Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PRAKTIKUM (NAMA MATA KULIAH)

MODUL (NOMOR MODUL)


MOMEN LENTUR PADA BALOK - BALOK

KELOMPOK (NOMOR KELOMPOK)

(Dhavin Ariza Adrian) (1606884685)

(Kennard Georgius Sukmawan) (1606880200)

(Nurizkatilah ) (1606887421)

(Pranita Giardini) (1606836995)

(Rachma Wahyu Ningrum.) (1606837890)

(Ryan Nathaniel ) (1606878852)

Tanggal Praktikum : 8 M aret 2018


Asisten Praktikum : M asrul Wisma Wijaya
Nilai Laporan :

LABORATORIUM STRUKTUR DAN MATERIAL


FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK 2017
Laboratorium Struktur dan M aterial
Departemen Teknik Sipil - Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

MOMEN LENTUR PADA BALOK - BALOK

I. TUJUAN PRAKTIKUM
 M emahami kelakuan momen tahanan pada balok
 M engukur momen lenturan pada penampang normal pada
balok yang dibebani dan menguji kesesuaiannya dengan teori
II. TEORI DASAR
Pertimbangkanlah sebuah balok yang bertumpu pada perletakan A
& B dan menerima beban P. Bila balok dipotong pada penampang
vertikal xx, da supaya balok seimbang, maka setiap bagiannya harus
berada pada keseimbangan. Abaikan beban balok sendiri, setiap
kelebihan beban melalui yang terjadi di A untuk menjaga
keseimbangan harus dipindahkan ke bagian B melalui potongan xx,
dan sebaliknya. Juga gaya di A akibat B harus sebanding dan
berlawanan arah dari gaya B akibat A.

Gambar 1.1 Ilustrasi simple beam

Bila hanya terdapat gaya vertikal dan berada pada bidang balok,
maka tidak akan ada reaksi – reaksi horizontal, maka keseimbangan
akan memenuhi kondisi – kondisi :

1. Keseimbangan Vertikal.

2. Keseimbangan M omen.

M omen Lentur pada Balok - Balok 1


Laboratorium Struktur dan M aterial
Departemen Teknik Sipil - Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

Kondisi di atas digunakan untuk keseluruhan balok untuk


menghitung rekais di A & B.

M omen Lentur

Untuk Keseimbangan momen, ambil absis pada potongan xx


kemudian menentukan persamaan momen dengan menggunakan
pernajnjain tanda pada balok bagian A.

M x= RA . a

Dan pada balok bagian B

M x = [RB . b] – [P (b-1)]

Dapat dibuktikan dengan mudah bahwa momen tersebut memiliki


nilai yang sama dengan mensubstitusi untuk RB dan P.1 sebagai
berikut :

M x = [-b . (P-RB)] + [P . 1]

= RA . a

Teori Tambahan

Pembebanan (loading) pada Konstruksi Bangunan telah diatur pada


Peraturan Pembebanan Indonesia untuk gedung (PPIUG) tahun 1983.
Oleh karena itu supaya lebih mendalam diharapkan peserta diklat
membaca peraturan tersebut, karena dalam uraian berikut hanya
diambil sebagian saja.

Ada 5 macam pembebanan yaitu :

a. Beban mati (berat sendiri konstruksi dan bagian lain yang melekat)

b. Beban hidup (beban dari pemakaian gedung seperti rumah tinggal,

kantor, tempat pertunjukkkan)

c. Beban angin (beban yang disebabkan oleh tekanan angin)

d. Beban gempa (beban karena adanya gempa)

e. Beban khusus (beban akibat selisih suhu, penurunan, susut dan

sebagainya)

M omen Lentur pada Balok - Balok 2


Laboratorium Struktur dan M aterial
Departemen Teknik Sipil - Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

Berdasarkan wujudnya beban tersebut dapat diidealisasikan sebagai


(1) beban terpusat, (2) beban terbagi merata, (3) beban tak merata
(beban bentuk segitiga, trapesium dsb). Beban-beban ini membebani
konstruksi (balok, kolom, rangka, batang dsb) yang juga
diidealisasikan sebagai garis sejajar dengan sumbunya. Beban terpusat
adalah beban yang titik singgungnya sangat kecil yang dalam batas
tertentu luas bidang singgung tersebut dapat diabaikan. Sebagai
contoh beban akibat tekanan roda mobil atau motor, pasangan tembok
setengah batu di atas balok, beton ataupun

baja dsb. Satuan beban ini dinyatakan dalam Newton atau turunannya
kilonewton (kN)

III. PENGAMATAN DAN PENGOLAHAN DATA


i. Hasil Pengamatan
Panjang Balok : 90 cm
Jarak Potongan dari Perletakan A : 29 cm
Jarak Alat Ukur terhadap Potongan : 13.67 cm
Beban Langsung
Dial
Loading Unloading
No x (cm) P (N)
Awal Akhir Selisih Awal Akhir Selisih
1 10 5 16 16 0 16 16 0
2 15 10 16 19 3 19 15 4
3 20 15 15 28 13 28 17 11
4 25 20 18 38 20 38 18 20
5 30 25 18 51 33 51 18 33

Tabel 1.1 Hasil Pengamatan Pengujian dengan Metode Beban


Langsung
Beban Tidak Langsung
Dial
No X (cm) P (N) Loading Unloading
Awal Akhir Selisih Awal Akhir Selisih
1 10 5 18 18 0 18 18 0
2 16 10 18 24 6 24 20 4
3 22 15 20 36 16 36 20 16
4 28 20 18 44 26 44 22 22
5 34 25 18 47 29 47 21 26

M omen Lentur pada Balok - Balok 3


Laboratorium Struktur dan M aterial
Departemen Teknik Sipil - Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

Tabel 1.2 Hasil Pengamatan Pengujian dengan Metode Beban Tidak


Langsung
Garis Pengaruh
Dial (N)
No X (cm) P (N) Loading Unloading
Awal Akhir Selisih Awal Akhir Selisih
1 10 10 14 17 3 17 15 2
2 20 10 15 22 7 22 16 6
3 30 10 15 29 14 29 16 13
4 40 10 15 26 11 26 17 9
5 50 10 16 23 7 23 16 7
6 60 10 16 20 4 20 16 4
7 70 10 14 16 2 16 15 1
8 80 10 15 15 0 15 15 0

Tabel 1.3 Hasil Pengamatan Pengujian dengan Metode Garis


Pengaruh
ii. Pengolahan Data
a) Pengujian Beban Langsung
𝑆𝑒𝑙𝑖𝑠𝑖ℎ 𝐷𝑖𝑎𝑙 = |𝐷𝑖𝑎𝑙 𝐴𝑤𝑎𝑙 − 𝐷𝑖𝑎𝑙 𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟 |

𝑀𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛 = 𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑠𝑒𝑙𝑖𝑠𝑖ℎ 𝑑𝑖𝑎𝑙 𝑥 𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝐴𝑙𝑎𝑡 𝑈𝑘𝑢𝑟 𝑘𝑒 𝑃𝑜𝑡𝑜𝑛𝑔𝑎𝑛


M aka didapatkan besar M percobaan dari dua rumus di atas
Beban Langsung
Dial (N)
Mpercobaan
No X (m) P (N) Selisih Selisih
Rata - rata (Nm)
Loading Unloading
1 0.1 5 0 0 0 0
2 0.15 10 3 4 3.5 0.478345
3 0.2 15 13 11 12 1.64004
4 0.25 20 20 20 20 2.7334
5 0.3 25 33 33 33 4.51011

Tabel 2.a.1 Pengolahan Data metode Beban Langsung (Mpercobaan)

M omen Lentur pada Balok - Balok 4


Laboratorium Struktur dan M aterial
Departemen Teknik Sipil - Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

Gambar 3.1 Pengujian dengan Metode Beban Langsung

𝑃𝑥𝑏 𝑝𝑥𝑎
𝑉𝑎 = (a1) 𝑉𝑏 = (a2)
𝐿 𝐿
𝑀𝑡(𝑥 ) = (𝑉𝑎. 𝑥) − 𝑃. (𝑥 − 𝑎) (a3)
M t = M omen Teori
Va = Perletakan A
X = Jarak beban

Untuk menghitung momen pada nomor 1, 2, 3 , dan 4 , beban


terlektak di sebelah kiri potongan. Oleh karena itu rumus yang dipakai
adalah rumus a3.
M T1= (4.44N x 0.29 m)-(5Nx(0.29m-0.1m))
M T2= (8.33N x 0.29 m)-(10Nx(0.29m-0.15m))
M T3= (11.66N x 0.29m)-(15Nx(0.29-0.2))
M T4= (14.44N x 0.29m)-(20Nx(0.29-0.25))
Sedangkan untuk percobaan beban langsung dengan jarak 30cm,
cara menghitung momen dengan cara : M omen = Va.x (melihat ke kiri dari
beban, karena beban terletak disebelah kanan potongan)
M T5= (16.67N x 0.29m)

M omen Lentur pada Balok - Balok 5


Laboratorium Struktur dan M aterial
Departemen Teknik Sipil - Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

Beban Langsung
MT eori (Nm)
No P (N) L (m) a (m) b (m) Va (N) Vb (N)
1 5 0.9 0.1 0.8 4.444444 0.555556 0.33888889
2 10 0.9 0.15 0.75 8.333333 1.666667 1.01666667
3 15 0.9 0.2 0.7 11.66667 3.333333 2.03333333
4 20 0.9 0.25 0.65 14.44444 5.555556 3.38888889
5 25 0.9 0.3 0.6 16.66667 8.333333 4.83333333
Tabel 2.a.2 Pengolahan Data Metode Beban Langsung (MTeori)

Mpercobaan
MT eori (Nm)
(Nm)
0.33888889 0
1.01666667 0.478345
2.03333333 1.64004
3.38888889 2.7334
4.83333333 4.51011

Tabel 2.a.3 Perbandingan antara Momen Teori dengan Momen


Percobaan

Commented [MWW1]: sumbu x, y, dikasi nama

Grafik 2.a.1 Perbandingan Momen Teori dan Percobaan Akibat Beban


Langsung

|𝑀𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖 − 𝑀𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛|
𝐾𝑒𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑅𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 = 𝑥 100%
𝑀𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖

M omen Lentur pada Balok - Balok 6


Laboratorium Struktur dan M aterial
Departemen Teknik Sipil - Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

Mpercobaan Kesalahan
MT eori (Nm)
(Nm) Relatif (%)
0.33888889 0 100
1.01666667 0.478345 52.949672
2.03333333 1.64004 19.342295
3.38888889 2.7334 19.342295
4.83333333 4.51011 6.6873793
Tabel 2.a.4 Kesalahan Relatif Percobaan dengan Metode Beban
Langsung
Kesalahan Relatif rata – rata = 39.66433%

b) Pengujian Beban Tidak Langsung


𝑆𝑒𝑙𝑖𝑠𝑖ℎ 𝐷𝑖𝑎𝑙 = |𝐷𝑖𝑎𝑙 𝐴𝑤𝑎𝑙 − 𝐷𝑖𝑎𝑙 𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟 |

𝑀𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛 = 𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑠𝑒𝑙𝑖𝑠𝑖ℎ 𝑑𝑖𝑎𝑙 𝑥 𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝐴𝑙𝑎𝑡 𝑈𝑘𝑢𝑟 𝑘𝑒 𝑃𝑜𝑡𝑜𝑛𝑔𝑎𝑛


M aka didapatkan besar M percobaan dari dua rumus di atas

Beban Tidak Langsung


Dial
Mpercobaan
No X (m) P (N) Selisih Selisih
Rata - rata (Nm)
Loading Unloading
1 0.1 5 0 0 0 0
2 0.16 10 6 4 5 0.6835
3 0.22 15 16 16 16 2.1872
4 0.28 20 26 22 24 3.2808
5 0.34 25 29 26 27.5 3.75925

Tabel 2.b.1 Pengolahan Data metode Beban Tidak Langsung


(Mpercobaan)

M omen Lentur pada Balok - Balok 7


Laboratorium Struktur dan M aterial
Departemen Teknik Sipil - Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

Pada Beban Tidak Langsung, beban harus ditransfer terlebih dahulu


kepada 2 penumpu seperti pada gambar di bawah ini.

Gambar 3.2 Percobaan Beban Tidak Langsung

Gambar 3.3 Transfer beban/gaya


𝑃 𝑥 𝑏1 𝑃 𝑥 𝑎1
𝑃1 = (b1) 𝑃2 = (b2)
𝑆 𝑆
M aka Va dan Vb dapat dinyatakan sebagai
(𝑃1 𝑥(1− 𝑋(𝑃1 )) 𝑃2 𝑥(1−𝑋(𝑃2 ) )
𝑉𝑎 = + (b3)
𝐿 𝐿
𝑉𝑏 = 𝑃 − 𝑉𝑎 (b4)

M omen Lentur pada Balok - Balok 8


Laboratorium Struktur dan M aterial
Departemen Teknik Sipil - Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

𝑀𝑡 (𝑥 ) = (𝑉𝑎. 𝑥) − (𝑃1. (𝑥 − 𝑥(𝑃1))) (b5)


Dari Persamaan di atas , didapatkan hasil M omen dibawah ini.
M T1 = (4.44N x 0.29m) –(5N(0.9-0.1))
M T2 = (8.22N x 0.29m)-(6N.(0.9-0.1))
M T3 = (11.33N x 0.29m)-(7N.(0.9-0.1))
M T4 = (13.77N x 0.29m)-(2N.(0.29-0.01))
M T5 = (15N x 0.29m)-(17.5N.(0.3-0.29))

Beban Tidak Langsung


MT eori (Nm)
No P (N) L (m) a (m) b (m) Va (N) Vb (N)
1 5 0.9 0.1 0.8 4.444444 0.555556 0.33888889
2 10 0.9 0.2 0.74 8.222222 1.777778 1.05444444
3 15 0.9 0.2 0.68 11.33333 3.666667 2.14666667
4 20 0.9 0.3 0.62 13.77778 6.222222 3.43555556
5 25 0.9 0.4 0.54 15 10 4.175

Tabel 2.b.2 Pengolahan Data Metode Beban Tidak Langsung


(MTeori)

Mpercobaan
MT eori (Nm)
(Nm)
0.33888889 0
1.05444444 0.6835
2.14666667 2.1872
3.43555556 3.2808
4.175 3.75925

Tabel 2.a.3 Perbandingan antara Momen Teori dengan Momen


Percobaan

M omen Lentur pada Balok - Balok 9


Laboratorium Struktur dan M aterial
Departemen Teknik Sipil - Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

Grafik 2.b.1 Perbandingan Momen Teori dan Percobaan Akibat Beban


Tidak Langsung

|𝑀𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖 − 𝑀𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛|
𝐾𝑒𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑅𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 = 𝑥 100%
𝑀𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖
Mpercobaan Kesalahan
MT eori (Nm)
(Nm) Relatif (%)
0.33888889 0 100
1.05444444 0.6835 35.179136
2.14666667 2.1872 1.8881988
3.43555556 3.2808 4.5045278
4.175 3.75925 9.9580838

Tabel 2.b.4 Kesalahan Relatif Percobaan dengan Metode Beban


Langsung
Kesalahan relatif rata- rata = 30.30599%
c) Pengujian Garis Pengaruh
𝑆𝑒𝑙𝑖𝑠𝑖ℎ 𝐷𝑖𝑎𝑙 = |𝐷𝑖𝑎𝑙 𝐴𝑤𝑎𝑙 − 𝐷𝑖𝑎𝑙 𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟 |

𝑀𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛 = 𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑠𝑒𝑙𝑖𝑠𝑖ℎ 𝑑𝑖𝑎𝑙 𝑥 𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝐴𝑙𝑎𝑡 𝑈𝑘𝑢𝑟 𝑘𝑒 𝑃𝑜𝑡𝑜𝑛𝑔𝑎𝑛


M aka didapatkan besar M percobaan dari dua rumus di atas

M omen Lentur pada Balok - Balok 10


Laboratorium Struktur dan M aterial
Departemen Teknik Sipil - Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

Garis Pengaruh
Dial
Mpercobaan
No X (m) P (N) Selisih Selisih
Rata - rata (Nm)
Loading Unloading
1 0.1 10 3 2 2.5 0.34175
2 0.2 10 7 6 6.5 0.88855
3 0.3 10 14 13 13.5 1.84545
4 0.4 10 11 9 10 1.367
5 0.5 10 7 7 7 0.9569
6 0.6 10 4 4 4 0.5468
7 0.7 10 2 1 1.5 0.20505
8 0.8 10 0 0 0 0

Tabel 2.c.1 Pengolahan Data metode Garis Pengaruh (Mpercobaan)

Gambar 3.4 Pengujian dengan Garis Pengaruh


. (𝐿−𝑥) 𝑎
𝑉𝑎 = 𝑃 (c1) 𝑉𝑏 = 𝑃 . (c2)
𝐿 𝐿

𝑀𝑜𝑚𝑒𝑛 𝑘𝑖𝑟𝑖 = 𝑉𝑏. (𝐿 − 𝑥) (c3) 𝑀𝑜𝑚𝑒𝑛 𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛 = 𝑉𝑎. 𝑥 (c4)


Pada saat beban diletakkan di sebelah kiri potongan, maka rumus yang
dipakai adalah rumus momen kanan yaitu c4, sedangkan jika beban diletakkan di
sebelah kanan potongan, maka rumus yang dipakai adalah rumus momen kiri yaitu
c3. Untuk M T1 dan M T2 menggunakan rumus c4 karena bebannya terletak di
sebelah kanan potongan. Perhitungan dapat dilihat sebagai berikut :

M omen Lentur pada Balok - Balok 11


Laboratorium Struktur dan M aterial
Departemen Teknik Sipil - Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

M T1= 1.11N x (0.9m-0.29m)


M T2= 2.22N x (0.9m-0.29m)
M T3= 6.67N x 0.29m
M T4= 5.56N x 0.29m
M T5= 4.44N x 0.29m
M T6= 3.33N x 0.29m
M T7= 2.22N x 0.29m
M T8= 1.11N x 0.29m
Garis Pengaruh
MT eori (Nm)
No P (N) L (m) a (m) b (m) Va (N) Vb (N)
1 10 0.9 0.1 0.8 8.888889 1.111111 0.67777778
2 10 0.9 0.2 0.7 7.777778 2.222222 1.35555556
3 10 0.9 0.3 0.6 6.666667 3.333333 1.93333333
4 10 0.9 0.4 0.5 5.555556 4.444444 1.61111111
5 10 0.9 0.5 0.4 4.444444 5.555556 1.28888889
6 10 0.9 0.6 0.3 3.333333 6.666667 0.96666667
7 10 0.9 0.7 0.2 2.222222 7.777778 0.64444444
8 10 0.9 0.8 0.1 1.111111 8.888889 0.32222222

Tabel 2.c.2 Pengolahan Data Metode Garis Pengaruh (MTeori)

Mpercobaan
MT eori (Nm)
(Nm)
0.67777778 0.34175
1.35555556 0.88855
1.93333333 1.84545
1.61111111 1.367
1.28888889 0.9569
0.96666667 0.5468
0.64444444 0.20505
0.32222222 0

Tabel 2.c.3 Perbandingan antara Momen Teori dengan Momen


Percobaan

M omen Lentur pada Balok - Balok 12


Laboratorium Struktur dan M aterial
Departemen Teknik Sipil - Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

Grafik 2.c.1 Perbandingan Momen Teori dan Percobaan Akibat


Beban Tidak Langsung
Mpercobaan Kesalahan
MT eori (Nm)
(Nm) Relatif (%)
0.67777778 0.34175 49.577869
1.35555556 0.88855 34.45123
1.93333333 1.84545 4.5456897
1.61111111 1.367 15.151724
1.28888889 0.9569 25.757759
0.96666667 0.5468 43.434483
0.64444444 0.20505 68.181897
0.32222222 0 100

Tabel 2.b.4 Kesalahan Relatif Percobaan dengan Metode Garis


Pengaruh
Kesalahan Relatif rata – rata = 42.63758%

M omen Lentur pada Balok - Balok 13


Laboratorium Struktur dan M aterial
Departemen Teknik Sipil - Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

IV. ANALISA PRAKTIKUM


i. Analisa Percobaan
Pada 8 M aret 2018, praktikan melakukan praktikum M odul A dengan
judul “M omen Lentur pada Balok – Balok”. Praktikum ini memiliki dua
tujuan, yaitu pertama untuk memahami kelakuan momen tahanan pada
balok. Tujuan kedua ialah untuk mengukur momen lenturan pada
penampang normal pada balok yang dibebani dan menguji kesesuaiannya
dengan teori. Alat – alat yang dibutuhkan dalam praktikum ini yaitu :
Rangkaian Batang M omen Lentur, Penggantung Beban, Tempat
Kedudukan, Balok Besi Paralel, dan Waterpass. Dalam praktikum ini,
terdapat 3 percobaan/perlakuan yang akan diberikan, yaitu : M etode Beban
Langsung, Beban Tidak Langsung, dan Garis Pengaruh.
Pada Percobaan dengan M etode Beban Langsung, hal yang pertama
kali dilakukan adalah memasang balok seperti pada gambar. Perletakan A
dan Berjarak 90 cm satu sama lain. Akan dilakukan lima variasi data Beban
dan Jarak (a). Jarak (a) yang diminta adalah 10 cm, 15cm, 20cm, 25cm,dan
30 cm dari titik A. Beban yang dibutuhkan yaitu : 5N, 10N, 15N, 20N,dan
25N. Pertama praktikan memasang alat penggantung beban pada jarak
10cm dari A, lalu praktikan mencatat berapa besar momen yang dibaca oleh
neraca pegas. Kemudian Praktikan menaruh beban 5N pada alat
penggantung, kemudian praktikan mencatat hasil akhir pada neraca pegas
setelah dibebani. Kemudian Praktikan mencatat hasil pengukuran neraca
pegas saat beban diangkat kembali. Hal ini dilakukan untuk membuat data
menjadi akurat. Setelah itu praktikan menggeser alat gantung pada jarak
15cm dari titik A. Setelah itu praktikan mengukur kembali hasil pembacaan
pada neraca pegas saat akan dibebani, dibebani, dan beban diangkat. Setelah
itu praktikan mengulangi hal tersebut sampai jarak mencapai 30cm dari titik
A dan beban berjumlah 25N.
Pada percobaan dengan metode beban tidak langsung, alat disusun
seperti pada percobaan dengan metode beban langsung. Dilakukan lima
variasi data pada percobaan ini, yaitu pada variasi beban dan jarak. Jarak (a)
yang diminta adalah 10 cm, 16cm, 22cm, 28cm,dan 34 cm dari titik A.

M omen Lentur pada Balok - Balok 14


Laboratorium Struktur dan M aterial
Departemen Teknik Sipil - Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

Beban yang dibutuhkan yaitu : 5N, 10N, 15N, 20N,dan 25N. Letakkan
model balok tidak langsung diatas balok utama dengan jarak sebesar 10cm
dari titk A. Setelah itu pasang penggantung beban pada jarak 10cm dari titik
A lalu catat pembacaan pada neraca pegas. Kemudian pasang beban 5N lalu
catat pembacaan pada neraca pegas. Setelah selesai mencatat, lepaskanlah
beban dan catat kembali pembacaan pada neraca pegas. Setelah itu
pasanglah penggantung beban pada jarak 16cm dari titik A dan catat
pembacaan pada neraca pegas. Setelah itu praktikan memberi beban 10N
pada penggantung dan praktikan mencatat pembacaan pada neraca pegas.
Setelah itu praktikan melepas beban dan mencatat pembacaan pada neraca
pegas. Kemudian lakukan hal yang sama sampai variasi jarak 34cm dan
beban 25N. Praktikan mencatat Pembacaan Awal Neraca pegas saat akan
dibebani, dibebani, dan beban dilepas.
Pada percobaan dengan metode garis pengaruh, susun alat seperti
gambar 1.3 Beban yang akan dipakai adalah beban 10N. Terdapat delapan
variasi jarak yaitu : 10cm, 20cm, 30cm, 40cm, 50cm, 60cm, 70cm,dan
80cm. Setelah itu praktikan memasang penggantung beban dengan jarak
10cm dari titik A. Setelah itu catat pembacaan neraca ukur sebelum
dibebani. Lalu praktikan menaruh beban 10N pada penggantung beban.
Setelah itu praktikan mencata pembacaan pada neraca pegas. Lalu praktikan
melepas beban tersebut lalu mencatat pembacaan pada neraca pegas.
Selanjutnya , praktikan mengulang langkah diatas sampai jarak (a)
mencapai 80cm.
Setelah semua percobaan dilakukan, praktikan membereskan alat dan
mendengarkan arahan dari asisten praktikum.

M omen Lentur pada Balok - Balok 15


Laboratorium Struktur dan M aterial
Departemen Teknik Sipil - Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

ii. Analisa Hasil


Pada percobaan dengan beban langsung, praktikan memakai rumus a1
dan a2 untuk mencari besar Va dan Vb. Selanjutnya, praktikan mencari
momen dengan memakai rumus a3. Rumus a3 berlaku jika gaya ada di
sebelah kiri potongan. Apabila gaya terdapat di sebelah kanan potongan,
praktikan memakai rumus 𝑀 = 𝑉𝑎. 𝑋. Setelah praktikan mendapatkan nilai
momen teori dari percobaan beban langsung, praktikan membandingkan
hasil dari momen percobaan dengan momen teori. Lalu praktikan mencari
kesalahan relatif momen percobaan terhadap momen teori. Didapatkan
M omen Percobaan sebagai berikut : 0, 0.478345 Nm, 1.64004 Nm, 2,7334
Nm,dan 4.51011 Nm. Lalu didapatkan nilai momen teori sebagai berikut :
0.33888889 Nm, 1.01666667 Nm, 2.03333333 Nm, 3.38888889 Nm, dan
4.83333333 Nm. Lalu Kesalahan Relatif didapatkan sebagai berikut : 100%,
52.94%, 19.34%, 19.34%, dan 6.68%. Kesalahan Relatif rata – rata adalah
39.66433%.
Pada percobaan dengan beban tidak langsung, praktikan terlebih
dahulu mentransfer gaya yang ada diatas balok tidak langsung kepada balok
utama. Hal ini dilakukan dengan rumus b1 dan b2. Setelah itu praktikan
mencari nilai dari Va dan Vb dengan rumus b3 dan b4. Setelah nilai Va dan
nilai Vb diketahui, kita mencari momen pada potongan dengan rumus b5.
Setelah itu didapatkan M omen Percobaan sebesar: 0, 0.6835 Nm, 2.1872
Nm, 3.2808 Nm, dan 3.75925 Nm. Kemudian M omen Teori yaitu :
0.33888889 Nm, 1.05444444 Nm, 2.14666667 Nm, 3.43555556 Nm, dan
4.175 Nm. Setelah itu praktikan membandingkan nilai momen percobaaan
terhadap momen teori. Didapatkan nilai kesalahan relatih sebagai berikut :
100%, 35.17%, 1.88%, 4.50%, dan 9.95%. Kesalahan Relatif rata – rata
adalah 30.30599%.
Pada percobaan dengan metode garis pengaruh, praktikan terlebih
dahulu membuat rumus Va dan Vb sehingga didapatkan rumus c1 dan c2.
Selanjutnya dalam perhitungan momen, terdapat kondisi tertentu. Dalam
mencari momen dalam garis pengaruh , terdapat interval sebagai pemisah.
Interval pertama adalah dari perletakan A sampai 0.29m, sedangkan interval

M omen Lentur pada Balok - Balok 16


Laboratorium Struktur dan M aterial
Departemen Teknik Sipil - Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

kedua adalah dari 0.29m sampai perletakan B. Untuk mencari momen pada
interval pertama, praktikan menggunakan rumus c3, sedangkan untuk
mencari momen pada interval kedua, praktikan menggunakan rumus c4.
Setelah itu didapatkan besar momen pada potongan 0.29m yaitu : 0.6777778
Nm, 1.35555556 Nm, 1.93333333 Nm, 1.61111111 Nm, 1.28888889 Nm,
0.96666667 Nm, 0.6444444 Nm, dan 0.3222222 Nm. Kesalahan relatif
yang didapatkan adalah 42.63758%.

iii. Analisa Kesalahan


Dalam percobaan, terdapat suatu kesalahan yang ditimbulkan oleh
praktikan. Kesalahan tersebut dapat mempengaruhi data yang kita peroleh
dan secara tidak langsung akan berpengaruh pada hasil yang akan kita dapat.
Hal tersebut juga akan mempengaruhi besarnya nilai kesalahan relatif.
Adapun kesalahan – kesalahan yang dapat terjadi yaitu:
 Kesalahan dalam mengukur jarak dari perletakan A ke
potongan balok.
 Kesalahan dalam meletakkan beban secara tiba – tiba sehingga
terjadi beban kejut.
 Kesalahan dalam membaca alat ukur (neraca pegas).
 Kesalahan dalam mengolah data, khususnya dalam satuan.

M omen Lentur pada Balok - Balok 17


Laboratorium Struktur dan M aterial
Departemen Teknik Sipil - Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

V. KESIMPULAN
 M omen pada percobaan beban langsung memiliki kesalahan relatif rata –
rata sebesar 39.6444%
 Pada Beban Langsung, momen terbesar ada di tengah bentang balok ,
dimana pada percobaan ini, x = 0.29 m yaitu sekitar 1/3 dari panjang balok.
M omen balok akan semakin besar mendekati x dan akan menurun di x =
0.45m (L/2)
 M omen pada percobaan beban tidak langsung memiliki kesalahan relatif
rata – rata sebesar 30.30599%
 Nilai momen pada percobaan dengan metode beban tidak langsung kurang
lebih sama dengan nilai momen pada percobaan dengan metode beban
langsung dimana nilai momen terbesar terletak di bagian tengah dari balok
tersebut.
 M omen pada percobaan garis pengaruh memiliki kesalahan relatif rata –
rata sebesar 42.63758%
 Nilai M omen potongan 0.29m yang terbesar ada ketika beban ditempatkan
di atas potongan (x=0.29m) setelah itu besar momennya akan menurun
sampai 0 di titik B
 Nilai momen akan semakin besar ketika beban diletakkan di dekat bagian
tengah dari balok dan nilai terbesar momen adalah pada saat beban
diletakkan di tengah –tengah bentang balok. Setelah melewati bagian x,
nilai momen akan mengecil sampai 0 pada titik B.

M omen Lentur pada Balok - Balok 18


Laboratorium Struktur dan M aterial
Departemen Teknik Sipil - Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

VI. REFERENSI
a. M odul Praktikum M ekanika Solid – M odul A
VII. LAMPIRAN

Gambar 6.1 Percobaan dengan Metode Beban Langsung

M omen Lentur pada Balok - Balok 19


Laboratorium Struktur dan M aterial
Departemen Teknik Sipil - Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

Gambar 6.2 Percobaan dengan Metode Beban Tidak Langsung

M omen Lentur pada Balok - Balok 20


Laboratorium Struktur dan M aterial
Departemen Teknik Sipil - Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

Gambar 6.3 Percobaan dengan Metode Garis Pengaruh

M omen Lentur pada Balok - Balok 21


Laboratorium Struktur dan M aterial
Departemen Teknik Sipil - Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

Gbr 6.4 Diagram garis pengaruh Momen pada jarak 0.29 m dari A

M omen Lentur pada Balok - Balok 22

Anda mungkin juga menyukai