Anda di halaman 1dari 9

Makalah penelitian kualitatif

dan kuantitatif
Diposkan pada Februari 16, 2016 oleh edikurniawan

BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Metode Penelitian


Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal
tersebut terdapat empat kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu, cara
ilmiah, data, tujuan, dan kegunaan. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian
itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris dan sistematis.
Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang
masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti
cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indra manusia, sehingga
orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan.
Sistematis artinya proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan
langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.

1. Pengertian Paradigma Penelitian


Melakukan penelitian adalah menelusuri lapangan atau menelaah suatu
gejala untuk menemukan kebenaran. Cara atau langkah kerja yang dilakukan
untuk melakukan penelitian dipengaruhi oleh pandangan terhadap objek
atau fenomena/ gejala sebagai suatu realitas sosial. Cara pandang untuk
melihat/ memahami kenyataan dipengaruhi oleh pemahaman akan filsafat
tentang alam semesta ini. Dua pandangan filsafat yang mendominasi
pemahaman terhadap realitas adalah filsafat positivistic dan positifistik.[1]
Paradigma penelitian merupakan kerangka berpikir yang menjelaskan
bagaimana cara pandang peneliti terhadap fakta kehidupan sosial dan
perlakuan peneliti terhadap ilmu atau teori. Paradigma penelitian juga
menjelaskan bagaimana peneliti memahami suatu masalah, serta kriteria
pengujian sebagai landasan untuk menjawab masalah penelitian. Secara
umum, paradigma penelitian diklasifikasikan dalam 2 kelompok yaitu
penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif . Masing-masing paradigma
atau pendekatan ini mempunyai kelebihan dan juga kelemahan, sehingga
untuk menentukan pendekatan atau paradigma yang akan digunakan dalam
melakukan penelitian tergantung pada beberapa hal di antaranya:

1. Jika ingin melakukan suatu penelitian yang lebih rinci yang


menekankan pada aspek detail yang kritis dan menggunakan cara studi
kasus, maka pendekatan yang sebaiknya dipakai adalah paradigma kualitatif.
Jika penelitian yang dilakukan untuk mendapat kesimpulan umum dan hasil
penelitian didasarkan pada pengujian secara empiris, maka sebaiknya
digunakan paradigma kuantitatif,
REPORT THIS AD

2. Jika penelitian ingin menjawab pertanyaan yang penerapannya luas


dengan obyek penelitian yang banyak, maka paradigma kuantitaif yang lebih
tepat, dan jika penelitian ingin menjawab pertanyaan yang mendalam dan
detail khusus untuk satu obyek penelitian saja, maka pendekatan naturalis
lebih baik digunakan.
Paradigma kuantitatif, adalah penyelidikan menjadi masalah sosial atau
manusia, berdasarkan pada pengujian teori yang terdiri dari variabel, yang
diukur dengan angka, dan dianalisa dengan prosedur statistik, dalam rangka
untuk menentukan apakah generalisasi prediktif dari teori terus benar.
Paradigma kuantitatif menekankan pada pengujian teori melalui pengukuran
variabel penelitian dengan angka dan melakukan analisis data dengan
prosedur statistik. Penelitian yang menggunakan pendekatan Metodologi
Penelitian Bisnis deduktif yang bertujuan untuk menguji hipotesis merupakan
penelitian yang menggunakan paradigma kuantitatif. Paradigma ini disebut
juga dengan paradigma tradisional (traditional), positivis (positivist),
eksperimental (experimental), atau empiris (empiricist). Jenis penelitian yang
termasuk dalam paradigma penelitian kuantitatif dibedakan berdasarkan
tujuan penelitian dan karakteristik masalah.Paradigma Kualitatif, Desain dari
studi penelitian dimulai dengan pemilihan topik dan paradigma. Paradigma
pada dasarnya adalah sebuah pandangan dunia, seluruh kerangka
keyakinan, nilai dan metode di mana penelitian berlangsung. Ini adalah
pandangan dunia di mana peneliti bekerja.
3. Definisi Penelitian Kualitatif,
Mendefinisikan penelitian kualitatif adalah multi-metode dalam fokus, yang
melibatkan pendekatan, interpretif naturalistik dengan materi subjek. Ini
berarti bahwa peneliti kualitatif mempelajari hal-hal dalam pengaturan alam
mereka, mencoba untuk memahami atau menafsirkan fenomena dalam hal
makna orang membawa kepada mereka. Penelitian kualitatif melibatkan
penggunaan dan pengumpulan mempelajari berbagai kasus bahan studi
empiris, pengalaman pribadi, introspektif, wawancara cerita kehidupan,
momen-momen rutin dan problematis pengamatan, sejarah, interaksional,
dan visual teks-yang menggambarkan dan makna dalam kehidupan individu.
Cresswell mendefinisikan sebagai Penelitian kualitatif adalah proses
penyelidikan pemahaman berdasarkan tradisi metodologis yang berbeda dari
penyelidikan yang mengeksplorasi masalah manusia sosial atau hu. Peneliti
membangun suatu gambaran yang kompleks, holistik, analisis kata, laporan
pandangan rinci informan, dan melakukan penelitiandialam.

Karakteristik Penelitian kualitatif

1. Dilakukan pada kondisi yang alamiah, (sebagai lawannya adalah


eksperimen), langsung ke sumber data dan peneliti adalah instrumen kunci.
2. Penelitian kualitatif lebih bersifat deskriptif. Data yang terkumpul
berbentuk kata-kata atau gambar, sehingga tidak menekankan pada angka.
3. Penelitian kualitatif lebih menekankan pada proses daripada produk
atau outcome.
4. Penelitian kuaitatif melakukan analisis data secara induktif
5. Penelitian kualitatif lebih menekankan makna (data dibalik yang
teramati).[2]
Cresswell membagi penelitian kualitatif menjadi lima Jenis Penelitian
Kualitatif utama dan mengidentifikasi tantangan utama setiap modus
penyelidikan.

1. Biografi
2. Fenomenologi
3. Teori Beralas
4. Etnografi
5. Studi Kasus

1. Definisi Penelitian Kuantitatif


Istilah penelitian kuantitatif mencakup setiap penelitian yang didasarkan
atas perhitungan persentase, rata-rata dan perhitungan statistik lainnya.
Dengan kata lain, penelitian kuantitatif melibatkan diri pada perhitungan
atau angka atau kuantitas. Kemudian penelitian kualitatif menurut Kirk dan
Miler, pada mulanya bersumber pada pengamatan kualitatif yang
dipertentangkan dengan pengamatan kuantitatif. Pengamatan kuantitatif
melibatkan pengukuran tingkatan suatu ciri tertentu. Untuk menemukan
sesuatu dalam pengamatan, pengamat harus mengetahui apa yang menjadi
ciri sesuatu itu. Untuk itu pengamat pengamat mulai mencatat atau
menghitung dari satu, dua, tiga dan seterusnya.
Menurut Cresswell Sebuah studi kuantitatif, konsisten dengan paradigma
kuantitatif, adalah penyelidikan menjadi masalah sosial atau manusia,
berdasarkan pada pengujian teori yang terdiri dari variabel, yang diukur
dengan angka, dan dianalisa dengan prosedur statistik, dalam rangka untuk
menentukan apakah generalisasi prediktif dari teori terus benar. Sebuah
studi kualitatif didefinisikan sebagai proses penyelidikan pemahaman
masalah sosial atau manusia, berdasarkan membangun sebuah gambaran
yang kompleks, holistik, dibentuk dengan kata-kata, pelaporan rinci
pandangan informan, dan dilakukan di alam.
Berdasarkan beragam istilah maupun makna kualitatif, dalam dunia
penelitian istilah penelitian kualitatif setidak-tidaknya memiliki dua makna,
yakni makna dari aspek filosofi penelitian dan makna dari aspek desain
penelitian.

1. Filosofi Penelitian Dari aspek filosofi, penelitian kualitatif dapat


dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
a). Penelitian kualitatif dalam paradigma kuantitatif (positivisme), Penelitian
kualitatif jenis pertama ini menggunakan paradigma positivisme. Kriteria
kebenaran menggunakan ukuran frekwensi tinggi. Data yang terkumpul
bersifat kuantitatif kemudian dibuat kategorisasi baik dalam bentuk tabel,
diagram maupun grafik. Hasil kategorisasi tersebut kemudian dideskripsikan,
ditafsirkan dari berbagai aspek, baik dari segi latar belakang, karakteristik
dan sebagainya. Dengan kata lain data yang bersifat kuantitatif ditafsirkan
dan dimaknai lebih lanjut secara kualitatif. Penelitian di jenjang pendidikan
strata satu (S1) istilah penelitian kualitatif lebih banyak menunjuk pada
pengertian jenis pertama ini. Beberapa peneliti menyebut dengan istilah
penelitian deskriptif kualitatif.

b). Penelitian kualitatif dalam paradigma bahasa (dan sastra) menggunakan


paradigma post positisme. Penelitian kualitatif jenis kedua ini berusaha
mencari makna, baik makna di balik kata, kalimat maupun karya sastra.
Penelitian kualitatif dalam paradigma bahasa ini masih dapat dibendakan
menjadi:

1). Sosiolinguistik yang berupaya mempelajari teori linguistik atau studi


kebahasaan atau studi perkembangan bahasa.

2).Strukturalisme Linguistik yang berupaya mempelajari struktur dari suatu


karya sasta. Pada awalnya strukturalisme linguist disebut struturalisme
otonom atau struturalisme obyektif karena menganalisis karya sastra hanya
dari struktur karya sastra itu sendiri, tidak dikaitkan dengan sesuatu di luar
karya sastra. Strukturalisme linguist berkembang lebih lanjut menjadi
strukturalisme genetik, strukturalisme dinamik dan strukturalisme semiotik

.3). Strukturalisme Genetik. Analisis karya sastra (dan bahasa) dalam


strukturalisme genetik lebih menekankan makna sinkronik dari pada makna
lain, seperti makna ikonik, simbolik, ataupun indeksikal. Oleh karena itu
menurut Prof. Noeng Muhadjir analis struturalisme genetik perlu mencakup
tiga unsur kajian, yaitu:

 intrinsik karya sastra itu sendiri,


 latar belakang pengarangnya,
 latar belakang sosial serta latar belakang sejarah masyarakatnya.
4). Strukturalisme Dinamik. Strukturalisme dinamik mengakui kesadaran
subyektif dari pengarang, mengakui peran sejarah serta lingkungan
sosialnya, meski titik berat analisis harus tetap pada karya sastra itu sendiri.
Analisis karya sastra menurut struturalisme dinamik mencakup dua hal,
yaitu:

 karya sastra itu sendiri yang merupakan tampilan pikiran, pandangan


dan konsep dunia dari pengarang itu sendiri dengan menggunakan bahasa
sebagai tanda-tanda ikonik, simbolik, dan indeksikal dari beragam makna,
 analisis keterkaitan pengarang dengan realitas lingkungannya.
REPORT THIS AD

5). Strukturalisme Semiotik. Strukturalisme semiotik adalah struturalisme


yang dalam membuat analisis pemaknaan suatu karya sastra mengacu pada
semiologi. Semiologi atau sepenemiotik adalah ilmu tentang tanda-tanda
dalam bahasa dan karya sastra. Strukturalisme semiotik mengenal dua cara
pembacaan, yaitu heuristik dan hermeneutik. Pembacaan heuristik mencoba
menelaah mencari makna dari kata-kata, dari bagian- bagian, seperti Said
Mahmud amal shaleh menurut Al-Qur’an dengan cara mencari kata-kata
kunci dalam Al-Qur’an, dan dia menemukan 13 kata kunci. Berdasarkan 13
kata kunci tersebut dia mendeskripsikan karakteristik amal shaleh menurut
Al-Qur’an. Pembacaan hermeneutik mencoba menelaah makna dengan
melihat keseluruhan karya sastra.

Klasifikasi Penelitian Kuantitatif berdasarkan tujuan, penelitian dapat


dibedakan atas:

 penelitian dasar
 penelitian terapan
Prosedur yang digunakan oleh penelitian dasar dan penelitian terapan secara
substansi tidak berbeda. Keduanya menggunakan metode ilmiah yang
berguna membantu peneliti bisnis untuk mengetahui dan memahami
fenomena bisnis. Esensi dari penelitian, apakah itu penelitian dasar atau
terapan, terletak pada metode ilmiah. Secara teknis perbedaan kedua jenis
penelitian tersebut terletak pada tingkat permasalahan (matter of degree)
dari pada substansinya itu sendiri.Beberapa Penelitian Dasar. Penelitian
dasar yang sering disebut sebagai basic research atau pure research
dilakukan untuk memperluas batas-batas ilmu pengetahuan. Penelitian dasar
ini tidak ditujukan secara langsung mendapatkan pemecahan bagi suatu
permasalahan khusus. Penelitian dasar dilakukan untuk memverifikasi teori
yang sudah ada atau mengetahui lebih jauh tentang sebuah konsep.
Penelitian dasar dibedakan atas pendekatan yang digunakandalam
pengembangan

teoriyaitu:

1. Penelitian deduktif, yaitu penelitian yang bertujuan menguji teori pada


keadaan tertentu.
2. Penelitian induktif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk
mengembangkan (generating)
Teori atau hipotesis melalui pengungkapan fakta.

Penelitian terapan berbeda dengan penelitian dasar, penelitian terapan


dilakukan untuk menjawab pertanyaan tentang permasalahan yang khusus
atau untuk membuat keputusan tentang suatu tindakan atau kebijakan
khusus. Penggunaan metode ilmiah dalam penelitian terapan menjamin
objektivitas dalam mengumpulkan fakta dan menguji ide kreatif bagi
alternatif strategi bisnis. Penelitian terapan dibedakan atas:

 Penelitian evaluasi, yaitu penelitian yang diharapkan dapat


memberi12 masukan atau mendukung pengambilan keputusan tentang nilai
relatif dari dua atau lebih alternatif tindakan.
 Penelitian dan pengembangan, yaitu penelitian yang bertujuan untuk
mengembangkan produk sehingga produk tersebut mempunyai kualitas
yang lebihbaik.
 Penelitian tindakan, yaitu penelitian yang dilakukan untuk segera
digunakansebagai dasar tindakan pemecahan masalah.

Klasifikasi penelitian kualitatif

Pendekatan penelitian kualitatif sering disebut dengan naturalistic


inquiry (inkuiri alamiah). Apapun macam, cara atau corak analisis data
kualitatif suatu penelitian, perbuatan awal yang senyatanya dilakukan adalah
membaca fenomena. Setiap data kualitatif mempunyai karakteristiuknya
sendiri. Data kualitatif berada secara tersirat di dalam sumber datanya.

1. Perbedaan metode kualitatif dengan kuantitatif:

Metode Kuantitatif
Metode Kualitatif
Desain
Desain – Spesifik, jelas, terinci
– Umum
– Ditentukan secara mantap
– Fleksibel sejak awal

– Berkembang, tampil dalam – Menjadi pegangan langkah


proses penelitian demi langkah

Tujuan Tujuan
– Memperoleh pemahaman -Menunjukkan hubungan
makna : verstehen antara variabel

– Mengembangkan teori – Mentest teori

– Menggambarkan realitas -Mencari generalisasi yang


yang komplek mempunyai nilai prediktif

Teknik Penelitian Teknik Penelitian


– Observasi, participant -Eksperimen, survey,
observation observasi berstruktur

– Wawancara terbuka – Wawancara berstruktur

Instrumen Penelitian
– Human Instrument Instrumen Penelitian
– Test, angket, wawancara,
– Buku Catatan skala

– Recording – Komputer, Kalkulator

Data Data
– Deskriptif – Kuantitatif
– Hasil pengukuran
– Dokumen pribadi, catatan berdasarkan variabel yang
lapangan, ucapan responden, dioperasionalkan dengan
dokumen, dll menggu-nakan instrumen

Sampel Sampel
REPORT THIS AD

F.Perbedaan Paradigma Kuantitatif dan Kualitatif


1. Paradigma Kuantitatif

1. Realita bersifat obyektif dan berdimensi tunggal. Menilai data lebih


obyektif karena tidak boleh terpengaruh oleh nilai atau kepercayaan peneliti
atau orang lain (value free).
2. Peneliti independen terhadap fakta yang diteliti.
3. Menggunakan struktur teori.
4. Struktur teori digunakan untuk membangun satu atau lebih hipotesis.
5. Paradigma Kualitatif
6. Realita bersifat subyektif dan berdimensi banyak. Menilai data lebih
subyektif karena hasil observasi langsung dilakukan peneliti, dan peneliti
sendiri yang menyim-pulkannya.
7. Peneliti berinteraksi terhadap fakta yang diteliti.
8. Tidak menggunakan struktur teori karena lebih bertujuan menemukan
teori bukan memverifikasi teori, kecuali jika tujuan penelitiannya ingin
membuktikan atau menemukan keterbatasan dari suatu teori.
9. Tidak ada hipotesis, jika ada hipotesis tersebut bersifat implisit tidak
eksplisit.
Dalam penelitian kualitatif sebaliknya meneliti pola-pola makna yang muncul
dari data dan ini sering disajikan dalam kata-kata sendiri peserta. Tugas
peneliti kualitatif adalah untuk menemukan pola dalam kata-kata (dan
tindakan) dan menyajikan pola-pola bagi orang lain untuk memeriksa
sementara pada saat yang sama tetap sebagai dekat dengan dunia
konstruksi sebagai peserta awalnya mengalaminya. Penelitian kualitatif
adalah untuk menemukan pola-pola yang muncul setelah pengamatan
dekat, dokumentasi yang cermat, dan analisis mendalam tentang topik
penelitian. Apa yang dapat ditemukan oleh penelitian kualitatif tidak
menyapu generalisasi tapi temuan kontekstual.

BAB III
KESIMPULAN

Paradigma kuantitatif adalah penyelidikan menjadi masalah sosial atau


manusia, berdasarkan pada pengujian teori yang terdiri dari variabel, yang
diukur dengan angka, dan dianalisa dengan prosedur statistik, dalam rangka
untuk menentukan apakah generalisasi prediktif dari teori terus benar.
Penelitian kualitatif adalah multi-metode dalam fokus, yang melibatkan
pendekatan, interpretif naturalistik dengan materi subjek. Tujuan Penelitian
kuantitatif : Memperoleh pemahaman makna : verstehen, Mengembangkan
teori, Menggambarkan realitas yang komplek. Tujuan Penelitian
kualitatif : Menunjukkan hubungan antara variabel, Mentest teori, Mencari
generalisasi yang mempunyai nilai prediktif

DAFTAR PUSTAKA

Brannen, Julia, Memadu Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif, 1997.


Pustaka Pelajar,

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif, 2014. Alfabeta

Djam’an Satori dan Aan Komariah, Metode Penelitian Kualitatif, 2010.


Alfabeta

[1] Prof.Dr.Djam’an Satori,M.A & Dr.Aan Komariah,M.Pd, Metode Penelitian


Kualitatif, Alfabeta, 2010, hlm.12
[2] Prof.Dr.Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif Dan
R&D, Alfabeta,2014,hlm.2

Anda mungkin juga menyukai