Anda di halaman 1dari 5

TUJUAN PERNIKAHAN KRISTEN PDF Print E-mail

Wednesday, 06 December 2006

ImageKEJADIAN 17:15

Selanjutnya Allah berfirman kepada Abraham: "Tentang isterimu Sarai, janganlah


engkau menyebut dia lagi Sarai, tetapi Sara, itulah namanya

Covenant terjadi dengan perubahan nama.

Sarai dirubah jadi Sarah. Di Perjanjian Baru begitu kita lahir baru maka kita
mendapat sebutan baru
"Kristen". Saudara mendapat nama "Kristus." Dalam pernikahan juga biasanya terjadi
pertukaran nama. Biasanya istri memakai nama suami. Sehingga kita mengenal ,
"Nyonya......"

Covenant biasanya terjadi karena iman, seperti hubungan Abraham dengan Allah.

Begitu juga dalam pernikahan.Saudara saling mengucapkan janji,itu adalah pengakuan


iman. “Mulai saat ini saya berjanji untuk mencintai......sampai maut memisahkan
kita.” Perjanjian seumur hidup, padahal mungkin waktu itu Saudara baru 22 tahun!

Berapa banyak Saudara sadar bahwa hal tsb membutuhkan iman. Apakah Saudara bisa
yakin 100%bahwa Saudara akan tetap jatuh cinta dengan orang yang sama, setia dengan
dia? Kalau mau jujur, kita tidak punya jaminan 100%. Tetapi Saudara mengambil
langkah iman dan Saudara saling mempercayai.

“Mulai saat ini seterusnya....Saudara mengambil langkah iman.” Bagaimana caranya


masuk dalam christian covenant with trust? By faith! “Orang benar akan hidup oleh
imannya. “Tanpa iman tidak mungkin berkenan pada Tuhan.” Tanpa iman, maka mustahil
juga kita bisa menyenangkan suami-istri kita.

Jadi kalau Saudara selalu curiga suami Saudara “ada main”, Saudara tidak punya
iman! Kalau Saudara selalu curiga istri Saudara ada affair, Saudara tidak punya
iman. Pernikahan harus dibangun di atas dasar iman.

Jadi pernikahan itu bukan hanya hubungan legal, kontrak resmi dimana kita mencari
keuntungan sebesar-besarnya untuk diri kita. Tidak –covenant dibangun di atas dasar
iman.

KEJADIAN 2:18

TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan
menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.

1. Pernikahan adalah untuk PERTEMANAN

"Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Adam bukan gak ada kerjaan, Dia
sibuk mengurusi Taman Eden, Dia punya pekerjaan yang excellent. Walaupun ada
banyak yang mengelilinginya, tetapi dia sendirian. Kesendirian serta kesepiannya
tidak baik untuk perkembangan pribadinya.

Jadi Tuhan menciptakan wanita untuk pria. Lewat pertemanan tsb maka kita menjadi
orang yang lebih baik. Inilah yang dihasilkan dari pernikahan, dan ini membawa
kepada point ke-2.

2. Pernikahan adalah PEMBENTUKAN KARAKTER

Pernikahan adalah untuk memurnikan karakter. Jadi pernikahan dimaksudkan untuk


memperbaiki hal-hal yang buruk dari dua orang dewasa. Sebelum menikah maka lajang
bisa saja hanya memikirkan dirinya semau gue. Apa hal-hal buruk yang bisa terjadi?
Kalau kita semau gue, kita akan kehilangan teman.

Kalau Saudara menikah, kita tidak bisa semau gue. Kita kehilangan kebebasan memilih
yang kita inginkan, makan makanan yang kita inginkaN, tidur selama kita mau,
menonton acara TV, menciptakan pekerjaan yang kita tidak sukai, pergi ke kota lain
kalau Saudara memilih untuk bergabung dengan sirkus

berapa banyak Saudara sadar, dengan kata lain Saudara kehilangan kemampuan untuk
semau gue kalau kita tidak ingin membayar harga yang sangat mahal sekali. Kalau
Saudara ingin mempertahankan pernikahan, Saudara harus komit. Dan komitmen adalah
masalah karakter.

Jadi memang pasti ada masalah dan konflik dalam setiap pernikahan. Karena
pernikahan adalah menyatukan dua orang yang sama sekali berbeda, dari dua latar
belakang yang berbeda, dengan berbagai macam kekurangan dalam segi karakter. Kita
tidak sempurna, pasangan kita tidak sempurna.

Tetapi waktu kita belajar untuk saling bisa menerima kekurangan, mengatasi
perbedaan, melewati penderitaan bersama-sama maka Saudara akan diubahkan makin
serupa dengan karakter Kristus.

Jadi di situ ada kesempatan bagi Saudara untuk bertumbuh menjadi orang yang
dikehendaki Tuhan.Tidak semau gue, setia, sabar, mudah mengampuni, penuh kemurahan
hati, empati.Ini benar-benar tempat pemurnian karakter.

Kejadian 2:18

“.....Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.”

3. Pernikahan membuat kita KOMPLIT

KEJADIAN 1:22-23

21 Lalu TUHAN Allah membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika ia tidur, TUHAN Allah
mengambil salah satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging.

22 Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu, dibangun-Nyalah
seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu.

23 Lalu berkatalah manusia itu: "Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari
dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki.

Waktu Adam melihat Hawa maka dia melihat dia sebagai pasangan yang memperlengkapi
dia.

Yang membuat dia komplit. Begitu juga Adam membuat Hawa komplit. Adam punya segala-
galanya pada waktu itu. Tetapi ada kekosongan di dalam dirinya yang tidak bisa
dipuaskan dengan segala yang dimilikinya. Hawa mengisi kekosongan tsb dan memuaskan
Adam. Tuhan menciptakan istri untuk membuat para suami komplit.

KEJADIAN 2:24

Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan
isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging

4. Pernikahan adalah PENYATUAN BARU


Saudara meninggalkan hubungan orang tua-anak untuk membangun hubungan suami-istri.

Jadi pernikahan itu seperti menyatukan dua tanah liat, satu hijau gelap satunya
hijau muda.

Dari dekat memang terlihat bahan tsb dari dua bahan yang berbeda.

Tetapi dari jauh kelihatan hanya satu bahan saja.

Pernikahan adalah penyatuan, dimana dua orang dicampur satu dan tampil seolah satu
pribadi saja.

Jadi waktu Saudara menjadi satu daging, suami-istri, kelihatannya memang satu
tetapi masing-masing membawa identitasnya sendiri-sendiri, kepribadian masing-
masing.Tetapi dalam satu kehidupan ini ada dua kepribadian. Itu sebabnya wanita
bukan barang milik pria tapi partner.

Dalam suatu kesatuan dimana ada keterikatan rohani dan emosional yang begitu
mendalam dimana tidak ada spesies lain yang bisa menandingi, Karena ada penyatuan
roh, penyatuan pikiran, penyatuan emosi.

5. Pernikahan adalah untuk KOMITMEN

Pernikahan adalah komitmen yang

a. monogami.

Artinya 1 suami, 1 istri

Tapi Pak, di Alkitab kan banyak tokoh-tokoh Alkitab yang poligami.

Tetapi sebenarnya pada mulanya tidak begitu Tuhan merancangnya.

Satu daging artinya satu daging!

Pria tidak bisa satu daging dengan wanita lain.

b. setia

satu daging artinya loyal, devotion, komitmen.

Sama seperti kalau tangan kiri saya pergi ke kiri, tidak mungkin tangan kanan saya
katakan, “Aku tidak mau ikut.” Mata juga komit sama hidung. Kaki dengan kepala. Itu
artinya satu daging.

Begitu juga dengan kita dengan pasangan kita. Pasangan kita ada di mana, kita juga
harus di situ. Jadi perzinahan dalam pernikahan itu seperti menusuk pisau dari
belakang. Hal itu akan “membunuh” pernikahan. Jadi pernikahan itu adalah komitmen
yang monogami dan menuntut kesetiaan.

6. Pernikahan adalah untuk KESENANGAN

Bagaimana caranya menjadi satu daging?

Lewat hubungan sex. Jadi sex adalah rancangan Tuhan untuk pasangan yang SUDAH
MENIKAH.

Sex adalah idenya Tuhan.


Bukan idenya Hugh Hefner, Playboy, setan.

Mereka menyelewenkannya, Tetapi pada mulanya itu adalah idenya Tuhan.

Sex adalah alat bagi Saudara untuk menikmati pasangan Saudara.

AMSAL5:18 Diberkatilah kiranya sendangmu, bersukacitalah dengan isteri masa mudamu:

5:19 rusa yang manis, kijang yang jelita; biarlah buah dadanya selalu memuaskan
engkau, dan engkau senantiasa berahi karena cintanya

Tuhan menganggap sex adalah sesuatu yang penting sehingga Dia menulis sebuah buku
“Kidung Agung” Pada jaman dahulu kalau Saudara belum berumur 18 tahun Saudara tidak
boleh membacanya, karena isinya terlalu terang-terangan. Tetapi sex adalah idenya
Tuhan, karena pernikahan adalah untuk kesenangan Saudara.

7. Pernikahan adalah untuk PROKREASI

Sebagai hasil hubungan sex yang menyenangkan maka suami-istri akan menghasilkan
anak-anak. Prokreasi ditempatkan di nomor 7 karena tujuan menikah bukan semata-mata
untuk mendapatkan keturunan, karena kita bukan binatang.

Kejadian 1:28

Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan
bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan
di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.

MAZMUR127:3 Sesungguhnya, anak-anak lelaki (KJV : children) adalah milik pusaka


dari pada TUHAN, dan buah kandungan adalah suatu upah.

127:4 Seperti anak-anak panah di tangan pahlawan, demikianlah anak-anak pada masa
muda.

127:5 Berbahagialah orang yang telah membuat penuh tabung panahnya dengan semuanya
itu. Ia tidak akan mendapat malu, apabila ia berbicara dengan musuh-musuh di pintu
gerbang.

8. Pernikahan adalah untuk KEINTIMAN

Agar pernikahan memuaskan maka perlu keintiman dalam segala aspek kehidupan.

Ada 5 area :

a. ROHANI

Saudara harus intim roh ke roh.

Saudara harus tahu dari hati ke hati.

Dari hati yang terdalam ke hati yang terdalam.

itu sebabnya keadaan akan menjadi sulit waktu Saudara menikahi orang yang berbeda
iman.

b. EMOSI

Kalau Saudara tidak bisa “merasakan” cinta lagi, maka pernikahan tidak akan
menyenangkan lagi.
Kalau hati Saudara sudah dingin, maka pulang ke rumah di malam hari sudah tidak
menyenangkan lagi.

c. INTELEKTUAL

d. FISIK

e. KEUANGAN

Keintiman adalah berbagi identitas.

Hubungan yang dicampur. Kita melebur jadi satu. Bukan no rekeningmu atau no
rekeningku; tapi rekening kita. Kamarmu, kamarku; tapi kamar kita. Kendaraanmu,
kendaraanku; tapi kendaraan kita.

Di dunia ini –bahkan di antara orang Kristen- banyak orang yang sudah menikah tapi
seperti masih lajang. Apa bedanya? Saudara tidur di ranjang yang sama Tinggal di
rumah yang sama. Tapi hidup masing-masing.

Jadi pernikahan adalah penyatuan emosi, sama seperti terjadi penyatuan tubuh. Emosi
memberi warna dalam kehidupan Saudara. Tapi keintiman emosi perlu usaha yang lebih
besar dari sekedar hubungan sex.

Jadi mungkin waktu masuk pernikahan suami-istri ada di level emosi yang berbeda
tetapi waktu Saudara mulai belajar untuk memahami perasaan pasangan Saudara maka
Saudara menikmati keintiman emosional.

Tapi sebelum hal seperti itu bisa terjadi, “tembok-tembok emosional” harus
diruntuhkan, sehingga Saudara bisa berbagi perasaan. Kalau Saudara membangun
“tembok emosional yang tinggi”, maka memang tidak ada perasaan buruk yang bisa
mengalir tapi juga tidak ada perasaan baik yang bisa mengalir.

Kalau Saudara membangun tembok, memang Saudara tidak akan terluka tapi Saudara juga
tidak bisa menerima atau mengalami kasih. Jadi apakah Saudara membangun tembok di
dalam kehidupan Saudara? Jika Saudara ingin memiliki hubungan emosional yang
sehat, runtuhkan tembok-tembok tsb.

Maka Saudara bisa menikmati pernikahan yang bahagia.

Anda mungkin juga menyukai