebanan dan cacat yang disebabkan oleh jamur atau serangga perusak
kayu.
b. Faktor dalam kayu (internal): BJ, cacat mata kayu, serat miring dsb.
Prosiding PPI Standardisasi melakukan penelitian pada tahun 2009 tentang kadar air dan kerapatan serat kayu. Kadar air kering udara berkisar
antara 11.46-17.18%.
Berdasarkan klasifikasi kerapatan kayu, maka kayu sengon, sengon buto, suren,
mindi dan tata tergolong kayu yang ringan (0.24-0.56 g/cm3) sedangkan sisanya tergolong kelas sedang (0.56-0.72 g/cm3).

A. JENIS DIMENSI KAYU DI PASARAN


Ukuran kayu rakyat dalam bentuk kayu gergajian bervariasi untuk setiap jenis kayu tertentu seperti kayu mahoni yang biasanya dipakai sebagai
bahan mebel, kayu buah sebagai bahan kayu pertukangan dan konstruksi. Hal ini mungkin ini disebabkan oleh kurangnya informasi mengenai
pemanfaatan kayu rakyat yang sesuai dengan tujuan pemakaian atau jenis peralatan yang dimiliki atau dipakai sangat sederhana.
Kayu yang digergaji yang umumnya berasal dari hutan rakyat, berdiameter kecil dengan mutu batang yang kurang bagus (bengkok dan porsi
gubalnya tinggi).

A. PENGGUNAAN KAYU SEBAGAI BAHAN KONSTRUKSI DAN MATERIAL BANGUNAN

1. Kayu sebagai konstruksi bangunan


Sampai abad ke-20 sebagian besar dari hampir semua bangunan perumahan dan
struktur bangunan komersial dibangun dari kayu. Karena masih berlimpahnya sumber kayu menyebakan hampir semua struktur bangunan
perumahan, jembatan, bangunan komersial ringan, pabrik dan tiang menggunakan kayu solid. Sekarang bangunan tersebut lebih banyak
menggunakan bahan kayu struktural yang lebih modern. Misalnya lantai, dinding, atap untuk konstruksi ringan umumnya dibuat dari papan kayu
atau panel kayu.
Kayu untuk keperluan bangunan umumnya dari kelas kuat I, II dan III dengan rasio kekuatan terhadap berat yang cukup tinggi, serta mempunyai
kelas awet I atau II. Bila dari kelas awet III atau di bawahnya, maka kayu tersebut harus diawetkan terlebih dahulu.
Penggunaan kayu gergajian secara konvensional untuk bahan bangunan hanya
terbatas untuk dimensi tertentu dan tidak bisa digunakan untuk konstruksi bangunan yang memerlukan bentangan yang lebar dan tinggi. Untuk
mendapatkan kayu dengan bentangan dan ukuran yang besar sangat sulit, karena bentang dan ukuran terbesar sesuai dengan ukuran pohonnya.
Untuk mengatasi hal itu perlu dibuat balok glulam yaitu gabungan dua atau lebih papan kayu gergajian yang direkat dengan menggunakan
perekat tertentu dengan arah serat kayunya sejajar satu sama lain.

2. Lantai (Flooring)
Lantai kayu atau mozaik parquet flooring sangat disukai karena selain berksesan setetis yang kental, juga memberikan kesan hangat pada
ruangan. Untuk Hardwood atau kayu daun lebar sangat disukai dan sering digunakan. Untuk keperluan lantai diperlukan kayu dengan kekerasan
tinggi, beberapa industri mensyaratkan kayu untuk lantai dipilih kayu yang bercorak indah, kelas kuat I-III dan kelas awet I-II.

3. Dinding
Untuk dinding bagian luar (eksterior) selain digunakan papan kayu, saat ini lebih
umum digunakan kayu lapis eksterior, flakeboard atau papan partikel eksterior.
Sedangkan untuk dinding di bagian dalam ruangan (interior) tidak diperlukan
persyaratan yang tinggi. Untuk pembuatan dinding, selain diperlukan kayu yang
bercorak indah, juga kayu yang stabil dan awet, untuk berbagai keperluan dipersyaratkan mampu meredam suara (isolator).
a. Kayu gergajian
Kayu gergajian yang telah dicoba dibuat untuk partisi dinding antara lain kayu karet, mindi, kelapa dan mangium. Partisi dinding yang dibuat
dari kayu karet yang diawetkan dengan boron menunjukkan penampilan yang mirip dengan ramin. Sedangkan yang dibuat dari kayu mangium
menunjukkan menampilan seperti jati.
b. Kayu lapis
Kayu lapis indah yang dibuat dari venir mangium, tusam, mindi dan mimba dapat digunakan untuk dinding dengan penampilan yang cukup
bagus.
c. Papan mineral
Papan mineral seperti papan gypsum dan papan mineral. Papan semen yang dibuat dari kayu karet, jeungjing ternyata dapat digunakan untuk
pembuatan dinding bangunan yang tahan lama.

 Adapun, kayu memiliki beberapa jenis dan variasi, berikut diantaranya :

1. Jenis Kayu Jati

Sering dianggap sebagai kayu dengan tekstur serat paling indah, kayu Jati dikenal dunia internasional selain karena keindahannya, juga karena
daya tahan yang sangat kuat terhadap cuaca, suhu, jamur dan serangga. Karena keunggulannya, kayu jati menjadi salah satu jenis kayu paling
mahal yang ada di pasaran, dan hanya bisa diperoleh oleh distributor yang disetujui pemerintah.

2. Jenis Kayu Merbau

Tingkat kekerasan yang dimiliki kayu Merbau membuatnya banyak dimanfaatkan sebagai bahan pembuat furniture minimalis. Kayu jenis ini
memiliki warna coklat kemerahan dan cukup tahan terhadap serangan serangga. Kualitas inilah yang mendudukan Kayu Merbau sebagai
alternatif utama untuk kayu jati. Untuk urusan harga, hanya terpaut sedikit di bawah kayu jati.
3. Jenis Kayu Mahoni

Di Indonesia khususnya pulau Jawa, banyak ditemui kayu Mahoni. Masa tanam yang lebih singkat dan harga yang relatif lebih murah
menjadikan kayu Mahoni pilihan lain dari kayu Jati. Namun kurangnya daya tahan terhadap rayap harus diwaspadai. Kayu Mahoni
memiliki tone warna di kisaran merah hingga merah muda. Memiliki tekstur yang halus, serta mudah dipotong dan dibentuk.

4. Jenis Kayu Sonokeling

Keunikan kayu Sonokeling dari kayu lainnya adalah warna hitam keunguan dengan tekstur yang indah. Dengan harga yang jauh lebih murah
daripada kayu jati, kayu Sonokeling sangat awet dan tahan terhadap rayap. Menjadikannya pilihan sempurna untuk Anda yang mementingkan
keindahan kayu namun memiliki bujet terbatas.

5. Jenis Kayu Mindi

Dengan harga yang tergolong murah, kayu Mindi merupakan jenis kayu yang memiliki tingkat ketahanan sedang, atau kurang lebih setara
dengan kayu Mahoni. Tidak terlalu kuat menghadapi rayap dan serangga, namun kayu ini dapat diproses menjadi produk- produk olahan kayu
seperti veneer, blockboard dan pulp. Kayu Mindi umumnya memiliki rentang warna coklat muda hingga merah, dengan serat yang lurus.

6. Jenis Kayu Pinus

Salah satu jenis kayu yang umum digunakan sebagai bahan baku furniture minimalis dengan harga murah adalah kayu Pinus. Teksturnya yang
terbilang halus serta warna yang cenderung terang, membuat kayu pinus cocok digunakan untuk membuat furnitur dalam ruangan. Karena bila
digunakan sebagai bahan pembuatan furnitur outdoor, kayu Pinus rentan terhadap perubahan suhu dan kelembaban, serta lemah terhadap jamur
dan mudah lapuk.
7. Jenis Kayu Sungkai

Kayu Sungkai adalah salah satu jenis kayu yang paling familiar di Indonesia . Wajar saja, karena kualitas kayu Sungkai memenuhi standard
petukangan meskipun tidak bisa dibandingkan dengan kayu Jati atau Sonokeling. Sayangnya, tingkat kekerasan kayu Sungkai terlalu tinggi
sehingga sangat rentan untuk retak, dan tingkat keawetan kayu jenis ini sendiri tidak terlalu baik. Kombinasi warna putih dan kuning serta
tekstur yang agak kasar menjadi kekhasan kayu Sungkai.
 BAMBU

Bambu adalah tanaman jenis rumput-rumputan dengan rongga dan ruas di batangnya. Bambu memiliki banyak tipe. Nama lain
dari bambu adalah buluh, aur, dan eru. Kalau orang Jawa menyebutnya pring. Di dunia ini bambu merupakan salah satu tanaman
dengan pertumbuhan paling cepat. Karena memiliki sistem rhizoma-dependen unik, dalam sehari bambu dapat tumbuh sepanjang
60 cm (24 Inchi) bahkan lebih, tergantung pada kondisi tanah dan klimatologi tempat ia ditanam.

 Ciri ciri dan Sifat Bambu :

Bambu memiliki beberapa ciri-ciri antara lain :

 Berakar serabut
 Berkembang biak dengan tunas/rebung/bung ( ada juga jenis bambu yang bisa dengan mudah dikembangbiakan dengan cara stek batang
yakni bambu ampel )

 Memiliki rongga di batangnya

 Memiliki ruas batang

 Daun bambu bertulang daun sejajar

Semua jenis-jenis bambu memiliki ciri khusus yaitu pada batangnya atau pelepah batangnya terdapat lugut. Lugut adalah bulu-bulu halus
berwarna hitam yang menempel pada pelepah batang bambu. Pelepah batang bambu oleh orang Jawa disebut sebagai kelotokan. Lugut juga
menempel pada batang bambu. Fungsi ciri khusus bambu memiliki lugut adalah untuk melindungi dirinya atau mengusir musuhnya
 Jenis Jenis Bambu :

1. Bambu kuning (Bambusa Vulgaris)

Bambu kuning atau disebut juga sebagai Bambusa vulgaris adalah salah satu jenis-jenis bambu peliharaan yang dijadikan sebagai tanaman hias
dikarenakan memiliki keindahan dan bentuk yang menarik. Bambu jenis ini memiliki ciri batang yang beruas-ruas, tinggi, dan batangnya
berwarna kuning. Biasanya, bambu jenis ini hidup di lingkungan tropis. Di kawasan Asia Tenggara,

Tanaman bambu kuning memiliki beberapa ciri-ciri khusus antara lain sebagai berikut ini :

 Akar tanaman bambu kuning berupa akar serabut dan umumnya berwarna putih.
 Batang beruas dengan warna khas kuning. tinggi batang mencapai 10 sampai 20 m dan berdiamter 4 sampai 10 cm.

 daun lurus, berbentuk segitiga lebar, dengan ujung daun meruncing. Panjang daun 4 sampai 5 centimeter dan lebar 5 sampai 6 centimeter.
 Bunga tanaman bambu kuning termasuk bunga majemuk dan berbentuk malai. Umumnya berwarna ungu kehitaman.

 Bambu kuning tumbuh di daerah tropis hingga subtropis dengan ketinggian lahan sekitar 1,200 meter dpl. Di Asia Tenggara

2. Bambu hitam (Gigantochloa Antroviolacea)

Bambu hitam dikenal juga dengan nama gigantochloa atroviolacea atau tropical black bamboo. Bambu ini berasal dari Indonesia khususnya di
Provinsi Jawa, bambu jenis ini jika ditempatkan pada tempat yang kering maka warna hitam keunguan akan lebih menonjol.

Sebenernya dari segi batang dan warna bambu hitam sudah jelas terlihat, tapi sebagai pengetahuan buat kalian. Kami akan membagikan
beberapa ciri-ciri khusus yang terdapat bambu hitam, antara lain :
 Bambu yang merumpun, padat dan tegak.
 Rebungnya hitam degan ujung jingga, tertutup oleh bulu-bulu miang bewarna cokelat hingga hitam.

 batang mencapai ketinggian 15 m dengan gairs tengah 6 sampai 8 cm dan ruas-ruasnya sepanjang 40 sampai 50 cm.

 ketika muda bambu bewarna hijau gelap dan bertumbuh besar berubah ungu kehijauan hingga coklat gelap.

 Pelepah buluh mudah rontok, kecuali yang terbawah yang agak bertahan.

 daun pada ranting bentuk lanset, 20-28 × 2-5 cm, lokos; pelepah daun tertutupi oleh rambut-rambut keputihan ketika muda.

3. Bambu bali (Schizostachyum Brachycladum)


Bambu jenis ini berbeda dengan bambu kuning di atas bisa dilihat dari segi tekstur batangnya yang lebih kasar dibandingkan bambu kuning.
Bambu ini berasal dari Asia tropis dan Papuasia banyak ditemukan di Provinsi Bali yang kebanyakan digunakan sebagai hiasan pure-pure disana.

Ciri-ciri Bambu Bali:

 Tinggi pohon kisaran 12 m dengan diameter culm 7 cm.


 Tumbuh tegak tidak miring-miring.

 Toleransi suhu minimum -2 derajat celcius.

 Warna batang kuning cerah dengan garis hijau teksturnya lebih kasar dibanding bambu kuning.

 Asalnya dari Asia Tenggara

 Daun besar bergaris kuning.

 Adapun, beberapa jenis bamboo yang sering dipakai pada bangunan adalah sebagai berikut :

1. Bambu Batu / Petung

Pertumbuhan dari bambu ini dapat mencapai diameter 20 cm dan panjang 25 meter. Biasanya digunakan untuk tiang atau penyangga
bangunan, bahan industri pulp dan kertas, kayu lapis, bangunan, mebel, anyaman, peralatan pertanian, dan peternakan.

2. Bambu hitam, pring wulung, peri laka


Pertumbuhan dari bambu ini dapat mencapai diameter 14 cm dan panjang 20 meter. Biasanya digunakan untuk bahan pembuatan
instrumen musik seperti angklung, calung, gambang, dan celempung. Jenis ini juga berfungsi untuk bahan industri kerajinan tangan dan
pembuatan mebel karena tahan terhadap hama.

3. Bambu apus, pring apus, peri

Diameter dari bambu jenis ini adalah 4-10 cm. Biasanya ini digunakan sebagai tanaman pagar penghias. Batangnya juga dapat digunakan
sebagai alat pembuatan pegangan payung, peralatan memancing, kerajinan tangan seperti rak buku, industri pulp, kertas, dan penghalau
angin kencang (wind break)

 Sifat Kelemahan dan Kekurangan Bambu :

Keunggulan Bambu

 Menurut penelitian, bambu lebih kuat dari beton dalam struktur


 Memiliki sifat fisis dan mekanik yang baik

 Mudah dibelah, dipotong, dan dibentuk

 Seratnya elastis, optimal menahan beban tarik, tekan, geser, dan tekuk
 Rupanya artistik

 Relatif murah

 Tidak bersifat polutif

 Ramah lingkungan karena memiliki siklus hidup kurang dari 6 tahun

 Mampu mencegah longsor, erosi, serta banjir

 Ringan

Kelemahan Bambu

 Rentan lapuk, reyot, tidak tahan air hujan dan api


 Rawan terkena hama jamur, lumut, rayap, bubuk, dan sejenisnya

 Umurnya relatif pendek

 Dalam pengerjaannya, ada beberapa hal sulit, seperti teknik penyambungan antar bambu, atau penyambungan dengan material lain

 Kegunaan dan Aplikasi Dalam Bangunan

1. Sebagai bekisting atau perkuatan dalam proses pencetakan struktur beton bertulang sesuai dengan bentuk dan ukurannya

2. Sebagai tiang/kolom rumah; untuk rumah bamboo, sebaiknya dipilih jenis yang cukup kuat dan umurnya tua sehingga struktur kolom
rumah bisa kuat dan tahan lama
3. Sebagai dinding rumah yang disebut juga dengan istilah gedeg; bentuknya berupa anyaman kulit atau daging bambu yang sudah diiris
dan dihaluskan

4. Pada lantai bangunan dengan cara membelah bambu atau secara utuh ditata sehingga membentuk lantai yang kuat.

5. Struktur rangka atap, seperti dalam pembuatan kuda-kuda bambu, reng bambu, usuk bambu dan bagian lainnya sehingga membentuk
struktur atap yang kokoh

6. Sebagai furnitur seperti kursi atau meja bambu

7. Sebagai tiang yang ditancapkan agar tanaman di halaman rumah dapat berdiri tegak

8. Sebagai pagar rumah dengan cara membelah bambu, kemudian disambungkan menggunakan alat sambung paku

9. Sebagai pintu rumah

10. Untuk plafon, dijadikan sebagai rangka sekaligus penutup langit-langit menggunakan lembaran anyaman bamboo

Teknik Menyambung Bambu Pada Bangunan

1. Teknik pertama, bambu disatukan dengan cara dipaku begitu saja. Sistem ini sering digunakan pada bambu yang hanya dipakai untuk
membuat tangga darurat saat proses pembuatan bangunan sedang dikerjakan.
2. Untuk konstruksi bangunan, alat penyatunya berupa baut dengan ukuran minimal 12 mm. Agar tidak mudah pecah, sebelum baut
dipasang, bambu diberi lubang terlebih dahulu dengan cara dibor, baru kemudian baut dimasukkan dan dilengkapi dengan mur. Baut
dapat diganti dengan pasak. Selain lebih kuat, hasil sambungan dengan cara ini juga lebih rapi.Kemudian, agar tampilannya terlihat
alami, hasil sambungan dapat ditutup dengan tali ijuk warna hitam atau tali dari serabut kelapa.
3. Teknik ketiga adalah dengan cara membuat lubang pada satu bambu. Ukurannya disamakan dengan diameter bambu lain yang ingin
disatukan. Lubang tersebut digunakan untuk memasukan bambu kedua agar tidak mengalami pergeseran. Ada yang lubangnya hanya
satu dan ada juga yang dua sekaligus sehingga posisi bambu yang dimasukan jadi melintang. Agar posisinya makin kuat, teknik
penyambungan ini dapat dilengkapi dengan paku pasak.

4. Untuk proses penyatuan yang disusun secara berjajar, bisa digunakan batang bambu yang ukurannya lebih besar. Caranya adalah dengan
menyatukan dua ujung bambu yang ingin disatukan dan disambung. Kemudian, bamboo tersebut tinggal dimasukan ke dalam batang
bambu lain yang ukurannya lebih besar. Namun, lubang atau rongga yang ada pada bagian dalam harus punya ukuran diameter yang
sama dengan ukuran diameter luar bambu yang ingin disatukan sehingga ujung bambu tersebut bisa masuk dan tetap merekat dengan erat
dan kencang.

 BATU ALAM

Batu alam adalah salah satu material yang banyak digunakan masyarakat sebagai bahan bangunan, terutama untuk proses
penyelesaian akhir (finishing). Kesan alami serta tampilannya yang dekoratif menjadi salah satu alasan batu alam menjadi
begitu populer. Keragaman jenis serta cara pemasangannya yang mampu menghasilkan berbagai macam pola dan tampilan
membuat batu alam seolah menjadi elemen wajib dalam pembangunan sebuah rumah, mulai dari taman, pagar, bahkan kamar
mandi.
 Jenis-Jenis Batu Alam dan Sifatnya :

1. Batu Marmer

Batu alam ini banyak digunakan sebagai penutup finishing lantai atau dinding. Harga marmer per m2 cukup mahal dan keunikan serta
keindahan marmer membuatnya lebih banyak dipakai pada rumah atau bangunan mewah dengan biaya pembangunan yang besar. Perlu
diperhatikan bahwa marmer memiliki sifat yang sensitif terhadap perubahan cuaca, maka hindari penggunaan marmer untuk bagian rumah
yang sering terkena hujan dan panas.
2. Batu Andesit

Batu andesit adalah batu yang paling keras di antara batu alam lain yang umumnya dipakai. Batu andesit juga memiliki tingkat porositas
kecil karena berpori rapat. Batu jenis ini berasal dari gunung berapi dan memiliki beberapa ciri yang mudah dikenali, yaitu berwarna abu-
abu atau hitam. Jenis batu ini sudah sangat lama dipakai sebagai material bangunan. Sifat batu yang padat dan tahan terhadap cuaca serta
lumut, membuat batu ini menjadi favorit untuk mempercantik suatu bangunan dan cocok dipakai di segala ruang.
3. Batu Sabak

Di pasaran, batu sabak atau slate stone lebih dikenal dengan sebutan batu kali. Selain sangat kuat untuk pondasi, jenis batuan ini dapat
dibelah menjadi lempengan tipis untuk pelapis dinding maupun lantai. Pengaplikasian batu sabak ini sebagian besar digunakan untuk
bagian luar (eksterior) misalnya dinding, pagar, kolam, pilar (kolom) serta taman kering.
4. Batu Granit

Granit (Granite) adalah salah satu jenis batu alam yang populer di masyarakat. Granit sangat cocok digunakan sebagai pelapis
dinding (Wall veneer), lantai, serta dinding kamar mandi agar menimbulkan suasana natural dan segar. Sifatnya yang tahan terhadap susu
tinggi membuat batu jenis ini bisa digunakan di permukaan dapur (countertops).
5. Batu Palimanan

Batu palimanan seperti namanya diproduksi di daerah Palimanan, Cirebon, dan merupakan salah satu batu favorit. Batu palimanan sangat
cocok dipasang pada bidang eksterior maupun interior suatu bangunan. Batu ini memiliki warna yang terang dan berpori, maka sangat
disarankan apabila setelah selesai dipasang langsung diberi pelapis batu alam atau coating, untuk menahan laju tumbuhnya lumut.
6. Batu Candi

Sifatnya yang cenderung alami dan terkesan sejuk menjadi salah satu alasan mengapa batu ini banyak digemari konsumen. Di pasaran
batu candi banyak dijual dalam bentuk lempengan. Batu candi memiliki sifat yang mudah menyerap air, maka sebaiknya jika ingin
diaplikasikan di luar ruangan (eksterior) dilapisi dengan coating agar tidak ditumbuhi lumut. Jenis batu candi yang populer
adalah Borobudur lava.

Sebenarnya masih banyak jenis batu alam lain yang tersedia di pasaran. Namun, jenis-jenis yang telah dijelaskan di atas adalah jenis yang
paling umum dan diharapkan dapat membantu Anda untuk lebih mengenal jenis dan karakteristik batu alam.
 Sifat Sifat Batu Alam :

Kelebihan Batu Alam

 Terkesan natural, elegan, dan mewah


 Tidak cepat rusak jika dipasang pada lantai

 Jika ada yang rusak, lantai batu alam tidak akan terlihat jelek

 Ukurannya fleksibel, dapat disesuaikan dengan kebutuhan

 Rumah dapat menjadi lebih berwarna

 Harga jual rumah akan jauh lebih mahal

Kekurangan Batu Alam

 Warnanya tidak bisa seragam, namun justru di situlah keunikannya


 Memiliki pori-pori yang besar sehingga harus ditutupi dengan bahan khusus lagi

 Penggunaan batu alam pada lantai dua harus memperhatikan struktur bangunan

 Materialnya cenderung berat sehingga saat distribusi dan pemasangan cukup repot

 Harganya lebih mahal dibandingkan dengan keramik


 Aplikasi Batu Alam dalam Bangunan :

Cara Memasang Batu Alam

1. Rendam. Pertama yang harus dilakukan sebelum proses pemasangan batu alam adalah rendam batu dengan air. Pori-pori besar dalam
batu alam membuat batu alam mudah lepas bila ditempel langsung.
2. Kupas. Saat akan memasang batu alam pada dinding, kupas acak permukaan dinding agar batu alam lebih kuat menempel pada dinding.

3. Semen. Gunakan semen khusus atau semen instan agar batu alam lebih kuat menempel.

4. Presisi. Penyimpangan ukuran pada batu alam dapat mencapai 5 mm dan kadang bisa mencapai 1 cm. Maka, perhatikan presisi batu saat
membeli agar pemasangannya bisa lebih mudah dan presisi.

5. Berat. Mengingat bobot batu alam yang relatif berat, maka dibutuhkan adonan lem yang baik dengan semen yang lebih banyak, serta
mutu pasir yang baik dan air yang bersih. Mutu adukan yang rendah akan menyebabkan batu alam mudah terlepas. Aplikasikan semen
secara merata pada permukaan batu.

6. Bersihkan. Batu alam memiliki sifat yang cepat kering sehingga jangan biarkan bekas semen di permukaan batu sampai kering karena
akan sangat sulit dihilangkan. Berikan juga lapisan coating setelah pemasangan untuk menjaga kebersihan dan tampilan batu.
 BATU KALI

Batu kali adalah bongkahan batu yang umumnya ukurannya tidak beraturan yang didapatkan dari sungai ataupun gunung.

Batu kali merupakan salah satu bahan bangunan yang penting untuk membangun rumah/bangunan, yaitu sebagai pembuatan fondasi
rumah/bangunan. Batu kali dipasang bersama mortar (campuran semen, pasir, dan air) sebagai konstruksi awal pembuatan dinding
rumah.

Batu kali juga merupakan bahan bangunan yang tahan terhadap kondisi lingkungan seperti hujan dan panas, sehingga sampai saat ini
penggunaannya sebagai fondasi rumah masih belum tergantikan dengan bahan buatan.

 Jenis Jenis Batu Kali


Bongkahan menjadi ciri utama batu kali.Batu ini biasa digunakan untuk fondasi rumah.Meski begitu, tersedia juga batu kali lempengan.Bentuk
dan ukurannya biasanya tidak teratur.Lempengan batu ini biasa dipakai untuk lapisan dinding ataupun lantai. Bentuk dan ukuran yang tidak
beraturan jelas membuat proses pemasangan sulit, sehingga butuh tukang ahli supaya hasilnya rapi

 Batu kali bulat

Batu kali bulat adalah batuan alami yang bentuknya bulat tidak beraturan yang biasanya didapat kan dari sungai. Bahan bangunan ini cukup
keras dan tahan terhadap cuaca namun mortar kurang mengikat/menempel kuat karena tekstur permukaannya halus.

 Batu kali belah

Batu kali belah adalah batuan alami yang bentuknya besar lalu dihancurkan menjadi ukuran sekitar 30-40 cm yang biasanya didapatkan dari
gunung atau perbukitan, namun terkadang ada juga yang didapatkan dari sungai. Batu kali jenis ini merupakan bahan bangunan yang paling baik
untuk pembuatan fondasi karena selain bahan ini keras, tekstur permukaannya pun cukup kasar karena hasil pemecahannya sehingga mortar
mengikat/menempel dengan kuat.

Proses Pembuatan
Batu kali merupakan jenis batuan sedimen. Batuan endapan atau batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk dari proses pengendapan
(sedimentasi). Terbentuk melalui tiga cara utama: pelapukan batuan lain (clastic); pengendapan (deposition) karena aktivitas biogenik; dan
pengendapan (precipitation) dari larutan.

 Sifat – sifat Batu Kali :

Kelebihan Pondasi Batu Kali:


- Pelaksanaan pondasi mudah,

- Waktu pengerjaan pondasi relatif lebih cepat,

- Biaya pelaksanaan relatif lebih murah, jika menggunakan batu kali (batu mangga),

- Batu pecah relatif lebih mudah didapat (untuk daerah pulau Jawa).

Kekurangan Pondasi Batu Kali:

- Pada daerah-daerah tertentu batu pecah susah didapat, tapi dapat diganti dengan batu kali,

- Membuat pondasi ini memerlukan cost/biaya besar, apabila menggunakan batu pecah.

- Pondasi ini tidak saya anjurkan untuk rumah bertingkat 2 atau lebih.

 F. Aplikasi dalam Bangunan


1. Sebagai pondasi pada bangunan

2. Agregat Konstruksi Perkerasan Jalan Raya

3. Agregat Beton

4. Hiasan pada lantai


 DAUN KERING

Daun kering merupakan salah satu bahan tradisional yang masih digunakan di rumah adat di suatu daerah yang terpencil maupun
yang sudah dijamah oleh terknologi dan listrik, pada hakikatnya, daun kering sama sebagai genteng dan dinding yang merupakan
bagian penutup dari suatu bangunan yang ditinggali oleh orang di dalamnya.

Adapun berbagai macam daun kering yang bisa diolah oleh masyarakat secara turun temurun untuk digunakan menjadi bahan
penutup umah yang akan merepak tempati, kebanyakan dari daun daun tersebut adalha daun dari pohon sekitar yang tumbuh
dengan subur di lingkungan yang sesuai dengan iklim dan kondisi geografis mereka, dan juga sesuai dengan kebutuhan iklim
mereka

 Jenis jenis Daun yang digunakan :

1. Rumbia
Atau disebut juga (pohon) Sagu adalah nama sejenis palma penghasil tepung sagu. Metroxylon berasal dari bahasa latin yang
terdiri atas dua kata, yaitu Metro/Metra dan Xylon. Metra berarti pith (isi batang atau empulur) dan Xylon berarti xylem. Kata
sago atau sagu memiliki arti pati yang terkandung dalam batang palma sagu. Di Indonesia ada beberapa nama daerah untuk
tanaman sagu seperti rumbia, kirai (Sunda), ambulung kersulu (Jawa), dan Lapia (Ambon). Warga Malaysia mengenal sagu
dengan sebutan rumbia dan balau, lumbia (Philipina), thagu bin (Myanmar), saku (Kamboja), dan sakhu (Thailand). Sementara
nama ilmiahnya adalah Metroxylon-sagu.
Daunnya lurus sejajar, dengan tulang daun lurus dan cocok digunakan sebagai penutup atap rumah ataupun dianyam menjadi
dinding anyaman yang bisa digunakan untuk menutupi samping rumah, dengan melimpahnya pohon sagu di daerah Indonesia
Timur, oleh karena itu di tiap tiap rumah adat di Kalimantan ataupun di sebagian rumah adat Papua ditemukan daun pohon rumbia
ini.

2. Jerami
Jerami adalah hasil samping usaha pertanian berupa tangkai dan batang tanaman serealia yang telah kering, setelah biji-bijiannya
dipisahkan. Massa jerami kurang lebih setara dengan massa biji-bijian yang dipanen. Jerami memiliki banyak fungsi, di antaranya
sebagai bahan bakar, pakan ternak, alas atau lantai kandang, pengemas bahan pertanian (misal telur), bahan bangunan (atap,
dinding, lantai), mulsa, dan kerajinan tangan. Jerami umumnya dikumpulkan dalam bentuk gulungan, diikat, maupun ditekan.

Di berbagai tempat di dunia, jerami digunakan untuk mengikat tanah liat dan beton. Jerami yang telah dipadatkan juga digunakan
sebagai bahan insulasi pada dinding. Jerami dapat digunakan sebagai bahan campuran pembuatan kayu komposit. Sebagai bahan
bangunan, jerami juga memiliki nilai estetika sebagai penutup atap dan tau sebagai dinding di berbagai rumah adat yang ada di
Indonesia

3. Daun Pandan Kering

Pandan merupakan segolongan tumbuhan monokotil dari genus Pandanus. Sebagian besar anggotanya merupakan tumbuh di
pantai-pantai daerah tropika. Anggota tumbuhan ini dicirikan dengan daun yang memanjang (seperti daun palem atau rumput),
seringkali tepinya bergerigi. Akarnya besar dan memiliki akar tunjang yang menopang tumbuhan ini

Ukuran tumbuhan ini bervariasi, mulai dari 50cm hingga 5 meter, bahkan di Papua banyak pandan hingga ketinggian 15 meter.
Daunnya selalu hijau (hijau abadi, evergreen), sehingga beberapa di antaranya dijadikan tanaman hias.
Pandan duri, pandan tikar, pandan samak, atau pandan pudak (Pandanus tectorius) adalah sejenis tumbuhan serupa pohon,
anggota suku Pandanaceae. Ia tersebar di seluruh pantai-pantai dan pulau-pulau di kawasan Asia Selatan dan Timur sampai ke Polinesia.

Sangat berubah-ubah dalam bentuk dan sifat, penduduk lokal umumnya mengenali banyak varietas dari pandan ini, memberinya nama
yang berbeda-beda, dan bahkan membudidayakan beberapa banyak dari mereka untuk tujuan-tujuan yang berlainan. Varietas-varietas
tertentu disukai karena daunnya yang lembut dan kuat untuk dianyam sebagai tikar; yang lain digemari karena bunga jantannya
(Jw., pudak) yang berbau wangi dapat digunakan untuk mengharumkan ruangan, pakaian, atau minyak wangi

4. KAYU, DAUN, DAN TULANG DAUN KELAPA

Kayu Kelapa (CocosNucifera L ) merupakan anggota tunggal dalam marga cocos dari suku arecaceae. Tanaman ini sangat bermanfaat
dari bagian akar hingga ujungnya. Tidak hanya kayunya saja yang bermanfaat buah, daun, bunga, lidi, kulit kelapa, hingga sabut kelapa
memiliki manfaat sendiri – sendiri. Tanaman kelapa berasal dari Samudera Hindia tepat disisi Asia, akan tetapi saat ini pertumbuhannya
sudah tersebar di seluruh pantai tropika dunia. Pohon kelapa bisa tumbuh hingga mencapai 15 sampai 40 meter dengan diameter batang
0,25 – 0,40 m. Pertumbuhan batangnya lurus keatas serta tidak bercabang karena tumbuhan ini merupakan tumbuhan berakar tunggal
atau monokotil. Tumbuhan monokotil memiliki akar serabut kemudian memiliki titik tumbuh yang merupakan jaringan meristem
berfungsi untuk pembentukan daun serta bunga dan batang daun.

Kayu Kelapa bermanfaat sebagai bahan bangunan yaitu dijadikan sebagai lantai rumah bagi masyarakat yang menggunakan rumah
panggung. Kayu dari kelapa ini disebut dengan glugu dan menjadi pilihan masyarakat menengah sebagai papan rumah yang nantinya
dijadikan sebagai tembok sebelum mereka mampu membangun tembok dari batako maupun batu bata. Kayu kelapa ini tidak mudah
dimakan rayap karena memiliki serat – serat yang cukup keras. Sehingga kayu kelapa bisa dijadikan sebagai bahan bangunan rumah baik
papan rumah maupun lantai rumah. Sebenarnya untuk serat dari batang kelapa ini tidak terlalu bagus jika dibandingkan dengan kayu
keras jenis lainnya, hal ini karena serat dari batang kelapa cukup besar dan kasar. Jadi tidak terlalu bagus jika kita gunakan sebagai pintu
ataupun kusen. Tetapi jika kayu kelapa ini kita gunakan sebagai kerangka atap, baik itu kuda-kuda, reng, ataupun usuk, kayu batang
kelapa ini memiliki kekuatan yang lebih baik jika dibandingkan dengan penggunaan kayu lunak seperti dari jenis sengon.

Buah dari tanaman kelapa juga memiliki seribu manfaat untuk kehidupan. Buahnya yang sudah tuabisa diparut untuk diambil santannya
sebagai kuah masakan, maupun es campur kolak, dan bahan tambahan dalam pembuatan kue sedangkan buahnya muda bisa dijadikan
sebagai minuman disebut dengan es degan. Selanjutnya daun dari kayu kelapa yang sudah juga bisa dimanfaatkan sebagai atap ataupun
sebuah naungan. Kemudian daun yang masih muda disebut dengan janur bisa digunakan sebagai ketupat maupun lainnya bagi
kepentingan umat hindu.

Kayu Kelapat idak hanya dimanfaatkan sebagai bahan bangunan rumah namun juga bermanfaat untuk perabotan rumah tangga. Kayu
kelapa bisa diolah menjadi perabotan rumah tangga seperti meja kursi maupun almari. Perlu diketahui juga sabut kelapa juga bermanfaat
sebagai bahan anyaman keset ataupun sebagai materi pengisi dalam pembuatan kursi maupun jok. Kemudian tempurung kelapa atau
bathok juga bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku kerajinan tangan yang dibentuk sesuai dengan kreasi pengrajin. Kayu kelapa memang
sudah lama digunakan sebagai bahan bangunan dan terbukti mampu bertahan cukup lama karena tahan dengan serangan rayap maupun
jamur pelapuk.

5. DAUN NIPAH

Nipah adalah sejenis palem (palma) yang tumbuh di lingkungan hutan bakau atau daerah pasang-surut dekat tepi laut. Tumbuhan ini juga
dikenal dengan banyak nama lain seperti bhunyok (Md.), bobo (Menado, Ternate, Tidore), boboro (Halmahera), palean, palenei, pelene, pulene,
puleanu, pulenu, puleno, pureno, parinan, parenga (Seram, Ambon dan sekitarnya). Sebagaimana rumbia (Metroxylon spp.), batang pohon nipah
menjalar di tanah, membentuk rimpang yang terendam oleh lumpur. Hanya roset daunnya yang muncul di atas tanah, sehingga nipah tampak
seolah-olah tak berbatang. Akar serabutnya dapat mencapai panjang 13 m. Karena perakaran nipah ini hanya terletak dalam lumpur yang
sifatnya labil maka rumpun-rumpun nipah dapat dihanyutkan oleh air sampai ke laut.
Batang nipah terendam oleh lumpur. Hanya daunnya yang muncul di atas tanah. Dari rimpangnya muncul daun-daun majemuk menyirip
khas palma, tegak atau hampir tegak, menjulang hingga 9 m di atas tanah. Panjang tangkainya 1-1,5 m; dengan kulit yang mengkilap dan keras,
berwarna hijau pada yang muda dan berangsur menjadi cokelat sampai cokelat tua sesuai perkembangan umurnya; bagian dalamnya lunak
seperti gabus. Anak daun berbentuk pita memanjang dan meruncing di bagian ujung, memiliki tulang daun yang di sebut lidi (seperti pada
daun kelapa). Panjang anak daun dapat mencapai 100 cm dan lebar daun 4–7 cm. Daun nipah yang sudah tua berwarna hijau, sedangkan
daunnya yang masih muda berwarna kuning, menyerupai janur kelapa. Banyaknya anak daun dalam tiap ental mencapai 25-100 helai.

Atap bangunan zaman dahulu hingga abad ke-19 terbuat dari bahan alam seperti daun dan rumput. Salah satunya atap daun Nipah yang Rekam
Indonesia temui di Kalimantan Tengah. Menggunakan atap dengan jenis daun dan rumput selain ramah lingkungan, juga terasa lebih sejuk.
Dalam sejarahnya, atap daun Nipah atau atap alang-alang juga digunakan di seluruh penjuru dunia, dari Eropa, Afrika, serta Asia. Hanya saja
bahan atau jenis rumput yang digunakan berbeda-beda - sesuai dengan tumbuhan di tiap-tiap wilayah. Ada yang menggunakan rumput alang-
alang (ilalang), daun Lontar, daun Kelapa, daun Enau, daun Kirai dan daun Nipah. Teknis serta proses pembuatan dan pemasangannya juga
berbeda-beda sesuai dengan tradisi di wilayah masing-masing. Hal tersebut dimungkinkan karena proses produksinya sangat tradisional serta
konvensional karena tidak memerlukan teknolgi yang canggih. Semuanya terbuat dari alam termasuk pengikatnya. Untuk daya tahan
penggunaannya berkisar antara 5 tahun hingga 10 tahun tergantung kerusakannya untuk diganti dengan bahan yang baru. Atap Nipah ini sebagai
warisan budaya dari orang-orang terdahulu dengan pemanfaatan dari alam agar ramah lingkungan

 Sifat – Sifat Kelebihan dan Kelemahan Daun Kering Dalam Bahan Bangunan :

Kelebihan :
1. Ramah Lingkungan

2. Tidak menimbulkan polusi dalam pemakaiannya

3. Bahan mudah ditemukan di alam

4. Penggunaan sesuai dengan esensi alam, atau alami dalam penggunaannya

5. Menjadikan sirkulasi bangunan menjadi lebih sejuk

Kekurangan :

1. Mudah terbakar dan tidak tahan api

2. Mudah lapuk dan dimakan oleh serangga daun

3. Tidak rapat seperti halnya penutup buatan

4. Tidak tahan air atau non-waterproof

 Aplikasi Dalam Bangunan

Pada bangunan, daun daun kering biasanya digunakan sebagai penutup atap dan atau sebagai dinding sederhana yang menutup
bagian samping dari sebuah bangunan. Dengan cara anyam dan tumpuk yang memepertebal bagian atas bangunan untuk
menimalisir adanya kebocoran air ataupun cahaya yang bisa masuk secara berlebih kedalam sebuah bangunan, dengan
penyusunan bertumpuk ke atsa tengah yang bisa memperkecil kemungkinan adanya pergeseran bagian atap dari bahan daun alami
yang bisa turun ke bawah atau bergeser tidak sesui tempatnya.
 TANAH LIAT

Tanah liat atau lempung adalah partikel mineral berkerangka dasar silikat yang berdiameter kurang dari 4 mikrometer. Lempung
mengandung leburan silika dan/atau aluminiumyang halus. Unsur-unsur ini, silikon, oksigen, dan aluminum adalah unsur yang paling
banyak menyusun kerak bumi. Lempung terbentuk dari proses pelapukan batuan silika oleh asam karbonat dan sebagian dihasilkan dari
aktivitas panas bumi.

Lempung membentuk gumpalan keras saat kering dan lengket apabila basah terkena air. Sifat ini ditentukan oleh jenis mineral
lempung yang mendominasinya. Mineral lempung digolongkan berdasarkan susunan lapisan oksida silikon dan oksida aluminium yang
membentuk kristalnya. Golongan 1:1 memiliki lapisan satu oksida silikon dan satu oksida aluminium, sementara golongan 2:1 memiliki
dua lapis golongan oksida silikon yang mengapit satu lapis oksida aluminium. Mineral lempung golongan 2:1 memiliki sifat elastis yang
kuat, menyusut saat kering dan memuai saat basah. Karena perilaku inilah beberapa jenis tanah dapat membentuk kerutan-kerutan atau
"pecah-pecah" bila kering.

 Proses Terbentuknya Tanah Liat

Tanah liat merupakan jenis tanah yang terbentuk dari proses pelapukan kerak bumi. Kerak bumi tersebut sebagian disusun oleh batuan feldspatik
(yakni batuan yang terdiri dari batuan granit dan juga batuan beku). Kerak bumi yang melapuk tersebut terdiri atas berbagai unsur seperti silikon,
oksigen dan alumunium sebagai unsur terbanyak. Kemudian aktivitas panas dari bumi membuat kerak bumi tersebut melapuk yang dilakukan
oleh asam karbonat. Proses inilah yang menjadikan terbentuknya tanah liat.

Ciri- ciri atau Karakteristik Tanah Liat


Tanah liat mempunyai beberapa ciri khusu yang membedakannya dengan jenis tanah lainnya. Ciri- ciri dari tanah lait antara lain sebagai berikut:

1. Mempunyai sifat liat atau lengket

Ciri yang paling khas yang menandai tanah liat ini dilihat dari sifat tanah liat ini. Tanah liat umumnya berbentuk sebagai gumpalan yang keras
ketika tanah tersebut kering. Namun ketika tanah tersebut terkena basah oleh air, maka akan terasa lengket. Hal bisa terjadi karena kandungan
jenis mineral lempung yang banyak terkandung dalam tanah tersebut. Sifat lengket inilah yang membuat tanah liat mudah dijadikan bentuk-
bentuk tertentu.

 Mempunyai sifat yang sulit menyerap air


Satu sifat yang dimiliki oleh tanah liat atau lempung, yakni sulit untuk menyerap air. Karena jenis tanah ini sulit untuk menyerap air, maka
daerah yang memiliki tanah liat ini tidak cocok digunakan sebagai lahan pertanian. Hal ini karena lahan pertanian sendiri membutuhkan lapisan
tanah yang memiliki sifat mudah menyerap air.

 Tanah dapat terpecah menjadi butiran- butiran sangat halus saat keadaan kering

Tanah liat meskipun ketika basah bersifat lengket dan butiran tanah satu dengan lainnya bersifat menyatu, namun ketika dalam keadaan kering
tanah ini dapat terpecah- pecah menjadi butiran- butiran yang halus, bahkan sangat halus menyerupai pasir atau kumpulan debu.

 Tanahnya berwarna hitam terang atau hitam keabu- abuan

Tanah liat mempunyai warna tanah yang tidak gelap dan tidak tidak terlalu terang. Dengan kata lain, tanah liat ini mempunyai warna yang hitam
cenderung keabu- abuan

 Merupakan bahan baku untuk membuat kerajinan tangan berupa gerabah atau tembikar

Karena tanah liat ini memiliki sifat yang lengket, maka tanah liat ini dijadikan sebagai bahan baku untuk membuat berbagai kerajinan tangan
seperti gerabah dan juga tembikar. Untuk membuat kerajinan seperti ini, tanah liat harus dibakan dalam suhu di atas 10000 derajat celcius agar
dapat mengeras dengan baik.

Jenis- Jenis Tanah Liat


Tidak seperti jenis tanah lainnya, ternyata tanah liat ini dipecah menjadi beberapa jenis lagi. Sehingga ada beberapa jenis dari tanah liat yang
dapat kita temui. Jenis- jenis tanah liat ini dibedakan menurut beberapa karakteristik. Jenis- jenis tanah liat diantaranya sebagai berikut:

Jenis- jenis tanah liat dilihat dari sifatnya, dibagi menjadi

1. Tanah liat primer

Tanah liat primer (tanah liat residu) merupakan jenis tanha liat yang terbentuk dari pelapukan batuan feldspatik dan dilakukan oleh tenaga
endogen yang tidak berpindah dari batuan induk atau batuan asalnya. Oleh karena jenis tanah ini tidak berpindah tempat, maka tanah ini
mempunyai sifat yang lebih murni. Oleh karena sifatnya yang murni ini, maka tanah liat jenis ini dinamakan tanah liat primer.

Proses pembentukan tanah liat primer ini dibantu oleh beberapa komponen, diantaranya adalah tenaga air, dan tenaga uap panas yang keluar dari
dalam perut bumi. Tanah liat primer ini mempunyai beberapa ciri sebagai berikut:

Mempunyai warna putih hingga kusam


Tanah liat primer ini mempunyai warna tanah yang putih kusam. Hal ini terjadi karena tanah ini tidak terbawa oleh arus air dan tida tercampur
dengan bahan organik lainnya seperti humus, ranting, atau dedaunan yang busuk dan sebagainya. Hal inilah yang membuat tanah liat primer ini
berwarna putih atau putih kusam.

 Memiliki butiran yang kasar


 Biasanya berada pada tempat yang lebih tinggi

 Memiliki sifat tidak plastis

 Mempunyai daya lebut yang tinggi


 Mempunyai sifat daya susut yang kecil

 Mempunyai sifat tahan akan panasnya api

Suhu matang dari tanah liat primer ini berkisar antara 1300 hingga 1400 derajat celcius. Bahkan ada yang mencapai 1750 derajat celcius. Maka
dari itu untuk mematangkan tanah liat liat primer ini dibutuhkan api yang sangat besar.

2. Tanah liat sekunder


Jenis tanah liat selanjutnya menurut sifatnya adalah tanah liat sekunder. Tanah liat sekunder atau batuan sedimen(endapan) merupakan jenis
tanah liat yang terbentuk dari hasil pelapukan batuan feldspatik yang berpindah dengan jarak yang jauh dari batuan induknya. Pelapukan ini
terjadi karena disebabkan oleh ttenaga eksogen yang menyebabkan butiran- butiran dari tanah liat ini menjadi lepas dan mengendap di daerah
yang rendah, seperti sungai, rawa, ataupun tanah danau.

Secara umum, tanah liat sekunder ini mempunyai ciri- ciri sebagai berikut:

 Mempunyai warna yang muda, yakni krem, coklat, abu- abu, merah jambu, kuning, kuning muda, kuning kecoklatan, kemerah- merahan,
hingga kehitam- hitaman. Hal ini karena tanah liat sekunder ini terbentuk dalam proses yang panjang dan bercampur dengan berbagai jenis tanah
lainnya dan mengendap jadi satu, serta bercampur dengan bahan- bahan pengotor, maka menghasilkan tanah liat yang berwarna terang seperti
ini.
 Mempunyai sifat cenderung berbutir halus

Tanah liat sekunder ini memiliki bentuk butiran- butiran yang halus. Hal ini terjadi karena tanag liat sekunder ini terbentuk melalui proses yang
panjang. Dan dalam proses yang panjang ini tanah liat ini bercampur dengan tanah jenis lainnya.

 Mempunyai sifat plastis


 Mempunyai sifat kurang murni bila dibandingkan dengan tanah liat primer

 Mempunyai daya susut yang tinggi

 Mempunyai sifat tahan api yang lebih rendar haripada tanah liat primer. Suhu bakar yang dimiliki oleh tanah liat sekunder ini antar 1200
hingga 1300 derajat celsius, atau yang tertinggi mencapai 1400 derajat celcius. Atau jika suhu bakar rendah diantara 900 hingga 1180 derajat
celsius, atau yang paling tinggi sebesar 1200 derajat celcius.

Itulah beberpa ciri atau karakteristik dari tanah liat primer dan juga tanah liat sekunder. Selanjutnya dimana dapat kita jumpai tanah liat
ini ? Tanah liat ini dapat kita temui ha,pir di seluruh wilayah Indonesia. Kita dapat dengan menemukan tanah liat ini di wilayah yang lembab dan
banyak mengandung air, seperti sungai, danau, rawa, dan lain sebagainya.

Pemanfaatan Tanah Liat


Tanah liat ini banyak dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan manuasia. Beberapa pemanfaatan yang sering dilakukan oleh manusia
menggunakan bahan baku tanah liat ini adalah untuk membuat batu bata, gerabah, genteng, dan bahan- bahan lainnya.
1.2.2 BAHAN BANGUNAN BUATAN

 BATU BATA

Batu bata merupakan salah satu bahan material sebagai bahan pembuat dinding. Batu bata terbuat dari tanah liat yang dibakar
sampai berwarna kemerah-merahan. Seiring perkembangan teknologi, penggunaan batu bata semakin menurun. Munculnya material-
material baru seperti gipsum, bambu yang telah diolah, cenderung lebih dipilih karena memiliki harga lebih murah dan
secara arsitektur lebih indah.

 Jenis jenis Batu Bata :

 Batu Bata Tanah Liat, terbuat dari tanah liat dengan 2 kategori yaitu bata biasa dan bata muka.

o Bata biasa, memiliki permukaan dan warna yang tidak menentu, bata ini digunakan untuk dinding dengan menggunakan
morta (campuran semen) sebagai pengikat. Bata jenis ini sering disebut sebagai bata merah.

o Bata muka, memiliki permukaan yang baik dan licin dan mempunyai warna dan corak yang seragam. Disamping
digunakan sebagai dinding juga digunakan sebagai penutup dinding dan sebagai dekorasi.
 Batu Bata Pasir – Kapur, sesuai dengan namanya batu bata ini dibuat dari campuran kapur dan pasir dengan perbandingan 1 : 8
serta air yang ditekankan kedalama campuran sehingga membentuk batu bata.

BATU BATA

Bata merah merupakan salah satu jenis bahan dasar pembangunan rumah yang sudah sangat umum digunakan di Indonesia, dari zaman dulu
hingga zaman modern seperti saat ini bata merah memang sudah menjadi salah satu bahan wajib di dalam membangun rumah. Cukup bisa
dimaklumi, bata merah masih lebih banyak digunakan daripada bata ringan atau batako press, karena selain sudah teruji kekuatannya,
mendapatkan jenis material ini pun tidak susah.
Bata merah yang dimaksud adalah bata yang dibuat dari tanah yang dicetak kemudian dibakar dengan suhu tinggi sehingga menjadi benar-benar
kering, mengeras, dan berwarna kemerah-merahan. Tanah yang digunakan pun bukanlah sembarang tanah, tetapi tanah yang agak liat sehingga
bisa menyatu saat proses pencetakan. Karena itulah, rumah yang dindingnya dibangun dari material bata merah akan terasa lebih nyaman dan
adem. Selain lebih kuat dan kokoh serta tahan lama, sehingga jarang sekali terjadi keretakan dinding yang dibangun dari material bata merah.
Selain itu material ini sangat tahan terhadap panas sehingga dapat menjadi perlindungan tersendiri bagi bangunan Anda dari bahaya api.

 Batu bata merah dibuat dari tanah liat yang dicetak, kemudian dibakar. Tidak semua tanah liat bisa digunakan. Hanya yang terdiri dari
kandungan pasir tertentu.
 Umumnya memiliki ukuran: panjang 17–23 cm, lebar 7–11 cm, tebal 3–5 cm.

 Berat rata-rata 3 kg/biji (tergantung merek dan daerah asal pembuatannya).

 Bahan baku yang dibutuhkan untuk pasangan dinding bata merah adalah semen dan pasir ayakan. Untuk dinding kedap air diperlukan
campuran 1:2 atau 1:3 (artinya, 1 takaran semen dipadu dengan 3 takaran pasir yang sudah diayak). Untuk dinding yang tidak harus kedap
air, dapat digunakan perbandingan 1:4 hingga 1:6.

 Kuat,kokoh, dan tahan terhadap cuaca maupun benda keras

Batako

Selanjutnya setelah bata merah adalah Batako, material dinding dari batako ini umumnya dibuat dari campuran semen dan pasir kasar yang
dicetak padat atau dipress. Selain itu ada juga yang membuatnya dari campuran batu tras, kapur dan air. Bahkan kini juga beredar batako dari
campuran semen, pasir dan batubara. Dengan bahan pembuatan seperti yang telah disebutkan, batako memiliki kelemahan yaitu kekuatannya
lebih rendah dari bata merah, sehingga cenderung terjadi keretakan dinding, terutama jika bagian kosong-nya tidak diisi dengan adukan spesi.
Pemakaian material batako untuk dinding juga membuat bangunan lebih hangat bahkan cenderung pengap dan panas, tidak seperti bata merah
yang terbuat dari material tanah. Batako cenderung lebih ringan daripada bata merah. Teksturnya pun terlihat lebih halus dari bata merah.

Batako putih (Tras)

 Batako putih dibuat dari campuran tras, batu kapur, dan air. Campuran tersebut dicetak, lalu dibakar. Tras merupakan jenis tanah
berwarna putih / putih kecoklatan yang berasal dari pelapukan batu-batu gunung berapi.
 Umumnya memiliki ukuran panjang 25–30 cm, tebal 8–10 cm, dan tinggi 14–18 cm.

 Untuk dinding seluas 1 m2, kira-kira membutuhkan:

o Batako tras = 25 buah

o Semen = 0,215 sak

o Pasir ayak (pasir pasang) = 0,025 m3

Batako Semen PC / Batako pres

 Batako pres dibuat dari campuran semen PC dan pasir atau abu batu.
 Ada yang dibuat secara manual (menggunakan tangan), ada juga yang menggunakan mesin. Perbedaannya bisa dilihat pada kepadatan
permukaan batakonya.

 Umumnya memiliki ukuran panjang 36–40 cm, tebal 8–10 cm, dan tinggi 18–20 cm.

 Untuk dinding seluas 1 m2, kira-kira membutuhkan:


o Batako pres = 15 buah

o Semen PC = 0,125 sak

o Pasir ayak (pasir pasang) = 0,015 m3

Bata ringan

Bata ringan atau disebut hebel atau celcon. Material bata ringan ini pembuatannya sudah sangat modern dimana material ini dibuat dengan
menggunakan mesin pabrik. Bata ini cukup ringan, halus, dan memilki tingkat kerataan yang baik. Bata ringan ini diciptakan agar dapat
memperingan beban struktur dari sebuah bangunan konstruksi, mempercepat pelaksanaan, serta meminimalisasi sisa material yang terjadi pada
saat proses pemasangan dinding berlangsung.

 Bata hebel dibuat dengan mesin di pabrik. Bata ini cukup ringan, halus, dan memiliki tingkat kerataan yang baik.
 Bisa langsung diberi aci tanpa harus diplester terlebih dulu, dengan menggunakan semen khusus. *Bahan dasar acian/semen tersebut
adalah pasir silika, semen, filler, dan zat aditif. Untuk menggunakannya, semen ini hanya dicampur dengan air. Tetapi bisa juga
menggunakan bahan seperti pemasangan batako.

 Umumnya memiliki ukuran 60 cm x 20 cm dengan ketebalan 8–10 cm.

 Untuk dinding seluas 1 m2, kira-kira membutuhkan:

o Bata hebel/celcon = 8 buah

o Semen instan = 11,43 kg

o Air = 0,15–0,16 liter


Bataton

Bataton terbuat dari campuran semen, agregat, pasir, kerikil, air dan bahan khusus lain. Bahan-bahan ini dicetak dalam berbagai bentuk yang
kemudian disebuat sebagai bataton. Bentuk-bentuk bataton ini menyisakan rongga pada bagian dalamnya. Rongganya bisa diisi baja untuk tiang
kolom, juga bisa sebagai jalur pipa air dan kabel listrik.

Banyak pilihan bentuk bataton yang diproduksi oleh Holcim. Sebut saja blok beton berprofil H untuk dinding, bataton profil U untuk balok
pengikat fondasi (sloof ), dan balok pengaku (ringbalk ), serta bataton bentuk kolom. Sedangkan bataton balok, rooster , dan lengkung menjadi
material pendukung elemen rumah.

Rongga pada bataton dapat berperan juga sebagai isolator panas. Rongga tersebut dapat menangkap rambatan radiasi panas pada dinding akibat
terpapar terik matahari. Dengan begitu, suhu radiasi panas pada dinding tak seluruhnya merembes sampai ke dalam ruangan.

Daya tarik lain dari bataton adalah proses konstruksinya lebih ekonomis jika dibandingkan bata merah. Contohnya pembuatan dinding bata
merah yang memerlukan bingkai struktur (kolom praktis, sloof , dan ringbalk ), yang harus menggunakan cetakan (bekisting ). Selain menunggu
masa keras beton, bekisting pada bingkai struktur dinding tadi harus dilepas. Untuk pemasangannya, minimal satu hari, dicor, besok dilepas,
baru dipasang lagi. Kalau pakai blok beton cukup dalam satu hari, dapat diisi tulangan besi, lalu bisa ditaruh pada atasnya. Tidak perlu
menggunakan bekisting. Jadi hemat kayu, waktu dan tenaga. Konstruksi jadi lebih ekonomis.

 Dari segi, campurannya, batu bbata dibedakan menjai :

1. Batu bata tanah liat

Batu bata tanah liat dibagi lagi menjadi 2 kategori, yaitu:


 Bata biasa. Bata biasa memiliki permukaan dan warna yang tidak menentu. Bata ini juga biasanya digunakan untuk dinding dengan

menggunakan mortar (campuran semen) sebagai perekat. Bata jenis ini sering disebut sebagai bata merah.
 Bata muka atau ekspos. Bata ini memiliki permukaan yang lebih rapih dan mempunyai warna dan corak yang seragam sehingga

harganya juga lebih mahal dibandingkan dengan bata biasa. Selain digunakan sebagai dinding, bata ekspos juga digunakan sebagai

penutup dinding dan dekorasi.

1. Batu bata campuran pasir dan kapur

Sesuai namanya batu bata ini dibuat dari campuran pasir dan kapur dengan perbandingan 1:8. Dalam proses pembuatannya air ditekan ke
dalam bahan sehingga terbentuklah bata yang kokoh. Bata ini digunakan pada dinding yang terendam air, yang membutuhkan jenis bata
yang sangat kuat dan tidak mudah keropos.

Kelebihan batu bata merah


 Dari segi struktur mempunyai kekuatan yang tahan lama dibanding dengan batako

 Mudah memasangnya karena tukang tidak harus memiliki keahlian khusus

 Pengangkutan lebih mudah karena ukuran yang lebih kecil

 Pada pekerjaan yang sempit, lebih cocok menggunakan material ini

 Mudah didapatkan di mana saja

 Lebih nyaman dari segi suhu ruangan karena bisa menyesuaikan dengan suhu luar

 Tahan terhadap api


 Jarang terjadi retak-retak pada dinding

 Tidak membutuhkan perekat yang khusus.

Kekurangan batu bata merah


 Bentuknya yang tidak seragam menimbulkan kesulitan dalam membangun dinding yang rapi

 Boros dalam penggunaan bahan perekat sebab memiliki siar yang besar

 Gampang menyerap suhu sehingga terasa panas saat musim kemarau dan dingin ketika musim penghujan

 Tingkat kualitas tidak bisa diketahui dengan pasti karena dibuat secara tradisional

 Pemasangan yang tidak rapi mengharuskan penerapan bahan plesteran yang tebal

 Memiliki bobot yang lebih berat daripada bata ringan sehingga harus ditopang struktur yang rumit

 Waktu pengeringanmya cenderung lebih lama ketimbang material-material yang lain

 Dalam pemilihan batu bata, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
1. Usahakan memilih batu bata yang ukurannya seragam, untuk mendapatkan hasil pasangan bata yang rata dan rapi.

2. Selain itu kandungan pada batu bata tidak terlalu basah dan tidak terlalu kering, yang bertujuan untuk mendapatkan pengikatan yang
maksimal antara bata dengan campuran adukan (spesi)

3. Dalam pemilihan bata secara fisik dan visual, dapat dicek dengan mengetok bata dan merasakan beratnya. Bata merah yang bagus akan
terdengar bunyi nyaring saat diketok dan tidak terlalu berat. Jika bobotnya lebih berat dan tidak terdengar bunyi nyaring, merupakan
tanda bahwa bata merah tidak bagus dan akan mudah pecah, bahkan bisa hancur.

4. Pengamatan visual yang lain, yaitu bahwa bata merah yang bagus jika diamati permukaannya padat, tidak porus dan jumlah rongganya
tidak terlalu banyak.

5. Untuk dinding yang dibuat dengan sistem bata ekspos, baik menggunakan batu bata merah maupun batu bata muka, sebaiknya
menggunakan batu bata yang memiliki ukuran kecil sehingga susunan bata ekspos terliat rapi dan rapat.

6. Sedangkan untuk dinding bata yang difinishing dengan plesteran , biasanya menggunakan bata dengan ukuran yang lebih besar dan
susunannya juga tidak terlalu rapat, karena akan dilapisi dengan campuran adukan (spesi).

Saat ini, selain menggunakan batu bata, juga banyak digunakan batako sebagai material pembuat dinding. Batako merupakan bata cetak
alternatif pengganti batu bata yang terbuat dari komposisi pasir, semen dan air. Sama dengan batu bata, batako digunakan untuk
konstruksi dinding bangunan non struktural.

Penggunaan bata merah pada pemasangan dinding memang sedikit lebih mahal karena jumlah yang digunakan cukup banyak dan waktu
pemasangan lebih lama, tapi masyarakat Indonesia tetap memilih bata merah karena dapat meredam panas yang berlebihan. Berbeda
halnya dengan batako, jika dilihat dari harga dan efisiensi waktu, menggunakan batako akan menghemat biaya, tapi penggunaan batako
bata dinding akan mengakibatkan suhu ruang menjadi lebih panas.

 BETON

Dalam konstruksi, beton adalah sebuah bahan bangunan komposit yang terbuat dari kombinasi aggregat dan pengikat semen. Bentuk paling
umum dari beton adalah beton semen Portland, yang terdiri dari agregat mineral (biasanya kerikil dan pasir), semendan air.

Biasanya dipercayai bahwa beton mengering setelah pencampuran dan peletakan. Sebenarnya, beton tidak menjadi padat karena
air menguap, tetapi semen berhidrasi, mengelem komponen lainnya bersama dan akhirnya membentuk material seperti-batu. Beton
digunakan untuk membuat perkerasan jalan, struktur bangunan, fondasi, jalan, jembatan penyeberangan, struktur parkiran, dasar untuk
pagar/gerbang, dan semen dalam bata atau tembok blok. Nama lama untuk beton adalah batu cair.

Dalam perkembangannya banyak ditemukan beton baru hasil modifikasi, seperti beton ringan, beton semprot (eng: shotcrete), beton
fiber, beton berkekuatan tinggi, beton berkekuatan sangat tinggi, beton mampat sendiri (eng: self compacted concrete) dll. Saat ini beton
merupakan bahan bangunan yang paling banyak dipakai di dunia.
Penggunan beton umumnya dilengkapi dengan besi tulangan, sehingga beton yang memiliki kuat tekan yang baik dilengkapi dengan besi
tulangan yang memiliki kuat tarik yang baik. Beton bertulang hampir dapat dijumpai pada semua elemen struktur bangunan, dari pondasi, tie
beam/sloof, kolom, balok, dan pelat lantai. Penggunaan beton bertulang juga banyak digunakan untuk pekerjaan infrastruktur seperti jalan beton,
jembatan, bendungan, dan lainnya.

 Sifat Sifat Beton :

Beton memiliki beberapa keunggulan sebagai berikut:

1. Tersedia bermacam-macam mutu beton yang dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan struktur bangunan.

2. Beton mudah dibentuk menggunakan bekisting sesuai dengan kebutuhan struktur bangunan.

3. Beton memiliki ketahanan yang baik terhadap temperatur yang tinggi.

4. Beton memiliki kuat tekan yang tinggi.

5. Bahan baku beton relatif mudah didapat.

6. Beton relatif tidak memerlukan perawatan dan tahan lama.

7. Penggunaan beton sebagai material konstruksi lebih ekonomis jika dibandingkan dengan baja.

Tetapi beton juga memiliki beberapa kekurangan sebagai berikut :

1. Mutu akhir pekerjaan beton sangat dipengaruhi oleh mutu beton itu sendiri dan proses pelaksanaan pengecorannya.

2. Beton merupakan material dengan berat jenis yang lumayan besar yaitu 2400 kg/m3 Beton memiliki kuat tarik yang kecil (sekitar 9-15%
dari kekuatan tekannya)
Beton readymix merupakan beton jadi yang dikirim dari batching plant supplier beton menggunakan truck mixer yang umumnya
berkapasitas volume 6-7 m3. Biasanya beton readymix digunakan untuk material struktur utama bangunan.

Sedangkan beton sitemix adalah beton yang langsung diproduksi di lapangan / lokasi pekerjaan dengan mencampurkan bahan-bahan pembentuk
beton ke dalam concrete mixer / beton molen. Beton sitemix biasa digunakan untuk pengecoran kolom praktis pada pasangan dinding.

Beton precast (precast concrete) atau beton pracetak adalah elemen struktur beton yang dicor dan dirawat (curing) di lokasi lain, misal workshop
atau pabrik (bukan ditempat elemen struktur beton itu akan dipasang). Setelah mencapai umur beton yang cukup, barulah beton precast dikirim
ke lokasi pekerjaan dan dirakit / dirangkai. Proses pelaksanaan pemasangan / perangkaian dilakukan dengan menggunakan bantuan alat berat
misalnya mobile crane. Sedangkan beton cor di tempat atau sering disebut cast in situ adalah beton yang langsung dicor pada lokasi elemen
struktur yang direncanakan.

 Aplikasi Dalam Bangunan :

Beton digunakan dalam pembuatan jalan dan perkerasan badan jalan, struktur bangunan, fondasi bangunan, jembatan
jembatan penyeberangan maupun tembok blok. Dari berbagai macam struktur bangunan, beton atau juga disebut batu
cair adalah salah satu struktur bangunan yang penting untuk diperhatikan sehingga nantinya tidak ada kesalahan yang
dapat menyebabkan hal hal yang fatal. Kekuatan bangunan yang dimaksud disini adalah perencanaan konstruksi dan
struktur yang baik agar dapat memikul beban bangunan, baik itu beban bangunan yang membebani maupun beban dari
bangunan itu sendiri sehingga bangunan aman dan nyaman ditempati. Dalam proses pembuatanya, beton akan menjadi
padat dan membatu setelah semen berhidrasi dengan mengikat komponen lainya sehingga menjadi material keras
seperti batu. Pada perkembanganya, banyak ditemukan beton hasil modofikasi seperti beton ringan, beton semprot atau
shotcrete, beton fiber, beton berkekuatan tinggi sampai beton mampat sendiri atau self compacted concrete.

 KACA

Kaca adalah material padat yang merupakan zat cair yang sangat dingin karena molekul-molekulnya tersusun seperti air, namun
kohesinya membuat bentuknya menjadi stabil. Hal ini terjadi karena proses pendinginan yang sangat cepat. Ini juga yang membuat
kaca menjadi transparan atau tembus pandang. Kaca adalah amorf (non kristalin) material padat yang bening dan transparan
(tembus pandang), biasanya juga rapuh atau mudah pecah.

Kaca yang digunakan dalam bangunan bersifat tembus pandang sehingga dapat meneruskan cahaya dan panas matahari. Namun,
dalam aplikasinya, kaca tidak selalu dibuat tembus padang. Kaca dapat juga dibuat menjadi semi tembus pandang atau sama sekali
tidak tembus pandang.

Kaca biasanya dipasang pada pintu, jendela, dinding, atau bagian bangunan lainnya. Hal ini bertujuan untuk meneruskan cahaya
matahari ke dalam bangunan sehingga walaupun tanpa lampu, ruangan bisa terang saat siang hari. Masuknya cahaya matahari ke
dalam ruangan dapat menghilangkan kelembaban.

 Jenis Jenis Kaca

Jenis kaca yang dapat digunakan untuk bangunan dan rumah tinggal sebenarnya cukup beragam. Berikut adalah jenis-jenis kaca yang
dikaitkan dengan penggunaanya:
Kaca Bening

Kaca ini sering juga disebut sebagai float glass. Kaca ini tidak berwarna serta memiliki permukaan yang sangat bersih dan rata. Kaca ini
banyak digunakan pada eksterior maupun interior bangunan, baik rumah tinggal atau gedung bertingkat. Kaca ini juga dapat digunakan
untuk perabot rumah tangga.

Kaca Warna
Kaca ini biasa disebut dengan kaca riben atau tinted glass. Kaca ini merupakan kaca float yang diberi warna dengan sedikit
menambahkan logam pewarna. Dengan warna pada kaca, maka sifat tembus pandang kaca menjadi lebih rendah sehingga dapat
memberikan privasi kepada penghuninya. Kaca ini lebih banyak dipakai pada eksterior bangunan, baik untuk pintu, jendela, atau curtain
wall.

Kaca Es

Kaca es merupakan kaca dengan tekstur pola tertentu pada salah satu sisinya. Karakter dari kaca ini memberikan efek dekoratif, efek
pencahayaan, dan efek pembayangan yang menarik, serta mampu mereduksi silau secara maksimum.

Kaca Reflektif
Kaca ini merupakan jenis kaca yang mampu memantulkan cahaya dan mereduksi sifat tembus pandang dari sisi luar sehingga sering juga
disebut dengan kaca one way. Lapisan kaca ini bersifat memantulkan cahaya dan panas, serta mampu memberikan penampilan yang
mewah.

Kaca Tempered

Secara singkat, kaca tempered merupakan jenis kaca yang memiliki kekuatan yang sangat tinggi, dibandingkan dengan kaca biasa.
Dengan ketebalan yang sama, kekuatan kaca ini mampu mencapai 3-5 kali lipat dari kekuatan kaca biasa. Kaca ini tahan terhadap beban
angin, tekanan air, benturan, dan perubahan temperatur yang tinggi (thermal shock). Kaca tempered juga lebih aman karena akan menjadi
butiran halus bila pecah.

Kaca Laminated

Kaca ini merupakan jenis kaca dengan tingkat keamanan dan perlindungan yang tinggi terhadap penghuni. Jika terjadi sesuatu yang
menyebabkan pecahnya kaca, kaca laminated tidak akan berhamburan, tetapi hanya retak dan sangat sulit untuk ditembus. Karakteristik
kaca ini adalah pecahan kaca tidak akan jatuh atau berhamburan, tetapi tetap melekat pada filmnya, dan kaca akan tetap terpasang pada
rangkanya.
Keunggulan Kaca

1. Sifatnya yang mampu meneruskan cahaya membuat rumah dengan dinding kaca lebih hemat energi karena pencahayaan pada siang hari
cukup dengan sinar matahari.
2. Mampu memaksimalkan pemandangan di luar ruangan.

3. Walaupun mudah kotor, tetapi mudah juga untuk dibersihkan.

4. Memberikan kesan luas pada ruangan sempit.

5. Memberikan kesan tidak ada sekat antara ruangan satu dengan yang lainnya.

6. Kedap suara

7. Kedap air

8. Memberikan kesan modern pada hunian

Kekurangan Kaca

1. Harganya cukup mahal, baik dari segi harga material maupun biaya pemasangan
2. Pemasangannya rumit dan butuh tenaga profesional dengan keahlian dan teknik tinggi.

3. Tidak tahan terhadap getaran.

4. Beberapa jenis kaca cenderung mudah pecah

5. Dinding kaca tidak termasuk dinding struktural sehingga tidak mampu menahan beban berlebih.

6. Mudah kotor, dibutuhkan perawatan yang rutin.


7. Jika tergores, sulit untuk memperbaikinya.

8. Jenis kaca bening tidak cocok untuk ruangan privasi.

9. Perlu aksesoris tambahan seperti tirai walaupun hal ini opsional.

10. Jika retak atau pecah tidak bisa diperbaiki, tetapi harus diganti.

 Aplikasi Kaca dalam bangunan :

Cara Memasang Kaca Tanpa Kusen

 Untuk pemasangan kaca ukuran kecil, persiapan pengerjaan plesteran dinding harus disekoneng dari dalam ruangan dengan cara tebal
dinding dibagi 2.
 Sekoneng luar harus lebih tinggi dari sekoneng dalam karena kaca akan dipasangkan dari dalam ruangan.

 Kaca dipasang pada tahap plafon, acian tembok, dan keramik sudah selesai terpasang

 Pasang kaca yang sudah disiapkan menggunakan lem sealant

 Pergunakan lem sesuai warna kaca

 Pasangkan lem tersebut ke ujung dan pinggiran kaca yang sudah menempel

 Lakukan pengeleman di luar dan di dalam untuk menjaga tidak ada bocoran air

 Lem harus tebal

Untuk pemasangan kaca dengan ukuran lebih dari 100x100 cm, harus memakai lis tempel atau bantalan karet sebelum tahap pengeleman
 KERAMIK

Keramik merupakan perpaduan antara senyawa logam dan bukan logam. Kata keramik sendiri berasal dari kata keramikos yang
dalam bahasa Inggris dikenal dengan burn stuff (benda-benda yang dibakar) yang menunjukkan bahwa sifat-sifat material keramik
yang ingin diperoleh, dapat dicapai melalui proses pembakaran pada temperatur tinggi.

Pada dasarnya, keramik bersifat sangat keras, mudah pecah, isolator (baik elektrikal maupun thermal), kaku, dan stabilitasnya
sangat tinggi. Secara umum, keramik juga mempunyai kekuatan tekan yang lebih baik dibandingkan kekuatan tariknya.
 Sifat dan Jenis Keramik :

Jenis-Jenis Keramik

Untuk berbagai macam jenis keramik yang umum kita temui di pasaran adalah sebagai berikut:

1. Keramik lantai biasa

Jenis keramik lantai biasa merupakan jenis keramik yang paling banyak kita temui. Jenis keramik ini dapat ditemukan di semua toko
bangunan, bahkan di toko bangunan kecil di daerah sekitar rumah kita. Ukuran keramik biasa sangat lengkap, mulai dari ukuran persegi
30 hingga 80 cm.

2. Keramik lantai teraso

Keramik lantai teraso saat ini adalah jenis keramik yang banyak dicari dan disukai oleh beberapa pengembang dan pecinta rumah bergaya
etnik dan klasik. Pada umumnya, ukuran keramik teraso adalah 20x20 cm. Jenis keramik teraso ini dapat memberikan nuansa etnik dan
tradisional bila dipasang di rumah. Saat ini, jenis keramik lantai teraso paling banyak dipasang di restoran dan villa dengan nuansa klasik
tradisional.

3. Homogeneous tile
Keramik jenis homogeneous tile merupakan keramik tiruan granit yang dibuat pabrik. Keramik ini dibuat semirip mungkin dengan granit
atau marmer. Biasanya keramik jenis ini dibuat dengan ukuran besar dan jarang diproduksi dalam ukuran kecil. Pengguna terbesar dari
keramik lantai jenis ini adalah gedung-gedung pusat perbelanjaan, apartemen, dan bangunan lain yang ingin terlihat mewah dengan biaya
minim.

4. Keramik granit alam

Jenis keramik granit biasanya digunakan oleh kalangan menengah ke atas. Dari segi keindahannya, keramik ini cukup untuk membuat
rumah lebih asri, lebih anggun dan elegan. Jenis keramik ini merupakan hasil tambang, jadi harganya juga terbilang paling mahal
dibandingkan dengan jenis keramik lainnya.

5. Keramik mozaik

Keramik ini merupakan sebuah ubin ukuran kecil, biasanya tidak lebih dari 6 cm. Lempengan dari keramik ini memiliki ketebalan 5,4 mm
dan pola bewarna diterapkan pada sisi sebaliknya yang terlihat dari keramik transparan. Desain ini memberikan efek optik yang tidak
dapat diperoleh dari ubin lainnya.

Kelebihan dari Keramik

 Ubin keramik terbuat dari bahan alami sehingga tidak beracun dan tidak menyebabkan alergi
 Permukaan halus dari ubin keramik mencegah penumpukan bakteri dan jamur

 Tahan terhadap air dan kelembaban

 Tahan terhap noda


 Mudah dibersihkan

 Tahan lama dan bebas perawatan

 Memiliki kekuatan yang tinggi

 Tidak mudah terbakar dan tidak menyalurkan api

 Tidak berubah warna dari waktu ke waktu

 Bisa menjadi unsur dekorasi pada rumah

 Pilihan modelnya banyak dan beragam

 Harganya pun beraneka ragam (harga tentunya menjamin kualitas keramik)

Kekurangan dari Keramik

 Kurang tahan terhadap guncangan dan benda-benda padat yang berat


 Kurangnya elastisitas sehingga tidak dapat diletakkan pada permukaan melengkung

 Pemasangannya membutuhkan tukang yang ahli

 Terkesan dingin

 Nat keramik sulit untuk dibersihkan

 Mudah pecah

 Mudah tergores
 Aplikasi Keramik dalam Bangunan :

Cara Memasang Keramik yang Benar

1. Rendam keramik di dalam air. Hal ini dapat membuat keramik menjadi lebih elastis dan lebih mudah menempel saat pemasangan.
2. Nat keramik harus dipasang longgar karena masing-masing keramik memiliki selisih 0,2-0,5 mm sehingga tidak saling bertubrukan.

3. Oleskan adonan semen. Oleskan semen yang sudah dicampur sedikit air ke bawah keramik, untuk membuat daya rekat keramik ke
adukan benar-benar lengket.

4. Bersihkan dari kerikil. Adukan dan dasar lantai yang akan dipasang harus bersih dari kerikil, batu, atau ganjalan lainnya.

5. Padatkan secara rata. Ketuk keramik yang baru dipasang dan pastikan tidak ada rongga dibagian dasarnya karena dapat membuat
keramik lepas di kemudian hari.

6. Periksa ketinggian keramik, apakah sudah sama rata dengan benang yang ditarik untuk menentukan ketinggian lantai.

7. Nat keramik dipasang belakangan. Jangan pasang nat pada sisi keramik saat itu juga. Biarkan selama 2 atau 3 hari, agar sisa udara yang
mengendap dapat keluar melalui nat yang belum ditutup.

8. Jangan diinjak-injak. Amankan area keramik yang baru dipasang dari lalu lalang orang selama 2-3 hari.

 PLASTIK
Plastik telah menjadi kebutuhan manusia yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Setiap hari kita pasti menggunakan
plastik untuk melakukan aktivitas. Plastik sendiri merupakan bahan sintetik atau semi-sintetik yang termasuk dalam bahan organik.
Plastik adalah istilah umum dari polimer, material yang terdiri dari rantai panjang karbon dan elemen-elemen lain yang mudah
dibuat menjadi berbagai macam bentuk dan ukuran.

Bekisting Plastik

Kayu yang biasanya digunakan untuk bekisting (alat cetak beton) sudah semakin sulit untuk didapatkan. Dalam dunia konstruksi di
Indonesia sendiri, penggunaan bekisting kayu hampir belum ada yang menggantikan. Namun, beberapa tahun terakhir ini telah ada
produk bekisting yang menggunakan bahan dasar plastik yang dikompositkan dengan bahan fiberglass. Bahan plastik yang dikompositkan
dengan fiberglass tersebut memiliki kemampuan yang sama dan bahkan lebih baik dibandingkan kayu untuk digunakan sebagai bekisting.

Banyak pabrik di luar negeri yang telah memproduksi sistem bekisting plastik ini secara masal. Bekisting plastik yang mereka buat bisa
digunakan untuk berbagai elemen struktur pondasi, kolom, dinding, dan juga pelat lantai. Dengan ini berarti, hampir semua elemen
struktur beton dapat menggunakan sistem bekisting plastik. Beberapa perusahaan yang telah memasarkan produk sistem bekisting plastik
(Plastic Formwork System) yaitu:

 Hangzhou Yongshun Plastic Industry


 EPIC EC

 Moladi

 Sifat Sifat Plastik dan keunggulan serta kelemahannya :

Berikut adalah beberapa keunggulan dari bekisting plastik:


1. Bebas kelembaban dan tidak mengalami perubahan dimensi atau bentuk.
2. Pemasangan lebih mudah dan tanpa perlu minyak bekisting.

3. Mempercepat waktu pelaksanaan bekisting.

4. Tidak berkarat.

5. Tidak gampang rusak oleh air sehingga cocok untuk konstruksi bawah tanah dan lingkungan berair.

6. Efisien secara biaya.

7. Kualitas hasil yang lebih baik.

8. Gampang dipasang dan dilepas sehingga mengurangi biaya upah.

9. Daya tahan lama, dapat digunakan 40-70 kali. Ada produk yang dapat digunakan hingga 1000 kali.

10. Dapat dibor, dipaku, diketam, dan diproses seperti digerjaji.

PVC (Polivinil Klorida)


PVC merupakan polimer termoplastik yang 50% produksinya digunakan untuk konstruksi. Sebagai bahan bangunan, PVC tergolong
relatif murah, tahan lama dan mudah dirangkai. PVC yang fleksibel umumnya dipakai sebagai bahan pakaian, perpipaan, atap, dan
insulasi kabel listrik.

Kegunaan PVC pada bangunan:

 Kabel listrik, PVC yang digunakan sebagai insulasi kabel listrik harus memakai plasticizer agar lebih elastis. Namun, apabila terkena api,
kabel yang tertutup PVC akan menghasilkan asap dan menjadi bahan yang berbahaya bagi kesehatan.
 Perpipaan, Setengah dari produksi PVC di seluruh dunia digunakan sebagai pipa untuk berbagai keperluan perkotaan dan industri.
Sifatnya yang ringan, kekuatan yang tinggi, dan reaktifitas rendah, menjadikannya sangat cocok digunakan untuk berbagai keperluan.
Pipa PVC juga dapat dicampur dengan berbagai larutan semen atau disatukan dengan pipa.

Kekurangan PVC

 Menimbulkan pencemaran, Penelitian menemukan banyak peralatan medis yang menggunakan PVC yang ternyata mengandung racun.
Peneliti dari Swedia dan Denmark juga menemukan jika PVC membuat level kandungan udara menjadi buruk.

 AKRILIK
Akrilik merupakan plastik yang bentuknya menyerupai kaca. Namun, akrilik ternyata mempunyai sifat-sifat yang membuatnya
lebih unggul dibandingkan dengan kaca. Salah satu perbedaanya adalah kelenturan yang dimiliki oleh akrilik. Akrilik merupakan
bahan yang tidak mudah pecah, ringan, dan juga mudah untuk dipotong, dikikir, dibor, dihaluskan, dikilapkan atau dicat. Akrilik
dapat dibentuk secara thermal menjadi berbagai macam bentuk yang rumit.

 Sifat – Sifat dan jenis bahan Akrilik :

Sifatnya yang tahan pecah juga menjadikan akrilik sebagai material yang ideal untuk dipergunakan pada aplikasi di tempat-tempat di
mana pecahnya material akan berakibat fatal, seperti salah satunya pada jendela kapal selam. Selain anti pecah dan tahan terhadap cuaca,
akrilik juga tidak akan mengkerut atau berubah warna meskipun terkena paparan sinar matahari dalam jangka waktu yang lama. Hal ini
membuat semua produk dari bahan akrilik bisa digunakan di dalam atau di luar ruangan.

Beberapa sifat yang dimiliki oleh akrilik:

 Bening dan transparan


 Kuat, lentur, dan tahan lama
 Aman untuk makanan karena mikroorganisme tidak mungkin berkembang

 Dapat dibuat menjadi berbagai kategori bentuk yang sangat beraneka macam

 Jenis-Jenis Akrilik

Terdapat dua jenis dasar akrilik, yaitu:

1. Akrilik ekstrusi

Lembaran akrilik ini lebih lembut dibandingkan dengan akrilik cetakan, lebih mudah tergores, dan mungkin juga mengandung kotoran.
Namun, kebanyakan dari akrilik ekstrusi yang ada di pasaran bermutu sangat baik. Akrilik jenis ini merupakan pilihan yang paling baik
untuk membuat plang, display, dan lainnya.

2. Akrilik cetakan

Akrilik ini memiliki mutu yang lebih baik daripada jenis ekstrusi, tetapi harganya juga lebih mahal. Akrilik ini juga lebih kuat
dibandingkan dengan akrilik ekstrusi.

Keunggulan Akrilik

 Lebih ringan dibandingkan kaca


 Lebih tahan benturan dibandingkan kaca

 Tidak bereaksi pada sinar matahri

 Tahan terhadap cuaca luar area


 Dapat didaur ulang

 Tahan pada reaksi kimia dibandingkan bahan plastik yang lain

 Ramah lingkungan dan tidak mengandung racun

 Mudah dibersihkan dan dirawat

 Kejernihan akrilik dapat bertahan hingga bertahun-tahun

 Transportasi dan pemasangan bahan bangunan akrilik lebih mudah dan murah

 Aplikasi Akrilik dalam bangunan :

Akrilik untuk Kanopi Rumah

Untuk bangunan sendiri, akrilik paling banyak digunakan untuk kanopi rumah. Dibandingkan dengan kanopi kaca, memang kanopi akrilik
jauh lebih kuat. Namun, karena bahan akrilik lebih kuat, harga kanopi akrilik juga lebih mahal dibandingkan dengan kanopi kaca. Warna
akrilik yang paling banyak digunakan adalah polos (bening) dan putih. Warna polos dapat memberikan kesan bersih pada rumah,
sedangkan warna putih dapat memberikan kesan sejuk karena sinar matahari tidak tembus ke dalam ruangan.

Selain untuk kanopi rumah, akrilik juga dapat digunakan untuk dekorasi ruangan, seperti contohnya rak dari bahan akrilik. Rak dari
akrilik ini dapat menjadi elemen dekorasi yang unik pada rumah, karena sifatnya yang tembus pandang membuat akrilik dapat digunakan
sebagai etalase pajangan Anda di rumah. Bahannya yang tembus pandang juga tidak akan membuat ruangan terlihat sempit.

 TIANG BAJA
Baja adalah logam paduan dengan besi (Fe) sebagai unsur dasar dan karbon (C) sebagai unsur paduan utamanya. Kandungan karbon dalam baja
berkisar antara 0,2 % hingga 2,1 % berat sesuai grade-nya. Fungsi karbon dalam baja adalah sebagai unsur pengerasan pada kisi kristal atom
besi. Baja karbon adalah baja yang mengandung karbon lebih kecil 1,7 %, sedangkan besi mempunyai kadar karbon lebih besar dari 1.7 %. Baja
mempunyai unsur-unsur lain sebagai pemadu yang dapat mempengaruhi

Material baja unggul jika ditinjau dari segi kekuatan, kekakuan dan daktilitasnya. Jadi tidak mengherankan jika di setiap proyek-proyek
konstruksi bangunan (jembatan atau gedung) maka baja selalu ditemukan, meskipun tentu saja volumenya tidak harus mendominasi. Tinjauan
dari segi kekuatan, kekakuan dan daktilitas sangat cocok dipakai mengevaluasi struktur yang diberi pembebanan. Tetapi perlu diingat bahwa
selain kondisi tadi akan ada pengaruh lingkungan yang mempengaruhi kelangsungan hidup struktur bangunannya. Jadi pada suatu kondisi
tertentu, suatu bangunan bahkan dapat mengalami kerusakan meskipun tanpa diberikan beban sekalipun (belum berfungsi). Jadi ketahanan bahan
material konstruksi terhadap lingkungan sekitarnya adalah penting untuk diketahui agar dapat diantisipasi baik.
 Kelebihan dan Kekurangan Baja sebagai bahan bangunan :

Kelebihan material baja dibandingkan material beton atau kayu adalah karena buatan pabrik, yang tentunya mempunyai kontrol mutu
yang baik. Oleh karena itu dapat dipahami bahwa kualitas material baja yang dihasilkannya relatif homogen dan konsisten dibanding
material lain, yang berarti juga lebih dapat diandalkan mutunya.

Di sisi lain karena merupakan hasil produk industri, agar prosesnya menguntungkan harus diusahakan mencapai kondisi optimum. Untuk
itu diperlukan suatu kuantitas tertentu yang terkesan relatif monoton serta tidak mudah dibuat variasinya. Itulah pentingnya dibuat
standarisasi bentuk profil. Dari tabel profil baja yang ada terlihat banyak sekali profil yang tersedia, tetapi dalam kenyataannya jika
peminatnya relatif sedikit maka profil yang jarang dipakai tentunya tidak diproduksi banyak. Jadi akhirnya tidak semua profil pada tabel
dapat dipilih. Hanya profil-profil tertentu yang memang umum (banyak) digunakan. Hal ini perlu diketahui insinyur perencana konstruksi
baja, jangan hanya berpedoman teoritis hitungan, karena kalau sampai mengubah profil rencana dengan profil tersedia, kemungkinan
berubah pula detail sambungan yang dibuat. Jika ini tidak dipikirkan waktu dapat terbuang sia-sia.
Tidak ada jaminan bahwa lokasi pabrik baja akan berdekatan dengan proyek atau bengkel fabrikasi, sehingga panjang profil baja
ditentukan oleh kemampuan kendaraan transportasi pengangkut (truk atau kapal) dan jalur transportasi (darat atau air) yang akan
dilaluinya.

A. Kelebihan Baja Sebagai Material Struktur


Jika kita menyimak bangunan sekitar kita baik berupa jembatan, gedung, pemancar, papan iklan, dan lainnya akan sependapat bahwa baja
merupakan material struktur yang baik. Kelebihan dari baja terlihat dari kekuatan, relatif ringan, kemudahan pemasangan, dan sifat baja lainnya.
Kelebihan material baja akan dibahas dalam paragraf berikut.

1. Kekuatan Tinggi

Kekuatan yang tinggi dari baja per satuan berat mempunyai konsekuensi bahwa beban mati akan kecil. Hal ini sangat penting untuk jembatan
bentang panjang, bangunan tinggi, dan bangunan dengan kondisi tanah yang buruk.

2. Keseragaman

Sifat baja tidak berubah banyak terhadap waktu, tidak seperti halnya pada struktur beton bertulang.

3. Elastisitas

Baja berperilaku mendekati asumsi perancang teknik dibandingkan dengan material lain karena baja mengikuti hukum Hooke hingga mencapai
tegangan yang cukup tinggi. Momen inersia untuk penampang baja
dapat ditentukan dengan pasti dibandingkan dengan penampang beton bertulang.

4. Permanen
Portal baja yang mendapat perawatan baik akan berumur sangat panjang, bahkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kondisi tertentu baja
tidak memerlukan perawatan pengecatan sama sekali.

5. Daktilitas

Daktilitas didefinisikan sebagai sifat material untuk menahan deformasi yang besar tanpa keruntuhan terhadap beban tarik. Suatu elemen baja
yang diuji terhadap tarik akan mengalami pengurangan luas penampang dan akan terjadi perpanjangan sebelum terjadi keruntuhan. Sebaliknya
pada material keras dan getas (brittle) akan hancur terhadap beban kejut. SNI 03-1729-2002 mendefinisikan daktilitas sebagai kemampuan
struktur atau komponennya untuk melakukan deformasi inelastis bolak-balik berulang (siklis) di luar batas titik leleh pertama, sambil
mempertahankan sejumlah besar kemampuan daya dukung bebannya. Beban normal yang bekerja pada suatu elemen struktur akan
mengakibatkan konsentrasi tegangan yang tinggi pada beberapa titik. Sifat daktil baja memungkinkan terjadinya leleh lokal pada titik-titik
tersebut sehingga dapat mencegah keruntuhan prematur. Keuntungan lain dari material daktil adalah jika elemen struktur baja mendapat beban
cukup maka akan terjadi defleksi yang cukup jelas sehingga dapat digunakan sebagai tanda keruntuhan.

6. Liat (Toughness)

Baja strukur merupakan material yang liat artinya memiliki kekuatan dan daktilitas. Suatu elemen baja masih dapat terus memikul beban dengan
deformasi yang cukup besar. Ini merupakan sifat material yang penting karena dengan sifat ini elemen baja bisa menerima deformasi yang besar
selama pabrikasi, pengangkutan, dan pelaksanaan tanpa menimbulkan kehancuran. Dengan demikian pada baja struktur dapat diberikan lenturan,
diberikan beban kejut, geser, dan dilubangi tanpa memperlihatkan kerusakan. Kemampuan material untuk menyerap energi dalam jumlah yang
cukup besar disebut toughness.
7. Tambahan pada Struktur yang Telah Ada

Struktur baja sangat sesuai untuk penambahan struktur. Baik sebagian bentang baru maupun seluruh sayap dapat ditambahkan pada portal yang
telah ada, bahkan jembatan baja seringkali diperlebar, dll.

Kelebihan lain dari materia baja struktur adalah:

 kemudahan penyambungan baik dengan baut, paku keling maupun las,


 cepat dalam pemasangan,

 dapat dibentuk menjadi profil yang diinginkan,

 kekuatan terhadap fatik,

 kemungkinan untuk penggunaan kembali setelah pembongkaran,

 masih bernilai meskipun tidak digunakan kembali sebagai elemen struktur,

 adaptif terhadap prefabrikasi.

B. Kelemahan Baja Sebagai Material Struktur

Secara umum baja mempunyai kekurangan seperti dijelaskan pada paragraf dibawah ini.

1. Biaya Pemeliharaan
Umumnya material baja sangat rentan terhadap korosi jika dibiarkan terjadi kontak dengan udara dan air sehingga perlu dicat secara periodik.

2. Biaya Perlindungan Terhadap Kebakaran

Meskipun baja tidak mudah terbakar tetapi kekuatannya menurun drastis jika terjadi kebakaran. Selain itu baja juga merupakan konduktor panas
yang baik sehingga dapat menjadi pemicu kebakaran pada komponen lain. Akibatnya, portal dengan kemungkinan kebakaran tinggi perlu diberi
pelindung. Ketahanan material baja terhadap api dipersyaratkan dalam Pasal 14 SNI 03-1729-2002.

3. Rentan Terhadap Buckling

Semakin langsung suatu elemen tekan, semakin besar pula bahaya terhadap buckling (tekuk). Sebagaimana telah disebutkan bahwa baja
mempunyai kekuatan yang tinggi per satuan berat dan jika digunakan sebagai kolom seringkali tidak ekonomis karena banyak material yang
perlu digunakan untuk memperkuat kolom terhadap buckling.

4. Fatik

Kekuatan baja akan menurun jika mendapat beban siklis. Dalam perancangan perlu dilakukan pengurangan kekuatan jika pada elemen struktur
akan terjadi beban siklis.

5. Keruntuhan Getas

Pada kondisi tertentu baja akan kehilangan daktilitasnya dan keruntuhan getas dapat terjadi pada tempat dengan konsentrasi tegangan tinggi.
Jenis beban fatik dan temperatur yang sangat rendah akan memperbesar kemungkinan keruntuhan getas.
 ALUMUNIUM (ALUMUNIUM COMPOSIT PANEL)

Alumunium Composite Panel (ACP) merupakan bahan perpaduan antara plat alumunium dan bahan composite. Alumunium
Composite Panel (ACP) dapat digambarkan sebagai panel datar yang terdiri dari bahan non-alumunium berupa bahan polytthylene
yang disatukan di antara dua lembaran alumunium. Lembaran Alumunium Composite Panel (ACP) adalah lembaran yang kaku,
kuat, tetapi memiliki berat yang relatif ringan.

Lembarannya tersedia dalam warna metalik dan warna non logam. Untuk pemesanan khusus, permukaannya dapat dibuat dalam
berbagai pola dengan meniru bahan-bahan material lainnya seperti pola kayu, keramik, dan pola lainnya. Lembaran Alumunium
Composite Panel biasanya diproduksi dengan ukuran ketebalan 1-10 mm, dan lebar 1.200-1.600 mm.

Dalam pemakaiannya, Alumunium Composite Panel banyak digunakan sebagai penutup permukaan dinding. Bahan ini biasanya
digunakan untuk bangunan gedung ataupun rumah dengan bentuk minimalis. Material ini sering juga digunakan dengan kombinasi
penggunaan kaca dan bahan logam lainnya untuk keindahan arsitektur. Sedangkan, untuk bagian interior, biasanya ACP digunakan
untuk partisi, penutup kolom, dan juga untuk plafon artistik.

 Jenis – jenis dan kelebihan serta kekurangan ACP :

Jenis-Jenis ACP

Jenis ACP menurut lapisan catnya terdiri dari 2 macam, yaitu :

1. Jenis Polyester (PE) yang biasa banyak digunakan untuk interior.


2. Jenis PVDF (Poly Vinyl De Flouride) yang biasa digunakan di eksterior.

Keunggulan ACP

 Permukaan yang rata dan halus


 Mempunyai daya tahan yang cukup tinggi terhadap cuaca dan iklim

 Bahan yang bagus untuk dekorasi baik eksterior maupun interior

 Mudah diaplikasikan dalam berbagai desain konsep modern

 Tersedia dalam berbagai macam warna dan pola

 Composite mudah dibentuk, dilipat, dibor dan dilengkungkan dengan menggunakan peralatan konvensional ataupun peralatan sederhana
lainnya

 Bahan intinya terbuat dari polyetthylene sehingga lembarannya tahan api


Lapisan permukaaan aluminium yang dilapisi dengan polyester akan menambah daya tahan, stabilitas, dan tahan terhadap iklim dan
korosi

Kekurangan ACP

 Hasil penelitian menyatakan bahwa bahan inti yang terbuat dari polyethylene dan lem pengikat ke lapisan aluminium , dalam suhu panas
yang tinggi akan mengeluarkan gas beracun
 Dalam suhu tinggi, lapisan inti bisa menggelembung yang akan mengakibatkan permukaan aluminium tidak rata sehingga bisa
mengurangi keindahan

 Kekuatan terhadap tekanan angin kurang sehingga dalam konstruksi yang kurang baik akan beresiko terhadap keselamatan.

 Jika sistem grounding kurang bagus terhadap bangunan utama, lembaran cukup berisiko terhadap sambaran petir

 Apliakasi ACP dalam Bangunan :

Cara Pemasangan ACP

1. Percayakan pengerjaan pada kontraktor composite panel yang memang sudah ahli di bidangnya untuk mendapatkan hasil yang lebih baik
sesuai dengan keinginan kita
2. Pastikan bahwa dinding plesteran sudah rapi dan siap untuk dipasangi bracket

3. Untuk cara pemasangan composite panel dan mendapatkan hasil yang maksimal, usahakan untuk melakukan proses marking dengan
seksama dan teliti

4. Pastikan bahan Alumunium Composite Panel yang kita pasang sesuai dengan spesifikasi ruangan. Misalnya untuk area eksterior atau area
luar ruangan yang terkena hujan dan panas secara langsung sebaiknya menggunakan Alumunium Composite Panel dengan finish PVDF.
 PAVING BLOCK

Paving block atau conblock merupakan suatu komposisi berbentuk segmen-segmen kecil yang terbuat dari beton dengan bentuk segi
empat atau segi banyak yang dipasang sedemikian rupa sehingga dapat saling mengunci. Material ini biasanya dipasang untuk
mengeraskan bagian lahan bangunan agar permukaannya rata dan stabil.

Di antara berbagai macam alternatif penutup permukaan tanah lainnya, paving block lebih memiliki banyak variasi baik dari segi bentuk,
ukuran, warna, corak, tekstur, dan kekuatan. Penggunaan paving block juga dapat divariasikan dengan jenis paving atau bahan bangunan
penutup tanah lainnya.

Berdasarkan bentuknya, paving block dapat dibedakan menjadi 2 bentuk, yaitu segi empat dan segi banyak. Ada 3 jenis ketebalan paving
block yang beredar di pasaran, yaitu 6 cm, 8 cm, dan 10 cm. Fungsi utama dari paving block adalah untuk menutup permukaan tanah.
Sementara, yang bercorak warna-warni memiliki fungsi tambahan yaitu sebagai penambah nilai estetika suatu area.
 Jenis jenis Paving Block dan kelebihan serta kekurangannya :

Tipe Bata

Paving tipe ini paling banyak digunakan oleh para pemborong, kontraktor, dan developer karena selain mudah dalam proses
pemasangannya, paving tipe ini merupakan tipe yang murah dan praktis.

Tipe Cacing

Paving tipe cacing ini juga termasuk cukup banyak penggunaannya. Pola pemasangannya juga hampir sama dengan pola bata, hanya saja
tidak dapat dipadukan dengan tipe lain.

Tipe Trihek

Paving trihex merupakan tipe paving yang rumit. Dalam pemasangannya, paving tipe trihek ini hanya dapat dipasang dengan satu pola
saja.

Tipe Exagon Segi Enam

Paving tipe ini berbentuk segi enam dan melingkar. Paving tipe ini sering digunakan pada wilayah pemukiman hijau dan lingkungan
pertamanan. Ditambah dengan banyaknya pola warna, paving ini bisa menambah nilai seni dalam lingkungan.

Tipe Exagon Segi Delapan

Paving tipe ini hampir sama dengan paving segi enam, hanya saja ada penambahan dua sisi pada paving tersebut sehingga bentuknya
polos dan hampir terlihat seperti lingkaran.
Topi Uskup

Paving tipe ini biasanya hanya digunakan sebagai pengunci dibagian sisi pemasangan paving tipe bata. Penguncian dengan paving tipe
topi uskup ini lebih kuat dibandingkan dengan penguncian secara langsung (tanpa menggunakan topi uskup).

Kelebihan Paving Block

 Harganya relatif murah


 Perawatannya cukup mudah

 Memiliki daya serap air yang baik sehingga dapat mengurangi genangan air

 Material bangunan ini sangat mudah untuk diganti

 Pemasangannya sangat mudah, tidak menggunakan spesi pasangan, dan pengikat antara masing-masing paving block cukup
menggunakan pasir sebagai bahan pengisi

 Berat lebih ringan dibandingkan dengan pengeras jalan lainnya

 Memiliki tekstur, warna dan dapat dipasang dengan motif menarik

Kekurangan Paving Block

 Pasangan paving block mudah bergelombang bila pondasinya tidak dipasang dengan kuat
 Paving block kurang cocok untuk dipasang pada lahan yang dilalui kendaraan berkecepatan tinggi

 Sering terjadi pemasangan yang kurang cocok sehingga mudah bergeser dari susunan pemasangannya dan menjadi mudah renggang serta
tidak rata
 Aplikasi Paving Block dalam Bangunan :

Cara Memasang Paving Block

1. Sebelum paving block dipasang, pastikan struktur dari lahan yang hendak dipaving dalam keadaan benar-benar padat. Hal ini agar lahan
yang telah dipasang paving block tidak ambles.
2. Pastikan juga permukaan lahan yang akan dipaving sudah dalam kondisi rata atau sudah level.

3. Pasang kanstin beton sebagai pengunci paving block agar paving block yang sudah terpasang tidak bergeser.

4. Gelar abu baru mengikuti kemiringan yang telah ditentukan kemudian diratakan dengan menggunakan jidar kayu.

5. Lakukan pemasangan paving block dengan cara maju ke depan, sementara pekerja pemasang paving berada di atas paving yang telah
terpasang.

6. Untuk tepian lahan atau sudut-sudut yang belum terpasang paving block (las-lasan), potong paving block dengan menggunakan alat
pemotong (paving block cutter).

7. Setelah lahan sudah 100% terpasang paving block, selanjutnya lakukan pengisian antara nat paving block (pengisian joint filler) dengan
menggunakan abu batu.

8. Padatkan paving block yang sudah terpasang dengan menggunakan baby roller atau stamper kodok 1 sampai 2 kali putaran agar timbul
gaya saling mengunci antara paving block satu dan lainnya.

9. Bersihkan area lahan yang telah terpasang paving block dari sisa-sisa abu batu.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.asdar.id/cara-pemasangan-dinding-pasangan-batu-bata-yang-benar-dalam-konstruksi-bangunan/

https://www.arsitag.com/article/kenali-jenis-dan-fungsi-batu-bata
https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/tanah/tanah-liat

https://id.wikipedia.org/wiki/Tanah_liat

https://media.neliti.com/media/publications/63393-ID-none.pdf

https://www.rekamindonesia.id/v/atap-daun-nipah--1488

https://id.wikipedia.org/wiki/Kelapa

https://griyamania.com/239/kayu-pohon-kelapa-sebagai-bahan-bangunan/

https://id.wikipedia.org/wiki/Pandan

http://www.jenisfloraindonesia.web.id/tag/pohon-rumbia/

https://www.arsitag.com/article/batu-alam-sebagai-bahan-bangunan

http://tekniksipilaneh.blogspot.com/2014/08/batu-kali.html

https://fabelio.com/blog/7-jenis-kayu-dan-karakteristiknya/

http://illbeyourpaparazzi.blogspot.com/2011/04/kayu-sebagai-bahan-bangunan.html

https://ievoolme.com/jenis-jenis-bambu/

https://id.scribd.com/doc/312385735/Bahan-Bangunan-Alami-dan-Buatan

https://www.arsitag.com/article/paving-block

https://www.arsitag.com/article/mengenal-alumunium-composite-panel-acp
https://forum.teropong.id/2017/08/04/pengertian-baja-serta-kelebihan-dan-kekurangan-baja-sebagai-material-struktur/

https://www.arsitag.com/article/mengenal-akrilik

https://www.arsitag.com/article/bahan-bangunan-dari-plastik

https://www.arsitag.com/article/keramik-sebagai-bahan-bangunan

https://www.arsitag.com/article/kaca-sebagai-bahan-bangunan

https://ilmusipildanarsitektur.blogspot.com/2016/04/penerapan-beton-pada-struktur-bangunan.html

https://id.scribd.com/doc/294052650/Material-Beton-Sebagai-Bahan-Bangunan

https://www.mediabangunan.com/2013/04/mengenal-beton-sebagai-material_29.html

http://info-bedahrumah.blogspot.com/2014/02/mengenal-batu-bata-dan-penggunaannya.html

Anda mungkin juga menyukai