PERNIKAHAN
Additional resources in Bahasa Indonesia are available for free download at:
www.CloudLibrary.org
This book has been distributed to leaders and emergent leaders FREE OF CHARGE
and is not to be sold.
It is a gift from Messenger International, the Ministry of John and Lisa Bevere.
Printed in Indonesia.
Dicetak di Indonesia.
Ucapan Terima Kasih
Kepada anak-anak kami, pasangan hidup mereka, dan cucu-cucu kami,
dalam begitu banyak hal, kalianlah alasan mengapa cerita pernikahan
kami ditulis. Kami bersukacita ketika kami mengamati masing-masing
kalian bangkit dan mengasihi satu sama lain dengan begitu baik.
Si bijak Jaylynn yang terkasih, perangai Anda yang menawan hati dan
ketekunan Anda yang luar biasa telah menenun Cerita Pernikahan
dengan begitu baik. Kiranya semua yang telah Anda taburkan di ladang
ini terjadi dalam hidup Anda.
Kepada Vincent dan Allison, terimakasih atas semua yang telah kalian
lakukan untuk menolong membuatkan renungan. Karya Anda telah
memperkaya dan meluaskan buku ini.
III
Terutama, terima kasih, Allah Bapa, untuk kasih-Mu yang tidak
pernah gagal; dan Yesus, Raja kami, karena telah menyerahkan hidup-
Mu yang berharga; dan Engkau, Roh Kudus, untuk kuasa, penghiburan,
pengajaran, dan persekutuan karib-Mu yang ajaib. Terima kasih karena
tidak pernah membiarkan atau meninggalkan kami.
DAFTAR ISI
Pendahuluan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . IX
1. Rencana Semula . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
3. Bersihkan Geladak . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 95
5. Keintiman . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 201
Catatan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 301
Buku ini boleh dibaca mulai dari sampul depan hingga sampul belakang,
sama seperti buku yang lain. Namun, kami mendorong Anda untuk
menggali bagian-bagian interaktif pilihan untuk memperoleh suatu pe-
ngalaman yang lebih pribadi.
Tiap bab dalam buku ini dibagi ke dalam lima bacaan harian yang
disarankan, dengan renungan yang sesuai di akhir bab tersebut. Anda
dapat memilih untuk menyelesaikan satu bacaan dan satu renungan
per hari, atau Anda dapat menyesuaikan bagian-bagian ini menurut apa
yang lebih Anda sukai. Kami menyarankan agar mereka yang bersekutu
dalam sebuah kelompok belajar menyelesaikan bacaan dan renungan se-
banyak satu bab per minggu.
Jika Anda membaca buku ini sebagai bagian dari studi Messenger
Series mengenai Cerita Pernikahan, kami merekomendasikan agar Anda
menonton atau mendengarkan sesi pengajaran setiap minggunya, dan
menjawab pertanyaan-pertanyaan diskusi sebagai sebuah kelompok. Ke-
mudian, bacalah bab-bab dalam buku ini dan selesaikanlah renungan-
nya. Ada satu sesi pengajaran bagi setiap bab di dalam buku ini. Per-
tanyaan-pertanyaan diskusi untuk setiap bab terdapat setelah bahan
renungan harian.
Selamat menikmati!
VII
Pendahuluan
IX
Untuk Siapa Buku Ini
Buku ini ditujukan bagi mereka yang sedang bersiap untuk menikah,
mereka yang sudah menikah, dan bagi siapapun yang ingin memperoleh
suatu pengertian yang lebih baik tentang pernikahan.
Karena kita hidup di zaman di mana ada begitu banyak perceraian
dan penyimpangan, banyak yang takut bahkan untuk memulai cerita
mereka. Apa yang telah Anda lihat tidak mendefinisikan apa yang terle-
tak di depan Anda.
Lalu ada orang-orang yang merasa terperangkap di tengah-tengah
suatu bab yang tidak mereka sukai. Kami tidak ingin Anda menutup
buku pernikahan Anda. Kami ingin menolong Anda untuk membalik-
kan halamannya.
Juga ada teman yang tidak terhitung banyaknya yang mempercayai
kisah-kisah cinta mereka tidak akan pernah berakhir, hanya untuk
mendapati halaman-halamannya telah dikoyakkan dengan kasar dari
hidup mereka melalui perceraian atau kehilangan pasangan. Cerita
Anda belum berakhir.
Ini bukanlah sebuah buku lengkap yang membahas setiap sisi per-
nikahan. Berjilid-jilid buku dapat ditulis mengenai topik itu, dan kita
tidak menemukan semua jawaban. Namun kami memutuskan menulis-
kan cerita kami – termasuk banyak momen yang paling menghancur-
kan – karena kami tahu apa yang telah kami hidupi dan yakin itu akan
menolong orang lain.
Terakhir, Yesus masih berpikir bahwa pernikahan adalah suatu ceri-
ta yang layak dikisahkan. Itu adalah gambaran-Nya tentang bagaimana
Dia mengasihi kita. Kami berdoa halaman-halaman ini mengobarkan
iman, pengharapan, dan kasih dalam diri mereka yang masih lajang
maupun menikah, mereka yang muda dan tua. Kami menantang Anda
untuk kembali bermimpi!
X
S AT U
Rencana Semula
Lalu TUHAN Allah menumbuhkan berbagai-bagai pohon dari bumi, yang
menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya; dan pohon kehidupan di
tengah-tengah taman itu, serta pohon pengetahuan tentang yang baik dan
yang jahat.
—Kejadian 2:9
Hari 1
P ada zaman dahulu, ada sebuah taman yang dikitari oleh dua
pohon. Seperti yang mungkin Anda sudah tahu, ini bukanlah
taman yang biasa. Keberadaanya terbebas dari kesusahan dan
kekurangan. Sungai-sungai melintasi bentang alam Eden, menyediakan
air yang jernih seperti kristal bagi semua yang menghuni taman itu.
Kita hanya dapat membayangkan kecemerlangan pepohonan yang
tumbuh dalam lingkungan yang sedemikian. Masing-masing pohon
merupakan suatu lambang kehidupan sempurna yang berakar di dalam
tanah yang subur, dibangunkan oleh air yang mengalir, dan diberi
makan oleh sinar matahari yang berseri-seri, namun lembut. Ada ban-
yak pohon di taman itu, namun Kitab Suci hanya menyebutkan dua:
pohon kehidupan dan pohon tentang pengetahuan akan yang baik dan
yang jahat. Kedua pohon ini menikmati kondisi tak bernoda dan tak
tercemar yang sama – suatu keadaan dari keberadaan yang tidak akan
2 CERITA PERNIKAHAN
pernah dapat ditiru oleh dunia yang telah jatuh ini. Namun satu pohon
mendatangkan kehidupan, sedangkan yang lain mendatangkan kema-
tian.
Barangkali Anda telah mendengarkan kisah ini sebelumnya, sebab
setiap cerita pernikahan memiliki asal-usulnya dengan kedua pohon di
Eden ini. Dalam begitu banyak hal, pernikahan kita dapat diserupakan
dengan pohon kehidupan. Pernikahan bertumbuh pada kecepatan yang
berbeda di musim yang berbeda dan bekerja paling baik ketika ditopang
oleh akar-akar yang dewasa. Keduanya mengalami masa-masa meng-
hasilkan buah dan tahun-tahun yang gersang, begitu juga tahun-tahun
pertumbuhan yang luar biasa dan tahun-tahun lainnya ketika pertum-
buhannya kerdil. Setiap pernikahan dipengaruhi oleh iklim asalnya,
musim-musim yang berbeda-beda, dan badai yang menerpa, namun
pernikahan menawarkan tempat perlindungan dari angin kehidupan
yang terus-menerus berubah.
Gambar pada sampul buku ini menyediakan suatu gambaran sepin-
tas akan kehidupan sebatang pohon. Apa yang kita lihat dalam kum-
pulan lingkaran itu sebenarnya merupakan cerita kehidupan sang po-
hon – sidik jari perjalanannya.
Di sekolah, banyak dari antara kita mempelajari dendrologi dasar
(pelajaran tentang tanaman-tanaman hutan) dan dengan perkiraan
kasar dapat menentukan usia sebatang pohon dengan menghitung
jumlah lingkarannya. Walaupun kami berdua mungkin mahir meng-
hitung lingkaran-lingkaran sebatang pohon, kami masih jauh dari
menjadi dendrologis (meskipun kami sangat menyukai sebatang po-
hon yang baik). Lagi pula soal ketepatan usia sebatang pohon, para ahli
tentang pengetahuan akan pohon dapat memberi kita rincian-rincian
mendalam akan kehidupan sebatang pohon hanya dengan mengama-
ti bagiannya yang bersilang. Bagi mata yang terlatih, setiap lingkaran
adalah sebuah cerita. Lebar lingkaran yang berbeda-beda menceritakan
RENCANA SEMULA 3
apakah pohon itu mengalami satu musim dingin yang lembut atau sa-
ngat ganas, menyingkapkan pola-pola kekeringan atau limpahan hujan.
Pemeriksaan yang teliti akan menyingkapkan peristiwa-peristiwa luka
dan serangan-serangan wabah. Setiap lingkaran adalah satu tahun dari
musim-musim, melingkar dalam pola dan unik secara alamiah.
Setiap tahun pernikahan dapat disamakan dengan lintasan dari
satu lingkaran pohon: melingkar dalam pola dan unik secara alamiah.
Ulang tahun pernikahan menandai akhir dari satu tahun dan permu-
laan tahun berikutnya. Tanggal tahunan itu ditandai dengan jelas, na-
mun bulan-bulan, minggu-minggu, dan hari-hari yang mengisi tahun
kalender itu adalah suatu kumpulan dari sukacita, kesakitan, kerja, dan
bahkan kejutan-kejutan.
Cerita Anda
Seraya Anda memulai perjalanan ini bersama kami, ingatlah bahwa ceri-
ta Anda (atau cerita Anda di masa mendatang) hanyalah: milik Anda.
Setiap kehidupan dan pernikahan adalah suatu koleksi dari sukacita,
kemenangan-kemenangan, dan tantangan-tantangan. Sudah terlalu
lama, banyak gereja yang merasa puas dengan menawarkan resep obat
generik untuk persoalan-persoalan pernikahan kita yang merana. Kita
telah mendengar, “Hai istri-istri, tunduklah. Hai suami-suami, kasihi-
lah.” Meskipun terdapat kebenaran dan nilai yang berharga dalam hal
ini, sejujurnya, tidak ada satu-panduan-yang-cocok-untuk-semua untuk
membangun suatu pernikahan, karena setiap pernikahan hadir dengan
sidik jarinya sendiri yang unik.
Mari kita melihatnya demikian. Cetak biru untuk setiap rumah
meliputi sebuah fondasi, tembok-tembok penopang, dan sebuah atap,
namun sang arsitek memiliki kebebasan kreatif untuk mengubah ran-
4 CERITA PERNIKAHAN
tunduk atau bahwa sang suami bukanlah seorang pemimpin. Itu hanya
berarti bahwa keduanya berkontribusi soal pendapatan rumah tangga,
yang berarti pernikahan mereka terlihat sangat berbeda dengan perni-
kahan kakek-nenek mereka.
Begitulah pernikahan kami. Kami berdua bekerja dan kami ber-
dua adalah pemimpin di luar pernikahan kami. Kadang-kadang kami
bekerja bersama (seperti halnya dengan buku ini), kadang-kadang kami
bekerja terpisah, namun tujuan pernikahan kami dan nilai-nilai pokok
kami tidak berubah. Peran-peran hubungan suami dan istri tidak
berubah sesuai kemampuan kami menghasilkan uang.
Di taman yang pertama itu, Allah memerintahkan Adam dan Hawa
untuk beranakcucu dan bertambah banyak. Dia tidak mengatakan
agar Hawa tinggal di rumah dan mengatur anak cucu Adam. Wanita
yang cakap dalam Amsal 31 adalah seorang manajer rumah tangga dan
pengusaha yang luar biasa. Jika itulah yang nampaknya benar bagi per-
nikahan Anda, lakukanlah! Atau salah satu dari Anda mungkin ingin
tinggal di rumah sepenuh waktu – dengan anak-anak atau tanpa mere-
ka. Tidak ada yang salah dengan satupun pendekatan ini.
Awalnya, adalah terlihat alamiah untuk berpikir bahwa apa yang
berhasil begitu baik bagi orang lain akan berhasil baik untuk semua
orang. Tetapi kita ada di zaman yang unik dengan tantangan-tantangan
yang unik di setiap lini. Kami ingin pernikahan Anda kuat. Ini berarti
Anda harus memiliki kebebasan untuk membangun pernikahan yang
Anda idam-idamkan, bukan pernikahan yang orang lain mimpikan.
Kami mendorong Anda untuk mengambil jeda sejenak untuk
meminta Roh Allah, yang adalah Roh kebenaran, untuk menyatakan
bagaimana kebenaran-kebenaran-Nya yang kekal dapat mengubah per-
nikahan Anda menjadi satu penyatuan yang khusus – yang Dia ran-
cangkan hanya untuk Anda sebelum permulaan zaman.
6 CERITA PERNIKAHAN
Day 2
yang kemudian menjadi menara api yang menerangi jalan kami. Mere-
ka memaksa kami untuk bangkit dan berdiri. Pergumulan-pergumulan
Anda saat ini dapat menjadi masa-masa terhebat di dalam cerita Anda.
Roh Pernikahan
“Ms. Jackson” adalah suatu pembelaan seorang pria kepada ibu dari
seorang gadis muda yang dia hamili namun tidak lagi merasakan cinta
kepadanya. Sedihnya, lagu ini dengan sempurna mencerminkan sebuah
pandangan yang lazim tentang cinta dan pernikahan: mereka seharus-
nya membuat saya merasa baik. Cara pandang ini didasarkan pada
kepercayaan bahwa emosi kita memberitahu kita apa yang benar dan
salah dan bahwa kita tidak dapat mengelolanya. Jika saya tidak mera-
sa bahagia, maka tampaknya saya harus melakukan suatu perubahan.
Bagaimanapun juga, saya tidak dapat mengendalikan apa yang saya ra-
sakan lebih dari kemampuan saya mengendalikan perubahan musim.
Atau, seperti yang dikatakan OutKast, Anda dapat merencanakan se-
buah piknik yang indah tetapi Anda tidak dapat memperkirakan cua-
canya.
Ada yang lain yang menginginkan definisi pernikahan untuk
disesuaikan dengan waktu. Mereka bertanya, “Mengapa kita tidak
dapat menjadi lebih fleksibel? Jika lembaga ini ingin bertahan, ia perlu
dikembangkan hingga meliputi penyatuan antara seorang pria dengan
pria dan seorang wanita dengan wanita.” Beberapa selebritas tertentu
bahkan menolak untuk menikah hingga alat ukur pernikahan dirun-
RENCANA SEMULA 9
Kembali ke Eden
Marilah kita kembali ke taman itu. Ingat kedua pohon itu? Salah satu-
nya, pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat, adalah sa-
tu-satunya pohon yang buahnya dilarang bagi Adam dan Hawa. Allah
memperingatkan bahwa jika mereka memakan buahnya, mereka akan
mati. Namun sesuatu tentang pohon itu menyebabkan mereka mema-
lingkan telinga pada peringatan Allah dan memakan buah larangan itu.
Ketika perempuan itu melihat bahwa buah pohon itu baik un-
tuk dimakan dan menyenangkan bagi pandangan, dan juga
menarik hati karena memberi pengertian… (Kejadian 3:6 NIV,
penekanan ditambahkan)
Tentu saja banyak pohon di taman ini yang baik untuk dimakan
dan sedap dipandang. Tetapi sebatang pohon yang buahnya berkuasa
menaikkan seseorang pada status Allah adalah hal yang benar-benar
berbeda. Hawa berpikir ada sesuatu lebih dari apa yang telah diberi-
kan kepadanya. Kita mendapati hal menakjubkan bahwa perempuan itu
hendak menggenggam sesuatu yang tidak dia miliki (kesetaraan dengan
Allah) dan dalam proses itu ia kehilangan sesuatu yaitu memperoleh
peluang yang sudah dia miliki (hikmat).
Adam dan Hawa ingin menjadi seperti Allah terlepas dari pengaruh
dan otoritas-Nya. Mereka menggenggam suatu peran yang tidak diwa-
riskan pada mereka. Ini sama sekali bertolak belakang dengan pilihan
yang dibuat oleh seorang keturunan mereka:
Hari 3
Sumber Kasih
Ketika kita, Tubuh Kristus, tidak hidup dan mengasihi dengan baik,
orang-orang akan menghujat nama Allah. Ini tidaklah mengejutkan,
sebab jika kita menyebut diri kita “orang Kristen”, kita menyatakan diri
menjadi duta-duta Kristus. Rasul Paulus menulis:
Tujuan Pernikahan
yang Allah dirikan, namun itu juga simbol puitis yang Dia gunakan
untuk mewakili kedalaman kasih dan komitmen-Nya bagi kita, Gereja
dan mempelai-Nya. Mempelai wanita dan mempelai pria adalah suatu
gambaran dari Gereja dan Kristus.
Karena perlambangan yang sangat dalam ini, bahkan ada suatu
maksud yang lebih dalam dan lebih gelap di balik serangan menentang
pernikahan, suatu motif yang hanya disadari oleh segelintir orang. Se-
rangan-serangan menentang pernikahan – definisinya, peruntukannya,
dan akar-akar ilahinya – merupakan sesuatu yang lebih dari perkem-
bangan politik dan sosial. Kitab Suci membuatnya jelas bahwa kita tidak
hanya berjuang melawan daging dan darah, bahwa lawan kita bukanlah
suatu pemerintahan atau organisasi (lihat Efesus 6:12). Ada satu musuh
kuno – musuh jiwa kita – sedang bekerja di balik layar untuk membe-
lokkan dan menyelewengkan penyatuan ilahi. Ia tidak akan berhenti
menyerang pernikahan hingga dia benar-benar mengubah kerangka
rujukan kita terhadap bagaimana Allah mengasihi dan berhubungan
dengan umat-Nya. Hal terakhir yang Setan inginkan ialah agar kita
menemukan dan menerima kasih Allah yang mengubahkan. Tetapi
oleh anugerah Allah, kita dapat mengalahkan musuh kita dan merang-
kul segala sesuatu yang Allah inginkan di dalam dan bagi pernikahan
kita.
yang Dia ciptakan – yang membuat perceraian adalah suatu hal yang
begitu serius.
Menajiskan ialah memperlakukan sesuatu yang kudus dengan san-
gat tidak hormat.4 Sinonim dari menajiskan meliputi kata-kata seperti
menghujat, menfitnah, merendahkan, merusakkan, menista, dan meng-
hina. Semua istilah ekstrim ini menyampaikan suatu nuansa kekerasan.
Kita merujuk pada parafrase The Message, namun setiap terjemahan
menyampaikan betapa seriusnya memisahkan apa yang telah dipersa-
tukan oleh Allah. Dan melalui kajian kontekstual yang tepat, kita dapat
menarik kesimpulan bahwa Yesus sedang berbicara tentang seluruh
pernikahan.5
Dapatkah Anda bayangkan bagaimana dunia ini akan menanggapi
jika seseorang merendahkan Mona Lisa karya Leonardo Da Vinci? Se-
tiap saluran berita akan mengangkat kisah itu. Pelakunya akan dihu-
kum oleh masyarakat dan barangkali menghabiskan sisa hidupnya di
dalam penjara. Bagaimana mungkin seseorang berani merendahkan
salah satu karya seni terbesar manusia? Leonardo akan berguling-gul-
ing di dalam kuburnya.
Jadi, Allah memandang pernikahan sebagai salah satu dari karya
seni terbesar untuk diungkapkan melalui ciptaan favorit-Nya. Gairah-
Nya bagi pernikahan ialah bukti di dalam tanggapan Yesus kepada
orang-orang Farisi. Mereka mendapati kata-kata-Nya terlalu agung un-
tuk mereka hadapi, sehingga mereka menolak untuk menjawab-Nya.
Tidak dapat memahami pernikahan dari sudut pandang maksud Al-
lah sejak semula, mereka bersembunyi di balik Hukum Musa – suatu
pendekatan yang memberi mereka lisensi untuk meninggalkan perni-
kahan dan bukannya kemampuan untuk bertahan.
Hari 4
Suatu Hati yang Baru
Sekali lagi, Yesus tidak akan pernah meminta kita melakukan se-
suatu yang Dia tidak akan mampukan kita menyelesaikannya. Dia
menarik kita kepada rencana awal Allah bagi pernikahan karena Dia
dengan rela memperlengkapi kita untuk menjalaninya. Hukum Musa
membuat kelonggaran bagi hati yang dikeraskan, namun melalui pe-
20 CERITA PERNIKAHAN
ngorbanan Yesus kita menerima hati baru yang dilahirkan dari Roh dan
bukannya dari batu.
… Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di
dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati
yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat. (Yehezkiel
36:26)
Kebaruan hati ini bukanlah sesuatu yang dapat kita kerjakan. Itu
tergantung pada kuasa Allah dan kebesaran kasih-Nya. Namun, kita
bertanggung jawab untuk merendahkan diri kita dan menerima kuasa
itu. Ingatlah bahwa Allah tidak akan pernah memaksakan kasih-Nya
atas Anda. Dia adalah seorang yang tidak pernah memaksakan diri-
Nya atas kita.
Karena kita telah memiliki hati yang baru, hati yang mampu mene-
rima kasih Kristus, sekarang kita dapat merangkul pernyataan Yesus
yang menakutkan tentang rencana Allah semula bagi pernikahan dan
perceraian.
The Message menggunakan kata terkena (berarti “bertanggung
jawab dengan hukum; dapat dijawab secara sah”6) untuk menggambar-
kan keadaan seseorang yang menceraikan seorang pasangan yang setia.
Kita tahu ini mungkin terdengar seperti suatu perintah yang dilebih-
lebihkan, namun jika Allah menarik kita pada standar ini, Dia lebih
rela memberi kita karunia untuk menggenapinya. Namun karena per-
RENCANA SEMULA 21
Pengecualian
*Anda sebaiknya tidak pernah berada dalam suatu situasi yang berbahaya bagi Anda atau anak-anak
Anda. Jika ada pelecehan dalam pernikahan Anda, harap mengambil tindakan segera untuk menyelamat-
kannya. Hubungi gereja Anda atau pemerintah setempat untuk dukungan dan tuntunan selanjutnya.
22 CERITA PERNIKAHAN
Hari 5
Luasnya Pernikahan
Seorang ahli strategi militer yang baik akan memberitahu Anda bahwa
satu unsur penting dari setiap pertempuran yang besar ialah suatu pe-
ngetahuan yang mendalam akan sang musuh dan rencana-rencananya.
(Menurut Anda, mengapa tim sepak bola menghabiskan begitu ban-
yak waktu untuk menonton video pertandingan lawan-lawan mereka?)
Ketika sang musuh menyerang pernikahan, khususnya pernikahan
Kristen, tujuannya ialah untuk memecah-belah dan menaklukkan. Pe-
ngetahuan ini seharusnya memberi kita motivasi untuk menahan tipu
dayanya.
Ketika kita berjuang demi pernikahan kita, kita sedang berjuang
demi suatu gagasan Allah. Ingatlah: Allah, bukan Anda, yang mencip-
takan pernikahan. Setan membenci pernikahan karena itu lebih dari
sekadar suatu hubungan seksual – itu adalah suatu penyatuan rohani.
Karena pernikahan Anda memiliki arti yang sedemikian penting, ia
akan menghadapi penentangan. Tetapi Anda harus terus berlari untuk
meraih hadiahnya (lihat Filipi 3:14). Yesus tidak pernah mengatakan
bahwa pernikahan itu mudah. Malahan, Dia menantang kita dengan
kata-kata ini:
yang tidak akan pernah akan Anda hadapi jika tidak menikah.”9 Ye-
sus membuatnya jelas bahwa kehidupan pernikahan akan membongkar
ketidakdewasaan kita, namun jika kita dengan rela bertumbuh dalam
anugerah-Nya (yang menuntut kerendahan hati, tidak mementingkan
diri sendiri, dan kesabaran), pada akhirnya kita akan menikmati luas-
nya pernikahan.
Saya (Lisa) suka berkebun, tetapi John tidak tertarik dengan ini. Dia
menikmati apa yang dihasilkan kebun, tetapi bukan kerja keras yang
dituntutnya. Berkebun membutuhkan banyak pekerjaan, dan menyita
banyak waktu. Untungnya bagi John, kami tinggal hanya beberapa me-
nit dari Whole Foods, jadi ia tidak perlu mengotori tangannya.
Seperti halnya berkebun, mengusahakan suatu pernikahan menun-
tut banyak waktu dan tenaga. Jika kita ingin pernikahan kita sehat, tidak
ada pilihan makanan cepat saji yang akan membiarkan kita mengelak-
kan perlunya bekerja, yang adalah satu hal yang baik. Mengapa? Karena
kita menghargai sesuatu yang untuknya kita bekerja, dan kita perlu
menghargai pernikahan kita.
Kabar baiknya (dan kadang-kadang buruk) ialah bahwa semua yang
Anda tanam dalam pernikahan Anda, akan Anda tuai di bidang yang
berbeda dari kehidupan Anda. Sebelumnya dalam bab ini, kami meng-
gali konsep tentang pernikahan kita yang seperti pohon kehidupan.
Kebalikannya juga benar. Pernikahan Anda juga dapat menjadi suatu
pohon kematian.
Mari kembali pada gambaran kami tentang kedua pohon di Eden:
RENCANA SEMULA 31
Kedua pohon ini menikmati kondisi tak bernoda dan tak terce-
mar yang sama. Namun satu pohon mendatangkan kehidupan,
sedangkan yang lain mendatangkan kematian.
MUSIM-MUSIM PERNIKAHAN
Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit
ada waktunya.
—Pengkhotbah 3:1
Musim semi, musim panas, musim gugur, dan musim dingin – empat
musim yang berbeda, masing-masing dengan sukacita dan tantangan-
nya sendiri. Pernikahan Anda sama seperti itu. Anda akan mengalami
banyak musim dalam pernikahan, melewati beberapa musim lebih
dari sekali. Dalam setiap musim, ada hal-hal untuk dipelajari dan ke-
sempatan untuk bertumbuh. Pengarang dan pendeta Charles Swin-
doll membagikan pemahaman ini mengenai topik musim-musim:
Apa yang akan Anda katakan tentang salah satu musim terindah yang
Anda bagikan dengan pasangan Anda? Jelaskanlah dengan singkat
dan ceritakanlah mengapa itu begitu istimewa bagi Anda.
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
Apa yang akan Anda katakan tentang salah satu badai yang paling
menantang yang Anda hadapi sebagai suatu pasangan? Bagaimana
Anda melaluinya, dan apa yang Tuhan ajarkan pada Anda?
32
RENCANA SEMULA 33
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
Sebagai penyemangat, silakan periksa Pengkhotbah 3:11; Roma 8:28; 2 Korintus 2:14.
34
RENCANA SEMULA 35
Dan kami yakin akan hal ini, bahwa Dia akan mendengarkan kita kapanpun
kita meminta kepada-Nya apa saja yang sesuai dengan kehendak-Nya. Dan
jika kita sungguh-sungguh mengetahui Dia sedang mendengarkan ketika kita
berbicara kepada-Nya dan menaikkan permohonan-permohonan kita, maka
kita dapat yakin bahwa Dia akan menjawab kita.
—1 Yohanes 5:14-15 TLB
MEWAKILI KRISTUS
Kita adalah wakil-wakil Kristus. Allah memakai kita untuk mengajak para
pria dan wanita untuk membuang perbedaan-perbedaan mereka dan masuk
ke dalam pekerjaan Allah yang membuat segala sesuatu benar di antara
mereka. Kita sedang bicara sekarang demi Kristus sendiri…
—2 Korintus 5:20 The Message
Anda dan pasangan Anda ialah wakil-wakil Allah bagi dunia. Dia se-
dang “membuat daya tarik-Nya” melalui Anda, memohon dengan sa-
ngat agar orang-orang yang tidak percaya berbalik kepada-Nya. Jadi,
seberapa menarikkah Anda? Jika Anda tidak mengenal Allah dan Anda
melihat satu pasangan meniru pernikahan Anda, aspek-aspek apa
yang akan menyebabkan Anda tertarik kepada Dia? Apa yang akan
menjauhkan Anda dari-Nya?
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
36
RENCANA SEMULA 37
Ketika Tubuh Kristus tidak hidup dan mengasihi dengan baik, orang-
orang menghujat nama Allah (lihat Roma 2:24). Apakah Roh Kudus se-
dang menunjukkan pada Anda sesuatu yang perlu diubah – mungkin
suatu sikap, tindakan, atau aspek pernikahan Anda yang tidak mewakili
Dia dengan baik? Jika ya, apa itu?
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
Tidak perlu merasa dihukum atau berputus asa! Apapun yang ditunjukkan Roh Kudus pada
Anda, Dia bermaksud mengubahnya. Yang Anda butuhkan ialah berserah kepada-Nya dan
minta pertolongan-Nya.
…Allah adalah kasih, dan setiap orang yang hidup dalam kasih, ia hidup
bersama Allah dan Allah hidup di dalamnya. Dan karena kita hidup bersama
Kristus, kasih kita bertumbuh semakin sempurna dan lengkap…
—1 Yohanes 4:16-17 TLB
Renungan Hari 4
Tidak ada yang lebih penting bagi Yesus selain hati Anda. Bacalah kata-
kata dalam Lukas 8:5-15 dengan cermat. Apa yang Roh Kudus sedang
tunjukkan pada Anda dalam bagian ini? Apa yang sedang disingkap-
kan-Nya tentang hati Anda?
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
Perumpamaan tentang penabur juga dapat ditemukan dalam Matius 13:3-23
dan Markus 4:3-20.
Dari diri sendiri, Anda tidak dapat mengetahui apa yang ada di dalam
hati Anda. Tetapi Allah dapat menyingkapkan dan menyembuhkannya.
38
RENCANA SEMULA 39
Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan ke-
nallah pikiran-pikiranku; lihatlah, apakah jalanku serong, dan
tuntunlah aku di jalan yang kekal!
—Mazmur 139:23-24
LUASNYA PERNIKAHAN
“Tidak semua orang cukup dewasa untuk menjalani suatu hidup pernikahan.
Itu menuntut suatu kecerdasan dan karunia tertentu. …Tetapi jika engkau
mampu bertumbuh ke dalam luasnya pernikahan, menikahlah.”
—Matius 19:11-12 The Message
Apa tiga kualitas tertinggi yang pertama-tama menarik Anda pada pa-
sangan Anda? Apa tiga hal yang paling membuat Anda frustrasi saat ini?
Apakah ada kaitannya?
Tiga Hal Utama yang Menarik Saya Tiga Hal Utama Yang Membuat
Saya Frustrasi
_______________________________________ ________________________________________
_______________________________________ ________________________________________
_______________________________________ ________________________________________
Ingatlah, perbedaan-perbedaan Anda dibuat untuk menyatukan, bukan memisahkan.
40
RENCANA SEMULA 41
secara terpisah tentang sesuatu yang Anda berdua perlu tahu. Untuk
membuat keputusan-keputusan yang Allah kehendaki dan Allah berkati,
Anda memerlukan pemahaman yang disimpan-Nya di dalam diri Anda
masing-masing. Jawablah pertanyaan-pertanyaan ini dengan jujur:
Apakah saya terbuka atau tertutup pada masukan (hikmat, nasihat, kritik
membangun) pasangan saya di dalam hidup saya?
__________________________________________________________________________________
42
RENCANA SEMULA 43
6| Yesus berkata bahwa pelita seluruh tubuh ialah mata (lihat Ma-
tius 6:22). Itulah, bagaimana Anda melihat segala sesuatu itu san-
gat penting – itu menjadi kenyataan Anda. Ini benar khususnya
dalam pernikahan. Apa yang akan terjadi jika Anda memiliki sudut
pandang “Saya buntu”?
Jika Anda (atau telah) menikah, apa yang Anda harap sudah Anda
tahu sebelum Anda berkata “Saya bersedia”? Apa perkataan bijak-
sana yang dapat Anda tawarkan kepada orang-orang yang be-
lum menikah dalam kelompok Anda?
44 CERITA PERNIKAHAN
RINGKASAN BAB:
Hari 1
dan kisahnya ditutup dengan, “Dan mereka hidup bahagia selama la-
manya.”
Kita tahu mereka hidup bahagia selama-lamanya, tetapi bagaimana
caranya? Suatu permulaan yang luar biasa adalah bagian yang mudah.
Kerja keras datang di dalam meramu pertengahan dan akhir cerita.
Itulah bukti bahwa budaya kita memiliki suatu obsesi yang be-
rat sebelah dengan bagaimana cerita-cerita cinta bermula. Satu pa-
sangan mungkin menghabiskan berjam-jam yang tidak terhitung
merencanakan pernikahan mereka namun sangat sedikit waktunya
memetakan tahun-tahun yang akan mengikuti upacaranya. Seorang
mempelai wanita mungkin menghabiskan berjam-jam mencari pakaian
yang sempurna, sementara hanya memberi sedikit waktu untuk kon-
seling pra-nikah. Akibatnya, pasangan itu begitu tidak siap ketika sang
peri dongeng lenyap dan mereka mendapati diri mereka menuju sebuah
hubungan yang nyata dengan masalah-masalah yang sangat nyata.
Hari pernikahan diharapkan penuh dengan pengharapan, kein-
dahan dan perayaan. Namun, harapan dan keindahan suatu hubungan
jangka panjang paling disadari ketika pasangan menanamkan kegai-
rahan yang sama dalam merencanakan akhir bahagia mereka seperti
yang mereka lakukan dalam merayakan permulaan mereka. Bahagia
selama-lamanya bukanlah sesuatu yang membuat kita tersandung; itu
adalah suatu tujuan yang ditentukan untuk kita kejar dan bangun de-
ngan hati-hati.
Lihatlah sekitar Anda dan tetapkanlah sebuah obyek keindahan,
sesuatu yang dikerjakan dengan sangat mahir oleh kepintaran manusia.
Mungkin itu sebuah rumah, sebuah mobil, atau bahkan kursi yang se-
dang Anda duduki. Apapun itu, itu adalah hasil pekerjaan tangan yang
dipikirkan dengan sangat baik. Apa yang mungkin tidak Anda sadari
ialah bahwa obyek itu sebenarnya dibangun dua kali, pertama ketika ia
masih dirancang secara kreatif di dalam pikiran dan sekali lagi ketika
MEMULAI DENGAN AKHIR DI DALAM PIKIRAN 47
Ketika Allah memilih pengembara yang tak punya anak ini, Dia me-
lihat melampaui Abraham dan melihat silsilahnya. Adalah penting bagi
Allah bahwa Abraham “memerintahkan anak-anaknya untuk memeli-
hara jalan-jalan Tuhan” karena Allah ingin menenun cerita penebusan-
Nya melalui garis keluarga Abraham. Dia tahu Abraham dan Sara akan
melakukan kesalahan-kesalahan, tetapi Dia juga tahu mereka memiliki
bahan-bahan mentah yang tepat. Kapanpun Allah mengadakan per-
janjian dengan kita, Dia selalu berpikir secara generasional karena Dia
telah mengunjungi hari esok dan tahu apa yang perlu terjadi hari ini
untuk membawa kita ke sana.
Perjanjian yang Allah perbuat dengan Abraham diperluas hingga
menjangkau kehidupan kita juga. Melalui iman, Abraham diubahkan
dari seorang pria tanpa anak menjadi seseorang dengan keturunan
sebanyak bintang-bintang. Seorang pria yang dulunya adalah seorang
50 CERITA PERNIKAHAN
pengembara tanpa suatu negeri menjadi seorang bapa iman bagi bang-
sa-bangsa.
Hari 2
Anak-anak Allah
harga. Apa yang dilakukan sebuah dapur api yang menyala-nyala ter-
hadap logam campuran? Ia membongkar ketidakmurniannya. Cincin
pernikahan saya bisa saja terlihat seperti emas murni, tetapi sekitar lima
puluh persen darinya terdiri dari bahan-bahan lain. Jika saya menem-
patkan cincin saya di dalam suatu dapur api, ketidakmurnian ini akan
terbongkar. Serupa dengan itu, tantangan-tantangan yang kita hadapi
dalam pernikahan – dari ketidaksetujuan remeh-temeh hingga masa-
masa sulit yang sangat besar – akan menyingkapkan ketidakmurnian
hidup kita. (Sebagian ketidakmurnian menuntut lebih banyak panas
dibanding yang lainnya agar tersingkap.)
Ketika pernikahan tanpa kenal ampun menyingkapkan ketidaksem-
purnaan kita, mudah untuk menyalahkan pasangan kita. Bagaimana-
pun, hal-hal ini tidak akan terjadi sebelum kita menikah. Ketika kita
dapati diri kita frustrasi dengan pasangan kita karena mereka memper-
buruk “kelemahan-kelemahan” kita, kita seharusnya berterimakasih
kepada Allah bahwa pernikahan sedang menjadikan kita makin seperti
Yesus. Bukankah itu tujuan akhirnya?
Kami tahu kiasan kami soal dapur api tidaklah menyenangkan, na-
mun perjalanan menuju sebuah akhir bahagia jauh dari suatu dongeng.
Ada kalanya cerita Anda terasa tidak seperti berkendara menuju ma-
tahari terbenam dan lebih seperti mendaki Gunung Everest.
Mereka yang berani menantang lereng salju Himalaya untuk meng-
adakan perjalanan yang keras dan menantang untuk mendaki Everest
harus melakukannya dengan dua hal di dalam benak. Pertama, me-
reka harus tahu bahwa usaha itu akan menguji batas-batas kemampuan
emosi dan fisik mereka. Pria-pria dan wanita yang berani ini tidak me-
MEMULAI DENGAN AKHIR DI DALAM PIKIRAN 53
ngetahui semua fakta tentang bahaya yang akan datang, namun mereka
tahu tantangan sedang datang. Kedua, mereka harus mengingat tujuan
mereka: mendaki gunung tertinggi di dunia. Bagi mereka, kemenangan
dengan jelas didefinisikan ketika mencapai ketinggian 29.029 kaki di
atas permukaan laut. Tanpa kesadaran akan tujuan ini, para petualang
ini akan berbalik dengan cepat begitu mereka menemui halangan besar
yang pertama.
Hal yang sama berlaku bagi pernikahan. Jika kita mengenali bahwa
tantangan-tantangan adalah satu bagian yang melekat dalam memba-
ngun cerita kita, maka kita tidak akan remuk ketika kemampuan emosi,
fisik dan rohani kita diuji. Jika kita mulai – dan membangun – dengan
mengakhiri di dalam pikiran, kita tidak akan berhenti ketika kita ber-
temu masalah-masalah besar.
Ketika mengajar tentang kedewasaan rohani, Yesus berkata bahwa
kesengsaraan dan penganiayaan akan datang terhadap mereka yang
mempercayai Firman Allah (lihat Markus 4:17). Dalam bahasa Yunani
aslinya, kata-kata ini adalah thlipsis dan diogmos. Thlipsis adalah “ke-
sukaran yang menimbulkan kesusahan, tekanan, penderitaan, keseng-
saraan”.1 Diogmos adalah “suatu program atau proses yang dirancang
untuk mengusik dan menindas seseorang”.2 Keduanya tidak terdengar
menyenangkan, tetapi paksaan-paksaan ini menolong pertumbuhan
kita di dalam Allah. Paulus menggemakan perkataan Yesus:
Yesus bertahan karena Dia tahu ke mana Dia menuju. Dia meman-
dang melampaui penderitaan itu dan melihat pada janji.
English Standard Version mengungkapkan Ibrani 12:1-2 demikian:
Ada kalanya kita semua merasa lemah dalam iman kita. Itu sebabnya
penulis Ibrani mengatakan ketika, bukan seandainya, kamu mendapati
dirimu mengendor dalam imanmu. Sebuah pernikahan yang hebat ti-
dak memerlukan apapun selain iman yang besar, sebab untuk menjadi
setia berarti menjadi penuh dengan iman. Ketika pernikahan Anda se-
dang bergumul, ingatlah apa yang telah Kristus pikul. Kembalilah ke-
pada kisah-Nya sekali lagi. Kesulitan Anda yang bersifat sementara,
semenyakitkan apapun mereka, menjadi tak ada apa-apanya dibanding-
kan dengan salib itu. Ketika kesetiaan Anda terhadap pasangan Anda
meredup, ingatlah kembali kesetiaan Yesus pada Anda. Ingatlah semua
yang telah Dia pikul untuk berdamai dengan Anda. Teladan-Nya akan
menembakkan adrenalin ke dalam jiwa Anda!
Hari 3
karya Kristus yang telah selesai di atas salib. Yesus mati untuk membuat
Anda luar biasa. “Kita mungkin merasa puas,” tulis C.S. Lewis, “tetap
menjadi apa yang kita sebut ‘orang biasa’: tetapi Dia ditentukan men-
jalankan sebuah rencana yang benar-benar berbeda. Mengurungkan
diri dari rencana ini bukanlah kerendahan hati; itu adalah kemalasan
dan pengecut. Menyerahkan diri kepadanya bukanlah kesombongan
atau penyakit gila yang mengkhayalkan dirinya seorang yang mulia; itu
adalah ketaatan.”3 Kita merangkul hidup yang menakjubkan yang Allah
tawarkan pada kita ketika kita mengangkat pikiran-pikiran kita pada
level ketentuan-Nya.
Apakah Anda berpikir bahwa Anda layak akan suatu pernikahan
yang hebat? Mungkin pemikiran ini mengganggu benak Anda:
Anda mungkin juga menerima bahwa Allah itu lebih pintar, lebih
berpengertian, dan lebih mampu daripada Anda. “Di dalam Allah,” tu-
lis Lewis, “Anda tiba pada sesuatu yang dalam segala hal superior tak
dapat diukur dibanding diri Anda sendiri.”4 Anda harus percaya ini jika
Anda ingin mengakses bahan-bahan yang sangat penting bagi suatu
pernikahan yang hebat.
Apapun yang mungkin kita pikirkan tentang potensi pernikahan
kita, Allah memiliki sebuah mimpi yang jauh lebih besar. Dia bukan
hanya banyak memikirkannya, namun Dia juga membuat sejumlah
rencana besar.
Janji ini memberi kita dua pilihan: mempercayai pernyataan ini se-
bagai kebenaran dan merangkul visi Allah bagi pernikahan kita atau
mengira Dia seorang pembohong. Ketika Allah melihat ke dalam masa
depan penyatuan Anda, Dia melihat ekspresi Putra-Nya. Satu-satunya
cara agar visi ini akan terwujud ialah dengan menerima anugerah-Nya
(pemampuan-Nya) melalui kerendahan hati dan iman. Sementara ba-
hagia selama-lamanya adalah sesuatu yang kita rencanakan, itu tidak
dibatasi oleh kekuatan kita sendiri. Itu adalah suatu pengungkapan ka-
sih Allah yang diselesaikan oleh Roh-Nya yang bekerja melalui kita.
Anda mungkin berpikir, Saya sangat yakin Allah telah menyerah
atas pernikahan saya. Tidak ada harapan bagi kami. Kami tidak memi-
liki visi untuk masa depan. kami telah kehilangan perasaan cinta itu.
MEMULAI DENGAN AKHIR DI DALAM PIKIRAN 61
Cetak Birunya
Allah adalah sumber pengharapan kita. Jika kita meminta, Dia akan
memenuhi kita dengan sukacita dan damai sejahtera, yang kita semua
inginkan ada dalam pernikahan kita. Ketika kita datang kepada-Nya
dalam kerendahan hati, kita akan melimpah dengan pengharapan yang
pasti melalui kuasa Roh-Nya. Janji yang luar biasa!
Amsal 29:18 memberitahu kita bahwa kita akan binasa tanpa visi.
Sesungguhnya, pernikahan tanpa visi ilahi adalah kehidupan yang
hampa. Maka kami menantang Anda untuk bermimpi besar! Keti-
ka Anda bersiap untuk menuliskan mimpi-mimpi dan tujuan-tujuan
Anda, berdoalah agar Allah akan membangunkan hati Anda ke dalam
rencana-Nya.
Hari 4
Restoran Cina
kami akan membagi satu pesanan ayam mu shu dengan satu panekuk
tambahan dan banyak saus prem. Itu adalah satu tempat yang sepi dan
sederhana, namun asing, yang mendorong satu pasangan muda untuk
berani bermimpi tentang negeri-negeri dan harapan-harapan yang jauh
sambil menyesap teh mereka.
Saat itu kami belum begitu mengenal, namun kami yakin akan satu
hal: kami ingin melayani Allah bersama-sama dengan segenap hati,
pikiran, dan kekuatan kami. Kami dengan sangat bergairah rindu men-
jalani kehidupan dan keluarga yang baik. Dapat dibilang bahwa kami
tidak tahu ke mana kami akan bertualang atau mendarat dalam kehi-
dupan ini, namun kami tahu betapa inginnya kami bepergian. Kami
ingin hidup sedemikian rupa sehingga Allah dapat mendirikan suatu
warisan baru melalui kami.
Saya (John) berasal dari sebuah latar belakang keluarga besar. Orang
tua saya telah menikah selama lebih dari enam puluh lima tahun. Ayah
saya dengan setia telah mengasihi dan menafkahi keluarga kami, dan
ibu saya adalah gambaran dari seorang ibu rumah tangga klasik. Orang
tua saya telah meneladankan banyak hal menakjubkan tentang perni-
kahan dan kehidupan bagi saya, dan saya akan selamanya bersyukur
atas teladan mereka.
Saya (Lisa) berasal dari satu dinamika keluarga yang sangat ber-
beda. Orang tua John terlihat sempurna bila dibandingkan dengan ke-
luarga saya, yang diporak-porandakan oleh alkoholisme, perzinahan,
pelecehan, pengkhianatan, keserakahan, kehilangan dan perceraian.
Ketika John dan saya mulai hidup bersama, terlihat jelas bahwa saya
tidak memiliki pengetahuan yang didasarkan pada pengalaman apapun
mengenai seperti apakah satu keluarga yang sehat itu; namun benar-
benar memiliki kerinduan yang teramat sangat untuk menjadi bagian
dari salah satunya.
66 CERITA PERNIKAHAN
Ketika kami berbincang di restoran Cina itu, kami tahu kami ingin
menjalani pernikahan secara berbeda. Meskipun kami memiliki peng-
hormatan penuh tentang bagaimana orang tua John menjalankan per-
nikahan, pola mereka tidak tepat bagi kami. Kami berdua tahu bahwa
ada sesuatu lagi tentang pernikahan selain apa yang telah kami lihat;
ada suatu panggilan atas lembaga itu sendiri. Pernikahan bukan hanya
tentang kita yang menjadi bersatu sepanjang sisa hidup kita; namun
juga tentang membangun suatu warisan yang kekal melalui penyatuan
Anda. Tentu saja ini akan mencakup anak-anak dan cucu-cucu kami,
namun ini juga termasuk mempengaruhi sejumlah kehidupan orang-
orang lain.
Kami mulai melukis suatu visi tentang pernikahan kami. Kami
saling mengajukan pertanyaan, menetapkan ukuran-ukuran, dan ber-
mimpi sebesar yang kami bisa. Kami sepakat bahwa tujuan utama kami
ialah melayani Allah bersama-sama dan menghormati Dia dengan
pilihan-pilihan kami. Segala sesuatu yang lain akan berjalan melalui
saringan itu.
Setelah masa tiga puluh dua tahun pernikahan, kami telah menga-
lami musim-musim ketika satu-satunya alasan mengapa kami memilih
untuk tetap bersama ialah karena komitmen kami untuk menghormati
Allah. Ada satu masa waktu ketika saya (Lisa) merasa tidak lagi men-
cintai John, dan John benar-benar memberitahu saya bahwa dia tidak
merasakan cinta untuk saya. Dia menyibukkan dirinya ke dalam suatu
jadwal perjalanan yang intens sementara saya tertinggal di belakang
dengan anak-anak kami yang masih muda.
Sejujurnya, saya melihat tidak ada harapan untuk cinta di masa
mendatang. Jiwa saya takut akan suatu musim berliku. Saya merasa
benar-benar ditinggalkan secara emosi dan fisik. Seandainya saya per-
nah mempertimbangkan perceraian menjadi suatu pilihan, saya sudah
menempuh jalan itu dengan gembira. Saya tidak memiliki visi bagi per-
MEMULAI DENGAN AKHIR DI DALAM PIKIRAN 67
nikahan kami, hanya sebuah bayangan redup dari apa yang mungkin
terjadi. Pada satu titik saya benar-benar berpikir, Ya Allah, aku akan
tetap di dalam pernikahan ini selama Engkau berjanji padaku bahwa
aku tidak akan hidup bersama John di surga. Saya merasa begitu sen-
dirian, dan sangat sulit bagi istri pelayan Tuhan untuk membagikan
rasa sakit mereka dengan seseorang.
Saya (John) juga berperang melawan keputusasaan pada waktu itu.
Saya merasa saya tidak dapat melakukan apapun yang benar di mata
Lisa, dan saya percaya taksiran saya tepat karena kurangnya rasa hor-
mat dan perkataan-perkataan tajam yang dia ucapkan kepada saya.
Kami sedang melingkar turun dengan cepat, dan tak seorang pun dari
kami yang melihat potensi apapun tentang cinta, rasa hormat, dan pe-
ngasuhan dipulihkan.
Penderitaan emosi dan rohani tentang musim itu nampaknya tak
tertanggungkan. Mengerikan, namun hanya satu musim, dan musim-
musim berganti. Suatu masa untuk menangis mungkin bertahan untuk
satu malam yang sangat panjang, namun kita memiliki janji Allah bah-
wa sukacita datang di waktu pagi (lihat Mazmur 30:5). Menoleh ke be-
lakang, periode masa itu terlihat tidak nyata, seolah-olah itu menimpa
pasangan lain. Oleh anugerah Allah, kami tetap setia pada tujuan kami
tentang menghormati Allah. Melalui pertobatan yang murni terhadap
keegoisan kami, pasangan yang taat pada hikmat ilahi, kami telah me-
nyaksikan pernikahan dan kasih kami bertumbuh hingga pada satu po-
sisi dengan kekuatan yang besar.
Salah satu kekuatan penggerak yang menjaga kami tetap maju mele-
wati musim yang sulit itu ialah pandangan hidup kami. Kami tidak me-
lihatnya sebagai suatu rentang waktu tujuh puluh atau delapan puluh
tahun; malahan kami melihatnya melalui suatu sudut pandang keke-
kalan. Masa tujuh puluh atau delapan puluh tahun hanyalah suatu uap
dibandingkan dengan kekekalan. Kitab Suci mengajarkan bahwa apa
68 CERITA PERNIKAHAN
yang kita lakukan dengan salib menentukan di mana kita akan meng-
habiskan kekekalan; namun, bagaimana kita hidup sebagai orang per-
caya menentukan bagaimana kita akan menghabiskan kekekalan. Pau-
lus menulis:
…Terlebih suka kami beralih dari tubuh ini untuk menetap pada
Tuhan. …Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan
Kristus, supaya setiap orang memperoleh apa yang patut diteri-
manya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya ini,
baik ataupun jahat. (2 Korintus 5:8, 10)
melewati masa-masa yang sulit dan mengasihi satu sama lain bahkan
ketika kami merasa tidak menyukainya. C.S. Lewis menulis:
Pastilah ada masa-masa ketika kami tidak menyukai satu sama lain.
Tetapi Allah menganugerahi kami untuk menempuh masa-masa sukar
itu, dan Dia akan melakukan hal yang sama bagi Anda. Kami lebih
saling menyukai dan mengasihi satu sama lain saat ini dibandingkan
pada hari pernikahan kami – itulah kebenarannya! Dan kami meman-
dang ke depan dengan bertumbuh lebih lagi dalam kasih di tiap dekade
yang berlalu.
Ada banyak hal yang kami bicarakan di hari-hari pertama itu yang
Allah ingat bahkan ketika kami telah melupakannya, dan Dia membawa-
nya pada penggenapan. Allah merekam percakapan-percakapan yang
terjadi di antara mereka yang takut akan Dia. Ketika Anda memetakan
sebuah pernikahan yang menghormati Pencipta kehidupan, surga pun
mencatatnya.
MEMULAI DENGAN AKHIR DI DALAM PIKIRAN 71
Hari 5
1. Berdoa
Mintalah Allah untuk mengisi percakapan, pikiran dan aspirasi
74 CERITA PERNIKAHAN
2. Kumpulkan Ilham
Kumpulkanlah ayat-ayat Kitab Suci, artikel, cerita-cerita, foto,
lirik lagu, kliping majalah, dan apa saja yang berbicara kepada
Anda.
Mendaki Everest
“Kerja yang baik, hamba yang baik dan setia!...” (Matius 25:23
NIV)
80
MEMULAI DENGAN AKHIR DI DALAM PIKIRAN 81
82
MEMULAI DENGAN AKHIR DI DALAM PIKIRAN 83
Apa yang ditunjukkan Roh Kudus pada Anda mengenai Anda, pasang-
an Anda dan situasi Anda melalui ayat-ayat di atas?
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
Mengetahui apa yang salah dengan pasangan Anda tidak akan me-
nolong Anda berubah. Perubahan bermula dengan mengetahui apa
yang perlu ditangani di dalam Anda. Berhentilah sejenak dan berdoa,
“Roh Kudus, apa yang sedang terjadi di dalam hati dan pikiran saya?
Apa yang Engkau cari untuk diubah? Apa yang saya percayai tentang
diri saya yang tidak benar? Tolonglah saya mendengar suara-Mu dan
mematuhi perintah-perintah-Mu. Dalam nama Yesus.”
“Iman ialah benih kecil yang berisi semua parfum yang langka
dan warna-warni yang indah dari kehidupan Kristiani, hanya
menunggu perawatan dan berkat Allah. Ketika seseorang
percaya, itu hanya soal pendidikan dan waktu untuk mengem-
bangkan apa yang telah menjadi embrio di dalamnya… Iman
menyatukan kita begitu mutlak dengan Anak Allah sehingga
kita adalah Satu dengan Dia selama-lamanya; dan semua
kemuliaan sifat-Nya…diperhitungkan pada kita.”8
Jadi apa itu iman? Dari mana datangnya? Dan bagaimana Anda dapat
melihatnya bertumbuh makin kuat dalam hidup Anda? Renungkanlah
ayat-ayat ini dengan cermat dan tuliskanlah apa yang disingkapkan
Roh Kudus kepada Anda.
Roma 1:11-12; 10:17; 12:3 • Ibrani 11:1, 6 • Efesus 2:8 • Kolose 2:6-8
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
85
86 CERITA PERNIKAHAN
Ada satu kunci kebajikan yang Anda perlukan agar menerima iman dan
pengharapan. Itu adalah kerendahan hati. Kerendahan hati berkata,
“Saya tak dapat melakukan apapun tanpa-Mu, Tuhan, tetapi aku dapat
melakukan segala sesuatu melalui Engkau.” Ketika Anda memiliki satu
kerendahan hati, pintu kepada yang terbaik dari Allah untuk pernikahan
Anda terbuka dengan lebar!
Apakah Anda ingin hidup hebat? Ambillah waktu untuk bermimpi besar.
Pada akhir bab ini, Anda akan diperlengkapi untuk menuliskan sebuah
visi bagi pernikahan Anda. Sekarang, Anda dapat mempersiapkan diri
untuk waktu menuangkan visi yang istimewa ini.
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
Diskusikan tanggapan-tanggapan Anda, lalu pilihlah satu tempat atau lebih di mana Anda dapat
menjadwalkan suatu rangkaian kencan impian.
88
MEMULAI DENGAN AKHIR DI DALAM PIKIRAN 89
Aspek apa dari mimpi-mimpi ini yang tumpang tindih? Di mana ada
persamaannya? Diskusikanlah ini bersama-sama.
90
MEMULAI DENGAN AKHIR DI DALAM PIKIRAN 91
Ini bisa jadi mencakup hal-hal seperti menghindari pertengkaran, menjauh dari hutang, selalu
rela memaafkan, tidak pernah merendahkan satu sama lain, dll.
Baca ulang penjelasan Wright tentang visi. Apa yang dikatakannya ke-
pada Anda? Apa saja gol-gol jangka-pendek bagi pernikahan Anda,
hal-hal yang Anda dan pasangan Anda ingin capai di tahun berikutnya?
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
Apa visi jangka-panjang Anda bagi pernikahan Anda? Gol spesifik apa
yang hendak anda capai dalam dua puluh atau tiga puluh tahun beri-
kutnya? Pikirkan tentang pensiun, cucu-cucu, peluang-peluang pela-
yanan atau liburan, bepergian, dll.
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
“Tetapi hal-hal yang Aku rencanakan ini tidak akan terjadi saat ini. Dengan
lambat, dengan mantap, dengan pasti, waktunya mendekat ketika visi itu
akan digenapi. Jika ia terlihat lambat, jangan putus asa, sebab hal-hal ini
akan pasti terjadi. Bersabarlah! Mereka tidak akan terlambat
walau hanya satu hari!”
—Habakuk 2:3 TLB
PERTANYAAN-PERTANYAAN DISKUSI
Jika Anda sedang menggunakan buku ini sebagai bagian dari Messenger
Series mengenai Cerita Pernikahan, silakan mengacu pada Sesi 2.
92
MEMULAI DENGAN AKHIR DI DALAM PIKIRAN 93
5| Dalam Matius 25:23, hamba yang “baik dan setia” dipuji karena
melayani kepercayaan tuannya “dengan baik”. Menjalani perni-
kahan dengan sempurna berbeda dengan menjalaninya dengan
baik. Bagaimana suatu harapan akan kesempurnaan dapat
menghindarkan kita dari menjalani pernikahan yang baik? Apa
artinya menjalaninya dengan baik bagi standar kita? Sikap kita?
Tanggapan-tanggapan kita kepada kesalahan?
94 CERITA PERNIKAHAN
RINGKASAN BAB:
Membersihkan Geladak
Hari 1
dakteraturan, pada saat-saat yang sulit atau saat lautan bergelora, akan
sangat mudah tersandung oleh sesuatu yang dapat dengan mudah Anda
langkahi ketika pelayaran berjalan mulus.
Kami senang dengan gagasan menempatkan Anda berlayar ke masa
depan dengan membawa semua yang akan menopang Anda, dan pada
saat yang sama membuang ke laut apapun yang akan membebani Anda
atau mengikat Anda ke masa lalu. Memiliki terlalu banyak tidak hanya
bisa “menyandung di geladak” dan terluka, tetapi mereka juga bisa jatuh
dan terhilang di lautan.
Rancangan Allah bagi pernikahan ialah sempurna. Namun perni-
kahan nampaknya lebih menyoroti kekurangan masing-masing pasan-
gan, berbeda dengan lembaga-lembaga lainnya. Alih-alih menunggu
hingga Anda mengarahkan kapal yang putus asa di luar jalur – dengan
layar robek, kehilangan muatan, palka bocor, dan tali-tali yang berjum-
bai – kami ingin menempatkan Anda untuk merintis jalan.
Masih dengan gambaran pelayaran kita, suatu penolakan terha-
dap pembahasan topik-topik hubungan yang mendasar serupa dengan
bertolak ke laut dengan sebuah gabus menyumbat suatu kebocoran di
bawah kapal Anda. Itu akan berhasil untuk sesaat, namun ketika berha-
dapan dengan tekanan yang cukup besar, ia tidak akan bertahan.
Kami tidak ingin Anda tersandung atau tenggelam. Kami ingin per-
nikahan Anda menjadi suatu bahtera yang dapat menahan badai apa-
pun yang Anda temui. Seraya Anda mengerjakan cetak biru pernikahan
Anda dari bab sebelumnya, Anda mungkin telah mengenali beberapa
topik yang perlu dibahas sebelum Anda dapat bergerak maju dengan
apa yang Anda impikan. Jadi marilah kita mencari setiap cacat yang
mengkompromikan sesuatu yang berakar di dalam keegoisan, kesom-
bongan, dan sakit hati. Mari bebaskan diri kita dari setiap kutuk yang
mengikat dan ikatan ketakutan dan biarlah pengharapan menjadi jang-
kar kita.
MEMBERSIHKAN GELADAK 97
Permulaan Kami
rumah tangga kami mulai terlihat seperti suatu adegan dari WWF
Monday Night Raw.
Di tahun pertama pernikahan kami, ada kalanya saat kami sibuk
dengan apa yang kami sebut “persekutuan intens.” John tidak ingin saya
(Lisa) meninggalkan kamar, jadi ia menyuruh saya duduk di tempat ti-
dur kami. Saya ingin keluar dari kamar sebelum saya dapat mengatakan
apapun yang akan saya sesali pagi itu. John menyuruh saya duduk, na-
mun saya sudah bergerak ketika ia berusaha mendudukkan saya kem-
bali di atas tempat tidur untuk berbincang. Kombinasi gerakan maju
saya dan dorongan John menjatuhkan saya ke lantai.
Saya berdiri dengan sebuah lampu lantai di tangan saya. John me-
mandangi saya dalam ketidakpercayaan, satu tatapan ketakutan terlihat
di wajahnya. “Apa yang akan kau lakukan dengan itu?” tanyanya.
“Aku tidak tahu,” saya berkomat-kamit. Adegan yang menggelikan ini
menciptakan satu kesempatan bagi kami berdua untuk tenang dan
membicarakan masalah itu, namun akar masalahnya tetap belum ter-
pecahkan.
Beberapa hari setelah episode ini, saya sedang makan siang de-
ngan salah satu teman saya. Ia telah menikah lebih lama dari saya, jadi
entah bagaimana saya merasa nyaman membukakan pergumulan-
pergumulan pernikahan saya kepadanya. Namun alih-alih mengatakan
rincian-rincian tentang insiden lampu lantai itu, saya memutuskan me-
makai pendekatan yang halus. Saya bertanya sambil lalu, “Apakah kau
pernah mengalami suatu perselisihan dengan suamimu dan tiba-tiba
kau dapati sebuah lampu lantai di tanganmu?”
Dia menatap saya seolah pertanyaan itu tak masuk akal. “Tidak!”
Saya membalas dengan cepat, “Aku juga tidak!”
Tak pelak lagi, saya sedang berbohong. Teman saya mungkin menyim-
pulkan bahwa yang diduganya pertanyaan asal-asalan itu adalah suatu
seruan minta tolong. Tetapi kepura-puraan pernikahan menghindar-
MEMBERSIHKAN GELADAK 99
Sumpah Saya
Kini bahwa saya sudah punya tempat untuk diri sendiri, saya me-
mutuskan melakukan suatu percakapan yang serius dengan Allah. Saya
kira pembukaan doa saya kira-kira seperti ini: “Baiklah, Allah, saya pu-
nya beberapa gagasan untuk-Mu. Sementara John sedang pergi, ia perlu
suatu pewahyuan tentang alangkah mengerikannya ia terhadap saya.
Mungkin Kau dapat memberinya sebuah mimpi buruk atau menakuti-
nya dengan satu sambaran petir. Hanya, tolong jangan bunuh dia kare-
na saya tidak punya asuransi jiwa yang cukup baginya.”
Tetapi tak peduli seberapa banyak saya berdoa mengenai John, satu-
satunya orang yang ingin Allah bicarakan dengan saya ialah diri saya
sendiri. Allah tidak tertarik membahas masalah John dengan saya. Dia
ingin membahas keadaan hati saya. Dia memberitahu saya, “Lisa, kau
memerlukan intervensi supernatural dalam pernikahanmu. Dan jika
kau menginginkan intervensi supernatural dalam pernikahanmu, kau
harus bertindak secara supernatural. Itu berarti kau harus mengampu-
ni ketika kau berpikir itu tak layak diampuni.”
“Lisa,” Allah tetap berbicara, “kau mengadakan suatu perhitungan
terhadap John.”
Ketika John dan saya bertengkar, kami tidak hanya bertengkar menge-
nai masalah yang terjadi. Kami memakai amunisi dari berbulan-bulan
pernikahan kami untuk mengecilkan dan merendahkan satu sama lain.
Suatu catatan yang akan selalu bertambah tentang sakit hati, penghu-
kuman dan kepahitan adalah dasar bagi setiap perselisihan. Bahkan
dalil-dalil kecil berkembang menjadi peperangan yang terasa seperti
bagian-bagian dari syair kepahlawanan.
102 CERITA PERNIKAHAN
Itu menjadi bukti bagi saya bahwa saya tidak dapat mengubah John.
Hanya Allah yang dapat melakukannya. Tetapi saya dapat membiarkan
Allah mengubah saya.
John pulang dari perjalanan akhir pekan itu sebagai seorang pria
yang berbeda. Setelah Allah berurusan dengannya di tahun-tahun
pertama pernikahan kami, ia tidak pernah memukul saya lagi – dan
sekarang itu sudah hampir tiga dekade. Penyatuan kami diubahkan
karena kami berdua menanggapi dengan kerendahan hati di hadapan
Allah dan satu sama lain dengan harapan terjadinya pembaharuan dan
rekonsiliasi yang menyeluruh.
Moral Ceritanya
Kami ingin kami dapat berkata bahwa luka-luka dari musim kehidupan
kami itu disembuhkan dalam satu malam, namun tidaklah demikian.
Dua tahun berikutnya dari kelanjutan pernikahan kami ditandai de-
ngan kekacauan dan pergumulan emosional yang besar seraya kami
berusaha belajar bagaimana hidup bersama dalam suatu cara yang
menghormati Allah. Kami telah mendengarkan nasihat mulai dari kami
berdua yang menjadi bos hingga Lisa yang sama sekali tidak bersuara
dan tidak berperan.
Dalam ketidakdewasaan kami, kami sering menyerang satu sama
lain ketika Allah sedang melakukan suatu pekerjaan dalam kehidupan
individual kami. Sejak empat tahun pertama, pernikahan kami merasa
sangat hancur. Dalam beberapa cara, kami menghidupi buntut dari ke-
salahan-kesalahan kami. Bahkan ada bukti fisik di sekitar kami tentang
104 CERITA PERNIKAHAN
kegagalan kami, termasuk sebuah kulkas yang rusak dan satu jendela
yang diganti. Tetapi Allah tidak kehilangan harapan pada kami. Dia se-
dang menebus kesalahan-kesalahan kami dengan mengubahnya men-
jadi kesempatan-kesempatan untuk membersihkan geladak. Apa yang
dimaksudkan sang musuh untuk menghancurkan pernikahan kami,
Allah pakai sebagai satu fondasi untuk apa yang akan datang.
Meskipun kami selalu berkata bahwa kami memiliki berbagai
pergumulan, kami tidak pernah masuk serinci ini dalam pengajaran-
pengajaran kami. Sekarang kami sedang membagikan lebih banyak in-
formasi bukan untuk membenarkan perilaku kami, tetapi untuk men-
dorong Anda bahwa perubahan dapat terjadi. Pada waktu yang sama,
kami tahu bahwa tidak semua perlakuan kejam memiliki akhir bahagia,
dan kami tidak sedang mendorong setiap wanita atau pria untuk ber-
tahan dalam satu situasi di mana mereka atau anak-anak mereka tidak
aman. Jika ini adalah Anda, pergilah ke suatu tempat yang aman. Ja-
ngan malu. Amankan diri Anda dan dapatkan pertolongan yang Anda
butuhkan. Lebih lanjut lagi tentang ini sejenak.
Selama tahun-tahun yang menantang ini, pernikahan kami terlihat
benar-benar putus asa; namun tiga puluh tahun kemudian, kami sedang
menikmati hidup bersama lebih dari pada yang pernah sebelumnya.
Pernikahan kami luar biasa, yakni benar-benar suatu perjanjian dari
kuasa karya-mukjizat Allah. Ini bukan untuk mengatakan bahwa kami
tidak mengalami lembah-lembah tambahan di sepanjang jalan. Namun
ini yang kami tahu: karena kami telah memilih untuk mengasihi, Allah
telah setia membawa kami melewatinya satu per satu.
Kami tidak tahu seperti apa hubungan Anda sekarang, namun kami
dapat meyakinkan Anda bahwa masih ada harapan! Tujukan hati Anda
kepada Allah dan biarkan Dia berurusan dengan Anda. Anda tidak
dapat mengubah pasangan Anda, tetapi Dia dapat. Alihkanlah tang-
gung jawab itu kepada-Nya. Dia akan memulai suatu perubahan yang
indah jika Anda mengizinkan-Nya.
MEMBERSIHKAN GELADAK 105
Kami ingin membuat ini jelas. Suami, tidak pernah dibenarkan bagi
Anda untuk menyakiti istri Anda secara fisik. Alkitab mengatakan
Anda harus menghormatinya sebagai ciptaan yang lebih lemah (lihat
1 Petrus 3:7). Serangan emosional atau fisik dari istri Anda tidak mem-
benarkan tanggapan serupa. Menjauhlah jika Anda memang harus.
Jangan menanggapi secara fisik, bahkan jika itu hanya untuk memba-
las serangannya, atau Anda akan kehilangan kepercayaan istri Anda.
Ia tidak akan merasa aman lagi dalam tangan Anda. Jika Anda telah
berlaku kasar terhadap istri Anda, segeralah bertobat di hadapan Allah
dan mintalah pengampunan dari pasangan Anda.
Istri, kerinduan alami suami Anda ialah untuk melindungi Anda.
Allah memberikan kekuatan superior kepada pria untuk tujuan ini.
Anda mungkin menganggap serangan-serangan fisik pada suami Anda
sebagai serangan kemarahan yang sepele, tidak berbahaya selama itu
tidak menimbulkan cedera fisik. Tetapi baginya, serangan-serangan
Anda sangat menghancurkan. Benar atau salah, pria dirancang untuk
membalas secara fisik ketika mereka diserang. Kami tidak mau meng-
hasut atau menimbulkan hal terburuk pada satu sama lain; kami ingin
membawa yang terbaik. Jika Anda telah berlaku kasar kepada suami
Anda, bertobatlah dan segeralah hentikan perilaku yang demikian.
Mungkin Anda tumbuh dalam satu budaya keluarga yang melaku-
kan kekerasan. Barangkali keluarga Anda terbiasa dengan perlakuan
kasar secara verbal, emosi dan fisik. Kami ingin Anda mengetahui ini
tidak pernah menjadi satu cara yang sehat untuk menyelesaikan kon-
flik. Konseling Kristen dapat memberi Anda bahan-bahan yang Anda
perlukan untuk menyelesaikan tantangan-tantangan kehidupan dan
keluarga dalam satu cara yang sehat. Banyak gereja menawarkan ke-
lompok kecil yang mempelajari topik-topik ini. Jangan pernah malu
mencari orang profesional dan pertolongan rohani.
106 CERITA PERNIKAHAN
Ini berlaku bagi suami dan istri: jika pasangan Anda merasa tidak
aman di dekat Anda, jauhkan diri Anda dari dekatnya dan berusahalah
mendapatkan kembali rasa percayanya. Jangan coba memaksakan per-
cakapan dalam situasi di mana mereka merasa berbahaya. Jika Anda
melakukannya, semuanya hanya akan bertambah buruk, dan akhirnya
Anda akan melakukan sesuatu yang nantinya akan Anda sesali.
Hari 2
Sakit Hati
Melepaskan Luka-luka
Ketika kami baru menikah, saya (Lisa) ada di antara mereka yang ber-
dosa dengan berkata, “Aku akan mengampunimu saat kamu berubah.”
Hingga John mengubah perilakunya, daftar panjang saya terhadap
kejahatan-kejahatannya akan terus bertambah. Saya berpikir dengan
menahan pengampunan akan mendorongnya ke dalam perubahan, na-
mun itu membuatnya merasa dihukum, putus asa dan dilemahkan.
Segalanya berubah ketika Allah menunjukkan kepada saya bagaima-
na Dia mengampuni. Pengampunan-Nya bukanlah sebuah hadiah un-
tuk perilaku yang diubah. Itu adalah satu pilihan kepercayaan. Ketika
Allah memperbaharui pemahaman saya tentang pengampunan, Dia
menggantikan kata-kata di mulut saya dengan kata-kata yang mencer-
minkan isi hati-Nya: “Aku percaya kamu ingin berubah, dan Aku me-
ngampunimu.”
Saat itu, saya tidak mengerti betapa pentingnya bagi saya untuk
mengampuni John. Kemudian saya menyadari bahwa kepahitan saya
terhadap suami saya sedang berperang melawan kemampuannya untuk
berubah, sebab Yesus berkata:
janji atas setiap pergumulan. Mari kita melakukan hal yang sama bagi
satu sama lain.
Sakit hati membuat kita menutup roh kita. Dalam usaha kita agar tidak
lagi terluka, kita membangun tembok-tembok di sekeliling hati kita.
Kita mungkin berpikir tembok-tembok ini melindungi kita, namun
kenyataannya mereka menghalangi kemampuan kita untuk menerima
dan memberikan kasih Kristus. Tanpa kasih-Nya, kehidupan kita sama
sekali tidak memiliki tujuan dan kuasa. Tujuan kita ialah menjaga diri
sendiri, dan tindakan-tindakan kita akan memancarkan keegoisan.
Akhirnya, hati kita akan menjadi seperti batu dan kehidupan kita akan
ditandai dengan sikap acuh tak acuh kepada orang lain. Ini adalah la-
wan yang tepat dari pesan Injil.
Anda mungkin mengenali nama Laut Galilea dan Laut Mati. Ini
adalah dua kumpulan air yang terbesar dan paling terkenal di Israel.
Laut Galilea menerima air dari utara dan melepaskannya ke selatan.
Aliran yang terus-menerus ini membuat Laut Galilea aman untuk
hidup, dan berbagai penghuni perairan bertumbuh dengan subur di
kedalamannya. Sebaliknya, Laut Mati hanya menampung air. Semua
yang diterimanya, disimpannya. Karena Laut Mati tidak punya saluran
keluar, tak lebih dari bakteri atau jamur yang sangat kecil yang dapat
bertahan dalam ekosistem garamnya – sesuai namanya.
Ketika kita menyimpan sakit hati, kita menjadi seperti Laut Mati. Roh
kita yang tertutup menyebabkan pernikahan kita menjadi lingkungan
di mana tidak ada hal baik yang akan bertumbuh dengan subur atau
bahkan bertahan hidup. Melalui pengampunan, kita membuka kembali
hati kita sehingga kuasa Allah dapat mengalir di dalam dan melalui kita.
MEMBERSIHKAN GELADAK 111
Batas Pengampunan
Kita tahu dari bagian lain dalam Perjanjian Baru bahwa tawaran Pe-
trus untuk mengampuni tujuh kali adalah jumlah yang ia pikir mung-
kin dibutuhkannya untuk mengampuni seseorang dalam satu hari (li-
hat Lukas 17:3-4). Jadi jawaban Yesus – mengampuni “tujuh puluh kali
tujuh kali” – bukanlah semata-mata Dia sedang memerintahkan satu
batas pengampunan yang lebih besar untuk sakit hati seumur hidup.
Dia sedang mengkomunikasikan kepada Petrus bahwa pengampunan
harus diberikan tanpa batasan.
Bagi seseorang yang berdosa hingga level yang Yesus jelaskan, me-
reka pastinya melakukan 490 sakit hati dalam satu hari! Untuk berdosa
sebanyak itu, pasangan Anda harus menyakiti hati Anda sekali dalam
setiap tiga menit – bahkan tidak memberikan Anda waktu untuk tidur.
Itu dosa yang banyak, lebih dari siapapun mungkin mencapainya. Na-
mun bahkan jika pasangan Anda dapat berdosa terhadap Anda lebih
dari 490 kali dalam sehari, itu tidak berarti Anda dapat berhenti me-
maafkannya setelah 490 sakit hati.
Dalam Kitab Suci, angka tujuh melambangkan kesempurnaan,
khususnya antara bumi dan sorga. Yesus menggunakan angka 490, satu
kelipatan dari angka tujuh, untuk menyampaikan bahwa kita harus
mengampuni secara menyeluruh, dengan mengikuti standar Bapa sor-
gawi kita. Pengampunan yang murah hati ini hanya mungkin karena
kita telah dipulihkan kepada Allah melalui Kristus. Di dalam Dia, ada
keselarasan antara sang Bapa dan anak-anak-Nya. Karena itu, kita di-
mampukan untuk mengampuni karena kita adalah ciptaan baru dengan
hati yang baru. Hati kita telah menerima pengampunan-Nya dengan
cuma-cuma, kita harus menawarkan pengampunan dengan cuma-cu-
ma kepada orang lain.
Kita tahu Yesus ingin pengampunan kita tiada habis-habisnya kare-
na setelah percakapan-Nya dengan Petrus, Dia menyampaikan satu pe-
rumpamaan tentang seorang raja pengampun dan seorang hamba yang
MEMBERSIHKAN GELADAK 113
Hari 3
Ada suatu masa dalam pernikahan kami ketika kami saling menyakiti
hati satu sama lain selama kira-kira delapan belas bulan terus-menerus.
Dalih yang sama kembali muncul ke permukaan, lagi dan lagi. Kami
114 CERITA PERNIKAHAN
Pada titik itu saya tidak lagi marah pada Lisa; saya marah pada diri
saya sendiri. Saya berpikir, Kau benar-benar idiot! Istrimu luar biasa,
dan kau telah menjadi seorang tolol baginya. Apa yang salah dengan-
mu? Saya menjadi tersiksa menyadari betapa mengerikannya saya telah
memperlakukan Lisa. Ia adalah istri pilihan saya dan ibu dari anak-anak
kami, suatu berkat mutlak dari Allah, dan saya telah memperlakukan-
nya seperti suatu gangguan bagi panggilan saya.
Ketika saya meninggalkan rumah itu, Lisa merasa muak dengan
saya dan saya muak dengannya. Namun sekarang saya hanya ingin per-
gi dan memberitahunya alangkah bersyukurnya saya atas dia. Ketika
saya buru-buru pulang ke rumah, saya berpikir pada diri sendiri, mung-
kin saya tidak akan diterima dengan baik, namun saya harus memberi-
tahunya betapa bersyukurnya saya karena dia.
Begitu saya tiba di rumah, saya mendapatkan Lisa dan berteriak,
“Lisa, aku sangat minta maaf! Aku telah begitu tolol. Tolong maafkan
aku. Kau adalah seorang ibu yang luar biasa dan istri yang sangat hebat,
dan kau adalah kerinduan hatiku.” Saya membagikan apa yang Allah
bawa ke dalam ingatan saya, lalu mulai memujinya untuk semua sifat,
kualitas dan karunianya yang sangat baik.
Ketika saya berbicara, Lisa melunak dan mulai menangis. Tanpa
sepengetahuan saya, sementara saya pergi, ia telah berdoa, “Ya Allah,
jika Engkau membawa John kembali dan ia memberitahuku ia menye-
sal, aku akan membuka hatiku kembali.”
Semuanya begitu buruk selama delapan belas bulan itu sehingga saya
berhenti mengenakan cincin pertunangan saya. Saya akan memberi-
tahu John bahwa kami sudah menikah, tetapi bukan bertunangan, apa-
pun artinya itu. Saya mulai percaya bahwa saya tidak punya cinta untuk
116 CERITA PERNIKAHAN
menjemputnya dari bandara (sebuah tugas yang telah saya biarkan di-
urus orang lain selama berbulan-bulan ketika saya lebih suka ia tidak di
rumah sama sekali). Saya bahagia menyambut suami saya, dan ternyata
ia membawakan sebuah hadiah yang indah bagi saya.
Momen itu menandai satu permulaan baru bagi pernikahan kami.
Adalah menarik bahwa bahkan sebelum perubahan terjadi, Allah telah
membuka hati kami berdua melalui ucapan syukur.
Dalam pernikahan, jika kita bertekad untuk meniru teladan Yesus
akan pengampunan bahkan ketika kita menderita, kita akan melihat
penyatuan kita tetap sehat dan bahkan bertumbuh subur. Tanpa sepen-
getahuan kami saat itu, salah satu teladan terhebat yang kami berikan
kepada anak-anak kami ialah mengucapkan maaf satu sama lain dan
kemudian saling mengampuni. Anak-anak kami jadi mengerti bahwa
kami adalah penghuni yang tidak sempurna yang tinggal di sebuah du-
nia yang tidak sempurna, namun pengampunan Allah yang sempurna
di dalam hati kami dapat menutupi banyak sekali dosa. Dosa-dosa itu,
dirancang untuk mendatangkan malapetaka dan membinasakan pe-
nyatuan kami, sesungguhnya berakhir menjadi pelajaran hidup bagi
anak-anak kami mengenai kasih, anugerah, dan pengampunan Allah.
Kami melihat kata-kata hikmat ini digenapi dalam keluarga kami:
Jika Anda memilih untuk menahan sakit hati itu, semua orang rugi
karena kasih menjadi berkurang. Namun, ketika Anda memilih untuk
mengampuni, setiap orang dalam keluarga Anda menang karena cinta
bertumbuh dengan subur.
118 CERITA PERNIKAHAN
Rasa Takut
kita tidak dapat mempunyai satu pengetahuan yang intim akan kodrat-
Nya yang mengasihi; karena kesetiaan-Nya terwujud dalam kehadiran-
Nya.
Tanpa pengetahuan akan sifat dasar Allah yang benar, kita akan
hidup dalam rasa takut yang terus-menerus akan ditinggalkan oleh-
Nya atau oleh pasangan kita, yang adalah satu bentuk jalinan penghu-
kuman. Seraya kita semakin dan semakin aman dalam kasih Allah bagi
kita, kita dapat menjadi bebas dari rasa takut dan menawarkan kasih
yang tidak mementingkan diri sendiri kepada pasangan kita. Firman
Allah berkata:
Hari 4
Kutukan-kutukan Keluarga
saya akan mewarisi bukan hanya gambar ayah duniawi mereka (seorang
yang saleh), namun lebih lagi, mereka akan mewarisi gambar Tuhan
mereka. Saya berdiri di atas janji bahwa putra-putra saya akan menjadi
pangeran-pangeran dari Yang Maha Tinggi.
Ketika kami membicarakan kutukan-kutukan keluarga kami, kami
melihat Firman Allah terbukti benar. Keluarga kami telah bertumbuh
subur dalam janji-janji yang Allah Allah bangun atas kehidupan kami
pada masa penuh doa dan deklarasi itu.
Galatia 3:13 berkata, “Kristus menebus kita dari kutuk hukum Taurat
dengan menjadi suatu kutuk bagi kita” (ESV). Apapun kutukan yang
telah mengikuti keluarga Anda melintasi generasi demi generasi, di
dalam Kristus, Anda tidak lagi menjadi sasaran mereka.
Jika Anda sadar akan kutukan-kutukan dalam garis keluarga Anda,
kami ingin menempatkan Anda untuk memutuskan sesuatu yang
membatasi dan menetapkan warisan Anda. Doa ini akan menolong
Anda mengatasi benteng-benteng Setan dengan pedang Firman Al-
lah. Kemerdekaan dari kutukan-kutukan keluarga tidak terjadi secara
kebetulan; Anda harus mengenali dan menyerang siasat Setan. Tujuan-
nya ialah menjauhkan Anda dari menikmati sukacita, damai sejahtera,
dan pemenuhan dari apa yang telah Allah tetapkan di hadapan Anda.
Namun melalui otoritas yang sekarang Anda miliki di dalam Kristus,
Anda dapat melihat musuh Anda ditaklukkan.
Silakan ambil waktu berhenti sejenak dan ambillah waktu khusus
sebelum meneruskan dengan doa ini. Jika Anda berencana mendoakan-
nya sekarang, pastikan Anda sendirian atau hanya bersama pasangan
Anda atau seorang teman dekat atau rekan doa. Ini adalah satu waktu
124 CERITA PERNIKAHAN
Hari 5
Mengendalikan Ipar-ipar
rumah tanggamu sendiri, dan aku ingin memberimu ruang untuk be-
lajar dan bertumbuh.” Addison mengungkapkan rasa terimakasihnya
terhadap sikap ini dan mendekati saya kapanpun dia menginginkan na-
sihat saya.
Kerinduan saya ialah bukan mengendalikan anak saya atau mem-
bentuknya menjadi tiruan mini dari saya. Saya ingin Addison menjadi
apapun Allah menciptakannya, dan terlalu banyak keterlibatan saya
dalam pernikahannya dapat menjauhkannya dari memikul perannya
sebagai pemimpin rumah tangganya. (Terus terang, saya takjub dengan
apa yang dilakukannya dengan rumah tangganya. Itu jauh lebih baik
dari apa yang telah saya capai ketika saya seumuran dia!)
Kitab Suci jelas mengatakan:
Meninggalkan ayah dan ibu Anda dalam hal ini berarti mening-
galkan otoritas rumah tangga orang tua Anda. Itu juga berarti Anda
meninggalkan pengaruh tidak sehat yang dimiliki orang tua Anda atas
Anda. Penting untuk menghormati orang tua Anda, namun Anda dapat
menghormati mereka tanpa menaati mereka. Anda telah membangun
satu rumah tangga yang baru dengan satu hirarki baru. Orang tua Anda
bukan lagi menjadi figur otoritas Anda, jadi mereka seharusnya tidak
mengarahkan kehidupan pernikahan Anda.
Anda mungkin harus berurusan dengan ipar-ipar yang berusaha
begitu terlibat dalam pernikahan Anda. Awalnya, salah satu ipar kami
berusaha memanipulasi kami dan membawa perpecahan pada penya-
tuan kami. Keterlibatannya jadi menghancurkan, dan usaha kami yang
halus untuk membahas persoalan ini tidak membantu. Akhirnya, kami
128 CERITA PERNIKAHAN
bertemu dengan orang ini (yang kami berdua hormati dan kasihi) dan
mengungkapkan posisi kami dengan jelas.
Saya (John) berkata, “Anda tidak akan terlibat dalam menjalan-
kan rumah tangga saya. Ini satu rumah tangga yang benar-benar baru.
Kami menghormati Anda, namun keinginan Anda tidak mengenda-
likan keputusan-keputusan di rumah ini. Anda tidak akan mema-
nipulasi untuk bisa berhasil.” Saya harus menggunakan perkataan keras
karena pendekatan yang lebih halus tidak berhasil. Syukurnya, kerabat
ini menyadari apa yang sedang terjadi, dan sekarang dia memegang
satu tempat yang tepat dan sehat dalam hubungan kami.
Sebagai pasangan, kita harus menjaga kesatuan kita terhadap setiap
bentuk serangan, termasuk dari anggota-anggota keluarga kita. Sering
kali serangan ini tidak terlihat jahat dan bisa terlihat tidak berbahaya.
Mereka seringkali hadir dalam bentuk senda-gurau yang menghina,
tetapi perkataan halus yang demikian selalu bersifat merusak. Ketika
saya memimpin upacara pernikahan, saya menatap pada semua teman
dan keluarga yang hadir dan berkata, “Terkutuklah kamu yang menen-
tang penyatuan ini. Ini adalah satu penyatuan yang ditetapkan oleh Al-
lah. Jangan Anda berani-berani berusaha memanipulasi atau memisah-
kannya. Katakan hanya kehidupan atas apa yang telah Allah dirikan
hari ini.”
Ketika Addison menikah, secara sengaja kami memutuskan untuk
tidak membuatnya memilih antara istrinya Juli dan kami. Kebenaran-
nya ialah, ia membuat pilihannya pada hari ia menikahi Juli, dan kami
bergetar dengan keputusannya! Dalam konteks dinamika keluarga ini,
kasih tidak pernah membuat manusia memilih. Kasih mendukung dan
membangun jembatan-jembatan antara hubungan-hubungan yang
lama dan baru. Kami mengasihi Juli dan merasa dia lebih pada seorang
putri dari pada seorang menantu perempuan. Kedekatan ini hanya
mungkin karena kami menghormati rumah tangga barunya dan mem-
biarkannya dan Addison menuliskan cerita mereka sendiri.
MEMBERSIHKAN GELADAK 129
Sukacita ialah buah Roh (lihat Galatia 5:22-23), yang berarti itu
diterima dari Allah dan bukan dari situasi sekitar. Ia tidak dapat di-
hasilkan kehendak manusia. Sementara kesenangan adalah satu per-
asaan yang dipengaruhi oleh pergumulan sementara, sukacita melam-
paui berbagai kesukaran. Ia berasal dari pengharapan yang diilhami
oleh kedudukan kita di dalam Kristus. Jika kita kekurangan sukacita
di dalam Allah, kita akan kekurangan tenaga yang kita perlukan un-
tuk menjalankan pernikahan dengan baik, karena sukacita-Nya adalah
kekuatan kita (lihat Nehemia 8:10. Paulus menggemakan perasaan ini
dalam kata-katanya kepada jemaat di Filipi:
Giliran Anda
PEMERIKSAAN KELUARGA
Ujilah dirimu untuk memastikan kamu teguh di dalam iman. Jangan
menyimpang dengan melakukan segala sesuatu secara sia-sia. Beri dirimu
pemeriksaan yang teratur. Kau memerlukan bukti dari tangan pertama,
bukan hanya kabar angin, bahwa Yesus Kristus ada di dalammu.
Ujilah. Jika kamu gagal dalam ujian itu, lakukanlah sesuatu mengenainya.
—2 Korintus 13:5 The Message
Ketika Anda kacau atau berlaku tidak pantas, bagaimana Anda akan
dikoreksi? Setelah koreksi itu, apakah kesalahan Anda dipakai untuk
134
MEMBERSIHKAN GELADAK 135
“Hal-hal yang saya tidak sukai dan tidak ingin diulangi di dalam perni-
kahan dan keluarga saya ialah…”
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
Berdasarkan pada penemuan ini, apa yang perlu Anda dan pasangan
Anda bersihkan dari geladak pernikahan Anda?
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
Bagikanlah jawaban Anda dengan pasangan Anda. Berdoalah dan serahkan apa yang perlu
dibersihkan oleh Roh Kudus.
Renungan Hari 2
MEMBERIKAN KELONGGARAN
Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan
yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama
seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.
—Kolose 3:13
136
MEMBERSIHKAN GELADAK 137
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
Apa yang Allah katakan akan terjadi jika Anda memilih untuk menyim-
pan sakit hati terhadap pasangan Anda? Bacalah Matius 6:14-15; 18:21-
35; Markus 11:25 dengan cermat dan tuliskan apa yang disingkapkan
Roh Kudus.
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
Izinkan Roh Kudus mengerjakan sifat dasar-Nya yang pengasih dan pengam-
pun masuk ke dalam Anda melalui saat-saat di hadirat-Nya dan melalui pere-
nungan yang cermat atas bagian-bagian seperti berikut: 1 Korintus 13; Roma
5:5; Efesus 3:16-19; 1 Petrus 3:8-9.
Renungan Hari 3
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
Berdoalah dan mintalah Tuhan menyingkapkan kebenaran tentang perlakuan Anda. Apa yang
sedang Dia tunjukkan pada Anda? Apa yang sedang Dia minta untuk Anda ubah dengan per-
tolongan-Nya?
139
140 CERITA PERNIKAHAN
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
Lanjutkanlah berpikir dan menambahkan pada daftar ini selama tiga puluh hari berikutnya.
Lakukan secara sengaja untuk mengungkapkan rasa terimakasih Anda yang tulus untuk kuali-
tas-kualitas ini kepada pasangan Anda juga!
Rasa takut mengalihkan visi kita. Itu membuat kita berfokus pada apa
yang terlihat salah dalam diri pasangan kita, diri kita sendiri, dan situasi
kita. Dalam banyak cara, takut ialah Bukti Palsu yang Tampak Nyata.
Apa ketakutan terbesar Anda mengenai hubungan Anda dengan pa-
sangan Anda? Mintalah Tuhan menyingkapkannya.
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
Bawalah ketakutan-ketakutan ini melewati saringan Filipi 4:8. Apakah mereka benar, baik dan
tepat? Apakah mereka suci dan manis? Dapatkah Anda memuji Allah untuknya? Segala sesuatu
yang gagal melewati ujian ini harus dibuang dan digantikan dengan kebenaran.
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
Renungan Hari 4
MERDEKA DARI
KUTUKAN-KUTUKAN KELUARGA
Kristus membayar harga untuk memerdekakan kita dari kutukan…
dengan menjadi kutuk sebagai ganti kita…
—Galatia 3:13 GW
141
142 CERITA PERNIKAHAN
Berhentilah sejenak dan berdoa, “Roh Kudus, apakah aku telah mem-
buat sumpah pada diriku sendiri? Jika ya, apa itu?” Berdiam dirilah dan
dengarkan. Bertobatlah dari setiap sumpah yang Dia nyatakan dan
mintalah Dia membebaskan Anda dari semua ketakutan, dalam nama
Yesus.
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
Kita mengucapkan sumpah yang dihasilkan oleh rasa takut. Takut akan kembali terluka, kita
sering kali mengatakan hal-hal seperti, “Aku tidak akan pernah membiarkan seorang laki-laki/
perempuan untuk… Jika suami/istriku pernah (menipuku, memukulku, dll), aku akan…” Jika
Anda telah mengucapkan sumpah-sumpah seperti ini secara diam-diam atau dengan bersuara
keras, bertobatlah. Mintalah Tuhan menolong Anda mempercayai-Nya untuk membela dan
melindungi Anda.
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
Renungan Hari 5
MENGELOLA HARAPAN-HARAPAN
…[Allah] sendiri berkata, Aku tidak akan sekali-kali meninggalkan engkau
atau membiarkanmu menyerah ataupun meninggalkan engkau tanpa dukun-
gan. [Aku] tidak, tidak, tidak akan sekalipun meninggalkan engkau putus asa
ataupun melupakan atau membiarkan (engkau) terpuruk (tenanglah, Aku
memegangmu)! [Pasti tidak!]
—Ibrani 13:5
144
MEMBERSIHKAN GELADAK 145
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
Apa yang Roh Kudus tunjukkan pada Anda? Tuliskanlah, bersama dengan segala tindakan yang
Dia dorong untuk Anda ambil.
146
MEMBERSIHKAN GELADAK 147
KETAKUTAN KETAKUTAN
YANG DIHADAPI SUAMI YANG DIHADAPI ISTRI
_____________________________________ ___________________________________
_____________________________________ ___________________________________
_____________________________________ ___________________________________
_____________________________________ ___________________________________
_____________________________________ ___________________________________
Pemimpin: Bagikanlah Filipi 4:8 sebagai satu tes lakmus untuk pi-
lihan-pilihan media kita.
148 CERITA PERNIKAHAN
RINGKASAN BAB
—Matius 20:25-28
Hari 1
ke dalam sifat dasar kita. Yesus adalah hamba yang utama. Ketika kita
menolak untuk merangkul identitas kita di dalam-Nya – yang di anta-
ranya mencakup hidup sebagai hamba – kita memisahkan diri kita dari
kuasa-Nya yang mengubahkan. Kuasa ini sangat penting untuk mem-
bangun kehidupan dan pernikahan yang saleh, dan kita hanya dapat
memasukinya ketika kita berupaya hidup sebagaimana Dia hidup. Jika
kita tidak melayani, kita tidak dapat membangun pernikahan yang kita
inginkan.
kaki mereka terkena limpahan tanah dan kotoran binatang. Dapat di-
katakan bahwa dalam situasi saat ini, kaki kotor yang bau dibawa pada
satu level yang tidak lagi dikenal di dunia modern.
Karena banyaknya kotoran pada kaki, hamba-hamba atau budak-
budak dituntut untuk membersihkan kaki tuan-tuan mereka dan tamu-
tamu mereka. Di satu rumah yang kaya, ada banyak tanggung jawab:
mengatur kandang-kandang kuda, menyiapkan makanan, membersih-
kan kamar-kamar. Tetapi pekerjaan membasuh kaki disediakan bagi
hamba yang paling rendah. Dalam beberapa kalangan, penugasan ini
bahkan lebih jauh lagi, dan tugas yang menjijikkan ini secara khusus
ditugaskan pada hamba-hamba perempuan, satu-satunya yang diang-
gap “tidak cukup layak” mengerjakan sesuatu yang begitu merendah-
kan dan menjijikkan.
Yesus memilih melakukan tindakan pelayanan yang paling rendah.
Mengapa? Karena Dia perlu murid-murid-Nya memahami pentingnya
pelajaran yang diberikan-Nya tentang melayani. Bahkan Dia menang-
galkan jubah-Nya, satu simbol posisi-Nya sebagai Guru, dan mengikat-
kan sebuah handuk di sekeliling pinggang-Nya dalam gaya seorang bu-
dak. Ingatlah bahwa Yesus melakukan semua ini untuk membasuh kaki
laki-laki yang akan segera menyangkal, mengkhianati atau mening-
galkan Dia.
Yesus mengatakan bahwa kita akan diberkati jika kita mengikuti te-
ladan-Nya. Ini berarti berkat-berkat-Nya akan tinggal atas pernikahan
kita ketika kita meneladani-Nya dengan jalan melayani pasangan kita.
Kami tidak sedang mendorong Anda untuk meniru Yesus dengan
melakukan ritual pembasuhan kaki setiap malam. Intinya ialah mem-
perkenalkan pola pelayanan-Nya di dalam hidup kita. Dalam perni-
BANGKIT DAN MEMBANGUN 157
kahan, kita meniru teladan Yesus dengan cara yang terbaik ketika kita
menggunakan peranan kita masing-masing sebagai panggung bagi
pelayanan. Paulus menuliskan:
Apa itu sikap Kristus? Dia memilih melihat diri-Nya sendiri sebagai
seorang hamba yang menempatkan kepentingan terbaik orang lain di
atas kepentingan-Nya sendiri. Dia membawanya hingga titik ekstrim
dengan mati bagi mereka yang Dia kasihi. Kebanyakan kita tidak per-
nah dipanggil membuat pengorbanan setinggi itu bagi pasangan kita,
namun kita telah dipanggil untuk meninggalkan keegoisan kita demi
mereka.
Lalu jika melayani ternyata begitu hebat – jika itu mengundang
berkat Allah – mengapa tidak lebih banyak orang melakukannya?
Masalahnya ialah kodrat manusia kita yang telah jatuh, yang terus-
menerus berjuang melawan cara-cara Roh Allah dan mendorong kita
menjadikan kepentingan kita sendiri menjadi tujuan kita. Kedagingan
kita menuntut agar kita mengakui keinginan-keinginannya, bersikeras
agar keinginannya dipenuhi. Namun tak peduli seberapa banyak kita
meladeninya, sifat dasar manusia akan selalu menginginkan lebih lagi.
Kodrat yang berdosa terus-menerus meningkatkan keegoisan dan
ketidakpuasan, sedangkan Roh Allah memampukan kita untuk tidak
mementingkan diri sendiri dan menawarkan pemenuhan yang kekal.
Setiap saat, kita memilih apakah kita akan dipimpin oleh Roh Allah
atau oleh keinginan daging kita yang tidak pernah puas:
158 CERITA PERNIKAHAN
Hari 2
Hari 3
Rasa hormat bekerja dua arah. Alkitab membuatnya jelas bahwa kedua
pasangan harus saling menghormati, dan kita akan membahas tentang
peran istri kemudian. Untuk sekarang, mari fokus pada peran laki-laki.
Suami, istri Anda tidak lebih rendah dari Anda. Ia adalah sesama
pewaris di dalam Kristus, dan Anda harus menghormatinya sedemiki-
an. Ketika Petrus mengatakan bahwa ia lebih lemah dari pada Anda, ia
mengacu pada kekuatan fisiknya, bukan potensinya terhadap penger-
tian, pemahaman, ataupun kuasa rohani. “Kelemahan” fisik istri Anda
166 CERITA PERNIKAHAN
Ayat ini tidak berbicara tentang suatu topik mengenai superioritas dan
inferioritas. Itu mengungkapkan satu gambaran antara Kristus dan
Mempelai Wanita-Nya, sebab itulah yang dilambangkan oleh perni-
kahan. Karena suami adalah sejajar dengan Kristus dalam kiasan or-
ganik ini, mereka berperan memimpin penyatuan ini. Mereka memi-
liki tanggung jawab memimpin yang menakjubkan dengan melayani
seperti yang Kristus lakukan, sehingga dunia yang tidak percaya dapat
menyaksikan sifat dasar Yesus. (Dan ketika Anda memikirkan betapa
besarnya Kristus mengasihi Jemaat, tak sedetik pun Anda dapat percaya
Dia bermaksud mengecilkan atau merendahkan istri dengan menyeja-
jarkan mereka dengan peran Mempelai Wanita-Nya.)
168 CERITA PERNIKAHAN
Hamba Pemimpin
kuasa. Seperti yang Dia tunjukkan, kita diberi kuasa supaya saling me-
layani. Kaum lelaki, kita harus menggunakan otoritas kita sebagai ke-
pala dari pernikahan kita untuk menciptakan lingkungan terbaik un-
tuk melayani pasangan kita. Karena kita adalah kepala dari penyatuan
kita, adalah tanggung jawab kita menjadi hamba yang hina. Dengan
melakukan ini, kita menyerahkan diri kita kepada istri kita.
Apakah Anda ingat perintah Paulus dalam Efesus 5:18, yaitu “hen-
daklah kamu dipenuhi dan dirangsang oleh Roh [Kudus] (AMP)? Ia
melanjutkan perintah ini dengan satu uraian tentang apa yang akan
dilakukan seseorang yang dipenuhi Roh Kudus, seperti menyanyikan
lagu-lagu rohani atau mengucap syukur. Kemudian di ayat 21, ia ber-
kata, “Rendahkanlah dirimu seorang kepada yang lain.” Umumnya ini
dipahami menjadi permulaan dari bahasan Paulus mengenai perni-
kahan. Tetapi dalam The Meaning of Marriage, Timothy dan Kathy
Keller menjelaskan:
Suami, Allah selalu hadir. Dia tahu cara Anda berbicara dan ber-
perilaku terhadap putri-Nya. Dia melihat melalui kata-kata Anda dan ke
dalam motif hati Anda. Apakah Anda sedang menghormati Dia dengan
jalan bagaimana Anda memperlakukan mempelai wanita Anda? Jika
Anda tidak menghormati mempelai wanita Anda, Anda tidak meng-
hormati Bapanya. Jagalah dia dengan rasa takut dan gentar.
Paulus lebih lanjut menjelaskan bahwa seorang suami tunduk kepa-
da istrinya dengan menyerahkan nyawanya baginya. Dengan kata lain,
dia tunduk kepadanya dengan merendahkan dirinya pada kepentingan
terbaik istrinya.
Hari 4
berkata, “Aku tahu kamu mampu dan kuat karena engkau adalah putri-
Ku. Namun dalam gambaran kekal akan pernikahan, Aku memerlukan
seseorang untuk menunjukkan kebaikan yang terdapat dalam ketun-
dukan kepada-Ku. Akankah engkau dengan rela masuk ke dalam peran
mendukung dan merendahkan diri sebagai satu cara untuk menunjuk-
kan kepada orang lain bahwa Aku layak menerima ketaatan?”
Beban Kepemimpinan
Tidak seperti Allah, para suami tidaklah sempurna. Mereka tidak se-
lalu membuat keputusan yang benar, dan mereka tidak selalu melayani
istri mereka sebagaimana seharusnya. Ini dapat menjadi satu sumber
frustrasi yang besar bahkan bagi perempuan yang ingin menghormati
dan mendukung suami mereka. Seiring waktu, mereka mungkin ter-
goda mengatur segala hal di tangan mereka. Namun penolakan pada
posisi kepemimpinan suami, yang mungkin terlihat seperti satu sumber
kebebasan, sebenarnya dapat membawa banyak penderitaan dan sakit
hati bagi perempuan.
Ketika anak pertama kami masih bayi, saya (Lisa) bekerja selama
berjam-jam dengan satu jadwal yang menuntut lembur hingga di ak-
hir pekan saya. Saya menghadapi tantangan profesi dan pribadi dalam
pekerjaan, dan pada waktu yang sama saya sedang berjuang menjadi
ibu dan istri yang sempurna. Sementara itu, John sedang berada dalam
satu masa transisi. Ketika saya sedang tertekan dengan pekerjaan dan
merindukan anak saya, John sedang bekerja paruh waktu, berdoa, ber-
puasa, berbincang dengan teman-temannya, dan bermain golf. Saya
merasa tekanan yang sangat besar dan menyalahkan dia sepenuhnya.
Saya merasa bahwa saya sedang memegang segala sesuatu bersamaan,
dan pegangan saya sedang tergelincir.
BANGKIT DAN MEMBANGUN 177
nya, telah melepaskan posisi otoritasnya kepada saya, dan saya telah
membuat kekacauan.
Dengan perasaan hancur, saya selesai mandi dan meraih handuk.
Saya segera mendapati John di kamar tidur kami. Saya menangis dan
meminta maaf. “Maafkan aku. Aku telah berperang denganmu atas
segala hal,” kata saya. “Aku takut percaya padamu. Aku akan berhenti
dari pekerjaanku besok kalau kau menginginkannya. Aku hanya ingin
menjadi satu kembali.”
“Aku tidak ingin kau berhenti dari pekerjaanmu,” John menjawab.
“Kurasa itu bukanlah masalahnya. Tetapi kupikir kau perlu berhenti
berpikir bahwa kaulah yang jadi sumbernya.”
Ia benar. Saya bukanlah sumbernya; melainkan Allah. Kehilangan
pemahaman akan kebenaran itu membuat saya tertekan dan tidak
mendukung. Kami berbincang lebih lanjut, dan saya berjanji pada
John, “Aku akan ada di belakangmu dan mendukungmu. Aku percaya
kepadamu.”
Pada saat itu saya tidak bisa pastikan apa yang sedang saya dukung
atau percayai. Saya hanya tahu John memerlukan dukungan ini lebih
dari pada saya membutuhkan semua rincian soal apa dan mengapa.
Saya mengakui bahwa semuanya sangat tidak beraturan dalam rumah
tangga kami. Saya ingin Allah membawa keteraturan pada kekacauan
yang telah saya ciptakan. Pada gilirannya John juga meminta maaf
karena tidak memimpin dan menarik diri dari saya. Kami melanggar
satu perjanjian untuk saling mengasihi dan mendukung, dan menarik
diri dari satu sama lain.
Malam itu adalah yang pertama kalinya saya tertidur lelap selama
bertahun-tahun dan benar-benar menemukan kelegaan. Beban perbu-
dakan saya telah hilang.
Kapanpun kita memikul sesuatu yang tidak pernah dimaksudkan
Allah untuk kita pikul, kita menanggung satu kuk perbudakan yang be-
BANGKIT DAN MEMBANGUN 179
rat. Di sisi lain, apapun yang Allah tetapkan untuk kita lakukan menen-
teramkan kita seperti sebuah jubah, satu tanda posisi dan kuasa yang
membawa perlindungan dan perlengkapan bersamanya.
Dengan mengambil alih kepemimpinan rumah tangga kami, saya
telah dibebani, dan John telah ditelanjangi. Itu satu kekacauan! Ketika
saya tunduk pada aturan yang ditentukan oleh Allah, kuk saya hancur
dan John terbungkus dalam jubah kepemimpinan Allah. Saya juga ter-
tutupi, sebab jubah itu dibentangkan untuk menutupi dan melindungi
saya dan semua orang yang ada di bawah pemeliharaan John.6
Hari 5
Membiasakan Peran Anda
Menikmati Berkat
RAHASIA SUKSES
“Aku ada di antaramu sebagai Seorang yang melayani.”
—Lukas 22:27 NKJV
“Kasih adalah dasar bagi pernikahan: kasih kepada Allah dan kasih kepa-
da orang lain,” jelas pengarang dan pembicara Dr. Henry Cloud dan Dr.
John Townsend. “Ia mengekspresikan dirinya dengan mencari yang
terbaik bagi orang lain tak masalah apakah mereka layak mendapat-
kannya atau tidak. Ia menempatkan orang lain di atas kebutuhan dan
keinginan egois dirinya sendiri. Ia berkorban, memberi dan menderita.
Ia dapat bertahan melalui luka-luka dan badai demi menjaga perjanjian
untuk jangka waktu yang panjang.”7
Berhentilah dan pikirkan: Apa sajakah minat pasangan Anda? Apa yang
membuatnya terwujud? Apa yang mereka senangi dalam hal rekreasi
dan hobi? Apa yang membuat mereka santai, tersenyum dan merasa
bahagia?
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
Dalam cara praktis apa Anda dapat mendorong mereka dalam minat
mereka dan menjadikan minat tersebut satu prioritas?
______________________________________________________________________
184
BANGKIT DAN MEMBANGUN 185
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
Tanyalah diri Anda sendiri dan Roh Kudus, Apa yang menahan saya
dari melayani pasangan saya? Apakah ada hal spesifik di dalam diri
saya yang sedang mengisi atau meningkatkan keegoisan? Apakah ada
sesuatu yang saya takutkan terjadi jika saya merendahkan diri saya dan
melayani? Berdoalah agar Roh Kudus menunjukkan isi hati Anda.
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
Yesus adalah hamba yang utama, dan sebagai anak Allah, Anda telah
menerima DNA-Nya. Itu benar! Anda memiliki gen rohani-Nya –
seseorang yang melayani. Ambillah waktu sejenak untuk merenung-
kan ayat ini.
MELATIH KUASA
Apakah manusia itu sehingga Engkau memikirkannya…
Engkau telah membuatnya memiliki kuasa atas pekerjaan tangan-Mu;
Engkau telah meletakkan segalanya di bawah kakinya…
—Mazmur 8:4, 6 NKJV
Tidak mementingkan diri sendiri dan satu hati yang melayani adalah
bagian dari warisan kita sebagai orang-orang percaya di dalam Kris-
tus. Karakteristik dari Bapa sorgawi kita yang luar biasa ini diusahakan
dan jadi nyata dalam hidup kita ketika kita menghabiskan waktu dalam
hubungan dengan Dia. Demikianlah, kehidupan dan pernikahan kita
memantulkan kehambaan Kristus hingga pada tingkat di mana kita
membiarkan Roh Kudus-Nya terus-menerus memenuhi kita.
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
Dengan berdiamnya Roh Kudus, Allah ingin agar Anda dan pasang-
an Anda melatih untuk berkuasa atas segala yang dipercayakan-Nya
kepada Anda. Menurut kamus Webster’s 1828, kata kuasa berarti
“kuasa untuk memerintah atau mengatur; kuasa untuk mengarahkan,
mengendalikan, dan menggunakan; otoritas yang tertinggi.”8
187
188 CERITA PERNIKAHAN
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
Apakah ada bidang dalam kuasa Anda yang telah berbalik menjadi
sesuatu yang sekarang menguasai dan mengendalikan Anda? Jika ya,
jelaskanlah.
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
Doakan dan serahkanlah bidang ini kepada Roh Kudus. Mintalah Dia mengampuni Anda dan
memberikan anugerah (kuasa)-Nya bagi Anda serta satu rencana untuk meraih kembali kuasa
dalam bidang tersebut.
Ketika Anda dan pasangan Anda satu dalam hati dan tujuan, Anda
berlipatganda. Di mana ada kesatuan, Allah memerintahkan berkat (lihat
Mazmur 133). Dalam bidang(-bidang) apa sang musuh telah bekerja
lembur untuk menyebabkan perpecahan dan percekcokan antara
Anda dan pasangan Anda? Rendahkanlah diri Anda dan serahkan-
lah masalah-masalah ini kepada Allah. Sambutlah Roh-Nya, mintalah
kesatuan dengan pasangan Anda, dan harapkanlah berkat Allah.
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
Renungan Hari 3
Hal yang sama berlaku untuk kalian, suami-suami: Jadilah suami yang baik
bagi istrimu. Hormatilah mereka, bergiranglah di dalam mereka… Dalam
kehidupan baru dari anugerah Allah, kalian adalah setara. Maka perlaku-
kanlah istrimu secara setara sehingga doa-doamu tidak terdampar.
—1 Petrus 3:7 The Message
189
190 CERITA PERNIKAHAN
Kaum lelaki, istri Anda pertama-tama ialah putri Allah, dan kedua baru-
lah menjadi istri Anda. Kaum wanita, suami Anda pertama-tama ialah
putra Allah, dan kedua barulah menjadi suami Anda. Kita menghor-
mati Bapa sorgawi kita dengan saling menghormati sebagai sesama
pembawa gambar Allah. Dengan cermat bacalah perintah-perintah
Allah bagi suami dan istri di dalam ayat-ayat ini:
Apa yang sedang ditunjukkan Roh Kudus pada Anda tentang peran
suami? Peran istri?
__________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________
BANGKIT DAN MEMBANGUN 191
__________________________________________________________________________________
______________________________________________________________________
192
BANGKIT DAN MEMBANGUN 193
Kaum lelaki, apa yang membuat Anda senang tentang peran istri?
Bagaimana Anda dapat menghormati peran istri Anda untuk memba-
wa kesatuan dalam pernikahan Anda?
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
kami untuk melayani satu sama lain dan meneladankan kesatuan dan
mengasihi dengan baik, bagi kemuliaan-Mu. Dalam nama Yesus,
amen.”
Renungan Hari 5
BEKERJA SAMA
Hiduplah dengan damai satu sama lain; jangan sombong (suka membang-
gakan diri, memikirkan hal-hal yang tinggi, eksklusif), tetapi dengan mudah
menyesuaikan dirimu [pada orang-orang, persoalan-persoalan] dan berilah
dirimu pada tugas-tugas yang rendah. Jangan pernah menganggap dirimu
terlalu tinggi atau bijaksana dalam kesombonganmu sendiri.
—Roma 12:16 AMP
Barangkali Anda telah mendengar perkataan ini, “Tidak ada AKU dalam
team.” Ini benar bukan hanya dalam olah raga namun juga dalam
pernikahan. Anda dan “pasangan” tim Anda masing-masing memain-
kan peran yang penting dan perlu, dan Anda tidak lebih tinggi dari yang
lain. “Menjadi berbeda seharusnya tidak menjadi satu masalah dalam
pernikahan,” kata Dr. Henry Cloud dan Dr. John Townsend. “Ketika
pasangan Anda memiliki cara pandang alternatif terhadap pandangan
Anda dalam pengasuhan anak atau perabotan rumah tangga, Anda
telah diperkaya. Dunia Anda telah diperluas.”10
195
196 CERITA PERNIKAHAN
Lihatlah daftar Anda sekali lagi dan bandingkanlah dengan milik pasang-
an Anda. Diskusikan jawaban-jawaban Anda bersama-sama. Kemudian
tuliskanlah satu kesepakatan tentang daftar tanggung jawab.
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
197
198 CERITA PERNIKAHAN
RINGKASAN BAB:
Keintiman
Seks diperuntukkan bagi hubungan yang sepenuhnya terikat karena itu
merupakan suatu rasa pendahuluan dari sukacita yang berasal dari
penyatuan yang utuh dengan Allah melalui Kristus. Cinta yang paling
menggairahkan antara seorang laki-laki dan perempuan di bumi hanyalah
satu petunjuk tentang seperti apa rasanya ini.
Hari 1
Jika ada suatu masalah dalam pernikahan Anda, itu akan terlihat
pertama kali di ranjang Anda. Kurangnya gairah di ranjang pernikahan
biasanya suatu tanda dari persoalan lain, bukan soal penampilan sek-
sual yang buruk. Masalah-masalah tersembunyi menjelma di tempat-
tempat yang rentan, dan kita tidak pernah lebih rentan selain pada saat-
saat keintiman seksual.
Prinsip paling penting dalam keintiman seksual adalah rasa hor-
mat. Banyak orang yang secara salah percaya bahwa ranjang pernikah-
206 CERITA PERNIKAHAN
Hari 2
Cerita Lisa
John dan saya membawa bentuk-bentuk berbeda dari dosa seksual dan
kehancuran ke dalam pernikahan kami. Sementara John memerangi
pertarungan-pertarungannya yang unik, saya harus berperang mela-
wan keintiman saya sendiri. Saya tidak pernah membayangkan apa
nampak sebagai pilihan seksual yang tidak pernah terpikirkan yang
saya buat sebagai seorang pelajar berumur sembilan belas tahun akan
kembali menentang kemerdekaan saya sebagai seorang yang baru me-
nikah yang berusia dua pulu dua tahun.
Ketika orang tua saya awalnya berbicara kepada saya mengenai topik
seks, mereka menjelaskan bahwa itu disediakan untuk pernikahan, na-
mun mereka tidak memberitahu saya apa alasannya. Cara saya meng-
208 CERITA PERNIKAHAN
Saya pikir saya ingin pergi cepat-cepat. “Aku bukan seorang pe-
rawan,” kata saya. “Itulah yang ingin kuberitahukan padamu.”
John memegang pundak saya, menatap ke dalam mata saya, dan
berkata, “Jika Allah mengatakan siapa kamu, siapakah kita untuk mem-
bantahnya?” Saat itu juga, semua rasa malu saya hilang.4
Hanya Allah yang dapat memberikan kita keindahan untuk abu yang
kita bawa kepada-Nya.
Jika seksualitas Anda telah hancur karena amoralitas di masa lalu
(apakah itu persetubuhan dengan siapa saja, pornografi yang berpas-
angan dengan masturbasi, atau segala kecemaran lain), kami ingin
mengundang Anda sekali lagi untuk menyediakan waktu untuk suatu
doa pemulihan. Sekali lagi, harap persiapkan diri Anda secara rohani
sebelum Anda berdoa, dan berdoalah hanya dengan pasangan Anda,
sahabat dekat, rekan doa, atau hanya kehadiran Roh Allah. Ucapkan
kuat-kuat:
Bapa Sorgawi,
Terimakasih karena telah mengutus Anak-Mu untuk
menanggung hukuman dosaku. Karena kini aku ada di dalam
Kristus, semua hal yang lama telah berlalu dari hidupku. Segala
sesuatunya sekarang menjadi baru. Menurut 2 Korintus 5:21, Ye-
sus mengambil dosaku sehingga aku dapat menjadi kebenaran-
Mu. Itulah siapa aku hari ini.
Sekarang aku mengakui dan meninggalkan dosaku dan dosa-
dosa nenek moyangku untuk setiap keterlibatan di dalam dosa
seksual dan segala kecemaran, perilaku menyimpang, dan per-
setubuhan dengan sembarang orang. (Harap peka di sini untuk
secara khusus menyebutkan dosa-dosa yang Anda lepaskan.
Ucapkan kuat-kuat di hadapan Allah tanpa malu-malu. Tidak
ada yang tersembunyi – Dia sudah mengetahui semuanya dan
rindu menghilangkan rasa bersalah dan rasa malu dari Anda.
Kemudian, ketika Anda siap, lanjutkanlah).
Bapa, ambillah pedang Roh Kudus dan putuskanlah setiap
ikatan jiwa seksual yang tidak kudus antara aku dan … (dengar-
kanlah Roh Kudus, dan ucapkan setiap nama ketika Anda men-
KEINTIMAN 213
Hari 3
Cerita John
Secara teknis saya memelihara diri saya untuk istri saya, namun saya
terikat pada pornografi bersamaan dengan masturbasi. Saya membawa
kecanduan ini ke dalam pernikahan saya, dengan berpikir bahwa seks
dengan istri saya yang hebat akan menyembuhkan kecemaran saya.
Ternyata tidak. Saya terus-menerus berperang dengan hawa nafsu se-
lama bertahun-tahun setelah upacara pernikahan kami. Kecanduan
saya benar-benar menghambat kehidupan seks kami. Saya malu dan bi-
ngung. Saya tidak ingin terikat dengan hawa nafsu, namun tak peduli se-
keras apa saya berusaha, saya tidak dapat bebas. Sesuatu harus berubah.
Tahun 1984 saya bertanggung jawab untuk mengantar-jemput para
pembicara tamu yang datang ke gereja kami. Suatu hari saya memu-
lai percakapan tentang pergumulan saya kepada salah satu tamu itu,
seorang pria saleh yang sangat saya hormati. Dia terkenal dengan pela-
yanan pelepasannya. Jika ada orang yang dapat menolong saya, pikir
saya, dialah orangnya. Saya memberitahunya tentang pergumulan saya.
Tanggapannya tidak seperti yang saya harapkan. “Hentikan!” kata-
nya. “Kau hanya perlu menghentikannya!”
“Oke,” kata saya, “Tapi maukah Anda berdoa untukku?”
Ia berdoa, namun tak ada yang terjadi. Saya pikir, Mungkin saya
perlu menemukan seseorang yang memiliki satu karunia yang lebih be-
sar untuk menolong melepaskan orang-orang. Namun saya tak dapat
memikirkan siapapun yang memiliki pelayanan pelepasan yang lebih
berkuasa dari padanya. Saya merasa buntu di dalam dosa saya.
Sekitar sembilan bulan kemudian, seorang teman kami mengizin-
kan saya tinggal di kondominiumnya selama empat hari. Saya menga-
KEINTIMAN 215
Sementara saya (John) secara naïf berpikir kecanduan saya kepada por-
nografi akan lenyap setelah saya menikah, justru yang sebalik nyalah
yang terjadi. Banyak pasangan yang telah mengalami apa yang saya
temukan: menggunakan pornografi berdampak negatif kepada pria dan
wanita yang menikah, bukan hanya yang lajang. Dampaknya dalam
pernikahan ialah selalu merugikan, menentang kemampuan suatu pa-
sangan untuk menikmati keintiman yang sejati.
Mengejutkannya, kita telah mendengarkan laporan-laporan dari
konselor-konselor Kristen yang menyuruh pasangan yang menikah
untuk menonton pornografi bersama-sama sebagai suatu rangsangan
seksual. Ini adalah satu kesalahan besar. Jangan melakukannya. Anda
akan temukan suatu waktu bahwa Anda membangunkan seekor naga
KEINTIMAN 219
Hari 4
Allah tidak ingin Anda bergumul dengan dosa seksual – atau dosa
apapun tentang hal itu. Dia ingin Anda berjalan dalam keutuhan dan
kekudusan. Ketika kasih Anda akan Allah bertumbuh – suatu kasih
yang merupakan satu tanggapan untuk menemukan kasih-Nya bagi
Anda – hidup Anda akan dipenuhi dengan cara pandang yang diper-
baharui dan keinginan untuk menghormati Dia. Dalam menunduk-
226 CERITA PERNIKAHAN
Hari 5
Musim-Musim Seks
Untuk segala sesuatu ada musimnya, dan ada suatu waktu un-
tuk setiap tujuan di bawah langit... (Pengkhotbah 3:1 KJV)
Saat musim panas selalu yang terbaik dari apa yang bisa terjadi.
—Charles Bowden
Berikutnya adalah dekade yang kami sebut musim gugur. Sejauh ini, ini
adalah musim favorit kami dari semuanya. Kami menyukai kombinasi
hari-hari cerah yang cepat dan malam-malam yang sejuk. Kami jauh
lebih santai dengan tubuh kami yang rileks.
telah terjadi atau memilih bergembira tentang apa yang akan terjadi.
Kami mendorong Anda untuk memandang musim ini sebagai satu ke-
sempatan untuk menata ulang pernikahan Anda. Anda dapat menjadi
seperti pasangan yang baru menikah sekali lagi, kecuali kali ini Anda
akan menjadi lebih tua dan lebih bijaksana.
Saran-saran Praktis
Tidak masalah di musim manapun Anda mendapati diri Anda saat ini,
berbicaralah. Jika Anda masih lajang, bagikan keinginan dan kerin-
duan-kerinduan Anda dengan Allah. Berbicaralah kepada seorang sa-
habat yang dapat berbagi soal pengejaran Anda akan kebajikan ini serta
saling meneguhkan satu sama lain. Jika Anda sudah menikah, berbi-
caralah satu sama lain. Bagikan kekhawatiran-kekhawatiran Anda.
Yang sebenarnya ialah, siapapun dapat menjadi seorang pencinta
yang lebih baik – namun terjadi hanya jika mereka diajari. Laki-laki
KEINTIMAN 233
dapat menjadi bersifat metodik. Mereka berpikir, Jika cara ini telah ber-
hasil sepuluh kali terakhir ini, mengapa mengubah satu hal yang baik?
Para perempuan, beritahu suami Anda jika Anda ingin mereka meng-
ubahnya. Katakanlah hal-hal seperti, “Saya suka ketika kau mencium
leherku.” Jangan buat suami Anda menebak-nebak. Bagikan keinginan
Anda secara terbuka.
Berpeganganlah satu sama lain sepanjang hari ketika Anda tidak
dapat berhubungan seks sehingga Anda merasa nyaman berangkulan
ketika Anda bisa. Lakukanlah mengemong. Berjalan-jalanlah ketika
Anda perlu berbicara tentang seks sehingga tidak ada yang yang merasa
bahwa ia sedang membuat satu kesalahan saat itu. Jangan percayai apa
yang dikatakan majalah; Anda punya hak untuk menentukan kehi-
dupan seks Anda sama seperti bagian lain dari pernikahan Anda.
Jika Anda memerlukan bantuan, carilah bantuan. Jangan serahkan
satu bidang yang demikian sakral kepada nasib. Kami telah menyer-
takan satu daftar bahan-bahan yang disarankan di bagian belakang
buku ini, dan gereja Anda dapat menolong mengarahkan Anda selan-
jutnya.
Karena ini bukanlah bidang keahlian kami, hanya satu bidang de-
ngan pengalaman yang terbatas, pemahaman kami berlaku khususnya
kepada pasangan yang keduanya menginginkan keintiman alih-alih
kepuasan semata. Kami mengerti ada kalanya ketika salah satu pasan-
gan benar-benar tidak tertarik dengan yang lain. Kami tahu jenis peno-
lakan keintiman ini sangatlah menyakitkan. Jangan berpaling kepada
orang lain, berpalinglah kepada Allah. Curahkanlah hati Anda kepada-
Nya dan percayalah Dia akan memulihkan penyatuan Anda. Menuntut
seks dari satu sama lain tidak akan pernah berhasil.
Kami juga tahu ada musim-musim yang menantang ketika seorang
pasangan sakit, berkecil hati, atau memiliki satu kondisi medis yang
menghalangi atau mencegah keintiman Anda. Berbicaralah kepada
234 CERITA PERNIKAHAN
Sikap apa mengenai seks yang Anda bawa ke dalam pernikahan Anda?
Apakah Anda melihatnya dengan gambaran yang murni dan positif
seperti yang dimaksudkan Allah? Mengapa atau mengapa tidak?
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
Tak peduli apa yang diajarkan masa lalu Anda tentang seks, Bapa sor-
gawi Anda ingin Anda tahu bahwa Dia benar-benar menyetujui dan
memberkati keintiman seksual Anda dengan pasangan Anda. Ambil-
lah waktu sejenak untuk merenungkan perintah-perintah ini mengenai
seks dari Firman Allah:
235
236 CERITA PERNIKAHAN
Prinsip yang paling penting mengenai keintiman seksual ialah rasa hor-
mat. Apakah ada perilaku Anda saat ini yang tidak menghormati ran-
jang pernikahan Anda?
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
Belum terlalu lama di masa lalu bahwa kita sendiri adalah orang
bodoh dan keras kepala, korban penipuan dosa, memerintah-
kan segala sesuatunya menurut kemauan kita sendiri, hidup
dengan sifat mudah tersinggung, dibenci dan balas membenci.
Namun ketika Allah, Allah Juruselamat kita yang baik dan penuh
kasih, melangkah masuk, Dia menyelamatkan kita dari semuan-
ya itu. Semua itu adalah pekerjaan-Nya; tidak ada yang perlu
kita lakukan mengenainya. Dia mempermandikan kita dengan
baik, dan kita menjadi orang-orang yang baru, membasuh di
dalam dan di luar dengan Roh Kudus. Juruselamat kita, Yesus,
mencurahkan kehidupan baru dengan begitu murah hati. Kasih
karunia Allah telah memulihkan hubungan kita dengan Dia dan
mengembalikan kehidupan kita.
—Titus 3:3-7 The Message, penekanan ditambahkan
Apakah ada pengalaman di masala lalu Anda, atau masa lalu pasangan
Anda, yang membuat Anda berdua merasa seolah-olah Anda tidak la-
yak menerima satu sama lain – atau tidak layak untuk menikmati seks?
Ambillah waktu sejenak untuk tetap tenang, berdoa, dan pikirkanlah
mengenai ini. Jika Roh Kudus mengingatkan Anda akan sesuatu, tulis-
kanlah dan serahkan kepada-Nya di dalam doa.
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
237
238 CERITA PERNIKAHAN
______________________________________________________________________
Bersama pasangan Anda, bagikanlah isi hati Anda tentang masalah ini satu sama lain. Ber-
doalah dan undanglah Roh Kudus untuk menyembuhkan hati Anda dan memulihkan apa yang
telah hilang.
Hati kita dipulihkan dan kembali dijadikan utuh ketika kita menyerah-
kan seluruh hati kita kepada Tuhan. Itulah yang telah Anda lakukan de-
ngan berdoa dan melepaskan masa lalu Anda kepada Allah. Sekarang,
renungkanlah bagian-bagian berikut ini dengan cermat: Ulangan 6:5;
Mazmur 119:2; Amsal 3:5-8; Yeremia 29:11-14; Markus 12:29-30. Apa
yang disampaikan Roh Kudus kepada Anda tentang pernikahan dan
seksualitas Anda melalui ayat-ayat ini?
__________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________
Renungan Hari 3
239
240 CERITA PERNIKAHAN
Berdiam dirilah dan dengarkan apa yang ditunjukkan Roh Kudus pada
Anda. Tuliskanlah dan mohonkanlah anugerah-Nya untuk melakukan
apa yang Dia katakan.
Temukanlah satu waktu ketika Anda dapat mengasingkan diri dan ber-
sama dengan Allah. Masukkanlah itu di dalam kalender Anda dan ja-
dikan itu satu prioritas. Jangan bawa agenda apapun dan tidak ada
gangguan apapun – hanya sebuah Alkitab, jurnal, dan pulpen. Bersiap-
lah menerima limpahan kebaikan hati-Nya!
MENUMBUHKAN KERINDUAN-
KERINDUAN YANG BENAR
Namun kukatakan, berjalan dan hiduplah [dengan terbiasa] di dalam Roh
[Kudus] [mendengarkan dan dikendalikan dan dipimpin oleh Roh itu]; maka
kamu pasti tidak akan memuaskan impian dan keinginan-keinginan daging
(dari sifat dasar manusia tanpa Allah).
—Galatia 5:16 AMP
Apa yang Anda masukkan melalui mata dan telinga Anda pada akhirnya
akan masuk ke dalam pikiran dan hati Anda. Mata dan telinga Anda
adalah jalan masuk kepada jiwa dan roh Anda. Segala sesuatu yang
Anda lihat dan dengarkan memberi makan kodrat manusia Anda atau
roh Anda.
242
KEINTIMAN 243
ngarkan film, pertunjukan TV, atau musik yang menyalakan api keing-
inan-keinginan yang cemar? Apakah Anda sedang “menyantap” buku-
buku, majalah, atau situs-situs internet yang sedang mencemarkan
pikiran dan hati Anda? Bagaimana dengan teman-teman dan penga-
ruh-pengaruh lainnya – apakah ada di antara mereka yang sedang
mendorong sikap-sikap atau tindakan-tindakan yang salah?
__________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________
Mintalah Roh Kudus menyingkapkan apapun pengaruh yang tidak sehat. Apa atau siapa yang
Dia dorong untuk Anda jauhi?
Dalam hal-hal spesifik apa Anda sedang memberi makan roh Anda
dengan kebenaran Firman Allah tentang seks, keintiman, dan
kekudusan? Bagaimana Anda dapat meningkatkan asupan Anda akan
kebenaran? Berdoalah dan minta Roh Kudus menunjukkan Anda cara-
cara praktis yang kreatif untuk memberi makan roh Anda dan menum-
buhkan keinginan-keinginan yang benar.
__________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________
Jika Anda menanyakan-Nya, Roh Kudus akan menunjukkan pada Anda bagaimana menum-
buhkan suatu gairah untuk kekudusan dan memperdalam keintiman penyatuan Anda.
Renungan Hari 5
Kunci kepada seks yang luar biasa di dalam setiap musim pernikahan
ialah komunikasi. Dalam begitu banyak pernikahan, keintiman “binasa
karena kurangnya pengenalan” (Hosea 4:6 NKJV). Jika harapan dan
kesukaan kedua pasangan tidak dikomunikasikan secara teratur,
persoalan akan berkembang. Ketika Anda dan pasangan Anda dengan
penuh kasih mengatakan kebenaran kepada satu sama lain tentang
keinginan seksual Anda, Anda akan bertumbuh ke dalam luasnya
pernikahan yang Allah maksudkan. Penulis dan pembicara Bob dan
Audrey Meisner menjelaskan:
245
246 CERITA PERNIKAHAN
“Saya pikir halangan terbesar kami untuk dapat bercinta secara teratur
di musim pernikahan kami ialah ___________________________________________.”
“Hal yang paling penting yang saya ingin bagikan dengan pasangan saya
mengenai keintiman seksual kami saat ini ialah _____________________________
_________________________________________________________________________________.”
Apa yang paling saya nikmati dengan pasangan saya secara seksual:
__________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________
Apa yang tidak suka saya lakukan secara seksual dengan pasangan
saya:
__________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________
Apakah Anda pernah secara terbuka dan jujur membagikan apa yang Anda sukai dan tidak sukai
dengan pasangan Anda? Karena ia tidak dapat membaca pikiran Anda, kami mendorong Anda
untuk merencanakan satu waktu dan tempat khusus di mana Anda berdua dapat membagikan
jawaban-jawaban Anda dengan satu sama lain di satu tempat yang aman. Ingatlah, katakan
kebenaran dengan kasih dan berdoalah untuk anugerah Allah untuk mengerti dan menghargai
kebutuhan dan keinginan pasangan Anda.
Suami, apakah Anda sedang memberi lebih banyak waktu dan perha-
tian kepada pekerjaan Anda atau kepada anak-anak Anda dari pada
yang Anda berikan kepada istri Anda? Apa yang dapat Anda lakukan
untuk melayani kebutuhan-kebutuhan seksualnya dengan lebih
baik? Rendahkanlah diri Anda di hadapan istri Anda dan tanyakanlah
masukannya, lalu berdoalah mengenai hal ini bersama-sama.
__________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________
KEINTIMAN 247
4| 4.Kitab Suci berbicara tentang dua jenis khusus dari dukacita yang
kita alami: dukacita duniawi dan dukacita yang kudus. Diskusikan-
lah perbedaan-perbedaan di antara keduanya – apa karakteristik
dan hasil akhirnya masing-masing?
248
KEINTIMAN 249
____________________________________ ____________________________________
____________________________________ ____________________________________
Pikirkan: Apakah ada hal berharga apapun dalam kemampuan jasmaniah kita sendiri?
Periksalah Roma 7:18; Yohanes 15:5; Filipi 3:3; dan 1 Korintus 10:12.
RINGKASAN BAB:
Memulai Kembali
Hidup bahagia sampai selama-lamanya
hanya mungkin berdasarkan atas sehari ke sehari.
—Margaret Bonanno
Hari 1
Ini selalu menjadi tujuan Allah bagi kita. Masa lalu kita, ketakutan-
ketakutan kita, dan tekanan-tekanan serta penyimpangan-penyimpang-
254 CERITA PERNIKAHAN
Dan Dia yang duduk di atas takhta itu berkata, “Lihat, Aku men-
jadikan segala sesuatu baru.”… (Wahyu 21:5 ESV)
Hari 2
Bahasa Sorga
“…Apa yang kamu katakan meluap dari apa yang ada di dalam
hatimu.” (Lukas 6:45)
Mengatakan Kebenaran
rasa frustrasi, kemarahan, dendam, atau sakit hati. Yang lainnya tidak
ingin menyebabkan penderitaan atau menciptakan konflik, sehingga
mereka mendiamkan kebenaran yang perlu diucapkan dan menjalan-
kan satu kasih tiruan yang palsu. Seiring waktu hal yang tak terelakkan
ini membantu berkembangnya perasaan mendalam akan kekecewaan
dan sakit hati, yang pada akhirnya akan membawa pada suatu ledakan
atau semacamnya. Pendekatan ini juga tidak akan mencapai apa yang
dimaksudkan Allah – agar kita menjadi semakin dan semakin seperti
Kristus.
Sebagai seorang suami atau istri, Anda menyadari kelemahan-
kelemahan pasangan Anda dalam cara yang tak dipahami seorang pun.
Anda dapat dengan mudah mengambil keuntungan terhadap pengeta-
huan Anda yang unik itu untuk melukai, mempermalukan, atau me-
nyalahkan pasangan Anda. Namun kita telah merangkul satu panggilan
yang lebih tinggi, bukan? Kita telah berkomitmen menjadi hamba ter-
besar dari pasangan kita, mengusahakan kepentingan terbaik mereka.
Perkataan-perkataan kita akan kebenaran dapat membantu pasangan
kita bertumbuh lebih menjadi seperti Kristus – namun kita tidak akan
pernah mengatakan perkataan-perkataan dengan nilai kekal jika kita
memakai lidah kita sebagai senjata yang melukai.
Jika kita ingin pernikahan kita sehat, kita harus menangani perilaku
yang bersifat merusak dan salah, namun ada suatu saat yang tepat dan
suatu tempat yang tepat untuk melakukannya. Apakah Anda pernah
memperhatikan bahwa menunjukkan kelemahan pasangan Anda di
tengah suatu perdebatan tidak akan pernah menuntun pada perubahan
positif? Malahan, biasanya itu akan menimbulkan perilaku yang lebih
buruk dan interaksi yang merugikan. Ketika Anda merasa sesuatu perlu
didiskusikan, tunggulah sampai Anda dan pasangan Anda telah men-
jadi tenang. Jika persoalannya serius, mungkin adalah gagasan yang
baik untuk merencanakan sebuah kencan sehingga Anda dapat men-
MEMULAI KEMBALI 261
gungkapkan diri Anda dalam kondisi yang lebih intim. Ini memban-
tu mengembangkan suatu lingkungan di mana pasangan Anda lebih
mungkin mendengarkan Anda.
Saya (Lisa) mengingat dengan jelas Allah pernah berkata pada saya,
“Lisa, jika kau ingin didengar, katakanlah dengan cara bagaimana kau
ingin didengar.” Untuk ini, kita dapat menambahkan dengan mudah,
“Katakanlah kapan Anda ingin didengar.” Pertengahan suatu konflik
biasanya bukanlah suatu saat yang tepat untuk menawarkan kritik yang
membangun. Saat terbaik membagikan koreksi ialah ketika pasangan
Anda merasa tenang dan siap menerima. Ketika Anda kelelahan, itu
saatnya untuk beristirahat. Ampuni, peluk satu dengan yang lain, dan
tentukan untuk kembali memulai diskusi esok paginya.
Sangatlah penting agar kita mengungkapkan kebenaran-kebenaran
yang sensitif dengan bermandikan kasih. Tidak ada yang senang dibi-
carakan tentang kegagalan dan kesalahan mereka, namun mereka yang
mau diajar mengambil manfaat dengan menyadari bidang-bidang di
mana mereka berkesempatan untuk bertumbuh.
Sebelum Anda menawarkan saran, periksalah motif Anda. Tanyalah
diri Anda sendiri, Apakah aku membagikan ini karena kasih, ataukah
aku sedang mencari keuntungan atau perlindungan untuk diri sendiri?
Apakah aku benar-benar peduli dengan kesejahteraan pasanganku, atau
apakah aku mencari balas dendam karena aku telah disakiti? Jika Anda
sedang menawarkan rekomendasi perilaku di tengah suatu perdebatan,
kemungkinannya usulan-usulan itu berasal dari keegoisan. Bagaimana-
pun juga, Anda bertanggung jawab untuk membuat bagaimana pa-
sangan Anda membuat Anda merasakan sesuatu.
Sangat sulit mengatakan kebenaran dalam kasih ketika Anda ter-
ganggu secara emosional. Namun, jika Anda menahan lidah Anda,
salah satu dari dua hal ini akan terjadi: Anda akan menyadari bahwa
Anda salah dan akan bersyukur karena Anda tidak mengatakan apa-
262 CERITA PERNIKAHAN
pun, atau Anda akan dapat dengan tenang dan tepat menyampaikan
sesuatu yang perlu didengar oleh pasangan Anda dengan jelas.
Kita telah belajar bahwa yang terbaik ialah selalu mengabaikan
pelanggaran-pelanggaran sepele dengan mempercayakan mereka ke-
pada Allah. Namun kita menyadari bahwa sebagian orang yang terluka
memang sulit melupakan. Dalam kasus perilaku merusak yang sudah
terbiasa, sebenarnya tidaklah sehat untuk menahan lidah Anda. Namun
perlunya menentang sesuatu bukanlah suatu lisensi untuk melukai.
Anda dapat mengatakan kebenaran dalam kasih dengan:
jadi luka yang mendalam jika tidak ditangani dengan benar, dan sering
kali pasangan kita tidak menyadari rasa sakit yang mereka sebabkan
pada kita. Dengan mendiskusikan berbagai keprihatinan yang lahir
dari kasih terhadap Allah dan satu sama lain akan menolong kita ber-
tumbuh dalam kesatuan dan menjadi pasangan yang lebih baik.
Hari 3
Bahasa Kasih
untuk menunjukkan kasih saya yang melimpah kepada John. Saya juga
berusaha melakukan percakapan mendalam yang penuh makna se-
bagai cara menghabiskan waktu berkualitas dengan John sementara
saya melakukan berbagai hal yang saya rasa dieja sebagai kasih.
Saya (John) tidak berada di halaman yang sama seperti Lisa. Saya
menunjukkan kasih dengan berbeda, melalui sentuhan fisik dan kata-
kata yang meneguhkan. Lisa memasak makanan yang lezat, menarik
karpet, dan meletakkan ubin, namun saya tidak mendengar, “Aku me-
ngasihimu.” Dan ketika saya dengan sungguh-sungguh mengucapkan
kata-kata yang meneguhkan dan menawarkan kasih sayang secara fisik
kepadanya, dia juga tidak mendengar, “Aku mengasihimu.” Seolah-olah
kami berdua sedang mengucapkan satu bahasa asing.
Agar suatu pernikahan menjadi sehat, kedua pasangan seharus-
nya merasa gembira dan dicintai, dan setiap orang layak untuk dicin-
tai dengan satu cara yang dapat mereka dengar. Dalam pengertian ini,
tidak ada yang salah dengan membiarkan satu sama lain mengetahui
bagaimana Anda mendengarkan kasih disampaikan. Kami mendo-
rong Anda dan pasangan Anda untuk belajar tentang bagaimana Anda
menunjukkan kasih dengan membaca buku Dr. Chapman atau dengan
melakukan evaluasi gratis di 5lovelanguages.com. Diskusikanlah hasil-
hasil Anda. Kira-kira bagaimana rasanya mengatakan bahasa kasih satu
sama lain dalam hubungan Anda yang unik? Percakapan ini paling baik
dilakukan dalam cara yang baik dan tidak menuduh. Katakanlah hal-
hal seperti, “Aku merasa dicintai ketika kau…” dan kemudian jelaskan
dengan terperinci.4
Pemakaian kata-kata atau tindakan-tindakan sengaja yang telah ter-
biasa dengan pengetahuan Anda terhadap sikap pasangan Anda dalam
menunjukkan kasih sayang akan meluaskan perbendaharaan kasih di
dalam penyatuan Anda. Ini akan menguatkan dasar yang Anda dirikan
dengan menggunakan bahasa sorga dan mengatakan kebenaran dalam
MEMULAI KEMBALI 265
Di Bawah Misi
Salah satu hal yang sering Yesus tegaskan selama pelayanan-Nya ialah
pentingnya menjadi satu. Sebagai contoh, ambillah satu cerita yang di-
catat dalam Injil Yohanes. Pada malam Dia dikhianati, Yesus berdoa
agar kita hidup dalam kesatuan:
Hari 4
Prioritas
Berdua lebih baik dari pada seorang diri, karena mereka mene-
rima upah yang baik dalam jerih payah mereka. (Pengkhotbah
4:9)
Misi dan prioritas bukanlah hal yang sama, namun keduanya ber-
jalan beriringan. Menyepakati dan mendukung prioritas yang sama sa-
ngatlah penting untuk memelihara kesatuan.
Prioritas-prioritas kita didikte oleh tujuan terbesar kita: untuk me-
ngenal dan menyatakan kasih Allah. Karena ini adalah suatu misi mi-
lik setiap orang percaya, kita semua dapat menegakkan prioritas yang
sama, meskipun strategi untuk melakukannya akan terlihat berbeda
dari setiap pasangan dan dari musim ke musim. Kami mengusulkan
agar Anda melihat prioritas-prioritas Anda demikian:
1. Allah. Allah sesungguhnya bukan “yang pertama”. Dia ada
di atas segalanya, dan hubungan dengan-Nya sangatlah pen-
ting untuk keberhasilan serta setia dalam setiap bidang lain
dalam kehidupan. Dia seharusnya mencakup dan mendiami
setiap prioritas kita. Namun demi untuk memperjelas, kami
akan menandai-Nya sebagai yang pertama dalam daftar ini.
Jadi, dapat dikatakan, Allah adalah yang terutama.
Namun hubungan kita dengan Allah dan pekerjaan yang
kita lakukan untuk-Nya bukanlah hal yang sama. Adalah
menggoda, khususnya bagi para pelayan atau orang-orang
lain yang melayani di gereja, untuk memprioritaskan peker-
jaan pelayanan di atas keluarga kita. Harap jangan biarkan
keluarga Anda menjadi mangsa dari penyimpangan ini.
270 CERITA PERNIKAHAN
Allah memilih mengasihi kita. Jika kita akan memilih mengasihi, pera-
saan pada akhirnya akan mengikuti tindakan-tindakan kita. Tindakan
iman – seperti menunjukkan kasih ketika tidak ada bukti perasaan –
dapat memindahkan gunung. Allah rindu memberkati tindakan-tin-
dakan kita. Dietrich Bonhoeffer berkata:
Hari 5
Suami:
Ampunilah aku karena menggunakan kekuatanku untuk
menekan dan menjatuhkanmu. Ampunilah aku karena tidak
berkata-kata tentang kebajikanmu, kecantikanmu, kebijaksa-
naanmu, dan kebaikanmu. Ampunilah aku karena tidak men-
ciptakan suatu lingkungan yang di dalamnya kau dapat bertum-
buh dengan subur. Ampunilah keegoisanku dalam percakapan
kita, saat kita bersama, dan di ranjang kita. Aku percaya Allah
dapat menyembuhkan, memulihkan dan memuliakan penyatuan
kita. Aku percaya kepadamu dan aku dapat melakukan apapun
melalui Dia yang menguatkan kita. Kita akan mengambil kuasa,
berlipatganda, dan berbuah subur bersama-sama di dalam nama
Yesus.
Istri:
Ampunilah aku karena menggunakan kekuatanku untuk menun-
jukkan kelemahan-kelemahanmu. Ampunilah aku karena tidak
menghormatimu dan menjadi egois dalam komunikasi kita. Mu-
lai sekarang aku akan menggunakan kata-kataku untuk mem-
bangun hidupmu. Ampunilah aku untuk saat-saat di mana aku
bukanlah seorang penjaga hatimu. Aku percaya kepadamu, dan
aku percaya pada kita. Aku percaya Allah dapat membuat se-
gala sesuatunya menjadi baru. Aku memilih untuk mengasihi
dan mengampunimu. Ini adalah satu hari baru yang dipenuhi
dengan kemurahan dan kebenaran. Marilah kita mencintai dan
bermimpi kembali.
dan dugaan-dugaan Anda. Dalam kesatuan satu sama lain, dan dengan
kuasa dan ilham dari Roh Kudus, Anda akan menuliskan sebuah cerita
yang menyampaikan kasih Kristus di bumi ini – dan menyenangkan
Dia yang bertakhta di sorga.
Penugasan untuk memulai kembali ini layaknya suatu pilihan atas
kepercayaan. Ini bukanlah suatu kesempatan sekali seumur hidup; ini
adalah suatu kesempatan yang terus-menerus selagi masih ada kehi-
dupan. Memulai kembali berarti kita hidup di masa kini dengan me-
lupakan masa lalu kita sementara kita menata hati kita untuk sesuatu
yang ada di depan.
Semua hal yang kami sajikan di sini tidak ada lebihnya dari sekadar
gagasan-gagasan yang baik jika kita tidak memalingkan penyatuan kita
kepada Dia yang sanggup melakukannya. Yudas 1:24-25 menempatkan
kita pada satu pewahyuan akan segala sesuatu yang mungkin terjadi:
Bapa sorgawi Anda sangat mengasihi Anda dan pasangan Anda. Dia
ingin pernikahan Anda berhasil. Bahkan, Dia sedang “[mengharapkan,
memandang, dan rindu] untuk menunjukkan kasih kepadamu” (Yesaya
30:18 AMP).
281
282 CERITA PERNIKAHAN
Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena
rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh ke-
bangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu
hidup yang penuh pengharapan, untuk menerima suatu ba-
gian yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar dan yang
tidak dapat layu, yang tersimpan di sorga bagi kamu.
—1 Petrus 1:3-4
Tidak ada yang terlalu sulit atau mustahil bagi Allah. Bacalah Kejadian
18:13-14; Matius 19:26; Markus 9:23-24; Lukas 1:36-37; Efesus 3:20.
Apa yang sedang Tuhan tunjukkan pada Anda mengenai kuasa dan
kemampuan-Nya yang tidak terukur?
__________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________
MEMULAI KEMBALI 283
Kita melayani satu Allah yang menjadikan segala sesuatu baru. Apa-
kah Anda menginginkan sesuatu dalam pernikahan Anda untuk diper-
baharui? Apakah Anda memerlukan cinta yang baru, mimpi-mimpi
yang baru, kesatuan yang baru, atau keintiman yang baru? Anda dapat
mengharapkan Bapa Anda untuk melakukan satu hal yang baru ketika
Anda memintanya dari-Nya. Tuliskanlah apa yang Anda inginkan untuk
diperbaharui, lalu doakanlah dan serahkanlah itu kepada Allah.
__________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________
Renungan Hari 2
UCAPKAN KEHIDUPAN
Kata-kata memuaskan pikiran sama seperti buah memuaskan perut;
perkataan yang baik sama memuaskannya seperti suatu panen yang baik.
Kata-kata membunuh, kata-kata memberi kehidupan;
mereka beracun atau berbuah – kau pilihlah.
—Amsal 18:20-21 The Message
Bahasa bumi atau bahasa sorga – yang mana yang paling sering
Anda ucapkan? Yang pertama mengakibatkan kematian, yang kedua
membawa kehidupan. Dalam setiap situasi yang Anda hadapi, Anda
memiliki pilihan untuk mengucapkan yang satu atau yang lainnya.
Seperti yang dibagikan Pendeta Jimmy Evans:
Seperti yang telah kita pelajari, ada satu waktu untuk segala sesuatu –
satu waktu untuk berbicara dan satu waktu untuk diam. Berhentilah dan
pikirkanlah: Kapankah waktu terburuk untuk membahas satu persoalan
dengan pasangan Anda? Kapankah waktu terbaik? Mengapa?
__________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________
284
MEMULAI KEMBALI 285
__________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________
Berhentilah sejenak dan berdoa: “Roh Kudus, aku tidak ingin lagi
mengucapkan kata-kata yang negatif. Aku mohon Engkau menolong-
ku melenyapkan ketakutan dan kemarahan dari perbendaharaanku.
Berilah aku kata-kata positif tentang hidup – bahasa sorga – untuk
diucapkan di dalam iman atas pernikahan kami. Dalam nama Yesus.”
MENGUCAPKAN BAHASA
PASANGAN ANDA
Kejarlah satu kehidupan yang penuh kasih seolah-olah hidupmu
bergantung padanya – sebab itu mengerjakan…
—1 Korintus 14:1 The Message
Anda dapat melihat peran yang dimainkan oleh bahasa kasih Anda
dalam dinamika pernikahan Anda dengan menjawab pertanyaan-
pertanyaan ini: Apa yang dilakukan pasangan saya yang membuat
saya paling merasa dicintai? Apa yang gagal ia lakukan yang melukai
saya paling dalam? Apa yang paling sering saya minta dari pasangan
287
288 CERITA PERNIKAHAN
Ambillah waktu sejenak hari ini untuk berbicara dengan Roh Kudus
mengenai cara-cara terbaik menunjukkan kasih Anda kepada pasang-
an Anda. Tidak ada yang mengenal pasangan Anda dengan lebih baik
selain dari pada Dia!
Renungan Hari 4
Ada begitu banyak kuasa dalam kesatuan! Kesatuan kita dengan satu
sama lain merupakan jalan Allah untuk menyatakan kasih-Nya kepada
mereka yang belum mengenal-Nya. Tidak ada tempat lain di mana
kita memiliki level kesempatan yang sama untuk bersatu sebagaimana
yang kita lakukan dalam pernikahan. Ketika Anda membaca bab dua
buku ini, Anda membangun visi dan tujuan bersama Anda bagi perni-
kahan Anda. Sekarang, ketika kita mendekati akhir perjalanan kita me-
lalui Cerita Perjalanan, kami mendorong Anda untuk berpikir tentang
prioritas harian yang mendukung misi Anda.
Prioritas “pertama” dan yang terbesar dalam hidup Anda ialah hu-
bungan Anda dengan Allah. Mengapa menempatkan Dia sebagai yang
pertama begitu penting, dan seperti apakah tampaknya menghormati
Dia dalam segala hal bagi Anda? Bagaimanakah suatu hubungan yang
sehat dengan Allah secara positif mempengaruhi pernikahan, keluar-
ga, pekerjaan Anda, dan segala sesuatu yang lain dalam hidup Anda?
__________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________
Menggenapi misi dan tujuan yang ditetapkan Allah bagi Anda berarti
memprioritaskan pasangan, anak-anak, panggilan, istirahat dan komu-
nitas Anda – dalam urutan itu. Berhentilah sejenak dan berdoa, “Tuhan,
apakah prioritas-prioritasku keluar dari jalur? Jika ya, di mana? Siapa
atau apa hal-hal praktis yang dapat saya lakukan untuk memperoleh
atau memelihara urutan yang benar?” Catatlah pemahaman dan lang-
kah-langkah tindakan yang Dia nyatakan kepada Anda.
__________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________
289
290 CERITA PERNIKAHAN
__________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________
Berdasarkan keadaan hubungan Anda saat ini, apakah Anda dan pa-
sangan Anda ditempatkan untuk mengakhiri hidup sebagai sahabat
terbaik? Apakah Anda berinvestasi dalam mendukung panggilan dan
karir satu dengan yang lain?
__________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________
Bacalah Pengkhotbah 4:9 dan Kolose 3:12-14. Lalu ucapkanlah doa ini:
Allah, Engkau memilih pasanganku dan aku untuk menjadi kudus dan
yang terkasih. Dengan Roh-Mu, berilah aku anugerah untuk menun-
jukkan kemurahan, kebaikan, kerendahan hati, kelembutan dan ke-
sabaran kepada pasanganku. Tolonglah aku untuk menjadikan kehi-
dupan pasanganku jadi lebih baik dengan kata-kata dan perbuatanku.
Aku percaya bahwa kami lebih baik berdua dari pada kami terpisah
karena kami dapat menolong keberhasilan satu sama lain. Berilah
kami hikmat untuk memprioritaskan dengan bijak, sehingga kami
dapat mengenal-Mu dengan lebih baik dan melayani satu sama lain
dengan baik. dalam nama Yesus, amen.
Renungan Hari 5
Sebagai suami dan istri, Anda dan pasangan Anda adalah satu. Ini ber-
arti Anda berbagi dalam segalanya. Ketika pasangan Anda berhasil,
Anda berhasil. Ketika pasangan Anda puas dan produktif, Anda dapat
menjadi lebih puas dan produktif. Dengan menghasilkan yang terbaik
dalam diri pasangan Anda, Anda menghasilkan yang terbaik dalam diri
Anda. Demikianlah Yesus memperlakukan kita, Mempelai Wanita-Nya.
Kitab Suci berkata, “Kasih Kristus menjadikan Gereja utuh. Firman-Nya
membangkitkan kecantikannya. Segala yang Dia lakukan dan katakan
dirancang untuk menghasilkan yang terbaik darinya…” (Efesus 5:25-
27 The Message).
291
292 CERITA PERNIKAHAN
Maka, selagi saat dan kesempatan terbuka bagi kita, marilah kita
melakukan yang baik (secara moral) kepada semua orang [bu-
kan hanya berguna atau menguntungkan bagi mereka, namun
juga melakukan sesuatu untuk kebaikan dan keuntungan ro-
hani mereka]. Pikirkanlah untuk menjadi suatu berkat, khusus-
nya kepada orang-orang seiman [orang-orang yang termasuk
keluarga Allah yang bersama Anda, orang-orang percaya].
—Galatia 6:10 AMP, penekanan ditambahkan
1| Perintah Allah kepada Adam dan Hawa ialah berlipat ganda dan
memenuhi seluruh bumi. Setelah beberapa generasi, bangkitlah
satu masyarakat dari orang-orang yang tidak menaati perintah
ini. Bacalah Kejadian 11:1-6 dengan cermat. Dalam hal apakah
orang-orang satu? Jika kesatuan orang-orang yang tidak taat
menempatkan mereka pada keberhasilan, apa yang dikatakannya
mengenai kita, orang-orang yang menjadi satu dalam pernikah-
an dan di dalam Kristus dan yang berusaha menaati Allah?
4| Allah adalah Allah dari awal yang baru! Dia menyatakan bahwa
Dia sedang menjadikan segala sesuatunya baru (lihat Wahyu 21:5).
Dia ingin kita mengalami dan membagikan persekutuan, harapan,
iman, keintiman seksual dan mimpi-mimpi yang diperbaharui
dengan pasangan kita di sepanjang tahun-tahun pernikahan kita.
294
MEMULAI KEMBALI 295
Dalam cara-cara praktis apa kita sebagai suami dan istri dapat
menolong meningkatkan kebaruan dalam hubungan kita?
RINGKASAN BAB:
Bagaimana Menerima
Keselamatan
Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan
percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara
orang mati, maka kamu akan diselamatkan. Karena dengan hati orang per-
caya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan.
—Roma 10:9-10
gelapan yang dulu kupegang, dan sejak hari ini dan seterusnya,
aku tidak akan lagi hidup untuk diriku sendiri; tetapi dengan
anugerah-Mu, aku akan hidup bagi Engkau yang telah memberi-
kan diri-Mu bagiku sehingga aku dapat hidup selamanya.
Terimakasih, Tuhan; sekarang hidupku sepenuhnya berada
di dalam tangan-Mu, dan sesuai dengan firman-Mu aku tidak
akan pernah dipermalukan.
Bab 2
1. W. Arndt, F.W. Danker, and W. Bauer, A Greek-English Lexicon of the New Testament
and Other Early Christian Literature (Chicago: University of Chicago Press, 2000).
2. Ibid.
3. C.S. Lewis, Mere Christianity (San Francisco: HarperSanFrancisco, 2001), 204.
4. Ibid., 124.
5. Ibid., 109.
6. 1,6% dari para pendaki Everest tewas selama perjalanan, sementara 40-50% dari
pernikahan pertama berakhir dengan perceraian. Sumber-sumber: (1) “Death on
Mount Everest,” About.com, diakses pada 19 April 2014, http://climbing.about.
com/od/mountainclimbing/a/Death-On-Mount-Everest.htm. (2) The State of Our
302 CERITA PERNIKAHAN
Bab 3
1. “Clear,” Oxford Dictionaries, diakses pada 19 April 2014,
http://www.oxforddictionaries.com/us/definition/american_english/clear.
2. Mike MacKenzie, Seatalk, The Dictionary of English Nautical Language
(Nova Scotia: 2005), keyword “clear the deck.” www.seatalk.info
3. Lisa Bevere, Be Angry But Don’t Blow It! (Nashville: Thomas Nelson, 2000), 56.
4. G.L. Borchert, The New American Commentary Vol. 25B: John 12–21 (Nashville:
Broadman & Holman Publishers, 2002), 311.
5. Bevere, Fight Like a Girl, 60.
6. Lisa Bevere, Out of Control and Loving It! (Lake Mary, FL: Charisma House, 1996),
106-107.
7. This section was adapted from: Lisa Bevere, Kissed the Girls and Made Them Cry:
Why Women Lose When They Give In (Nashville: Thomas Nelson, 2002), 123-124.
8. “How common is divorce and what are the reasons?”, Utah Divorce Orientation,
diakses 21 Januari 2014, http://www.divorce.usu.edu/files/uploads/Lesson3.pdf.
9. “Quotes on Forgiveness and Unforgiveness,” Daily Christian Quote, diakses 22
Maret 2014, http://dailychristianquote.com/dcqforgive2.html.
10. Joyce Meyer, Battlefield of the Mind (New York: Faith Words, 2003), 192.
11. “Expectation,” Oxford Dictionaries, diakses 25 Maret 2014, http://www.oxforddic-
tionaries.com/us/definition/american_english/expectation.
12. Patrick M. Morley, Two-Part Harmony (Nashville: Thomas Nelson, 1994), 138.
13. Ibid., 139.
14. “Quotes on Forgiveness and Unforgiveness,” diakses 24 Maret 2014.
Bab 4
1. Lisa menulis tentang topik ini dalam Fight Like a Girl. Sebagian dari kata-katanya
dari halaman 121-122, 128 diadaptasi di sini.
2. Bevere, Fight Like a Girl, 124.
3. Keller, Meaning, 47.
4. Ibid.
5. Bevere, Fight Like a Girl, 109.
6. Lisa membagikan cerita ini dalam Out of Control and Loving It! (pages 87-93). Seba-
gian kata-katanya diadaptasi di sini.
7. Dr. Henry Cloud and Dr. John Townsend, Boundaries in Marriage (Grand Rapids,
MI: Zondervan, 1999), 122.
CATATAN 303
Bab 5
1. Keller, Meaning, 260.
2. “10 Surprising Health Benefits of Sex,” WebMD, accessed April 12, 2014,
http://www.webmd.com/sex-relationships/guide/sex-and-health.
3. Bevere, Kissed the Girls, 121.
4. Ibid., 178-179.
5. Ibid., 121-125.
6. “The Stats on Internet Pornography,” Daily Infographic, diakses 24 Januari 2014,
http://dailyinfographic.com/the-stats-on-internet-pornography-infographic.
7. “How Many Women are Addicted to Porn? 10 Stats that May Shock You,”
Covenant Eyes, diakses 27 Maret 2014, http://www.covenanteyes.com/2013/08/30/
women-addicted-to-porn-stats.
8. Covenant Eyes, Pornography Statistics: 2013 Edition, 11. http://www.covenanteyes.
com/pornstats/
9. Ibid., 18.
10. J.P. Louw and E.A. Nida, Greek-English Lexicon of the New Testament: Based on
Semantic Domains (New York: United Bible Societies, 1996).
11. Lihat Mazmur 27:4; Filipi 3:10-14; Lukas 10:39-42.
12. Bob Sorge, Secrets of the Secret Place (Lee’s Summit, MO: Oasis House, 2005),
180, 182.
13. Thomas, Sacred Marriage, 205.
14. Meisner, Best Friends, 127-128.
Bab 6
1. Gary Chapman, The Heart of the Five Love Languages (Chicago: Northfield
Publishing, 2007), 72.
2. Lisa Bevere, Girls with Swords: How to Carry Your Cross Like a Hero (Colorado
Springs, CO: WaterBrook Press, 2013), 127.
3. Bevere, Be Angry, 120.
4. Sebagian isi dalam bagian ini diadaptasi dari: Lisa Bevere, Nurture: Give and Get
What You Need to Flourish (New York: FaithWords, 2008), 166-168.
5. Lisa Bevere, Lioness Arising: Wake Up and Change Your World (Colorado Springs,
CO: WaterBrook Press, 2010), 94.
6. Lewis, Mere, 131.
7. Evans, Marriage on the Rock, 213.
8. Gary Chapman, The Five Love Languages (Chicago: Northfield Publishing, 1995),
15.
9. Wright, Secrets, 129.
BAHAN-BAHAN YANG DISARANKAN
Pilihlah bahan-bahan untuk menolong memulihkan kehancuran seksual,
melindungi keintiman, dan menyembuhkan luka hati.
BUKU-BUKU
Kissed the Girls and Made Them Cry: Why Women Lose When They Give In
oleh Lisa Bevere (Thomas Nelson, 2002)
Jailbreak: Breaking Free from the Prison of Porn oleh Vincent and Allison
Newfield (New Fields Creative Services, 2014)
The Purity Principle: God’s Safeguards for Life’s Dangerous Trails oleh Randy
Alcorn (Multnomah Books, 2003)
Every Man’s Battle: Winning the War on Sexual Temptation One Victory at a
Time oleh Stephen Arterburn dan Fred Stoeker bersama Mike Yorkey
(WaterBrook Press, 2000)
Every Woman’s Battle: Discovering God’s Plan for Sexual and Emotional Fulfill-
ment oleh Shannon Ethridge (WaterBrook Press, 2003)
Sexual Addiction: One Couple’s Journey to Discover Strategies for Healing oleh
Gary and Sharon Worrell (Selah Publications, 2012)
Torn Asunder: Recovering from an Extramarital Affair oleh Pastor Dave Card-
er (Moody Publishers, 2008)
Boundaries in Marriage oleh Dr. Henry Cloud and Dr. John Townsend
(Zondervan, 1999)
ORGANISASI
PENYARINGAN INTERNET
CovenantEyes.com
Pertanggungjawaban saringan internet dan situs untuk pribadi dan keluarga
304
UMPAN
IBLIS
Umpan Iblis memperlihatkan salah satu jerat yang paling menipu yang
musuh gunakan untuk menarik orang percaya keluar dari kehendak Allah:
pelanggaran. Kebanyakan orang telah terjerat oleh perangkap ini dan bah-
kan tidak menyadarinya.
Melalui pesan ini, John Bevere memberdayakan Anda untuk tetap berada
dalam kehendak Allah dan membebaskan diri dari kecurigaan dan ketidak-
percayaan. Anda dapat melepaskan diri dari mentalitas korban dan hidup
tanpa beban kejengkelan dan frustrasi. Ketika Anda menemukan ketun-
dukan pada tingkatan yang lebih tinggi kepada Tuhan, hidup Anda akan
berlimpah dengan pengampunan, rekonsiliasi, dan sukacita.
TAK KENAL
MENYERAH
Tapi bagaimana jika pencobaan ini memiliki potensi untuk mengubah hidup
Anda? Bagaimana jika kesulitan yang Anda hadapi bisa mendorong Anda ke
tingkat iman dan kedewasaan berikutnya? Bagaimana jika Anda dirancang
untuk berkembang dalam kesulitan, bukan hanya bertahan hidup?
Melalui Tak Kenal Menyerah, John Bevere ingin membawa Anda dalam perja-
lanan untuk mengeluarkan keuletan Anda. Ketika ia menceritakan kisah tokoh
Alkitab dan kontemporer, ia menyajikan pola yang kuat: Laki-laki dan perem-
puan beriman tidak hanya bertahan dan menaklukkan masalah. Wajah mereka
menunjukkan kesulitan dan menatap ke bawah.
Dilengkapi dengan Firman Allah dan kekuatan doa, Anda akan menemukan
kebenaran pengubah kehidupan tentang penderitaan, perlawanan, dan pemenu-
han takdir Allah dalam hidup Anda. Sebagai anak Allah, Anda memiliki apa
yang diperlukan untuk mengubah kesulitan menjadi kekuatan dan mengakh-
irinya dengan baik!
ROH
KUDUS
Selama tiga tahun, para murid telah bersama dengan Yesus, berjalan bersama-
Nya dan mendengar segala sesuatu yang Dia katakan. Namun Yesus memberi
tahu teman-teman terdekat-Nya ini bahwa Dia harus meninggalkan mereka
agar Roh Kudus dapat datang dan agar mereka menjadi lebih baik karenanya
(Yohanes 16:7, 13-14). Jika ini berlaku untuk para murid, yang menghabiskan
waktu setiap hari dengan Yesus, betapa lebihnya lagi kita memerlukan Roh
Kudus untuk terlibat secara aktif di dalam kehidupan kita hari ini!
Roh Kudus sering digambarkan sebagai sesuatu yang “aneh.” Tetapi Alkitab
membuatnya jelas bahwa Roh itu bukanlah sesuatu. Dia adalah Seseorang –
sebuah pribadi yang telah berjanji tidak akan pernah meninggalkan Anda.
Dalam buku interaktif ini, John Bevere mengundang Anda masuk ke dalam
suatu penemuan pribadi tentang Pribadi yang paling diabaikan dan disalah-
mengerti di dalam Gereja: Roh Kudus.
Menempa pedang yang digambarkan secara kreatif, yaitu antara Firman Al-
lah dan Salib, Gadis-gadis dengan Pedang akan mengajar Anda:
Buku yang Anda pegang sekarang adalah bagian dari Kurikulum Pengajaran
Cerita Pernikahan oleh John dan Lisa Bevere. Dengan membaca buku ini
dan menggunakan materi pendukung yang disertakan dalam DVD ROM
dan yang diunduh dari CloudLibrary.org, Anda akan dapat mempelajari
setiap bagian dari seri pengajaran yang dinamis dan mengubahkan kehi-
dupan ini. Pelajarilah dengan baik, ia akan memengaruhi dan meningkat-
kan kehidupan perjalanan kerohanian Anda, yang memampukan Anda
melakukan lebih banyak lagi bagi Allah.
Silakan menggandakan
dakan DVD ROM iniini, men
menyalin
alin materi d
di dalamnya,
mengirimkannya melalui email ke sahabat, menyalinnya ke dalam doku-
men pengolah kata, mengirimkan bahan pengajaran ini ke gereja Anda dan
mengungggahnya di Internet untuk kegunaan lainnya. Distribusikan materi
ini ke tempat-tempat yang haus akan Firman Allah dan memerlukan kehi-
dupan Kristen mereka dikuatkan.
Informasi lebih lanjut tentang komponen kurikulum Cerita Pernikahan:
- File-file dalam CD ROM ini tidak dapat diputar pada video player
biasa. Karena file-filenya campuran, antara lain video, audio dan file
teks, maka mereka hanya dapat diputar dan ditampilkan pada kom-
puter atau peralatan digital.
- File Video MP4 dapat dimuat dan dimainkan di tablet/komputer
sabak atau komputer.
- File audio MP3 dapat dimuat di player audio digital, telepon pintar
atau komputer.
- File digital PDF dapat dimuat di tablet atau komputer Anda. File-fi le
ini mudah dibaca, dicetak dan digandakan. Ukuran filenya cukup
kecil sehingga mudah diemailkan kepada teman. Anda bahkan
dapat menyalin dan rekatkan pada dokumen Anda.
- Pengajaran tambahan tersedia dalam berbagai bahasa di
Cloudlibrary.org