Jtptunimus GDL Dinarkesum 6154 2 Babii PDF
Jtptunimus GDL Dinarkesum 6154 2 Babii PDF
KONSEP DASAR
A. Pengertian
sistolik nya diatas 140 mmHg dan tekanan diastolik diatas 90 mmHg. ( Smeltzer,
2001 )
sistolik lebih besar atau sama dengan 160 mmHg dan atau tekanan diastolik sama
Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure JNC sebagai tekanan
yang lebih tinggi dari 140/90 mmHg dan diklasifikasikan sesuai degan derajat
hipertensi maligna.
dikelompokkan sesuai dengan rekomendasi dari “The Sixth Report of The Join
4. Hipertensi
1. Anatomi
membawa gas -gas pernafasan , nutrisi, hormon - hormon dan zat lain ke dari dan
1. Jantung
Jantung merupakan sebuah organ yang terdiri dari otot. Otot jantung
meupakan jaringan istimewa karena di lihat dari bentuk dan susunanya sama
dengan otot lintang, tetapi cara kerjanya sama otot polos yaitu di luar kemauan
(pangkal jantung) dan di sebut basis kordis. Di sebelah bawah agak runcing
atas diafragma , dan pangkalnya terdapat di belakang kiri antara kosta V dan
VI dua jari di bawah papilla mamae. Pada tempat ini teraba adanya jantung
a. Lapisan jantung
dalam sekali yang terdiri dari jaringan endotel atau selaput lender yang
rongga jantung.
Miokardium merupakan lapisan inti dari jantung terdiri dari otot – otot
a. Bundalan otot atria , yang terdapat di bagian kiri/ kanan dan basis
2. Pembuluh darah
yang membawa darah ke seluruh dari ventrikel sinistra di sebut aorta. Arteri
mempunyai 3 lapisan yang kuat dan tebal tetapi sifatnya elastic dan trdiri
dari 3 lapisan.
2. Tunika media. Lapisan tengah yang terdiri dari jaringan otot yang terdiri
3. Tunika eksterna / adventesia. Lapisan yang palng luar sekali trdiri dari
b. Kapiler
cabang terhalus dari arteri sehingga tidak tampak kecuali dari bawah
mikroskop. Kapiler pembentuk anyaman di seluruh jaringan tubuh. Kapiler
selanjutnya bertemu satu dengan yang lain menjadi darah yang lebih besar
disebut vena.
Vena balik yang memasuki atrium kanan membawa darah kotor dari
2. Fisiologi
Siklus jantung
Jantung mempunyai 4 pompa yang terpisah. Dua pompa primer atrium dan 2
dinamakan siklus jantung. Tiap-tiap siklus dimulai oleh timbulnya potensial aksi
secara spontan pada simpul SA ( sinotrial) yang terletak pada dinding posterium
atrium kanan dekat muara vena kava superior. Potensial aksi berjalan dengan
antara jalan implus jantung dan atrium ke dalam ventrikel. Hal ini memungkinkan
bagi ventrikel dan ventrikel kemudian menyediakan sumber tenaga utama bagi
C. Etiologi
a. Faktor keturunan
Dari data statistik terbukti bahwa seseorang akan memiliki
b. Ciri perseorangan
lebih tinggi dari perempuan) dan ras (ras kulit hitam lebih banyak dari
kulit putih)
c. Kebiasaan hidup
adalah konsumsi garam yang tinggi (melebihi dari 30 gr), kegemukan atau
D. Pathofisiologi
terletak dipusat vasomotor, pada medulla diotak. Dari pusat vasomotor ini bermula
jaras saraf simpatis, yang berlanjut ke bawah ke korda spinalis dan keluar dari
kolumna medulla spinalis ganglia simpatis di toraks dan abdomen. Rangsangan pusat
vasomotor dihantarkan dalam bentuk impuls yang bergerak ke bawah melalui system
saraf simpatis ke ganglia simpatis. Pada titik ini, neuron preganglion melepaskan
asetilkolin, yang akan merangsang serabut saraf pasca ganglion ke pembuluh darah,
dimana dengan dilepaskannya noreepineprin mengakibatkan konstriksi pembuluh
darah. Berbagai factor seperti kecemasan dan ketakutan dapat mempengaruhi respon
sensitive terhadap norepinefrin, meskipun tidak diketahui dengan jelas mengapa hal
tersebut bisa terjadi. Pada saat bersamaan dimana system saraf simpatis merangsang
pembuluh darah sebagai respons rangsang emosi, kelenjar adrenal juga terangsang,
pelepasan rennin.
menjadi angiotensin II, suatu vasokonstriktor kuat, yang pada gilirannya merangsang
sekresi aldosteron oleh korteks adrenal. Hormon ini menyebabkan retensi natrium
dan air oleh tubulus ginjal, menyebabkan peningkatan volume intra vaskuler. Semua
bertanggung jawab pada perubahan tekanan darah yang terjadi pada usia lanjut.
penurunan dalam relaksasi otot polos pembuluh darah, yang pada gilirannya
(Smeltzer, 2002 ).
E. Manifestasi Klinis
F. Penatalaksanaan
Akan sulit dilaksanakan karena akan mengurangi asupan garam secara ketat dan
akan mempengaruhi kebiasaan makan pasien secara drastis. Pada beberapa
penyelidikan didapatkan bahwa diet rendah lemak jenuh dapat mengurangi resiko
Relaksasi seperti meditasi, yoga atau hipnosis dapat mengontrol sistem saraf
organ target dan terdapatnya manifetasi klinis penyakit kardiovaskuler atau faktor
perokok) atau bila tekanan darah diastoliknya menetap, diatas 85 atau 95 mmHg
dan sistoliknya diatas 130 sampai 139 mmHg maka perlu dimulai terapi obat-
obatan.(Smeltzer,2001)
a. Diuretik
Cara kerja obat ini yaitu dengan meningkatkan volume air seni dan
pengeluaran Natrium (garam) melalui air seni tersebut. Obat golongan diuretik
yang lazim diberikan adalah tiazid. Efek samping terjadinya penyakit “gout”
b. Beta Bloker
terhadap jantung dan pembuluh darah. Efek samping rasa lelah dan lesu, kaki
lemah dan tangan (kaki) terasa dingin. Yang termasuk yaitu asebutolol,
c. Antagonis Kalsium
yang masuk ke sel otot dinding pembuluh darah dan jantung serta mengurangi
turun. Efek samping adalah sakit kepala, muka merah dan pembengkakan
yang drastis, gangguan pengecap dan batuk yang menggelitik. contoh losartan,
e. Vasodilator
seperti pada pemerian metildopa dan klonidin atau pada ujung saraf perifer
G. Komplikasi
2. Gagal jantung
3. Kerusakan pembuluh darah 0tak berupa pecah nya pembuluh darah stroke dan
4. Gagal ginjal
kebutaan.
H. Pengkajian Fokus
1. Aktivitas / istirahat
penyakit serebrovaskuler
3. Integritas Ego
4. Eliminasi
5. Makanan / Cairan
6. Neurosensori
retinal optik
7. Nyeri/ketidaknyamanan
Gejala : Angina, nyeri hilang timbul pada tungkai, sakit kepala oksipital
8. Pernapasan
riwayat merokok
9. Keamanan
takipnea
12. Sirkulasi
penyakit serebrovaskuler
Tanda : Kenaikan TD, hipotensi postural, takhikardi, perubahan warna
14. Eliminasi
16. Neurosensori
retinal optik
17. Nyeri/ketidaknyamanan
Gejala : Angina, nyeri hilang timbul pada tungkai, sakit kepala oksipital
18. Pernapasan
Gejala : Dispnea yang berkaitan dengan aktivitas, takipnea, ortopnea,
riwayat merokok
19. Keamanan
Pemeriksaan penunjang
ateromatosa
hipertensi
g. kadar aldosteron urin/serum : mengkaji aldosteronisme primer (
penyebab )
jantung
konduksi. Catatan : luas, peninggian gelombang P adalah salah satu tanda dini
I. Pathways Keperawatan
Etiologi
Faktor genetik, kegemukan, merokok, pencandu alkohol
Arteriosklerosis
Saluran cerna
Mual muntah
Tujuan :
miokard
Intervensi :
a. Pantau TD, ukur pada kedua tangan, gunakan manset dan tehnik yang tepat
Rasional :
Rasional :
Rasional :
S4 umum nya terdengar pada pasien hipertensi berta karena adanya
hipertrofi atrium.
Rasional :
jantung.
Rasional :
Rasional :
Rasional :
Rasional :
Rasional :
Dapat menurunkan rangsangan yang menimbulkan stres , membuat efek
Rasional :
Respon terhadap terapi obat “ stepped” yang terdiri atas diuretik , inhibator
simpatis dan vasodilator ) tergantug pada individu dan efek senoregis obat.
Tujuan :
Intervensi :
Rasional :
kompres dingin pada dahi , pijat punggung dan leher , tenang , redupkan
lampu kamar
Rasional :
Rasional :
Aktivitas yang meningkatkan vasokontriksi menyebabakan sakit kepala pada
gangguan sirkulasi
Tujuan :
ditunjukkan dengan : TD dalam batas yang dapat diterima, tidak ada keluhan
Intervensi
c. Kaji tekanan darah saat masuk pada kedua lengan; tidur dan duduk denagn
Tujuan:
Intervensi
a. Kaji respon psien terhadap aktivitas perhatiakan frekuensi nadi lebih dari 20
Rasional:
terhadap stres aktivitas dan, bila ada merupakan indicator dari kelebiahan kerja
saat mandi, duduk saat menyisir rambut atau menyikat gigi, melakukan
Rasional :
c. Berikan dorongan untuk melakukan aktivitas/ perwatan diri bertahap jika dapat
Rasional:
Kemajuan aktivitas bertahap mencegah peningkatan kerja jantung tiba-tiba
Tujuan :
Kriteria hasil:
kesehatan.
Intervensi :
kegemukan.
Rasional:
Kegemukan adalah resiko tambahan pada tekanan darah tinggi karena disporsisi
Rasional:
Rasional:
Individu harus berkeinginan untuk menurunkan berat badan.
d. Instruksikan dan bantu memilih makanan yang tepat, hindari makanan yang
Rasional:
Rasional:
Tujuan:
menghindari.
Intervensi:
Rasional:
b. Mekanisme adaptif perlu untuk mengubah pola hidup seseorang menagatasi
hipertensi kronik.
untuk mengatasinya.
Rasional:
terhadap stersor.
penyakit
Tujuan:
Intervensi
a. kaji kesiapan pasien dan hambatan dalam belajar. Termasuk orang terdekat.
penyakit.
yang dapat di ubah misal obesitas, diet tinggi lemak jenuh dan kolesterol,
Rasional:
dari terapi dan kurang percaya terhadap perawatan yang di butuhkan tanpa adanya
Tujuan:
Kriteria hasil:
Intervensi :
a. Jelaskan kepada pasien bahwa kenaikan tekanan darah secara tipikal tidak
menunjukan gejala.
b. Tekankan pada pasien kemungkinan ancaman hidup jika tekanan darah tidak
terkontrol.
c. Jelaskan pada pasien keungkinan efek stroke pada masa akan datang gagal
perencanaan keperawatan.