KELOMPOK 1
3. Pelita I
Dimulai Pelayanan kesehatan melaui puskesmas
4. Pelita II
Mulai dikembangkan PKMD, sebagai bentuk oprasional dari Primary Health Care (PHC).
Pada saat ini juga mulai timbul kesadaran untuk keterlibatan partisipasi masyarakat dalam
bidang kesehatan.
5. Pelita III
Lahir SKN th 1982, menekankan pada; Pendekatan kesistem
Pendekatan kemasyarakat
Kerja sama lintas program (KLP) & lintas sektoral (KLS)
Peran serta masyarakat
Menekankan pada pendekatan promotive & prefentive.
6. Pelita IV
PHC / PKMD diwarnai dengan prioritas untuk menurunkan tingkat kematian bayi, anak &
ibu serta meningkatkan tingkat kelahiran, & menyelenggarakan program posyandu di tiap
desa.
7. Pelita V
Digalangkan dengan upaya peningkatan mutu posyandu, melaksanakan Panca Krida
Posyandu serta Sapta Krida Posyandu.
8. Menjelang Th 2000 (th 1998)
Pergeseran visi pembangunan kesehatan di Indonesia, yang semua menganut paradigma
sakit menjadi paradigama sehat. Visi pembangunan kesehatan dewasa ini adalah
“Indonesia Sehat th 2010” dengan misi sebagai berikut:
Menggerakkan pembangunan nasional berwawasan kesehatan.
Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat
Memelihara & menaikkan pelayanan kesehtan yang bermutu, merata & terjangkau.
Memelihara dan menaikkan kesehatan individu, keluarga, masyarakat & lingkungan.
Ikatan Perawat Kesehatan Komunitas Indonesia (IPKKI) adalah sebuah organisasi sebagai
wadah berhimpunnya para perawat dengan peminatan keperawatan komunitas yang dibentuk
sebagai badan kelengkapan organisasi PPNI untuk melakukan pengembangan dan pembinaan
praktik keperawatan komunitas.
Ikatan Perawat Kesehatan Komunitas Indonesia untuk pertama kali disepakati berdirinya pada
tanggal 9 Maret 2007 di Semarang dalam kegiatan Pertemuan dan Seminar Nasional Perawat
Komunitas dan di kukuhkan melalui Konggres Nasional Ikatan Perawat Kesehatan Komunitas
Indonesia di Jakarta pada tanggal 27 Maret 2008.
Untuk mencapai tujuan organisasi tersebut, Ikatan Perawat Kesehatan Komunitas Indonesia
melakukan usaha sebagai berikut :
Sebagai wadah tunggal anggota perawat komunitas yang memiliki kesamaan visi, misi, dan
kepedulian untuk meningkatkan pengetahuan dan kualitas pelayanan keperawatan
kesehatan komunitas.
Mengembangkan profesi keperawatan komunitas dengan memperhatikan
perekembangan ilmu dan teknologi serta kebutuhan masyarakat dan bangsa.
Melaksanakan kaderisasi dan pembinaan anggota
Menjadi rujukan bagi PPNI dalam pengembangan ilmu dan teknologi keperawatan,
pelayanan/asuhan keperawatan komunitas dan pendidikan keperawatan komunitas.
Aktif mendorong peningkatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan kesehatan
Mitra pemerintah dan organisasi profesi kesehatan dan masyarakat dalam pembangunan
kesehatan masyarakat.
Logo IPKKI
B. Organisasi Keperawatan Komunitas di Dunia
Di dunia, perawat komunitas disebut juga ‘Perawat Komunitas Faith’. Menurut Lingkup
Keperawatan Komunitas Faith dan Standar Praktek adalah: "... sebuah praktik khusus
keperawatan profesional yang berfokus pada perawatan spiritual yang disengaja serta promosi
kesehatan orang seutuhnya dan pencegahan atau meminimalkan penyakit dengan konteks
komunitas iman dan komunitas yang lebih luas" (ANA & HMA, 2017, hlm. 1) . memiliki berbagai
program pendidikan untuk masuk, termasuk program pendidikan berkelanjutan terakreditasi,
sarjana muda atau lulusan program keperawatan, atau "konten terkait dalam konseling,
kesehatan masyarakat, dan perawatan pastoral" (ANA & HMA, 2017, hlm. 28). Ada beberapa
organisasi keperawatan komunitas di dunia, sebagai berikut:
New Zealand Faith Community Nursing Association (NZFCNA) adalah organisasi Kristen
nasional yang memperlengkapi perawat untuk melayani di komunitas lokal mereka.
Perawat Kristen berada dalam posisi yang unik dan istimewa karena mereka bilingual dalam
kepercayaan dan kesehatan. Sebagai profesional keperawatan mereka dapat melayani peran
penting dalam masyarakat, mempromosikan kesehatan dan kesejahteraan melalui pendidikan,
advokasi dan manajemen perawatan serta memberikan dukungan pastoral melalui persekutuan
gereja.
Fungsi dari New Zealand Faith Community Nursing Association (NZFCNA) sendir harus
memelihara pertumbuhan spiritual dan memperjelas hubungan antara kepercayaan dan
kesehatan. Tujuan didirikanya New Zealand Faith Community Nursing Association (NZFCNA) dari
semua pendidikan, konseling, advokasi, sumber daya dan rujukan, dan manajemen perawatan
adalah untuk membantu orang untuk mengintegrasikan aspek spiritual kehidupan dalam keadaan
mereka saat ini sehingga mereka dapat menemukan kesehatan, penyembuhan dan kesejahteraan
tubuh, pikiran dan jiwa. Semua perawatan kesehatan ditujukan untuk memfasilitasi integritas fisik,
mental, sosial dan spiritual orang-orang dan masyarakat ketika mereka mengalami transisi
kehidupan.
Daftar Pustaka
https://www.fcninternational.org/becoming-a-faith-community-nurse.html
https://dokumen.tips/documents/visi-misi-dan-prog-prioritas-ipkki-serta-logo.html
TM : 6
Aktivitas Exploratory Learning 1 :
1. Melakukan Aktivitas Fisik Perilaku kehidupan modern seringkali membuat banyak orang
minim melakukan aktivitas fisik; baik itu aktivitas fisik karena bekerja maupun berolah
raga. Kemudahan – kemudahan dalam kehidupan sehari – hari karena bantuan teknologi
dan minimnya waktu karena banyaknya kesibukan telah menjadikan banyak orang
menjalani gaya hidup yang kurang sehat. Bagian germas aktivitas fisik merupakan salah
satu gerakan yang diutamakan untuk meningkatkan kualitas kesehatan seseorang.
2. Budaya Konsumsi Buah dan Sayur Keinginan untuk makan makanan praktis dan enak
seringkali menjadikan berkurangnya konsumsi sayur dan buah yang sebenarnya jauh lebih
sehat dan bermanfaat bagi kesehatan. Beberapa jenis makanan dan minuman seperti junk
food dan minuman bersoda sebaiknya dikurangi atau dihentikan konsumsinya. Menambah
jumlah konsumsi buah dan sayur merupakan contoh GERMAS yang dapat dilakukan oleh
siapapun.
3. Tidak Merokok Merokok merupakan kebiasaan yang banyak memberi dampak buruk bagi
kesehatan. Berhenti merokok menjadi bagian penting dari gerakan hidup sehat dan akan
berdampak tidak pada diri perokok; tetapi juga bagi orang – orang di sekitarnya. Meminta
bantuan ahli melalui hipnosis atau metode bantuan berhenti merokok yang lain dapat
menjadi alternatif untuk menghentikan kebiasaan buruk tersebut.
4. Tidak Mengkonsumsi Minuman Beralkohol Minuman beralkohol memiliki efek buruk
yang serupa dengan merokok; baik itu efek buruk bagi kesehatan hingga efek sosial pada
orang – orang di sekitarnya.
5. Melakukan Pemeriksaan Kesehatan Secara Berkala Salah satu bagian dari arti
germas sebagai gerakan masyarakat hidup sehat adalah dengan lebih baik dalam mengelola
kesehatan. Salah satunya adalah dengan melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin
dan tidak hanya datang ke rumah sakit atau puskesmas ketika sakit saja. Langkah ini dapat
memudahkan mendeteksi penyakit atau masalah kesehatan lebih dini.
6. Menjaga Kebersiha nLingkunganBagian penting dari GERMAS hidup sehat juga
berkaitan dengan meningkatkan kualitas lingkungan; salah satunya dengan lebih serius
menjaga kebersihan lingkungan. Menjaga kebersihan lingkungan dalam skala kecil seperti
tingkat rumah tangga dapat dilakukan dengan pengelolaan sampah. Langkah lain yang
dapat dilakukan adalah menjaga kebersihan guna mengurangi resiko kesehatan seperti
mencegah perkembangan vektor penyakit yang ada di lingkungan sekitar.
7. Menggunakan Jamban Aspek sanitasi menjadi bagian penting dari gerakan masyarakat
hidup sehat; salah satunya dengan menggunakan jamban sebagai sarana pembuangan
kotoran. Aktivitas buang kotoran di luar jamban dapat meningkatkan resiko penularan
berbagai jenis penyakit sekaligus menurunkan kualitas lingkungan.
Keluarga sebagai fokus dalam pendekatan pelaksanaan program Indonesia Sehat karena
menurut Friedman (1998), terdapat Lima fungsi keluarga, yaitu:
Sebagai pendidik atau penyuluh kesehatan, fungsi yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Mengkaji kebutuhan klien untuk menentukan kegiatan yang akan dilakukan dalam
penyuluhan atau pendidikan kesehatan. Dari hasil pengkajian diharapkan dapat
diketahui tingkat pengetahuan klien, informasi apa yang diperlukan klien, dan apa
yang ingin diketahui dari klien.
2. Meningkatkan dan memelihara kesehatan klien melalui penyuluhan atau
pendidikan kesehatan.
3. Melaksanakan penyuluhan atau pendidikan kesehatan untuk pemulihan kesehatan
klien antara lain tentang pengobatan, hygiene, perawatan, serta gejala dan tanda-
tanda bahaya.
4. Menyusun program penyuluhan atau pendidikan kesehatan baik untuk topik sehat
maupun sakit seperti nutrisi, latihan, penyakit dan pengelola penyakit.
5. Mengajar kepada klien informasi tentang tahap perkembangan.
6. Membantu klien untuk memilih sumber informasi kesehatan dari buku-buku, koran,
TV, teman, dan lainnya.
Sebagai pelaksana konseling keperawatan, perawat melaksanakan fungsi antara lain
sebagai berikut :
1. Memberikan informasi, mendengarkan secara objektif, memberi dukungan,
memberikan asuhan, dan menjaga kepercayaan yang diberikan klien.
2. Membantu klien untuk mengindentifikasi masalah serta faktor-faktor yang
mempengaruhi.
3. Memberikan petunjuk kepada klien untuk mencari pendekatan pemecahan masalah
dan memilih cara pemecahan masalah yang tepat.
4. Membantu klien menentukan pemecahan masalah yang dapat dilakukan.
4. Dapatkah Anda Menjelaskan Hubungan IPKM dengan GERMAS?
Jawaban :
IPKM (Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat) adalah indikator komposit yang
menggambarkan kemajuan pembangunan kesehatan, dirumuskan dari data kesehatan berbasis
komunitas yaitu:
a) Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar)
b) Susenas (Survei Sosial Ekonomi Nasional)
c) Survei Podes (Potensi Desa)
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) merupakan suatu tindakan sistematis dan
terencana yang dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh komponen bangsa dengan
kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup.
Pelaksanaan GERMAS harus dimulai dari keluarga, karena keluarga adalah bagian terkecil
dari masyarakat yang membentuk kepribadian.
TM : 6
1. Apa yang Anda pahami tentang 5 Prinsip mendasar yang menyeimbangkan dimensi
ekonomi, sosial dan lingkungan (5P) dalam SDGs?
Jawaban :
SDGs membawa 5 prinsip-prinsip mendasar yang menyeimbangkan dimensi ekonomi,
sosial, dan lingkungan, yaitu :
1) People (manusia)
2) Planet (bumi)
3) Prosperity (kemakmuran)
4) Peace (perdaiaman)
5) Partnership (kerjasama)
Kelima prinsip dasar ini dikenal dengan istilah 5 P dan menaungi 17 Tujuan dan 169
Sasaran yang tidak dapat dipisahkan, saling terhubung, dan terintegrasi satu sama lain guna
mencapai kehidupan manusia yang lebih baik.
Satu kesepakatan lagi selain Sustainable Development Goals adalah Paris Agreement3
. Paris Agreement adalah konvensi atau kesepakatan berbagai pihak (Negara) yang tergabung
dalam Konvensi PBB dalam hal perubahan iklim. Fokus kesepakatan ini adalah upaya
bersama untuk mengatasi perubahan iklim yang jika terjadi di satu wilayah Negara akan
memberikan dampak langsung maupun tidak langsung pada Negara lain.
2. Bagaimana implikasi 5P dengan Ottawa Charter yang ditetapkan dalam pertemuan
WHO 1986?
Jawaban :
Di dalam Konferensi Internasional Promosi Kesehatan di Ottawa-Canada (1986)
menghasilkan piagam Ottawa (Ottawa charter). Piagam tersebut merumuskan upaya promosi
kesehatan mencakup 5 butir,yaitu:
a. Kebijakan Berwawasan Kesehatan (Health Public Policy)
Adalah ͢kegiatan yang ditujukan kepada para pembuat keputusan/ penentu
kebijakan yang berwawasan kesehatan. Setiap kebijakan pembangunan di bidang apa saja
harus mempertimbngkan dampak kesehatannya bagi masyarakat. Misalnya, orang yang
mendirikan pabrik/ industri, sebelumnya harus dilakukan analisis dampak lingkungan agar
tidak tercemar dan tidak berdampak kepada masyarakat.
b. Lingkungan Yang Mendukung (Supportive environtment)
Adalah kegiatan untuk mengembangkan jaringan kemitraan dan suasana yang
mendukung yang ditujukan pada:
a) pemimpin organisasi masyarakat
b) pengelola tempat –tempat umum
Diharapkan memperhatikan dampak terhadap lingkungan, baik lingkungan fisik
maupun lingkungan non fisik mendukung atau kondusif terhadap kesehatan masyarakat.
c. Reorientasi Pelayanan Kesehatan (Reorient Health Services)
4. Apa yang dapat Anda simpulkan tentang situasi kesehatan di Indonesia, dan bagaimana
peran perawat dalam mendukung kondisi tersebut?
Jawaban :
a) Situasi kesehatan yang ada di Indonesia
Situasi kesehatan yang ada di Indonesia saat ini masih mengkhawatirkan karena pola
hidup sehat masyarakat Indonesia masih buruk. Rendahnya kesadaran menjaga
lingkungan dan mengatur pola makan memunculkan masalah kesehatan masyarakat
Indonesia saat ini. Kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan masih rendah.
Tingkat kesehatan masyarakat yang tidak merata dan sangat rendah khususnya terjadi pada
masyarakat yang tinggal di pemukiman kumuh. Perilaku masyarakat yang masih tidak
higienis ditambah lagi dengan tidak adanya sarana dan prasarana lingkungan yang
mendukung berdampak pada kesehatan masyarakat yang tinggal pada pemukiman kumuh
tersebut. Banyak masalah kesehatan masyarakat yang mungkin akan timbul akibat perilaku
masyarakat dan kondisi lingkungan yang tidak memperhatikan kesehatan seperti masalah
kekurangan gizi, penyakit menular, dsb.
b) Peran perawat dalam mendukung kondisi kesehatan di Indonesia
Peran perawat dalam mendukung kondisi kesehatan yang ada di Indonesia yaitu dengan
melakukan promosi kesehatan, membantu klien belajar tentang kesehatan dan cara
memulihkan atau memelihara kesehatan mereka , memberikan informasi yang diperlukan
klien atau memfasilitasi agar tenaga kesehatan lain memberikan informasi yang diperlukan
klien, membantu klien untuk mengembangkan sikap, perasaan dan perilaku dengan melihat
alternatif perilaku lain yang lebih sehat dan meningkatkan kemampuan pengendalian diri.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.depkes.go.id/article/view/17070700004/program-indonesia-sehat-dengan-
pendekatan-keluarga.html, Diakses pada 21 Maret 2019.